Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Dalam Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Disusun oleh :
Nurhanna Riska Aprianti (12A020028)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MATARAM 2021 1.
Seorang konsumen awalnya menghadapi garis anggaran yang menghubungkan titik A
dan B dan berada dalam ekuilibrium di titik C. Titik C mewakili setengah dari pizza besar (katakanlah, pizza kecil), jadi konsumen memutuskan itu adalah terbaik untuk membeli pizza kecil daripada yang besar. Titik D mewakili titik di mana dia membeli satu pizza besar, tetapi seperti yang bisa kita lihat, konsumen lebih memilih paket C daripada paket D, karena terletak pada kurva indiferen yang lebih tinggi. Ketika konsumen ditawari penawaran "beli satu gratis satu", garis anggarannya menjadi ADEF. Alasannya, Jika dia membeli kurang dari satu pizza besar, dia tidak mendapat kesepakatan, dan garis anggarannya di sebelah kiri satu pizza tetap seperti sebelumnya, yaitu AD. Tetapi jika dia membeli satu pizza besar, dia mendapatkan pizza kedua secara gratis. Dalam hal ini, garis anggaran menjadi DEF setelah dia membeli satu pizza. Dengan kata lain, harga pizza adalah nol untuk unit antara satu dan dua pizza besar. Ini berarti bahwa garis anggaran untuk pizza adalah horizontal antara satu dan dua unit dan untuk unit-unit ini Px adalah nol. Jika konsumen ingin mengonsumsi lebih dari dua pizza ukuran besar, ia harus membelinya dengan harga reguler. Tetapi jika dia menghabiskan semua penghasilannya untuk pizza, dia dapat membeli satu pizza lebih banyak daripada sebelumnya (karena salah satu pizza itu gratis). Jadi, untuk pizza yang melebihi dua unit, batasan anggarannya adalah garis yang menghubungkan titik E dan F. Setelah kesepakatan ditawarkan, set peluang meningkat. Faktanya, bundel E kini menjadi bundel yang terjangkau. Selain itu, jelas bahwa bundel E lebih disukai daripada bundel C, dan pilihan optimal konsumen adalah menggunakan bundel E. 2. Apa yang dimaksud dengan The Law Of Diminishing Return? Jelaskan beserta contohnya! Jika kita menambah terus-menerus salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sedangkan input yang lain tetap maka mula-mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing returns) tapi pada titik tertentu hasil lebih yang kita akan peroleh akan semakin berkurang (diminishing returns). Dengan kata lain, The laws of diminishing return yaitu untuk meningkatkan hasil produksi, maka harus menambah faktor produksi, namun jika faktor-faktor produksi tersebut terus ditambah, maka akam menjadi tidak efektif, sehingga output yang dihasilkan semakin menurun hal ini diungkapkan oleh David Ricardo. Dalam teori The Law Of Diminishing Returns terdapat istilah-istilah produksi sebagai berikut : 1. TP (Total Product) atau produksi total yaitu jumlah produksi pada level pemberian input tertentu. Input adalah faktor produksi atau bagian faktor produksi, misalnya input pupuk adalah bagian dari produksi modal, luas lahan adalah bagian dari faktor produksi alam. 2. AP (Average Product) hasil rata-rata atau produksi rata-rata yaitu jumlah hasil dibagi dengan jumlah input yang dipakai. Kalau AP tenaga kerja (Labour) disingkat APL (Average Product of Labour), kalau AP modal/capital disingkat dengan APC (Average Product of Capital). 3. MP (Marginal Product) atau produk marginal yaitu kenaikan hasil yang disebabkan oleh kenaikan atau pertambahan satu unit input. MP Labour disingkat MPL (Marginal Product of Labour) dan MP capital disingkat MPC (Marginal Product of Capital), dan sebagainya. Daerah-daerah produksi pada kurva The Law of Diminishing Returns dibagi menjadi tiga menurut gerak dari kurva marginal produk, yaitu : 1. Daerah increasing returns, yaitu dari X = 0, ke MP maksimum. 2. Daerah diminishing returns, yaitu dari titik A sampai ke titik C. 3. Daerah negatif returns, yaitu dari titik C sampai seterusnya. Pada titik inflection point besarnya Ep = 1, karena AP = MP, pada titik maksimum point Ep = 0 karena MP adalah nol. Daerah-daerah produksi menurut Ep ini adalah :
1. Daerah inefisien I, yaitu dari titik X = 0 sampai ke (MP) mencapai maksimum,
atau Ep >1 2. Daerah efisien, dari MP maksimum sampai MP = 0 atau 0≤ Ep <1. 3. Daerah inefisien II, yaitu dari titik MP mulai negatif sampai seterusnya atau 0 > Ep sampai ke kanan seterusnya
Contoh The Laws of Diminishing return
Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat. Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.