PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan
lingkungan Upaya Kesehatan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan
lingkungan pada obyek atau sasaran yang diawasi, agar terwujud kualitas lingkungan yang lebih sehat sehingga dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/ atau bahaya kesehatan
menuju derajat kesehatan lingkungan dan masyarakat yang lebih baik.
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan
kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya. Terhadap
subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran, pencahayaan, habitat vector penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan- bahan berbahaya.
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah,
melalui upaya pengawasan dampak kualitas lingkungan yang merupakan proses pengamatan, pencatatatan pengukuran,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakansatu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu, yang menekankan kegiatannya pada sumber, ambient
( lingkungan ), pemaparan, dan dampak pada manusia.
TUJUAN
o TUJUAN UMUM
Tujuan dibuatnya pedoman upaya penyehatan lingkungan ini adalah sebagai acuan penanggung jawab upaya, pelaksana,
serta puskesmas dalam melaksanakan kegiatan secara optimalsehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat
di wilayah UPT Puskesmas Glagah
TUJUAN KHUSUS
SASARAN
Rumah Sehat
RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman ini meliputi perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi program, serta
rencana tindak lanjut program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Glagah
Pelaksanaan pedoman ini meliputi seluruh kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Glagah dan jaringannya baik
kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
BATASAN OPERASIONAL
o Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan
terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, penyelidikan , pemantauan,
terhadap tempat- tempat umum, lingkungan, permukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan
lingkungan lainnya. Terhadap subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran,
TABEL 1 :
DEFINISI OPERASIONAL
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.
Jumlah Rumah Sehat : Jumlah rumah sehat tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil
pembinaan tahun berjalan
Catatan
Jumlah rumah sehat ≥ jumlah rumah yang ada jumlah rumah yang dibina
/diperiksa
Jumlah rumah sehat = jumlah rumah yang ada – (jumlah rumah yang
dibina/diperiksa + jumlah rumah yang dibina yang memenuhi syarat
kesehatan tahun berjalan)
FORMULA
X 100 %
waktu tertentu
x 100%
yang sama
TABEL 2 :
DIGUNAKAN
Salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk di aiitaranya adalah sanitasi (mandi,
cuci, dan lain-lain)
Sungai, curah hujan, air permukaan dan air bawah tanah. Akihat ketiadaan
air bersih : penyakit diare, kecacingan. dan lam-lain.
Jumlah KK yang ada adalah jumlah KK yang ada desa wilayah kerja
Puskesmas Glagah.
Jumlah KK yang diperiksa adalah jumlah KK. yang diperiksa tahun berjalan
di vvilayah kerja Puskesmas.
FORMULA
c = c1+ c2 + c3 + c4 -f- c5 – c6 + c7
X 100 %
TABEL 3:
Air Minum : Air untuk diminum, yaitu tidak berasa. tidak bervitamin. Tidak berbau, dan
tidak mengandung logam berat (memenuhi syaratss Fisik, Kimia &Biologi)
Air Minum yang :
Berkualitas Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran, keran umum,
: hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air
Air Kemasan dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa. yang jaraknya
:
Air Ledeng minimal 10 m dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan
: pembuangan sampah. Tidak lermasuk air kemasan, air dari penjual keliling,
Sumur Terlindung air yang dijual melalui tangki,air sumur dan mata air tidak terlindung
:
Keluarga dengan Sumber .
:
Air Minum Terlindung
Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu pcrusahaan dalam
Keluarga dengan Sumber :
kemasan botol dan kemasan gelas serta air minun isi ulang.
Air Bersih
Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum
Catatan dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air.
Sumber air ini diusahakan oleh PAM ,PDAM. atau BPAM, baik dikelola
pemerintah maupun swasta
Sumur yang lingkar mulutnya dilindungi oleh temhok paling sedikit 0,8
meter di atas tanah dan sedalam 3 meter di bawah tanah dan di sekitar
mulut sumur ada lantai semen sejauh 1 meter dan lingkar mulut sumur.
Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan dibagi dengan SAB yang
diperiksa periode/kurun waktu tertentu.
Terdiri dari air kemasan, air isi ulang, leding, dan (sumur bor/pompa. sumur
terlindung, dan mata air terlindung dengan jarak ke tempat penampungan
akhir tinja).
1. Jika 1 (satu) KK mengakses lebih dari 1 (satu) jenis sarana air minum,
dipilih 1 (satu) sarana air minum yang digunakan untuk minum sehari-hari.
Misalnya : 1 (satu) KK niemiliki ledeng dan SGL, yang digunakan sehari-hari
untuk minum adalah ledeng sedangkan SGL digunakan scbagai cadangan
bila ledeng tidak mengalir. maka KK tersebut kita kategorikan mengakses
ledeng.
FORMULA
b3 = Ledeng meteran
b4 = Ledeng eceran
b5 = Pompa
b6 = Sumur terlindung
b8 = Air hujan
b 11 = Air sungai
b 12 = Lain-lain
b= bl + b2 + b3 + ……….. b12
c = b3+ b4 + b5 +b6+ b7 + b8
TABEL 4:
DEFINIS1 OPERASIONAL
FORMULA
c3 = cl +c2;
d3 = dl +d2;
e3 = el +e2.
X 100 %
X 100 %
X 100 %
TABEL 5:
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat- Tempat Umum : Suatu tempat di mana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat
tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil
Tempat Pengolahan : maupun terus menerus.
Makanan dan Minuman
: Perorangan atau badan usaha yang menyelenggarakan usah
TUPM
: tetap pembuatan dan pengolahan makanan dan minuman untuk
Jumlah TUPM yang ada
: dijual atau dipasarkan baik di tempat pengolahan tersebut maupun
Jumlah TUPM yang
:
diperiksa di tempat lain.
FORMULA
TABEL 6:
DEFINISI OPERASIONAL
Air untuk diminum, yaitu tidak berasa. tidak bervitamin. Tidak berbau, dan
tidak mengandung logam berat (memenuhi syaratss Fisik, Kimia &Biologi)
FORMULA
pencahayaan, habitat vector, penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/ minuman, dan bahan- bahan berbahaya.
LANDASAN HUKUM
o Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Tehnis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
BAB II
PENGORGANISASIAN
JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Glagah adalah
Pelaksana
No Upaya Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran
Kegiatan
2. Melakukan inspeksi
sanitasi terhadap Tempat
Pengelolaan Sementara
( TPS ) sampah dan Tempat
Pengelolaan Akhir ( TPA )
sampah. perumahan, sarana
air bersih, tempat – tempat
terciptanya
umum, tempat pengelolaan
kewaspadaan dini.
makanan, tempat
pengelolaan pestisida, Terbentuk jejaring
sarana sanitasi dasar, dan kerjasama
termasuk pembinan pekerja antara sector terkait
tempat umum dan industry dalam menangani
kecil dalam mendukung masalah kesehatan
kesehatan, keselamatan lingkungan
kerja ( K3 ).
Terlaksananya fungsi
3. Melakukan koordinasi Puskesmas
lintas program, lintas sector Pembantu, Polindes,
dan tingkat kecamatan dan ponkesdes
sesuai dengan
4. Melakukan strategi
tupoksinya
adaptasi sector kesehatan
terhadap dampak Mengurangi tempat
perubahan iklim perkembangbiakan
binatang menular
5. Melakukan pembinan dan
penyakit/ Vektor
monitoring terhadap
Puskesmas dan jaringannya
6. Melakukan pembinaan
dalam upaya menurunkan
risiko terjadinya angka
kesakitan akibat kondisi
lingkungan dengan
melakukan intervensi yang
tepat antara lain dengan
Pemberantasan Sarang
Nyamuk ( PSN ).
o Indikator Kinerja
TARGET CAPAIAN
KESEN-
NO KEGIATAN
JANGAN (%)
Angka (%) Angka (%)
Jumlah KK yang
3 10.509 67 % 8809 83,82 % 16,82 %
memilikiaksesterhadap SAB
Jumlah KK yang
12 10.509 72 % 7395 70,36 % -1,64 %
memilikiaksesterhadapjamban
Indikator Mutu
KUALIFIKASI SDM
Upaya Kesehatan Kesling dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya Kesling serta pelaksana Upaya Kesehatan
Penanggung jawab upaya dan Pelaksanan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai
berikut:
No SDM Kompetensi ijazah Kompetensi tambahan
Penanggung Jawab
1 Upaya Kesehatan D III kesehatan Lingkungan
Lingkungan
Penanggung jawab upaya Kesling bertanggung jawab bertugas untuk melaksanakan kegiatan pelayaan Upaya Kesling
DISTRIBUSI KETENAGAAN
Glagah : 1 orang
Jatirenggo : 2 orang
Konang : 1 orang
Wonorejo : 1 orang
Meluwur : 2 orang
Wedoro : 1 orang
Panggang : 2 orang
Medang : 1 orang
Sudangan : 1 orang
Mendogo : 2 orang
Kentong : 2 orang
Wangen : 1 orang
Bangkok : 1 orang
Mluntur : 1 orang
Began : 1 orang
Menganti : 2 orang
Soko : 1 orang
Morocalan : 2 orang
Pasi : 1 orang
Margoanyar : 1 orang
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini
lintas sektor, media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.
BAB III
STANDAR FASILITAS
Pintu
BED
Akupressure
Meja
Kesling
lemari kaca
STANDAR FASILITAS
jumlah 22 jenis
BAB IV
PERENCANAAN
Perencanaan pelayanan Upaya kesling dibuat oleh penanggung jawab upaya kesling pada awal tahun dengan tahap sebagai
berikut:
Penanggung jawab upaya kesling mengumpulkan data yang diperlukan untuk perencanaan meliputi data capaian tahun
sebelumnya, hasil umpan balik dari masyarakat melalui masukan dari Forum Masyarakat Peduli Puskesmas ( FMPP),
pertemuan lintas sektor, keluhan atau pengaduan dari masyarakat baik dari sms maupun kotak saran.
Analisis masalah
Setelah diidentifikasi dan ditemukan masalah maka kemudian dilakukan analisis oleh penanggung jawab dan pelaksanaan
upaya kesling tentang permasalahan, prioritas masalah, penyebab dan pemecahan masalah. Analisis masalah menggunakan
diagram tulang ikan . Pemilihan pemecahan masalah menggunakan metode USG..
Penanggung jawab upaya kemudian menyusun RUK berdasarkan pemecahan masalah untuk tahun berikutnya (H+1)
Penanggung jawab upaya keslingmenyusun RPK untuk tahun berjalan (H) berdasarkan alokasi dana yang telah disetujui
untuk puskesmas dengan memperhatikan RUK yang telah disusun tahun sebelumnya. Penyusunan RPK dilaksanakan secara
bersama-sama melalui pertemuan koordinasi lintas program di Puskesmas
PELAKSANAN
Berdasarkan RPK yang telah tersusun, penanggung jawab upaya kesling melaksanakan kegiatan melalui tahapan:
Penanggung jawab upaya kesling membuat KAK untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK ,masing-masing program
Kegiatan yang melibatkan sasaran program masyarakat seperti kegiatan penyluhan TPM dan pemicuan STBM dibuat
jadwal dengan melibatkan sasaran melalui kesepakatan saat pertemuan kader
Kegiatan yang melibatkan lintas program disepakati melalui koordinasi lintas program serta pelaksana kegiatan.
Untuk kegiatan kunjungan rumah di sepakati dengan sasaran melalui telepon atau sms
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini
lintas sektor, pertemuan kader posyandu, media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan alat kesehatan yang digunakan,
pengecekan bahan misalnya stok dan kondisi
Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika ada perubahan jadwal
Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya kesling membuat laporan dan mendokumentasikan seluruh
hasil kegiatan
MONITORING
Kesesuaian jadwal
Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit internal dan dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
dan Lokakarya mini bulanan
EVALUASI
Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upayakesling membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan meliputi:
Berdasarkan hasil evaluasi, penanggung jawab upaya membuat RTL untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana
kegiatan yang akan datang.
Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
BAB V
LOGISTIK
MANAJEMEN LOGISTIK
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi dan Penanggung jawab upaya bertanggung
jawab memenuhi kebutuhan logistik kegiatan meliputi jenis dan jumlah yang diperlukan.
Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan
diusulkan pada tim perencana puskesmas.
JENIS-JENIS LOGISTIK :
Obat-obatan
Alat tulis
LCD
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan pasien/ sasaran program
melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu
pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak
lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Risiko financial
Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans,
vans, sepeda motor dsb)
Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam melaksanakan pelayanannya harus senantiasa
memperhatikan Keselamatan pasien (patient safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh
karena itu petugas puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular,
dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi
beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.
o Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah sekehatan kerja diwilayah kerja
puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas
o Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
o Pakai APD pada tindakan tertentu : pengumpulan sampah medis dan non medis, pelaksanaan kegiatan
kebersihan di puskesmas.
Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Glagah diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan kerja
tenaga kesehatan.
Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan kepada pimpinan
BAB VIII
PENGENDALI MUTU
PENGENDALI MUTU UPAYA KELING
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/standart pelayanan minimal yang meliputi indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan , hak dan kewajiban pelanggan, serta
upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
BAB IX
PENUTUP
Upaya Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan
kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya. Terhadap
subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan/ getaran, pencahayaan, habitat vector penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan- bahan berbahaya.
Tujuan Program Kesehatan kesehatan lingkugan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistemkesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan.
Adapun kesimpulan dari pedoman ini adalah memperbaiki akses pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal secara
menyeluruh dan terpadu, meningkatkan derajat kesehatan melalui tata kelola lingkungan yang sehat, menurunkan angka
penyakit yang berbasis lingkungan di wilayah kerja puskesmas Glagah.