PELAKSANAAN
Wakil Ketua
Rendy Setyo W, S. Kep
Bendahara :
Sekretaris :
1. Windi Rosalia A, S. Kep
1. Ikhashotun Nadhiroh, S. Kep
2. Nila Tri Hartanti, S. Kep 2. Cita Widya R, S. Kep
Sie Dokumentasi :
1. Mukti Puji S, S. Kep
2. Alvin Nur F,S. Kep
4.3 M1 (MAN)
Pengaturan M1 (MAN) di ruang kelolaan (Gajah Mada 5 dan 6) dilakukan
mulai tanggal 1 Mei sampai 8 Mei 2019, dengan menghitung tingkat
ketergantungan pasien, Kebutuhan tenaga keperawatan dan BOR pasien.
1. Persiapan:
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut:
a. Membuat struktur organisasi kelompok
b. Menyusun jadwal dinas
c. Menyusun job description untuk kepala ruang, perawat primer,
perawat associate
d. Menyiapkan format perhitungan BOR
e. Menyiapkan format kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
Depkes
f. Menyiapkan format perhitungan kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
g. Sosialisasi cara perhitungan BOR, menentukan tingkat ketergantungan
pasien serta menghitung kebutuhan tenaga perawat
2. Pelaksanaan:
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien dan menentukan tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan standart Depkes
b. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien setiap hari
c. Menghitung BOR pasien setiap hari
Pengkajian Hari /
NO Pukul Ruang BOR
Tanggal
1 Rabu, 01-05-2019 24.00 WIB 10 bed (7 terisi) 7/10 x 100 = 70%
2 Kamis, 02-05-2019 24.00 WIB 10 bed (6 terisi) 6/10 x 100 = 60%
3 Jum’at, 03-05-2019 24.00 WIB 10 bed (7 terisi) 7/10 x 100 = 70%
4 Sabtu,04-05-2019 24.00 WIB 10 bed (9 terisi) 9/10 x 100 = 90%
5 Minggu,05-05-2019 24.00 WIB 10 bed (8 terisi) 8/10 x 100 = 80%
6 Senin, 06-05-2019 24.00 WIB 10bed(10 terisi) 10/10 x 100 = 100%
7 Selasa, 07-05-2019 24.00 WIB 10bed(10 terisi) 10/10 x 100 = 100%
8 Rabu, 08-05-2019 24.00 WIB 10bed(10 terisi) 10/10x 100 = 100%
Rata – Rata 84%
Object 2
4.5 M3 (Metode)
Model MPKP yang digunakan adalah metode Primary Nursing model
primer. Model primer berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari
filosofi Keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek
Asuhan Keperawatan dari hasil pengkajian, kondisi pasien untuk
mengkoordinir Asuhan Keperwatan, dimana ratio Perawat: Pasien 1: 4/ 1:5.
Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai dengan keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat
ada kejelasan antara pembuat asuhan dan pelaksana. Metode primer ini di
tandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan
perawat di tugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien di rawat. Berorientasi pada pasien, bukan pada
tugas. Merawat 10 pasien kelolaan diruang perawatan 2 ruang Gajah Mada 5
dan 6.
4.5.1 MPKP
1. Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapkan model
asuhan keperawatan Primary Nursing. Adapun bagan model asuhan
keperawatan adalah :
Kepala ruangan
5 pasien
Keterangan :
Perawat Pelaksana1 : Dinas Pagi
Perawat Pelaksana2 : Dinas Siang
Perawat Pelaksana3 : Dinas Malam
Object 5
Gambar 4.5 Diagram Penilaian Kinerja Kepala Ruangan Di Ruang
Gajah Mada 5-6 RS Sido Waras
Object 8
PASIEN
Gambar 4.7 Alur Shift Over
Object 11
b. Hasil Analisa
Timbang terima yang dilaksanakan di ruang perawatan 2 selama 8
hari sudah berjalan baik dan sesuai dengan sop tetapi ada satu item
yang sering dilupakan penyampaiannya pada saat timbang terima
berlangsung yaitu pada point perawat yang melakukan timbang terima
dapat melaksanakan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan
hal-hal yang kurang jelas. Kemudian untuk validasi data ke pasien
pada awal pelaksanaan masih bingung dan tampak kaku dan belum
bisa mengali data ke pasien secara langsung dan sifat caring belum
begitu luwes dan setelah beberapa hari berlalu pelaksana sudah mulai
menampakakan sikap caring dan luwes dalam validasi data ke pasien.
format timbang terima yang kami gunakan berbentuk seperti resume
yakni dalam bentuk satu lembar form berisi timbang terima pagi, siang
dan malam lebih memudahkan dalam melihat perkembangan kondisi
pasien.
c. Evaluasi
Pelaksanaan timbang terima selama 8 hari di ruangan perawatan
2dilakukan sudah baik dan sesuai dengan SOP yang sebelumnya sudah
ditentukan baik dari cara persiapan pelaksanaan dan implementasinya.
Hanya saja pada awal pelaporan timbang terima belum optimal di
karena para pelaksanan belum sepenuhnya paham akan apa saja yang
perlu di sampaikan pada saat pelaporan timbang terima berlangsung.
Namun dengan berjalanya waktu timbang terima sudah berjalan sangat
baik dan benar.
d. Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima, mahasiswa tidak mengalami
kesulitan yang berarti hanya menemukan kendala pada awal saja yaitu
mahasiswa belum memahami item-item apa saja yang harus
dilaporkan, cara pelaporan masih belum terarah.
e. Solusi
Mahasiswa memiliki ruangan nurse station sendiri, membuat buku
status untuk pasien. Kegiatan timbang terima setiap harinya telah
dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa profesi menejemen
terhadap pasien kelolaan yaitu ruang Gajah mada 5 dan 6, kemudian
pelaksanaan timbang terima bisa berjalan dengan luwes dan baik, kami
adakan pembelajaran roleplay timbang terima sebelum ke pasien.
d. Hambatan
Selama pelaksanaan dalam penulisan dan pengunaan form SBAR
mahasiswa tidak mengalami kesulihatan yang berarti hanya
menemukan kendala pada awal saja yaitu mahasiswa masih hanya
menuliskanassesment dimana pada bagian ini seharusnya dalam
penulisannya menjelaskan justifikasi dari masalah yang di derita
pasien tetapi pada aplikasinya dalam meberikan justifikasi masalah
kurang mengkerucut dan general, dan tanda tangan sering kali di
lewatkan oleh mahasiswa.
e. Solusi
Setiap pergantian operan sift untuk menyamakan dalam pengunaan
dan penulisan SBAR setiap hari ada yang bertangung jawab sebagai
pengawas dan pemberi pengarahan dalam penulisan dan pengunaan
SBAR hal itu bertujuan untuk menjaga persamaan dalam mengisi form
SBAR Hal ini tim audit dan penanggungjawab pelaksanan kegiatan
harian sudah melakukan supervisi kepada rekan-rekan yang belum
tepat melakukannya.
4.5.3 Supervisi
1. Pengertian
Supervisi adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2012).
2. Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi
supervisi dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen supervisi
lengkap dengan para meter penilaian, laporan kegiatan supervisi, serta
pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini kelompok
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
Object 17
Object 20
Gambar 4.11 Diagram Ronde Keperawatan tanggal 7 Mei 2019 di Ruang Gajah
Mada 5 RS Sido Waras Mojokerto
Berdasarkan diagram diatas untuk keseluruhan kegiatan Role Play
Ronde keperawatan mahasiswa perawat diruang kelolaan Gajah Mada 5
ruang perawatan 5 pada saat ronde keperawatan didapatkan nilai rata-rata
Role Play dalam pelaksanaan sudah mencapai 92% dengan kategori baik.
Namun masih ada kekurangan yaitu dalam pelaksanaan
merekomendasikan intervensi keperawatan tidak dilakukan oleh
mahasiswa.
Pada saat pra ronde sudah dilakukan dengan prosentase 100% kategori
baik dan dilakukan semua pada parameter pra ronde yang meliputi
menentukan kasus dan topic, menentukan tim ronde, menentukan
literature, membuat proposal, mempersiapkan pasien dengan pemberian
Informed Consent, hal ini membuktikan bahwa mahasiswa sudah
melakukan kegaiatan ronde pra ronde sesuai dengan literature yang
digunakan.
Pada pelaksanaan sudah mendapatkan hasil prosentase 100% dengan
kategori baik dan dilakukan semua pada parameter pelaksanaan yang
meliputi Pembukaan: salam pembukaan, memperkenalkan tim ronde,
menjelaskan tujuan ronde, memperkenalkan masalah pasien secara spintas,
penyajian masalah: memberikan salam dan memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim ronde, menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan
pasien, menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan,
Validasi data: mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang telah
disampaikan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan keadaan
pasien secara langsung, dan melihat documentasi, diskusi antar anggota
tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut di bed pasien,
pemberian justifikasi oleh perawat primer atau kenselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien, dalam hal ini penanggung jawab ronde
juga sudah melakukan kegiatan sesuai dengan parameter yang digunakan
Pada pelaksanaan pasca ronde didapatkan nilai 75% dengan kategori
cukup, dengan parameter Pasca ronde: melanjutkan diskusi dan masukan
dari tim, menyimpulkan untuk menentukan tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang ditetapkan, merekomendasikan intervensi
keperawatan, penutup, namun dalam hal ini yang tidak dilakukan oleh
penanggung jawab yaitu tidak merekomendasikan intervensi keperawatan
jadi dalam pasca ronde ini masih kurang optimal dalam pelaksanaannya.
5. Evaluasi
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Gajah Mada 5 ruang
perawatan 2
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya selama 2 hari sebelum kegiatan
ronde
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien merasa nyaman dengan kunjungan yang dilakukan tim saat
ronde, dan keluarga juga setuju untuk dilakukan ronde
keperawatan
b. Masalah pasien dapat teratasi, pasien dahak bisa keluar.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
6. Pengorganisasian Ronde Keperawatan
Adapun pengorganisasian pelaksanaan Role Play ronde keperawatan
adalah sebagai berikut:
Topik : Ronde Keperawatan
Hari/tanggal : 07 Mei 2019
Waktu : 09.30 WIB sampai selesai
Tempat : Ruang Perawatan 2 Ruang Gajah Mada 5
Acara dihadiri oleh
PLT Kasie : Indra Prima Setya, Amd. Kep
Penanggung Jawab P2 : Sri Mihani, Amk
Consultan Instrukture : Sri Supadmi, S.Kep, Ns
Sri Utari, S.Kep, Ns
Pembimbing Akademik : Dwi Basuki, M.Kep
Dokter Jaga : dr. Alfa Ajinata Asiv Ananda
Perwakilan Farmasi : Lisa Dewi P.R.S.Farm. APT
Fisioterapi : Eta Normalia, Amd.Fis
Penanggung Jawab : Nila Tri Hartanti, S.Kep
Pungki Dwi A, S.Kep
Rendi Setya M, S.Kep
Kepala ruangan : Pungki Dwi A, S.Kep
Katim : Nila Tri H, S. Kep
Perawat Pelaksana : Rendi Setya M, S. Kep
DOKTER
FARMASI/APOTEK
PP/PERAWAT YANG
MENERIMA
PENGATURAN DAN
PENGELOLAAN OLEH
PERAWAT
*Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
perawat
*Lembar serah terima
obat
*Lembar pemberian
obat
Keterangan :
: Garis komando
: Garis Koordinasi
Object 26
Gambar 4.15
Diagram Pelaksanaan Discharge Planning Tanggal 01-08 Mei
2019 di ruang unit keperawatan 2 RS Sido Waras Mojokerto
4.5.7 Dokumentasi
1. Pelaksanaan Dokumentasi
Format dokumentasi yang digunakan adalah modifikasi dari format
yang digunakan di ruang Perawatan 2 dengan rekapan mahasiswa
manajemen profesi ners. Mahasiswa telah menyediakan format renpra
print out yang sudah disesuaikan dengan ruang Perawatan 2. Dalam
lembar evaluasi keperawatan kelompok menggunakan format SBAR.
Asuhan keperawatan didokumentasikan mulai dari pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,
implementasi dan evaluasi.
2. Diagram Documentasi
Object 32
4.6 M4 (MONEY)
a. Tabel perbadingan pasien umum dan BPJS
Tabel 4.5 Perbandingan pasien umum dan BPJS kelas 3 di Ruang unit
keperawatan 2 pada tanggal 01Mei 2019 sampai 08 Mei 2019
Jumlah UMU Prosentase BPJ Prosentase
Tanggal
Pasien M (%) S (%)
01Mei
7 1 14% 6 86%
2019
02Mei
6 1 17% 5 83%
2019
03Mei
7 1 14% 6 86%
2019
04Mei
9 0 0% 9 100%
2019
05Mei
7 0 0% 7 100%
2019
06Mei
10 0 0% 10 100%
2019
07Mei 10 0 0% 10 100%
2019
08Mei
10 1 10% 9 90%
2019
Rata-rata 7% 93%
4.7 M5 (MARKETING)
1. Tingkat kepuasan pasien
1) Implementasi
Berdasarkan hasil pengamatan tentang mutu pelayanan di Ruang unit
keperawatan 2RS. Sido Waras Mojokerto, keusioner yang disebar pada
tanggal 01-08 Mei 2019 dengan mengamati indikator mutu pelayanan
yang dilakukan oleh mahasiswa praktek manejemen keperawatan di ruang
unit keperawatan 2adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Kepuasan
Object 35
Gambar 4.18 Diagram distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien dalam tangible
di ruang P2 RS. Sido Waras Mojokerto
Object 41
Object 44
Object 47
2. Nyeri
Object 50
Gambar 4.23 Diagram Nyeri Ruang unit keperawatan 2RS Sido Waras
Object 53
Object 56
Gambar 1.25 Diagram ALOS Berdasarkan lama hari rawat dibandingkan pasien
keluar masuk di Ruang Perawatan 2 di RS Sido Waras Mojokerto