Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

PANCASILA

Dosen pengampu

H. Syamsudin, S.H., M.S.I

Nama : Erik astadika

NIM : 20210102345

PRODI PRNDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN

2021/202

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.Tugas ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen
kami H.SYAMSUDIN,S.H.,M.S.I. selaku pengampu mata kuliah PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pacitan, 28 Maret 2022

ERIK ASTADIKA
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................2
C.Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan
Bernegara
A.Pancasila Dalam kehidupan Hukum Bangsa Indonesia Dan Dalam Kehidupan
Ketatanegaraan..................................................................................................................5
B.PANCASILA sebagai Ideologi dalam kehidupan budaya ,Agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME serta kehidupan sosial....................................................................14
D Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Politik , Ekonomi Dan Aparatur
Pemerintah.........................................................................................................................15
BAB III PAHAM INTEGRALISTIK BUKAN LIBERALISME DAN BUKAN
KOMUNISME
Paham Integralistik Bukan Liberalisme Dan Bukan Komunisme.......................................17
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan......................................................................................................................
B .Kritik Dan Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka

BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

3
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia. Pokok bahasan ini mengkaji dinamika
Pancasila pada era pra kemerdekaan, awal kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan
Reformasi. Pada bagian ini akan dihantarkan untuk memahami arus sejarah bangsa
Indonesia, terutama terkait dengan sejarah perumusan Pancasila. Hal tersebut penting untuk
diketahui karena perumusan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia mengalami dinamika
yang kaya dan penuh tantangan. Perumusan Pancasila, mulai dari sidang BPUPKI sampai
pengesahan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang PPKI, masih mengalami tantangan
berupa “amnesia sejarah” Bahasan ini penting agar mengetahui dan memahami proses
terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara. Tujuannya adalah agar dapat menjelaskan
proses dirumuskannya Pancasila sehingga terhindar dari anggapan bahwa Pancasila
merupakan produk rezim Orde Baru. Pembahasan pada bab kedua ini, diawali dengan
penelusuran tentang konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
Kemudian, menanyakan dan menemukan alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian
sejarah bangsa Indonesia. Selanjutnya, mahasiswa perlu menggali sumber historis,
sosiologis, dan politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia. Kemudian,
mahasiswa perlu membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam
kajian sejarah bangsa Indonesia sekaligus mendeskripsikan esensi dan urgensi Pancasila
dalam kajian sejarah bangsa Indonesia untuk masa depan. Akhirnya, mahasiswa perlu
merangkum pengertian dan pentingnya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perumusan Pancasila?
2. Bagaimana Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia ?

C. Tujuan penulisan makalah


1. Membahas sejarah perumusan Pancasila
2. Membahas pacasila dalam arus sejarah bangsa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila dalam arus sejarah bangsa


1. Periode Pengusulan Pancasila
Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu
diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka Ke pintu gerbang
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang
dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal
Rasionalitas Politik,menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat
dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan
bangsa. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu teguh
menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian,disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28
Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri bagi bangsa Indonesia.
Kesemuanya itu merupakan modal politik awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh
pergerakan sehingga sidang-sidang maraton BPUPKI yang difasilitasi Laksamana Maeda,
tidak sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Para peserta sidang BPUPKI

5
ditunjuk secara adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan juga atas dasar
integritas dan rekam jejak di dalam konstituensi masing-masing. Oleh karena itu,
Pabottinggi menegaskan bahwa diktum John Stuart Mill atas Cass R. Sunstein tentang
keniscayaan mengumpulkan the best mindsatau the best character yang dimiliki suatu
bangsa, terutama di saat bangsa tersebut hendak membicarakan masalah-masalah
kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi. Dengan demikian, Pancasila tidaklah sakti dalam
pengertian, berikut ini dikemukakan beberapa peristiwa penting tentang perumusan
Pancasila. Perlu Anda ketahui bahwa perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan
dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni
1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April 1945 dengan
jumlah anggota 60 orang. Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat yang
didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan
Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, panglima
tentara ke-16 Jepang di Jakarta, pada 28 Mei 1945. Sehari setelah dilantik, 29 Mei 1945,
dimulailah sidang yang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara
Menurut catatan sejarah, diketahui bahwa sidang tersebut menampilkan beberapa
pembicara, yaitu Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Soetomo,
salah seorang pengusul calon dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang
berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan
tentang dasar negara sebagai berikut:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai