Definisi Operasional PKP
Definisi Operasional PKP
Kesling
2 Persentase penduduk memiliki Air minum yang berkualitas(layak) adalahair minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran
akses air bersih umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur
bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjualkeliling, air yang dijual melalui tangki, air
sumur dan mata air tidak terlindung
b. DEFINISI OPERASIONAL :
1. Jumlah TPM sehat adalah jumlah TPM yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi di suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu
2. Persentase TPM Sehat adalah jumlah TPM sehat (memenuhi persyaratan hygiene sanitasi) di suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah TPM seluruhnya di suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu dikalikan 100 %
3. Jumlah TPM seluruhnya adalah jumlah TPM memenuhi persyaratan hygiene sanitasi dan TPM yang
tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi
4. JUMLAH TPM dibina adalah jumlah TPM yang tidak memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
yang di bina di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu
5. Persentase TPM di bina adalah jumlah TPM yang tidak memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang
dibina di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh TPM yang tidak
memenuhi persyaratan hygiene sanitasi di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu di kali 100 %
1) Rumah : Bangunan yg berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga;
2) Rumah Sehat : Rumah yang minimal memenuhi kriteria akses air minum, akses jamban sehat,
lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes Nomor 1077/PER/V/MENKES/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah )
3) Rumah yang Dibina : Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yang dibina untukmenjadi
rumah sehat melalui pemantauan dan evaluasi
b. Definisi Operasional.
1) Jumlah Rumah Sehat adalah, jumlah rumah sehat tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil
pembinaan tahun berjalan
2) Jumlah rumah yang dibina adalah, jumlah yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada tahun
sebelumnya, yang dibina pada tahun berjalan
3) Jumlah rumah dibina yg memenuhi syarat kesehatan adalah, jumlah rumah yang telah dilakukan
pembinaan dan telah memenuhi syarat kesehatan
c. Cara Perhitungan.
1). Jenis variabel :
a) Jumlah rumah
b) Jumlah rumah sehat
c) Jumlah rumah yang dibina
d) Jumlah rumah yang dibina dan telah menjadi rumah sehat
6 Jumlah desa yang melaksanakan 1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
STBM sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair
rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
2. Desa STBM : adalah Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja
masyarakat, dan telah mempunyai rencana tindak lanjutuntuk menuju Sanitasi Total.
Jumlah Desa yang melaksanakan STBM adalah desa yang melaksanakan minimal 2 pilar dan sudah
melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat, dan telah mempunyai rencana
tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total.
P2
7 Jumlah pasien baru TB BTA a. Penemuan pasien baru TB BTA positif adalah penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak SPS dan
positif yang ditemukan dan di diobati di wilayah puskesmas pada waktu tertentu.
obati
b. Pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari
satu bulan (4 minggu)
c. Diobati adalah pemberian pengobatan pada pasien baru TB BTA positif dengan OAT sesuai pedoman
8 Jumlah perkiraan pasien baru TB a. Suspek TB = (64/10000) x jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
BTA positif
b. Perkiraan pasien baru TB BTA positif adalah insiden rate TB baru BTA positif per 100000 penduduk x
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas.
c. Insiden rate kabupaten menggunakan hasil survey nasional tentang prevalensi TB tahun terakhir = 64 per
100000 penduduk
d. Perkiraan TB baru BTA positif = (64/100000)xjumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
9 Jml pasien BTA positif yang Berdasarkan review dari kartu pasien TB.01, seluruh pasien baru BTA positif yang mulai berobat 9-12 bulan
dinyatakan sembuh sebelumnya, kemudian dihitung jumlah yang sembuh atau konversi menjadi negatif setelah selesai
pengobatan. Untuk mudahnya data laporan tahun sebelumnya yang dipakai. Contoh pasien tahun 2015, baru
dapat dinilai sembuh atau tidaknya di tahun 2016.
10 Jml pasien BTA positif yang Berdasarkan review kartu pasien TB.01, seluruh pasien TB BTA positif yang diobati 9-12 bulan sebelumnya.
diobati Untuk mudahnya data laporan tahun sebelumnya yang dipakai.Contoh pasien tahun 2015, baru dapat dinilai
sembuh atau tidaknya di tahun 2016.
11 Cakupan penawaran tes HIV a. Setiap bumil yang berkunjung ke puskesmas minimal 1 kali ditawari untuk tes HIV pada saat ANC
/AIDS pada ibu hamil yang terpadu
periksa di puskesmas
b. Adalah jumlah bumil ditawari tes HIV / jumlah bumil
12 cakupan ibu hamil yang di a. minimal 30% bumil yang ditawari melakukan pemeriksaan
periksa HIV/ AIDS
b. adalah jumlah bumil di tes HIV / jumlah bumil
13 Jumlah suspek campak yang Diambil dan Dikirim tepat waktu ke BLK atau dinkes kabupaten sie survailance
diambil sampel darah dan dikirim
Penyakit tidak menular
14 Presentase jumlah perempuan a. Jumlah WUS yang mendapatkan pemeriksaan IVA target 30% --> (jumlah WUS di IVA/Jumlah WUS)
usia 30 - 50 tahun yang dideteksi x100%
dini /skrining kanker servik dan
payudara b. Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan bersamaan saat dilakukan pemeriksaan IVA
Imunisasi
15 Persentase desa yang mencapai minimal 80% dari jumlah bayi yang ada di desa sudah mendapat imunisasi lengkap di tahun sebelumnya
Universal Child Imunisasi (UCI )
Diare
16 Jumlah Insiden diare a. perkiraan penderita diare yang datang ke sarana pelayanan kesehatan = 10 % dari kasus diare
b. Angka morbiditas diare berdasarkan SKRT 2012 adalah 214/1000
c. Jumlah insiden diare yang datang ke sarana pelayanan kesehatan (puskesmas, kader) adalah perkiraan
penderita diare yang datang ke pelayanan kesehatan (puskesmas, kader) x angka morbiditas diare x
jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
d. adalah 10% x (214/1000)xjumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
17 Jumlah kasus diare ditemukan jumlah penderita diare yang ditemukan (puskesmas, kader)
DBD
18 Jumlah penderita DBD yang a. Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di dalam wilayah kerja puskesmas dalam satu
ditangani
tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurin waktu satu
tahun yang sama
b. penderita DBD yang ditangani sesuai standar (SPO) : didiagnosis dan terapi sesuai standar,
ditindaklanjuti dengan PE dan penanggulangannya, dalam satu tahun di wilayah kerja puskesmas
Pengobatan
19 Kunjungan rawat jalan umum Jumlah kunjungan rawat jalan baru (umum/gigi) di puskesmas termasuk pelayanan luar gedung, dan pusling
(gigi)
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
19 Cakupan lansia yang mendapat Jml lansia yang mendapat pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung
pelayanan kesehatan
MANAJEMEN KETENAGAAN
20 Presensi pegawai (Manual & Ada rekapitulasi presensi setiap bulan dalam 1 tahun
Elektronik) Manual: ada buku absen manual, yg terdapat catatan jam datang dan jam pulang
Elektronik: print out rekapitulasi presensi elektronik
21 Register pegawai Ada buku register pegawai yang memuat catatan dan riwayat tiap pegawai mulai dari CPNS sampai dengan
pensiun, ada data keluarga, buku register pegawai di update setiap ada perubahan.
22 Daftar Nominatif Pegawai Data yang memuat keseluruhan pegawai (berisi: Nama, NIP, Pangkat/Gol, Jabatan) data nomitatif di update
setiap ada perubahan dan biasanya data ini di tempel di dinding.
22 File Pegawai File masing-masing pegawai mulai dari CPNS sampai dengan SK terakhir
b
FARMASI
22 a. Sampling kepada pasien mak 30 pasien per bulan
Laporan Penggunaan obat
Rasional b. sampling dilakukan untuk masing masing diagnose
c. Ispa non pnemonia, diare non spesifik, infeksi pada myalgia, di rata - rata item obat peresep
Perawatan Kesehatan Masyarakat
(PHN)
23 khususnya keluarga yang berpenghasilan rendah yan penderita penyakit yang belum memanfaatkan kesehatan
Keluarga rawan dan dalam salah satu diantaranya terdapat ibu hamil,menyusui,usia lanjut 60 th
Jml keluarga rawan dihitung 2,66xjml pddk
N
Indikator DO Rumus Keterangan
o
Jumla sasaran ibu hamil
dihitung melalui estimasi
Cakupan kunjungan ibu hamil
dengan rumus : 1,10 X Crude
K-4 adalah cakupan ibu hamil
Birth Ratr X Jumlah
yang telah memperoleh
Cakupan Kunjungan Ibu Penduduk (pada tahun yang
1 pelayanan antenatal sesuai
Hamil K-4 sama). Angka CBR dan
dengan standar paling sedikit
jumlah
Cakupanpenduduk kabupaten
Juml ibu hamil yang
4 kali di satu wilayah kerja
didapat
kunjungandari data BPS masing-
= pelayanan antenata
pada kurun waktu tertentu. ibu hamilKabupaten
K-4 pd kurun waktu tert
masing pada waktu
Juml sasaran ibu ha
tertentu. 1,1 adalah
kerjakonsta
dalam kurun w
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
Perhitungan jumlah ibu
adalah ibu dengan komplikasi
dengan komplikasi kebidanan
kebidanan di satu wilayah
di satu wilayah kerja pada
kerja pada kurun waktu
Cakupan komplikasi kurun waktu yang sama :
2 tertentu yang mendapat
kebidanan yang ditangani dihitung berdasarkan angka
penanganan definitif sesuai
estimasi 20% dari total ibu
dengan standar oleh tenaga
hamil disatu wilayah pada
kesehatan terlatih pada
kurun waktu yang sama
tingkat pelayanan dasar dan
ruj
komplikasi = penanganan definitf dis
kebidanan pd kurun waktu tertentu
yg ditangani Juml ibu dgn komplikas
wilayah kerja pada kuru
Cakupan pertolongan
Jumlah seluruh ibu bersalin
persalinan oleh tenaga
dihitung melalui estimasi
kesehatann yang memiliki
dengan rumus : 1,05 X CBR X
kompetensi kebidanan adalah
Cakupan pertolongan Jumlah Penduduk. Angka
ibu bersalin yang mendapat
persalinan oleh tenaga CBR dan juml penduduk
3 pertolongan persalinan oleh
kesehatan yang memiliki Kabupaten didapat dari data
tenaga kesehatan yang
kompetensi kebidanan BPS masing-masing
memiliki kompetensi
kabupaten pada kurun waktu
kebidanan disatu wilayah
tertentu. 1,05 adalah konstanta
kerja pada kurun waktu
untuk menghitung ibu be
tertentu.
Jumlah seluruh ibu nifas
dihitung melalui estimasi
dengan rumus : 1,05 X CBR X
Cakupan pelayanan nifas
Jumlah Penduduk. Angka
adalah pelayanan kepada ibu
CBR dan juml penduduk
4 Cakupan Pelayanan Nifas dan neonatal pada masa 6 jam
Kabupaten didapat dari data
sampai dengan 42 hari pasca
BPS masing-masing
persalinan sesuai standar
kabupaten pada kurun waktu
tertentu. 1,05 adalah konstanta
untuk menghitung ibu nifas
Perhitungan sasaran neonatus
Cakupan neonatus dengan
dengan komplikasi : dihitung
komplikasi yang ditangani
berdasarkan 15% dari jumlah
adalah neonatus dengan
bayi baru lahir. Jika tidak
komplikasi disatu wilayah
Cakupan Neonatus dengan diketahui jumlah bayi baru
5 kerja pada kurun waktu
Komplikasi yang ditangani lahir maka dapat dihitung dari
tertentu yang ditangani sesuai
CBR X Jumlah penduduk.
dengan standar oleh tenaga
Angka CBR dan juml
kesehatan terlatih di seluruh
penduduk Kabupaten didapat
sarana pelayanan kesehatan.
dari data BPS
Cakupan Juml ibu nifas yang
pelayanan = pelayanan nifas se
nifas wilayah pd kurun waktu tert
Cakupan kunjungan bayi Seluruh ibu nifas di satu wil
adalah cakupan bayi yang dalam kurun waktu yg sama
memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan
standar oleh dokter, bidan,
6 Cakupan Kunjungan Bayi
dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan,
paling sedikit 4 kali disatu
wialayah kerja pada kurun
waktu tertentu.