Nim : B.133.19.0145
Jurusan : D III Manajemen Perusahaan
1. Sikap manusia ini dibentuk oleh adanya kekuatan yang bersemayam pada diri manusia
yaitu Iman, Cipta, Rasa, dan Karsa. Jelaskan tentang Iman, Cipta, Rasa, dan Karsa.
Jawaban
A. Imam
Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan meyakinkan
dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, pengertian iman
kepada Allah yaitu dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah Swt itu benar-benar ada
(Wujud) dengan segala sifat-sifatnya dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu
diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakni dengan
menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Seseorang dikatakan memiliki iman yang
sempurna apabila orang tersebut bisa memenuhi 3 unsur keimanan, yakni membenarkan atau
meyakinkannya dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan atau
perbuatan.
B. Cipta
Cipta juga merupakan sebuah karya dari kepala manusia, yang mana semua ide
tercetus tak lain dimulai dari kepala manusia, yang terhubung dengan hal-hal logis. Ide atau
pikiran yang pada akhirnya dapat diteruskan yang berdampak menjadi tindakan. Menurut Ki
Hajar Dewantara, Cipta dapat diartikan sebagai daya berpikir yang bertugas mencari
kebenaran akan sesuatu dengan jalan membandingkan, mencari beda dan samanya. Cipta
juga merupakan aktivitas berpikir untuk memperoleh ketentuan mana yang benar dan mana
yang salah. Dalam hal men-Cipta, manusia berkuasa untuk berangan-angan secara aktif dan
subjektif, yaitu bertindak menurut keinginannya sendiri. Pendidikan harus mengkondisikan
peserta didik menjadi subjek yang mampu mencipta.
C. Rasa
Rasa juga merupakan kegiatan Jiwa yang berasal dari lubuk hati yang dalam dan
hanya disponsori oleh kehendak yang Maha Kuasa saja.Rasa ini dapat dikembangkan dengan
mempertajam mata hati kita. Mata hati ataupun mata bathin akan menjadi tajam jika manusia
peka terhadap kehendak sang pencipta . Untuk dapat mampu mempertajam mata hati orang
harus mampu mengendalikan nafsu , menahan diri dari kehendak syetan dengan kata lain
harus selalu mendekatkan diri ke yang Maha Ghoib.Bentuk usaha mendekatkan diri dapat
dilakukan dengan berpuasa ,menahan diri dari nikmat-nikmat nafsu dan lain sebagainya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Rasa adalah segala gerak gerik hati kita, yang
menyebabkan kita merasa senang atau susah, sedih atau gembira, malu atau bangga, puas
atau kecewa, berani atau takut, marah atau berbelas kasih, benci atau cinta, begitu seterusnya.
Yang mengalami rasa adalah hati. Bukan fikiran kita. Manusia memiliki kepekaan pada
segala sesuatu yang dianggap baik ataupun buruk.
D. Karsa
Karsa adalah kemampuan spiritual yang secara khusus mempersoalkan nilai kebaikan.
Karsa berhubungan dengan dorongan hidup. Karsa terdiri atas kehendak atau kemauan, cita-
cita, dan keinginan. Kehendak merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan hidup dan
kehidupannya. Kemalasan akan mematikan unsur kehendak. Kematian kehendak berarti
kematian makna hidup bagi manusia. Karsa juga merupakan elongasi dari suatu rasa, yang
mana dari rasa dan pikiran, timbullah niat untuk melakukan sesuatu dalam rangka merespon
gejolak internal tersebut, maka dapat diibaratkan sebagai tangan.
Menurut sumbernya karsa berasal dari keputusan akhir antara pendapat cipta dan
pertimbangan rasa.Dengan demikian keputusan karsa yang diambil berasal hasil diskusi cipta
dan rasa.Jika dalam dikusi antara cipta dan rasa banyak didominasi oleh cipta ,maka karsa
yang terjadi akan bernuansa nafsu belaka ,artinya karsa yang terjadi hanya memperlihatkan
kemampuan akal fikir saja.Oleh sebab itu karsa hanya akan mencari kepuasan pribadi
,keuntungan pribadi yang menyangkut urasan keduniaan.Karsa yang baik haruslah bernuansa
imbang antara cipta dan rasa ,artinya karsa yang terjadi mempunyai kapasitas yang sama
antara pendapat akal fikiran dan kapasitas hati nurani.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Karsa merupakan kemauan atau kehendak yang timbul
seakan-akan sebagai sebuah hasil pikiran dan perasaan. Sebenarnya kemauan merupakan
kelanjutan dari hawa nafsu kodrati yang ada dalam jiwa manusia, namun sudah
dipertimbangkan oleh fikiran serta diperhalus oleh perasaan.
2. Jelaskan tentang pokok – pokok yang terkandung dalam Sila Ketuhanan Ynag Maha Esa
3. Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing –
masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Oleh karena itu, negara
Indonesia senantiasa memelihara dan mewujudkan 3 model hidup yang meliputi :