Hakikat Sains
Hakikat Sains
1 HAKIKAT SAINS
Materi
1. Pendahuluan
Sejak manusia ada dipermukaan bumi ini, akan berinteraksi dengan alam
semesta, yang berwujud makhluk hidup hewan dan tumbuh tumbuhan, benda mati,
berbagai zat dan materi yang ada di alam serta berbagai peristiwa yang dilihat,
diamati dan dirasakan pengaruhnya bagi manusia dalam kehidupannya. Alam
beserta isinya diciptakan Tuhan, dalam berbagai bentuk, keadaan dan sifatnya
yang beragam. Salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan terhadap manusia
dibandingkan dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah dilengkapi dengan daya
nalar (kemampuan berfikir). Dengan kemampuan ini manusia bisa mempelajari
sifat-sifat alam yang ditempatinya, sehingga mampu beradaptasi dan menaklukkan
alam agar menjadi kondusif bagi berjalannya kehidupan manusia dari dahulu
sampai sekarang.
Manusia dalam berinterksi dengan berbagai keadaan dan fenomena alam,
apa yang di lihat, amati dan dirasakannya, diselidiki dengan proses dan metode
tertentu, di analisis, dan setelah diuji berkali-kali, disimpulkan dalam bentuk
pengetahuan berupa deskripsi tentang keadaan dan sifat-sifat alam semesta.
Pengetahuan ini selanjutnya dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (Science),
Dalam kajian disini dikenal dengan istilah “sains”. Dengan sains manusia
membangun peradabannya, sehingga keadaan di alam ini telah mengalami
1
perubahan dari zaman purba sampai kepada dunia modern saat ini. Pada bab 1 ini
akan dibahas secara sederhana, pengertian, karakteristik dan hakekat sains .
2. Pengertian Sains
Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan, atau
dalam bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Seolah
olah pengetahuan sama artinya dengan ilmu, atau ilmu pengetahuan. Dalam
keseharian, apakah ketiga istilah tersebut sama artinya ? mari kita tinjau satu
persatu.
b) Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang ber ilmu, sering dimaknai sebagai
orang yang memiliki bayak ilmu pengetahuan, seperti seperti guru, ustaz,
saintist, atau ilmuwan. umumnya sosok pribadi yang demikian, menjadi tempat
bertanya atau jadi panutan bagi masyarakat. Artinya, pengetahuan yang
dimiliki orang tersebut tersebut mengandung nilai kebenaran.
2
- Pengetahuan agama. Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan melalui utusannya
yang tertuang dalam kitab suci suatu agama. Pengetahuan agama, adalah
pengetahuan yang memiliki kebenaran mutlak bagi pemeluknya.
Pengkajian Sains, disini, lebih menitik beratkan pada konsep sains sebagai Natural
Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam = IPA). Berikut ini beberapa pendapat tentang
pengertian Sains (IPA).
3
yang terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses
ilmiah.
g) Carin dan Sund ( 1993) yang menyatakan bahwa Sains terdiri dari tiga dimensi
yakni proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah. Dimensi proses dapat
diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk mendeskripsikan benda, zat dan
fenomena alam, yang dikenal dengan proses ilmiah (scientific process) yaitu
mengikuti langkah-langkah metode ilmiah (scientific methods), yang terdiri dari
komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyeli-dikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam
bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam. Dimensi sikap dapat
dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses Sains yang dikenal dengan
sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain sikap : ingin tahu, jujur, obyektif,
kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan sebagainya. Dimensi produk dapat diartikan
sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah
yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah, dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori dan sebagainya (scientific product).
3. Dimensi-dimensi Sains
4
sains sebagai : proses, sikap , dan produk. Jalan pikiran para saintist dalam
penyelidikan fenomena alam menggambarkan, rasa ingin tahu yang tinggi, diiringi
dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan
pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai hakekat sains
sebagai sikap atau “a way of thinking”. Pola pemikiran saintis dipandang sebagai
kegiatan kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam
disusun dalam fikirannya. Dengan demikian argumentasi yang dilakukan para
ilmuwan menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya sebagai sikap yang harus
dimilikinya.
Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai bagaimana para
saintist bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode
ilmiah dalam menyusun produk sains . Para ilmuwan menyusun pengetahuan
berdasarkan kepada observasi dan prediksi. Ada juga yang menyusun pengetahuan
dengan berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen yang terfokus
pada hubungan sebab akibat. Untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum
yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam yang
diselidiki dengan melakukan observasi dan eksperimen serta mencari
penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan
argumentasinya. Pemahaman sains sebagai proses adalah pemahaman mengenai
bagaimana informasi ilmiah dalam sains diperoleh, diuji, dan divalidasikan dengan
menggunakan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran,
penyelidikan, dan publikasi. Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau
proses dalam mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan
proses ilmiah (scientific process) mengikuti langkah-langkah metode ilmiah
(scientific methods), merupakan ketrampilan kerja yang terdiri dari komponen-
komponen utamanya yaitu ; merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk
konsep, prinsip teori atau hukum hukum fisika.
Dimensi sikap dalam sains dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang
melandasi proses IPA yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes),
antara lain sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti. dan
sebagainya. Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta
yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap
ilmiah. Melalui proses ilmiah yang dilalui lah sikap ilmiah para saintist itu
terbentuk. Artinya langkah langkah metode ilmiah dalam memproses sains
dilaksanakan dengan sikap ilmiah, dan regulasi ini akan menjadi suatu budaya
saintist sehingga sikap ilmiah yang tetanam dalam dirinya semakin kokoh dan
berakar.
Sebagai produk Sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang fakta yang
senantiasa berkembang sejalan denga perkembanganpemikiran manusia. Sebagai
produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit di Timur
dan terbenam di Barat, manusia tidak ada yang persis sama dan serupa, katak dapat
hidup di darat dan di air, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
5
rendah, suatu benda dalam zat cair terasa lebih ringan dibandingkan dengan di
udara, dan sebagainya. Disamping itu juga berisi pengetahuan tentang konsep,
prinsip hukum dan teori seperti konsep gaya, prinsip hukum kekekalan energi,
teori Mendel, teori atom dan sebagainya.
Dari berbagai pendapat, yang telah dikemukakan tentang sains, dapat
disimpulkan 3 dimensi yang terkandung dalam sains, yaitu :
a. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process), merupakan apa yang dilakukan
para saintist yang diawali dari mengidentifikasi fakta di alam, menyelidiki,
menganalisis data, sampai menyimpulkannya. (Science is what scientists do),
dengan menggunakan metode ilmiah (scientifc methods), yang terdiri dari
komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam
bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam
b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitude), bekerja dalam sains, menerapkan
dan membangun sikap sikap ilmiah yaitu sikap ilmiah, yaitu : jujur, objektif,
kritis, terbuka, disiplin, teliti
Pada mulanya ornang percaya bumi ini datar, akhirnya berdasarkan fakta dan
data ilmiah, dewasa ini umumnya orang telah percaya bahwa bumi yng secara
kasat mata nampaknya datar, ternyata hasil pnyelidikan, menunjukkan bahwa
bumi ini agak bulat. Kalau dahulu orang bersikap tidak ilmiah, yang percaya pada
takhayul, dan dukun, menjadi bersikap ilmiah dan umumya sudah percaya pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Dalam hal ini sains berfungsi
sebagai pembangun pola berpikir ilmiah . Manusia yang semula bersikap tidak
objektif , percaya kepada takhayul, berubah pada pola bersikap ilmiah yang sudah
percaya pada perkembangan sains. Berdasarkan ilustrasi tersebut, ada 2 aspek
yang menyebabkan terjadi perubahan pola berfikir manusia, yaitu pertama,
perubahan pandangan manusia terhadap alam semesta. Ke dua adalah perubahan
sikap mental dalam memandang sesuatu.
Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat
kita lihat, amati, alami atau rasakan. yang menimbulkan rasa keingintahuan untuk
mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di Timur dan
terbenam di Barat ? Kenapa manusia tidak ada yang persis sama ?. Bagaiana proses
terjadnya siang dan malam di permukaaan bumi ? dan sebagainya. Semua jawaban
pertanyaan itu terdapat dalam sains. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai alat
untuk menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena di alam semesta.
6
Kadaan fisik alam semesta beserta sifat dan keadaan benda-benda serta
berbagai fenomena alam beserta isinya diciptakan Tuhan penuh dengan
keteraturan. Misalnya setiap hari, matahari selalu terbit di Timur dan terbenam
di Barat. Telur ayam setelah di erami induknya selama 21 hari akan menetas, air
mengalir selalu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan sebagainya.
Keteraturan yang demikian bagi manusia dengan sains yang dikuasinya, dapat
meramalkan berbagaikeadaan yang akan terjadi. Kunci pokok dari sesuatu, agar
kita dapat meramalkan fenomena dan keadaan yang akan terjadi, adalah ketaraturan
dan konsistensi keadaan tersebut. Misalkan mendung di langit, diramalkan akan
terjadi hujan, pada hari tanggal, jam menit dan detik tertentu di suatu daerah
diramalkan akan terjadi gerhana matahari total, dan sebagainya. Dalam hal ini
sains berfungsi untuk meramalkan berbagai peristiwa dan keadaan yang akan
terjadi jika semua persyaratan keteraturan dan konsistensi dapat terpenuhi.
7
bisa digunakan dalam berbagai lingkungan darat, laut, dan udara, kereta api
berkecepatan tinggi dan sebagainya sehingga hidup ini terasa semakin indah
dengan berbagai kemudahan hasilitas yang ada saat ini. Dalam bidang sandang
dihasilkan berbagai dasar tekstil dan model pakaian, sutera sintetik dan sebagai-
nya, dalam bidang pangan berbagai tanaan hibrid, bastar, makanan siap saji,
berbagai mesin pertanian dan sebagainya yang kulitasnya semakin baik. dalam
bidang papan, telah dihasilkan berbagai produk baja ringan dan bahan dinding
bangunan yang lebih murah dan modern dan sebagainya. Pada umumnya berbagai
ragam teknologi yang dihasilkan merupakan penerapan sains. Dalam hal ini sains
berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan teknologi.
Rangkuman
2. Jawaban dari “apa itu sains ? “ dan “ apa manfat sains? “ dijawab secara
beragam, tergantung oleh kurun waktu kapan, dan siapa yang menjawabnya.
3. Banyak pendapat ahli tentang sains, pada intinya sains itu berisi 3 hal, yaitu:
a) Objek kajian , berupa fakta tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam
b) Penyelidikan , dilakukan secara rasional dan menerapkan metode ilmiah
c) Isi sains, berupa pendeskripsiaan tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam
dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang alam.
8
Tugas Terstruktur
Setelah anda baca dan pahami isi dari bab 1 tentang “Hakekat Sains”,
kerjakanlah soal-soal berikut ini :
3. Sains secara umum dipelajari sejak Sekolah Dasar sampai SLTP. Pada tingkat
SMA dipilah menjadi beberapa mata pelajaran seperti Fisika, Kimia, dan
Biologi. Di Perguruan Tinggi beberapa diantaranya digabung lagi menjadi mata
kuliah-mata kuliah seperti : Kimia Fisik, Bio Kimia, Bio Fisika, dan
seabagainya. Cari referensi, dan beri argumentasi, kenapa Sains tersebut di
pisah-pisah, dan di gabung kembali ?
Tes Formatif
Petunjuk 1. Pilihlah
A. Jika pernyataan 1), 2), dan 3) benar
B. Jika hanya pernyataan 1) dan 3) yang benar
C. Jika hanya pernyataan 2)) dan 4) yang benar
D. Jika hanya pernyataan 4) yang benar
E. Jika semua pernyataan benar
9
1. Kelebihan manusia dibandingkan hewan, beri Tuhan kemampun berfikir dan
bernalar terhadap alam yang ditempatinya. Diharapkan manusia dapat
1) Mengkaji keadaan dan sifat alam agar dapat beradaptasi dengan alam
2) Memanfatkan keadaan dan sifat-sifat alam untuk meningkatkan taraf
hidupnya
3) Menjadi khalifah dimuka bumi, agar kehidupan dibumi menjadi teratur
4) Menguras semua isi alam dan memanfaatkan untuk kehidupannya
10
7. Beberapa istilah yang ditemukan dalam pembahasan bab ini, menjelaskan
tentang sains. Pernyataan berikut ini yang benar adalah
1) Body of knowledge, merupakan kumpulan pengetahuan yang terdapat
dalam sains.
2) Common sense, pengalaman sehari-hari yang kebenarannya diterima akal
sehat
3) a way of thinking, merupakan pola berfikir saintist yang dipandang sebagai
kegiatan kreatif
4) Scientific, dimaknai sebagai ilmu pengetahuan sama artinya dengan metode
ilmiah
10. Pernyataaan berikut ini yang benar menyatakan fungsi sains adalah :
1) Memanipulasi keadaan dan sifat alam semesta
2) Menjelaskan keadaan dan sifat alam semesta
3) Memanfaatkan fasilitas alam semesta
4) Memprediksi fenomena alam yang akan terjadi
11
Referensi
Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Bernald, J.D. (1969), Science in History, Middlessex, England : Peguin Book Ltd,
Vol. 1
Carin dan Sund. (1993), IPA dan Pendidikan IPA. (Online), dalam (http : //
Forumguruhebat. Blogspot. Com, diakses tanggal 8 Agustus 2020)
Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little
Brown and Company.
McLelland, Christian V (2008), The Nature of Science and the Scientific Method,
Publisher : Geological Society of America
Sunaja, A (2014), Dasar-Dasar IPA : Konsep dan Aplikasinya, Penerbit : UPI Press
12