Anda di halaman 1dari 19

BAB 

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan
lingkungan Upaya Kesehatan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan
lingkungan pada obyek atau sasaran yang diawasi, agar terwujud kualitas lingkungan yang lebih sehat sehingga dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/ atau bahaya kesehatan
menuju derajat kesehatan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik.

Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan
kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya. Terhadap
subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran, pencahayaan, habitat vector penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan- bahan berbahaya.

Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah,
melalui upaya pengawasan dampak kualitas lingkungan yang merupakan proses pengamatan, pencatatatan pengukuran,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakansatu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu, yang menekankan kegiatannya pada sumber, ambient
( lingkungan ), pemaparan, dan dampak pada manusia.

 TUJUAN

o TUJUAN UMUM

Tujuan dibuatnya pedoman upaya penyehatan lingkungan ini adalah sebagai acuan penanggung jawab upaya, pelaksana,
serta puskesmas dalam melaksanakan kegiatan secara optimalsehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat
di wilayah UPT Puskesmas Glagah

 TUJUAN KHUSUS

o Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam meningkatan fungsi program Kesehatan


Lingkungan

o Terbentuknya kerjasama antara pengelola dan pelaksana program

o Terciptanya pelaksana program yang baik

 SASARAN

Adapun sasaran penyusunan pedoman ini adalah

 Rumah Sehat

 Sarana Air Bersih

 Sumber air Minum

 Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

 Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan ( TUPM )

 Instansi yang dibina Kesehatan Lingkungannya

 RUANG LINGKUP

Lingkup pedoman ini meliputi perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi program, serta
rencana tindak lanjut program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Glagah

Pelaksanaan pedoman ini meliputi seluruh kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Glagah dan jaringannya baik
kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
 BATASAN OPERASIONAL

o Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan
terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, penyelidikan , pemantauan,
terhadap tempat- tempat umum, lingkungan, permukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan
lingkungan lainnya. Terhadap subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran,

TABEL 1 :

PROSENTASE RUMAH SEHAT

DEFINISI OPERASIONAL

Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.

Rumah yang minimal memenuhi akses air minum, jamban sehat,


lantai,ventilasi, dan pencahayaan (Permenkes nomor 829/
Menkes/SK/VlI/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan dan
Rumah Permenkes Nomor 1077/PER/V/MKNkHS/20) tentang pedoman
penyehatan udara dalam ruang rumah
Rumah sehat :
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan,yang dibina untuk menjadi
Rumah yang dibina / : rumah sehat melalui pernantauan dan evaluasi.
diperiksa
: Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja puskesmas
Jumlah rumah yang ada
: Jumlah yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada
Jumlah rumah yang
dibina/ diperiksa : tahun sebelumnya yang dibina pada tahun berjalan di wilayah kerja
puskesmas.
Jumlah Rumah yang :
Dibina yang Memenuhi Jumlah rumah yang telah dilakukan pembinaan dan telah, memenuhi syarat
:
Syarat Kesehatan kesehatan

Jumlah Rumah Sehat : Jumlah rumah sehat tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil
pembinaan tahun berjalan
Catatan
Jumlah rumah sehat ≥ jumlah rumah yang ada jumlah rumah yang dibina
/diperiksa

Jumlah rumah sehat = jumlah rumah yang ada – (jumlah rumah yang
dibina/diperiksa + jumlah rumah yang dibina yang memenuhi syarat
kesehatan tahun berjalan)

FORMULA

Persentase Rumah yang : Jumlah rumah yang dibina/diperiksa

Dibina/Diperiksa : di suatu wilayah tertentu

Prosentase Rumah Sehat pada kurun waktu tertentu

X 100 %

Jumlah rumah yang ada di wilayah

dan pada kurun waktu yang sama

Jumlah rumah sehat di suatu


wilayah tertentu pada kurun

waktu tertentu

x 100%

Jumlah rumah yang ada di

wilayah dan pada kurun waktu

yang sama

TABEL 2 :

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG

DIGUNAKAN

Salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk di aiitaranya adalah sanitasi (mandi,
cuci, dan lain-lain)

Sungai, curah hujan, air permukaan dan air bawah tanah. Akihat ketiadaan
air bersih : penyakit diare, kecacingan. dan lam-lain.

Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam


Air Bersih kemasan botol dan kemasan gelas serta air minum isi ulang.
:
Sumber Air Bersih Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum
: dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air.
Air Kemasan Sumber air ini diusahakan oleh PAM ,PDAM. atau BPAM, baik dikelola
: pemerintah maupun swasta.
Air Ledeng
: Sumur Pompa Tangan Sumur .
SPT
: Sumur Galian.
SGL
: Penampungan Air Hujan.
PAH
: Jumlah Sumber Air Bersih (SAB) yang memenuhi syarat kesehatan dibagi
Keluarga Menurut Jenis
dengan SAB yang diperiksa periode/waktu tertentu.
Sarana Air Bersih yang :
Digunakan Jika 1 (satu KK mengakses lebih dari 1 (satu) sarana, dipilih 1 (satu) sarana
:
yang digunakan untuk aktifitas sehari-hari.
Catatan
Misalnya : 1 (satu) KK memiliki ledeng dan, SGL yang digunakan sehari-hari
adalah ledeng sedangkan SGL. digunakan sebagai cadangan bila ledeng
tidak mengahr. maka KK tersebul dikategorikan rnengakses ledeng.

Jumlah KK yang ada adalah jumlah KK yang ada desa wilayah kerja
Puskesmas Glagah.

Jumlah KK yang diperiksa adalah jumlah KK. yang diperiksa tahun berjalan
di vvilayah kerja Puskesmas.

FORMULA

Presentase Akses Air : a = Jumlah KK yang ada


b = Jumlah KK diperiksa tahun berjalan

c = Jumlah jenis sarana air bersih

cl = Jumlah KK yang menggunakan Air kemasan untuk aktivitas sehari-hari.

c2= Jumlah KK yang menggunakan Ledeng untuk aktivitas sehari-hari.

c3 = Jumlah KK yang menggunakan SPT untuk aktivitas sehari-hari.

c4 = Jumlah KK yang menggunakan SGL untuk aktivitas sehari-hari.

c5 = Jumlah KK yang menggunakan Mata Air untuk aktivitas sehari-hari.

c6 = Jumlah KK yang menggunakan PAH untuk aktivitas sehari-hari.


Bersih
c7 = Jumlah KK yang menggunakan sarana lainnya yang tidak disebutkan
diatas untuk akitfitas sehari-hari.

c = c1+ c2 + c3 + c4 -f- c5 – c6 + c7

Jumlah jenis sarana air bersih di suatu wilayah tertentu

pada kurun waktu tertentu

X 100 %

Jumlah KK yang ada di wilayah

dan pada kurun waktu yang sama

TABEL 3:

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN

Air Minum : Air untuk diminum, yaitu tidak berasa. tidak bervitamin. Tidak berbau, dan
tidak mengandung logam berat (memenuhi syaratss Fisik, Kimia &Biologi)
Air Minum yang :
Berkualitas Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran, keran umum,
: hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air
Air Kemasan dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa. yang jaraknya
:
Air Ledeng minimal 10 m dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
: pembuangan sampah. Tidak lermasuk air kemasan, air dari penjual keliling,
Sumur Terlindung air yang dijual melalui tangki,air sumur dan mata air tidak terlindung
:
Keluarga dengan Sumber .
:
Air Minum Terlindung
Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu pcrusahaan dalam
Keluarga dengan Sumber :
kemasan botol dan kemasan gelas serta air minun isi ulang.
Air Bersih
Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum
Catatan dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air.
Sumber air ini diusahakan oleh PAM ,PDAM. atau BPAM, baik dikelola
pemerintah maupun swasta

Sumur yang lingkar mulutnya dilindungi oleh temhok paling sedikit 0,8
meter di atas tanah dan sedalam 3 meter di bawah tanah dan di sekitar
mulut sumur ada lantai semen sejauh 1 meter dan lingkar mulut sumur.

Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan dibagi dengan SAB yang
diperiksa periode/kurun waktu tertentu.

Terdiri dari air kemasan, air isi ulang, leding, dan (sumur bor/pompa. sumur
terlindung, dan mata air terlindung dengan jarak ke tempat penampungan
akhir tinja).

1. Jika 1 (satu) KK mengakses lebih dari 1 (satu) jenis sarana air minum,
dipilih 1 (satu) sarana air minum yang digunakan untuk minum sehari-hari.
Misalnya : 1 (satu) KK niemiliki ledeng dan SGL, yang digunakan sehari-hari
untuk minum adalah ledeng sedangkan SGL digunakan scbagai cadangan
bila ledeng tidak mengalir. maka KK tersebut kita kategorikan mengakses
ledeng.

2. Jumlah KK diperiksa adalah jumlah KK diperiksa tahun sebelumnya


ditambah tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas.

3. Jumlah sumber air minum keluarga adalah jumlah sumber airminum


keluarga tahun sebelumnya ditambah jumlah sumber air minum keluarga
tahun berjalan.

4. Jumlah sumber air minum yang berkualitas (layak) =(ledeng Meteran +


ledeng Eceran + Pompa Sumur Terlindung + Mata Air Terlindung + Air
Hujan).

FORMULA

Persentase Sumber Air : a = Jumlah keluarga diperiksa sumber air minumnya


Minum Keluarga
b = Sumber air minum keluarga
Berkualitas
b1 = Air kemasan

b2 = Air isi ulang

b3 = Ledeng meteran

b4 = Ledeng eceran

b5 = Pompa

b6 = Sumur terlindung

b7 = Mata air terlindung

b8 = Air hujan

b9 = Sumur tak terlindung

b 10 = Mata air tak terlindung

b 11 = Air sungai

b 12 = Lain-lain

c = Jumlah sumber air minum keluarga berkualitas

b= bl + b2 + b3 + ……….. b12

c = b3+ b4 + b5 +b6+ b7 + b8

Jumlah sumber air minum keluarga berkualitas

di suatu wilayah tertentu

pada kurun waktu tertentu


X 100 %

Jumlah sumber air minum keluarga

yang ada di wilayah

dan pada kurun waktu yang sama

TABEL 4:

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR

DEFINIS1 OPERASIONAL

Tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat


kesehatan. antara lain berleher angsa dan menggunakan tangki septik.
Jamban Sehat
Tempat pembuangan sampah yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat
Tempat Sampah Sehat
kesehatan (tidak menimbulkan bau, tidak ada lalat dan tidak berserakan).
:
Pengelolaan Air Limbah
: Tempat pembuangan air limbah keluarga yang konstruksmya memenuhi
Sehat
syarat-syarat kesehatan (ketentuan program). Air limbah, air kotoran atau
Jumlah Keluarga : air bekas adalah air yang tidak hersih dan mengandung berbagai zat yang
bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan.
Jumlah Keluarga yang :
Diperiksa Jumlah KK yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
:
Jumlah Keluarga yang Jumlah keluarga yang diperiksa pada tahun berjalan di wilayah kerja
:
Memiliki Puskesmas.
; Jumlah keluarga yang memiliki tahun sebeiumnya ditambah jumlah
Jumlah ( Jamban,
sampah dan pengelolaan keluarga memiliki tahun berjalan.
limbah sehat )
Jumlah (Jamban, Sampah dan : Jumlah sehat tahun sebeiumnya ditambah
jumlah sehat Pengelolaan Air Limbah) Sehat tahun berjalan.

FORMULA

Persentase Jamban : a = Jumlah keluarga yang ada.


Sehat
: b = Jumlah keluarga diperiksa.
Persentase Tempat
Sampah Sehat : c = Jumlah keluarga yg memiliki jamban.

c 1 = Jumlah jambah sehat tahun sebelumnya.


Persentase Pengelolaan
air limbah sehat c2 = Jumlah jambah sehat tahun berjalan.

c3 = Jumiah jambah sehat.

d = Jumlah keluarga yg memiliki tempat sampah.

dl = Jumlah tempat sampah sehat tahun sebelumnya.

d2 = Jumlah tempat sampah sehat tahun berjalan.


d3 = Jumlah tempat sampah sehat

e = Jumlah keluarga yg memiliki pengelolaan air limbah

el = Jumlah pengelolaan air limbah sehat tahun sebelumnya


e2 = Jumlah pengelolaan air limbah sehat tahun berjalan

e3 = Jumlah pengelolaan air limbah sehat

c3 = cl +c2;

d3 = dl +d2;

e3 = el +e2.

jumlah jamban sehat di suatu wilayah

pada periode tertentu

X 100 %

Jumlah keluarga yang rnemiiiki jamban di wilayah

dan pada periode yang sama

Jumlah tempat sampah sehat di suatu wilayah

pada periode tertentu

X 100 %

Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah

di wilayah dan pada periode yang sama

Jumlah pengelolaan air limbah sehat di suatu

wilayah pada periode tertentu

X 100 %

Jumlah keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah

di wilayah pada periode yang sama.

TABEL 5:

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT

DEFINISI OPERASIONAL

Tempat- Tempat Umum : Suatu tempat di mana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat
tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil
Tempat Pengolahan : maupun terus menerus.
Makanan dan Minuman
: Perorangan atau badan usaha yang menyelenggarakan usah
TUPM
: tetap pembuatan dan pengolahan makanan dan minuman untuk
Jumlah TUPM yang ada
: dijual atau dipasarkan baik di tempat pengolahan tersebut maupun
Jumlah TUPM yang
:
diperiksa di tempat lain.

TUPM Meliputi hotel,restoran/rumah makan, pasar dan TUPM lainnya.

Jumlah TUPM yang ada di wilayah puskesmas.

Jumlah TUPM yang diperiksa di wilayah puskesmas.


TUPM yang memenuhi syarat kesehatan

FORMULA

Jumlah TUPM yang memenuhi syarat kesehatan

suatu wilayah pada periode tertentu

Persentase TUPM sehat : X 100%

Jumlah TUPM yang ada di wilayah

dan pada periode yang sama

TABEL 6:

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA

DEFINISI OPERASIONAL

Air untuk diminum, yaitu tidak berasa. tidak bervitamin. Tidak berbau, dan
tidak mengandung logam berat (memenuhi syaratss Fisik, Kimia &Biologi)

Unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan


risiko/dampak kesehatan; mencakup RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi
pengolahan air minum, perkantoran, industri rumah tangga, dan industri
keci! seria tempal penampungan pengungsi
Air Minum
Instalasi yang telah melaksanakan pengawasan internal dan eksternal (oleh
:
Institusi yang Dibina Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan Kepmenkes
:
Intalasi pengolahan air 907/SK/VII/2002 dengan jumlah sampel air yang diperiksa memenuhi
Minum : persyaratan bakteriologis 95%. dan tidak ada parameter kimia yang
berdampak langsung terhadap kesehatan.
Sarana pelayanan :
kesehatan Sarana Pelayanan Kesehatan yang effluentnya memenuhi baku
:
Perkantoran .mutu limbah cair, mengelola limbah padat dengan baik, tersedia air cukup
: kuantitas dan kualitas. higiene sanitasi makanan dan minuman,
Sarana Pendidikan pengendalian vektor serta binatang pengganggu

Perkantoran yang mempunyai sarana pengolahan limbah cair, limbah padat


dengan baik. tersedia air cukup (kuantitas dan kualitas). penerangan.
ventilasi. pengendalian vektor dan binatang pengganggu lainnya.

Meliputi SD dan sederajat, SMP dan sederajat SMA dan sederajat


Perguruan tinggi.

FORMULA

Persentase Institusi : Jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya


dibina Kesehatan
di suatu wilayah pada periode tertentu
Lingkungannya
X 100 % x 100%

Jumlah institusi yang ada di wilayah


dan pada periode yang sama

 pencahayaan, habitat vector, penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/ minuman, dan bahan- bahan berbahaya.

 LANDASAN HUKUM

o Peraturan Menteri Kesehatan no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

o Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

o Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal


Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

o Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Tehnis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

BAB II

PENGORGANISASIAN

 JENIS KEGIATAN

Jenis kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Glagah adalah

Pelaksana
No Upaya Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran
Kegiatan

1 Pelayanan A. Dalam Gedung : Tersedianya data Wilker Penanggung


Kesehatan program penyehatan puskesmas jawab upaya
Lingkungan 1. Pemetaan dan lingkungan dan Glagah Kesehatan
pemantauan sasaran terpetakannya Lingkungan,
program penyehatan penyebaran hasil Wilker Pelaksana
lingkungan puskesmas
kegiatan progr upaya
Glagah Kesehatan
2. Membuat laporan dan Tersusunnya
umpan balik terhadap lintas Pasien Yang lingkungan
pelaporan dokumen
sektor penting lainnya serta menderita Penanggung
penyakit
3. Melakukan pelayanan gambaran di daerah jawab upaya
berbasis Kesling
konseling dibidang Perubahan perilaku lingkungan
penyehatan lingkungan masyarakat dan Penanggung
melalui program klinik peningkatan akses Komunitas Jawab Upaya
sanitasi Masyarakat
terhadap air minum Kesling
dan sanitasi dasar yang masih
4. Melaksanakan pemicuan BAB Surveilens
sekaligus melakukan oleh masyarakat
dengan Sembarangan
pendampingan pasca Penanggung
pemicuan dalam rangka terlaksananya Desa di Wilker jawab Upaya
program Sanitasi Total sanitasi secara total Puskesmas Kesling
Berbasis Masyarakat ( STBM glagah
Tersedianya air Penanggung
) bersih untuk TTU, TPM di Jawab Upaya
5. Melakukan masyarakat Wilker Kesling, PJ
penatalaksanaan Termonitornya Puskesmas program UKK
manajemen KLB/ bencana Glagah
kondisi hygiene PJ upaya
berbasis lingkungan tingkat sanitasi sasaran
Kecamatan Kesling
kegiatan, keluarnya
B. Luar Gedung rekomendasi teknis,
meningkatkan
1. Membantu mekanisme kualitas sanitasi dan
penyediaan air dan
pengelolaan air bersih dan
sanitasi lingkungan berbasis
komunitas masyaraka

2. Melakukan inspeksi
sanitasi terhadap Tempat
Pengelolaan Sementara
( TPS ) sampah dan Tempat
Pengelolaan Akhir ( TPA )
sampah. perumahan, sarana
air bersih, tempat – tempat
terciptanya
umum, tempat pengelolaan
kewaspadaan dini.
makanan, tempat
pengelolaan pestisida, Terbentuk jejaring
sarana sanitasi dasar, dan kerjasama
termasuk pembinan pekerja antara sector terkait
tempat umum dan industry dalam menangani
kecil dalam mendukung masalah kesehatan
kesehatan, keselamatan lingkungan
kerja ( K3 ).
Terlaksananya fungsi
3. Melakukan koordinasi Puskesmas
lintas program, lintas sector Pembantu, Polindes,
dan tingkat kecamatan dan ponkesdes
sesuai dengan
4. Melakukan strategi
tupoksinya
adaptasi sector kesehatan
terhadap dampak Mengurangi tempat
perubahan iklim perkembangbiakan
binatang menular
5. Melakukan pembinan dan
penyakit/ Vektor
monitoring terhadap
Puskesmas dan jaringannya

6. Melakukan pembinaan
dalam upaya menurunkan
risiko terjadinya angka
kesakitan akibat kondisi
lingkungan dengan
melakukan intervensi yang
tepat antara lain dengan
Pemberantasan Sarang
Nyamuk ( PSN ).

 INDIKATOR DAN TARGET UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

o Indikator Kinerja

TARGET CAPAIAN
KESEN-
NO KEGIATAN
JANGAN (%)
Angka (%) Angka (%)

1 Pengawasan SAB 8809 85 % 7908 89,77 % 4,77 %

2 Sarana SAB yang memenuhi 7908 67 % 6429 81,29 % 14,29 %


syarat

Jumlah KK yang
3 10.509 67 % 8809 83,82 % 16,82 %
memilikiaksesterhadap SAB

4 Pembinaan TPM 139 95 % 95 69,78 % -25,22%

5 TPM yang memenuhi syarat 139 75 % 58 41,72 % -33,28%

Pembinaan sanitasi perumahan


6 8855 90 % 6634 74,91 % -15,09%
& sanitasi dasar

Jumlah rumah yang memenuhi


7 8855 85 % 5966 67,37 % -17,63 %
syarat kesehatan

8 Pembinaan sarana-sarana TTU 81 90 % 81 100 % 10 %

TTU yang memenuhi syarat


9 81 85 % 76 93,82 % 8,82 %
kesehatan

10 Klinik sanitasi 967 50 % 573 59,25 % 9,25 %

Jumlah klien yang sudah dapat


11 573 100 % 4 0,0069% -99,99 %
intervensi/tindak lanjut

Jumlah KK yang
12 10.509 72 % 7395 70,36 % -1,64 %
memilikiaksesterhadapjamban

13 Jumlah desa/keluarga yang ODF 29 24 % 4 13,79 % -10,21 %

14 JumlahJamban 7395 80 % 6849 92,61% 12,61 %

Pelaksanaan kegiatan STBM di


15 29 47 % 7 24 % -23 %
Puskesmas

Sumber Data: Data hasil PKP tahun 2014 Puskesmas Glagah

 Indikator Mutu

Indikator mutu upaya kesehatan lingkungan adalah :

No. Kegiatan Target

1. Julah desa/ keluarga yang ODF 100 %

 KUALIFIKASI SDM

Upaya Kesehatan Kesling dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya Kesling serta pelaksana Upaya Kesehatan

Penanggung jawab upaya dan Pelaksanan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai
berikut:
No SDM Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan

Penanggung Jawab
1 Upaya Kesehatan D III kesehatan Lingkungan
Lingkungan

 TUGAS DAN KEWENANGAN

Penanggung jawab upaya Kesling bertanggung jawab bertugas untuk melaksanakan kegiatan pelayaan Upaya Kesling

 DISTRIBUSI KETENAGAAN

Tenaga upaya Kesling di UPT Pukesmas Glagah sejumlah 1 orang Sanitarian.

 penanggung jawab Upaya Kesling : 1 orang

 Pelaksana Kesling di pustu, polindes dan ponkesdes

 Glagah : 1 orang

 Jatirenggo : 2 orang

 Konang : 1 orang

 Wonorejo : 1 orang

 Karang Turi : 2 orang

 Meluwur : 2 orang

 Wedoro : 1 orang

 Dukuh Tunggal : 1 orang

 Panggang : 2 orang

 Bapuh Bandung : 2 orang

 Bapuh Baru : 1 orang

 Karang Agung : 1 orang

 Duduk Lor : 1 orang

 Medang : 1 orang

 Sudangan : 1 orang

 Mendogo : 2 orang

 Kentong : 2 orang

 Wangen : 1 orang

 Tanggung Prigel : 1 orang

 Bangkok : 1 orang

 Mluntur : 1 orang

 Began : 1 orang

 Menganti : 2 orang

 Rayung Gumuk : 1 orang


 Gempol Pendowo : 2 orang

 Soko : 1 orang

 Morocalan : 2 orang

 Pasi : 1 orang

 Margoanyar : 1 orang

 PENGATURAN JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini
lintas sektor, media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.

BAB III

STANDAR FASILITAS

 DENAH RUANGAN KESLING

Ruangan petugas Upaya Penyehatan Lingkungan

Pintu

BED

Akupressure

Meja

Kesling

lemari kaca

 STANDAR FASILITAS

Standart fasilitas peralatan klinik sanitasi :

No Standar fasilitas Jumlah Kondisi Riil Kesenjangan

1. Meteran 1 – Belum ada alat

Komparator untuk mengukur kadar khlor


2. 1 – Belum ada alat
( chlormeter )
3. Pengukur cahaya ( luxmeter ) 1 – Belum ada alat

4. Pengukur kelembaban ( higrometer ) 1 – Belum ada alat

5. Pipet tetes 3 – Belum ada alat

6. Digital termometer 1 – Belum ada alat

7. Tabung pengukur kekeruhan 1 – Belum ada alat

Boks pendingin, tahan dingin 7 hari ( cool


8. 1 – Belum ada alat
box )

9. Botol smaple air bermulut lebar 3 – Belum ada alat

10. Botol sample air berpemberat 3 – Belum ada alat

11. Lampu spiritus isi 120 cc 1 – Belum ada alat

12. Lampu senter 1 – Belum ada alat

Pengukur kebisingan ( sound level


13 1 – Belum ada alat
meter )

14. Water tes kit 1 – Belum ada alat

15. Pengukur PH ( digital PH meter ) 1 – Belum ada alat

16. Dirigen ( wadah sampel ) 1 – Belum ada alat

Geolistrik ( alat pemeriksa permukaan air


17. 3 – Belum ada alat
tanah )

18. Digital chlorin tes kit 3 – Belum ada alat

19. Set cetakan jamban 1 – Belum ada alat

APD untuk petugas pengelola limbah Sesuai


20. – Belum ada alat
( sarung tangan panjang ) kebutuhan

21. Trolly khusus untuk sampah umum – Belum ada alat

Perlengkapan pengambil sample


22. 1 – Belum ada alat
makanan terdiri :

a. Sabun desinfeksi 1 – Belum ada alat


b. Termos es 1 – Belum ada alat

c. Tas pembawa sample/ tas lapangan 1 – Belum ada alat

d. Sendok tahan karat 1 – Belum ada alat

e. Sarung tangan steril 1 – Belum ada alat

f. Kantong plastik steril 1 – Belum ada alat

g. Pisau pemotong yang steril 1 – Belum ada alat

h. Flysweep net ( fly grill ) 1 – Belum ada alat

jumlah 22 jenis

BAB IV

TATA LAKSANA KEGIATAN UPAYA KESLING

Tata Laksana Kegiatan Upaya kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:

 PERENCANAAN

Perencanaan pelayanan Upaya kesling dibuat oleh penanggung jawab upaya kesling pada awal tahun dengan tahap sebagai
berikut:

 Pengumpulan data dan identifikasi masalah

Penanggung jawab upaya kesling mengumpulkan data yang diperlukan untuk perencanaan meliputi data capaian tahun
sebelumnya, hasil umpan balik dari masyarakat melalui masukan dari Forum Masyarakat Peduli Puskesmas ( FMPP),
pertemuan lintas sektor, keluhan atau pengaduan dari masyarakat baik dari sms maupun kotak saran.

 Analisis masalah

Setelah diidentifikasi dan ditemukan masalah maka kemudian dilakukan analisis oleh penanggung jawab dan pelaksanaan
upaya kesling tentang permasalahan, prioritas masalah, penyebab dan pemecahan masalah. Analisis masalah menggunakan
diagram tulang ikan . Pemilihan pemecahan masalah menggunakan metode USG..

 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penanggung jawab upaya kemudian menyusun RUK berdasarkan pemecahan masalah untuk tahun berikutnya (H+1)

 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Penanggung jawab upaya keslingmenyusun RPK untuk tahun berjalan (H) berdasarkan alokasi dana yang telah disetujui
untuk puskesmas dengan memperhatikan RUK yang telah disusun tahun sebelumnya. Penyusunan RPK dilaksanakan secara
bersama-sama melalui pertemuan koordinasi lintas program di Puskesmas

 PELAKSANAN

Berdasarkan RPK yang telah tersusun, penanggung jawab upaya kesling melaksanakan kegiatan melalui tahapan:

 Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)

Penanggung jawab upaya kesling membuat KAK untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK ,masing-masing program

 Penyusunan jadwal kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan


Penanggung jawab upaya kesling menyusun jadwal kegiatan berdasarkan KAK yang telah dibuat.

 Kegiatan yang melibatkan sasaran program masyarakat seperti kegiatan penyluhan TPM dan pemicuan STBM dibuat
jadwal dengan melibatkan sasaran melalui kesepakatan saat pertemuan kader

 Kegiatan yang melibatkan lintas program disepakati melalui koordinasi lintas program serta pelaksana kegiatan.

 Untuk kegiatan kunjungan rumah di sepakati dengan sasaran melalui telepon atau sms

 SOSIALISASI JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini
lintas sektor, pertemuan kader posyandu, media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.

 PELAKSANAAN KEGIATAN

Penanggung jawab upaya kesling melaksanakan kegiatan dengan cara:

 Mengorganisasi tim pelaksana kegiatan

 Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan alat kesehatan yang digunakan,
pengecekan bahan misalnya stok dan kondisi

 Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika ada perubahan jadwal

 Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya kesling membuat laporan dan mendokumentasikan seluruh
hasil kegiatan

 MONITORING

Monitoring pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Tim Mutu UKM meliputi:

 Kesesuaian jadwal

 Kesesuaian proses pelaksanaan kegiatan

 Capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target

Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit internal dan dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
dan Lokakarya mini bulanan

 EVALUASI

Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upayakesling membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan meliputi:

 Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana

 Hambatan dan masalah selama pelaksanaan kegiatan

 Masukan atau umpan balik dari sasaran program

 RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Berdasarkan hasil evaluasi, penanggung jawab upaya membuat RTL untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana
kegiatan yang akan datang.

Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

BAB V

LOGISTIK

 MANAJEMEN LOGISTIK

Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi dan Penanggung jawab upaya bertanggung
jawab memenuhi kebutuhan logistik kegiatan meliputi jenis dan jumlah yang diperlukan.
Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan
diusulkan pada tim perencana puskesmas.

 JENIS-JENIS LOGISTIK :

 Obat-obatan

 Alat tulis

 Materi kegiatan : brosur,liflet, lembar balik,handout

 LCD

 Makan minum untuk kegiatan kelas

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

 KESELAMATAN SASARAN PROGRAM

Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan pasien/ sasaran program
melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.

Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu
pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak
lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan

 Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya Kesling


adalah:

 Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien

 Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana

 Risiko financial

 Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans,
vans, sepeda motor dsb)

Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam melaksanakan pelayanannya harus senantiasa
memperhatikan Keselamatan pasien (patient safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum.

 Sasaran Keselamatan Pasien meliputi :

 Ketepatan identifikasi pasien;

 Peningkatan komunikasi yang efektif;

 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;

 Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien

 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;

 Pengurangan risiko pasien jatuh

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

 KESELAMATAN KERJA
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh
karena itu petugas puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular,
dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi
beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.

 TUJUAN KESELAMATAN KERJA

o Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah sekehatan kerja diwilayah kerja
puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas

o Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan

o Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.

o Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan

o Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector

 Strategi Keselamatan Kerja

o Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.

o Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.

o Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial

o Pakai APD pada tindakan tertentu : pengumpulan sampah medis dan non medis, pelaksanaan kegiatan
kebersihan di puskesmas.

 PENGELOLAAN KESEHATAN PETUGAS

Keselamatan Kerja Petugas

Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Glagah diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan kerja
tenaga kesehatan.

 PENCATATAN DAN PELAPORAN

Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan kepada pimpinan

BAB VIII

PENGENDALI MUTU

 PENGENDALI MUTU UPAYA KELING

Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/standart pelayanan minimal yang meliputi indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas.

Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan , hak dan kewajiban pelanggan, serta
upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

 TUJUAN PENGENDALI MUTU UPAYA KESLING

o Terwujudnya pelayanan berkualitas

o Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di pukesmas

o Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

 JENIS KEGIATAN PENGENDALI MUTU KESLING

BAB IX

PENUTUP
Upaya Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan
kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya. Terhadap
subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran, pencahayaan, habitat vector penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan- bahan berbahaya.

Tujuan Program Kesehatan kesehatan lingkugan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistemkesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan.

Adapun kesimpulan dari pedoman ini adalah memperbaiki akses pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal secara
menyeluruh dan terpadu, meningkatkan derajat kesehatan melalui tata kelola lingkungan yang sehat, menurunkan angka
penyakit yang berbasis lingkungan di wilayah kerja puskesmas Glagah.

Anda mungkin juga menyukai