3 PB
3 PB
1
Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran
*Korespondensi: inahendiani@yahoo.co.id
DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18588
ABSTRAK
ABSTRACT
151
Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe I (Savira dkk.)
152
J Ked Gi Unpad. Agustus 2017; 29(2); 151-158.
periodontitis berawal dari inflamasi gingiva yang Uraian di atas, mendorong penulis tertarik
kemudian mengalami kehilangan perlekatan klinis melakukan penelitian yang bertujuan mengenai
dari jaringan periodontal. Selain terjadi kehilangan gambaran kondisi periodontal penderita diabetes
perlekatan klinis, kondisi-kondisi lain yang dapat mellitus tipe I di beberapa rumah sakit di Kota
timbul ketika jaringan periodontal terlibat ialah Bandung.
pembesaran gingiva, resesi gingiva, resorpsi
tulang alveolar, pembentukan poket periodontal METODE
serta perdarahan gingiva, dan jika tidak dilakukan
perawatan akan menyebabkan kehilangan gigi. Jenis penelitian yang digunakan pada
Manifestasi penyakit periodontal umumnya terjadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pada populasi orang dewasa.10-13 Menurut salah metode survei. Penelitian dilakukan di beberapa
satu survei yang dilakukan di Amerika Serikat, 50% rumah sakit di Kota Bandung yaitu Rumah Sakit
orang dewasa mengalami gingivitis, sedangkan Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, Rumah
sebanyak 35% mengalami periodontitis kronis dari Sakit Umum Daerah Ujung Berung Kota Bandung,
total populasi orang dewasa.14 dan Rumah Sakit Al Islam Kabupaten Bandung
Novotna dkk15 menyatakan insidensi pada bulan Mei- Juli 2016. Sampel dari populasi
gingivitis kronis pada pasien dengan diabetes adalah pasien yang telah didiagnosis menderita
mellitus tipe I secara signifikan lebih tinggi diabetes mellitus tipe I menurut rekam medis di
daripada populasi sehat dan meningkat seiring rumah sakit dan bersedia menjadi subjek penelitian.
bertambahnya usia. Penelitian yang dilakukan Kriteria sampel adalah pasien diabetes mellitus
oleh Preshaw dkk16 menunjukkan bahwa sekitar tipe I dengan rawat jalan berusia diatas 20 tahun.
10% anak-anak berusia dibawah 18 tahun dengan Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus
diabetes mellitus tipe I mengalami peningkatan tipe I yang ditentukan berdasarkan pemeriksaan
kehilangan perlekatan klinis dan kehilangan klinis jaringan periodontal, tes CPITN dan hasil
tulang dibandingkan dengan kelompok kontrol. wawancara dari sampel pasien diabetes mellitus
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian tipe I.
yang dilakukan pada 350 anak penderita diabetes
mellitus dengan usia antara 6- 18 tahun dibanding HASIL
350 anak tanpa diabetes mellitus yang menunjukkan
luas area jaringan periodontal dengan adanya Penelitian mengenai gambaran kondisi
periodontitis lebih besar pada anak-anak dengan periodontal penderita diabetes mellitus tipe I ini
Diabetes (>20% banding 8%). dilakukan pada bulan Mei hingga bulan Juli 2016
Penelitian lain mengungkapkan periodontitis di Klinik Endokrin. Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
mulai muncul sejak usia 12 tahun pada penderita Hasan Sadikin Bandung, Klinik Penyakit Dalam
diabetes mellitus tipe I dan dapat bertambah Rumah Sakit Umum Daerah ujung Berung Kota
lima kali lipat pada remaja. Penelitian tersebut Bandung, dan Klinik Penyakit Dalam - Rumah
melaporkan prevalensi periodontitis terjadi pada Sakit Al Islam Kabupaten Bandung.
pasien berusia 13–18 tahun sebesar 9.8% dan Hasil penelitian disajikan melalui empat
39% pada pasien berusia 19 tahun keatas.9 tabel, yaitu tabel karakteristik umum sampel
Diabetes mellitus diketahui dapat meningkatkan penelitian (tabel 1), tabel nilai CPITN penderita
risiko periodontitis sebesar lebih dari dua kali diabetes mellitus tipe I (tabel 2), tabel kondisi
lipat.13 Penelitian yang dilakukan Merchant periodontal penderita diabetes mellitus tipe I (tabel
dkk.17 menguatkan pernyataan tersebut dimana 3), dan tabel karakteristik khusus sampel penelitian
kerusakan periodontal terjadi pada 16 orang dengan (tabel 4).
diabetes mellitus yang terkontrol dan sebanyak Total pasien diabetes mellitus tipe I yang
21 orang dengan diabetes mellitus yang tidak datang dan tercatat dalam rekam medis saat
terkontrol. Hal diatas membuktikan bahwa dokter penelitian berlangsung berjumlah 22 orang, namun
gigi maupun masyarakat penting untuk menyadari yang bersedia menjadi sampel penelitian sebanyak
bahwa terdapat hubungan antara penyakit 17 orang dan 5 orang lainnya tidak sesuai dengan
diabetes mellitus dengan penyakit periodontal. kriteria sampel sehingga total sampel penelitian
153
Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe I (Savira dkk.)
Tabel 2. Nilai CPITN penderita diabetes mellitus tipe I Tabel 3. Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe I
4 0 0.00
154
J Ked Gi Unpad. Agustus 2017; 29(2); 151-158.
Anemia 0 0.00
Leukimia 0 0.00
Menopause 0 0.00
Merokok 3 25.00
Lain-lain 0 0.00
Tidak memiliki riwayat sistemik lain
8 66.67
atau kebiasaan buruk
Total 12 100.00
Lama menderita < 5 Tahun 4 33.33
Diabetes mellitus tipe i 5 – 10 Tahun 5 41.67
> 10 Tahun 3 25.00
Total 12 100.00
Kadar glukosa < 90 Mmhg 1 8.33
Darah 90 – 150 Mmhg 2 16.67
> 180 Mmhg 9 75.00
Total 12 100.00
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008 disimpulkan pada tabel berikut:
mengelompokkan pendapatan per bulan seseorang Tabel 2 menunjukkan dari total 12 sampel
ke dalam empat golongan, yaitu pendapatan rendah penelitian, 2 orang (16,67%) memiliki nilai 1, 4 orang
(kurang dari Rp1,500,000), sedang (Rp1,500,000 – (33,33%) memiliki nilai 2, 6 orang (50%) memiliki
2,500,000), tinggi (Rp2,500,000 – 3,500,000), dan nilai 3, dan tidak ditemukan sampel dengan nilai 0
sangat tinggi (lebih dari Rp3,500,000). Penderita dan 4. Nilai CPITN yang didapatkan yang disajikan
diabetes mellitus tipe I terbanyak diketahui pada tabel 3 sebanyak 6 orang penderita Diabetes
termasuk golongan pendapatan tinggi berjumlah 4 tipe I memiliki kondisi periodontal berupa gingivitis
orang (33.33%) dan yang paling sedikit termasuk (50%) dan 6 orang lainnya menderita periodontitis
dalam golongan pendapatan sangat tinggi (50%). Distribusi sampel penderita diabetes
sebanyak 2 orang (16.67%). mellitus tipe I baik yang mengalami gingivitis
Tingkat pendidikan terakhir sebagian besar maupun periodontitis dengan jenis kelamin laki-
penderita diabetes mellitus tipe I adalah tingkat laki dan wanita sama besar yaitu masing-masing
Sekolah Menengah Atas atau sederajat yaitu sebanyak 3 orang laki-laki (50%) dan 3 orang
sejumlah 7 orang (58,33%). Penderita diabetes wanita (50%).
mellitus tipe I dengan pendidikan Tingkat Dasar Karakteristik khusus sampel penelitian
sebanyak 3 orang 25%) dan yang paling sedikit berdasarkan riwayat kelainan periodontal, riwayat
ialah Tingkat Menengah Pertama sebanyak 2 kelainan sistemik atau kebiasaan buruk, lama
orang (16,67%). menderita diabetes mellitus tipe I, dan kadar
Kondisi periodontal penderita diabetes glukosa darah puasa (tabel 4), menunjukkan
mellitus tipe I yang ditentukan berdasarkan seluruh sampel penelitian (100%) diketahui tidak
pemeriksaan klinis dan hasil wawancara memiliki riwayat kelainan periodontal. Dari total
155
Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe I (Savira dkk.)
12 sampel penelitian, 1 orang (8.33%) memiliki terkontrol dan 6 orang diantaranya menderita
riwayat hipertensi dan 3 orang lainnya (25%) periodontitis. Hasil penelitian ini sesuai dengan
memiliki kebiasaan buruk merokok. Lamanya pernyataan bahwa perubahan yang terjadi pada
sampel penelitian menderita diabetes mellitus tipe jaringan periodontal penderita Diabetes lebih
I berkisar dari 1 hingga 17 tahun. Mayoritas sampel sering terjadi pada penderita dengan Diabetes
pada penelitian ini adalah penderita yang telah yang kadar glukosanya buruk atau tidak terkontrol.
mengidap diabetes mellitus tipe I kurang dari 10 Diabetes dengan kadar glukosa darah yang
tahun yang berjumlah 9 orang (75%) dan 3 orang tidak terkontrol meningkatkan keparahan dan
lainnya telah mengidap diabetes mellitus tipe I kemungkinan terjadinya penyakit periodontal,
lebih dari 10 tahun (25%). terutama periodontitis.19 Menurut Dakovi dkk20,
Penderita diabetes mellitus tipe I dikatakan anak-anak dan dewasa muda dengan Diabetes
memiliki Diabetes yang terkontrol normal apabila yang tidak terkontrol memiliki risiko lebih tinggi
kadar glukosa darah puasa < 90 mmHg, Diabetes mengalami periodontitis yang lebih parah.
yang terkontrol baik bila kadar glukosa darah 90 Hasil penelitian mengenai kondisi
– 150 mmHg, dan > 180 mmHg apabila memiliki periodontal penderita diabetes mellitus tipe I di
Diabetes yang tidak terkontrol. Penelitian ini beberapa rumah sakit di Kota Bandung ini sedikit
menunjukkan sebagian besar penderita memiliki berbeda dengan hasil penelitian Gupta dkk.21 Hasil
Diabetes yang tidak terkontrol yaitu sejumlah 9 yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan
orang (75%), sedangkan hanya 1 orang (8,33%) jumlah penderita gingivitis lebih banyak pada
penderita memiliki Diabetes yang terkontrol normal penderita yang mengidap Diabetes kurang dari
dan 2 orang (16,67%) penderita memiliki Diabetes 10 tahun dan pada penderita yang mengidap
yang terkontrol baik. Diabetes lebih dari 10 tahun lebih banyak
menderita periodontitis. Penelitian Gupta dkk21,
PEMBAHASAN dengan total 150 sampel menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita yang mengidap Diabetes
Gambaran kondisi periodontal penderita baik yang kurang dari 10 tahun maupun yang lebih
diabetes mellitus tipe I dalam penelitian ini dari 10 tahun menderita gingivitis. Maka teori
diukur menggunakan indeks CPITN (Community dalam Carranza’s Clinical Periodontology19 yang
Periodontal Index of Treatment Need) dengan nilai menyatakan bahwa seseorang yang mengidap
0 – 4 dimana nilai 0 menunjukkan kondisi jaringan Diabetes lebih dari 10 tahun memiliki kerusakan
periodontal sehat, nilai 1 dan 2 menderita gingivitis, jaringan periodontal lebih banyak daripada
serta nilai 3 dan 4 menderita periodontitis. Hasil penderita yang telah mengidap Diabetes dibawah
penelitian ini menunjukkan persentase penderita 10 tahun sesuai dengan penelitian ini. Dakovi
penyakit periodontal baik gingivitis maupun dkk20 pun mengemukakan bahwa lamanya durasi
periodontitis pada penderita diabetes mellitus tipe I mengidap Diabetes merupakan faktor penting dari
di Kota Bandung masing-masing sebesar 50% dari perkembangan periodontitis, terutama penderita
total 12 sampel penelitian. Namun, penelitian yang diabetes mellitus tipe I yang kerusakan jaringan
dilakukan oleh Rajhans dkk.18 berbeda dengan periodontalnya mulai terlihat pada anak-anak
hasil penelitian ini dimana kondisi periodontal dan remaja sehingga menyebabkan penderita
periodontitis (59,5%) lebih besar daripada gingivitis yang telah mengidap Diabetes lebih dari 10 tahun
(27,3%) pada penderita diabetes mellitus tipe I dan memiliki kerusakan jaringan yang lebih kentara.
II. Perbedaan hasil penelitian peneliti dengan hasil Semakin lama seseorang menderita Diabetes,
penelitian tersebut kemungkinan disebabkan oleh semakin lama pula orang tersebut mengalami
ketidaksamaan jumlah sampel penelitian dan fokus kondisi hiperglikemia. Hiperglikemia sebagai faktor
tipe Diabetes yang diteliti. penting antara diabetes mellitus dengan kondisi
Beberapa penelitian yang menunjukkan jaringan periodontal seseorang menyebabkan
adanya hubungan diabetes mellitus dengan kerusakan sel PMN yang terjadi terus mengganggu
penyakit periodontal telah banyak dilakukan dan sistem pertahanan tubuh terhadap bakteri patogen
hasil penelitian peneliti menunjukkan 9 orang periodontal dan akumulasi AGE yang berlebihan
(75%) penderita mengidap Diabetes yang tidak meningkatkan kerusakan jaringan periodontal
156
J Ked Gi Unpad. Agustus 2017; 29(2); 151-158.
terutama bila kondisi Diabetesnya tidak terkontrol 4 orang penderita yang baru mengidap Diabetes
dengan baik. kurang dari 10 tahun dengan kebiasaan merokok
Distribusi sampel dengan penyakit telah memiliki Diabetes yang tidak terkontrol
periodontal berdasarkan jenis kelamin yang dan menderita penyakit periodontitis. Kebiasaan
didapatkan pada penelitian ini berjumlah sama merokok diketahui merupakan salah satu faktor
besar, dimana 3 orang dari total 6 orang penderita risiko terjadi penyakit periodontal pada orang
gingivitis adalah laki-laki (50%). Hal yang sama dewasa. WHO26 menyatakan bahwa efek buruk
terjadi pada periodontitis, yaitu 50% terjadi pada dari tembakau dalam rokok dapat menghalangi
laki-laki dan 50% pada wanita. Hasil penelitian sistem imunitas tubuh terhadap infeksi rongga
ini tidak sama dengan hasil penelitian di Amerika mulut sehingga meningkatkan kerusakan jaringan
Serikat yang dikemukakan oleh American Academy periodontal penderita diabetes mellitus.
of Peridontology22 yang menyebutkan bahwa Kondisi jaringan periodontal yang baik
penyakit periodontal lebih sering terjadi pada dapat diperoleh apabila penderita Diabetes dapat
laki-laki (56,4% banding 38,4%). Hasil penelitian menjaga kadar glukosa darahnya. Penderita
tersebut sesuai dengan pernyataan Lindhe dkk12 Diabetes yang terkontrol dengan baik akan memiliki
yang mengatakan bahwa jenis kelamin penderita tingkat keparahan penyakit periodontal yang tidak
diabetes mellitus bukan termasuk faktor risiko jauh berbeda dengan individu yang tidak menderita
terhadap penyakit periodontal walaupun beberapa diabetes mellitus. Kemajuan dalam mengontrol
penelitian sering menunjukkan jumlah laki-laki glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe I
lebih banyak daripada wanita. dikatakan dapat meningkatkan kondisi jaringan
Diabetes mellitus tipe I adalah penyakit kronis periodontal bila penderita turut serta dalam
yang dapat dialami oleh siapapun tanpa batasan menjaga kebersihan dan kesehatan rongga
usia. Berdasarkan penelitian menurut Gupta dkk21 mulutnya sehingga penting bagi tenaga kesehatan
dan Hammer & McPhee23, penyakit ini diketahui untuk memberikan edukasi dan meningkatkan
lebih banyak dialami oleh anak-anak dan dewasa kesadaran mengenai kesehatan gigi dan mulut
muda dengan insidensi onset tertinggi berusia terutama kesehatan jaringan periodontal pada
antara 5-7 tahun dan 10-12 tahun. Lindhe dkk12 pun penderita diabetes mellitus tipe I.
mengungkapkan bahwa penyakit periodontal juga Penelitian yang telah dilakukan masih
dapat muncul pada anak-anak, remaja, maupun memiliki banyak kekurangan, sehingga saran yang
dewasa dengan prevalensi dan keparahan penyakit dapat diberikan ialah perlu dilakukan penelitian lebih
akan meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini lanjut dengan subjek penelitian dan tempat yang
menjadi acuan peneliti untuk mengelompokkan lebih banyak untuk mengetahui kondisi periodontal
sampel ke dalam 3 rentang usia dan hasil penderita diabetes mellitus tipe I yang lebih akurat,
penelitian menunjukkan mayoritas sebanyak 9 dan memberikan edukasi dan meningkatkan
orang (75%) termasuk dalam rentang usia dewasa kesadaran penderita diabetes mellitus agar
muda yaitu usia 21-30 tahun dengan 5 dari 9 orang lebih menjaga kadar glukosa darahnya guna
tersebut menderita periodontitis. Penelitian yang menurunkan risiko terkena penyakit periodontal.
dilakukan oleh Lalla dkk (dalam Negrato dkk.)24
menyatakan bahwa kerusakan jaringan periodontal SIMPULAN
pada penderita diabetes mellitus tipe I semakin
signifikan ketika penderita anak-anak beranjak Kondisi periodontal penderita diabetes
dewasa. Oliver dan Tervonen (dalam Taylor & mellitus tipe I di tiga rumah sakit di Kota Bandung
Borgnakke)25 mengemukakan adanya perubahan seluruhnya menderita penyakit gingivitis dan
kolagen saat penuaan dan saat terjadi gangguan periodontitis.
metabolisme pada penderita Diabetes sehingga
dapat disimpulkan bahwa perubahan metabolisme DAFTAR PUSTAKA
kolagen dan bertambahnya usia berperan dalam
progresivitas penyakit periodontal. 1. Hanafiah JM, Amir A. Etika kedokteran &
Data kebiasaan buruk yang sering dilakukan hukum kesehatan 4th ed. Jakarta: Penerbit
berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 2 dari Buku Kedokteran EGC. 2007.
157
Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe I (Savira dkk.)
158