NIM : 09191038
MK : Pengantar Teknik Perkapalan
Resume UAS
PELUANG USAHA
Untuk muatan dan rute tertentu dilihat dari :
1. Permintaan (demand) dan penawaran (supply)
Dalam membuat kapal tentu saja diperlukan kesesuaian terhadap permintaan dari
pembeli kapal juga dengan beberapa ketentuan persetujuan di kedua belah pihak
2. Sudah ada berapa pemain atau pesaing
Biasanya dilontarkan karena ingin mengetahui berapa tinggi persaingan kapal tersebut
yang nantinya berpengaruh pula pada harga kapalnya
3. Ongkos angkut atau freight rate di pasaran
Yaitu harga standar kapal di pasaran
4. Sewa beli bekas atau membangun baru
Dimaksudkan untuk memperjelas kerjasama antar pihaknya entah itu sewa kapal beli
bekas atau new building dari kapal
5. Perbandingan total pengeluaran dan pemasukan untuk beberapa ukuran kapal
Berkaitan dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari si kapal
5. Open or canvas top containers yaitu kontainer yang dapat diamati dari atas
KAPAL
Berdasarkan fungsinya kapal dapat dibagi menjadi (Taggart, 1980) :
1. Kapal Niaga atau Commersial Ship
Untuk mengangkut muatan dari satu tempat ke tempat yang lain
Sering dalam jalur besar
2. Kapal Industri atau Industri Vessels
Untuk mengambil bahan makanan dan lain-lain dari laut
Untuk memelihara alur pelayaran
Untuk melakukan penelitian
3. Kapal Pelayanan atau Service Vessels
Bertugas membantu kapal lain membantu pekerjaan tertentu di laut
4. Kapal Perang atau War Ships
Untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara
Jenis-jenis kapal niaga (tanker , pengangkut pasukan) tetapi khusus dipakai dan dimiliki
oleh militer
Catatan :
Kapal industri
Kapal tugboat bertugas menjemput kapal lain dan memberi alur pelayaran
Kapal bantu navigasi bertugas melakukan penelitian
Kapal ikan berfungsi untuk menangkap ikan
Kapal Pelayanan
Bertugas membantu kapal lain
Kapal supply untuk memberi supply ke kapal lain
Kapal takbut juga masuk kapal pelayanan
Kenapa Indonesia tidak memiliki kapal induk?
karena untuk negara lain yang memiliki kapal induk, mereka merupakan negara offensif di
mana mereka siap untuk diserang dan bisa menyerang balik. selain itu kapal induk mereka
digunakan untuk mengurus segala keperluan laut lainnya dikarenakan laut mereka sedikit
maka tempat berlabuhnya juga sedikit maka dari itu dibutuhkan kapal induk yang besar untuk
mewakili kapal-kapal lainnya. berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak laut serta
prinsip yang dianut oleh bangsa Indonesia beda dengan negara lainnya (hanya bertahan).
CONTOH KAPAL
1. Kapal Niaga atau Commersial Vessels
1. Kapal Penumpang
Yaitu kapal yang difungsikan untuk mebawa penumpang,
Gambar 1.1 Kapal penumpang
Sumber : tribunnews.com
6. Kapal Pendaratan Pasukan Dan Kendaraan (landing crafts for vehicles and
personnel LCVP)
Catatan :
Kapal LNG atau liquid natural gas
bentuknya bulat karena berisi gas yang didinginkan sampai mencair sehingga volumenya
kecil guna mengkompres ukuran volume si muatan
Gambar 1. kapal LNG
Sumber : candraawiguna.id
Peraturan IMO:
– Tangki bahan bakar dan tangki minyak lumas tidak boleh menempel pada pelat kulit
Catatan :
Sea chest
Tidak memerlukan pompa karena ada gravitasi berbeda kalau mau membuang air laut
baru membutuhkan pompa.
Di atas twin deck = Deck utama
Air panas di kapal dihasilkan dari heater kapal yang menggunakan listrik
Fungsi air laut
- Cooler : air tawar bersirkulasi dalam mesin menjadi panas nanti didinginkan
dengan air laut
- Membersihkan geladak agar tidak licin
- Agar rantai dan jangkar kapal tidak aus (ini agar permukaan nya tidak panas
sehingga saat bergesekan tidak terjadi percikkan api)
2. Memakai hasil seri model (puluhan model kapal ditarik pada berbagai kecepatan)
dalam bentuk grafik
Merancang baling-baling
1. Ada beberapa cara untuk merancang balingbaling
2. Melakukan uji coba model baling-baling di terowongan kavitasi (cavitation
tunnel)
3. Memakai hasil seri model (puluhan model baling-baling ditarik pada berbagai
kecepatan dll) dalam bentuk grafik
4. Memakai rumus pendekatan yang didapat dari statistik (dengan regresi)
5. Memakai perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)
KERUGIAN (LOSSES)
Tidak semua gaya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling, terpakai untuk
mendorong kapal
karena ada kerugian pada baling-baling
Poros baling-baling mempunyai bantalan dan pengedap (seal) yang juga
mengakibatkan
kerugian karena gesekan
Tidak semua enersi hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi daya pada poros
keluaran
penggerak utama
CAVITATION
Jika perancangan baling-baling tidak benar, akan terjadi kavitasi yaitu terbentuknya
gelembung uap air yang dapat mengakibatkan berkurangnya gaya dorong yng dihasilkan
baling-baling dan dapat merusak baling-baling
KEMUDI
Kemudi dipakai untuk mengatur arah gerak kapal, yaitu lurus atau belok
Macam kemudi
1. Kemudi dengan linggi kemudi
2. Spade rudder
3. Semi-spade rudder
4. Active rudder
5. dan lain-lain
Penggerak Utama
Yang sekarang banyak dipakai sebagai penggerak utama adalah
1. Motor Diesel, baik 4 langkah maupun 2 langkah :
2. Turbin uap
3. Turbin gas
4. Motor listrik yang mendapat daya dari pasangan motor Diesel dan generator listrik
INTERNATIONAL MARITIME
ORGANIZATION (IMO)
o Diawali dengan Convention on the Inter-Governmental Maritime Consultative
o Organization (IMCO), 17 Maret 1958, diselenggarakan oleh PBB
o Menjadi International Maritime Organization (IMO), 22 Mei 1982
o Suatu forum internasional, bukan badan eksekutif, jadi negara anggotalah yang
berwenang dan melaksanakan
Konvensi IMO
Konvensi IMO yang paling berpengaruh pada perkapalan dan pelayaran internasional
adalah :
- International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS)
- International Convention for the Prevention of
- Pollution from Ships (MARPOL)
- International Convention of Load Lines
- International Convention of Tonnage
- Measurement of Ships
MARPOL 73/78
Diawali dengan International Convention for the Prevention of Pollution from Ships
(OILPOL), 1954
Dimasukkan ke dalam IMO, 1958
Diadakan konvensi lagi pada 1973, menjadi International Convention for the
Prevention of Pollution from Ships (MARPOL)
Sertifikat MARPOL
Diterbitkan oleh NK atas Nama Pemerintah Panama
Biro Klasifikasi
Tujuan (Lamb, 2003):
- meningkatkan keselamatan jiwa, harta dan lingkungan di laut dengan jalan
mengembangkan dan memverifikasi standard perancangan, konstruksi dan
pemeliharaan sarana kelautan
Badan pengurus beranggotakan
- pemilik kapal (shipowners)
- pembangun kapal (shipbuilders)
- asuransi kelautan (underwriters)
Hasil Akhir
Setelah semua bagian LWT dan DWT dihitung dan semua persyaratan keselamatan
internasional dan nasional
Didapat ukuran utama kapal
Dibuat Rencana Garis yang memperinci bentuk badan kapal dengan ukuran utama
tersebut
Dibuat Rencana Umum kapal
Dibuat Spesifikasi Teknik
Persyaratan management
Management for the Safe Operation of Ships, ISM Code
Menentukan hak dan tanggung jawab perusahaan (kantor di darat) dan ABK
dalam menjaga keselamatan kapal
Galangan
Semua alat-alat di atas membutuhkan tempat pembuatan, pemeliharaan dan
perbaikan, yaitu :
galangan kapal (shipyard)
galangan bangunan lepas pantai (offshore yard)
PEKERJAAN DI GALANGAN:
BANGUNAN BARU
Perancangan
Tender dan kontrak
Pengadaan barang
Pembangunan
- Pembersihan dan pengecatan (sandblasting dan coating)
- Penandaan dan pemotongan
- Pembentukan
- Assembling seksi/blok
Peluncuran
Finishing
Pengujian dan inclining test
Pelayaran percobaan
Penyerahan
Masa garansi
Pekerjaan di galangan:
Daftar perbaikan dan kontrak
Perbaikan dan pemeliharaan
- Badan kapal
- Permesinan
- Sistem pipa
- Listrik kapal
- Perlengkapan atau outfit
- Interior lain-lain
Pengujian
Statisfaction Note
Penyerahan
Masa garansi