Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bank Muamalat di Indonesia didirikan atas gagasan dari Majelis Ulama

Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha

muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia,

sehingga pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia

secara resmi beroperasi sebagai bank yang menjalankan usahanya berdasarkan

prinsip syariah pertama di Indonesia. Dua tahun setelahnya, tepatnya pada pada 27

Oktober 1994, BMI memperoleh izin sebagai Bank Devisa setelah setahun

sebelumnya terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Pada tahun 2020 bank Muamalat Indonesia sudah mempunyai

sebanyak 291 jaringan kantor individual dengan meimiliki 82 Kantor Cabang

(KC), 152 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 57 Kantor Kas (KK) yang

tersebar di Indonesia (OJK Statistik Perbankan Syariah - Januari 2020). Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat Indonesia dapat menjadi bank

pilihan masyarakat yang kredibilitasnya bagus dan mudah ditemui di setiap kota.

Di Sulawesi Tenggara sendiri terdapat satu kantor cabang Bank Muamalat

yang berlokasikan di kota Kendari, dengan beberapa kantor cabang pembantu

seperti di anataranya ada bank Muamalat KCP Kolaka, Bank Muamalat KCP

Bombana, Bank Muamalat KCP Baubau, dan Bank Muamalat KCP Konawe.

Namun demikian dengan jumlah jaringan kantor yang cukup banyak

belum bisa menjadikan bank muamalat berada di posisi pertama sebagai bank
syariah dengan jumlah jaringan kantor terbanyak di Indonesia. Sebagaimana dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor Individual Bank Syariah tahun 2019-2020

Jaringan Kantor
No Bank Umum Syariah
2019 2020
1 PT. Bank Syariah Mandir 610 605
2 PT. Bank BNI Syariah 291 295
3 PT. Bank Muamalat Indonesia 291 291
4 PT. Bank BRI Syariah 281 285
5 PT. Bank Aceh Syariah 142 142
Sumber : Data Jaringan Bank Umum Syariah dari OJK 2020

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk persaingan dari sisi

pertumbuhan jaringan kantor perbankan syariah pada tahun 2019-2020 cukup

intens, sedangkan PT. Bank Muamalat pada tahun 2020 hanya menempati posisi

ke 3, di mana posisi pertama di tempati oleh PT. Bank Syariah Mandiri sebagai

lembaga perbankan syariah dengan jumlah jaringan kantor terbanyak di Indonesia.

Walaupun bank muamalat dari sisi jumlah jaringan kantor belum bisa

menempati posisi pertama, namun demikian bank syariah pada tahun 2020

berhasil meraih penghargaan internasional sebagai Best Islamic Wealth

Management Bank se-Asia Tenggara, yang diberikan oleh Alpha Southeast Asia

sebuah majalah investasi yang ada di Singapura. Keberhasilan bank muamalat

meraih predikat tersebut tentunya tidak lepas dari nasabahnya yang telah

menggunakan jasa perbankan muamalat (Bank Muamalat Indonesia, 2020).

2
Dalam hal ini peneliti menduga bahwa, adanaya timbul ketertarikan

nasabah menggunakan jasa perbankan syariah khususnya bank muamalat dilatar

belakangi oleh 2 faktor yang diduga pengaruhnya cukup signifikan yaitu

pengetahuan dan pendapatan. Pengetahuan sendiri menurut (Sunardi &

Maftukhah , 2015), merupakan semua informasi yang dimiliki konsumen

mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang

terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinya sebagai konsumen.

Pengetahuan nasabah bukan hanya dianggap sebagai pengetahuan yang

biasa atau lebih pengetahuan umum saja. Tetapi lebih dari itu pengetahuan

nasabah merupakan faktor yang berguna untuk nasabah itu sendiri dan juga

berguna bagi orang lain yang menginginkan untuk menyimpan dananya

sebagaimana yang dinyatakan oleh (Handayani, 2018), penelitian menunjukkan

bahwa pengetahuan dan perilaku konsumen secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan nasabah open account produk tabungan simpanan pelajar ib

di bank syariah bukopin kc sidoarjo.

Selain faktor pengetahuan yang mempengaruhi keputusan menabung pada

bank syarih, terdapat juga faktor ke dua yaitu pendapatan. Pendapatan sendiri

menurut (Maisur, Arfan, & Shabri, 2015), adalah suatu jenis penghasilan yang

diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan atau dikonsumsikan.

Pendapatan seseoarang atau nasabah merupakan salah satu faktor yang

cukup penting dalam sesorang atau nasabah untuk memutuskan menabung pada

bank syariah. Sebagaimana dalam penelitian yang dilakukan oleh (Maisur, 2015),

menunjukan hasil penelitian bahwa prinsip bagi hasil, tingkat pendapatan,

3
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung nasabah pada

bank syariah, sedangkan kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap

keputusan menabung nasabah pada bank syariah. Dari hasil ke dua penelitian

tersebut yang menyatakan bahwa faktor pengetahuan dan pendapatan ternyata

mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan menabuang tentunya sudah

sesuai dengan harapan dari peneliti.

Namun demikian terdapat juga hasil penelitian yang menyatakan bahwa

faktor pengetahuan dan pendapatan bukan merupakan faktor penting yang

memepengaruhi pengambilan keputusan nasabah untuk menabung, sebagaimana

yang ditunjukan dari hasil penilitian oleh (Selviana, 2018), menunjukkan bahwa

pengetahuan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan, dan

penelitiaan yang dilakaukan oleh (Khafifah, 2016), menunjukan bahwa

pendapatan berpengaruh positif dan tidak signifikan.

Dengan adanya hasil penelitian di atas, secara tidak langsung menunjukan

kesenjangan terhadap faktor variabel pengetahuan dan pendapatan yang

menyatakan ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung, namun

ada juga yang menyatakan tidak signifikan, yang tentunya juga menjadi sebuah

masalah terhadap apa yang diharapkan oleh peneliti tidak sesuai dengan

kenyataan yang terjadi. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti menduga adanya

terdapat perbedaan hasil temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya padahal

menggunakan variabel yang sama, kemungkinan disebabkan karena penggunaan

metode dan konstruk teori yang digunakan. Maka dibuatnya penelitian ini

bertujuan untuk menguji kembali variabel yang digunakan pada penelitian-

penelitian sebelumnya, sekaligus memastikan kembali apakah variabel

4
independen pengetahuan dan pendapatan mempengaruhi secara signifikan

terhadap keputusan seseorang atau nasabah menggunakan lembaga keuangan

syariah ataukah tidak, dengan mencoba menggunakan metode, konstruk teori dan

objek penelitian yang berbeda. Dalam penelitian kali ini menggunakan objek

penelitian pada bank Muamalat, dengan alasan memilih bank muamalat karena

merupakan cikal bakal dari berdirinya perbankan syariah di Indonesia dan

merupakan bank yang mendapat predikat terbaik se-Asia tenggara pada tahun

2020 dengan kategori best islamic wealth management. Untuk lokasi

penelitiannya, peneliti memilih di Bank Muamalt KCP Unaaha dengan alasan

lokasi yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.

Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk

menggunakan variabel pengetahuan dan pendapatan secara bersama-sama sebagai

variabel independen dalam mencari seberapa berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu keputusan menabung dengan objek penelitian pada bank

Muamalat KCP Unaaha.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mencoba untuk

melakukan penelitian mengenai “PENGARUH PENGETAHUAN DAN

PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH SECARA AKTIF

MENABUNG (Studi Pada Bank Muamalat KCP Unaaha)”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

5
1. Apakah pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan menabung pada

bank Muamalat KCP Unaaha ?

2. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap keputusan menabung pada bank

Muamalat KCP Unaaha ?

3. Apakah pengetahuan dan pendapatan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap keputusan menabung pada bank Muamalat KCP Unaaha

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Sejauh mana pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan menabung

pada bank Muamalat KCP Unaaha

2. Sejauh mana pendapatan berpengaruh terhadap keputusan menabung pada

bank Muamalat KCP Unaaha ?

3. Sejauh mana pengetahuan dan pendapatan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan menabung pada bank Muamalat KCP

Unaaha

I.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi, penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan referensi guna sebagai bahan untuk menambah informasi mengenai

hal-hal yang melatar belakangi terhadap keputusan masyarakat untuk

menabung di bank syariah

2. Bagi peneliti, sebagai sarana tambahan untuk mengaplikasikan berbagai

macam teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah

6
3. Bagi pihak lain, bisa sebagai bahan bacaan dan juga literatur untuk

memberikan berupa informasi dan wawasan untuk melakukan penelitian

berikutnya.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Penelitian Relevan

Studi penelitian yang terkait atau relevan dengan penelitian yang akan di

kaji oleh penulis disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Mapping Penelitian

No Peneliti/ Metode Hasil


Judul Variabel
. Tahun Penelitian Penelitian
1 Tutut Putri Pengaruh Pengetahuan (X1), Metode Hasil penelitian
Handayani, Pengetahuan dan Perilaku Konsumen penelitian yang yang diperoleh
(2018) Perilaku (X2), Keputusan (Y) digunakan menunjukkan
Konsumen adalah bahwa
Terhadap pendekatan pengetahuan
Keputusan deskriptif dan perilaku
Nasabah Open kuantitatif, konsumen
Account Produk menggunakan secara simultan
Tabungan uji validitas, berpengaruh
Simpanan Pelajar reliabilitas, uji terhadap
Ib Di Bank asumsi klasik, keputusan
Syariah Bukopin uji koefisiesn nasabah open
Kc Sidoarjo korelasi dan account produk
determinasi tabungan
serta regresi simpanan
linier berganda. pelajar ib di
bank syariah
bukopin kc
sidoarjo.
2 Nila Selviana,Pengaruh Pengetahuan (X1), Penelitian ini Hasil penelitian
(2018) Pengetahuan dan Brand Image (X2), merupakan ini
Brand Image Keputusan penelitian menunjukkan
Terhadap Menabung (Y) kuantitatif bahwa
Keputusan dengan pengetahuan
Menabung menggunakan berpengaruh
Dengan data primer, positif tetapi
Minat Sebagai dengan tidak signifikan
Variabel menggunakan terhadap
Intervening uji uji validitas, keputusan,
(Studi Kasus uji reliabiitas, brand image
Pada Bprs uji asumsi berpengaruh
Suriyah Kc klasik (uji positif dan
Salatiga) multikolinierita signifikan
s, uji terhadap
heterokedastisit keputusan,
as, uji minat tidak
normalitas dan berperan
uji linieritas) sebagai mediasi
dan path antara
analysis. pengetahuan
terhadap
keputusan,
minat berperan
sebagai mediasi
antara brand
image terhadap
keputusan.
3 Nurngaeni, Pengaruh Pengetahuan (X1), Metode analisis Hasil penelitian
(2018) Pengetahuan Dan Persepsi (X2), yang digunakan menunjukan
Persepsi Keputusan (Y) adalah metode bahwa variabel
Mahasiswa analisis regresi pengetahuan
Tentang liner berganda dan persepsi
Perbankan kuantitatif memiliki
Syariah Terhadap pengaruh baik
Keputusan secara parsial
Menjadi Nasabah maupun
Di Bank Syariah simultan
terhadap

9
keputusan
menjadi
nasabah di bank
syariah
4 Maghfiroh Pengaruh religiusitas (X1), Metode Hasil
Sayyidatul, Religiusitas, pendapatan (X2), pengumpulan penelitian ini
(2018). Pendapatan, dan Lingkungan Sosial data yang menunjukan
Lingkungan (X3), digunakan bahwa
Sosial Terhadap kuesioner dan religiusitas
Minat Menabung
Minat Menabung dokumentasi. tidak
(Y)
di Bank Syari’ah Uji prasyarat berpengaruh,
Pada Santri analisis yang sedangkan
Pesantren dilakukan pendapatan
Mahasiswi meliputi uji dan
Darush Shalihat normalitas, uji lingkungan
linieritas dan sosial
uji berpengaruh
multikolinierita terhadap
s. Uji hipotesis minat
menggunakan menabung di
analisis regresi bank syariah
ganda
5 Uniyanti, Faktor-Faktor religiusitas (X1) Jenis penelitian Hasil
(2018). Yang Tingkat ini tergolong penelitian ini
Memengaruhi Pendapatan/uang kuantitatif menunjukkan
Minat Nasabah saku (X2), dengan bahwa variabel
Menabung di informasi produk pendekatan religiusitas
Bank Syariah (X3), dan Minat penelitian yang berpengaruh
(Studi Nasabah (Y), digunakan tidak signifikan
Mahasiswa adalah dan variabel
Fakultas deskriptif tingkat
Ekonomi dan kuantitatif pendapatan/ua
Bisnis Islam ng saku dan
Universitas Islam variable
Negeri Alauddin informasi
Makassar) produk bank

10
syariah
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Islam
UIN alauddin
Makassar
menabung di
bank
syariah.
6 Yunita Nur Analisis Pendapatan (X1), Penelitian ini Hasil
Khafifah, Pengaruh Pengetahuan (X2), menggunakan penelitian
(2016) Pendapatan Relegiusitas (X3), metode menunjukan
Pengetahuan dan Minat Nasabah (Y) kuantitatif bahwa
religiusitas Metode pendapatan
Terhadap Minat pengumpulan berpengaruh
Menjadi datanya positif dan
Nasabah di Bank menggunakan tidak
Btn Syariah kuesioner dan signifikan.
Semarang, wawancara. sedangkan
Data diolah pengetahuan
menggunakan dan religiusitas
uji reabilitas, berpengaruh
uji validitas, uji positif dan
statistik, dan uji signifikan
asumsi klasik
7 Atik Analisis Tingkat Relegiustas Penelitian ini Hasil
Masruroh, Pengaruh (X1), Disposible menggunakan penelitian
(2015) Tingkat Income (X2), dan metode menunjukkan
Religiusitas dan Minat Menabung kuantitatif. bahwa
Disposible (Y). Sedangkan variabel
Income untuk tekhnik disposible

11
terhadap Minat pengumpulan income
Menabung data dilakukan bersifat
Mahasiswa di dengan negatif atau
Perbankan menggunakan tidak
Syariah (Studi metode mempunyai
Kasus kuesioner, studi pengaruh
Mahasiswa pustaka, dan yang
STAIN wawancara. signifikan.
Salatiga) Data diolah Namun
menggunakan setelah
uji reliabilitas, dimoderasi
validitas, bersama
statistik dan dengan
asumsi klasik. tingkat
religiusitas,
menunjukkan
hasil yang
positif
8 Fatmawati Pengaruh Pendapatan (X1), Penelitian ini Hasil
Desy, (2015) Pendapatan, Relegiutas (X2), menggunakan penelitian ini
Religiusitas, Informasi (X3). pendekatan menunjukkan
dan Informasi dan kuantitatif. bahwa variabel
Terhadap Intensi Menabung Dengan pendapatan
Intensi (Y), menggunakan tidak
Menabung di metode berpengaruh
Bank Syariah stratified ariabel
pada Kalangan disproportionat sedangkan
Santri e random religiusitas dan
Mahasiswa PP. sampling. informasi
Wahid Hasyim Teknik masing-masing
di Sleman, pengumpulan berpengaruh
data terhadap
menggunakan intensi
angket dan menabung di
dokumentasi. bank syariah

12
Teknik analisis pada
yang digunakan Kalangan santri
dalam mahasiswa
penelitian ini Pondok
adalah probit Pesantren
regression, Wahid Hasyim
9 Ika Pengaruh Tingkat Jenis Variabel
Muarifah, Tingkat Pendapatan (X1), penelitian ini tingkat
(2015) Pendapatan Kualitas Pelayanan adalah pendapatan
Masyarakat dan Karyawan (X2), deskriptif masyarakat
Kualitas dan kuantitatif. dan kualitas
Pelayanan Minat Menabung Pengambilan pelayanan
Karyawan (Y) sampel karyawan
Terhadap Minat dengan teknik berpengaruh
Menabung non secara
Nasabah Bank probability individu
Negara Indonesia accidental terhadap
Kabupaten Pati. sampling. Alat minat
analisis yang menabung
digunakan nasabah Bank
yaitu analisis Negara
statistik Indonesia
dengan regresi Kabupaten
berganda, uji Pati Tahun
t, uji F, dan 2015, serta
SE serta SR variabel
kualitas
pelayanan
karyawan
mempunyai
pengaruh
yang paling
dominan
terhadap
minat

13
menabung
nasabah
10 Maisur, Pengaruh Prinsip Prinsip Bagi Hasil Pemilihan Hasil penelitian
(2015) Bagi (X1), Tingkat sampel menunjukkan
Hasil,Tingkat Pendapatan (X2), dilakukan bahwa prinsip
Pendapatan, Religiusitas (X3), dengan bagi hasil,
Religiusitas dan dan Keputusan mengunakan tingkat
Kualitas Menabung (Y) metode pendapatan,
Pelayanan pengambilan religiusitas
Terhadap sampel secara berpengaruh
Keputusan convenience signifikan
Menabung sampling. terhadap
Nasabah Pada Metode keputusan
Bank Syariah Di analisis yang menabung
Banda Aceh digunakan nasabah pada
adalah regresi bank syariah,
linier sedangkan
berganda kualitas
pelayanan tidak
berpengaruh
terhadap
keputusan
menabung
nasabah pada
bank syariah.
Sumber : Diolah di lapangan, tahun 2021

Dalam penelitian relevan di atas terdapat beberapa persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan di penelitian kalai ini, adapun

persamaan dan perbedaannya sebagai berikut :

a. Persamaan

1. Dalam penelitian (Handayani, 2018), menunjukan pengetahuan sebagai

variabel independen (X) dan keputusan sebagai variabel dependen (Y).

14
2. Dalam penelitian (Selviana, 2018), menunjukan pengetahuan sebagai

variabel independen (X) dan keputusan sebagai variabel dependen(Y).

3. Dalam penelitian (Nurngaeni, 2018), menunjukan pengetahuan sebagai

variabel independen (X) dan keputusan sebagai variabel dependen (Y).

4. Dalam penelitian (Sayyidatul, 2018), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X)

5. Dalam penelitian (Uniyanti, 2018), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X).

6. Dalam penelitian (Khafifah, 2016), menunjukan pendapatan dan juga

pengetahuan sebagai variabel independen (X).

7. Dalam penelitian (Masruroh, 2015), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X).

8. Dalam penelitian (Desy, 2015), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X).

9. Dalam penelitian (Muarifah, 2015), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X).

10. Dalam penelitian (Maisur, 2015), menunjukan pendapatan sebagai

variabel independen (X) dan keputusan sebagai variabel dependen (Y).

b. Perbedaan

1. Dalam penelitian (Handayani, 2018), menunjukan perilaku konsumen

digunakan sebagai variabel independen dalam mencari pengaruh

terhadap keputusan menabung, dengan objek penelitian dilakukan di

Bank Syariah Bukopin Kc Sidoarjo.

15
2. Dalam penelitian (Selviana, 2018), menunjukan brand image digunakan

sebagai variabel independen dalam mencari pengaruh terhadap

keputusan menabung, dengan objek penelitian dilakukan di Bprs

Suriyah Kc Salatiga.

3. Dalam penelitian (Nurngaeni, 2018), menunjukan persespsi digunakan

sebagai variabel independen dalam mencari pengaruh terhadap

keputusan menabung, dengan objek penelitian dilakukan pada

mahasiswa.

4. Dalam penelitian (Sayyidatul, 2018), menunjukan religiusitas dan

lingkungan sosial digunakan sebagai variabel independen dan minat

menabung digunakan sebagai variabel dependen (Y), dengan objek

penelitian dilakukan pada Pesantren Mahasiswi Darush Shalihat.

5. Dalam penelitian (Uniyanti, 2018), menunjukan religusitas dan

informasi produk digunakan sebagai variabel independen dan minat

menabung digunakan sebagai variabel dependen (Y), dengan objek

penelitian dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

6. Dalam penelitian (Khafifah, 2016), menunjukan religusitas digunakan

sebagai variabel independen dan minat menabung digunakan sebagai

variabel dependen (Y), dengan objek penelitian dilakukan pada

Nasabah di Bank Btn Syariah Semarang,

7. Dalam penelitian (Masruroh, 2015), menunjukan tingkat religusitas

digunakan sebagai variabel independen dan minat menabung digunakan

16
sebagai variabel dependen (Y), dengan objek penelitian dilakukan

Mahasiswa STAIN Salatiga.

8. Dalam penelitian (Desy, 2015), menunjukan religusitas dan informasi

digunakan sebagai variabel independen dan intensi menabung

digunakan sebagai variabel dependen (Y), dengan objek penelitian

dilakukan Kalangan Santri Mahasiswa PP. Wahid Hasyim di Sleman.

9. Dalam penelitian (Muarifah, 2015), menunjukan kualitas pelayanan dan

karyawan digunakan sebagai variabel independen dan minat menabung

digunakan sebagai variabel dependen (Y), dengan objek penelitian

dilakukan pada Nasabah Bank Negara Indonesia Kabupaten Pati.

10. Dalam penelitian (Maisur, 2015), menunjukan prinsip bagi hasil

digunakan sebagai variabel independen, dengan objek penelitian

dilakukan pada Nasabah Pada Bank Syariah Di Banda Aceh

c. Posisi Penelitian Saat Ini

Dalam hal ini untuk posisi penelitian yang dibuat oleh peneliti di

mana teori pengetahuan dijadikan sebagai varibel (X1), teori pendapatan

digunakan sebagai variabel (X2), dan teori keputusan digunakan sebagai

variabel (Y). Dengan demikian dalam penelitian ini menggunakan tiga

variabel, dimana terdapat dua variabel exogenous yaitu variabel X1, X2 dan

satu variabel endogenous yaitu variabel Y.

II.2 Kajian Teori

II.2.1 Pengetahuan

1. Menurut (Ivan Eldes Dafrita, 2015), mendefinsikan pengetahuan

sebagai seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan

17
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam

alam manusia.

Adapun indikator dari pengetahuan adalah sebagai berikut :

a. Empirisme, merupakan manusia yang mendasarkan dirinya kepada

pengalaman yang mengembangkan paham. Menganggap bahwa

dunia fisik adalah nyata karena merupakan gejala yang tertangkap

oleh pancaindera. Para penganut aliran empirisme tentu saja

menentang suatu kaum rasionalis yang begitu memberikan tempat

dan peranan bagi akal dalam proses lahirnya pengetahuan. Mereka

menga-jarkan bahwa pengetahuan diperoleh lewat penga-laman.

Peran rasio dalam pengetahuan kecil saja. Yang lebih menentukan

adalah pengalaman indera.

b. Rasionalisme, merupakan kaum rasionalis yang mengembangkan

paham rasionalisme, dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan.

Para penganut rasionalisme tidak menyangkal peran indra, tetapi

mengatakan bahwa peran indra sangat kecil. Yang lebih aktif justru

rasio. Mereka mengatakan, pengetahuan manusia sebenarnya sudah

ada lebih dulu dalam rasio berupa kategori- kategori. Ketika indra

manangkap objek, maka objek-objek yang ditangkap itu hanya

dicocokkan saja dengan kategori yang sudah ada lebih dulu dalam

rasio. Jadi menurut mereka, pengalaman adalah pelengkap bagi

akal. Kaum ini menggunakan metode deduktif dalam menyusun

pengetahuannya, idenya didapatkan dari anggapan-anggapan yang

menurutnya jelas dan dapat diterima.

18
c. Fenomenologik, bahwa apa yang dapat diketahui tentang sesuatu

hal itu hanyalah sebuah gejala - gejalanya saja, mengenai

bagaimana memperoleh pengetahuan yang benar, tergantung

kepada jenis dan macam pengetahuan.

d. Ilmiah, dapat memperoleh pengetahuan yang benar dan objektif

melalui cara ini, seperti melakukan suatu pendekatan (approach)

untuk menentukan lingkupan studi (scope), yang sering disebut

objek forma, untuk menentukan metode (method) yang cocok,

apakah analisis ataukah sintesis dan peralatan yang sesuai, apakah

induktif ataukah deduktif dan menentukan sistem kerja yang tepat,

apakah terbuka ataukah tertutup, semuanya menjadi penting.

2. Menurut (Irfan Noor, 2010), yang dikutipnya dari teori Kant

mendefinisikan pengetahuan adalah sebuah sintesis dari unsur-unsur

apriori dengan unsur-unsur yang ada sebelum adanya pengalaman,

yakni unsur- unsur aposteriori.

Adapun indikator dari pengetahauan adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Inderawi (sinneswahrehmung), dalam penerapan inderawi

kita mengatur kesan-kesan pengamatan kita dalam ruang dan

waktu. Bentuk pengamatan di dalam diri kita yang disebut ruang

dan waktu itulah yang memungkinkan adanya penginderaan

sesuatu. Bentuk mengatur atau membentuk kesan- kesan atau

cerapan-cerapan inderawi yang lahiriyah, sedangkan bentuk waktu

mengatur atau membentuk kesan-kesan atau cerapan-cerapan

inderawi yang batiniah.

19
b. Tingkat Rasio (verstand), bersama dengan pengamatan inderawi,

bekerjalah rasio (verstand) secara spontan. Tugas rasio adalah

menyusun dan menghubungkan data- data inderawi, sehingga

menghasilkan putusan-putusan. Dalam hal ini, rasio bekerja dengan

bantuan daya fantasinya (einbildungskraft). Namun demikian,

dalam putusan ini belum merupakan pengetahuan dari rasio.

c. Tingkat Akal-Budi atau Intelek (vernunft), yang dimaksud dengan

budi atau intelek adalah daya pencipta pengertian-pengertian murni

atau pengertian-pengertian yang bersifat mutlak perlu, yang tidak

diperoleh dari pengalaman melainkan mengatasi pengalaman itu

sendiri. Salah satu darinya adalah ide mengenai Allah. Berbeda

dengan rasio yang memuat di dalamnya kategori kategori, akal-

budi atau intelek dengan idea-idea ini tidak ikut menyusun

pengetahuan manusia. Ide-ide ini hanya bersifat “indikasi-indikasi

kabur”, petunjuk- petunjuk buat pemikiran.

3. Menurut (Hardiansyah A, 2013), pengetahuan merupakan sesuatu

yang di dalamnya terdapat sebuah tindakann epistemologi yaitu fungsi

dari cara berada manusia atau intelekstual untuk menyelidiki dalam

pengambilan keputusan.

Adapun indikator dari pengetahauan adalah sebagai berikut:

a. Reduksi fenomenologis, yaitu menyaring segala keputusan di

antara tanda kurung yang muncul terhadap objek realitas yang

diamati. Penyaringan segala keputusan seperti teori maupun

hipotesis-hipotesis yang pernah ada, yang pada akhirnya

20
menyisihkan segala macam tradisi yang berusaha membahas dan

memberikan keputusan tentang objek tersebut.

b. Reduksi Eidetik, yaitu reduksi yang ingin menemukan intisari atau

sampai kepada esensi.

c. Reduksi Transendental, reduksi ini tidak lagi mengenai objek atau

fenomin, bukan pula mengenai hal-hal sejauh menampakkan diri

kepada kesadaran, tetapi reduksi trasendental khusus merupakan:

wende zum subject (pengetahuan ke subjek) dan mengenai

terjadinya penampakkan sendiri, dan mengenai akar-akar kesadaran

Supaya mendapatkan kepastian akan kebenaran pengertian kata.

4. Menurut ( Paulus Wahana, 2016), pengetahuan adalah suatu hal

yang berasal dari pengalaman panca indra, memiliki kejelasan,

kebenaran, teruji serta dapat diandalkan.

Adapun indikator dari pengetahuan dalaah sebagai berikut :

a. Empirisme, memiliki pendapat bahwa sumber satu-satunya bagi

pengetahuan manusia adalah pengalaman. Yang paling pokok

untuk bisa sampai pada pengetahuan yang benar, manurut kaum

empiris, adalah data dan fakta yang ditangkap oleh pancaindra kita.

b. Rasionalisme, yaitu memiliki pendapat bahwa hanya dengan

menggunakan prosedur tertentu dari akal kita bisa sampai pada

pengetahuan yang sebenarnya, yaitu pengetahuan yang tidak

mungkin salah.

5. Menurut (Sunardi & Maftukhah , 2015), pengetahuan merupakan

semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam

21
produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk

dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen.

Adapun indikator dari pengetahuan adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk/jasa.

b. Pengetahuan tentang manfaat produk/jasa.

c. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh produk/jasa

II.2.2 Pendapatan

1. Menurut (Tohar, 2003), pendapatan adalah jumlah pendapatan

yang diterima setiap orang dalam masyarakat yang sebelum dikurangi

transfer payment. Transfer Payment yaitu pendapatan yang tidak

berdasarkan balas jasa dalam proses produksi dalam tahun yang

bersangkutan, dalam hal ini pendapatan dibedakan menjadi dua yaitu

pendapatan asli di mana pendapatan yang diterima oleh setiap orang

yang langsung ikut serta dalam produksi barang, dan pendapatan

turunan (sekunder) di mana pendapatan yang diterima dari golongan

penduduk lainnya yang tidak langsung ikut serta dalam produksi barang

seperti dokter, ahli hukum dan pegawai negeri.

Adapun Indikator dari pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan menurut perolehannya, dibedakan menjadi:

1) Pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperoleh sebelum

dikurangi pengeluaran dan biaya–biaya

2) Pendapatan bersih, yaitu pendapatan yang diperoleh sesudah

dikurangi pengeluaran dan biaya-biaya

22
b. Pendapatan menurut bentuknya, dibedakan menjadi :

1) pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan yang sifatnya

reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, berupa

gaji, upah, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pendapatan

dari penjualan seperti: hasil sewa, jaminan sosial, premi

asuransi.

2) pendapatan berupa barang, yaitu segala penghasilan yang

sifatnya reguler yang biasanya tidak berbentuk balas jasa dan

diterima dalam bentuk barang.

2. Menurut (Sukirno, 2000), pendapatan merupakan unsur yang

sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam

melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui dari sebuah nilai atau

jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut.

Adapaun indikator dari pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Cara pengeluaran, dalam cara ini pendapatan dihitung dengan

menjumlahkan nilai pengeluaran atau perbelanjaan ke atas barang-

barang dan jasa.

b. Cara produksi, dalam cara ini pendapatan dihitung dengan

menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan.

c. Cara pendapatan, dalam penghitungan ini pendapatan diperoleh

dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima.

3. Menurut (Mulyanto, 1982), definisi pendapatan sendiri terbagi

menjadi 2 macam yaitu :

23
A. Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan berupa uang

yang sifatnya reguler dan yang di terima karena balas jasa atau

kontra prestasi. Sumber-sumber pendapatanya adalah:

a. Gaji dan upah yang diperoleh dari Kerja Pokok, Kerja

Sampingan, Kerja Kadang-kadang.

b. Usaha sediri, yang terdiri dari, Hasil bersih dari usaha sendiri,

Komisi, Penjualan dar kerajinan rumah

c. Hasil investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik

tanah.

d. Keuntungan sosial, pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.

B. Pendapatan berupa barang, yaitu segala penghasilan yang sifatnya

reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan

diterimakan dalam bentuk barang dan jasa. Pendapatan berupa

barang yaitu pendapatan yang berupa:

a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang diberikan dalam bentuk

seperti beras, pengobatan, transportasi, perumahan ataupun

rekreasi.

b. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah, antara lain

Pemakaian barang yang diproduksi di rumah, Sewa yang

seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

c. Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan, yaitu

penerimaan seperti berupa pengambilan tabungan, penjualan

barang-barang yang dipakai, Penagihan piutang, pinjaman uang,

kiriman uang, hadiah/pemberian, Warisan

24
4. Menurut (Suparmoko, 2000), pendapatan adalah jumlah

penghasilan yang diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya

pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan. Dengan

demikian pendapatan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi

keluarga dalam masyarakat.

Adapun indikator dari pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Gaji dan upah, Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut

melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu

satu hari, satu minggu maupun satu bulan.

b. Pendapatan dari usaha sendiri, merupakan nilai total dari hasil

produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan

usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga

kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik

sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

c. Pendapatan dari usaha lain, pendapatan yang diperoleh tanpa

mencurahkan tenaga kerja, dan ini biasanya merupakan pendapatan

sampingan antara lain, pendapatan dari hasil menyewakan asset

yang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari

uang, sumbangan dari pihak lain, pendapatan dari pensiun, dan

lain-lain.

5. Menurut (Maisur, Arfan, & Shabri, 2015), pendapatan adalah suatu

jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk

dibelanjakan atau dikonsumsikan. Indikator tingkat pendapatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan.

25
Adapun indikator dari pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-

rata lebih dari Rp. 3.500.000

b. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata

adalah antara Rp. 2.500.000 s/d 3.500.000

c. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata

adalah antara Rp 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000

d. Golongan pendapatan rendaha dalah jika pendapatan rata-rata

adalah Rp. 1.500.000

2.2.3 Keputusan

BAB IIIMenurut (Kotler& Keller, 2009), keputusan merupakan tahap

evaluasi konsumen dalam membentuk prefensi atas merek-merek dalam

kumpulan berbagai prilaku.

Adapun indikator dari keputusan adalah sebagai berikut :

e. Pengenalan kebutuhan, proses pengenalan masalah ini timbul

sebagai akibat konsumen menyadari suatu permasalahan atau

kebutuhan yang dipicu olehrangsangan internal maupun eksternal

f. Pencarian informasi, mengungkapkan pencarian informasi dapat

dilakukan dengan cara internal dan eksternal, pencarian internal

dapat berupa mengambil informasi dari dalam memori, sedangkan

pencarian eksternal dapat berupa mengumpulkan informasi

mengenai produk atau jasa dari kolega, keluarga, bahkan pasar.

g. Evaluasi alternatif, ada beberapa konsep dasar yang dapat

membantu konsumen dalam memahami proses evalusi di mana

26
seperti konsumen berusahan memuaskan suatu kebutuhan,

konsumen mencari suatu manfaat sekelompok atribut dari solusi

produk, konsumen melihat masing-masing produk sebagai

sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk

menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan

kebutuhannya.

h. Keputusan pembelian, dalam tahap ini penggunaan dipengaruhi

oleh dua faktor umum yaitu dari sikap orang lain dan faktor

situasional yang tidak diantisipasi.

i. Perilaku pasca pemebelian, perilaku pasca pembelian

memungkinkan konsumen merasakan kepuasan dan ketidak

puasaan akan suatu produk, kepuasaan akan terjadi ketika harapan

dari konsumen cocok dengan kinerja yang dirasakan begitu juga

sebaliknya.

1. Menurut (Fahrudin Fajar & Emma, 2015), keputusan menabung

adalah persepsi nasabah terhadap proses pendekatan terhadap

penyelesaian masalah.

Adapun indikator dari keputussan adalah sebagai berikut :

a. Pengenalan masalah (Problem Recognation)

b. Pencarian Informasi (Information Search)

c. Evaluasi Alternatif (Evaluation Of Alternatives)

d. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

e. Perilaku Setelah Pembelian

27
3. Menurut (Maski, 2010), keputusan adalah suatu pengakhiran

daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk

menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi

masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Sejalan dengan perilaku konsumen, maka pengambilan keputusan

konsumen (consumer decision making) dapat didefinisikan juga sebagai

suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai

alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang

diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Adapun indikator dari keputusan adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik bank, calon nasabah akan mengamati ciri-ciri apakah

yang menonjol pada bank tersebut

b. Kesehatan bank

c. Kepercayaan akan merk bank, adalah kepercayaan ini dapat

bervariasi sesuai dengan ciri yang sebenarnya, pengaruh selesksi,

persepsi, distorsi dan selektif

d. Fungsi utilitas, menggambarkan bagaimana nasabah mengharapkan

kepuasan jasa yang bervariasi menurut tingkat alternatif dari setiap

ciri.

e. Prosedur evaluasi, calon nasabah pada saat mempertimbangkan,

memilih jasa/bank yang sesuai dengan selera akan sampai pada

prosedur evaluasi tertentu.

28
4. Menurut (Syahriyal, 2018) keputusan merupakan suatu kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan.

Adapun Indikator dari keputusan adalah sebagai berikut :

a. Faktor budaya, adalah kebiasan suatu masyarakat dalam

menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan

kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima informasi,

posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan

mereka tentang apa yang mereka rasakan.

b. Faktor sosial, adalah sekelompok orang yang mampu

mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu

tindakan berdasarkan kebiasaan.

c. Faktor pribadi, Faktor pribadi merupakan pola kebiasaan

seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam

menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu

tindakan.

d. Faktor psikologi, Faktor psikologis adalah dorongan dari diri

seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan

atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan

yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut

dibandingkan dengan yang lain.

5. Menurut Ristiyanti Prasetijo dalam penelitian (Wahmad & Rospari,

2019), mendefinisikan keputusan adalah sebagai suatu pemilihan

29
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif mengenai produk yang

ditawarkan.

Adapun indikator dari keputusan adalah sebagai berikut :

a. Sosial budaya dan agama

b. Motif keuntungan

c. Lamanya berhubungan dengan bank

d. Reputasi dan image bank.

III.1 Grand Teori

Adanya penggunaan istilah grand teori dalam penelitian ini bertujuan

untuk menunjukan teori yang akan diujikan yang berasal dari kajian teori

Adapun grand teori dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB IVPengetahuan

Menurut (Sunardi & Maftukhah , 2015), pengetahuan merupakan

semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam

produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk

dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen.

Adapun indikator dari pengetahuan adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk/jasa.

1. Syariah

2. Tidak ada unsur riba

3. Menggunakan sistem bagi hasil

b. Pengetahuan tentang manfaat produk/jasa.

30
1. Terhindar dari riba

2. Terhindar dari perbuatan dzalim

3. Terhindar dari dosa

c. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan oleh produk/jasa

1. Kualitas produk

2. Kualitas pelayanan

3. Harga produk

1. Pendapatan

Menurut (Maisur, Arfan, & Shabri, 2015), pendapatan adalah suatu

jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan

atau dikonsumsikan. Indikator tingkat pendapatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tingkat pendapatan.

Adapun indikator dari pendapatan adalah sebagai berikut :

a. Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-

rata lebih dari Rp. 3.500.000

1. Sangat Tinggi

b. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata

adalah antara Rp. 2.500.000 s/d 3.500.000

1. Tinggi

c. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata

adalah antara Rp 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000

1. Sedang

d. Golongan pendapatan rendaha dalah jika pendapatan rata-rata

adalah Rp. 1.500.000

31
1. Rendah

2. Keputusan

Menurut (Maski, 2010), keputusan adalah suatu pengakhiran

daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk

menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah

tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Sejalan dengan

perilaku konsumen, maka pengambilan keputusan konsumen (consumer

decision making) dapat didefinisikan juga sebagai suatu proses dimana

konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan

memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Adapun indikator dari keputusan adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik bank, calon nasabah akan mengamati ciri-ciri apakah

yang menonjol pada bank tersebut

1. Syariah

2. Tidak ada riba

3. Bagi hasil

b. Kesehatan bank

1. Menghimpun dana

2. Mengelola dana

3.Menyalurkan dana

c. Kepercayaan akan merk bank, adalah kepercayaan ini dapat

bervariasi sesuai dengan ciri yang sebenarnya, pengaruh selesksi,

persepsi, distorsi dan selektif.

32
1. Integritas (Konsisiten)

2. Benevolence (Kebajikan)

3. Competency (Kemampuan meneyelesaikan tugas)

d. Fungsi Utilitas, menggambarkan tentang bagaimana nasabah

mengharapkan sebuah kepuasan jasa yang bervariasi menurut

tingkat alternatif dari setiap ciri.

1. Risiko

2. Pengembalian

e. Prosedur Evaluasi, calon nasabah pada saat mempertimbangkan,

memilih jasa/bank yang sesuai dengan selera akan sampai pada

prosedur evaluasi tertentu.

1. Pertimbangan

2. Memilih jasa/bank sesuai dengan selera

IV.1 Hipotesis

Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2009), hipotesis penelitian

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas maka yang

menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 = Terdapat pengaruh signifikan pengetahuan terhadap keputusan

nasabah menabung pada bank Muamalat KCP Unaaha

H2 = Terdapat pengaruh signifikan pendapatan terhadap keputusan nasabah

menabung pada bank Muamalat KCP Unaaha

33
H3= Terdapat pengaruh signifikan pengetahuan dan pendapatan secara

bersama-sama terhadap keputusan nasabah menabung pada bank

Muamalat KCP Unaaha

IV.2 Kerangka Pikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 2010). Adapun penjelasan dari bentuk kerangka pikir

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Judul Penelitian, digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan

variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrument penelitian yang

dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan. Adapun judul dari

penelitian ini adalah “PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH SECARA AKTIF MENABUNG (Studi

Pada Bank Muamalat KCP Unaaha)”.

Masalah, Judul penelitian tidak lepas dari adanya masalah atau

kesenjangan yang timbul, adapun perumusan masalah dalam peneitian ini adalah

tidak lepas dari judul penelitian ini yaitu apakah variabel independen Pengetahuan

dan variabel independen Pendapatan memepengaruhi variabel dependen

Keputusan untuk menabung di bank Muamalat KCP Unaaha.

Teori, adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang

saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai

fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud

menjelaskan fenomena alamiah. Adapaun teori dalam penelitian ini adalah

mengeani tentang Teori Pengetahuan, Teori Pendapatan, dan Teori Keputusan.

34
Metode Penelitian, setelah menemukan sebuah teori dalam sebuah

penelitian maka selanjutnya akan masuk ke bagian metode penelitian. Metode

penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka

untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data

yang telah didapatkan tersebut.

Jenis Penelitian, adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah jenis penelitian kuantitatif , yaitu penelitian yang dilakukan dengan

mengumpulkan data berupa angka, kemudian data yang diperoleh akan diolah dan

dianalisis untuk mendapatkan informasi (Martono, 2011).

Populasi, Setelah jelas dalam menentukan jenis dalam penelitian maka

langkah selanjutnya menentukan populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam peneltian adalah keseluruhan

nasabah pada bank Muamalat KCP Unaaha

Sampel, Setelah menemukan jumlah dari populasi maka langkah

selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel dari sebuah populasi. Adapun

jumlah samapel dalam penelitian ini sebanyak 99 sampel hasil perhitungan

menggunakan rumus Slovin.

Penelitian Lapangan, setelah jelas sudah ditentukan berapa jumlah

populasi dan sampel dalam penelitian, maka langkah selanjutnya merancang

seperti apa bentuk instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan

informasi di lapangan. Adapun bentuk dari instrumen dalam penelitian ini adalah

berbentuk Angket/Kuisioner.

35
Penyebaran Kuisioner, setelah instrumen penelitian sudah dibuat dan valid

maka langkah selanjutnya adalah penyebaran angket/kuisioner dengan tujuan

untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Jika

hasil angket sudah terkumpulkan kemudian nanatinya akan diolah dan dianalisis

baik berupa secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan kebutuhan dalam

penelitian.

Temuan, setelah dilakukannya analisis dari hasil penyebaran instrumen

penlitian dilapangan, tentunya akan menghasilkan sebuah temuan dengan tujuan

dapat memastikan apakah hasil dari analisis tersebut sesuai dengan yang

diharapkan dari sebuah penelitian ataukah sebaliknya.

Kesimpulan, setelah semua data telah dianalasis dan menghasilkan temuan

penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan, tujuan dari


Judul Penlitian
dibuatnya kesimpulan sendiri dari sebuah penelitian adalah untuk memberikan

kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat
Masalah

teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Teori
Teori Teori Keputusan (Y)
Saran dan(X1)
Pengetahuan Rekomendasi, dibuatnya
Pendapatansaran
(X2) dan rekomendasi dengan tujuan

untuk menunjukan hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi dari hasil sebuah
Metode
Penelitian
penelitian baik itu dari sisi objek penelitiannya ataupun judul penelitian itu

sendiri. Jenis
Penelitian
Adapun bentuk kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Populasi
Rumus
Sampel Slovin
Rekomendasi Gambar 1 : Kerangka Pikir

Penelitian
Lapangan
Saran
Penyebaran Analisis
36
Kuisioner

Kesimpulan Kualitatif
Temuan
Sumber : Diolah dilapangan, tahun 2021

37
BAB V
METODE PENELITIAN

V.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis permasalahan yang ada di dalam judul penelitian , maka

penelitian ini akan menggunakan jenis kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan data berupa angka, kemudian data yang diperoleh akan

diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi (Martono, 2011).

V.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah proposal ini selesai diujiankan. Untuk

tempat penelitian berlokasi di bank Muamalat KCP Unaaha.

V.3 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

V.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011). Populasi dalam peneltian adalah nasabah pada bank Muamalat KCP

Unaaha dengan jumlah populasi sebanyak 8987 nasabah.

V.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut(Sugiyono, 2011)

Dari jumlah populasi di atas maka dapat ditentukan jumlah sampel

menggunakan rumus Slovin dengan eror tolerance 10% sebagai berikut ;


Dengan demikian jumlah sampel yang akan digunakan dalam dalam

penelitian ini sebanyak 99 sampel, yang merupakan hasil pembulatan dari

nilai .

V.3.3 Teknik Pengembilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penlitian ini akan dilakukan dengan

teknik Probability Sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara

random atau acak.

V.4 Data dan Sumber Data

V.4.1 Data

Menurut (Arikunto, 2002 ), data merupakan segala fakta dan angka

yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan

informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan

V.4.2 Sumber Data

1. Data Primer, menurut (Sugiarto, 2017), data primer merupakan

informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer yaitu

informasi dari narasumber.

2. Data Sekunder, menurut (Sugiarto, 2017), data sekunder merupakan

informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari narasumber

39
melainkan dari pihak ketiga.

V.5 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel, dimana variabel

independennya yaitu Pengetahuan (X1), Pendapatan(X2) dan dependennya

Keputusan Menabung (Y).

V.6 Desain Penelitian

Menurut (Fachruddin, 2009), desain penelitian adalah kerangka atau

perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti.

Adapun bentuk desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut :

Gambar 2 : Desain Penelitian


Pengetahuan (X1)

Keputusan (Y)

Pendapatan (X2)

Sumber : Diolah dilapangan, Tahun 2021

Kerangka desain penelitian di atas menjelaskan apakah terdapat pengaruh

anatara variabel independen yaitu pengetahuan (X1) dan pendapatan (X2)

terhadap variabel dependen yaitu keputusan menabung (Y).

40
V.7 Hubungan Antar Variabel

Gambar 3 : Hubungan Antar Variabel

Karakteristik
Karakteris Bank
tik

Pengetahuan Keesehatan
Manfaat Bank
(X1)

Kepuasan Keputusan Kepercayaan


(Y) Merk
Sangat Pendapatan
(X2) Fungsi
Tinggi
Utilitas

Tinggi Prosedur
Evaluasi
Sedang

Rendah

Sumber : Diolah dilapanga, Tahun 2021

Reduced form (Rumus Fungsi Statistik )

Dik :
Y = F (X)
X1 Y
Dik : Y = F (X)
= F (αₒ Xₒ , α1 X1, α1 Y, e )...(1)
X2 Y
Dik : Y = F (X)
= F (αₒ Xₒ, α2 X2, α2 Y, e )...(2)

V.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

membuat kuesioner. Kuisoner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

41
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya, dapat diberikan secara langsung atau tidak langsung

(Sugiyono , 2008).

V.9 Metode Analisis

V.9.1 Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut (Siregar, 2017, hal. 77), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji

validitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor

pertanyaan/pernyataan dengan total skor. Apabila nilai r hitung > r tabel

maka pertanyaan yang digunakan dalam penelitian itu dianggap valid.

Sedangkan Apabila nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak

valid atau gugur. Nilai r tabel dicari dengan degree of freedom (df) = n-2,

dimana n adalah jumlah sampel dan alpha atau tingkat signifikan 0,05

atau 5% .

Untuk mengukur tingkat kevalidan diuji dengan rumus korelasi

product moment, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

r : koefisien korelasi Pearson

N : banyak pasangan nilai X dan Y

∑XY : jumlah dari hasil kali nilai X dan nilai Y

∑X : jumlah nilai X

42
∑Y : jumlah nilai Y

∑X2 : jumlah dari kuadrat nilai X

∑Y2 : jumlah dari kuadrat nilai Y

2. Uji Reliabilitas,

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Apabila datanya memang

benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap

akan sama (Ghozali, 2013). Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan. Butir kuesioner dikatakan reliabel apabila cronbach’s alpha >

0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha < 0,60 (Sujarweni,

2015, hal. 192).

Statistik uji sebagai berikut:

Keterangan:

𝑟 = koefisien reabilitas intrumen

𝑘 = jumlah butir pertanyaan

∑𝜎𝑏 2 = jumlah varian butir

𝜎𝑏 2 = varian total

V.9.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan uji kenormalan distribusi (pola) data.

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi

43
variabel independen dan dependen mempunyai ditribusi normal atau tidak

berdistribusi normal. Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas ini

adalah uji kolmogorov-smirnov (Wulansari, 2016, hal. 38).

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu digunakan untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap/ sama, maka hal tersebut disebut

homoskedastisitas dan jika residual variansnya tidak sama atau berbeda,

disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas (Tony, 2009, hal. 124)

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antar variabel independen. Model uji regresi sebaiknya tidak

terjadi multikolinieritas (Tony, 2009, hal. 119)

V.9.3 Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Wulansari, 2016, hal. 127), analisis regresi linier

berganda digunakan untuk untuk mencari pola hubungan antara satu

variabel terikat (dependen) dengan dua variabel bebas (independent).

Model analisis regresi berganda dapat dikatakan linier jika dinyatakan

sebagai berikut :

y = β0 + β1X1 + β2X2

keterangan :

44
y = variabel terikat/ variabel dependen

x = variabel bebas/ variabel independen

β0, β1, β2 = Parameter-parameter yang populasinya tidak diketahui

1. Uji Ttest (Uji secara Individu)

Uji ini digunakan untuk menentukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individu dalam menerangkan

variasi variabel dependen atau menentukan signifikan atau tidak

signifikan dari masing-masing nilai koefisien regresi (X1 dan X2) secara

sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (Y) (Danang, 2012, hal. 119).

2. Uji Ftest (Uji secara serempak)

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel independen (X1

dan X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan atau tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Untuk melihat

berpengaruh signifikan yang terjadi dilakukan dengan membandingkan

nilai signifikansi dengan nilai tingkat kepercayaan 0,05. Apabila nilai sig

lebih kecil dari nilai derajat kepercayaan (sig < 0,05), dan apabila nilai

Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak (Sugiyono, Metode Peneitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, 2017, hal. 147).

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui hubungan

variabel bebas (pengetahuan dan pendapatan) secara serentak terhadap

variabel terikat (keputusan menabung). Nilai koefisien determinasi adalah

antar 0 – 1. Nilai R2 yang kecil dalam menjelaskan variabel – variabel

independen terbatas. Apabila nilai R2 yang mendekati 1 berarti

45
kemampuan variabel-variabel independen dalam atau memberikan hampir

semua infromasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Trihendardi, 2013., hal. 146).

V.10 Definisi Operasional Variabel

Variabel yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah

Pengetahuan (X1) dan Pendapatan (X2), sementara variabel terikatnya adalah

Keputusan menabung (Y). Untuk definisi masing-masing variabel adalah sebagai

berikut :

1. Pengetahuan (X1)

Menurut (Sunardi & Maftukhah , 2015), pengetahuan merupakan

semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam

produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk

dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen.

2. Pendapatan (X2)

Menurut (Maisur, Arfan, & Shabri, 2015), pendapatan adalah suatu

jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan

atau dikonsumsikan. Indikator tingkat pendapatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tingkat pendapatan.

3. Keputusan (Y)

Menurut (Maski, 2010), keputusan adalah suatu pengakhiran

daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk

menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah

tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Sejalan dengan

46
perilaku konsumen, maka pengambilan keputusan konsumen (consumer

decision making) dapat didefinisikan juga sebagai suatu proses dimana

konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan

memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

47
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002 ). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

Bank Muamalat Indonesia. (2020). Diambil kembali dari


https://www.bankmuamalat.co.id/berita/bank-muamalat-indonesia-meraih-
penghargaan-best-islamic-wealth-management-se-asia-tenggara

Bawono, A. (2006). Multivariate Analysis Dengan SPSS. 63.

Danang, S. (2012). Prosedur Uji Hipotesis Untuk Riset Ekonomi. Bandung: CV.
Alfabeta.

Desy, F. (2015). Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Terhadap


Intensi Menabung di Bank Syariah pada Kalangan Santri Mahasiswa PP.
Wahid Hasyim di Sleman,.

Fachruddin, I. (2009). Desain penelitian. Malang: Universitas Islam Negeri.

Fahrudin Fajar, M., & Emma, Y. (2015, Agustus 20). Pengaruh promosi, lokasi,
dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian nasabah Bank Mandiri
Surabaya. Journal of Business and Banking, 5, 149 – 162.

Ghozali, I. (2013). Apliaksi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.


Semarang: Universitas Diponegoro.

Handayani, T. P. (2018). Pengaruh Pengetahuan dan Perilaku Konsumen


Terhadap Keputusan Nasabah Open Account Produk Tabungan Simpanan
Pelajar Ib Di Bank Syariah Bukopin Kc Sidoarjo.

Hardiansyah A. (2013). Teori Pengetahuan Edmund Husserl. 15, 228-236.

Irfan Noor. (2010). TEORI PENGETAHUAN IMMANUEL KANT DAN


IMPLIKASINYA TERHADAP BATAS ILMU. Ilmu Usbuluddin, 9, 43-
58.

Ivan Eldes Dafrita. (2015). Ilmu dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai
Agama. 159-167.

Khafifah, Y. N. (2016). Analisis Pengaruh Pendapatan Pengetahuan dan


religiusitas Terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Btn Syariah
Semarang,.

Kotler & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Airlangga.

Kotler& Keller. (2009). Manajemen Pemasaran (12 ed., Vol. 1 (cetakan


keempat)). PT.Macanan Jaya Cemerlang.
Maisur. (2015). Pengaruh Prinsip Bagi Hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank
Syariah Di Banda Aceh.

Maisur, Arfan, M., & Shabri, M. (2015, Mei). Pengaruh Prinsip Bagi
Hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah di Banda Aceh. Jurnal
Magister Akuntansi, 4, 1-8.

Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo


Persad.

Maski, G. (2010, Mei 1). Analisis Keputusan Nasabah Menabung. Journal of


Indonesian Applied Economics, 4, 46.

Masruroh, A. (2015). Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible


Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga).

Muarifah, I. (2015). Pengaruh Tingkat Pendapatan Masyarakat dan Kualitas


Pelayanan Karyawan Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Negara
Indonesia Kabupaten Pati.

Mulyanto, S. (1982). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali.

Munawar, A. A. (2013, Desember 4). Apa Itu Grand Teori. Diambil kembali dari
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/seifuu/5528995a6ea8346b298b461c/apa-
itu-grand-teori

Nurngaeni. (2018). Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Mahasiswa Tentang


Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank
Syariah.

OJK Statistik Perbankan Syariah - Januari 2020. (t.thn.). Diambil kembali dari
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-
perbankan-syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Januari-2020.aspx

Paulus Wahana. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka


Diamond.

Sayyidatul, M. (2018). Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan Sosial


Terhadap Minat Menabung di Bank Syari’ah Pada Santri Pesantren
Mahasiswi Darush Shalihat.

Selviana, N. (2018). Pengaruh Pengetahuan dan Brand Image .


Siregar, S. (2017). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Bumi Aksara.

Sugiarto. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono . (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung:


Penerbit CV Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Peneitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D.


Bandung: CV Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2015). SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka


Baru Press.

Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo


Perkasa.

Sunardi, & Maftukhah , A. (2015). Pengetahuan Konsumen dan Keputusan


Menjadi Nasabah (Kasus BSM Kan.Cab Pembantu BSD Tangerang
Selatan). Jurnal Islaminomic, 6, 39-40.

Suparmoko, M. (2000). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: BPFE.

Suwandi dan Basrowi . (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka


Cipta.

Syahriyal. (2018, Maret). Pengaruh Persepsi Nilai Dan Pengetahuan Masyarakat


Terhadap Minat Menabung Serta Dampaknnya Kepada Keputusan
Menabung Pada Perbankan Syariah Di Banda Aceh. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam, 4.

Syofian, S. (2017). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:Dilengkapi


dengan Perhitungan Manuaal dan aplikasi SPPS 17. Jakarta: Bumi
Aksara.

Tohar, M. (2003). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius.

Tony, W. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:


Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Trihendardi. (2013.). Langkah Praktis Menguasai Statisti untuk Ilmu Sosial.


Yogyakarta: CV Andi Offset.

Uniyanti. (2018). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Menabung di


Bank Syariah (Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Wahmad, F., & Rospari, R. (2019, September). Analisis Perilaku Konsumen Dan
Brand Equity Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Muamalat
Indonesia Cabang XXXXX. HUMMANSI, 2, 22-23.

Wulansari, D. A. (2016). Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian.


Yogyakarta: Pustaka Felicha.

Zulganef. (2013). Metode Penelitian Sosial & Bisnis (Vol. 2). Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai