net/publication/341997623
CITATION READS
1 8,575
1 author:
Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
67 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Kajian Antrian Pelayanan Pendaftaran Pasien BPJS Kesehatan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018 View project
All content following this page was uploaded by Ade Heryana on 08 June 2020.
Surveilans
Epidemiologi
Penyakit Menular
Materi Online Class Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular (IKE361)
Universitas Esa Unggul Jakarta
Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
12/20/2015
Surveilans Epidemiologi
PENDAHULUAN
Implementasi:
how do you do
Evaluasi it?
intervensi: what
works?
Identifikasi
faktor risiko:
what's the cause
Surveilans:
what's the
problem?
DEFINISI
JENIS SURVEILANS
k. HIV/AIDS
l. Penyakit Menular Seksual (PMS); dan
m. Pneumonia, termasuk SARS
TUJUAN SURVEILANS
1. Mendeteksi wabah;
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan kecenderungan penyebaran
penyakit;
3. Mengestimasi luas dan pengaruh masalah kesehatan;
4. Memberi penekanan pada penyebaran kejadian kesehatan secara
geografis dan demografis;
5. Mengevaluasi cara pengawasan;
6. Membantu dalam pengambilan keputusan;
7. Mengalokasikan sumberdaya kesehatan secara lebih baik;
8. Menggambarkan riwayat alamiah suatu penyakit;
9. Membuat hipotesis dalam rangka pengembangan penelitian
epidemiologi;
10. Memonitor perubahan agen infeksi; dan
11. Memfasitasi program perencanaan kesehatan.
LANGKAH-LANGKAH SURVEILANS
a. Pengumpulan Data
Tahap ini merupakan permulaan kegiatan surveilans yang sangat
penting untuk menghasilkan data kejadian penyakit yang baik. Kegiatan
pengumpulan data dapat dilakukan secara aktif dan pasif (lihat sub bab
tentang jenis surveilans).
Sumber data yang bisa digunakan dalam surveilans antara lain:
Laporan penyakit, Pencatatan kematian, Laporan wabah, Pemeriksaan
laboratorium, Penyelidikan peristiwa penyakit, Penyelidikan wabah,
Survey/Studi Epidemiologi, Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir,
Penggunaan obat-serum-vaksin, Laporan kependudukan dan lingkungan,
Laporan status gizi dan kondisi pangan, dan sebagainya.
Sedangkan jenis data surveilans meliputi: Data kesakitan, Data
kematian, Data demografi, Data geografi, Data laboratorium, Data kondisi
lingkungan, Data status gizi, Data kondisi pangan, Data vektor dan
reservoir, Data dan informasi penting lainnya.
Dilihat dari frekuensi pengumpulannya, data surveilans
dibedakan dalam empat kategori:
a. Data rutin bulanan, yang digunakan untuk perencanaan dan evaluasi.
Misalnya: data yang bersumber dari SP2TP, SPRS;
b. Data rutin harian dan mingguan, yang digunakan dalam Sistem
Deteksi Dini pada Kejadian Luar Biasa (SKD KLB). Misalnya: data
yang bersumber dari Laporan Penyakit Potensial Wabah (W2);
c. Data insidensil. Misalnya: Laporan KLB (W1); dan
d. Data survey.
Adapun syarat yang dibutuhkan agar data surveilans yang
dikumpulkan berkualitas adalah sebagai berikut:
1. Memuat informasi epidemiologi yang lengkap. Misalnya:
- Angka kesakitan dan angka kecacatan menurut umur, jenis
kelamin dan tempat tinggal;
- Angka cakupan program;
- Laporan Faktor Risiko Penyakit;
- Dan sebagainya
1. Simplicity (kesederhanaan).
Surveilans yang sederhana adalah kegiatan surveilans yang
memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa
mengurangi tujuan yang ditetapkan. Sebaiknya sistem surveilans disusun
dengan sifat demikian.
2. Flexibility (fleksibel atau tidak kaku)
Surveilans yang fleksibel adalah kegiatan surveilans yang dapat
menyesuaikan dengan perubahan informasi dan/atau situasi tanpa
menyebabkan penambahan yang berati pada sumberdaya antara lain
biaya, tenaga, dan waktu. Perubahan tersebut misalnya perubahan
definisi kasus, variasi sumber laporan, dan sebagainya.
3. Acceptability (akseptabilitas)
OUTPUT/HASIL SURVEILANS
700
586
600
500
400
304 Kasus
300
Mati
200 140
86 77
100 33 43
5 15
0 11 8 21 14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 2. Grafik Trend Penyakit Difteri di Provinsi Jawa Timur tahun 2003-
2011 (sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur)
100%
18% 13% 17%
80% 13%
Proporsi Kasus Campak
12%
21%
60% 32%
34%
31%
40%
31%
20% 18% 27%
< 1 th 1 - 4 th 5 - 9 th 10 - 14 th > 15 th
PERMASALAHAN SURVEILANS
a. Tidak tersedianya data kejadian penyakit yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu menjadi masalah dasar dalam pelaksanaan surveilans di
Indonesia. Masalah ini ditambah dengan jarak antara Puskesmas dengan
kantor dinas kesehatan yang jauh terutama di wilayah terpencil
(Sulistyowaty, 2005).