Anda di halaman 1dari 29

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Analisis Instrumen
Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan sebelum pengambilan data yang
sesungguhnya. Tujuannya dalah untuk melihat apakah kuesioner yang telah
tersusun tersebut valid dan reliabel. Sementara itu, pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner awal adalah sebanyak 9 butir sesuai dengan data pada kisi-kisi
instrumen tabel 4.1. Pengujian (pilot test) ini dilakukan terhadap responden yang
tidak termasuk dalam populasi dan mempunyai kondisi yang hampir sama
dengan populasi atau sampel. Adapun kuisioner diujikan kepada 50 pengunjung
hotel bintang 3 dengan tingkat kesalahan 5%, sehingga pada tabel r product
moment pearson diketahui sebesar 0,278. Pertanyaan dinyatakan valid apabila r
hitung > r tabel.αα
Tabel 4. 1. Hasil Uji Validitas Instrumen
Nomor Item
Jenis Variabel Pearson Correlation Keterangan
Pertanyaan
1 Pengetahuan 0,560 Valid
2 Pengetahuan 0,374 Valid
3 Sikap 0,288 Valid
4 Sikap 0,610 Valid
5 Sikap 0,672 Valid
6 Persepsi 0,168 Tidak valid
7 Persepsi 0,486 Valid
8 Persepsi 0,565 Valid
9 Persepsi 0,629 Valid
Setelah dilakukan pengujian person correlation sesuai dengan distribusi
nilai r tabel, maka didapatkan pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan tersebut
yaitu nomor 6. Namun, setelah diambil seluruh data dari total sampel sebanyak
336, semua pertanyaan valid dengan r tabel 0,107 dan r hitung nomor 6 menjadi.
Setelah dilakukan uji validitas pada kuisioner, maka langkah selanjnutnya adalah
uji reliabilitas untuk menguji konsistensi angket. Angket dinyatakan konsisten
apabila alpha > r tabel.

33
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 2. Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,591 9
Pada tabel 4.2, dapat diketahui bahwa angka Alpha Cronbach’s sebesar
0,591 sehingga semua pertanyaan pada kuisioner tersebut dianggap reliabel atau
konsisten. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen, maka
dihasilkan kuisioner final untuk digunakan pada penelitian dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 9 butir sesuai tabel 4.3.
Tabel 4. 3. Kisi-kisi instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Nomor Jumlah
2) Pemahaman pengunjung mengenai
1 Pengetahuan pentingnya penerapan renewable 1, 2 2
energy.
3) Persepsi pengunjung hotel terhadap
6, 7 2
pemasangan energi solar di atap.
2 Persepsi
4) Persepsi pengunjung hotel terhadap
8, 9 2
pemasangan energi solar di balkon.
4) Partisipasi pengunjung terhadap
pengurangan konsumsi energi di 3 1
hotel.
5) Perilaku pengunjung terhadap
3 Sikap kegagalan percobaan penggunaan 4 1
renewable energy.
6) Perilaku pengunjung dalam
mendukung penerapan RES secara 5 1
finansial
Total 9
2. Deskripsi Data
Deskripsi data pada penelitian ini akan memaparkan latar belakang
responden, analisis data setiap indikator pertanyaan, pengetahuan, persepsi, dan
sikap tamu hotel terhadap penerapan energi baru terbarukan di Surakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data statistik
deksriptif. Analisis data ini memaparkan nilai data statistik rerata (mean), nilai
tengah (median), modus, standar deviasi (SD), nilai minimum dan maksimum

34
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data kategori pengetahuan,


persepsi, dan sikap.
a. Latar Belakang Responden
Penelitian yang telah dilakukan melibatkan 336 responden yang kemudian
dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Adapun latar
belakang dari responden adalah sebagai berikut:

Grafik Jenis Kelamin

L
P 48%
52%

Gambar 4. 1. Grafik Jenis Kelamin


Dari data tersebut jenis kelamin dari seluruh responden terdiri dari 161 laki-
laki dan 174 perempuan.

Data Statistik Usia


<18 18-24 25-34 35-44 45-54 55-64 >64
2% 0% 0%

14%

36%
23%

25%

Gambar 4. 2. Data Statistik Usia


Dari gambar 4.2 data statistika usia di atas, responden terdiri dari 1
responden yang berusia lebih dari 64 tahun, 46 responden berusia 18 hingga 24
tahun, 77 responden berusia 25 hingga 34 tahun, 83 responden berusia 35

35
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hingga 44 tahun, 120 responden berusia 45 hingga 54 tahun, dan 8 responden


berusia 55 hingga 64 tahun.

Grafik Pendidikan Terakhir


S3 S2 S1 D3/D4 SMA/SMK SMP

0% 2%

17% 12%

15%

54%

Gambar 4. 3. Grafik Pendidikan Terakhir


Dari grafik 4.3 pendidikan responden, responden terdiri dari 6 responden
memiliki pendidikan terakhir S3, 40 responden memiliki pendidikan terakhir
S2, 180 responden memiliki pendidikan terakhir D3/D4, 50 responden
memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK, dan 1 responden memiliki
pendidikan terakhir SMP.

Grafik Hotel Berbintang

8%
1
17%
47% 2
3
4+
28%

Gambar 4. 4. Grafik Hotel Berbintang


Dari gambar 4.4 grafik jenis hotel di atas didapat 4 pengelompokkan hotel
sesuai dengan bintang. Terdapat 26 hotel bintang 1, 58 hotel bintang 2, 93
hotel bintang 3, dan 158 hotel bintang 4+.

36
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Pengetahuan Pengunjung Hotel terhadap Energi Baru Terbarukan


Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penerapan energi baru
terbarukan merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Dalam instrumen
penelitian yang digunakan pada indikator pengetahuan pengunjung hotel
terdapat pada pertanyaan nomor satu dan dua dengan lima alternatif jawaban
(skor 1 hingga 5).
Tabel 4. 4. Data Statistik Soal Nomor 1
Penting bagi akomodasi wisata seperti hotel untuk memiliki energi baru
terbarukan.
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 4 1%
Ragu-Ragu 21 6%
Setuju 156 46%
Sangat Setuju 155 46%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 1
0% 1%

6% Sangat Tidak Setuju


Tidak Setuju
46%
Ragu-Ragu
47% Setuju
Sangat Setuju

Gambar 4. 5. Grafik Pernyataan Nomor 1


Pada pernyataan nomor 1, dilihat dari tabel dapat diketahui bahwa 46%
pengunjung hotel menyatakan setuju dan 46% sangat setuju dengan pernyataan
‘Penting bagi akomodasi wisata seperti hotel untuk memiliki energi baru
terbarukan’. Adapun pernyataan yang lain menyatakan 1% tidak setuju dan 6%
ragu-ragu. Pernyataan terbanyak adalah setuju dengan jumlah 156 responden.

37
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 5. Grafik Pernyataan Nomor 2

Energi terbarukan adalah sumber daya yang dapat diandalkan untuk


sebuah hotel.
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 2 1%
Ragu-Ragu 30 9%
Setuju 171 51%
Sangat Setuju 133 40%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 2
0% 1%

9% Sangat Tidak Setuju

39% Tidak Setuju


Ragu-Ragu

51% Setuju
Sangat Setuju

Gambar 4. 6. Grafik Pernyataan Nomor 2


Selanjutnya pada pernyataan nomor 2, Tabel menunjukkan bahwa 51%
responden menyatakan setuju pada pernyataan ‘Energi terbarukan adalah
sumber daya yang dapat diandalkan untuk sebuah hotel’. Sementara jawaban
yang lain yaitu 1% tidak setuju; 9% ragu-ragu; dan 40% sangat setuju.
Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi
sebesar 2 x 5 x 366 = 3660, sedangkan jumlah skor hasil pengumpulan data
pengetahuan adalah 2913. Dengan demikian tingkat pengetahuan pengunjung
hotel mengenai penerapan energi baru terbarukan di Surakarta sebesar 2913 :
3660 = 0,80 atau sebesar 80%.
Selanjutnya, dari dua pernyataan tersebut, deskripsi data akan dipaparkan
mengenai distribusi frekuensi data pengetahuan berdasarkan kategori di mana
kriterian penelitian kategori dapat dilihat pada tabel berikut:

38
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 6. Tabel Kategori Pengetahuan


Kelompok Skor Kategori Frekuensi Presentase
Pengetahuan
X ≤ 6,5 Sangat Tidak 12 3,6%
Setuju
6,5 < X ≤ 7,5 Tidak Setuju 18 5,4%
7,5 < X < 8,5 Ragu - Ragu 134 39,9%
8,5 < X ≤ 9,5 Setuju 72 21,4%
9,5 < X Sangat Setuju 100 29,8%
Total 336 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat untuk variabel pengetahuan diperoleh
jumlah frekuensi terbanyak 134 dengan presentase 39,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan pengunjung hotel masih ragu-ragu dalam
memahami penerapan energi baru terbarukan di hotel. Agar lebih mudah
dipahami mengenai deskripsi kategori pengetahuan, dapat dilihat diagram di
bawah ini:

Kategori Pengetahuan Pengunjung


Hotel
3,6% 5,4%

29,8%
39,9%
21,4%

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu


Setuju Sangat Setuju

Gambar 4. 7. Kategori Pengetahuan Pengunjung Hotel


c. Persepsi Pengunjung Hotel terhadap Energi Baru Terbarukan
Tingkat persepsi masyarakat mengenai penerapan energi baru terbarukan
merupakan variabel bebas kedua dalam penelitian ini. Dalam instrumen
penelitian yang digunakan pada indikator persepsi pengunjung hotel terdapat
pada pertanyaan nomor enam hingga sembilan dengan lima alternatif jawaban
(skor 1 hingga 5).

39
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 7. Pernyataan Nomor 6


Solar PV yang dipasang di atap bangunan :
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 3 1%
Tidak Setuju 12 4%
Ragu-Ragu 58 17%
Setuju 159 47%
Sangat Setuju 104 31%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 6
1% 4%
Sangat Tidak Setuju
31% 17% Tidak Setuju
Ragu-Ragu
Setuju
47%
Sangat Setuju

Gambar 4. 8. Pernyataan Nomor 6


Pada pernyataan nomor 6, sebanyak 47% responden setuju dengan ‘Solar
PV yang dipasang di atap bangunan’ beserta contoh gambar. Adapun jawaban
lainnya yaitu 1% sangat tidak setuju; 4% tidak setuju; 17% ragu-ragu; dan 31%
sangat setuju.
Sementara itu, pernyataan nomor 7 menyatakan 43% responden setuju
dengan pernyataan ‘Solar combi yang dipasang di atap bangunan’ beserta
contoh gambar pemasangannya. Pernyataan lainnya yaitu 1% sangat tidak
setuju; 5% tidak setuju; 20% ragu-ragu; dan 31% sangat setuju.
Tabel 4. 8. Pernyataan Nomor 7
Solar combi yang dipasang di atap bangunan:
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 3 1%
Tidak Setuju 17 5%
Ragu-Ragu 67 20%
Setuju 145 43%
Sangat Setuju 104 31%
Total 336 100%

40
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN NOMOR 7
1% 5%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
31% 20%
Ragu-Ragu
Setuju
43%
Sangat Setuju

Gambar 4. 9. Pernyataan Nomor 7


Pada pernyataan nomor 8, sebanyak 33% responden setuju dengan
pernyataan ‘Solar PV yang dipasang di balkon bangunan’ beserta contoh
gambar. Sementara pernyataan yang lain menyatakkan 3% sangat tidak setuju;
20% tidak setuju; 21% ragu-ragu; dan 22% sangat setuju.
Tabel 4. 9. Pernyataan No. 8
Solar PV yang dipasang di balkon bangunan:
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 11 3%
Tidak Setuju 68 20%
Ragu-Ragu 72 21%
Setuju 110 33%
Sangat Setuju 75 22%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 8
4%

Sangat Tidak Setuju


42% 26% Tidak Setuju
Ragu-Ragu
28% Setuju

Gambar 4. 10. Grafik Pernyataan Nomor 8


Pada pernyataan nomor 9, menyatakan bahwa sebanyak 35% setuju dengan
‘Solar combi yang dipasang di balkon bangunan’ beserta contoh gambarnya.
Pernyataan lainnya yaitu 7% sangat tidak setuju; 22% tidak setuju; 17% ragu-
ragu; dan 20% sangat setuju.

41
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 10. Tabel No. 9


Solar combi yang dipasang di balkon bangunan:
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 22 7%
Tidak Setuju 73 22%
Ragu-Ragu 58 17%
Setuju 116 35%
Sangat Setuju 67 20%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 9
7%
Sangat Tidak Setuju
20% Tidak Setuju
22%
Ragu-Ragu
34% 17% Setuju
Sangat Setuju

Gambar 4. 11. Grafik Pernyataan Nomor 9


Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi
sebesar 4 x 5 x 366 = 7320, sedangkan jumlah skor hasil pengumpulan data
persepsi adalah 5014. Dengan demikian tingkat persepsi pengunjung hotel
mengenai penerapan energi baru terbarukan di Surakarta sebesar 5014 : 7320 =
0,68 atau sebesar 68%.
Selanjutnya, dari empat pernyataan tersebut, deskripsi data akan dipaparkan
mengenai distribusi frekuensi data persepsi berdasarkan kategori di mana
kriterian penelitian kategori dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 11. Kategori Persepsi
Kelompok Skor Kategori Frekuensi Presentase
Pengetahuan
X ≤ 10,5 Sangat Tidak 33 9,8%
Setuju
10,5 < X ≤ 13,5 Tidak Setuju 81 24,1%
13,5 < X < 16,5 Ragu - Ragu 125 37,2%
16,5 < X ≤ 19,5 Setuju 53 15,8%
19,5 < X Sangat Setuju 44 13,1%
Total 336 100%

42
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat untuk variabel pengetahuan diperoleh


jumlah frekuensi terbanyak 125 dengan presentase 37,2%. Hal ini
menunjukkan bahwa kebanyakan pengunjung hotel masih ragu-ragu dalam
memberikan persepsi mengenai penerapan energi baru terbarukan di hotel.
Agar lebih mudah dipahami mengenai deskripsi kategori persepsi, dapat
dilihat diagram di bawah ini :

Persepsi Pengunjung Hotel


13,1% 9,8%

15,8% 24,1%

37,2%

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu


Setuju Sangat Setuju

Gambar 4. 12. Persepsi Pengunjung Hotel


d. Sikap Pengunjung Hotel terhadap Energi Baru Terbarukan
Tingkat sikap masyarakat mengenai penerapan energi baru terbarukan
merupakan variabel bebas ketiga dalam penelitian ini. Dalam instrumen
penelitian yang digunakan pada indikator sikap pengunjung hotel terdapat pada
pertanyaan nomor tiga hingga lima dengan lima alternatif jawaban (skor 1
hingga 5).
Pada pernyataan nomor 3, sebanyak 42% setuju dengan pernyataan ‘Saya
mendukung pengurangan konsumsi energi (contoh: Membatasi penggunaan
pendingin ruangan) untuk mendukung akomodasi infrastruktur energi
terbarukan di hotel’. Sementara jawaban yang lainnya adalah 1% sangat tidak
setuju; 6% tidak setuju; 18% ragu-ragu; dan 32% sangat setuju.

43
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 12. Pernyataan No 3


Saya mendukung pengurangan konsumsi energi untuk mendukung
akomodasi infrastruktur energi terbarukan di hotel.
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 3 1%
Tidak Setuju 20 6%
Ragu-Ragu 62 18%
Setuju 142 42%
Sangat Setuju 109 32%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 3
1% 6%

Sangat Tidak Setuju


32% 19% Tidak Setuju
Ragu-Ragu
Setuju
42% Sangat Setuju

Gambar 4. 13. Pernyataan No 3


Pada pernyataan nomor 4, sebanyak 31% responden setuju dengan
pernyataan ‘Saya akan memaklumi apabila terjadi 'pemadaman listrik' di hotel
jika Saya tahu itu adalah energi terbarukan yang mengalami kendala operasi’.
Sedangkan sebanyak 6% responden sangat tidak setuju; 28% tidak setuju; 26%
ragu-ragu; dan 9% sangat setuju.
Tabel 4. 13. Pernyataan No 4
Saya akan memaklumi apabila terjadi 'pemadaman listrik' di hotel jika
Saya tahu itu adalah energi terbarukan yang mengalami kendala operasi.
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 20 6%
Tidak Setuju 93 28%
Ragu-Ragu 89 26%
Setuju 105 31%
Sangat Setuju 29 9%
Total 336 100%

44
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN NOMOR 4
6%
Sangat Tidak Setuju
9%
Tidak Setuju
28%
31% Ragu-Ragu
Setuju
26%
Sangat Setuju

Gambar 4. 14. Pernyataan No 4


Selanjutnya pada pernyataan nomor 5, sebanyak 28% responden
menyatakan ragu-ragu pada pernyataan ‘Saya bersedia membayar lebih untuk
akomodasi hotel yang menggunakan energi terbarukan’. Sedangkan jawaban
lainnya yaitu 13% responden sangat tidak setuju; 24% tidak setuju; 24% setuju;
dan 11% sangat setuju.
Tabel 4. 14. Pernyataan No 5
Saya bersedia membayar lebih untuk akomodasi hotel yang
menggunakan energi terbarukan.
Pernyataan Frekuensi Persen
Sangat Tidak Setuju 45 13%
Tidak Setuju 81 24%
Ragu-Ragu 93 28%
Setuju 81 24%
Sangat Setuju 36 11%
Total 336 100%

PERNYATAAN NOMOR 5

Sangat Tidak Setuju


11% 13%
Tidak Setuju
24% Ragu-Ragu
24%
Setuju
28% Sangat Setuju

Gambar 4. 15. Pernyataan No 5


Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi
sebesar 3 x 5 x 366 = 5490, sedangkan jumlah skor hasil pengumpulan data
45
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sikap adalah 3370. Dengan demikian tingkat sikap pengunjung hotel mengenai
penerapan energi baru terbarukan di Surakarta sebesar 3370 : 5490 = 0,61 atau
sebesar 61%.
Selanjutnya, dari tiga pernyataan tersebut, deskripsi data akan dipaparkan
mengenai distribusi frekuensi data sikap berdasarkan kategori di mana kriterian
penelitian kategori dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 15. Tabel Kategori Sikap
Kelompok Skor Kategori Frekuensi Presentase
Pengetahuan
X≤7 Sangat Tidak 47 14%
Setuju
7<X≤9 Tidak Setuju 96 28,6%
9 < X < 11 Ragu - Ragu 101 30,1%
11 < X ≤ 13 Setuju 66 19,6%
13 < X Sangat Setuju 26 7,7%
Total 336 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat untuk variabel sikap diperoleh jumlah
frekuensi terbanyak 101 dengan presentase 30,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
kebanyakan pengunjung hotel masih ragu-ragu dalam menyikapi penerapan
energi baru terbarukan di hotel. Agar lebih mudah dipahami mengenai
deskripsi kategori sikap, dapat dilihat diagram di bawah ini :

Sikap Pengunjung Hotel


7,7% 14,0%

19,6%

30,1% 28,6%

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju


Ragu-Ragu Setuju
Sangat Setuju

Gambar 4. 16. Kategori Sikap


1. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Sebelum masuk ke dalam uji z, maka diperlukan uji persyaratan analisis.
Penelitian ini menggunakan 2 uji sebagai persyaratan analisis, yaitu normalitas
46
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan homogenitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data
di dalam satu variabel. Sementara uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui
dua data atau lebih kelompok sampel dari populasi yang mempunyai variasi
sama.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan jenis uji
Kolmogrov-Smirnov. Adapun taraf signifikansi α sebesar 0,05. Berikut
adalah hasil pengujian normalitas dengan menggunakan aplikasi SPSS:
Tabel 4. 16. Uji Normalitas
Kolmogrov-Smirnov (Hotel Berbintang)
N 1 2 3 4 5
Pengetahuan 273 .006 .000 .000 .000 .000
Sikap 273 .000 .000 .000 .000 .000
Persepsi 273 .006 .000 .000 .000 .000
Sementara itu, kriteria pada uji normalitas adalah apabila nilai
signifikansi α > 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal, sedangkan
apabila nilai signifikansi α < 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak
normal. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi α lebih
kecil (<) dari 0,05 yang berarti bahwa distribusi data pada hasil penelitian
dinyatakan tidak normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas penelitian ini menggunakan jenis uji leveness dengan
nilai α sebesar 0,05. Adapun kriteria dari uji homogenitas adalah apabila
nilai signifikansi α > 0,05 maka data penelitian dianggap homogen, dan
apabila nilai signifikansi α < 0,05 maka data penelitian dinyatakan tidak
homogen. Sementara itu, setelah dilakukan pengujian homogenitas dengan
menggunakan aplikasi SPSS, diketahui hasil dari signifikansi α < 0,05 untuk
variabel pengetahuan dan persepsi. Dengan demikian, maka data pada
variabel pengetahuan dan persepsi dinyatakan tidak homogeny, sedangkan
data variabel sikap dinyatakan homogen.

47
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4. 17. Uji Homogenitas


Variabel Levene Statistic Sig.
Pengetahuan 6,780 ,000
Persepsi 5,672 ,001
Sikap ,523 ,667
Hasil yang didapatkan pada uji prasyarat di atas menunjukkan bahwa data
tidak normal dan hanya satu variabel yang homogen. Oleh karena itu,
pengolahan data selanjutnya akan menggunakan metode non parametrik.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji non parametrik. Pengujian ini dilakukan
apabila data yang didapat tidak homogen dan tidak normal. Dalam
penelitian ini, dilakukan beberapa uji non parametrik yaitu mengetahui
adakah perbedaan pengaruh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat
hotel berbintang terhadap pengetahuan, persepsi, dan sikap pengunjung
hotel mengenai penerapan energi baru terbarukan di hotel.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh jenis kelamin, dilakukan uji non
parametrik menggunakan uji Mann-Whitney U karena memiliki dua grup
variabel yaitu laki-laki dan perempuan. Berikut adalah hasil uji Mann-
Whitney U menggunakan SPSS:
Tabel 4. 18. Uji Mann-Whitney U

Jenis Kelamin N Mean Rank


Pengetahuan Perempuan 175 159,65
Laki-Laki 161 178,11
Total 336
sikap Perempuan 175 164,10
Laki-Laki 161 173,28
Total 336
Persepsi Perempuan 175 169,82
Laki-Laki 161 167,06
Total 336
Dari pengujian Mann-Whitney U akan dicari apakah terdapat
perbedaan signifikan secara statistik dari tiga variabel independen yaitu

48
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengetahuan, persepsi dan sikap pengunjung hotel terhadap variabel


dependen yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan skala
numerik. Dari pengujian ini diketahui:
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,
pemberian persepsi, dan sikap dari pengunjung hotel tentang energi baru
terbarukan dengan jenis kelamin.
Ha: Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, pemberian
persepsi, dan sikap dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan
dengan jenis kelamin.
Berikut adalah tabel statistik dari uji Mann-Whitney U:
Tabel 4. 19. Data Statistik Mann-Whitney U

Pengetahuan sikap Persepsi


Mann-
Whitney 12539,500 13318,000 13856,000
U
Wilcoxon
27939,500 28718,000 26897,000
W
Z -1,834 -,893 -,270
Asymp.
Sig. (2- ,067 ,372 ,787
tailed)
Dalam pengujian, dilakukan perbandingan nilai P-value dengan tingkat
signifikansi pengujian (α), dengan kriteria tolak Ho jika P-value < α, dan
terima Ho jika P-value > α. P-value yang digunakan dalam penelitian ini
adalah α = 5% atau 0,05 dan nilai sig. pada setiap variabel pengetahuan,
sikap, dan persepsi adalah 0,67; 0,372; dan 0,787 sehingga P-value> α
sehingga hipotesis (Ho) dierima. Dengan demikian, secara statistik dapat
disimpulkan:
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan jenis
kelamin.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian
persepsi dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan jenis kelamin.
49
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian


sikap dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan jenis kelamin.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh usia, maka menggunakan uji
Kruskal Wallis karena memiliki lebih dari dua grup variabel yaitu usia <18
tahun hingga >64 tahun dengan total 7 kelompok usia. Berikut adalah hasil
perbedaan pengaruh usia dengan uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS:

Tabel 4. 20. Uji Kruskal Wallis Usia

USIA N Mean Rank


PENGETAHUAN <18 1 97,50
>64 1 97,50
18-24 46 168,93
25-34 77 171,50
35-44 83 155,44
45-54 120 175,78
55-64 8 181,25
Total 336
sikap <18 1 194,00
>64 1 24,00
18-24 46 148,25
25-34 77 170,47
35-44 83 164,38
45-54 120 176,53
55-64 8 203,25
Total 336
Persepsi <18 1 74,00
>64 1 17,00
18-24 46 174,67
25-34 77 156,62
35-44 83 174,15
45-54 120 174,10
55-64 8 135,56
Total 336
Dari pengujian Kruskal Wallis akan dicari apakah terdapat perbedaan
signifikan secara statistik dari tiga variabel independen yaitu pengetahuan,

50
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

persepsi dan sikap pengunjung hotel terhadap variabel dependen yaitu


tingkatan usia dengan skala numerik. Dari pengujian ini diketahui:
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,
pemberian persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang
energi baru terbarukan dengan tingkatan usia.
Ha: Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, pemberian
persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang energi baru
terbarukan dengan tingkatan usia.
Berikut adalah tabel statistik dari uji Kruskal Wallis:
Tabel 4. 21. Tabel Data Kruskal Wallis Usia

Pengetahuan sikap Persepsi


Chi-
3,837 6,716 6,810
Square
df 6 6 6
Asymp.
,699 ,348 ,339
Sig.
Dalam pengujian, dilakukan perbandingan nilai P-value dengan tingkat
signifikansi pengujian (α), dengan kriteria tolak Ho jika P-value < α, dan
terima Ho jika P-value > α. P-value yang digunakan dalam penelitian ini
adalah α = 5% atau 0,05 dan nilai sig. pada setiap variabel pengetahuan,
sikap, dan persepsi adalah 0,699; 0,348; dan 0,339 sehingga P-value> α
sehingga hipotesis (Ho) diterima. Dengan demikian, secara statistik dapat
disimpulkan:
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan
tingkatan usia.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian
persepsi dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan tingkatan usia.

51
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian


sikap dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan tingkatan usia.
Selanjutnya, untuk mengetahui perbedaan pengaruh tingkatan
pendidikan, maka menggunakan uji Kruskal Wallis karena memiliki lebih
dari dua grup variabel yaitu SMP, SMA/SMK, D3/D4, S1, S2, S3 dengan
total 6 kelompok tingkat pendidikan. Berikut adalah hasil perbedaan
pengaruh tingkat pendidikan dengan uji Kruskal Wallis menggunakan
SPSS:
Tabel 4. 22. Uji Kruskal Wallis Pendidikan

Pendidikan N Mean Rank


Pengetahuan S1 180 175,21
S2 40 190,08
S3 6 209,17
D3/D4 50 130,72
SMA/SMK 58 161,84
SMP 2 149,00
Total 336
sikap S1 180 181,03
S2 40 179,26
S3 6 221,83
D3/D4 50 124,71
SMA/SMK 58 152,12
SMP 2 235,75
Total 336
Persepsi S1 180 177,24
S2 40 198,44
S3 6 211,00
D3/D4 50 123,41
SMA/SMK 58 154,90
SMP 2 177,00
Total 336
Dari pengujian Kruskal Wallis akan dicari apakah terdapat perbedaan
signifikan secara statistik dari tiga variabel independen yaitu pengetahuan,
persepsi dan sikap pengunjung hotel terhadap variabel dependen yaitu
tingkatan pendidikan dengan skala numerik. Dari pengujian ini diketahui:

52
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,


pemberian persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang
energi baru terbarukan dengan tingkatan pendidikan.
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,
pemberian persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang
energi baru terbarukan dengan tingkatan pendidikan.
Berikut adalah tabel statistik dari uji Kruskal Wallis:
Tabel 4. 23. Data Kruskal Wallis Pendidikan

Pengetahuan sikap Persepsi


Chi-
13,107 19,239 19,768
Square
df 5 5 5
Asymp.
,022 ,002 ,001
Sig.
Dalam pengujian, dilakukan perbandingan nilai P-value dengan tingkat
signifikansi pengujian (α), dengan kriteria tolak Ho jika P-value < α, dan
terima Ho jika P-value > α. P-value yang digunakan dalam penelitian ini
adalah α = 5% atau 0,05 dan nilai sig. pada setiap variabel pengetahuan,
sikap, dan persepsi adalah 0,022; 0,002; dan 0,001 sehingga P-value < α
sehingga hipotesis (Ho) ditolak. Dengan demikian, secara statistik dapat
disimpulkan:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan
tingkatan pendidikan.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian
persepsi dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan tingkatan pendidikan.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian sikap
dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru terbarukan
dengan tingkatan pendidikan.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh tingkatan hotel berbintang, akan
dilakukan analisis ranking rata-rata setiap variabel independen terhadap

53
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

variabel dependen dan perbedaan signifikan secara statistik dari tiga


variabel independen yaitu pengetahuan, persepsi dan sikap pengunjung
hotel terhadap variabel dependen yaitu hotel bintang 1 hingga 5 di Surakarta
dengan skala numerik. Berikut adalah hasil uji non parametrik
menggunakan uji Kruskal Wallis :
Tabel 4. 24. Uji Non Parametrik Kruskal Wallis Test
Hotel Bintang N Mean Rank
Pengetahuan Bintang 1 27 161,28
Bintang 2 58 124,50
Bintang 3 93 154,54
Bintang 4 dan 5 158 194,10
Total 336
Sikap Bintang 1 27 185,31
Bintang 2 58 149,03
Bintang 3 93 135,25
Bintang 4 dan 5 158 192,35
Total 336
Persepsi Bintang 1 27 169,46
Bintang 2 58 159,34
Bintang 3 93 107,07
Bintang 4 dan 5 158 207,85
Total 336
Dari data di atas, dibuat diagram rata-rata tingkat pengetahuan, persepsi,
dan sikap pengunjung hotel terhadap jenis hotel bintang 1 hingga 5 di
Surakarta. Berikut adalah diagram masing-masing variabel independen:

Rata-Rata Tingkat Pengetahuan


Pengunjung Hotel
35%
Rata-Rata (dalam persen)

30%
25%
20%
15%
10%
Series1
5%
0%
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4
dan 5
Jenis Hotel

Gambar 4. 17. Tingkat Pengetahuan tiap jenis Hotel

54
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Diagram di atas adalah diagram rata – rata tingkat pengetahuan


pengunjung hotel yang didapat dari uji Kruskal Wallis. Berdasarkan
diagram di atas, rata-rata tingkat pengetahuan pengunjung hotel bintang satu
adalah 25% , bintang dua 20%, bintang tiga 24%, dan bintang empat hingga
lima adalah 31%. Rata-rata tingkat pengetahuan tertinggi adalah bintang 4
hingga 5.

Rata-Rata Tingkat Persepsi Pengunjung


Hotel
40%
Rata-Rata

30%
20%
10%
Series1
0%
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4
dan 5
Jenis Hotel

Gambar 4. 18. Grafik Persepsi tiap Jenis Hotel


Diagram di atas adalah diagram rata – rata tingkat pengunjung hotel
dalam memberikan persepsi mengenai penerapan energi baru terbarukan
yang didapat dari uji Kruskal Wallis. Berdasarkan diagram di atas, rata-rata
tingkat persepsi pengunjung hotel bintang satu adalah 26% , bintang dua
25%, bintang tiga 17%, dan bintang empat hingga lima adalah 32%. Rata-
rata tingkat persepsi tertinggi adalah bintang 4 hingga 5.

Rata-Rata Tingkat Sikap Pengunjung Hotel


35%
30%
25%
Rata-Rata

20%
15%
10%
Series1
5%
0%
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 dan
5
Jenis Hotel

Gambar 4. 19. Grafik Sikap tiap Jenis Hotel


55
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Diagram di atas adalah diagram rata – rata tingkat pengunjung hotel


dalam memberikan sikap dari penerapan energi baru terbarukan yang
didapat dari uji Kruskal Wallis. Berdasarkan diagram di atas, rata-rata
tingkat pemberian sikap pengunjung hotel bintang satu adalah 28% , bintang
dua 23%, bintang tiga 20%, dan bintang empat hingga lima adalah 29%.
Rata-rata tingkat sikap tertinggi adalah bintang 4 hingga 5.
Dari pengujian Kruskal Wallis akan dicari apakah terdapat perbedaan
signifikan secara statistik dari tiga variabel independen yaitu pengetahuan,
persepsi dan sikap pengunjung hotel terhadap variabel dependen yaitu hotel
bintang 1 hingga 5 di Surakarta dengan skala numerik. Dari pengujian ini
diketahui:
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,
pemberian persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang
energi baru terbarukan dengan tingkatan hotel berbintang di Surakarta.
Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan,
pemberian persepsi, dan pemberian sikap dari pengunjung hotel tentang
energi baru terbarukan dengan tingkatan hotel berbintang di Surakarta.
Berikut adalah tabel statistik dari uji Kruskal Wallis:
Tabel 4. 25. Tabel Statistik Jenis Hotel
Tabel Statistik Jenis Hotel
Pengetahuan Sikap Persepsi
Chi-Square 27,710 25,099 68,627
df 3 3 3
Asymp. Sig. ,000 ,000 ,000

Dalam pengujian ini, dilakukan perbandingan nilai P-value dengan


tingkat signifikansi pengujian (α), dengan kriteria tolak Ho jika P-value <
α, dan terima Ho jika P-value > α. P-value yang digunakan dalam penelitian
ini adalah α = 5% atau 0,05 dan nilai sig. pada setiap variabel pengetahuan,
sikap, dan persepsi adalah 0,000, sehingga P-value< α sehingga hipotesis
(Ho) ditolak. Dengan demikian, secara statistik dapat disimpulkan:

56
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan


dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan
tingkatan hotel berbintang di Surakarta.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian
persepsi dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru
terbarukan dengan tingkatan hotel berbintang di Surakarta.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian sikap
dari pengunjung hotel tentang penerapan energi baru terbarukan
dengan tingkatan hotel berbintang di Surakarta.
B. Pembahasan
Berdasarkan beberapa hasil studi, penerapan energi terbarukan berpotensi
menimbulkan beragam pendapat dari pengunjung hotel. Menurut penelitian
Dalton di Australia menggunakan kuesioner (Dalton, Lockington and Baldock,
2008) Tingkat respon positif rata-rata pengunjung hotel terhadap penggunaan
energi terbarukan di hotel dalam aspek pengetahuan pengunjung di atas 70%,
sikap pengunjung dalam pengurangan konsumsi energi di atas 70 %, sikap
pengunjung dalam memaklumi kegagalan RES sebesar 60%, sikap pengunjung
dalam membayar esktra untuk pemasangan RES sebesar 49%, persepsi
pengunjung terhadap pemasangan solar PV di atap sebesar 92.18%, dan persepsi
pengunjung terhadap pemsangan solar PV di balkon sebesar 90.82%. Sedangkan
pada penelitian ini, tingkat pengetahuan sesuai nomor 1 adalah 79%, sikap
pengunjung dalam pengurangan konsumsi energi pada nomor 3 sebesar 73%,
sikap pengunjung dalam memaklumi kegagalan RES sesuai nomor 4 sebesar
57%, sikap pengunjung dalam membayar esktra untuk pemasangan RES sesuai
nomor 5 sebesar 54%, persepsi pengunjung terhadap pemasangan solar PV di
atap sesuai nomor 6 sebesar 74%, dan persepsi pengunjung terhadap
pemasangan solar PV di balkon sesuai nomor 8 sebesar 64%.
Sebuah survei di London menunjukkan bahwa semakin tua responden, maka
semakin tinggi pengetahuan tentang energi terbarukan. (McGowan and Sauter,
2003). Kesimpulan serupa juga diambil dari survei Skotlandia (Executive,

57
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2003). Sedangkan pada penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan antara
usia muda hingga tua.
Di sisi lain, terdapat kekurangan literatur yang berkaitan dengan gender dan
sikap terhadap RES. Sebuah penelitian di Skotlandia mengungkapkan bahwa
pria memang demikian lebih sadar akan sumber energi terbarukan daripada
wanita (85% dibandingkan dengan 67%) (Executive, 2003). Maka, pengetahuan
pria tentang energi terbarukan lebih tinggi bila dibandingkan dengan wanita.
Namun studi yang sama menunjukkan bahwa pria lebih menolak terhadap
pembangunan energi terbarukan di wilayah mereka daripada perempuan (31%
berbanding 23%). Maka, sikap positif pria terhadap adanya RES lebih rendah
bila dibandingkan dengan wanita. Sedangkan pada penelitian ini tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pengetahuan, persepsi, dan sikap pengunjung hotel
laki-laki dengan perempuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap
dan persepsi pengunjung terhadap penerapan energi terbarukan di hotel. Tidak
banyak literatur yang membahas mengenai energi baru terbarukan di hotel di
Indonesia, sehingga penelitian ini akan menjadi salah satu bahan referensi untuk
penelitian berikutnya. Ketika melakukan penelitian ini, banyak kendala yang
terjadi, beberapa diantaranya: keengganan beberapa pihak hotel untuk
membantu penelitian karena akan mengganggu privasi pengunjung, birokrasi
yang memakan waktu cukup panjang, dan waktu penelitian bertepatan dengan
Hari Raya Idul Fitri di mana hotel-hotel mengalami high season sehingga
pemberian kuesioner sempat ditiadakan sekitar tiga minggu.
Berdasarkan data analisis dari SPSS dan pengujian non parametrik
didapatkan data dari variabel independen dan dependen sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penerapan energi baru
terbarukan merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Dalam instrumen
penelitian yang digunakan pada indikator pengetahuan pengunjung hotel
terdapat pada pertanyaan nomor satu dan dua dengan lima alternatif jawaban
(skor 1 hingga 5). Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh
58
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jumlah skor tertinggi sebesar 2 x 5 x 366 = 3660, sedangkan jumlah skor


hasil pengumpulan data pengetahuan adalah 2913. Dengan demikian tingkat
pengetahuan pengunjung hotel mengenai penerapan energi baru terbarukan
di Surakarta sebesar 2913 : 3660 = 0,80 atau sebesar 80%.
Berdasarkan uji non parametrik menggunakan Kruskal Wallis, dapat
dibandingkan tingkat pengetahuan antara hotal bintang 1, hotel bintang 2,
hotel bintang 3, hotel bintang 4, dan hotel bintang 5. Berdasarkan diagram
hasil uji Kruskal Wallis, rata-rata tingkat pengetahuan pengunjung hotel
bintang satu adalah 25% , bintang dua 20%, bintang tiga 24%, dan bintang
empat hingga lima adalah 31%. Rata-rata tingkat pengetahuan tertinggi
adalah bintang 4 hingga 5.
P-value yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5% atau 0,05
dan nilai sig. pada variabel pengetahuan adalah 0,000, sehingga P-value <
α. Dengan demikian, secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dari pengunjung hotel
tentang energi baru terbarukan dengan jenis hotel berbintang di Surakarta.
Sedangkan pada tingkat pendidikan Pvalue < α, sehingga memiliki
kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan tingkatan
pendidikan.

b. Persepsi
Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penerapan energi baru
terbarukan merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Dalam instrumen
penelitian yang digunakan pada indikator pengetahuan pengunjung hotel
terdapat pada pertanyaan nomor satu dan dua dengan lima alternatif jawaban
(skor 1 hingga 5). Apabila dihitung dengan presentase maka diperoleh
jumlah skor tertinggi sebesar 2 x 5 x 366 = 3660, sedangkan jumlah skor
hasil pengumpulan data pengetahuan adalah 2913. Dengan demikian tingkat
pengetahuan pengunjung hotel mengenai penerapan energi baru terbarukan
di Surakarta sebesar 2913 : 3660 = 0,80 atau sebesar 80%.
59
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan uji non parametrik menggunakan Kruskal Wallis, dapat


dibandingkan tingkat pengetahuan antara hotal bintang 1, hotel bintang 2,
hotel bintang 3, hotel bintang 4, dan hotel bintang 5. Berdasarkan diagram
Kruskal Wallis, rata-rata tingkat persepsi pengunjung hotel bintang satu
adalah 26% , bintang dua 25%, bintang tiga 17%, dan bintang empat hingga
lima adalah 32%. Rata-rata tingkat persepsi tertinggi adalah bintang 4
hingga 5.
P-value yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5% atau 0,05
dan nilai sig. pada variabel persepsi adalah 0,000, sehingga P-value < α.
Dengan demikian, secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian persepsi dari
pengunjung hotel tentang penerapan energi baru terbarukan dengan jenis
hotel berbintang di Surakarta.
Sedangkan pada tingkat pendidikan Pvalue < α, seingga memiliki
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat
persepsi dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan
tingkatan pendidikan.
c. Sikap
Tingkat persepsi masyarakat mengenai penerapan energi baru
terbarukan merupakan variabel bebas ketiga dalam penelitian ini. Dalam
instrumen penelitian yang digunakan pada indikator sikap pengunjung hotel
terdapat pada pertanyaan nomor tiga hingga lima dengan lima alternatif
jawaban (skor 1 hingga 5). Apabila dihitung dengan presentase maka
diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 3 x 5 x 366 = 5490, sedangkan
jumlah skor hasil pengumpulan data sikap adalah 3370. Dengan demikian
tingkat sikap pengunjung hotel mengenai penerapan energi baru terbarukan
di Surakarta sebesar 3370 : 5490 = 0,61 atau sebesar 61%.
Berdasarkan uji non parametrik, rata-rata tingkat pemberian sikap
pengunjung hotel bintang satu adalah 28% , bintang dua 23%, bintang tiga
20%, dan bintang empat hingga lima adalah 29%. Rata-rata tingkat sikap
tertinggi adalah bintang 4 hingga 5.
60
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

P-value yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5% atau 0,05


dan nilai sig. pada setiap variabel sikap adalah 0,000, sehingga P-value < α.
Dengan demikian, secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat pemberian sikap dari pengunjung
hotel tentang penerapan energi baru terbarukan dengan jenis hotel
berbintang di Surakarta.
Sedangkan pada tingkat pendidikan Pvalue < α, sehingga memiliki
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat sikap
dari pengunjung hotel tentang energi baru terbarukan dengan tingkatan
pendidikan.

61

Anda mungkin juga menyukai