Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN VAGINAL HYGIENEDENGAN KEJADIAN VAGINITIS PADA SISWI SMA

MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

ABSTRAK
Program Studi:KEPERAWATAN
Judul :Hubungan Vaginal Hygienedengan Kejadian Vaginitis PadaSiswi SMA MUhammadiyah

Vaginitis adalah suatu inflamasi pada vagina yang mengubah lingkungan pada vagina. Vaginitis disebabkan oleh bakterial vaginosis,
trikomoniasis, dan kandidiasis. Vaginal Hygieneyang buruk merupakan salah satu faktor resiko terjadinya vaginitis pada remaja. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan vaginal hygienedengan kejadian vaginitis pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Jenis
penelitian adalah analitik observasional dengan desain Cross Sectionalyang dilakukan pada 102 siswi SMA Muhammadiyah 1 Palembang .
Pengambilan sampel pada penelitian dengan teknik Total Sampling. Data dikumpulkan dengan melihat jawaban responden terhadap
kuesioner vaginal hygienedan kuesioner vaginitis. Data kemudian dianalisis dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan
bahwa dari 36 responden dengan vaginal hygieneyang baik, terdapat 12 responden (33.3%) mengalami vaginitis dan terdapat 24 responden
(66.7%) tidak mengalami vaginitis. Sedangkan 66 responden vaginal hygiene yang buruk, terdapat 56 responden (84.8)% yang mengalami
vaginitis, dan terdapat 10 responden (15.2%) yang tidak mengalami vaginitis. Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi-
squaredidapatkan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara vaginal
hygienedengan vaginitis pada siswi SMA Muhammadiyah 1 palembang.
Kata kunci: Vaginitis, Vaginal Hygiene, Remaja

ABSTRACT

Study Program: NURSING


Title: Relation Between Vaginal Hygiene with Vaginitis In Student Senior High School of Muhammadiyah 1 Palembang.

Vaginitis is inflammation of the vagina can be tought of as a disturbance in vagina ecosystem. The most common vaginitis are bacterial
vaginosis, trichomoniasis, and candidiasis. Bad vaginal hygiene is one of risk factor occurrence of vaginitis. This study aims to determine
the relationship between vaginal hygiene with vaginitis in senior high school students of Muhammadiyah 1 Palembang. This Cross
Sectional study was involving 102 students of senior high school Muhammadiyah 1 Palembang. Sample was done by Total Sampling. Data
was collected by observing their answers on questionnaires vaginal hygiene and vaginitis. Data were then analyzed by univariate and
bivariate. The result show 36 respondants with good vaginal hygiene were 12 (33.3%) respondants had vaginitis and were 24 (66.7%)
respondants did not vaginitis. Meanwhile 66 respondants with bad vaginal hygiene there were 56 (84.8%) respondants had vaginitis and
were 10 (15.2%) respondants did not experience vaginitis. Base on the chi square test it is kown that the p-value is 0.000 (p<0.05) which
indicates there is a relationship between vaginal hygiene and vaginitis.Keywords : Vaginitis, Vaginal Hygiene, adolescent
PEMBAHASAN:
Vulvitis adalah peradangan atau
inflamasi pada vulva, yaitu struktur
terluar vagina yang berupa lipatan kulit.
Peradangan ini bukanlah penyakit,
melainkan kondisi yang bisa menandakan
gangguan medis tertentu.Inflamasi pada
vulva dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Mulai dari infeksi, reaksi alergi,
ataupun iritasi.Tiap wanita dapat
mengalami vulvitis, namun kaum hawa
sebelum masa pubertas dan yang telah
menopause termasuk kalangan yang lebih
berisiko untuk mengalaminya. Pasalnya,
mereka memiliki kadar estrogen yang
lebih rendah, sehingga jaringan vulva
mereka lebih kering dan tipis.
PENYEBAB:
Vulvitis dapat disebabkan oleh berbagai
hal. Beberapa di antaranya meliputi:
INFEKSI:
Infeksi pada vulva dapa disebabkan oleh
bakteri, virus, atau jamur. Kondisi infeksi
juga bisa berasal dari vagina sendiri.
Misalnya, herpes kelamin, kutil kelamin,
kudis, kutu kelamin, serta infeksi jamur
Candida.
Iritasi dan alergi
Beberapa bahan maupun produk berikut
ini berpotensi mengiritasi atau memicu
alergi pada vulva:
 Sabun dengan kandungan parfum
atau kimia yang keras.
 Tisu toilet yang mengandung
parfum atau pewangi.
 Air kolam renang.
 Spermisida.
 Air di pemandian air panas.
Celana dalam berbahan sintesis, misalnya
spandeks.
Kadar estrogen yang rendah:
Kondisi ini bisa dialami oleh wanita yang
telah mengalami menopause atau
sebelum pubertas. Kurangnya hormon
estrogen bisa memicu vagina kering,
sehingga menyebabkan vagina lebih
mudah iritasi dan nyeri.
Penyakit tertentu:
Penyakit tertentu dapat menimbulkan
peradangan pada vulva, misalnya kanker
vulva. Demikian pula dengan kondisi
kulit seperti eksim dan dermatitis.
Diagnosa vulvitis:
Diagnosis vulvitis ditentukan
berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Tanya jawab
Dokter akan bertanya seputar keluhan
dan faktor risiko terkait vulvitis pada diri
Anda.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada area genital dan
panggulkemudian dilakukan untuk
mendeteksi gejala vulvitis, seperti
kemerahan dan pembengkakan pada
vulva. 

Pemeriksaan penunjang
Dokter mungkin pula menganjurkan
pemeriksaan penunjang guna mengetahui
penyebab vulvitis. Langkah ini dilakukan
dengan mengambil sampel cairan dari
vagina maupun urine, kemudian
memeriksanya di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai