Anda di halaman 1dari 3

UJI KATALASE

I. Latar belakang
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang ada
dalam sistem hidup, penyusun senyawa-senyawa tersebut kedalam sel-sel dan
interaksi kimia yang terjadi. Sel-sel pada makhluk hidup tersusun dari biomolekul
untuk dapat mempertahankan hidup, sel-sel mengalami metabolism (reaksi pada sel).
Dalam metablisme sel menyerap energi dari makanan atau nutrisinya, energi ini
digunakan untuk membentuk bomolekul penyusun sel.
Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji koagulase, uji katalase, uji MRVP, uji
nitrit, hidolisis gelatin, uji H2S, dll. Pada uji katalase kebanyakan bakteri aerob dan
anaerob menggunakan oksigen H2O2 yang sesungguhnya bersifat racun bagi sistem-
sistem enzim sendiri. Namun, mereka tetap dapat hidup dengan adanya racun
tersebut, karena akan menghasilkan enzim katalase.
Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui
apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif atau anaerob
obligat. Bakteri yang memerlukan oksigen menghasilkan hidrogen peroksida yang
sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan
adanya antimetabolit tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat
mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Suatu enzim adalah suatu katalis biologis. Hampir tiap reaksi dikatalis oleh enzim.
Enzim merupakan katalis yang lebih efisien dari pada kebanyakan katalis
laboratorium atau industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektifitas pereaksi-
pereaksi dan suatu pengendalian lalu reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas
katalis lain. Kespesifikan enzim disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus
polar atau non polar yang terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim
bekerja bekerja suatu kofaktor non proten, yang dapat berupa senyawa organik
maupun anorganik. Enzim adalah katalisator sejati, dimana molekul ini
memingkatkan dengan nyata kesepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan
berlangsung sangat lambat. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi untuk
membantu proses metabolism. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis
suatu reaksi.

II. Tujuan
 Untuk mengetahui karakteristik bakteri gram positif dan bakteri gram negative
 Untuk mengidentifikasi mikroba apakah memiliki enzim katalase atau tidak

III. Alat dan Bahan


 Alat
 Bunsen
 Beaker glass
 Jarum ose
 Objek glass
 Pipet tetes
 Korek
 Inkubator
 Bahan
 Media biakan mikroba
 Larutan H2O2 3%

IV. Cara kerja


 Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
 Diambil media biakan mikroba pada cawan petri dari inkubator
 Dinyalakan api Bunsen dengan korek
 Diambil objek glass lalu fiksasi diatas api Bunsen
 Dibakar ose diatas api Bunsen sampai berpijar
 Kemudian dibuka sedikit cawan petri lalu diambil sedikit biakan bakteri
tersebut menggunakan ose
 Diletakkan pada tepi objek glass
 Dibakar kembali ose sampai berpijar
 Diteteskan sebanyak 2 tetes larutan H2O2 3% diatas sampel tersebut
 Lalu ditutup dengan objek glass
 Diamati ada gelembung atau tidak pada preparat

V. Hasil
Positif (+) yaitu timbulnya gelembung-gelembung gas setelah ditetesi H202 3% pada
sampel maka menunjukkan bakteri staphylococcus

VI. Pembahasan
Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui
apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif atau anaerob
obligat. Dan digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme dan
menguraikan hidrogen peroksida dengan menghasilkan enzim katalase.
Uji katalase dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada bakteri.
Pengujian ini menggunakan H2O2 3% karena H202 merupakan salah satu hasil
respirasi aerobik bakteri. Dimana hasil respirasi tersebut justru dapat menghambat
pertumbuhan bakteri karena bersifat toksik bagi bakteri itu sendiri sehingga
komponen ini harus dipecah agar tidak bersifat toksik lagi. Pada saat melakukan
respirasi salah satu komponen yang dihasilkan bakteri adalah H2O2. Bakteri yang
memiliki kemampuan memecah H2O2 dengan enzim katalase segera membentuk
suatu sistem pertahanan dari toksik H202 yang dihasilkan sendiri.
Reagen yang digunakan sebagai pereaksi mengandung 3% hidrogen peroksida. Enzim
katalase akan bereaksi dengan hidrogen peroksida yang menghasilkan gas (oksigen).
nya Bakteri katalase positif akan memecah H202 menjadi H20 dan O2 dimana
parameter yang menunjukkan adanya aktivitas katalase tersebut adalah adanya
gelembung-gelembung oksigen seperti pada percobaan yang telah dilakukan.

VII. Interpretasi hasil


Positif (+) : Timbulnya gelembung-gelembung gas beberapa saat setelah diteteskan
H202 3% pada sampel dan menunjukkan bakteri staphylococcus
Negatif (-) : Tidak timbul gelembung-gelembung gas beberapa saat setelah
diteteskan H202 3% pada sampel dan menunjukkan bakteri
streptococcus

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan yaitu tes biokimia untuk identifikasi
bakteri staphylococcus dilakukan dengan uji katalase hasilnya positif karena
terbentuk gelembung-gelembung udara setelah ditetesi H202 3%

Anda mungkin juga menyukai