Anda di halaman 1dari 5

Nama: Muhammad Ilham Najafi

Kelas: X PH-2

Pencatatan Bukti Pembayaran


1. Pencatatan transaksi dalam dokumen
2. Dokumen transaksi dicatat dalam jurnal
3. Posting dari jurnal ke buku besar
4. Menyusun neraca saldo

A. Tahap Pencatatan
Tahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu
informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga timbul laporan keuangan. Langkah-
langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan bukti pencatatan (dokumen sumber)
b) Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
c) Melakukan posting ke dalam buku besar Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi
dan kejadian yang harus dicatat.

B. Tahap Pengihtisaran
1. Pembuatan neraca saldo (trial balance)
2. Jurnal penyesuaian
3. Neraca saldo disesuaikan
4. Perhitungan rugi laba dan neraca
5. Penyusunan laporan keuangan
6. Jurnal penutup
7. Pembuatan neraca saldo penutup
8. Jurnal pembalik.

C. Tahap pelaporan
1. Laporan keuangan
2. Jurnal penutup
3. Neraca saldo setelah penutupan.
Sebagai hasil akhir dan tujuan akuntansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan
mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahaan perlu diproses melalui tahap-
tahap dalam siklus akuntansi, berdasarkan suatu prinsi yang berterima umum.
Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau
setahun sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan rugi/laba
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan perubahan posisi keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap

Jenis-jenis dokumen transaksi


Dokumen transaksi dibagi menjadi dua, yaitu:
Dokumen transaksi Intern, yaitu bukti transaksi yang berasal dan dilakukan di dalam
lingkungan perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah Bukti memorial, bukti kas masuk, dan
bukti kas keluar
Dokumen transaksi Ekstern, yaitu bukti transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan.
Contohnya adalah Faktur, Nota kontan, Nota Debet/Kredit, Cek, Bilyet Giro, dan Kuitansi.
1. Faktur
Faktur adalah bukti Transaksi pembelian atau penjualan barang secara kredit.
2. Kuitansi
Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
3. Nota kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi suatu pnjualan atau pembelian barang secara tunai
4. Nota debet
Nota debet adalah dokumen transaksi pengembalian barang yang telah dibeli dengan cara
kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak
sesuai dengan pesanan.
5. Nota kredit
Nota kredit adalah dokumen transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual
dengan cara kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas
yang tidak sesuai dengan pesanan.
6. Cek
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank.
7. Bilyet giro
Bilyet giro adalah surat perintah kepada bank dari nasabah yang bersangkutan.
8. Memo
Memo adalah bukti transaksi intern yang digunakan untuk pencatatan antara bagian manajer
dengan bagian-bagian yang ada di perusahaan

JURNAL DAN BUKU BESAR


Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara
kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
1. Jurnal Umum
2. Jurnal khusus
a. Jurnal penjualan (Sales Journal)
b. Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal)
c. Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal)
d. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)

BUKU BESAR
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada
dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan
pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang
telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Berikut ini contoh buku besar tiap akun:
Menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)
Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah
saldonya sudah seimbang.
Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi
selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet
akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.
Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah
neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau
ringkasan.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Adapun tujuan penyusunan laporan keuangan secara singkat adalah untuk memberikan
informasi yang relevan pada pihak-pihak di luar perusahaan.
1. Menyusun Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang harus disusun pertama kali adalah laporan laba rugi. Laporan laba
rugi memiliki 3 komponen yaitu komponen pendapatan jasa, biaya dan laba/rugi. Untuk
menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa sangatlah mudah karena kita hanya perlu
mengutip saldo-saldo pada akun pendapatan dan biaya dari neraca saldo (kertas kerja).
2. Menyusun Perubahan Modal
yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan
dari laba/rugi dan transaksi pemilik.

3. Menyusun Neraca
yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi
aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai