Anda di halaman 1dari 2

SEBAB-SEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT

Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya.
Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang
tidak efektif.
Ketidakefektifan kalimat tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

1.Kontaminasi, yaitu merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah.


Contoh:
 diperlebar, dilebarkan (benar) – diperlebarkan (salah)
 memperkuat, menguatkan (benar) – memperkuatkan (salah)
 sangat baik, baik sekali (benar) – sangat baik sekali (salah)
 saling memukul, pukul-memukul (benar) – saling pukul-memukul (salah)

2. Pleonasme, yaitu berlebihan atau tumpang tindih.


Contoh:
 para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
 para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
 banyak siswa-siswa (banyak siswa)
 saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna saling)
 agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)

3.Tidak memiliki subjek


Contoh:
 Buah mangga mengandung vitamin C. (SPO) (benar)
 Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar)
 Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)

4.Adanya kata depan yang tidak perlu


Contoh:
 Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat. (kata daripada dihilangkan)
 Kepada siswa kelas VII berkumpul di GOR. (kata kepada dihilangkan)
 Selain daripada bekerja, ia juga kuliah. (kata daripada dihilangkan)

5.Salah nalar
Contoh:
 Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang dipersilahkan)
 Vespa Pak Erwin mau dijual. (apakah bisa menolak?)
 Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
 Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
 Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)

6.Kesalahan pembentukan kata


Contoh:
 mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
 menyetop seharusnya menstop
 mensoal seharusnya menyoal

Anda mungkin juga menyukai