Kantin pondok pesantren SPEAM adalah unit usaha pesantren yang bergerak di
bidang makanan dan minuman, menjual berbagai macam jajanan dan minuman
sekolah. Aneka makanan yang disajikan antara lain : bakso bakar, sosis, bakwan,
kentang goreng, dan lain-lain. Jumlah santri yang selalu bertambah tiap tahunnya
menjadikan kantin sebagai unit usaha yang potensial bagi pondok pesantren maka
akan memungkinkan kantin untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan
dan menambah produknya. Dengan Selalu menjaga kebersihan dan higienitas
produk dan tempat sehingga menjadi contoh bagi santri untuk berwirausaha
dengan nilai-nilai yang mereka dapatkan di pondok pesantren.
2. UNIT USAHA KOPERASI
Koperasi pondok pesantren SPEAM adalah unit usaha yang dikelola oleh pegawai
pondok yang dalam pengoperasionalnnya dibantu oleh santri yang tergabung
organisasi IPM (ikatan pelajar Muhammadiyah) beranggotakan 2 pegawai dan 2
santri unit usaha koperasi mampu beroperasional dengan baik dan memenuhi
kebutuhan santri. Tujuan dari pelibatan santri itu sendiri adalah: mendidik jiwa
entrepreneur, membina rasa tanggung jawab dan disiplin pada diri santri. Aneka
produk yang dijual di koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan santri seperti:
peralatan mandi, seragan sekolah, makanan dan minuman, dan berbagai macam
produk lainnya.
3. UNIT USAHA PERTANIAN
Laundry pondok pesantren SPEAM adalah unit usaha yang berfokus pada jasa
pencucian pakaian kotor santri, tujuan dari unit usaha laundry untuk
memudahkan santri dalam mencuci pakaian kotor sehingga tetap dapat
berproduktif di tengah kesibukannya. Di kelola oleh pegawai laundry
pengoperasionalan laundry telah berjalan dengan baik hingga saat ini. Dengan
semakin bertambahnya santri bertambah pula permintaan jasa pencucian baju
kotor santri sehingga menjadikan unit usaha laundry unit yang potensial bagi
pondok pesantren.
5. UNIT USAHA WARTEL
wartel pondok pesantren SPEAM adalah unit usaha yang berfokus pada penyediaan
telpon genggam sebagai sarana komunikasi santri, melalui handphone santri dapat
menghubungi sanak saudaranya di rumah, dengan semakin bertambahnya jumlah
santri maka penyediaan telpon genggam pun perlu diperbanyak jumlahnya.
Sehingga memudahkan santri dalam komunikasi dengan sanak saudara dan
mengurangi antrian penggunaan telpon genggam pada unit usaha wartel.