Anda di halaman 1dari 31

Nama : Lista Putri Adinda Rahmi

NIM : 09191038
MK : Pengantar Teknik Perkapalan

Resume UAS

Untuk memanfaatkan laut, dibutuhkan alat untuk :


1. Menangkap ikan misalnya kapal penangkap ikan
2. Menambang minyak bumi gas dan lain-lain yaitu bangunan lepas pantai
3. Mengambil energi laut yaitu peralatan atau teknologi yang sedang dikembangkan
4. Transportasi laut misalnya kapal penumpang
5. Olahraga dan pariwisata misalnya kapal pesiar
6. Menjaga keamanan dan kedaulatan misalnya kapal perang dan kapal tanker

Rute Utama Pelayaran Dunia yang Melewati Indonesia


Indonesia terletak di antara 2 benua dan juga 2 samudera. Adapun benua yang mengapit
Indonesia yakni Asia dan Australia. Sedangkan samudera yang mengapit Indonesia adalah
Pasifik dan Hindia. Lokasi yang strategis ini yang membuat Indonesia dilalui bukan hanya
jalur pelayaran utama tetapi juga jalur pelayaran sekunder.

Adapun jalur pelayaran utama yang melewati Indonesia adalah:


► Rute Jepang – Inggris, masuk ke Indonesia melalui wilayah selat Karimata, Selat Malaka
dan juga Selat Sunda apabila ada tujuan tambahan ke Jakarta.
► Rute China – Australia, melewati wilayah Indonesia yakni Selat Karimata lalu menuju ke
Laut Jawa dan juga Selat Sunda. 
► Rute Jerman – Jepang, melewati wilayah Indonesia yakni Selat Malaka.
► Rute Indonesia – Saudi Arabia, melalui selat sunda dan Selat Malaka.

PELUANG USAHA
Untuk muatan dan rute tertentu dilihat dari :
1. Permintaan (demand) dan penawaran (supply)
Dalam membuat kapal tentu saja diperlukan kesesuaian terhadap permintaan dari
pembeli kapal juga dengan beberapa ketentuan persetujuan di kedua belah pihak
2. Sudah ada berapa pemain atau pesaing
Biasanya dilontarkan karena ingin mengetahui berapa tinggi persaingan kapal tersebut
yang nantinya berpengaruh pula pada harga kapalnya
3. Ongkos angkut atau freight rate di pasaran
Yaitu harga standar kapal di pasaran
4. Sewa beli bekas atau membangun baru
Dimaksudkan untuk memperjelas kerjasama antar pihaknya entah itu sewa kapal beli
bekas atau new building dari kapal
5. Perbandingan total pengeluaran dan pemasukan untuk beberapa ukuran kapal
Berkaitan dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari si kapal

JIKA ADA PELUANG


Permintaan pemesanan (owner requirements) biasanya tertuju pada :
1. Jenis kapal yang sesuai untuk muatan tertentu
2. Kesesuaian ukuran kapal dengan jenis kapal dan jenis muatannya
3. Banyaknya muatan atau kapasitas yang paling menguntungkan
4. Terkait dengan keuntungan maksimal yang dapat diperoleh ketika membeli kapal
tersebut
5. Kecepatan kapal yang bersaing
6. Kecepatan kapal yang sesuai dengan bentuk kapalnya
7. Jarak tempuh atau radius pelayaran atau berapa hari berlayarnya si kapal atau endurance
dengan bahan bakar air tawar dan makanan 100%
8. Pembatasan ukuran kapal karena lewat terusan atau kedalaman pelabuhan
9. Permintaan lainnya

Muatan Kapal Niaga


Muatan dapat digolongkan menjadi :
1. Muatan curah air atau bulk liquid cargo
2. Muatan curah padat atau bulk solid cargo
3. Muatan dalam kontainer atau containerized cargo
4. Muatan dalam kemasan (karton, peti, drum, dsb) (repackage cargo)
5. Muatan yang diinginkan atau refrigerated cargo
6. Muatan lepas atau tanpa kemasan (loose cargo)
7. Muatan berat atau heavy load
8. Penumpang atau passenger

a. Muatan curah cair atau bulk liquid cargo


Minyak mentah adalah komoditi utama.
Lainnya yaitu hasil olahan minyak, bahan kimia cair, minyak nabati, dan anggur (minuman)

b. Muatan curah padat atau bulk solid cargo


Muatan curah besar, dengan kapal besar :
- Bijih besi - fosfat
- batu bara - aluminium
- biji-bijian - bauksit

c. Muatan curah kecil cukup untuk 1 kapal :


- hasil hutan - semen - tapioka
- bijih tembaga - bijih seng dan krom
- oil cake - hasil olahan baja
- bijih mangan - bijih nikel

d. Muatan dalam Kontainer


Jenis Kontainer :
1. Flat track berupa alas dan dinding ujung

Gambar d.1 Flat track


Sumber :marineinsight.com

2. Ventilated containers yaitu kontainer yang diberi ventilasi

Gambar d.2 Ventilated Container


Sumber :marineinsight.com
3. Half-height containers yang setengah tinggi untuk muatan berat
Gambar d.3 Half-Height Container
Sumber :marineinsight.com

4. Tank containers untuk muatan cair atau gas

Gambar d.4 Tank container


Sumber :marineinsight.com

5. Open or canvas top containers yaitu kontainer yang dapat diamati dari atas

Gambar d.5 Open top container


Sumber :marineinsight.com

6. High-cube container untuk muatan ringan


Gambar d.6 High Cube container
Sumber :marineinsight.com

7. Bulk container untuk muatan curah ringan

Gambar d.7 Bulk container


Sumber :indiamart

8. Reefer containers untuk muatan yang didinginkan

Gambar d.8 refrigerated container


Sumber :marineinsight.com

Ukuran Container Standar


Container 20 feet* 8 feet* 8 feet
Container 40 feet* 8 feet* 8 feet
e. Muatan Lepas
Barang- barang plastic besar
Barang – barang setengah jadi dari baja atau logam lain (pipa, batang pelat, dll)

KAPAL
Berdasarkan fungsinya kapal dapat dibagi menjadi (Taggart, 1980) :
1. Kapal Niaga atau Commersial Ship
Untuk mengangkut muatan dari satu tempat ke tempat yang lain
Sering dalam jalur besar
2. Kapal Industri atau Industri Vessels
Untuk mengambil bahan makanan dan lain-lain dari laut
Untuk memelihara alur pelayaran
Untuk melakukan penelitian
3. Kapal Pelayanan atau Service Vessels
Bertugas membantu kapal lain membantu pekerjaan tertentu di laut
4. Kapal Perang atau War Ships
Untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara
Jenis-jenis kapal niaga (tanker , pengangkut pasukan) tetapi khusus dipakai dan dimiliki
oleh militer

Catatan :
 Kapal industri
Kapal tugboat bertugas menjemput kapal lain dan memberi alur pelayaran
Kapal bantu navigasi bertugas melakukan penelitian
Kapal ikan berfungsi untuk menangkap ikan
 Kapal Pelayanan
Bertugas membantu kapal lain
Kapal supply untuk memberi supply ke kapal lain
Kapal takbut juga masuk kapal pelayanan
 Kenapa Indonesia tidak memiliki kapal induk?
karena untuk negara lain yang memiliki kapal induk, mereka merupakan negara offensif di
mana mereka siap untuk diserang dan bisa menyerang balik. selain itu kapal induk mereka
digunakan untuk mengurus segala keperluan laut lainnya dikarenakan laut mereka sedikit
maka tempat berlabuhnya juga sedikit maka dari itu dibutuhkan kapal induk yang besar untuk
mewakili kapal-kapal lainnya. berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak laut serta
prinsip yang dianut oleh bangsa Indonesia beda dengan negara lainnya (hanya bertahan).

CONTOH KAPAL
1. Kapal Niaga atau Commersial Vessels
1. Kapal Penumpang
Yaitu kapal yang difungsikan untuk mebawa penumpang,
Gambar 1.1 Kapal penumpang
Sumber : tribunnews.com

2. Kapal Penyeberangan Atau Ferry

Gambar 1.2 Kapal Penyebrangan


Sumber : tribunnews.com

3. Kapal Ferry Ro-ro (Roll On/Roll Off Ship)

Gambar 1.3 Kapal Ferry/ Roro


Sumber : natunakab.go.id
4. Kapal Barang Umum Atau Generall Cargo Ship

Gambar 1.4 Kapal Barang/ kapal cargo


Sumber : harnas.com

5. Kapal Muatan Cair Atau Gas (Tanker )

Gambar 1.5 Kapal tanker


Sumber : portnews.com

6. Kapal Muatan Padat Atau Bulk Carrier

Gambar 1.6 Kapal Bulk carrier


Sumber : kapalku.com
7. Kapal Kontainer

Gambar 1.7 Kapal kontainer


Sumber : maritimeworld.web.id

2. Kapal Perang (War Ship)


1. Kapal Rumah Sakit

Gambar 2.1 Kapal Rumah Sakit


Sumber : republika.co.id

2. Kapal Patroli Cepat (fast patrol boats)

Gambar 2.2 kapal patroli


Sumber : jejaktapak.com

3. Kapal Torpedo (motor torpedo boats)


Kapal penjelajah torpedo adalah jenis kapal perang yang persenjataan utamanya
adalah torpedo (id.wikipedia.org).

Gambar 2.3 kapal torpedo


Sumber : id.wikipedia.org

4. Kapal Fregat (frigates)


Fregat ini memiliki konstruksi sepenuhnya dari baja, tidak seperti kelas La
Fayette yang menggunakan bahan komposit ringan secara ekstensif. Fregat ini
juga memiliki ketahanan terhadap kondisi laut yang lebih baik dan mampu
bertahan di laut lebih lama (id.wikipedia.org).

Gambar 2.4 Kapal Fregat


Sumber : id.wikipedia.org

5. Kapal Korvet atau Anti Radar (corvettes)


Gambar 2.5 Kapal Korvet
Sumber : kadalbirulaut.wordpress.com

6. Kapal Pendaratan Pasukan Dan Kendaraan (landing crafts for vehicles and
personnel LCVP)

Gambar 2.6 Kapal LCVP


Sumber : en.wikipedia.org
3. Kapal industri
1. Kapal ikan

Gambar 3.1 Kapal ikan


Sumber : en.wikipedia.org

2. kapal keruk isap


Gambar 3.2 Kapal ceruk isap
Sumber : en.wikipedia.org

3. kapal keruk timba


4. kapal penelitian

Gambar 3.4 kapal penelitian


Sumber : telset.id
4. Kapal pelayanan
1. Tugboat atau kapal tunda
Tugasnya membantu kapal besar untuk merapat

Gambar 4.1 kapal rugboat/kapal tunda


Sumber : telset.id

2. Kapal pandu atau pilot boat


Memandu kapal besar agar tidak tersesat

Gambar 4.2 kapal pilot/kapal pandu


Sumber : inimedanbung.com

3. Kapal pemadam kebakaran atau fire fighting


Sekarang sudah satu paket dengan takbut dan kapal pandu, berfungsi untuk
memadamkan api di kapal

Gambar 4.3 kapal pilot/kapal pandu


Sumber : inimedanbung.com

Catatan :
 Kapal LNG atau liquid natural gas
bentuknya bulat karena berisi gas yang didinginkan sampai mencair sehingga volumenya
kecil guna mengkompres ukuran volume si muatan
Gambar 1. kapal LNG
Sumber : candraawiguna.id

 Kapal pelayanan atau service vessels


Bertugas membantu kapal lain membantu pekerjaan tertentu di laut
 Bulk carrier itu memakai palka kalau tanker itu memakai pipa

KAPAL PENUMPANG DAN PENYEBERANGAN


Dari banyaknya penumpang dapat dihitung :
1. Banyaknya dan luas kamar untuk semua penumpang
2. Banyaknya dan luas fasilitas lain untuk semua penumpang
3. Banyaknya dan luas kamar untuk pekerja dan ABK
4. Banyaknya dan luas fasilitas lain untuk pekerja dan ABK

Kapal Penyeberangan Ro-Ro


Dari banyaknya penumpang dan kendaraan, dapat dihitung:
Sama seperti kapal penumpang dan penyeberangan, ditambah dengan Luas geladak dan
tinggi geladak antara untuk kendaraan

KAPASITAS ATAU KEMAMPUAN KAPAL


1. Kapal Ikan
Ruang muat kapal ikannya berapa
2. Kapal Keruk
Banyaknya material yang bisa disedot dalam sehari
3. Kapal Tunda
Berapa gaya tarik yang dihasilkan
4. Kapal Pemadam
Berapa jumlah air yang bisa disemprotkan
Catatan :
 Jenis kapal menurut Taggart merupakan kapal-kapal permukaan. Adapun kapal di
bawah laut yaitu kapal selam. namun kapal selam masih belum banyak diekspos
dikarenakan kapal selam merupakan rahasia masing-masing negara selain itu bisa jadi
karena kurangnya referensi terkait kapal selam. negara yang mempunyai kapal selam
antara lain Rusia, Jerman, Amerika, Cina dan Korea.
 Perbedaan GT dengan DWT adalah GT mencakup volume keseluruhan ruangan yang
ada sedangkan DWT merupakan berat total kapal atau bobot mati kapal dalam satuan
massa.
 Pada kapal tanker ruang muatnya memiliki banyak sekat hal ini ditujukan untuk
menambah kesetabilan kapal. Misalnya ada ombak yang besar, maka cairannya tidak
akan menumpuk di satu sisi saja, maka dari itu dibuat sedemikian rupa agar tidak
terjadi kondisi muatan berat di satu sisi saja yang di khawatirkan bisa membuat kapal
oleng.
 Melintang adalah pengambilan posisi vertikal atau memotong ruang kapal. Sedangkan
membujur adalah posisi memanjang kapal

Besarnya Ukuran Utama Kapal


International Convention On Tonnage Measurement Of Ships 1969
Gross Tonnage (GT) : Jumlah besar seluruh ruangan di kapal atau bisa dibilang juga sebagai
berat kotor kapal.
Net Tonnage (NT) : Jumlah besar seluruh ruang muat di kapal, atau bisa dibilang juga
sebagai berat bersih kapal. Misalnya pada kapal ikan berarti khusus
ruang muat ikannya berapa banyak.

Sertifikat Tonnase Kapal

GAYA YANG BEKERJA PADA KAPAL


Gaya angkat, sebesar gaya berat air yang dipindahkan (Archimedes), ditentukan oleh
panjang, lebar, sarat dan trim kapal serta bentuk badan kapal (gemuk, kurus). Arah kerja gaya
ke atas
Gaya berat: arah kerja gaya ke bawah

Gaya Berat Pada Kapal


1. Lightweight (bobot kosong), yaitu gaya berat kapal kosong:
– Gaya berat baja (steel weight)
– Gaya berat permesinan (weight of machinery)
– Gaya berat perlengkapan dan peralatan (weight of outfit and equipment)
2. Deadweight, yaitu berat semua yang ditambahkan pada kapal kosong:
Deadweight (bobot mati)
– Gaya berat muatan bersih yang membayar (payload)
– Gaya berat bahan bakar dan minyak lumas (fuel and lubricating oil)
– Gaya berat air tawar dan bahan makanan (fresh water and provision)
– Gaya berat anak buah kapal (ABK) dan bawaannya (crew and luggage)
– Gaya berat air tolak bara (water ballast), kalau ada

DAERAH DAN ARAH DI KAPAL

Gambar 2 posisi horizontal kapal


Sumber : KKPDiponggo.wordpress.com

Beberapa posisi kapal disekitar kita antara lain :


 “On the bow” atau “On the head” apabila obyek itu ada di hadapan kapal kita (lurus
atau hampir lurus).
 “On the stern” apabila obyek berada di belakang kapal kita (lurus atau hampir lurus).
 Bow = haluan.
 Stern = buritan.
 Forward = bagian depan.
 Aft = bagian belakang.
 Go ahead = kapal maju.
 Go astern = kapal bergerak mundur.
 Starboard bow = sebalah kanan depan.
 Starboard beam = sebelah kanan melintang kapal (sejajar atau hampir sejajar).
 Starboard quarter = sebelah kanan buritan.
 Starboard side = lambung kapal sebelah kanan (dari haluan sampai buritan).
 Port bow = sebelah kiri haluan kapal.
 Port beam = sebelah kiri melintang kapal.
 Port quarter = sebelah kiri buritan kapal.
 Port side = bagian kapal sebelah kiri, dari haluan sampai buritan.
 Amidship = garis lurus kapal dari haluan sampai buritan.
 Athwartship = garis lurus melebar kapal (abeam).
 Outboard = ke arah luar kapal.
 Inboard = ke arah dalam (dari arah luar) kapal.
(KKPDiponegoro)
Ruang di bawah geladak utama Tangki (tanks) untuk barang cair
– Tangki bahan bakar (fuel tank)
– Tangki air tawar (fresh water tank)
– Tangki air ballast (ballast tank)
– Tangki minyak lumas (lube oil tank)
– Tangki peturasan (sewage tank)

Peraturan IMO:
– Tangki bahan bakar dan tangki minyak lumas tidak boleh menempel pada pelat kulit

Dinding/Pembatas Pada Kapal


Dinding Bagian Kapal
 Batas luar badan kapal
 Alas atau dasar kapal (bottom)
 Lambung, kulit (hull, side)

Geladak Utama (Main Deck, Upper Deck)


 Batas Tegak (Vertikal) Dalam Badan Kapal
 Sekat Lintang Atau Transverse Bulkhead
 Sekat Bujur Longitudinal Bulkhead

Batas Datar Horizontal


 Alas Dalam Inner Bottom
 Geladak Antara Tween Deck

UKURAN UTAMA KAPAL

Gambar 3 ukuran utama kapal


Sumber : myinlandsea.blogspot.com

B = Bmld = lebar ( moulded breadth )


=lebar kapal diukur pada bagian terlebar kapal, dari sisi luar gading ke sisi luar gading, atau
dari sisi dalam kulit ke sisi dalam kulit
T = sarat air ( draft/draught ) = tinggi diukur dari bidang dasar hingga permukaan garis air
muat di .
H = tinggi geladak ( depth ) = tinggi diukur dari garis dasar hingga garis tepi geladak di sisi
kapal di .
f = lambung timbul ( freeboard ) = batasan tinggi dari permukaan garis air muat hingga garis
tepi geladak sesuai peraturan
Garis air muat ( Load Line ) = garis tengah kapal ( centreline ) = garis tegak pada tengah-
tengah B
Camber = tinggi lengkung geladak secara melintang = 1/50 B.

Catatan :
 Sea chest
Tidak memerlukan pompa karena ada gravitasi berbeda kalau mau membuang air laut
baru membutuhkan pompa.
 Di atas twin deck = Deck utama
 Air panas di kapal dihasilkan dari heater kapal yang menggunakan listrik
 Fungsi air laut
- Cooler : air tawar bersirkulasi dalam mesin menjadi panas nanti didinginkan
dengan air laut
- Membersihkan geladak agar tidak licin
- Agar rantai dan jangkar kapal tidak aus (ini agar permukaan nya tidak panas
sehingga saat bergesekan tidak terjadi percikkan api)

UKURAN UTAMA KAPAL


T = sarat muatan penuh atau loud waterline
FP = garis tegak depan atau fore perpendicular
AP = garis tegak belakang atau after perpendicular
LPP = dari kemudi sampai garis air (dari gading 0)
LOA = panjang keseluruhan kapal
LWL = panjang garis air
= Amidship

B = lebar kapal atau breadth


T = tinggi syarat air muatan penuh atau desain draught
H = lambung timbul atau freeboard
= Garis tengah kapal atau central Line
Chamber = lengkungan geladak melintang (1/50 B)
KEDUDUKAN KAPAL
Trim adalah perbedaan antara draft depan pada haluan dan draft belakang pada buritan. Trim
merupakan sudut kemiringan kapal secara membujur.

Gambar 1 kedudukan kapal trim even keel


Sumber : researchgate.net

Gambar 2 kedudukan kapal trim by stern


Sumber : researchgate.net

Gambar 3 kedudukan kapal trim by bow


Sumber : researchgate.net

Hambatan Pada Kapal


 Jika suatu benda padat bergegak dalam air, benda tadi akan mengalami hambatan oleh
air
 Jadi untuk menggerakkan kapal di air dengan kecepatan tetap tertentu, dibutuhkan
gaya dorong untuk melawan hambatan air tersebut
 Hambatan ini kurang lebih sebanding dengan kecepatan kapal pangkat 2,

Hambatan Pada Kapal


Untuk menetukan besar hambatan, ada beberapa cara, yaitu :
1. Melakukan uji tarik model kapal di tangki tarik (towing tank)
Gambar 4 kedudukan kapal
Sumber : sse.net

2. Memakai hasil seri model (puluhan model kapal ditarik pada berbagai kecepatan)
dalam bentuk grafik

Gambar 4 kedudukan kapal


Sumber : docplayer.info
3. Memakai rumus pendekatan yang didapat dari statistik (dengan regresi)
4. Memakai perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)

Hasil Seri Model Hambatan


1. Taylor’s Standard Series, yang didasarkan pada cruiser “Leviathan”, 1943
2. Series 60, dipublikasikan oleh Todd, 1963
3. British Maritime Technology (BMT), dipublikasikan oleh Moon 1961 dan
Lackenby 1966
4. Swedish State Shipbuilding Experimental Tank (SSPA), ada beberapa seri
5. National Physical Laboratory (NPL) Coaster Model
6. Trawler (kapal ikan) oleh Ridgely-Nevitt, lainnya oleh Lackenby
7. Kapal gemuk, dengan sponsor U.S.
8. Maritime Administration
9. dan lain-lain

Hasil Regresi Statistik Hambatan


1. Doust dari National Physical Laboratory (NPL) untuk trawler
2. Holtrop dan Mennen dari MARIN
3. Sabit untuk seri BMT, Series-60 dan SSPA
4. Van Oortsmerssen untuk kapal kecil
BALING-BALING (PROPELLER)
Alat untuk menghasilkan gaya dorong yang sekarang paling banyak dipakai adalah baling-
baling (propeller)
Baling-baling diputar dengan poros yang digerakkan oleh penggerak utama dalam Kamar
Mesin

Jenis Baling-Baling (propeller) :


1. Baling-baling dengan daun tetap terbuka (fixed pitch propeller)
Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan langkah
tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm
relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan bakar lebih
ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal, biasanya di desain
secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus untuk kapal tertentu
akan memiliki nilai effisi-ensi optimum (maritimeworld.web.id).

Gambar 1 Fixed pitch propeller


Sumber : kamome.propeller.co.jp
2. Baling-baling dengan daun tetap dengan selubung (nozzle)
Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa digunakan untuk tujuan
manuver (Strens/Bow Thruster), sehingga mempermudah kapal untuk manuver
terutama di pelabuhan (maritimeworld.web.id).

Gambar 2 nozzle propeller


Sumber : marineinsight.com
3. Baling-baling dengan daun dapat diputar (controllable pitch propeller)
Propeller dengan pitch yang dapat diubah-ubah, (controllable pitch propeller,
CPP) merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun pro-pellernya dapat
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah biasa digu-nakan
pitch yang besar dan rpm tinggi digunakan pitch yang pendek, atau dapat
digunakan untuk mendorong kedepan dan menarik kapal mundur ke belakang,
sehingga hal ini dapat menciptakan pemakaian bahan bakar seefektif mungkin
(maritimeworld.web.id).

Gambar 3 controllable propeller


Sumber : marineinsight.com
4. Selain itu masih ada alat-alat pendorong yang lain

Merancang baling-baling
1. Ada beberapa cara untuk merancang balingbaling
2. Melakukan uji coba model baling-baling di terowongan kavitasi (cavitation
tunnel)
3. Memakai hasil seri model (puluhan model baling-baling ditarik pada berbagai
kecepatan dll) dalam bentuk grafik
4. Memakai rumus pendekatan yang didapat dari statistik (dengan regresi)
5. Memakai perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)

Hasil seri model baling-baling :


1. Schaffran series
2. Taylor series
3. Gawn series
4. Wageningen series, dipublikasikan oleh Troost
5. MAU seies dari Jepang
6. BSRA Methodical Series
7. Newton-Rader series
8. dan lain-lain

KERUGIAN (LOSSES)
 Tidak semua gaya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling, terpakai untuk
mendorong kapal
 karena ada kerugian pada baling-baling
 Poros baling-baling mempunyai bantalan dan pengedap (seal) yang juga
mengakibatkan
 kerugian karena gesekan
 Tidak semua enersi hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi daya pada poros
keluaran
 penggerak utama

CAVITATION
Jika perancangan baling-baling tidak benar, akan terjadi kavitasi yaitu terbentuknya
gelembung uap air yang dapat mengakibatkan berkurangnya gaya dorong yng dihasilkan
baling-baling dan dapat merusak baling-baling

Gambar 3 controllable propeller


Sumber : ffden-2.phys.uaf.edu

KEMUDI
Kemudi dipakai untuk mengatur arah gerak kapal, yaitu lurus atau belok

Macam kemudi
1. Kemudi dengan linggi kemudi

2. Spade rudder
3. Semi-spade rudder

4. Active rudder

5. dan lain-lain

SISTEM PENGGERAK KAPAL DAN PENGEMUDIAN

Gambar 3 sistem penggerak dan pengemudian kapal


Sumber : petualanganroni.blogspot.com
Penggerak utama dan
roda gigi
 Setelah mengetahui besar gaya dorong yang dibutuhkan dan memperhitungkan semua
kerugian, dapatlah dipilih penggerak utama yang sesuai
 Jika putaran kerja baling-baling beda jauh dengan putaran kerja penggerak utama,
dipakailah kotak roda gigi yang sesuai, sehingga masing-masing bekerja pada putaran
kerjanya

Penggerak Utama
Yang sekarang banyak dipakai sebagai penggerak utama adalah
1. Motor Diesel, baik 4 langkah maupun 2 langkah :
2. Turbin uap
3. Turbin gas
4. Motor listrik yang mendapat daya dari pasangan motor Diesel dan generator listrik

Anak Buah Kapal (ABK)


Nakhoda (Master) Bagian geladak
Bagian Nautika  Serang (boatswain)
 Perwira Senior  Kelasi
- Mualim I
 Perwira Junior
- Mualim II
- Mualim III
 Bintara
- Mualim IV dan V
 Kelasi
- Jurumudi

Kepala Kamar Mesin Bagian Rumah Tangga


Bagian Teknik  Purser
 Perwira Senior  Steward
- Masinis I  Juru Masak
 Perwira Junior - Juru masak Kepala
- Masinis II - Asisten Juru masak
- Masinis III  Kelasi
 Bintara
- Masinis III, IV
 Kelasi

INTERNATIONAL MARITIME
ORGANIZATION (IMO)
o Diawali dengan Convention on the Inter-Governmental Maritime Consultative
o Organization (IMCO), 17 Maret 1958, diselenggarakan oleh PBB
o Menjadi International Maritime Organization (IMO), 22 Mei 1982
o Suatu forum internasional, bukan badan eksekutif, jadi negara anggotalah yang
berwenang dan melaksanakan

Tujuan pertama IMO


Tujuan pertama: (Lamb, 2003)
Menyediakan sistem untuk kerjasama antar Pemerintah dalam bidang peraturan dan praktek
mengenai masalah teknis yang berkaitan dengan pelayaran internasional

Tujuan kedua IMO


Tujuan kedua:
Mendorong dan memfasilitasi penerimaan umum dari standard praktis tertinggi dalam semua
hal yang berkaitan dengan :
– keamanan maritim,
– efisiensi navigasi dan
– pencegahan dan pengawasan polusi di laut oleh kapal

Struktur Organisasi IMO


Organisasi IMO terdiri atas Majelis (Assembly), Dewan (Council) dan 4 komisi utama :
– Komisi Keselamatan Maritim (Maritime Safety Committee) MSC
– Komisi Perlindungan Lingkungan Laut (Marine Environment Protection Committee)
MEPC
– Komisi Hukum (Legal Committee)
– Komisi Kerjasama Teknis (Technical Cooperation Committee)

Konvensi IMO
Konvensi IMO yang paling berpengaruh pada perkapalan dan pelayaran internasional
adalah :
- International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS)
- International Convention for the Prevention of
- Pollution from Ships (MARPOL)
- International Convention of Load Lines
- International Convention of Tonnage
- Measurement of Ships

International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS 74)


Diawali dengan konvensi 1914, tetapi tak pernah diterapkan karena Perang Dunia I.
Setelah itu ada 4 konvensi lagi

Yang berlaku sekarang adalah konvensi ke 5:


SOLAS 1974 dan berlaku mulai tahun 1980

Bidang kerja SOLAS 74


Bidang kerja SOLAS 74 adalah:
 Survey dan sertifikasi
 Konstruksi kapal (Construction)
o Stabilitas utuh dan bocor
o Permesinan dan listrik kapal
o Perlindungan terhadap kebakaran (fire protection)
 Peralatan keselamatan (lifesaving appliances)
 Komunikasi radio (radiocommunication)
 Keselamatan navigasi (navigation)
Sertifikat Peralatan Keselamatan
Diterbitkan oleh NK atas nama
Pemerintah Portugal

Bidang kerja SOLAS 74


 Pengaturan dan penyimpanan muatan
 Pengaturan dan penyimpanan muatan berbahaya (dangerous goods)
 Kapal nuklir
 Management keselamatan (safety management)
 Keselamatan kapal kecepatan tinggi
 Tindakan khusus untuk meningkatkan
 Keselamatan

Sertifikat konstruksi menurut SOLAS


Diterbitkan oleh LR atas nama Pemerintah Malta

Produk IMO lainnya


1. International Bulk Carrier Code
2. International Dangerous Goods Code
3. International Convention on Load Lines 1966 and Protocol of 1988
4. Circular dan guidelines
5. Dan lain-lain

Sertifikat Lambung Timbul


Diterbitkan oleh GL
atas nama Pemerintah Antigua dan Barbuda

MARPOL 73/78
 Diawali dengan International Convention for the Prevention of Pollution from Ships
(OILPOL), 1954
 Dimasukkan ke dalam IMO, 1958
 Diadakan konvensi lagi pada 1973, menjadi International Convention for the
Prevention of Pollution from Ships (MARPOL)

Bidang kerja MARPOL


 Pencegahan polusi karena minyak
 Pencegahan polusi karena bahan yang menganggu
 Pencegahan polusi karena bahan berbahaya
 Pencegahan polusi karena limbah peturasan
 Pencegahan polusi karena sampah kapal
 Pencegahan polusi udara oleh kapal

Sertifikat MARPOL
Diterbitkan oleh NK atas Nama Pemerintah Panama

Biro Klasifikasi
 Tujuan (Lamb, 2003):
- meningkatkan keselamatan jiwa, harta dan lingkungan di laut dengan jalan
mengembangkan dan memverifikasi standard perancangan, konstruksi dan
pemeliharaan sarana kelautan
 Badan pengurus beranggotakan
- pemilik kapal (shipowners)
- pembangun kapal (shipbuilders)
- asuransi kelautan (underwriters)

Anggota International Association of Classification Societies (IACS):


 American Bureau of Shipping (ABS)
 Bureau Veritas (BV)
 China Classification Society (CCS)
 Det Norske Veritas (DNV)
 Germanischer Lloyd (GL)
 Korean Register of Shipping
 Lloyd’s Register of Shipping (LR)
 Maritime Register of Shipping (RS)
 Nippon Kaiji Kyokai (NK)
 Registro Italiano Navale (RINa)
 Croatian Register of Shipping
 Indian Register

Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sedang berusaha menjadi anggota IACS

Bidang kerja BKI


1. Survey dan klasifikasi
2. Otomatisasi
3. Material
4. Peralatan penutup palkah
5. Pengelasan
6. Konstruksi badan
7. Peralatan bongkar muat kapal
8. Permesinan
9. Peralatan labuh dan
10. Sistem listrik tambat
11. Sistem pendingin
12. dan lain-lain

Persyaratan kompetensi ABK


 International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping
for Seafarers, SCTW
 Menentukan kompetensi minimum yang harus dimiliki perwira dan ABK kapal
lainnya

Persyaratan fasilitas untuk ABK


Maritime Labour Conventions and Recommendations dari International Labor Organisation
 Ketentuan mengenat tempat tidur, ruang tidur, ruang makan, kamar mandi dan WC dll
 Ketentuan mengenai pendingin ruangan
 Ketentuan mengenai kebisingan

Hasil Akhir
 Setelah semua bagian LWT dan DWT dihitung dan semua persyaratan keselamatan
internasional dan nasional
 Didapat ukuran utama kapal
 Dibuat Rencana Garis yang memperinci bentuk badan kapal dengan ukuran utama
tersebut
 Dibuat Rencana Umum kapal
 Dibuat Spesifikasi Teknik

Persyaratan management
Management for the Safe Operation of Ships, ISM Code
Menentukan hak dan tanggung jawab perusahaan (kantor di darat) dan ABK
dalam menjaga keselamatan kapal

Peluang usaha galangan


 Banyaknya kapal yang lalu lintas di suatu daerah, asing maupun nasional dalam
rentang ukuran tertentu (demand)
 Banyaknya galangan di suatu daerah yang mampu melayani kapal dengan rentang
ukuran tertentu (supply)
 Harga pasar sewa dok/hari, pengerjaan/ton pelat dan lain-lain (pendapatan)

Galangan
Semua alat-alat di atas membutuhkan tempat pembuatan, pemeliharaan dan
perbaikan, yaitu :
 galangan kapal (shipyard)
 galangan bangunan lepas pantai (offshore yard)

Peluang usaha galangan


 Pengeluaran, meliputi
o Beaya bahan/material
o Beaya mesin dan peralatan lain
o Beaya kerja (labor)
o Beaya perusahaan meliputi :
- Gaji
- Pemeliharaan dan perbaikan bangunan dan peralatan
 Jika laba cukup, ada peluang

PEKERJAAN DI GALANGAN:
BANGUNAN BARU
 Perancangan
 Tender dan kontrak
 Pengadaan barang
 Pembangunan
- Pembersihan dan pengecatan (sandblasting dan coating)
- Penandaan dan pemotongan
- Pembentukan
- Assembling seksi/blok
 Peluncuran
 Finishing
 Pengujian dan inclining test
 Pelayaran percobaan
 Penyerahan
 Masa garansi

Pekerjaan di galangan:
 Daftar perbaikan dan kontrak
 Perbaikan dan pemeliharaan
- Badan kapal
- Permesinan
- Sistem pipa
- Listrik kapal
- Perlengkapan atau outfit
- Interior lain-lain
 Pengujian
 Statisfaction Note
 Penyerahan
 Masa garansi

Tempat kerja dan bengkel


 Bengkel
- Sandblasting dan coating
- Marketing and cutting
- Forming section or block assembly
- Permesinan
- Pipa
- Kayu
- Listrik
 Gudang atau lapangan material
 Lapangan assembly atau peluncuran
 Dermaga dok gali atau graving dock
 Dok apung atau floating dock
 Sip lift

Anda mungkin juga menyukai