Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH
KIKI HARDIANSYAH
NPM : 10221108
PRODI AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ATH-
THARIIQ ILA MA'RIFATULLAH ”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL Bandung. Dalam Penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Penulis
Kiki Hardiansyah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ATH-THARIIQ MA’RIFATULLAH...................................3
A. Jalan menuju pengenalan terhadap Allah s.w.t.......................................................3
B. Ayat Qauliah..........................................................................................................3
C. Ayat Kauniah.........................................................................................................3
D. Metode Islam dengan naqli dan akal......................................................................4
E. Tasdiq (membenarkan)...........................................................................................4
F. Menghasilkan iman................................................................................................5
G. Metode selain Islam...............................................................................................5
H. Dugaan dan hawa nafsu..........................................................................................5
I. Ragu-ragu...............................................................................................................6
J. Berakibat kufur.......................................................................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................................7
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita ingin mencapai sesuatu sasaran, pastinya kita mesti
tahu apakah dan bagaimanakah jalan yang akan menyampaikan kita
kepada sasaran itu. Begitu juga dengan sasaran untuk mengenal Allah
bukan sebarangan cara boleh digunakan kerana jalan yang tidak betul akan
membawa kepada pengenalan yang salah. Jalan menuju kepada
makrifatullah adalah menerusi ayat-ayat yang terang dan jelas sebagai satu
penyataan dari Allah (ayat qauliah). Ayat ini adalah penyataan-penyataan
pengenalan yang difirmankan oleh Allah sendiri di dalam al-Quran. Selain
itu, ada juga ayat-ayat kauniah yang menjadi bahan berfikir manusia
terhadap kejadian alam yang begitu unik ini. Dari dua jalan ini Islam
mengajak manusia menggunakan akal dan juga naql untuk menuju
makrifatullah . Kedua-dua metod ini akan melahirkan keyakinan, langsung
mencetuskan pembenaran (tasdiq) dalam hati kecil manusia yang akhirnya
membuahkan keimanan yang mantap terhadap Allah s.w.t.
Selain metod ini, ada juga manusia yang menggunakan metod
duga-dugaan dan hawa nafsu untuk mengenal Allah. Paling pasti adalah
mereka tidak akan bertemu sasarannya yang sebenar malah dia boleh
dipermainkan oleh syaitan seperti yang berlaku kepada penganut hindu,
budha dan lain-lain lagi yang menggambarkan tuhan itu mengikut apa
yang mereka khayalkan. Metod ini akan berakhir dengan kekufuran.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa manusia harus mengenal kepada Allah Swt?
2. Apa fungsi dari manusia mengenal kepada Allah Swt?
3. Bagaimana cara-cara agar manusia dapat mengenal kepada Sang Kholik
(pencipta) Allah swt?
iv
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mengapa manusia harus mengenal kepada Allah
Swt
2. Untuk mengetahui fungsi diutusnya Rasul terhadap manusia
3. Untuk mengetahui cara-cara agar manusia dapat mengenal Sang
Kholik (pencipta) Allah Swt
v
BAB II
B. Ayat Qauliah
Syarah
Ayat-ayat qauliah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah
s.w.t di dalam al-Quran. Ayat-ayat ini boleh menyentuh pelbagai aspek
termasuklah jalan-jalan kepada makrifatullah.
Dalil
95:1-5 : Allah mengajak kita berfikir tentang kejadian makhluknya
termasuk buah-buahan, bukit-bukit bahkan diri manusia itu sendiri
sehingga akhirnya manusia dapat menyimpulkan satu keyakinan bahawa
penciptanya adalah Allah.
C. Ayat Kauniah
Syarah
Ayat Kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling kita
yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh
kerana alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala
vi
sistem dan peraturan nya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan
keagungan Penciptanya.
Dalil
41:53: Allah menjelaskan bahawa Dia akan tunjukkan ayat-ayat kauniah-
Nya diufuq dan juga pada diri manusia sendiri sehingga menjadi terang
dan jelas akan kekuasaan Allah.
3:190: Pada kejadian langit dan bumi serta pertukaran siang dan malam
juga adalah ayat kauniah kepada kekuasaan Allah bagi sesiapa yang
berakal.
E. Tasdiq (membenarkan)
Syarah
Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus menurut pedoman-
pedoman yang sewajarnya, akan mencetuskan rasa kebenaran, kehebatan
dan keagungan Allah . Boleh jadi ia berbetulan dengan firman Allah
vii
53:11( Tiadalah hatinya mendustakan (mengingkari) apa-apa yang
dilihatnya). Hati mula membenarkan dan akur kepada kebijaksanaan
Tuhan.
Dalil
3:191: Orang-orang yang mengingati Allah setiap ketika akan terungkap
pada lisannya ucapan Maha Suci Engkau ya Allah.
50:37: Yang demikian itu menjadi peringatan bagi orang yang mempunyai
hati atau mendengarkan sedang hatinya hadir.
F. Menghasilkan iman
Syarah
Metod pengenalan kepada Allah yang dibawa oleh Islam ini cukup
efektif secara berurutan sehingga akhirnya menghasilkan keimanan sejati
kepada Allah azzawajalla.
viii
2:55 : Kaum Nabi Musa mengambil anak lembu sebagai tuhan dan cabar
untuk tidak beriman dengan Musa kecuali setelah melihat Allah secara
terang, lalu mereka disambar oleh halilintar.
10:36: Kebanyakan mereka tidak mengikut kecuali duga-dugaan semata-
mata. Sesungguhnya dugaan itu tidak cukup untuk mendapat kebenaran
sedikitpun.
6:115 : Telah tamatlah kalimah Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan.
I. Ragu-ragu
Syarah
Apabila jalan yang dilalui tidak jelas dan tidak tepat, maka hasil
yang di dapati juga sangat tidak menyakinkan. Mungkin ada hasil yang
didapati, tetapi bukan hasil yang sebenarnya. Bagaimanakah kita ingin
mengenal Allah tetapi kaedah pengenalan yang kita gunakan tidak
menurut neraca dan panduan yang telah ditetapkan oleh Allah. Kadangkala
sayyidina umar tersenyum sendirian mengenangkan kebodohannya
menyembah patung yang dibuatnya sendiri dari gandum sewaktu jahiliah ,
apabila terasa lapar dimakannya pujaan itu.
Dalil
22:55: Orang-orang kafir sentiasa dalam keraguan.
24:50: Apakah ada dalam hati mereka penyakit, atau mereka masih ragu-
ragu atau takut
J. Berakibat kufur
Syarah
Semua metode pengenalan yang tidak berasaskan cara yang
dianjurkan oleh Islam iaitu menerusi aql dan Naql akan menemui jalan
serabut iaitu kekufuran terhadap Allah s.w.t.
ix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mengenal Allah, kita dituntut menjadi seorang yang
beriman dan beramal sholeh. Allah sangat menyayangi manusia yang
senantiasa mengingat-Nya. Allah menjanjikan surga, keberkahan,
keridhoan, kemerdekaan, serta kemuliaan di dalam hidup kita.
Mengenal Allah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa
malu, cinta dan takut kepada-Nya. Yang dimaksud malu, karena merasa
membawa beban dosa. Cinta yaitu rindu untuk menghadap Allah dan
senang memperoleh pahala-Nya. Dan takut kepada Allah ialah takut
terkena siksa-Nya. Jika hal tersebut telah timbul di dalam hati kita,
insyaAllah kita telah mampu mengenal Allah dengan cinta.
Untuk itu sebelum kita mengenal Allah alangkah baiknya kalau
kita membersihkan hati kita dari berbagai penyakit, yang membuat hati
kita menjadi petang atau gelap. Hanya dengan cara itulah kita bisa
mengerti apa rahasia-rahasia yang selama ini tidak kita ketahui, .
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar sebagai
seorang manusia kita harus menjadi individu yang taat kepada allah swt
dan Mengenal-Nya dan mengajak kepada orang lain. Manusia tidak bisa
hidup sesuai dengan keinginannya akan tapi harus mengikuti perintah dan
aturan dari Tuhannya,oleh karena itu kita harus mengikuti bimbingan dan
petunjuk dari Allah Swt melalui Rasulullah Saw dalam menjalani
kehidupan kita sehari-hari.
Untuk kedepannya tugas dalam pembuatan makalah ini sangat
dianjurkan , karena bisa menambah wawasan manusia tentang
pengetahuan Agama. Selain itu , makalah ini diharapkan dapat membantu
x
pembaca untuk mengenali lebih baik dalam mengenai Ath-Thariiq Ila
Ma'rifatullah.
DAFTAR PUSTAKA
xi
xii