CV. HARUM
“DIVISI MAINTENANCE”
Disusun Oleh :
EKA FITRIA
NIS.
MUHAMMAD ERDIN HERDIANSYAH
NIS.
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Menyetujui,
Kepala BBPLK Serang
BBPLK Serang i
PT. SUPEREX RAYA
Jl.Raya Pembangunan I Km 23 Batu Jaya, Batu Ceper, RT.003/RW.002
Batujaya, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15121, Faxmail :
6325649
E-mail : Info@Superex.co.id
Disusun Oleh:
Furqonudin
NIS 1237.060.03.014.02.2018
Mengetahui,
Power Plant & Utility Manufacturing Division
Section Head Head
Totong Rahayuliana
His Dwi Sarwoko
Menyetujui,
HR & SCM Division
Head
Abdul Aziz
BBPLK Serang ii
IDENTITAS PESERTA
NIS :
Agama : Islam
No. HP :
E-mail :
Alamat :
42151
Penyusun
Eka Fitria
NIS :
Agama : Islam
No. HP : 0895610788365
E-mail : erdinherdiansyah2905@gmail.com
42151
BBPLK Serang iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberi kekuatan serta kesehatan pada kita semua, yang pada akhirnya
penyusun mampu menyelesaikan On the Job Training (OJT). Laporan ini berisi
tentang pelaksanaan On The Job Training (OJT) oleh peserta pelatihan Program
Teknisi Ahli kejuruan Mekatronika BBPLK Serang.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan
dari berbagai pihak baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung,
dalam penyusunan laporan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
2. …
3. …
4. ...
5. …
6. Segenap bagian departemen Maintenance CV. Harum
7. Bapak … selaku Kepala BBPLK Serang.
8. Ibu Rini Syafriyadi selaku Kabid Penyelenggaraan dan Pemberdayaan
9. Bapak Romi Indra Saputra selaku Ketua Jurusan Teknik Listrik..
10. Seluruh Instruktur Kejuruan Teknik Listrik yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan nasehatnya.
11. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik mental maupun
materi dan semua pihak yang telah membantu.
Laporan On The Job Training (OJT) ini masih terdapat banyak
kekurangan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
penyusun sebagai masukan yang berguna. Penyusun sangat berharap semoga
Laporan On The Job Training (OJT) ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca pada umumnya.
Serang, 14 November 2020
Penyusun
BBPLK Serang v
DAFTAR ISI
BBPLK Serang vi
BAB IV...........................................................................................................................27
KEGIATAN DI CV. HARUM........................................................................................27
A. Pengontrolan Refrigation Unit..............................................................................27
B. Perawatan Refrigation Unit..................................................................................28
C. Mengoprasikan Panel……………………………………………………..29
BAB V.............................................................................................................................30
PENUTUP.......................................................................................................................30
A. KESIMPULAN....................................................................................................30
B. SARAN................................................................................................................30
LAMPIRAN....................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 33
PENDAHULUAN
BBPLK Serang 1
C. Tujuan Dan Manfaat On The Job Training (OJT)
BBPLK Serang 2
non teknis yang dihadapi selama melaksanakan On The Job Training
(OJT) dalam melakukan perbaikan, perawatan atau pemeliharaan dan cara
yang digunakan untuk perbaikan dan perawatan atau pemeliharaan mesin –
mesin di CV. Harum.
Selain itu juga dalam penyusunan laporan ini peserta pelatihan
dapat mengetahui cara-cara membuat laporan kerja yang baik dan benar,
melatih agar dapat mengumpulkan data-data yang dibuat menjadi laporan
kerja.
BBPLK Serang 3
c. Analisa Data Untuk Pembuatan Laporan
Mengolah data yang dikumpulkan serta dibandingkan dengan teori-
teori yang berhubungan, sehingga dapat diambil kesimpulannya.
BBPLK Serang 4
BAB II
LANDASAN TEORI
BBPLK Serang 5
7. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang
diluar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut.
8. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin,
dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan
efisien.
9. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja.
10. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi – fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment)
yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
BBPLK Serang 6
Planned maintenance merupakan suatu kegiatan perawatan yang
dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan
perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi.
Planned maintenance ini terdiri atas:
BBPLK Serang 7
Unplanned maintenance ini terdiri dari:
a) Emergency Maintenance (Perawatan Darurat)
Emergency Maintenance adalah kegiatan perawatan mesin
yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar
tidak menimbulkan akibat yang lebih parah.
b) Corrective Maintenance (Perawatan Penangkal)
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang
dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak sesuai
dengan rencana baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktu.
c) Breakdown Maintenance (Perawatan Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang bersifat
perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan
menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
BBPLK Serang 8
Gambar 2.1 PLC (Programmable Logic Controllers)
BBPLK Serang 9
3. Fungsi PLC (Programmable Logic Controllers)
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat di bagi secara umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
a) .Sekuensial Control.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah
dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
b) .Monitoring Plant.
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses
yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebutpada operator.
c) .Shutdown System.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
proses yangdikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi
logika terhadap sinyalmasukan tersebut sesuai denganprogram
yang tersimpan dalam memorilalu menghasilkan sinyal keluaran
untuk mengendalikan actuator atau peralatan lainnya.
4. Jenis-Jenis PLC (Programmable Logic Controllers)
Berdasarkan jumlah input atau output yang dimilikinya, PLC dapat
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) PLC Mikro
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/output pada
PLC ini kurang dari 32 terminal.
b) PLC Mini
Kategori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki
jumlah input/output antara 32 sampai 128 terminal.
c) PLC large
BBPLK Serang 10
PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat
dikategorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/output-nya
lebih dari 128 terminal.
BBPLK Serang 11
2. Pengaturan (berdasarkan level keamanan) dimana kita dapat merubah
pengaturan misal pengaturan alarm untuk high priority dan low
priority.
3. Alarm, disediakan Alarm History dan Summary. Sehingga nantinya
kita bisa memilih alarm-alarm aa saja yang aktif dan bisa
mendapatkan alasan atau pesan kenapa suatu sistem tiba-tiba
mengalami trip atau mati.
4. Menampilkan grafik dari sebuah proses, misal temperatur dari sistem
yang bersangkutan.
HMI Touch Screen Panel diproduksi oleh banyak merk perusahaan
otomasi seperti Omron, Mitsubishi, Keyence, Siemens dan lainnya dimana
diperlukan software khusus untuk pengisian programnya. HMI umumnya
dipasangkan dengan PLC, namun demikian keduanya tidak selalu harus
berasal dari merk yang sama asalkan memiliki tipe komunikasi yang sama.
Komunikasi standard yang dimiliki oleh HMI untuk berkerja bersama PLC
adalah komunikasi serial.
BBPLK Serang 12
G. MCB (Miniature Circuit Breaker)
1. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus
Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi
sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Dengan
kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika
arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang
ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat
berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan
arus listrik secara manual.
MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama
dengan Sekering (FUSE) yaitu memutuskan aliran arus listrik
rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya
kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat
(Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB
dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal,
sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan
arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.
2. Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)
Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual
yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik.
Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung
Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara
otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara
visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi
ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan
dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu
dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik
secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus
listrik secara Thermal/Suhu).
a) Thermal Tripping (Pemutus Hubungan Arus Listrik dengan Suhu
Tinggi)
BBPLK Serang 13
Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang
mengalir melalui Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri
menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan Bimetal
melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).
BBPLK Serang 14
sirkuitnya. Tiga jenis utama tersebut adalah MCB Tipe B, MCB Tipe
C dan MCB Tipe D.
a) MCB Tipe B
MCB Tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis
pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe B ini umumnya
digunakan pada instalasi listrik di perumahan ataupun di industri
ringan.
b) MCB Tipe C
MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar 5 sampai 10 kali dari arus maksimum yang
tertulis pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe C ini biasanya
digunakan pada Industri yang memerlukan arus yang lebih tinggi
seperti pada lampu penerangan gedung dan motor-motor kecil.
c) MCB Tipe D
MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar dari 10 hingga 25 kali dari arus maksimum yang
tertulis pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe C ini biasanya
digunakan pada peralatan listrik yang menghasilkan lonjakan arus
tinggi seperti Mesin Sinar X (X-Ray), Mesin Las, Motor-motor
Besar dan Mesin-mesin produksi lainnya.
H. Kontaktor
Kontaktor bisa disebut Magnetic Contactor karena prinsip kerja
dari kontaktor tersebut menggunakan medan magnet yang timbul oleh arus
listrik yang didalam kontaktor tersebut ada sebuah kumparan untuk
menjadi magnet karena dialiri oleh arus listrik.
Kontaktor menimbul kan magnet yang bisa disebut Coil yang
menarik kontak - kontak NO (Normaly Open) menjadi NC (Normaly
Close) bahasa indonesia menutup.
BBPLK Serang 15
Gambar 2.5 Kontaktor
c) Tegangan Coil :
380 VAC
220 VAC
110 VAC
24 VAC
24 VDC
1. Sejarah Kontaktor
BBPLK Serang 16
Kontaktor ini muncul saat sebuah perusahaan OEM HVACR
atau bisa disebut dengan Original Equipment Manufacturer Heating
Ventilation Air Conditioning and Refrigeration pada tahun 1950-an
,nah perusahaan ini memanggil beberapa perusahaan dalam bidang
listrik yang ahli, untuk membuat sebuah kontaktor yang murah dan
ramah lingkungan, mungkin sobat masih banyak yang belum tau
tentang sejarah kontaktor.
Kontaktor ini diperuntukan untuk benua Amerika Utara sudah
berstandart NEMA, perusahaan HVACR ini mentargetkan pasar asia
juga yang berstandart ICE dan akhirnya sampai sekarang ini, bisa sobat
nikmati sebuah kontaktor untuk mengendalikan motor atau lampu.
2. Prinsip Kerja Kontaktor
Prinsip kerja Kontaktor adalah ada sebuah arus dan tegangan
220VAC maupun DC sesuai dengan karakter coil yangdibutuhkan,
kemudian arus tersebut menggerakan sebuah Coil didalam kontaktor,
Coil tersebut akan bekerja ketika ada arus yang masuk dan membuat
sebuah magnet sementara untuk menarik kontak (L1,L2,L3 dan kontak
bantu) dari kontaktor yang semulanya NO (Normaly Open) menjadi NC
(Normaly Close), untuk membuka (opening) kontakor memerlukan
waktu 4 - 19ms dan untuk menutup (close) 12-22ms, sangat cepat
sekali. Semakin besar kontaktor maka bunyi yang ditimbulkan
kontaktor akan semakin keras.
Ketika Arus yang mengisi Coil tersebut lepas, maka magnet
yang ditimbulkan oleh coil akan hilang dan tidak menarik kontak dari
kontaktor dan menjadi semula.
I. Thermal Overload Relay (TOR)
1. Pengertian Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal overload relay sendiri merupakan sebuah komponen
pengaman pada kontaktor utama atau pelindung ketika terjadi arus
berlebih yang bisa mengakibatkan kerusakan pada suatu rangkaian
motor listrik.
BBPLK Serang 17
Jika suatu arus mengalir dalam sebuah panel listrik sangat besar,
maka TOR ini akan memberikan sinyal berupa perubahan posisi
kontak NC-NO yang kemudian akan diteruskan pada rangkaian listrik
untuk memutus arus pada beban motr listrik.
BBPLK Serang 18
3. Prinsip Kerja Thermal Overload Relay
Pada dasarnya prinsip kerja dari thermal overload rerlay sendiri
adalah jika terjadi sebuah peningkatan arus listrik pada salah satu fasa,
maka element heater di dalam TOR akan memanaskan bimetal.
Kemudian pada kondisi bimetal memuai, sehingga memutuskan
kontaknya maka secara otomatis akan merubah kontak pada Auxiary.
Sedangkan Auxiary yang sebelumnya sudah dihubungkan ke
rangkaian kontrol di panel listrik akan memberikan sinyal dan
menyebabkan motor listrik mati.
Untuk lebih memudahkan pemahaman, coba perhatikan gambar
prinsip kerja therma overload dibawah ini. Dimana sebelah kiri ada
ketika motor listrik berfungsi secara normal (TOR belum aktif) serta
sebelah kanan merupakan ketika TOR dalam kondisi trip.
BBPLK Serang 19
Ada 3 buah kontak yang berada di kontak 95 atau sering disebut
dengan wiring 3 fasa., U (fasa 1), V (fasa 2), dan W (fasa 3) setelah
dari bagian kontaktor. Berbagai fungsi dari fasa-fasa ini bukan
hanya untuk memutuskan salah satu fasa listrik sebuah motor saja,
akan tetapu 2 fasa lainnya akan diputus juga.
Terminal kaki pin 95 dan 96 adalah kontak NC (Normally Close).
Untuk fungsi dari kontak ini adalah sebagai pemutus secara
otomatis sebuah rangkaian listrik setelah dari Circuit
Breaker (MCB kontrol). Maka selanjutnya akan diteruskan
ke Push Button dan sebagainya.
Terminal kaki pin 97 dan 98 adalah kontak No (Normally Open).
Untuk fungsinya sendiri adalah sebagai lampu indikator alarm atau
trip.
J. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan
listrik 220V 2A.
BBPLK Serang 20
K. Motor
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Perubahan energi listrik menjadi mekanik ini dilakukan dengan mengubah
tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnit.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama
akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka
kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet
pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap.
Gambar 2.10 Motor
2. Prinsip Kerja Motor
Prinsip kerja motor listrik adalah berdasarkan hokum gaya
Lorentz dan kaidah tangan kiri fleming, yaitu apabila ada konduktor
yang dialiri arus listrik ditempatkan didalam medan magnet maka
konduktor tersebut akan mengalami gaya. Dimana perubahan tersebut
terjadi karena adanya tolak menolak maupun tarik menarik antara kutub
kutub magnet tersebut. Berikut mekanisme kerja motor :
BBPLK Serang 21
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnet
yang dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
L. Panel Listrik
Panel listrik adalah suatu benda berbentuk kubus dengan berbagai
ukuran ataupun bervariasi dengan sebelah sisi dibuat lubang selebar
hampir sama dengan belakangnya, dan nantinya di baut penutup seperti
daun pintu agar bisa dibuka dan ditutup, dan didalam panel tersebut
terdapat papan yang dikaitkan dengan sisi belakang pintu di pakai baut
yang nantinya papan tersebut dapat dilepas dan dipasang kembali.
M. Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem
kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung
atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak
ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Gambar 2.12 Push Button
BBPLK Serang 22
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button
switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On
dan Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang
memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan
dengan operator, push button switch menjadi device paling utama yang
biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak
terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau
perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan
Off.
BBPLK Serang 23
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan
sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai
keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S
dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu juga lampu indikator digunakan
sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator
merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor
berhenti.
Gambar 2.14 Lampu Indikator
BBPLK Serang 24
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
1. Visi
2. Misi
BBPLK Serang 25
BAB IV
KEGIATAN DI CV HARUM
BBPLK Serang 26
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BBPLK Serang 27
LAMPIRAN
BBPLK Serang 28
DAFTAR PUSTAKA
https://sarjanaekonomi.co.id/maintenance/
http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-
jenis-plc.html?m=1
https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-miniature-circuit-breaker-
prinsip-kerja-mcb/
https://www.plcdroid.com/2018/03/pengertian-fungsi-dan-wiring-
kontaktor.html
https://riverspace.org/thermal-overload-relay/
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
https://industri3601.wordpress.com/motor-dan-generator-industri/
https://www.dosenpendidikan.co.id/panel-listrik/
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-
tombol-tekan/
BBPLK Serang 29