MAKALAH
Oleh:
NIM: 111314017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This paper aims to describe three key issues: 1) The background of Ismail
Marzuki’s life; 2) Ismail Marzuki’s struggle before the independence of
Indonesia; and 3) Ismail Marzuki’s struggle after the independence.
The paper’s writying process is prepared by using the historical method
that comprises of five stages, nawely, title formulation, sources aggregation,
verification (source criticism), interpretation, and historical process of writing.
This paper’s process of writing used socio-cultural approach and written in
descriptive analitical way.
The results of this paper indicate: 1) since childhood, Ismail Marzuki had
the pleasure of singing and playing musical instruments, with the self-learned of
musical knowledge with which he started to develop his talent to be a music
player, 2) Ismail Marzuki’sstruggle before the independence day of Indonesia
began in 1930 as a songwriter that told the story of Indonesian society at that time,
and started in 1942 when Ismail Marzuki created songs about wealth, prosperity,
and the natural beauty of Indonesia, 3) Ismail Marzuki’sstruggle after Indonesian
independence way showed by him as the creator of patriotic songs that told the
story of heroism in defending the independence of Indonesia.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran
Ismail Marzuki dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana, Progam Studi
Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
4. Drs. A.K. Wiharyanto, M.M., selaku dosen pembimbing yang telah
sabar membimbing, membantu, dan memberikan banyak pengarahan,
saran serta masukan selama penyusunan makalah ini.
5. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah
yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
6. Seluruh karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan pelayanan dan membantu penulis dalam memperoleh
sumber penulisan makalah ini.
7. Kedua orang tuaku tercinta Sriyatno, S.E. dan Rosa Tuning Rahayu
yang telah memberikan dorongan spiritual dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma, serta seluruh
keluarga besarku terimakasih atas dukungan dan doanya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Silabus .................................................................................................. 53
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
puas dan sangat menderita atas penjajahan yang dilakukan oleh pemerintah
, budaya, dan agama yang dialami rakyat Indonesia telah mengalami perubahan
Negara. Pada tahun 1908, Budi Utomo menjadi organisasi pertama yang berdiri
pada masa pergerakan nasional dan menandai perkembangan baru dalam sejarah
bangsa Indonesia.2 Selanjutnya berturut-turut atau pada tiga dasawarsa abad ke-20
1
M.C Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005)
hal. 341
2
G. Moedjanto, Indonesia Abad ke-20: dari Kebangkitan Nasional sampai Linggajati, (Jakarta:
Kanisius, 1988), hal. 27.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berangsur-angsur mulai hilang, dan digantikan oleh semangat juang rakyat dalam
memperoleh kemerdekaan.
cara pandang kaum pergerakan dalam membaca situasi kolonial, serta langkah
perbedaan itu, organisasi politik terbelah menjadi kooperatif dan non kooperatif.
Keduanya masih memiliki tujuan yang sama bagi perjuangan bangsa. Namun,
pelanggarannya.
instrumental tetapi tidak boleh dinyanyikan. Semua itu dilakukan dengan tujuan
3
Dieter Mack, Ismail Marzuki: Musik, Tanah Air, dan Cinta, (Jakarta: LP3ES, 2005), hal. 39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi semakin tertindas. Berbagai cara dilakukan oleh rakyat serta kaum
kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh para kaum pergerakan sosial-
politik saja, namun senimanpun dapat berjuang untuk mencapai kemerdekaan dari
penjajah. Walaupun cara para seniman tidak sama dengan kaum pergerakan
dihasilkannya. Salah satu seniman yang ikut berjuang melawan penjajah adalah
Ismail Marzuki lahir pada tahun 1914 di kampung Kwitang, Jakarta Pusat.
Ismail Marzuki adalah seorang tokoh seniman nasional, seorang komponis, dan
sebagai seorang komponis, antara lain: faktor latar belakang belakang pendidikan,
faktor perkerjaan dan lain sebagainya. Dari faktor-faktor tersebut nantinya akan
bahwa Ismail Marzuki memiliki peran aktif dalam setiap keadaan yang konsisten
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan
Ismail Marzuki.
kemerdekaan Indonesia.
kemerdekaan Indonesia.
2. Manfaat
karya tulis yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi bagi
d. Bagi Penulis
dunia nyata.
D. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ismail Marzuki.
dicermati bahwa penulis ingin menyajikan tentang peran Ismail Marzuki dalam
BAB II
Mei 1914 dari pasangan Marzuki Saeran dan istrinya--yang dalam berbagai
menengah atau orang mampu yang berprofesi sebagai wiraswasta. Ismail Marzuki
bukanlah anak pertama dari pernikahan Marzuki Saeran dan istrinya. Sebelumnya
Marzuki Saeran mempunyai dua anak laki-laki, yakni Yusuf dan Yakub. Namun
Yusuf meninggal ketika berusia tiga tahun, dan Yakub juga meninggal saat
berusia satu tahun. Tiga bulan setelah Ismail Marzuki dilahirkan, ibunya yang
Marzuki Saeran tidak ingin larut dalam kesedihan yang mendalam. Lalu ia
menikahi seorang janda yang mempunyai anak satu. Anak perempuan tiri
Marzuki Saeran ini bernama Anie Hamidah, yang berusia 12 tahun lebih tua dari
Ismail. Menurut kepercayaan orang tempo dulu, untuk melindungi anak yang
Oleh karena itu, Marzuki Saeran yang sudah kehilangan dua anak laki-laki
4
Ninok Leksono, Seabad Ismail Marzuki: Senandung melintas Jaman (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara, 2014) hal. 26.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebelumnya menindik Ismail dengan harapan agar si kecil Ismail dapat berumur
panjang.5
kerap dipanggil Mail atau Maing, dan kemudian jadi Bang atau Pak Mail/Maing.
sebagian besar berasal dari kalangan rakyat biasa. Tempat bermain kesukanya
adalah Kali Ciliwung, ia dapat bebas mandi, berenang, menyelam, dan terjun
setiap hari di sungai yang lebar, airnya agak jernih, dan cukup dalam itu.6
Uniknya, ketika beranjak dewasa Ismail Marzuki tidak suka dengan mereka yang
mandi atau berenang di sungai itu, karena takut jika ada yang terbawa arus.7
Marzuki Saeran memiliki cita-cita anak lelakinya ini kelak bisa bekerja
itu ia berniat untuk menyekolahkan Ismail. Pada awalnya Ismail keberatan, namun
perlahan-lahan dia mulai sadar bahwa sekolah adalah satu-satunya tempat agar
Islam serta dapat memahami kitab suci Al Quran dengan baik, sore harinya dia
5
Ibid.
6
Dieter Mack, op.cit., hal. 8.
7
Endah Soekarsono, ―Bang Maing yang Karyanya Tahan Arus Jaman‖, Femina, No. 46, Tahun
XV., 26 November 1987, hal. 72.
8
HIS pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1914. Sekolah ini ada pada jenjang
Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs) atau sekarang setingkat dengan pendidikan dasar. HIS
termasuk Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda (Westersch Lager Onderwijs).
Sekolah ini diperuntukan bagi golongan penduduk keturunan Indonesia asli. Pada umumnya
disediakan untuk anak-anak dari golongan bangsawan, tokoh-tokoh terkemuka, atau pegawai
negeri. Lama sekolahnya adalah tujuh tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(berjarak sekitar empat puluh meter dari rumah Marzuki Saeran), yang didirikan
KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) di Kwartir Surya Wirwan, Gang Kenari. Hal
ini menjadikan lingkup pergaulannya pun bertambah luas, tidak hanya berteman
dengan anak-anak Kwitang saja, namun dia juga bergaul dengan anak-anak yang
berbeda suku bangsa seperti Tionghoa, Belanda, dan lain lain. Selain itu, Ismail
nog zingen, zing, dan mee. Budaya Barat khususnya Belanda cukup memberikan
Belanda, Ismail yang sering disebut ―Ismail atau Maing‖ pun berubah panggilan
Setelah tamat sekolah dasar dari HIS (Hollandsh Inlandsche School), dia
9
Gramofon, menurut KBBI edisi ke-3 adalah mesin untuk mereproduksi suara dan musik yang
direkam pada piringan hitam
10
Ninok Leksono, op.cit., hal. 27.
11
MULO pertama kali didirikan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1914. MULO setara sekolah
lanjutan tingkat pertama atau sekarang SMP, yang diperuntukan bagi mereka yang telah
menyelesaikan dari sekolah Dasar. Sekolah dengan pengantar bahasa Belanda ini diperuntukkan
bagi orang pribumi golongan atas, orang Tionghoa, dan orang Eropa. Jenjang studi di MULO
terdiri atas tiga tingkatan dalam tiga tahun bagi lulusan ELS (Europeesche Lagere School), dan
bagi lulusan selain ELS ditambah dengan kelas persiapan selama satu tahun (total empat tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang terbuka, baik dalam pendidikan formal maupun informal. Bersama beberapa
teman satu sekolahannya, Ismail membentuk sebuah kelompok musik. Pada saat
itu Ismail memegang alat musik banjo12. Mereka seringkali mengisi berbagai
acara kesenian di sekolah, meskipun lagu-lagu yang sering dimainkan bukan lagu
itu.
Bakat musik yang ada dalam diri Ismail sejak kecil ini tidak terlepas dari
didikan seorang ayah yang sangat diseganinya ini. Marzuki Saeran yang dikenal
sebagai orang yang taat beribadah ikut aktif dalam kelompok musik rebana di
kampung Kwitang Lebak. Selain senang dengan musik yang syairnya kental
Marzuki Saeran memiliki cara pandang maju dalam mendidik Ismail. Hal ini
murni, mendalam, dan penuh kesadaran tercipta dari didikan Marzuki Saeran.
benda-benda tertentu (salah satunya alat musik) apabila Ismail naik kelas.
(pemain musik). Golongan pribumi waktu itu sering malu menyandang sebutan
seniman karena sering diolok-olok. Di sisi lain menurut anggapan orang Betawi
12
Dieter Mack, op.cit., hal. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Ismail tetap lengket dengan musik, bahkan bakatnya dalam bidang musik pun
tambah terasah.
yang diperoleh Ismail di sekolah tetap tinggi walaupun sebagian besar waktunya
dicurahkan di bidang musik. Dan sampai pada akhirnya Ismail dapat menamatkan
sekolah lanjutan pertamanya ini. Setelah tamat sekolah dari MULO, Ismail
atas AMS (Algemeene Middelbare School)14, atau menekuni dunia musik yang
menurut dia sama-sama penting dan menyenangkan. Kedua pilihan ini merupakan
hal teramat sulit yang satu diantaranya harus dipilih oleh Ismail untuk masa
khususnya bahasa Inggris dan bahasa Belanda Ismail diterima bekerja sebagai
penjaga toko di toko TIO. Tetapi belum lama berkerja di toko tersebut dia
mengundurkan diri. Akhirnya dia berusaha mencari pekerjaan sendiri. Tidak lama
13
Endah Soekarsono, op.cit., hal. 71.
14
AMS pertama kali didirikan oleh kolonial Belanda pada tahun 1915. AMS setara dengan
sekolah lanjutan tingkat atas atau sekarang SMA. Sekolah ini diperuntukan bagi mereka yang telah
menyelesaikan dari MULO. Lama sekolahnya 3 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perusahaan ―Scony Service Station‖ yang berlokasi di Java Weg (sekarang Jalan
HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat). Dia bekerja sebagai kasir dengan gaji bersih
30 gulden setiap bulan, upah di atas rata-rata bagi seorang yang minim
pekerjaannya ini.
Jalan Ir Juanda, Jakarta Pusat). Perusaahan ini bergerak di bidang musik, yang
tidak lain merupakan hobi yang paling Ismail senangi. Dia bekerja sebagai
verkoper (penjual) berbagai alat musik, perekam, dan piringan hitam merek
Columbia.16
perkejaan ini dia lakukan dengan cara dinas luar, atau dijaman sekarang disebut
jumlah barang yang berhasil dia jual, semakin banyak alat musik yang terjual
Di pekerjaan ini Ismail tidak saja cocok, tapi juga sukses. Dengan
penampilannya yang necis, berpakaian rapi dan bersih, dia mampu meyakinkan
calon pembelinya. Dia banyak mendapat komisi dari penjualan piano, radio, dan
13
merek BSA buatan Inggris.17 Tidak hanya sebatas berjualan saja, dengan pembeli
terjalin bukan hanya sebatas penjual dan pembeli, tetapi menjadi sesama penikmat
dan pelaku musik. Dari merekalah, dan juga dari membaca berbagai buku, Ismail
mempelajari not-not balok, partitur, tangga nada, teori musik, dan ilmu melodi.
Dari sinilah dibuktikan bahwa pekerjaan sebagai verkoper ini berperan besar bagi
1. Lief Java
Pada tahun 1918 atau saat Ismail Marzuki berusia empat tahun, berdirilah
Jawa, atau ―Bersatu Kita Jaya‖. Kelompok musik ini didirikan oleh Suwardi atau
yang lebih dikenal dengan Pak Wang. Lima tahun kemudian (1923), Kelompok
Rukun Anggawe Santoso ini mengubah nama menjadi Lief Java yang
pegawai tinggi Departement van Justitie (Departemen Kehakiman) dan salah satu
agen perusahaan KK Knies (tempat Ismail Marzuki bekerja). Lief Java merupakan
salah satu orkes keroncong yang sudah lama hadir di Indonesia dan senantiasa
memainkan berbagai macam lagu, baik karya cipta sendiri maupun karya cipta
orang lain. Orkes keroncong ini menjadi Kelompok yang memiliki peranan
17
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
didukung oleh alat musik sederhana seperti, biola, suling, gitar, dan cello.18
Lief Java, disaat pemainnya ingin merekrut orang muda yang memiliki keinginan
ketika dia bekerja sebagai verkoper, untuk pertama kalinya Ismail bertemu dengan
Hugo Dumas. Secara berkala Lief Java berlatih di rumah S. Abdullah di Kampung
terkenal masa itu. Saat itu kawasan Kemayoran mayoritas dihuni warga Indo-
Belanda dan dikenal sebagai tempat berkumpul para ―Buaya Keroncong‖. Ismail
pun ikut berlatih bersama Lief Java seusai berkeliling menawarkan piringan
hitam.
dengan Lief Java. Dia mempunyai kreativitas yang besar dalam menggubah dan
mencipta lagu barat, lagu keroncong, maupun langgam melayu. Bahkan Ismail
gitar, atau saxophone. Suara Ismail yang berkarakter bariton (antara bas dan tenor)
serupa dengan penyanyi Amerika Bing Crosby yang populer pada zaman itu. Ini
18
Ninok Leksono, op.cit. hal. 34.
19
H. Ahmad Naroth, ―Bang Ma’ing Anak Betawi‖, Intisari, No. 227, juni 1982, hal. 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dunia musik keroncong, Ismail berkontribusi sangat besar. Seni Keroncong yang
dahulu hanya digemari oleh beberapa golongan saja, telah menjadi seni suara
Kelahiran Lief Java agak sulit dipisahkan dari perjalanan musik keroncong
mardijker (budak asal Afrika, India, Melayu dan bekas serdadu Portugis yang
dibebaskan dari tawanan Belanda dan pindah agama dari Katholik menjadi
didemonstrasikan dalam musik mereka yang sampai sekarang masih ada. Salah
keroncong (bangsa Portugis mengenal dengan Fado). Menurut para ahli musik,
asal nama ―Keroncong‖ berasal dari terjemahan bunyi alat musik semacam gitar
kecil dan Polynesia (Ukulele) bertali lima yang jika dimainkan menimbulkan
bunyi: crong, crong, crong. Di kemudian hari alat keroncong ini dapat diciptakan
sendiri oleh orang-orang keturunan Portugis yang berdiam di kampung Tugu, dan
hanya bertali empat. Dan musik yang diperoleh dari orkes dengan iringan
20
Ibid., hal 177.
21
Dieter Mack, op.cit., hal 15.
22
Harmunah, S. Mus, Musik Keroncong sejarah, gaya, dan perkembangan, (Yogyakarta: Pusat
Musik Liturgi, 1987). hal. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dalam perjalanan bermusik, Orkes Lief Java jarang tampil di acara pesta
perkawinan. Ini terjadi karena pilihan sikap Ismail Marzuki sendiri. Sebagai
pemusik, Ismail Marzuki selalu berusaha menjaga diri dan tampil profesional. Dia
menolak apabila ada permintaan tampil di acara pesta perkawinan dengan maksud
ingin mengangkat derajat musikus dan menghapus citra buruk yang terlanjur
melekat pada diri mereka. Karena sikap itulah Ismail sempat dijuluki ―musikus
2. NIROM
Pertunjukkan musik Indonesia pada zaman itu tidak hanya sebatas lewat
panggung saja. Sejak tahun 1925 Belanda mulai mendirikan stasiun radio di
Indonesia. Stasiun radio yang pertama ialah Bataviase Radio Vereniging (BTV) di
Batavia yang didirikan pada tanggal 16 Juni 1925. Setelah BTV didirikan,
muncullah beberapa stasiun-stasiun radio lainnya. Salah satu stasiun radio yang
(NIROM) di Batavia. Siaran pertama radio ini dipancarkan pada tanggal 31 Maret
1934 dengan membagi siaran dalam dua kelompok, yaitu untuk pendengar bangsa
Eropa dan bagian ―ketimuran‖. Pada saat itu orkes Lief Java menjadi salah satu
17
mendesak penyiar radio NIROM untuk selalu memutar lagu-lagu ciptaan Ismail
Marzuki. Mereka tambah senang lagi jika Ismail menyanyikan lagu tersebut
secara langsung. Untuk setiap bulannya Ismail juga mendapatkan ratusan surat
yang diterima dari para penggemarnya. Isi surat tersebut beraneka ragam. Mulai
dari permintaan lagu, kritikan dan pujian, hingga ada pula penggemar wanita yang
ingin berkenalan secara serius. Pada bulan pertama, surat-surat itu dibalas dengan
sopan dan halus, namun karena dia tidak mempunyai sekretaris untuk
Tidak hanya popularitas Ismail Marzuki saja, melalui siaran yang diadakan
rutin, NIROM sangat banyak berperan bagi orkes Lief Java. Lagu-lagu yang
dibawakan Lief Java pada zaman itu sering diputar, keberadaan Lief Java pun
mulai dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan ketika waktu itu sedang musim Band
Hawaiian, para pendengar radio menganjurkan agar Lief Java membawakan lagu-
lagu Hawaii, jenis musik yang juga sedang populer sejak pertengahan tahun 1930-
an. Lief Java kemudian memenuhi permintaan mereka dengan membentuk sebuah
Band Hawaiian, bernama The Sweet Java Islander, yang beranggotakan Ismail
Sweet Java Islander dengan stasiun radio NIROM. Mulai dari jatah siaran
cipta. Masalah ini semakin serius ketika lagu pembukaan dari The Java Islander
23
Ibid., hal. 40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang begitu bersemangat, telah diambil oleh NIROM untuk pembukaan siaran
setiap pukul 17.00, tanpa seijin Band Hawaiian itu. The Sweet Java Islander
Sweet Java Islander tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada hak cipta. Oleh
mengundurkan diri dari NIROM, walaupun Lief Java dan The Sweet Java Islander
masih tampil mengisi acara siaran di radio NIROM Batavia sampai dengan tahun
1937.
yang merupakan pecahan dari NIROM. PPRK dipimpin oleh Mr. Achmad
Soebardjo dan Mr. Oetoyo Ramelan, dengan kepala studio Adang Kadaroesman.
memimpin, dan mengatur siaran ketimuran. Dia memimpin orkes radio ini sampai
3. VORO
pendengar bangsa Timur pun juga mulai dilupakan. Masalah ini mendorong para
kaum pergerakan untuk mendirikan siaran radio. Dengan semangat yang tinggi
dan untuk mengimbangi siaran yang diselenggarakan oleh NIROM, para kaum
Omroep (VORO).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang berlokasi di Jalan Kramat Raya nomor 96, Batavia Centrum, terletak
dengan zender (pemancar). Seni dalam arti yang seluas-luasnya bukanlah hanya
Tujuan yang diutarakan Abdoelrachman Saleh tersebut tidak berbeda sesuai Pasal
kebudayaan dan kesenian Timur dengan arti yang luas, dengan perantara
penyiaran radio‖.25
dari bambu betung yang disambung-sambung dan diikat dengan tali ijuk. Dinding
ruang studio dilapisi karung goni, lantainya dihampari karpet sisal26, dan hanya
mempunyai dua mikrofon model kotak. VORO merupakan pemancar radio yang
disiarkan VORO ―serba ketimuran‖, yaitu siaran dalam bahasa Jawa, bahasa
Sunda, lagu keroncong, gambus dan harmomium, wayang Betawi, hawaiian, tonil,
dermawan, karena pada masa itu belum dikenal iklan radio yang mendatangkan
24
Ninok Leksono, op.cit., hal. 40-41.
25
Dieter Mack, op.cit., hal. 26
26
H. Ahmad Naroth, op.cit., hal. 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
uang.27 Donatur tetap berjumlah 77 orang Indonesia dan 7 orang Tionghoa. Dapat
disimpulkan bahwa 7 orang Tionghoa ini adalah mereka yang lahir dan menetap
merdeka. Ismail Marzuki dengan nomor keanggotaan ―458‖ membayar iuran satu
gulden setiap bulan secara teratur. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 tentang Anggaran
Rumah Tangga VORO, ―Anggota biasa yakni orang yang telah diterima oleh
pengurus membayar kontribusi 1 gulden setiap bulan memiliki hak suara dalam
setiap persidangan‖.
Pada masa itu, VORO merupakan tempat berkumpulnya musisi muda yang
mengadakan siaran live dengan diperkuat oleh Miss Annie Landouw, penyanyi
tunanetra yang terkenal. Pemain Lief Java tampil di VORO tanpa menerima
sendiri kerap menyanyi serta memainkan saxophone atau akordeon. Selain itu,
cerita-cerita horor yang mulai digemari banyak pendengar. Tidak hanya itu, Ismail
juga sering mengisi acara dagelan dengan sebagai Paman Lengser (salah satu
tokoh dalam pertunjukkan Topeng Betawi).28 Hal ini menyebabkan Ismail dikenal
sindiran halus dalam bahasa Belanda yang diarahkan kepada pemerintah kolonial,
27
Ibid.
28
H. Ahmad Naroth, Agustus 1982, op.cit., hal. 192.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Indonesia yang bernyali besar. Mereka berani berposisi sebagai orang yang anti
penjajahan dengan menerima segala kosekuensi dan resiko yang ada, lembaga
penyiaran mereka bisa saja ditutup, hingga terjadi pembunuhan dan sebagainya.
kota Bandung 17 April 1917. Nama lengkapnya adalah Eulis Andjung Zuraida 30.
Putri dari reserse Empi ini juga seorang penyanyi keroncong dan penembang lagu
Sunda. Ketika berusia 14 tahun, ia sudah berani tampil menyanyi di muka umum.
Bahkan ia pernah meraih juara ketiga pada sebuah perayaan jaarbeurs Bandung
dan meraih juara ketiga. Tidak hanya itu, Eulis juga masuk dalam tiga besar ketika
Salah satu pemusik yang mengiringinya menyanyi waktu itu ialah Ismail Marzuki.
Pada saat itu, Eulis termasuk penyanyi orkes keroncong Hwa An di Bandung.31
29
H. Ahmad Naroth, Juni 1982, op.cit., hal. 175.
30
Nama Zuraida ini ditambahkan oleh Ismail Marzuki setelah menikah dengannya.
31
H. Ahmad Naroth, op.cit., hal. 181.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
komponis muda, nama Ismail sudah terkenal. Lagu-lagunya yang kerap dimainkan
lewat orkes radio Jakarta, sudah sering didengar oleh Eulis. Eulis pertama kali
mengenal Ismail berawal ketika lagunya yang berjudul O Sarinah menjadi hits di
radio NIROM. ―Dibanding teman-teman seniman prianya saat itu, Bung Ismail
sangat alim. Ia tak suka keluyuran. Dia tidak Cuma pintar main musik, tapi juga
Pada mulanya, Eulis tidak terlalu tertarik dengan kehadiran Ismail. Setelah
bergabung dengan orkes yang di dalamnya ada Ismail saja, Eulis selalu bertanya
kali bertemu, baik dalam latihan musik maupun tampil di NIROM dan dalam
perayaan tertentu, mereka berdua sering berkelahi soal lagu yang akan dibawakan.
Ismail Marzuki sering mengajaknya bercanda dan tak jarang dia mendekati Eulis.
Perasaan suka Ismail terhadap Eulis pun mulai tumbuh. Hingga pada saat
mendekati Eulis, Ismail menyodorkan secarik kertas berisi syair lagu Panon
Hideung. Lagu itu khusus dikarangnya untuk Eulis. 33 Panon Hideung berasal dari
bahasa Sunda yang berarti ―Mata Hitam‖. Secara melodi, lagu ini sebenarnya
berasal dari lagu rakyat populer ciptaan Rusia, yang oleh Ismail Marzuki
32
Heryus Saputro, ―Ismail Marzuki, Dari Pinggir Kali ke Persada Negeri‖, Femina, No. 23. Tahun
XXIV, 13-19 Juni 1996, hal. 25.
33
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
perasaan cinta Ismail kepada Eulis. Sikap yang dilakukan Ismail ini perlahan-
Terang Bulan Party berkunjung ke Singapura sekitar tahun 1938. Rombongan ini
merupakan gabungan dari Orkes Lief Java dan Band Hawaiian Sweet Java
Islander,34 dimana Ismail dan Eulis ikut serta dalam perjalanan tersebut. Di tengah
tidak enak badan dan muntah-muntah. Ismail yang mengetahui keadaan itu,
muntahan Eulis. Kemudian Ismail memijit kepala dan tengkuk Eulis, hingga ia
merasa lebih enakan. Peristiwa di atas kapal laut itu nampaknya membuat Eulis
terharu atas sikap yang dilakukan Ismail. Semenjak itu pula, Eulis benar-benar
Perasaan sama-sama cinta yang ada di antara hati Ismail dan Eulis,
berpacaran cukup lama, sekitar tiga tahun. Namun, Jalinan asmara kedua insan ini
tidak berjalan mulus. Orangtua Eulis tidak menyetujui hubungan mereka. Mereka
khawatir Eulis yang hanya bisa menyanyi nantinya akan diremehkan oleh
mertuanya karena akan menjadi istri yang tidak bisa mengurus rumah tangga.
Sementara itu, masalah lain terjadi pada Ismail. Marzuki Saeran sudah
menjodohkan Ismail dengan seorang gadis Betawi. Namun melihat perasaan cinta
34
H. Ahmad Naroth, op.cit., hal. 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang tulus dari hati Ismail terhadap Eulis, Marzuki Saeran tidak dapat berbuat
apa-apa. Sikap Ismail yang selalu baik pada keluarga Eulis pun membuat hati
dengan Eulis. Suatu hari saat Empi, ayah Eulis, sedang sakit, ia pun memanggil
Eulis dan menyuruh memanggil Ismail. Empi lalu menikahkan sepasang kekasih
penghulu, yang menerangkan bahwa dirinya telah menikah dengan Eulis. Marzuki
Saeran hanya bisa terkejut dan bersyukur melihat anaknya telah menikah dengan
Eulis. Ismail kemudian berjanji akan membawa istrinya ke rumah Marzuki Saeran
di Jalan Gunung Sahari pada esok harinya pukul 10.00 pagi. Orang-orang sibuk
baru yang akan masuk.35 Eulis pun kemudian diboyong Ismail ke Jakarta.
Awal menikah pasangan ini memilih untuk tidak tinggal bersama orangtua.
Tanah Abang. Tidak lama disitu, mereka pindah lagi ke Kampung Bali di sekitar
Tanah Abang.36 Selanjutnya, mereka bisa membeli rumah yang semula dikontrak
dan tinggal menetap di Kampung Bali, Jakarta. Kehidupan rumah tangga Ismail
35
Ibid., hal. 181.
36
Ninok Leksono, op.cit., hal. 49.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menginginkan Eulis untuk mengurus rumah tangga dan menjadi ibu rumah tangga
yang terampil. Meskipun larangan ini sering menjadi perselisihan, akhirnya Eulis
dikaruniai anak. Tidak mau berlama-lama larut dalam kesepian, akhirnya Ismail
memutuskan untuk mengambil anak dari saudara Eulis. Anak angkatnya ini
bernama Rahmi Aziah, yang sudah diminta Ismail dari sejak ibunya hamil. Ismail
sebenarnya menginginkan anak laki-laki, tetapi ternyata anak ini lahir perempuan.
Walaupun ini tidak sesuai dengan keinginan Ismail, dia tidak keberatan, dan
mengambil Rahmi sebagai anak saat berusia dua bulan. Kehadiran Rahmi ini
cukup membuat kehidupan rumah tangga Ismail dan Eulis bahagia.38 Ismail
membuktikan dirinya tidak hanya jago bermusik saja, tetapi dia juga pandai dalam
urusan rumah tangga. Terbukti Ismail telah menjadi kepala keluarga yang baik
Sebagai Istri, Eulis Zuraida memiliki peran yang besar bagi karier Ismail
Marzuki. Hampir semua lagu-lagu ciptaan Ismail setelah berumah tangga yang
Menurut Eulis Zuraida, lagu-lagu Ismail Marzuki tidak hanya lahir berkat
kepandaian dan inspirasi, tetapi dengan hati jiwa, bahkan keselamatan dirinya ikut
37
H. Ahmad Naroth, op.cit., hal. 182.
38
Heryus Saputro, op.cit., hal. 28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dihadapkan dengan situasi yang sulit. Ketika Ismail sedang berkelana ke daerah-
terjadilah peristiwa Bandung Lautan Api. Keadaan Bandung yang penuh dengan
api peperangan pada tahun 1946 itu menyebabkan mereka mengungsi lagi ke
Bandung Selatan
cinta mereka berdua tetap terjalin. Hingga pada tahun 1950, Ismail Marzuki dan
Jakarta. Bagi Ismail, Eulis merupakan sosok istri sekaligus ―ibu‖ yang menjadi
BAB III
KEMERDEKAAN INDONESIA
Indonesia ditandai dengan situasi yang tidak menentu. Dalam masa ini, rezim
Belanda memasuki tahapan yang paling menindas dan paling konservatif terhadap
rakyat. Bangsa Indonesia mengalami kerugian yang besar akibat dari eksploitasi
Belanda. Keadaan ini menjadikan Indonesia mulai tahun 1930 mengalami masa
39
Organisasi kooperatif (moderat) adalah organisasi yang memiliki sikap lunak (moderat), atau
mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Contoh organisasi ini antara lain: Budi Utomo, Gerindo, Muhammadiyah, dll.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
politik yang terjadi antara rakyat dengan pemerintah kolonial. Berbagai cara
dilarang keras mendengarkan lagu Indonesia Raya, serta lagu-lagu mars partai-
partai politik. Lagu-lagu tersebut tidak boleh dinyanyikan, tetapi hanya boleh
Indonesia, Belanda di negerinya sendiri mengalami situasi yang kacau balau. Pada
tanggal 10 Mei 1940, Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler menyerbu negeri
40
Organisasi nonkooperatif (radikal) adalah organisasi yang memiliki sikap keras (radikal), atau
tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan. Contoh organisasi ini antara lain: Perhimpunan Indonesia, PKI, Indische Partij, dll.
41
A. Kardiyat Wiharyanto, Sejarah pergerakan Nasional: Dari Lahirnya Nasionalisme Sampai
Masa Pendudukan Jepang, (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2015) hal. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menyerah dan wilayahnya diduduki Jerman Nazi. Jatuhnya negeri Belanda ini
dalam perang Pasifik. Pasukan perang yang di bentuk Belanda tidak kuat untuk
dalam pertempuran di laut Jawa. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah
Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa Indonesia pada tahun 1930-
1942 berada dalam masa krisis, baik di bidang politik dan ekonomi. Sejarah
Belanda di Indonesia (1930-1942). Semuanya itu didorong dari rasa cinta tanah
42
M.C. Ricklefs, op.cit., hal. 399.
43
Ibid., hal. 402.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Seperti telah diulas pada bab sebelum ini, Ismail Marzuki yang merupakan
putra Marzuki Saeran telah mengenal dan mencintai dunia musik sejak duduk di
bangku HIS. Kecintaannya terhadap musik berawal ketika Ismail suka bernyanyi
kepunyaan ayahnya. Selain bernyanyi, Ismail kecil juga sudah pandai memainkan
alat musik. Beberapa alat musik dia peroleh dari pemberian Marzuki Saeran
ketika Ismail berprestasi saat bersekolah. Marzuki Saeran yang juga pemain
1930-an. Ismail dapat tampil sebagai penyanyi, pemain musik, dan kemudian
Ismail menjalin pertemanan dengan para musisi yang lebih senior di masanya. Dia
tidak sungkan berdiskusi dan bertanya mengenai segala hal yang berkaitan dengan
musik kepada orang-orang yang lebih ahli.44 Secara otodidak Ismail menambah
pengetahuannya dalam bidang musik. Meskipun dia bukanlah lulusan dari sekolah
musik, dengan usahanya sendiri Ismail rajin mencari buku-buku dan literatur
musik.
Pada tahun 1931, Ismail untuk pertama kalinya mencipta sebuah lagu
berjudul O Sarinah. Lagu ini dia ciptakan berbahasa Belanda pada usia 17 tahun,
Lagu tersebut menceritakan tentang kehidupan seorang gadis desa yang bernama
44
Dieter Mack, op.cit., hal. 44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dalam lagu Ismail ini sama seperti yang ditulis Soekarno dalam bukunya Sarinah,
lagu. Mulai dari tema lagu, lirik, nada, dan irama, semuanya saling berkaitan.
terjadi pada masa itu. Diawal karirnya ini, karya Ismail Marzuki banyak berkisah
Untuk nada dan irama, Ismail Marzuki banyak menggunakan jenis musik yang
lagu sendiri, namun juga sebagai penggubah lagu. Ismail Marzuki mulai
menggubah lagu sejak tahun 1933. Lagu-lagu yang dia gubah berasal dari
pencipta aslinya, yang sebagian hanya dia tulis melodinya, maupun liriknya saja.
Kembali ke karya ciptaan Ismail Marzuki sendiri. Pada tahun 1935 setelah
Serenata dengan berirama keroncong. Tahun 1936 muncul lagu Oh Jauh di Mata
dan Roselani yang menggambarkan suasana romantis dan alam Hawaii di tepi
samudra Pasifik. Berikutnya dua lagu dia ciptakan pada tahun 1937, yaitu lagu
32
melayu Sumatera Utara, dan lagu Kasim Baba yang berlatar belakang cerita
―Hikayat 1001 Malam‖.47 Beberapa lagu karya Ismail ini mulai direkam pada
diedarkan.
Pada tahun 1938, bersama Band Hawaiiannya The Sweet Java Islander,
Ismail Marzuki untuk pertama kalinya mengisi suara dalam film ―Terang Bulan‖.
Film ini dibuat dan disutradarai oleh Albert Balink, seorang Belanda keturunan
Jerman. Dalam film ini, Ismail Marzuki berperan sebagai pengisi suara Raden
hula, dan Bunga Mawar dari Kahyangan.48 Lagu-lagu tersebut dia nyanyikan
Rex Theatre, Kramat. Film ini mendapat respon yang baik di kalangan
Kesuksesan film ini berdampak baik bagi Ismail Marzuki bersama The
Sweet Java Islander. Band Hawaiian yang dibentuk oleh Lief Java ini diundang
Mereka berangkat tanggal 16 Juli 1938. Segala biaya perjalanan termasuk makan-
minum, penginapan, honor para artis, dan ongkos-ongkos lainnya ditanggung oleh
tergabung dalam ―Terang Bulan Party‖. Rombongan ini merupakan gabungan dari
47
Firdaus Burhan, op.cit., hal. 22.
48
Ninok Leksono, op.cit., hal. 61
49
Yodel, menurut kamus musik, adalah teknik menyanyi yang dilakukan melalui suara normal
yang banyak diselingi suara-suara falsetto (diluar jangkauan nada biasa)
50
Ahmad Naroth, op.cit., hal. 9-10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Orkes Lief Java dan Band Hawaiian The Sweet Java Islander di bawah pimpinan
Hugo Dumas.51 Melalui pertunjukan ini, nama Ismail Marzuki dan juga Terang
Bulan Party semakin dikenal oleh masyarakat luas di kawasan Asia Tenggara.
lain, Bapak Kromo, Bandanaira, Olee lee di Kotaraja, Rindu Malam, “Lenggang
bahasa Belanda yaitu Als de Orchideen Bloeien dan Als’t Mei in de Tropen. Lagu
Als de Orchideen Bloeien menjadi top hit pada masa itu. Lagu itu kemudian
direkam oleh perusahaan piringan hitam HMV (His Master Voice) dari Singapura
dan disiarkan melalui radio NIROM Bandung. Berkat rekaman piringan hitam
mencipta sejumlah lagu. Situasi Indonesia yang sedang mengalami krisis akibat
tersebut justru menjadi ide bagi karya cipta Ismail Marzuki. Memasuki tahun
1940, lagu-lagu berkisah tentang keresahan jiwa muda dan berkisah tentang
kehidupan manusia mulai dia ciptakan. Lagu-lagu itu antara lain: Malam Kemilau,
51
Ibid,. hal. 11-13.
52
Firdaus Burhan, op.cit., hal. 22-23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
serta merebut Indonesia dari tangan kolonial Belanda. Tujuan Jepang menyerang
industrinya.
mencari simpati bangsa Indonesia, misalnya (1) setiap hari radio Tokyo
Indonesia dengan bangsa Jepang itu serumpun, sebagai Jepang sebagai saudara
yaitu Jepang sebagai pemimpin, pelindung dan cahaya Asia, (5) Jepang
mendapatkan beasiswa.53
Belanda secara langsung diambil alih oleh Jepang. Jepang dalam menjalankan
53
A. Kardiyat Wiharyanto, op.cit., hal. 103.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Djawa Hoso Kanrikyoku pada tanggal 1 Oktober 1942. Badan yang mengurus dan
Pada bulan April 1942, Jepang membentuk organisasi rakyat yang diberi
nama ―Gerakan Tiga A‖, yang dipimpin oleh Mr.R. Samsudin. Gerakan Tiga A
berasal dari slogan bahwa Jepang adalah peimimpin Asia, Pelindung Asia, dan
dukungan untuk tujuan perang Jepang dan Kemakmuran Bersama Asia Timur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
XVI, (2) Sumatera, dengan pusatnya Bukittinggi di bawah Tentara XXV, dan (3)
sosial dan politik di Indonesia.55 Dalam 3 koloni tersebut, Jawa menjadi daerah
Justru rakyat semakin tertindas akibat penjajahan yang dilakukan Jepang. Untuk
hasil bumi bangsa Indonesia. Rakyat diberlakukan tanam paksa, dimana hasilnya
untuk bekerja membuat tempat pertahanan, jembatan, jalan kereta api, dll. Mereka
bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup. Akibatnya, kelaparan terjadi
54
M.C. Ricklefs. op.cit. hal. 411-412.
55
G. Moedjanto, op.cit., hal. 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perlawanan untuk bebas dari penjajahan Jepang. Perjuangan nasional pada masa
itu dilakukan dengan dua cara, yaitu secara legal dan illegal. Pada saat itu,
pergerakan secara legal (resmi) dengan Jepang dipimpin oleh Soekarno-Hatta, dan
pergerakan secara illegal (bawah tanah) dipimpin oleh Sutan Syahrir. Organisasi-
organisasi yang dibentuk baik legal maupun illegal ini sepakat untuk melakukan
Di tahun 1944, Jepang berada dalam masa terancam ketika pasukan Sekutu
bangkit kembali dan bergerak menuju Asia Tenggara. Kekuatan Jepang semakin
melemah ketika Sekutu mendarat di Irian Barat pada bulan April 1944 dan
jatuhnya pulau Saipan ke tangan Sekutu pada bulan Juli 1944. Jepang mulai
menyadari bahwa mereka tidak lagi mendapat dukungan dari rakyat. Untuk
mengatasi situasi ini, pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Koiso
kepada Indonesia di kemudian hari.56 Hal ini kemudian ditanggapi langsung oleh
tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, kota Hiroshima dan Nagasaki hancur oleh
karena bom atom dari pihak sekutu. Akibat kedua kota tersebut dibom, Jepang
menjadi tidak berdaya. Hingga pada akhirnya Jepang menyerah kepada sekutu
56
Ibid., hal 84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pada tanggal 15 Agustus 1945. Dua hari setelah itu, Indonesia di bawah Soekarno-
peraturan baru, Ismail Marzuki sangat produktif dalam karya ciptaannya. Dia
melakukan berbagai perlawanan untuk bebas dari penjajahan Jepang. Judul lagu
demi judul lagu pun muncul dengan konsep pemikirannya yang semakin mapan
dan berbobot.
Tidak hanya sebagai pencipta lagu saja, dalam aktivitasnya di periode ini,
(Badan Pusat Kebudayaan) dan Djawa Hoso Kanrikyoku (Biro Pengawas Siaran
rakyat Indonesia. Sedangkan Djawa Hoso Kanrikyoku lah yang mengawasi serta
Indonesia.
Kelana Malam, Kalung Asmara (syair oleh H Azhar), Kesuma Melati (syair oleh
Bachrum Rangkuti), Kembang Rampai dari Bali, Gagah Perwira, Seia Sekata,
Wanita Sejati, Jakarta Raya, Ratapan Kelana, Sri Jakarta, Stanmbul Sri Rama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan Selendang Pelangi. Selain itu masih di tahun 1942, Ismail Marzuki juga
menggubah beberapa syair lagu milik orang lain, diantaranya Kaparinyo Baru
Lagu lainnya juga dia ciptakan pada tahun 1943. Antara lain Sampul Surat,
Sitinjau Laut, Gadis Lembah (syair oleh Sjam Amir), Goyang Sago, Kroncong
Pelangi (syair oleh MD Alief), Parangtritis, Pulau nan Permai, Putera Delima,
Di Balik Awan, Dari Mana Datang Asmara, Jantung Hati, Senja Kala, Setangkai
Bunga, Sri Budiman, Semalam di Lembang, dan Sri Palembang. Sementara lagu
yang digubahnya pada tahun itu adalah Cincin Permata dan Terpikat, yang
Dari sejumlah lagu yang dia ciptakan pada periode 1942-1943 ini, lagu-
sepasang manusia. Semua itu didorong atas dasar kecintaannya yang besar
terhadap Tanah Air Indonesia. Sebagian syairnya berbentuk puisi lembut yang
Indonesia pun semakin menderita akibat keikutsertaan Jepang dalam perang Asia
57
Firdaus Burhan, op.cit., hal. 80.
58
Ibid., hal. 80-81.
59
Seriosa, menurut KBBI edisi ke-3, adalah jenis irama lagu yang dianggap serius karena
membutuhkan teknik suara yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Timur Raya. Melihat hal itu, Ismail Marzuki kembali mencipta lagu dengan syair
Saat berusia 30 tahun, muncullah lagu perjuangan yang berisi tentang cinta
kasih terhadap Tanah Air. Lagu tersebut dia ciptakan pada bulan Oktober 1944,
yang diberi judul Rayuan Kelapa. Lagu lainnya masih di tahun yang sama antara
lain, Gegap Gempita, Sarinah Adinda, Karangan Bunga dari Selatan, Suara
Kecapi, Sunting Melati (syair oleh MD Alief), Sampai Jumpa Pula, Putri Ladang
(syair oleh Sjaiful Bahri), Pelipur Lara (syair oleh M Sardi), dan Telaga Warna60.
membangkitkan semangat juang para tentara PETA (Pembela Tanah Air). Selain
itu, Ismail Marzuki juga menggubah lagu Bisikan Tanah Air dan Indonesia Tanah
melalui stasiun radio di Jakarta.61 Lagu-lagu itu dianggap tidak sejalan dengan
dikumandangkan.
60
Ibid., hal. 86.
61
Ahmad Naroth, op.cit., hal. 183-184.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
KEMERDEKAAN INDONESIA
tersebut merupakan salah satu cita-cita yang selama ini diperjuangkan oleh rakyat
khususnya kaum pergerakan. Tetapi, hal itu bukanlah titik akhir perjuangan
Disisi lain, rakyat masih saja dihadapkan oleh pihak sekutu yang datang
kedatangan Sekutu, karena tujuan mereka ingin melucuti tentara Jepang dan
sekutu ini diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dari
peristiwa yang terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
penuh dengan ketegangan dan kerusuhan. Berbagai pertempuran pun mulai terjadi
di sejumlah daerah.
Indonesia, hal yang sama dilakukan terhadap peralatan radio Jepang, yang juga
harus diserahkan oleh Indonesia. Setelah itu orang-orang Indonesia yang terlibat
Abdulrahman Saleh. Awal didirikan Badan penyiaran radio ini mengemban tugas
sebagai radio perjuangan bangsa dengan slogan ―Sekali di Udara Tetap di Udara‖.
makin memanas ketika kedatangan pasukan Inggris yang mulai menguasai RRI
agar dia memperbanyak penyiaran musik dan lagu. Untuk memenuhi permintaan
62
Dieter Mack, op.cit., hal. 63.
63
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
membentuk kelompok musik di bawah naungan RRI Jakarta. Dari sinilah awal
Karena ketegangan dan kerusuhan yang terjadi pada saat itu menyebabkan
kelompok musik ini berasal dari personelnya yang hanya terdiri empat orang
personel inti, yaitu Saleh Soewita (gitar), Ishak (contra bass), Jahja (biola, dan
Arizton da Cruz (Piano; pemusik asal Filipina yang berganti nama menjadi Arief
Empat Sekawan secara berkala mengisi acara musik di radio, dan tidak
Semakin lama Empat Sekawan makin dikenal dan digemari oleh masyarakat di
berbagai daerah.
64
H. Ahmad Naroth, op.cit., hal. 184.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Melihat hal ini, Ismail Marzuki tidak mau bekerja sama dengan Belanda. Hingga
sudah dijanjikan gaji besar, sebuah mobil, dan permintaan beberapa temannya
agar Ismail mau bekerja di ROIO, namun semua itu tetap dia tolak.65 Akhirnya
Ismail memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya di RRI Jakarta. Bersamaan
dengan itu Kelompok musik Empat Sekawan yang dibentuknya pun juga
dibubarkan.
berkurang. Dia kemudian membuka kursus bahasa asing di rumahnya. Selain itu
Ismail juga membantu Eulis Zuraida (istrinya) berjualan makanan, seperti gado-
dan kerusuhan semakin memanas. Keadaan tersebut memaksa Ismail untuk segera
sementara waktu mereka berdua tidak tinggal bersama, karena pada saat itu Ismail
seperti pada waktu dia di Jakarta. Pasukan Inggris telah memasuki kota Bandung.
waktu yang sama, NICA yang dipimpin Brigadir MacDonald memberi ultimatum
kepada TRI (Tentara Republik Indonesia) dan para pejuang untuk meninggalkan
65
Ibid., hal 186.
66
Heryus Saputro, op.cit., hal. 27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kota Bandung. Namun, para pejuang di Bandung tidak mau begitu saja
meninggalkan kota Bandung. Mereka tidak rela kotanya jatuh ke tangan musuh.
Maka dipilihlah cara supaya kota Bandung tidak dimanfaatkan Sekutu. Sebelum
Bandung. Dalam waktu singkat kota Bandung berubah menjadi lautan api.67
terkena dampaknya. Atap rumahnya terbakar akibat mortir yang ditembakan oleh
ciptaan lagu marsnya yang berjudul Halo-halo Bandung. Lagu ini mampu
lagu ini pernah terjadi kontroversi tentang siapa pencipta aslinya. Selain itu syair
yang terdapat di dalamnya, ―mari Bung rebut kembali‖, memberi inspirasi para
para pejuang untuk merebut kembali kota Bandung dari tangan musuh.
Selain lagu Halo-halo Bandung, setelah tahun 1945 ini Ismail Marzuki
lebih aktif menciptakan lagu yang berkisah tentang perjuangan bangsa Indonesia.
Lagu-lagu itu di antaranya, Saputangan dari Bandung Selatan (lagu lembut yang
mengartikan tanda mata dalam perjuangan), Karangan Bunga dari Selatan (lagu
67
Djen Amar, Bandung Lautan Api, (Bandung: Dhiwantara, 1963) hal. 148-149.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang mengisahkan semangat berjuang dan taktik perang semesta), dan Sepasang
Mata Bola (Lagu yang mengajak setiap orang untuk melihat kembali langkah
pejuang yang berangkat ke medan juang).68 Dari judul lagu-lagu di atas, Ismail
Marzuki lebih ingin mengangkat tentang jiwa heroisme atau kepahlawanan para
Perempuan menjadi inspirasi dan sumber dukungan bagi para pejuang, Hal ini
kemudian muncul ide bagi Ismail Marzuki untuk menciptakan lagu Melati di
Tapal Batas (bernuansa seriosa) pada tahun 1947. Jika dilihat dari syair lagunya,
Ismail mengartikan bahwa gadis pejuang di tapal batas itu adalah melati yang jadi
Pada tahun 1948 atau masa akhir revolusi kemerdekaan Indonesia, tercipta
Malam, dan Gita Perwira. Tema yang diangkat Ismail Marzuki dalam beberapa
perjuangan. Agar lagu yang dihasilkannya terdengar lebih indah di telinga para
pejuang dan pendengar, tidak jarang Ismail Marzuki memasukkan unsur romantis
68
Dieter Mack, op.cit., hal. 70.
69
Ninok Leksono, op.cit., hal. 98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kemerdekaan ini terus dilakukan Ismail Marzuki hingga akhir tahun 1948.
Ancaman dan segala kontroversi yang dia terima di masa sebelum kemerdekaan
tidak membuatnya jera dalam proses penciptaan lagu di masa ini. Justru Ismail
Marzuki semakin memiliki semangat perjuangan demi membela nusa dan bangsa.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pada tahun 1945-1948 ini adalah periode
Dari beberapa lagu yang telah diciptakannya ini, Ismail Marzuki berupaya
memberi dorongan semangat juang kepada para pejuang untuk menghadapi pihak
Sekutu. Semangat perjuangan, jiwa gagah berani, dan tidak takut mati demi
sumbangsih tak ternilai, bukan saja bagi bidang musik Indonesia, tetapi juga
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan atas rumusan masalah yang telah dijelaskan pada Bab II, Bab
dan memainkan alat musik. Berawal dari beberapa alat musik pemberian
Lief Java, dan dari sinilah perjalanan kariernya sebagai pemain musik
perjalanannya, istri dari Eulis Zaurida ini memiliki peran yang besar
pemain musik saja, namun juga sebagai pencipta lagu. Ismail Marzuki
memiliki unsur yang kuat untuk menghasilkan sebuah lagu. Mulai dari
tema lagu, lirik, nada, dan irama, semuanya saling berkaitan. Semua
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
terjadi pada masa itu. Diawal karirnya ini, karya Ismail Marzuki banyak
proses penciptaan lagunya terus berkembang. Selain itu dia juga terlibat
bebas dari Sekutu pada masa revolusi kemerdekaan ini menjadi salah
satu alasan Ismail Marzuki untuk terus mencipta lagu perjuangan. Lagu-
perjuangan, jiwa gagah berani, dan tidak takut mati demi membela nusa
besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Majalah
Ahmad Naroth, ―Bang Ma’ing Anak Betawi‖, Intisari, No. 227, Juni 1982
Ahmad Naroth, ―Bang Ma’ing pun Menggubah Cerita Horror‖, Intisari, No. 229,
Agustus 1982.
Endah Soekarsono, ―Bang Maing yang Karyanya Tahan Arus Jaman‖, Femina,
No. 46, Tahun XV, 26 November 1987.
Heryus Saputro, ―Ismail Marzuki, Dari Pinggir Kali ke Persada Negeri‖, Femina,
No. 23. Tahun XXIV, 13-19 Juni 1996
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Karya Ilmiah
Sumarni, C. 1991. Laporan Penelitian. Gaya Bahasa Komponis Ismail Marzuki
dalam Lirik Lagu-Lagu Ciptaannya. Yogyakarta: Balai Penelitian Institut
Seni Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
sumber-sumber Menilai
lainnya. kemampuan
peserta didik
Mengasosiasi: dalam
Menganalisis menganalisis
informasi dan data- tentang Peran
data yang didapat Ismail Marzuki
dari sumber- dalam
sumber mengenai Perjuangan
keterkaitan untuk Kemerdekaan
mendapatkan Indonesia.
kesimpulan tentang
Peran Ismail
Marzuki dalam
Perjuangan
Kemerdekaan
Indonesia.
Mengkomunikasikan
Membuat hasil
kajian yang
selanjutnya
dilaporkan dalam
bentuk tulisan
terkait dengan
Peran Ismail
Marzuki dalam
Perjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kemerdekaan
Indonesia.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menunjukan sikap syukur atas persatuan dan keinginan bersatu dalam
perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia.
2. Menunjukan sikap perilaku kerjasama, tanggung jawab, dan cinta damai.
3. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
4. Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Ismail Marzuki.
5. Mendeskripsikan perjuangan Ismail Marzuki sebelum kemerdekaan
Indonesia.
6. Mendeskripsikan perjuangan Ismail Marzuki sesudah kemerdekaan
Indonesia.
7. Menulis artikel tentang peran Ismail Marzuki dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia.
D. MATERI AJAR
1. Latar belakang kehidupan Ismail Marzuki.
2. Perjuangan Ismail Marzuki sebelum kemerdekaan Indonesia.
3. Perjuangan Ismail Marzuki sesudah kemerdekaan Indonesia.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi
3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
F. SUMBER BELAJAR
Mack, Dieter. 2005. Ismail Marzuki: Musik, Tanah Air, dan Cinta. Jakarta:
LP3ES.
61
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Alat : Laptop, LCD.
Bahan : Power point, sumber bacaan, internet.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa 5’
Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama Menit
Guru mengecek kehadiran siswa
Apersepsi:
Guru menyampaikan pengantar tentang
peran Ismail Marzuki dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya dan
menyampaikan pendapat tentang materi
Peran Ismail Marzuki dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mendiskusikan topik
permasalahan tentang Peran Ismail Marzuki
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
Mengasosiasi
Peserta didik melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan analisis
hasil diskusi kelompok di depan kelas yang
diwakili oleh salah satu anggota kelompok
masing-masing, anggota kelompok lain
memberikan tanggapan.
Peserta didik menyajikan hasil simpulan
materi yang telah dipelajari di depan kelas.
H. PENILAIAN
A. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Bersyukur kepada Tuhan 1
2. Berdoa sebelum dan sesudah 2
kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
d. Instrumen:
Instrumen 1.
Indikator
Berdoa sebelum dan
Nama Bersyukur kepada NilaiAkhir
No. sesudah kegiatan
Peserta didik Tuhan
pembelajaran
(1-4)
(1-4)
1.
2.
3.
4.
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 8
Baik : apabila memperoleh skor 6
Cukup : apabila memperoleh skor 4
Kurang : apabila memperoleh skor 2
B. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian: Non tes (Pengamatan sikap selama proses
pembelajaran/observasi)
b. Bentuk Instrumen: Lembar penilaian
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Menghargai pendapat teman 1
2. Tidak memilih - milih teman 2
d. Instrumen
No. Nama Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2.
3.
4.
Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 12
Baik : apabila memperoleh skor 9
Cukup : apabila memperoleh skor 6
Kurang : apabila memperoleh skor 3
65
3. Mengemukakan pendapat 3
4. Bertanya 4
d. Instrumen:
Indikator
Nilai
No. Nama Mengemukakan
Keaktifan Keseriusan Bertanya Akhir
Pendapat
1.
2.
3.
4.
66
D. Pengetahuan (Kognitif)
a. Teknik Penilaian: Tes
b. Bentuk Instrumen: Lembar tugas
c. Kisi-kisi: Tugas terstruktur
d. Instrument: Soal tes
Soal tes
1. Deskripsikan latar belakang kehidupan Ismail Marzuki!
2. Deskripsikan perjuangan Ismail Marzuki sebelum kemerdekaan Indonesia!
3. Deskripsikan perjuangan Ismai Marzuki sesudah kemerdekaan Indonesia!
Kunci jawaban
1. Deskripsikan latar belakang kehidupan Ismail Marzuki!
Ismail Marzuki dilahirkan di kampung Kwitang, Jakarta pada tanggal
11 Mei 1914. Ayahnya adalah Marzuki Saeran. Di lingkungan keluarga,
kerabat, dan teman-temannya Ismail Marzuki kerap dipanggil Mail atau
Maing, dan kemudian jadi Bang atau Pak Mail/Maing. Ismail tumbuh
berkembang dan bergaul dengan anak-anak sebayanya yang sebagian besar
berasal dari kalangan rakyat biasa. Sejak kecil, Ismail memiliki
kesenangan/hobi di bidang musik. Dia menyukai lagu-lagu, dan tahan
berjam-jam di depan ―Gramofon‖. Dengan suara merdunya dia sering
menyanyikan lagu berbahasa Belanda, di antaranya kun je nog zingen, zing,
dan mee. Budaya Barat khususnya Belanda cukup memberikan pengaruh
besar bagi kehidupan Ismail. Karena kepandaiannya dalam berbahasa
Belanda, Ismail yang sering disebut ―Ismail atau Maing‖ pun berubah
panggilan menjadi ―Benjamin atau Ben‖ ketika orang Barat menyapanya.
Guna memacu semangat belajar, Marzuki Saeran kerap
menghadiahkan benda-benda tertentu (salah satunya alat musik) apabila
Ismail naik kelas. Ismail bekerja di perusahaan dagang ―KK Knies‖ yang
berlokasi di Noordwijk Straat (sekarang Jalan Ir Juanda, Jakarta Pusat).
Perusaahan ini bergerak di bidang musik, yang tidak lain merupakan hobi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yang paling Ismail senangi. Dia bekerja sebagai verkoper (penjual) berbagai
alat musik, perekam, dan piringan hitam merek Columbia.
Karena kecintaannya terhadap musik, ketika berusia 17 tahun (1931)
Ismail Marzuki bersama teman-temannya anak Kemayoran bergabung dengan
Lief Java, disaat pemainnya ingin merekrut orang muda yang memiliki
keinginan untuk memajukan seni suara di seluruh Indonesia. Semakin lama
nama Ismail Marzuki makin dikenal oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hal
ini dikarenakan adanya siaran radio NIROM dan VORO yang menyiarkan
lagu-lagu mereka. Ismail Marzuki memiliki istri bernama Eulis Zaurida. Eulis
Zauraida memiliki peran yang besar bagi karier Ismail Marzuki. Hampir
semua lagu-lagu ciptaan Ismail setelah berumah tangga yang pertama-tama
menyanyikannya adalah istrinya. Bantuan istrinya ini sangat diperlukan
ketika Ismail mempersiapkan lagu-lagu yang akan diciptakannya. Menurut
Eulis Zaurida, lagu-lagu Ismail Marzuki tidak hanya lahir berkat kepandaian
dan inspirasi, tetapi dengan hati jiwa, bahkan keselamatan dirinya ikut
dikorbankan. Kebanyakan lagu-lagu Ismail yang bernafaskan asmara, Eulis
Zaurida lah yang menjadi sumber inspirasinya.
68
ilham untuk tema lagu-lagunya. Untuk nada dan irama, Ismail Marzuki
banyak menggunakan jenis musik yang populer saat itu, mulai dari
keroncong, hawaiian, hingga jazz.
Memasuki periode 1942-1943, lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki
mengkisahkan tentang keadaan Indonesia yang memiliki berbagai kekayaan,
kesuburan, serta keindahan alamnya. Dia juga mulai mengarah pada
penciptaan lagu-lagu perjuangan yang bertemakan tentang cinta sepasang
manusia. Semua itu didorong atas dasar kecintaannya yang besar terhadap
Tanah Air Indonesia. Sebagian syairnya berbentuk puisi lembut yang bersifat
menghibur dan cenderung mengarah pada bentuk musik ―seriosa‖. Ketika
tahun 1944, pendudukan Jepang berada dalam masa terancam ketika pasukan
Sekutu bergerak menuju Asia Tenggara. Kehidupan rakyat Indonesia pun
semakin menderita akibat keikutsertaan Jepang dalam perang Asia Timur
Raya. Melihat hal itu, Ismail Marzuki kembali mencipta lagu dengan syair
yang membangkitkan semangat juang rakyat untuk meraih kemerdekaan.
Untuk selanjutnya karyanya lebih mengarah pada penciptaan lagu perjuangan
Indonesia.
69
Pedoman penskoran
Keterangan:
skor perolehan
𝑁𝐴 = x 100
skor maksimal
70
E. Psikomotorik
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Lembar tugas
c. Kisi-kisi :
Tugas : Peserta didik diberi tugas untuk membuat artikel ilmiah
d. Instrumen:
Soal : Buatlah artikel ilmiah tentang Peran Ismail Marzuki dalam
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Aspek yang dinilai
Nama
Ketepatan Nilai
No Peserta Relevansi Kelengkapan Pembahasan
Waktu Akhir
Didik (1-4) (1-4) (1-4)
(1-4)
1.
2.
3.
4.
Petunjuk Penyekoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13–16
Baik : apabila memperoleh skor 9 – 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5 – 8
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 4
Mengetahui,