Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR-DASAR SAINS

“ Proses Sains, Kebenaran Ilmiah dan Etika Keilmuan “

KELOMPOK : 2

NAMA : Aprima Naufal Sani

NIM : 23034032

PRODI : Fisika

NAMA ANGGOTA : 1. Salsa Billa Septia Wantri

2. Syawalya Nayla Khairunnisa

DOSEN PENGAMPU : Wahyuni Satria Dewi, S.Pd., M.Pd.

DASAR-DASAR SAINS

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Kepada para pembaca yang terhormat,

Dalam dunia ilmiah yang terus berkembang, makalah ini bertujuan untuk membahas
topik yang sangat relevan: "Proses Sains, Kebenaran Ilmiah, dan Etika Keilmuan." Dalam
hal ini, kami ingin mengundang kita semua untuk menjelajahi dan memahami konsep-konsep
penting yang melandasi penelitian dan pengembangan ilmiah, serta refleksi tentang nilai-
nilai etika yang harus membimbing langkah-langkah kita dalam menggapai pengetahuan.

Sebagai manusia yang terlibat dalam pencarian kebenaran ilmiah, penting bagi kita
untuk merenungkan peran etika dalam mengarahkan upaya kita. Kami berharap makalah ini
akan memberikan wawasan yang berguna dan membangkitkan diskusi tentang bagaimana
kita dapat mengintegrasikan sains, kebenaran ilmiah, dan etika keilmuan dalam praktik
sehari-hari kita.

Terima kasih atas perhatiannya, dan semoga makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang berarti dalam pemahaman kita tentang topik yang penting ini.

Salam hormat.

5 Oktober 2023, Kamis


Daftar Isi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2


BAB I .................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 6
1.2.1. Investigasi Dan Memahami Proses Sains Dan Kebenaran Ilmiah Dengan
Menganalisis Berbagai Aspek Yang Terlibat. ............................................................................ 6
1.2.2. Pandangan bahasa dan filsafat terkait dengan etika keilmuan serta mengevaluasi
dampaknya pada praktik penulisan artikel ilmiah .................................................................... 7
1.2.3. Kasus-kasus konkret yang terkait dengan penerapan etika keilmuan oleh saintis
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan penulisan artikel ilmiah. ....................................... 7
BAB III ............................................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................................ 12
1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 12
2. Saran..................................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era informasi yang semakin maju ini, sains dan ilmu pengetahuan
memiliki peran yang semakin penting dalam membentuk cara kita memahami dunia
dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat global. Proses sains
yang ketat dan penemuan ilmiah yang terus berkembang telah menjadi tulang
punggung perkembangan teknologi, kedokteran, lingkungan, dan banyak bidang
lainnya. Namun, dalam perjalanan pencarian kebenaran ilmiah, kita juga harus
menjawab pertanyaan yang lebih dalam tentang etika keilmuan yang mendukungnya.

Etika keilmuan adalah aspek penting yang memandu perilaku para peneliti
dan ilmuwan dalam melaksanakan riset mereka. Ini bukan hanya tentang apa yang
kita bisa lakukan, tetapi juga tentang apa yang seharusnya kita lakukan dalam rangka
menjaga integritas penelitian, menjalankan prinsip-prinsip moral, dan menghindari
dampak negatif yang mungkin timbul dari penemuan ilmiah. Dalam konteks ini,
pertanyaan etika muncul dalam banyak aspek ilmu pengetahuan, seperti penggunaan
data, eksperimen dengan subjek manusia atau hewan, dan dampak sosial dan
lingkungan dari penelitian kita.

Selain itu, dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan media
sosial, kebenaran ilmiah sering kali berbenturan dengan narasi alternatif yang tidak
didasarkan pada bukti ilmiah. Ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan
membedakan antara pengetahuan yang berbasis pada metode ilmiah dan pandangan
yang mungkin tidak memiliki dasar empiris. Perdebatan seputar kredibilitas ilmiah
dan penyebaran informasi yang tidak valid menjadi semakin relevan dalam
memahami hubungan antara sains, masyarakat, dan kebenaran.
Dalam makalah ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang proses sains,
kebenaran ilmiah, dan etika keilmuan. Kami akan menjelajahi bagaimana proses sains
bekerja, bagaimana kebenaran ilmiah diuji, dan bagaimana etika memainkan peran
kunci dalam semua tahap penelitian ilmiah. Semua ini bertujuan untuk memperdalam
pemahaman kita tentang hubungan yang kompleks antara sains, kebenaran ilmiah,
dan etika keilmuan dalam upaya kita membangun pengetahuan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan dunia.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana proses sains dan kebenaran ilmiah dapat dianalisis dari
berbagai aspek yang relevan?
1.2.2. Apa pandangan bahasa dan filsafat terkait dengan etika keilmuan, dan
bagaimana hal ini berpengaruh pada penulisan artikel ilmiah?
1.2.3. Bagaimana kasus-kasus terkait penerapan etika keilmuan oleh saintis
dapat diidentifikasi dan dievaluasi dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
penulisan artikel ilmiah?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk menginvestigasi dan memahami proses sains dan kebenaran


ilmiah dengan menganalisis berbagai aspek yang terlibat.
1.3.2. Untuk menyelidiki pandangan bahasa dan filsafat terkait dengan etika
keilmuan serta mengevaluasi dampaknya pada praktik penulisan artikel
ilmiah.
1.3.3. Untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi kasus-kasus
konkret yang terkait dengan penerapan etika keilmuan oleh saintis dalam
konteks kehidupan sehari-hari dan penulisan artikel ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

1.2.1. Investigasi Dan Memahami Proses Sains Dan Kebenaran Ilmiah Dengan
Menganalisis Berbagai Aspek Yang Terlibat.

Proses sains adalah metode yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memperoleh pengetahuan tentang dunia fisik. Proses ini melibatkan
pengamatan, pengujian, dan interpretasi data untuk mengembangkan teori
atau model yang menjelaskan fenomena alam. Proses sains biasanya dimulai
dengan pengamatan atau pertanyaan tentang dunia fisik, kemudian
dilanjutkan dengan merancang eksperimen atau pengujian untuk menguji
hipotesis. Data yang diperoleh dari eksperimen kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan untuk mengembangkan teori atau model yang menjelaskan
fenomena alam.

Kebenaran ilmiah adalah konsep yang berkaitan dengan validitas dan


keandalan pengetahuan yang diperoleh melalui proses sains. Kebenaran
ilmiah didasarkan pada bukti empiris yang diperoleh melalui pengamatan dan
pengujian. Teori atau model yang dihasilkan melalui proses sains dianggap
benar atau kebenarannya dapat diandalkan jika dapat diuji dan diulang dengan
hasil yang konsisten.

Aspek-aspek yang relevan dalam analisis proses sains dan kebenaran


ilmiah meliputi:
- Metodologi sains: prosedur dan teknik yang digunakan dalam proses sains,
termasuk pengamatan, pengujian, dan interpretasi data.
- Falsifikasi: konsep bahwa teori atau model ilmiah harus dapat diuji dan
dibuktikan salah untuk dianggap benar.
- Peer review: proses di mana para ilmuwan mengevaluasi dan memberikan
umpan balik terhadap penelitian dan teori ilmiah yang diajukan oleh rekan
mereka.
- Reproducibility: kemampuan untuk mengulang eksperimen atau pengujian
untuk memverifikasi hasil yang diperoleh.
- Paradigma ilmiah: kerangka kerja atau model yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memandu penelitian dan interpretasi data.
- Konsensus ilmiah: kesepakatan yang dicapai oleh para ilmuwan tentang teori
atau model yang dianggap benar berdasarkan bukti empiris yang tersedia.

Dalam analisis proses sains dan kebenaran ilmiah, penting untuk


mempertimbangkan aspek-aspek ini dan memahami bagaimana mereka saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan memahami proses sains
dan kebenaran ilmiah, kita dapat mengembangkan pengetahuan yang lebih
akurat dan dapat diandalkan tentang dunia fisik.

1.2.2. Pandangan bahasa dan filsafat terkait dengan etika keilmuan serta
mengevaluasi dampaknya pada praktik penulisan artikel ilmiah

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani ”Philosophia”, berasal dari


”philos” artinya cinta dan ”shopia” artinya pengetahuan yang bijaksana.
Kemunculan filsafat pada abad ke 5 SM merupakan pendobrakan terhadap
zaman mitos pada masa itu. Terjadi revolusi pemikiran terhadap dominasi
zaman mitos atas klaim kebenaran. Masa ini merupakan masa penting dimana
akal mulai digunakan dalam upaya mencari kebenaran, akal sebagai sumber
kebenaran. Sejarah pemikiran memasuki zaman baru yaitu zaman Logos.
Filsafat dikatakan sebagai mother of science. Dalam perkembangannya
filsafat melahirkan cabang-cabang ilmu, yang berkembang menjadi ranting-
ranting ilmu, sub-ranting ilmu. Dalam perkembangannya ilmu menjadi
semakin spesifik dan teknis yang bergerak sendiri-sendiri yang tidak saling
menyapa. Dalam perkembangannya banyak sekali permasalahan mendasar
muncul yang menyebabkan ilmu semakin jauh dari hakekatnya.

1.2.3. Kasus-kasus konkret yang terkait dengan penerapan etika keilmuan oleh
saintis dalam konteks kehidupan sehari-hari dan penulisan artikel ilmiah.
Penerapan etika keilmuan oleh saintis adalah hal yang sangat penting
dalam memastikan integritas penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengevaluasi kasus-kasus konkret yang terkait dengan
penerapan etika keilmuan oleh saintis dalam konteks kehidupan sehari-hari
dan penulisan artikel ilmiah. Dalam makalah ini, kami akan menguraikan
beberapa kasus contoh yang relevan dan mengembangkannya secara rinci.

A. Kasus 1: Plagiarisme dalam Penulisan Artikel Ilmiah adalah tindakan


mengambil karya atau ide seseorang tanpa memberikan kredit atau
pengakuan yang pantas kepada penciptanya. Ini adalah pelanggaran
etika yang serius dalam dunia akademik dan penelitian.
Identifikasi: Kasus plagiarisme dalam kehidupan sehari-hari
atau penelusuran artikel ilmiah dapat diidentifikasi dengan mengamati
tindakan yang mencurigakan, seperti:
a) Kemiripan teks yang signifikan dengan sumber lain tanpa
mencantumkan kutipan atau sumber yang tepat.
b) Penggunaan ide atau data yang mirip dengan yang telah
dipublikasikan tanpa memberikan pengakuan yang sesuai.
c) Perubahan kosmetik pada teks sumber, seperti mengganti
beberapa kata, tetapi tetap mempertahankan struktur dan
gagasan asli.

Analisis: Setelah identifikasi, langkah selanjutnya adalah


menganalisis apakah benar-benar terjadi plagiarisme dan sejauh mana
pelanggarannya.

Contoh Analisis:

a) Menggunakan perangkat lunak deteksi plagiarisme untuk


memeriksa persentase kesamaan antara teks artikel dan
sumber-sumber yang ada.
b) Membandingkan teks yang dicurigai dengan sumber asli untuk
menentukan apakah ada kesamaan yang signifikan.
c) Memeriksa referensi yang ada dalam artikel untuk memastikan
bahwa sumber-sumber eksternal diidentifikasi dan dikutip
dengan benar.

Evaluasi: Setelah analisis, evaluasi dilakukan untuk


menentukan tingkat pelanggaran etika dan dampaknya.

Contoh Evaluasi:

a) Jika perangkat lunak deteksi plagiarisme mengindikasikan


persentase kesamaan yang tinggi, ini dapat dianggap sebagai
plagiarisme yang signifikan.
b) Jika teks yang dicurigai memiliki kesamaan substansial
dengan sumber asli tanpa kutipan yang tepat, ini merupakan
pelanggaran etika yang serius .
c) Jika artikel ilmiah mengandung plagiarisme, konsekuensi yang
sesuai harus diterapkan, seperti pencabutan publikasi atau
tindakan disipliner sesuai kebijakan institusi.

Dalam konteks penelusuran artikel ilmiah, pencegahan


plagiarisme dan penghormatan terhadap etika penulisan ilmiah sangat
penting. Kesadaran akan risiko plagiarisme dan kemampuan untuk
mengidentifikasinya dan menangani kasus plagiarisme dapat
membantu menjaga integritas ilmiah dalam penelitian dan
publikasi artikel.

B. Kasus 2 : Manipulasi Data Penelitian. Seorang saintis dapat


memanipulasi atau menyembunyikan data yang tidak mendukung
hipotesis mereka untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ini
merupakan pelanggaran etika yang serius dalam penelitian ilmiah,
karena merusak integritas ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-
hari, ini dapat dibandingkan dengan menyembunyikan fakta atau
memanipulasi informasi untuk kepentingan pribadi.
Dalam kasus ini, kita akan mengambil contoh seorang peneliti
yang terlibat dalam manipulasi data penelitian dalam sebuah
eksperimen tentang efek obat tertentu pada penyakit tertentu.
a) Manipulasi Data:
Peneliti ini memanipulasi hasil eksperimen dengan
cara menghilangkan data outlier yang tidak mendukung
hipotesisnya. Dia juga meningkatkan signifikansi statistik
dengan mengubah sejumlah parameter eksperimen tanpa
memberitahu rekan timnya.
b) Dampak Manipulasi Data:
Manipulasi data seperti ini merusak integritas ilmu
pengetahuan. Hasil eksperimen seharusnya mencerminkan
kenyataan yang sesungguhnya. Jika hasil manipulasi ini
diterbitkan, dokter dan pasien yang mengandalkan informasi
tersebut untuk pengobatan bisa mendapatkan pengobatan yang
tidak efektif atau berbahaya.
c) Identifikasi Manipulasi Data.
Identifikasi manipulasi data seringkali melibatkan
pemeriksaan ulang oleh peneliti independen atau rekan
sejawat. Perangkat lunak statistik dapat digunakan untuk
mendeteksi ketidaksesuaian antara data yang dipublikasikan
dan data yang seharusnya ada.
d) Konsekuensi Manipulasi Data:
Jika manipulasi data terbukti, peneliti tersebut dapat
kehilangan reputasi, terkena sanksi dari institusi akademiknya,
dan arikelnya dicabut dari publikasi. Selain itu, dampaknya
juga bisa berpotensi berbahaya jika informasi yang salah
digunakan dalam praktik medis.
e) Pencegahan Manipulasi Data:
Untuk mencegah manipulasi data, peneliti harus
mematuhi standar etika penelitian yang ketat dan
berkomunikasi secara jujur dengan rekan timnya. Institusi
akademik juga harus memiliki prosedur pemeriksaan
independen untuk memverifikasi integritas data penelitian.
Analisis kasus ini menekankan pentingnya integritas
dalam pelaporan hasil penelitian. Manipulasi data adalah
pelanggaran serius terhadap etika keilmuan dan dapat
mengakibatkan kerugian besar dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Mewujudkan
kejujuran dan ketelitian dalam pelaporan data adalah bagian
integral dari praktik penelitian ilmiah yang eti

C. Evaluasi dan Kesimpulan:


Dalam mengevaluasi kasus-kasus di atas, penting untuk
mempertimbangkan dampak dari pelanggaran etika keilmuan oleh
saintis. Ini mencakup kerusakan integritas ilmu pengetahuan,
hilangnya kepercayaan masyarakat, dan dampak negatif pada
lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi saintis
untuk selalu mematuhi prinsip-prinsip etika dalam kehidupan sehari-
hari dan penulisan artikel ilmiah mereka.
Dalam penulisan artikel ilmiah, saintis harus memastikan
penggunaan sumber yang sah, memberikan atribusi yang tepat, dan
mematuhi standar etika penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari,
mereka harus mempertimbangkan dampak dari penelitian mereka
pada masyarakat dan lingkungan.
Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi
kasus-kasus seperti yang telah diuraikan di atas, kita dapat memahami
pentingnya penerapan etika keilmuan oleh saintis dan bagaimana hal
ini dapat memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan
kehidupan sehari-hari kita
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting
terkait dengan proses sains dan kebenaran ilmiah. Proses sains adalah metode ilmiah
yang melibatkan pengamatan, pengujian, dan interpretasi data untuk
mengembangkan teori atau model yang menjelaskan fenomena alam. Kebenaran
ilmiah didasarkan pada bukti empiris yang diperoleh melalui proses sains.
Selain itu, filsafat dan pandangan bahasa juga memainkan peran penting
dalam memahami etika keilmuan. Mereka membantu merumuskan kerangka kerja
konsep yang mendukung praktik penelitian yang etis. Kasus-kasus konkret seperti
plagiarisme dan manipulasi data penelitian menunjukkan pentingnya menerapkan
etika keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan penulisan artikel ilmiah. Semua ini
menekankan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya tentang mencari kebenaran, tetapi
juga tentang bagaimana kita mencapainya dengan integritas dan moralitas yang
tinggi.

2. Saran
Penting untuk terus mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang
proses sains dan kebenaran ilmiah kepada peneliti dan masyarakat umum. Ini dapat
dilakukan melalui pendidikan dan komunikasi ilmiah yang efektif. Saintis harus
selalu mengikuti standar etika penelitian yang ketat, seperti menghindari plagiarisme
dan manipulasi data. Institusi akademik juga harus memiliki mekanisme pemeriksaan
independen untuk memverifikasi integritas penelitian. Penerbitan artikel ilmiah harus
didasarkan pada prinsip integritas dan transparansi, serta menerapkan peer review
dengan baik untuk memastikan validitas hasil penelitian.
Kesadaran akan dampak dari pelanggaran etika keilmuan harus ditingkatkan,
karena pelanggaran ini dapat merusak kepercayaan masyarakat pada ilmu
pengetahuan dan berdampak negatif pada perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan
menghormati etika keilmuan, kita dapat memastikan bahwa ilmu pengetahuan terus
berkembang dengan integritas dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Etika keilmuan adalah pondasi penting dalam menjaga keandalan dan relevansi
pengetahuan ilmiah.
Daftar Pustaka
(n.d.). UIN WALISONGO
JOURNALS. https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/download/34
6/315

Materi Etika Keilmuan (Part 1 Dan 2) | PDF. (2021, September 16).


Scribd. https://id.scribd.com/document/525581846/Materi-Etika-Keilmuan-Part-1-
dan-2

(n.d.). Home - UIN - Ar Raniry Repository. https://repository.ar-


raniry.ac.id/2208/1/Kebenaran%20Ilmiah.pdf

(n.d.). UNY Journal — The Official UNY Scientific


Journal. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/9190/pdf

(n.d.). Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri


Malang. http://journal3.um.ac.id/index.php/ft/article/download/2652/1794

(n.d.). https://id.linkedin.com/pulse/etika-keilmuan-yusrin-ahmad-tosepu

Anda mungkin juga menyukai