DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat kepada kita semua sehingga kita masih diberi nikmat
sehat meskipun dalam keadaan seperti sekarang ini. Tak lupa juga sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga dan sahabatnya.
Penyusun
Pagelaran Jaran Bodhag terkenal di Kota Probolinggo yang hampir sama dengan
pertunjukan Jaran Kencak. Awalnya masyarakat terinspirasi dari pertunjukan Jaran
Kencak, yaitu pertunjukan Kuda Menari. pertunjukan ini dilakukan dengan kuda
yang telah dilatih untuk menari dengan riasan pakaian beraksesoris lengkap.
Masyarakat wilayah pinggiran atau masyarakat yang kurang mampu
mendambakan pertunjukan yang sama dengan gelar acara Jaran Kencak. Sebab
mereka kurang mampu untuk membeli kuda atau menyewa kuda maka mereka
memilih untuk membuat kuda mainan untuk meniru acara Jaran Kencak. Lalu
dibuatlah kuda tiruan yang dibuat dari kayu, berupa kepala kuda hingga leher kuda
dengan berbagai aksesoris seperti acara Jaran Kencak. Penunggang kuda mainan
itu seolah-olah menaiki kuda dengan berjalan dan berdiri dengan kaki sendiri,
sehingga dari kejauhan tampak menyerupai pagelaran Jaran Kencak dan sekarang
berkembang sebagai Jaran Bodhag.
Sesajen untuk pemain, gamelan, dan pengantin biasanya terdiri dari beras putih,
kelapa, ayam mentah dan hidup, dua tandan pisang yang masing-masing jenisnya
sama. Ada juga jajan tujuh rupa, sirih dan pinang, tembakau dan cengkeh, gula dan
kopi, bunga, kopi, santan, jenang putih, jenang merah, lawon atau sewek, perapian
dan kemenyan.
Sementara itu, sesajen untuk tuan rumah atau yang punya hajatan terdiri atas
berbagai macam barang yang digantung pada seutas tali rafia yang masing-masing
ujungnya diikatkan pada tiang. Barang-barang itu kemudian digantung di depan
pentas yang nantinya akan dipakai untuk pertunjukan. Pada saat pertunjukan Jaran
Bodhag, barang-barang itu akan dijadikan sebuah lagu yang berbentuk pantun.
Bentuk lagunya yaitu dengan menyebutkan beberapa barang menjadi satu larik
kemudian diartikan menurut pemikiran dari pemain drama Jaran Bodhag. Kidung
adalah sejenis nyanyian seperti sebuah lirik atau syair yang dinyanyikan. Bahasa
yang digunakan dalam kidungan adalah bahasa sehari-hari masyarakat sekitar,
yaitu bahasa Madura atau bahasa Jawa.