ABSTRACT. This study aims to determine the percentage of life of Teak Standing,
the average diameter and height of the stand Teak, Teak stand diameter
classifying and knowing the standing volume Teak in Pakutik. The research sites
in the village of Banjar Regency. Results showed percentage living in the area of
standing teak stands in the research location is at 82.8%, indicating that the state
of the stand is good and maintained Growth stands at the site showed a fairly
good growth, it is characterized by an average diameter of 15.06 cm and the
stand is the average height of 7.44 m was found standing in the field has reached
a diameter of 22.29 cm and Height rod reaches 9.10 meters. In Standing Teak
there are three (3) groups namely the trunk diameter of 10 cm ≤ Ø <15 cm by
54.11%, the Group of 15 cm ≤ Ø <20 cm by 39.13% and the third 20 cm up by
6.76%. Volume calculations for stands in sample plots of 0.5 ha which amounts
to as many as 207 trees or for m3 5.4788, so the potential for mature teak with
area of 5 ha is equal to 54.788 m3.
Keywords: Standing, Growth, Teak
PENDAHULUAN
55
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 1 edisi Maret 2012
2 (dua) setelah minyak bumi. Lebih dari pulau Jawa dengan kondisi tanah yang
50 % Hak Pengusahaan Hutan (HPH) relatif lebih basa ketimbang dikalimatan
berada di pulau nomor tiga terbesar di yang relatif lebih asam, tetapi tidak
dunia ini dan sampai saat ini pun menutup kemungkinan dihasilkan yang
kalimantan masih memegang peran sama baiknya atau bahkan jauh lebih
penting. Total produksi kayu nasional baik daripada yang dihasilkan di pulau
sekitar 70% masih berasal dari sini. Jawa.
Akibat dari sumbangan hutan Desa Pakutik merupakan salah
yang begitu besar dalam berbagai satu desa yang terdapat di Kecamatan
sektor, hutan banyak kehilangan pohon Sungai Pinang Kabupaten Banjar
– pohonnya. Akibat yang ditimbulkan Kalimatan Selatan. Desa ini merupakan
dari menyusutnya hutan adalah makin salah satu desa tempat
seringnya terjadi banjir, hilangnya dilaksanakannya kegiatan GNRHL oleh
berbagai macam satwa dan flora dan pemerintah. Selama kurun waktu dari
efek rumah kaca yang makin lama tahun 2003 sampai dengan 2007 desa
makin besar. Untuk itu pemerintah ini telah mengalami kemajuan yang
melalui instansi terkait melakukan suatu berarti dalam kegiatan GNRHL.
usaha penyelamatan. Salah satu upaya Sehingga oleh pemerintah desa ini
pemerintah adalah melalui Gerakan dinyatakan cukup berhasil dalam
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan melaksanakan kegiatan GNRHL.
atau yang dikenal dengan GNRHL.
Penelitian ini bertujuan untuk
Gerakan ini adalah salah satu mengetahui persentase hidup tegakan
usaha pemerintah dalam Jati, rata-rata diameter dan tinggi
menyelamatakan kembali hutan – tegakan Jati, mengelompokkan
hutan yang ada di Indonesia dengan diameter tegakan Jati dan mengetahui
cara menanam kembali lahan – lahan volume tegakan Jati. Hasil dari
ataupun hutan – hutan yang sudah penelitian ini diharapkan dapat
mulai gundul. Berbagai jenis tanaman dipergunakan sebagai sumber
yang ditanam pada gerakan ini, dimana informasi bagi masyarakat di sekitar
salah satunya adalah (Tectona hutan dan di luar kawasan hutan dalam
grandis). merupakan tumbuhan rangka pengelolaan hutan secara
penutup tanah yang sangat berharga lestari yang berbasis masyarakat. Bagi
pada tanah kering, bahkan pada tanah instansi-instansi terkait, hasil penelitian
yang tidak subur. Pemberian tanaman ini diharapkan dapat memberikan
pada masyarakat diharapakan bisa informasi mengenai pertumbuhan
menjadi salah satu sumber penghasilan tanaman yang berada di pulau
nantinya bagi masyarakat itu sendiri. Kalimatan pada umumnya dan
Walaupun pada umumnya ditanam di Kabupaten Banjar pada khususnya.
METODE PENELITIAN
56
Fitriani,A: Evaluasi Pertumbuhan Tanaman…..(1):55-61
Peralatan yang digunakan untuk sekunder yang berupa letak dan luas,
kegiatan ini adalah peta penutupan topografi, iklim dan peta lokasi Desa
vegatasi areal penelitian, GPS untuk Pakutik dilakukan dengan meminta
menentukan arah jalur pangamatan informasi dan publikasi dari instansi
dan lokasi penelitian, parang untuk terkait.
merintis, spigel relascope untuk
Pengambilan data dilakukan
menentukan tinggi tanaman, thally
pada petak tanaman satu hamparan
sheet dan alat tulis menulis, untuk
seluas 5 ha. Penilaian tanaman
mencatat data primer, kamera untuk
dilakukan melalui teknik sampling
dokumentasi, phiband untuk mengukur
dengan metode Purposive Sampling,
diameter, tali rafia untuk membuat
yaitu petak dibuat secara sengaja. Di
petak-petak pengamatan dan komputer
buat sebanyak 5 petak sampel.
untuk pengolahan data. Selain objek
Intensitas Sampling (IS) 10% yaitu
dan peralatan tersebut, untuk
dengan menempatkan petak seluas 0,1
memudahkan kegiatan pengambilan
ha berbentuk persegi panjang (40 m x
data di lapangan, peneliti dibantu oleh 3
25m). Dengan jumlah 50 pohon / petak
(tiga) orang pembantu umum.
sehingga jumlah pohon yang di ukur
Data dalam penelitian ini terdiri adalah sebanyak 250 pohon. Data yang
atas data primer dan data sekunder. dicatat dan diukur pada setiap petak
Data primer mengenai keadaan contoh meliputi data tanaman (jenis
tanaman yang berada di lokasi GN- tanaman, jumlah tanaman hidup,
RHL Desa Pakutik meliputi persentase diameter tanaman,dan tinggi tanaman).
hidup tanaman, diameter tanaman dan Pengukuran berdasarkan petunjuk
tinggi tanaman baik tinggi bebas pelaksanaan Gerakan Nasional
cabang maupun tinggi tanaman secara Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-
keseluruhan. Sedangkan untuk data RHL) tahun 2007 (Dephut, 2007).
57
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 1 edisi Maret 2012
58
Fitriani,A: Evaluasi Pertumbuhan Tanaman…..(1):55-61
59
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 1 edisi Maret 2012
DAFTAR PUSTAKA
60
Fitriani,A: Evaluasi Pertumbuhan Tanaman…..(1):55-61
61