Hipotesis
maka hipotesa yang diajukan peneliti adalah: Ada perbedaan pengaruh Cyberloafing
G. Metode Penelitian
Menurut Sugiono (2017), variabel penelitian adalh suatu atribut atau sifat aatu
nilai dari orang,, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
untuk memenuhi besarnya efek atau pengaruh variabel. Variabel bebas (independent
variable) adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain atau
1. Rancangan Penelitian
relasi dalam masalah tersebut. rancangan penelitian berkaitan dengan anaisis statistic
sehingga dapat menentukan tes statistic yng tepat dan berguna. Permasalahan
Rancangan penelitian ini berawal dari masalah yang bersifat kuantitatif dan
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan.
analisis pada data-data numerikal (angka) yang di olah dengan metode statistika.
Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di
2. Lokasi penelitian
Tempat yang akan peneliti jadikan lokasi penelitian adalah di sebuah instansi
a. Populasi
adalah wilayah generalisasi terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu. Ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Adapun populasi yang digunkan dalam penelitian ini adalah individu
yang berprofesi sebagai karyawan yang bekerja di wilayah kabupaten dan kota
b. Sampel
Menurut Saifudin Azwar (2011) sampel adalah sebagian dari populasi. Dalam
tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi unruk dipilih menjadi sampel. Lebih
khususnya teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah tekhnik sampling
|3
Insidental yaitu tekhnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang
secara kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sebagai
sampel dengan criteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Sampel yang dipilih
dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan baik swasta
maupun wiraswasta yang berumur 17 sampai 60 tahun dan tidak ada gangguan baik
secara fisik dan psikis. Menurut Isacc dan Michael penentuan jumlah sampel dengan
taraf kesalahan 10% berjumlah 254 sampel. Menurut Arikunto (2002) jika subjek
terlalu besar dan kurangnya kemampuan peneliti mengingat waktu tenaga dan dana
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel dimana terdapat 2 variabel bebas, dan 1
variabel terikat. Pengukuran dalam penelitian atau yang bisa disebut dengan
akurat dn percaya, variabel yang digunkan dalam menganalisis data untuk pengujian
a. Variabel
Dalam penelitian ini variabel independen atau variabel yang terikat adalah
Cyberloafing, dan variabel dependen atau variabel bebas adalah tipe kepribadian A
Tipe Kepribadian A
cyberloafing
Tipe Kepribadian B
|4
b. Pengukuran
Menurut Azwar (2014) skala sebagai alat ukur dalam psikologi memiliki
kuantitatif memakai skala linear, dengan responden memiliki lima pilihan dalam
mengisi skala untuk item favorable yaitu SS= Sangat sesuai (5), S= Sesuai (4), N=
Netral (3), TS= Tidak Sesuai (2), STS= Sangat Tidak Sesuai (1). Sebaliknya untuk
skala Unfavorable SS= Sangat sesuai (1), S= Sesuai (2), N= Netral (3), TS= Tidak
cyberloafing yaitu penggunaan teknologi internet selama jam kerja untuk tujuan
b) Definisi Operasional
Blue-print merupakan tabel spesifikasi yang memuat sekalgus uraian isi tes dan
tingkat kompetensi yang akan diungkap pada setiap bagian isi (Azwar, 2012). Tabel
Total 100 %
Menurut Azwar (2014) skala sebagai alat ukur dalam psikologi memiliki
besarnya suatu kontrak merupakan kecilnya kontrak yan lain. Tipe kepribadian A dan
B dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan alat ukur yang peneliti
|7
susun dari aspek-aspek perilaku. Mengacu pada skala bipolar dimana item favorable
tipe A otomatis menjadi item unfavorable di tipe B, item unfavorable tipe A otomatis
Mengacu pada skala bipolar dengan responden memiliki lima pilihan dalam
mengisi skala untuk item favorable yaitu SS= Sangat sesuai S= Sesuai N= Netral
TS= Tidak Sesuai STS= Sangat Tidak Sesuai. Sebaliknya SS= Sangat sesuai S=
Sesuai N= Netral TS= Tidak Sesuai, STS= Sangat Tidak Sesuai. Adapun skoring
ambisius, berbicara dengan cepat, suka menyela pembicaraan orang lain dan sering
terperangkap dalam kemarahan yang luar biasa. Sedangkan tipe B cenderung tidak
memiliki sifat yang ada pada tipe A (Lucas & Wilson, 1992: 82).
Kepribadian tipe A individu segala bentuk sifat dan tingkah laku yang lebih
kedalam dirinya dan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar dirinya,
sehingga orang yang berkepribadian tipe A lebih menyukai sesuatu yang ingin
meyelesaikan sesuatu dengan cepat dan sempurna, ingin menjadi yang terbaik
sehingga memiliki daya bersaing tinggi dan tidak menyukai sesuatu yang lamban.
cepat, mempunyai persaingan yang tinggi, suka menyela pembicaraan orang lain
tenang, santai, tidak terlalu memaksa diri dalam bekerja, tidak suka bersaing dan
d) Definisi Operasional
Kepribadian tipe B individu segala bentuk sifat dan tingkah laku yang lebih
banyak mengarahkan kepribadian kedalam (introvert) dari pada keluar dirinya dan
lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di dalam dirinya, di dalam melakukan
pekerjaan lebih menghinadrai persaingan dan lebih lamban, karena sikapnya yang
tenang dan terkesan lamban membuat orang berkepribadian ini tidak begitu ingin
mencapai sesuatu yang terbaik asalakan pekerjaannya tuntas itu sudah cukup,
|9
untuk menghindarinya.
Total 100 %
Tabel 1. 4 Tabel Blue Print Skala Tipe Kepribadian
| 10
Skala cyberloafing dan tipe kepribadian dalam penelitia ini akan diuji
yang berjumlah kurang lebih 340 dan diambil 60 karyawan untuk diperoleh nilai
validitas dan reliabilitas. Skala yang valid dan reliabel akan disebarkan untuk
4) Uji Validitas
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Uji
suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data
tersebut. Kriteria koefisien validitas dapat dikatakan valid apabiala rxy = > 0,30.
Koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30 item-item yang memiliki
korelasi ≤ 0,30 atau semakin tinggi mendekati 1.00 maka semakin baik pula
∑ XY −(∑ X )(∑ Y )/ n
rxy=
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
5) Uji Reliabilitas
sesui dengan kriteria yang telah di tetapkan. Suatu data dapat dikatakan reliabel
sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Suatu data dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama
Keterangan :
X= Jumlah skor seorang subjek pada seluruh item, yaitu skor tes
k= banyaknya item
| 13
6) Pengumpulan Data
tujuan dari suatu penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti
untuk mengetahui perbedaan cyberloafing ditinjau dari tipe kepribadia A dan tipe
kepribadian B.
7) Analisa Data
Uji-t yang berfungsi menguji signifikansi perbedaan rerata antara pasangan kelompok
atau perbedaan rerata pasangan amatan ulangan. Keterbatasan uji-t ialah bahwa ia
hanya cocok untuk membandingkan dua kelompok atau dua amatan ulangan. Analisis
data memilih uji-t ini karena akan membandingkan rerata dari dua kelompok yang
A dan, pengaruh cyberloafing ditinjau dari kepribadian tipe B. disini ada dua
Mx −My
t-Antar¿ SDbm
Keterangan :
Mx=
∑ x ; My= ∑ y
Nx Ny
2. Menghitung SD²x dan SD²y dengan rumus:
| 14
SD ² x=
∑ x ² −Mx ² ; SD ² y = ∑ y ² −My ²
Nx Ny
3. Menghitung SD²Mx dan SD²My dengan rumus:
SD ² x SD ² y
SD ² Mx= ; SD ² My=
Nx−1 Ny−1
4. Menghitung SDbm dengan rumus:
SDbm=√ SD 2 Mx+ SD ² My
5. Masukkan ke rumus t-Antar, kemudian hasil dikonsultasikan pada table-t
dengan melihat
db=( Nx−1 )+( Ny−1)
kelompok dan rerata aman ulangan di uji melalui kaidah sebagai berikut :
H. Jadwal Penelitian
I. Lampiran
| 16
DAFTAR PUSTAKA
Feist, jest. 2014. Teori Kepribadian (Buku 1 edisi 7). Jakarta : Selemba
Humanika.
Wijono, Sutarto. 2015. Psikologi Industri dan Organisasi Dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Utama, Aditya, dkk. 2016. Psikologi dan tekhnologi informasi. Jakarta: HIMPSI
himpunan psikologi Indonesia.
Sabella, RA, dkk. (2013). Cyberbullying myths and realities. Computer in Human
Behavior, 29 (6), 2703-2711.
Ardilasari, Noratika., & Firmanto, Ari. (2017). Hubungan Self Control dan
Perilaku Cyberloafing pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. Vol. 05, Hal 19-36.
Hafidz, I.R., & Nurtjahjanti, harlina. (2017). Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Beban Kerja dengan Cyberloafing pada Karyawan Biro Administrasi
Umum dan Keuangan Univerrsitas Diponegoro. Jurnal Empati, Vol.
6(1), 215-220.
Prasad, Smrithi; Lim, Vivien K.G.; and Chen, Don J.Q., "Self-Regulation,
Individual Characteristics and Cyberloafing" (2010). PACIS 2010
Proceedings. Paper 159, Department Management and organization,
National University of Singapore.
| 19
Rizky, Soetam. (2018). Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen, Vol. 1. Hal
197-211. CV. Seribu Bintang, Malang.
Lee, Kelly., Mckee, Martin. (2012). Type A Behavior Pattern And Coronary
Heart Dieses: Philip Morris’s “Crown Jewel”.american journal of
public health. Vol 102. No. 11.
Suyasa, S.Y. Tommy P., Dewi, R. I. Fransisca., Savitri, Susanti. (2005). Perbedan
Minat Dalam Menggunaan Fungsi Internet Berdasarkan Tipe
Kepribadian. Jurnal psikologi, Vol. 3, No. 2.
Friedman M, Ulmer D. Treating Type A Behaviour and Your Heart. London, UK:
Michael Joseph; 1985.
Siegel JM, Leitch CJ: Type A behavior in adolescence: The Tacoma Study. Read
before the 20th Conference in Cardiovascular Disease Epidemiology,
San Diego, Calif, March 1980.