Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS

??? PADA KELUARGA BINAAN RT 0XX/RW 0XX KAMPUNG


BABAKAN TEGAL, DESA TALOK, KECAMATAN KRESEK,
KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

Annisa Iftitahuliannah 1102014033


Daffa Arkananta P.Y. 1102015050
Qatrunnada Nadhifah 1102015184
Hartomarasiddin 1102016081
Maydina Sifa Fauziah 1102016114

PEMBIMBING:

Dr. Siti Maulidya, M.Epid, Dipl-DK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 19 JULI – 28 AGUSTUS 2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan lingkar pemecahan masalah dengan judul “??? pada Keluarga Binaan RT
0xx/RW 0xx Kampung Babakan Tegal, Desa Talok, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” periode 19 Juli – 28 Agustus 2021 ini
telah disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2021

Pembimbing

Dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid, DiplDK

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji dan syukur senantiasa Penulis ucapkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Laporan Diagnosis dan Intervensi Komunitas dengan judul “??? pada Keluarga
Binaan RT 0xx/RW 0xx Kampung Babakan Tegal, Desa Talok, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” ini dapat diselesaikan.

Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen


pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-
orang sekitar yang terkait.

1. Dr. Siti Maulidya Sari, M.Epid, Dipl.DK, selaku dosen pembimbing


Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. DR. Dr. Fathul Jannah M.Si, Dipl.DK, selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3
3. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku koordinator Kedokteran Komunitas
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Universitas YARSI yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat.
4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, Dr. Yusnita, M.Kes, Dipl.DK, DR.
Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, Dr. Maya Trisiswati, MKM, dan Dr. Rita
Komalasari, PhD selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah membimbing
dan memberi masukan yang bermanfaat.
5. Dr. Deny Erfin, selaku kepala Puskesmas Kresek, Kabupaten Tangerang.
6. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Akhir kata, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, Penulis


menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran Penulis harapkan
agar laporan ini berguna bagi pihak yang membutuhkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi tim Penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa
Rabbal ‘Alamin.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.

4
Jakarta, Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN 2

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI ?

BAB I

LATAR BELAKANG ?

1.1. Latar Belakang ?


1.2. ?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. Gambaran Umum Kecamatan Secara Geografis


1.1.1. Situasi Keadaan Umum

Kecamatan Kresek merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang


terletak sebelah Barat Kabupaten Tangerang, dengan jarak ±27 km dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah 27.99 km2.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kresek Kecamatan


Kresek memiliki 9 desa binaan atau wilayah kerja. Desa Talok merupakan salah
satu desa diantaranya: (DinKes Pemda Tangerang, 2020) (BPS, 2019)

1) Desa Koper, luas wilayah 2.29 km2 (8.19%)


2) Desa Pasir Ampo, luas wilayah 2.45 km2 (8.76%)
3) Desa Patrasana, luas wilayah 2.34 km2 (8.27%)
4) Desa Renged, luas wilayah 3.18 km2 (11.37%)
5) Desa Talok, luas wilayah 2.78 km2 (9.94%)
6) Desa Jengkol, luas wilayah 3.56 km2 (12.73%)
7) Desa Kemuning, luas wilayah 4.48 km2 (16.02%)
8) Desa Rancailat, luas wilayah 3.08 km2 (11.02%)
9) Desa Kresek, luas wilayah 3.81 km2 (13.62%)

1.1.2. Batas Wilayah

6
Batas wilayah Kecamatan Kresek sebagai berikut: (DinKes Pemda
Tangerang, 2020)

Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Kaler


Sebelah Barat : Kabupaten Serang
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukamulya
Sebelah Timur : Kecamatan Krojo

Gambar 1.1. Kabupaten Tangerang (http://tangerangnews.com)

7
Gambar 1.2. Kecamatan Kresek (https://tangerangkab.go.id/kresek)

1.2. Gambaran Umum Kecamatan Secara Demografi


1.2.1. Situasi Kependudukan

Menurut Profil Puskesmas Kresek tahun 2020, jumlah penduduk wilayah


Kecamatan Kresek 66.683 jiwa, yang terdiri dari: (DinKes Pemda Tangerang,
2020)

Laki-laki : 33.816 Jiwa


Perempuan : 32.867 Jiwa

Jumlah Rumah : 14.969 Rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak


18.889 KK. Dengan rata-rataper- KK 3.5 Jiwa, rata-rata hunian tiap rumah 3.5
jiwa dan tingkat kepadatan penduduk mencapai 2.382 jiwa per km2.

8
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kresek Tahun
2018 (BPS, 2019)

No Penduduk
Desa/ Kelurahan Jumlah
. Laki-Laki Perempuan

1. Koper 2.248 2.160 4.408


2. Pasir Ampo 3.202 3.025 6.227
3. Patrasana 3.955 3.904 7.859
4. Renged 4.050 3.903 7.953
5. Talok 3.283 3.270 6.553
6. Jengkol 3.180 3.067 6.247
7. Kemuning 5.315 5.065 10.380
8. Rancailat 3.765 3.674 7.439
9. Kresek 4.819 4.800 9.619

Kecamatan Kresek 33.817 32.868 66.685

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


6000

5000

4000

3000 Laki-Laki
Perempuan
2000

1000

0
pe
r po na ed lo
k ol ng at ek
m sa ng Ta gk ni ail es
Ko A tr a Re Je
n u n c Kr
sir Pa Ke
m Ra
Pa

9
Grafik 1.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kresek
Tahun 2018

1.2.2. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan kinerja pembangunan


wilayah terhadap pembangunan manusia itu sendiri, dengan upaya peningkatan
kualitas penduduk sumber daya, baik aspek fisik (kesehatan), aspek intelektual
(pendidikan) dan aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli) yang turut serta dalam
pembangunan wilayah (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Dalam penyusunan IPM terkait erat dengan tiga komponen yaitu angka
harapan hidup (AHH), angka indeks pendidikan (lama sekolah), dan kemampuan
daya beli (PPP) (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

1.2.3. Keadaan Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya


terhadap derajat kesehatan. Dengan keadaan lingkungan yang sehat maka status
derajat kesehatan akan terpelihara dan dapat lebih meningkat, sebaliknya bila
keadaan lingkungan kurang sehat dapat mempengaruhi terhadap status kesehatan
masyarakat (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

1) Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu bangunan yang memiliki jamban, sarana air bersih, tempat sampah dan
sarana pengelolaan air limbah, ventilasi rumah yang cukupkepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah bersih dan kedap air. Rumah sehat
memiliki penilaian sendiri yaitu dinilai dari tiga aspek, berikut aspek yang
perlu dinilai untuk rumah.

10
Tabel 1.X. Kriteria Rumah Sehat (Kemenkes, 2002)

No Komponen Rumah Nilai Bobot


Kriteria NxB
. yang Dinilai (N) (B)

I KOMPONEN RUMAH 31

1. Langit-Langit a. Tidak ada. 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, 1


dan rawan kecelakaan.

c. Ada, bersih dan tidak rawan 2


kecelakaan.

2. Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari 0


anyaman bambu/ilalang).

b. Semi permanen/ setengah 1


tembok/ pasangan bata atau
batu yang tidak diplester/
papan yang tidak kedap air.

c. Permanen (Tembok/ pasangan 2


batu bata yang diplester/ papan
kedap air).

3. Lantai a. Tanah. 0

b. Papan/anyaman bambu dekat 1


dengan tanah/plesteran yang
retak dan berdebu.

c. Diplester/ubin/keramik/papan 2
(rumah panggung).

4. Jendela Kamar Tidur a. Tidak ada. 0

b. Ada. 1

5. Jendela Ruang Keluarga a. Tidak ada. 0

b. Ada. 1

6. Ventilasi a. Tidak ada. 0

b. Ada, lubang ventilasi <10% 1


dari luas lantai.

11
c. Ada, lubang ventilasi >10% 2
dari luas lantai.

7. Lubang Asap Dapur a. Tidak ada. 0

b. Ada, lubang ventilasi dapur 1


<10% dari luas lantai dapur.

c. Ada, lubang ventilasi dapur 2


>10% dari luas lantai dapur
(asap keluar dengan sempurna)
atau ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis.

8. Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat 0


dipergunakan untuk membaca.

b. Kurang terang, sehingga 1


kurang jelas untuk membaca
dengan normal.

c. Terang dan tidak silau 2


sehingga dapat dipergunakan
untuk membaca dengan
normal.

II SARANA SANITASI 25

1. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/
PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan 1
tidak memenuhi syarat
kesehatan.

c. Ada, milik sendiri dan tidak 2


memenuhi syarat kesehatan.

d. Ada, milik sendiri dan 3


memenuhi syarat kesehatan.

e. Ada, bukan milik sendiri dan 4


memenuhi syarat kesehatan.

2. Jamban (Sarana a. Tidak ada. 0


Pembuangan Kotoran)
b. Ada, bukan leher angsa, tidak 1
ada tutup, disalurkan ke
sungai/ kolam.

c. Ada, bukan leher angsa, ada 2


tutup, disalurkan ke sungai/

12
kolam.

d. Ada, bukan leher angsa, ada 3


tutup, septic tank.

e. Ada, leher angsa, septic tank. 4

3. Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang 0


Limbah (SPAL) tidak teratur di halaman.

b. Ada, diresapkan tetapi 1


mencemari sumber air (jarak
sumber air (jarak dengan
sumber air <10 m).

c. Ada, dialirkan ke selokan 2


terbuka.

d. Ada, diresapkan dan tidak 3


mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air >10 m).

e. Ada, dialirkan ke selokan 4


tertutup (saluran kota) untuk
diolah lebih lanjut.

4. Sarana Pembuangan a. Tidak ada. 0


Sampah/ Tempat
Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan 1
tidak ada tutup.

c. Ada, kedap air dan tidak 2


bertutup.

d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

III PERILAKU PENGHUNI 44

1. Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka. 0


Kamar Tidur
b. Kadang-kadang. 1

c. Setiap hari dibuka. 2

2. Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka. 0


Ruang Keluarga
b. Kadang-kadang. 1

c. Setiap hari dibuka. 2

3. Membersihkan Rumah a. Tidak pernah. 0


dan Halaman
b. Kadang-kadang. 1

13
c. Setiap hari. 2

4. Membuang Tinja Bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/ 0


dan Balita ke Jamban kolam sembarangan.

b. Kadang-kadang ke jamban. 1

c. Setiap hari dibuang ke jamban. 2

5. Membuang Sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / 0


pada Tempat Sampah kolam sembarangan.

b. Kadang-kadang dibuang ke 1
tempat sampah.

c. Setiap hari dibuang ke tempat 2


sampah.

TOTAL HASIL PENILAIAN

Keterangan:

Hasil Penilaian : Nilai x Bobot


Kriteria : Rumah Sehat = 1068 – 1200
Rumah Tidak Sehat = <1068

Jumlah rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kresek adalah 14.969 rumah,
jumlah rumah yang dilakukan pembinaan sebanyak 11.838 rumah (79.08%),
jumlah rumah belum memenuhi syarat kesehatan 1.212 (10.23%) sedangkan
jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 10.626 (89.76%)
dari jumlah rumah yang diperiksa menurut data program kesehatan
lingkungan.

2) Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Sanitasi Dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan


lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada
pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Kepemilikan sarana sanitasi dasar diwilayah Puskesmas
Kresek meliputi:
14
a. Jamban Keluarga

Dari jumlah penduduk sebanyak 66.683 jiwa yang ada di Kecamatan


Kresek, jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga sebanyak
46.402 jiwa (70.09%) terdiri dari 7.265 sarana leher angsa dan 12 sarana
komunal.

b. Akses Terhadap Air Bersih

Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas


(layak) menurut kecamatan dan puskesmas dari jumlah penduduk 66.683
Jiwa, yang mendapat akses air bersih ada 57.792 Jiwa (87.29%), yang
terdiri dari sumur gali terlindung 1.332 jiwa, sumur bor dengan pompa
32.478 jiwa dan pengguna PDAM sebanyak 23.982 jiwa.

3) Tempat Tinggal Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan


(TPM)

Tempat tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengolahan Makanan


(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan
berpotensi menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar,
tempat ibadah, stasiun, tempat rekreasi. Sedangkan TUPM meliputi hotel,
restoran, depot air.

TTU dan TPM yang sehat adalah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan
air limbah (SPAL), ventilasi yang baik dan luas lantai ruangan yang sesuai
dengan jumlah pengunjung dan memiliki pencahayaan yang cukup.

Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang ada di Kecamatan Kresek


sebanyak 71 unit, sedangkan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 48 unit
(67.60%). Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) berjumlah 86 unit
TPM, sedangkan TPM yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 55 unit
(63.95%).
15
1.3. Profil Puskesmas Kresek

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat di
samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha kesehatan integritas yang
kegiatannya merupakan kegiatan lintas sektoral. Puskesmas Kresek berupaya
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat secara
maksimal, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yang mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan mengedepankan mutu setiap bidang pelayanan dan
berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kesehatan baik kegiatan
dalam gedung dan di luar gedung (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

1.3.1. Visi dan Misi

Dalam menjalankan fungsinya, maka Puskesmas Kresek telah menetapkan Visi,


yaitu: “UPTD Puskesmas Kresek mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat”, dengan melaksanakan misi: (DinKes Pemda Tangerang, 2020)

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara paripurna.


2) Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan prima.
3) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
4) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit.
5) Meningkatkan sinergi kemitraan dengan sektor terkait.

1.3.2. Motto

Motto Puskesmas Kresek adalah “BERSINAR” yang artinya adalah: (DinKes


Pemda Tangerang, 2020)

16
1) Bersih, Puskesmas bebas dari sampah lingkungan, sampah medis dan non
medis, sampah organik dan nonorganik.
2) Sehat, Memiliki lingkungan kerja yang sehat dan tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
3) Indah, Keselarasan dalam penataan lingkungan kerja.
4) Nyaman, Kondisi puskesmas yang menyenangkan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan.
5) Amanah, Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sepenuh hati dan
bertanggung jawab.
6) Ramah, memberikan pelayanan dengan penuh kesantunan dengan moto
pelayanan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).

1.3.3. Sarana dan Prasarana

Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kresek memiliki gedung utama dan gedung
tambahan yang diuraikan sebagai berikut: (DinKes Pemda Tangerang, 2020)

a. Gedung Utama/Rawat Jalan:


1) Ruang Loket /Pendaftaran
2) Ruang Tunggu
3) Ruang Pelayanan Umum
4) Ruang Periksa Kesehatan Anak
5) Ruang Pelayanan Gigi
6) Kamar Pelayanan Obat /Apotik
7) Ruang Periksa Kesehatan Ibu
8) Ruang Gudang Farmasi
9) Ruang Bendahara / Keuangan
10) Ruang Tata Usaha
11) Ruang Pelayanan terbatas 24 jam (UGD)
12) Ruang Kepala Puskesmas
13) Musholla Untuk Pegawai

17
14) Ruang Rawat Inap dengan 5 tempat tidur
15) Ruang Persalinan (PONED)
16) Ruangan Klinik Gizi:
– Ruang Aula
– Ruang Laboratorium
b. Gedung Tambahan yang berada di depan gedung utama terdiri dari:
– Ruang periksa TB paru dan Pos Satpam
c. Untuk sarana penunjang kegiatan Puskesmas dilengkapi antara lain:
– Mobil puskesmas keliling 1 unit.
– Mobil ambulans untuk merujuk pasien gawat darurat 2 unit.
– Sepeda motor dinas 4 unit.
1.3.4. Jumlah Kesakitan

10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
A i s a tis tis is it e
ISP ns giti DM lgi tri br ul ar
r te n ya ati s e i K Di
pe ri M rm Ga sF ks
Hi Fa De Ob fe
In

Grafik 1.1. 10 Besar Penyakit di UPTD Kecamatan Kresek Tahun 2020

Didapatkan 10 besar penyakit di Puskesmas Kresek penyakit ISPA (Infeksi


Saluran Pernapasan Atas) berada di posisi teratas yaitu 9.208, diikuti Hipertensi
Esensial sebanyak 3.221 dan Faringitis 2.626, sedangkan yang ke 10 (sepuluh)

18
atau yang terendah yaitu Penyakit Diare sebanyak 794 penderita (DinKes Pemda
Tangerang, 2020).

Selain itu, kunjungan Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi dan Diabetes
Melitus juga sangat tinggi, karena diharuskan setiap pasien untuk melakukan
kontrol secara teratur disamping itu memang jumlah kasus tersebut cenderung
meningkat (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

a. Penyakit Menular
1) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD tahun ini


menjadi prioritas, dimana dititik beratkan pada kegiatan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) di semua wilayah dan sebagian
kasus dilakukan fogging fokus, dikarenakan pada tahun 2016
terjadi peningkatan jumlah kasus DBD yaitu 81 kasus. Sedangkan
untuk Tahun 2020 terjadi penurunan kasus yang sangat signifikan
yaitu tidak terdapat kasus DBD (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Tabel 1.X. Data Kasus DBD UPTD Puskesmas Kresek Tahun


2020 (DinKes Pemda Tangerang, 2020)

No Jumlah Kasus Meninggal


Desa
. L P L+P L P L+P

1. Kresek 0 0 0 0 0 0

2. Talok 0 0 0 0 0 0

3. Renged 0 0 0 0 0 0

4. Patrasana 0 0 0 0 0 0

5. Pasirampo 0 0 0 0 0 0

6. Koper 0 0 0 0 0 0

7. Jengkol 0 0 0 0 0 0

19
8. Kemuning 0 0 0 0 0 0

9. Rancailat 0 0 0 0 0 0

Total 0 0 0 0 0 0

2) Malaria

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh protozoa


parasit golongan Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
Nyamuk Anopheles. Di wilayah Kec. Kresek sampai sekarang
belum ditemukan penderita malaria (DinKes Pemda Tangerang,
2020).

3) Filariasis

Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit yang bersifat


kronik (menahun) disebabkan oleh cacing filariasis ditularkan
melalui gigitan nyamuk, di Puskesmas Kresek penderita Filariasis
dalam lima tahun terakhir ini dari tahun 2014 s/d 2020 tidak
ditemukan kasus suspek Filariasis (DinKes Pemda Tangerang,
2020).

b. Penyakit Menular Langsung


1) Penyakit Diare

Penyakit diare adalah sebuah penyakit buang air besar biasanya


paling sedikit 3 kali dalam 24 jam dengan tinja lembek atau cair
dapat juga disertai dengan darah/lendir. Berdasar Sasaran Target
yang ditetapkan Dinas Kesehatan penemuan penderita penyakit
diare tahun 2020 di UPTD Puskesmas Kresek adalah sebanyak
1.800 penderita, dimana realisasi kasus penemuan yang ditangani
tahun 2020 adalah sebanyak 1.266 penderita (70.33%), hal ini
menandakan bahwa kejadian kasus penyakit diare di wilayah
20
UPTD Puskesmas Kresek dikategorikan masih rendah (DinKes
Pemda Tangerang, 2020).

Grafik 1.X. Jumlah Kasus Diare per-Desa yang Ditangani di


Puskesmas Kresek Tahun 2020 (DinKes Pemda Tangerang, 2020)

Dari grafik diatas Desa Kemuning menempati urutan pertama


sebanyak 314 penderita, diikuti Desa Rancailat 236 penderita, dan
Desa Koper 155 penderita adapun daerah terendah penderita diare
yang ditangani yaitu Desa Kresek 51 penderita (DinKes Pemda
Tangerang, 2020).

2) Kusta

Penyakit Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan


Mycobacterium Leprae dengan masa inkubasi rata 3-5 tahun. Di
21
wilayah kerja Puskesmas Kresek masih ditemukan kasus penyakit
kusta baru sebanyak 26 penderita. Penderita Pausi Basiler (PB) /
Kusta Kering tidak ditemukan dan Kusta Multibasiler (MB) / Kusta
Basah sejumlah 25 orang, terdiri dari laki-laki 13 penderita dan
perempuan 12 penderita dengan sebaran penderita digambarkan
dalam grafik dibawah ini (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Grafik 1.X. Jumlah Penderita Kusta di Puskesmas Kresek


Berdasarkan Sebaran Tiap Desa Tahun 2020 (DinKes Pemda
Tangerang, 2020)

3) HIV / AIDS / IMS

HIV / AIDS / IMS penyakit ini menular melalui hubungan seksual


(vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular, semakin
sering ganti pasangan semakin besar kemungkinan untuk tertular
penyakit ini (Profil Puskesmas Kresek, 2020). Jumlah kasus HIV /
AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Puskesmas Kresek

22
pada tahun 2020 menurut data sebanyak 7 kasus, terdiri dari
penderita HIV 7 orang (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

4) Pneumonia Balita

Pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Kresek penderita penyakit


pneumonia pada Balita usia 0 – 59 bulan ditemukan dan ditangani
sejumlah 508 kasus terdiri dari laki-laki 278 orang dan perempuan
230 orang, atau 76,62% dari jumlah perkiraan penderita yang
ditetapkan oleh dinas kesehatan dalam sasaran dan target penemuan
(DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Grafik 1.X. Jumlah Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut


Desa di Puskesmas Kresek Tahun 2020 (DinKes Pemda
Tangerang, 2020)

5) TB Paru

23
Jumlah seluruh penderita penyakit Tuberkulosis Paru (TB paru) di
Puskesmas Kresek tahun 2020 terdiri dari Suspek 409 kasus,
jumlah seluruh kasus TB 126 orang, BTA positif 126 orang yang
telah diobati, BTA negatif 283 orang, kasus TB anak 0–14 tahun
sebanyak 12 orang. Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap
sebagai berikut : BTA positif diobati sebanyak 126 orang, angka
kesembuhan 29 orang (23,01%), pengobatan lengkap 68 orang
(53,96%) dan kematian selama pengobatan sebanyak 4 orang
(DinKes Pemda Tangerang, 2020)

Grafik 1.X. Jumlah Penemuan dan Pengobatan Kasus TB Paru di


Puskesmas Kresek Tahun 2020 (DinKes Pemda Tangerang, 2020)

1.3.5. Jumlah Kematian


a. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita

24
Jumlah kelahiran hidup di Puskesmas Kecamatan Kresek pada tahun
2020 adalah 1.359 bayi dengan jumlah kematian neonatal, bayi dan
balita sebanyak 2 orang dengan rincian sebagai berikut: angka kematian
neonatal dilaporkan sebanyak 2 orang (1 bayi di Desa Kemuning dan 1
bayi di Desa Rancailat). Untuk bayi 0-12 bulan sebanyak 1.359 bayi
pada tahun 2020 tidak ditemukan adanya kematian. Untuk Balita
berjumlah 5.748 orang, dilaporkan jumlah kematian sebanyak 0 balita
atau angka kematian balita (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Secara umum jumlah kematian neonates, bayi dan balita tahun 2020 di
Wilayah UPTD Puskesmas Kresek tidak mengalami penurunan atau
penambahan yang berarti dibandingkan dengan tahun 2018 yang
sebelumnya angka kematian neonates, bayi dan balita sebanyak 8 orang
(DinKes Pemda Tangerang, 2020).

Kematian bayi di UPTD Puskesmas Kresek pada tahun 2020 tidak


ditemukan, kejadian kematian bayi ini dapat dicegah dengan upaya
meningkatkan pengetahuan ibu pasangan usia subur, ibu hamil,
keluarga dan masyarakat terutama pola hidup sehat dan perilaku hidup
bersih dan sehat serta pelayanan kesehatan yang baik (DinKes Pemda
Tangerang, 2020).

b. Jumlah Kematian Ibu

Jumlah kematian ibu (AKI) di UPTD Puskesmas Kresek tahun 2020


sebagai berikut: (DinKes Pemda Tangerang, 2020).

1) Jumlah ibu maternal (bumil) tahun 2020 di Puskesmas Kecamatan


Kresek ada 1.518 orang, dengan jumlah kematian ibu hamil
sebanyak 2 yang dilaporkan atau angka kematian ibu (yang
dilaporkan).
2) Kematian ibu bersalin (bulin) yang dilaporkan tahun 2020 di
Puskesmas Kecamatan Kresek tidak ditemukan. Untuk kematian ibu
25
nifas yang dilaporkan pada tahun 2020 sebanyak 1 orang berasal
dari desa Kemuning.
1.3.6. Sistem Pelaporan

Strategi penyusunan profil dilakukan dengan metode cek silang data analisa,
korelasi dari seluruh program, keakuratan dan informasi yang disajikan dapat
memberikan gambaran yang jelas dari kondisi dan situasi yang ada, sehingga
dapat dilakukan pengolahan data di tingkat Puskesmas. Penyajian data dilakukan
dalam bentuk tabel dan grafik, sedang dalam pembahasan menyajikan
perbandingan pencapaian indikator dari tahun sebelumnya dan target yang akan
dicapai. Profil Puskesmas mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2010
dengan sumber data yang diperoleh dari Kecamatan, Pendidikan, BPS
Kecamatan, Balai Pengobatan Swasta yang ada di Kecamatan Kresek dan dari
kegiatan internal puskesmas.

1.4. Gambaran Keluarga Binaan


1.4.1. Lokasi Keluarga Binaan
1) Keluarga Ny. Jasanah

Keluarga Ny. Jasanah bertempat tinggal di Kampung Babakan Tegal


RT 008/RW 002 Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga binaan Ny. Jasanah terdiri
dari 4 orang anggota keluarga, yaitu Bpk. Sanusi berusia 54 tahun
sebagai Kepala Keluarga, Ny. Jasanah berusia 50 tahun, dan 2 anak
laki-laki yang bernama Jajuli berusia 22 tahun dan Jaelani berusia
12 tahun. Ny. Wati, 53 tahun, merupakan Ibu rumah tangga, ia
biasanya mendapatkan uang dari menjahit dan menjadi pekerja
sawah lepas, sementara suami Ny. Jasanah sudah tidak bekerja. Uang
yang didapatkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Jajuli sudah bekerja di buruh baja, sementara Jaelani
masih menempuh Sekolah Dasar (SD).

26
No. Nama Usia Jenis Status Pendidika Pekerjaan Penghasilan
Kelamin n Terakhir

1 Bpk. 54 Laki-laki Suami SD Tidak -


Sanusi tahun Bekerja

2 Ny. 50 Perempuan Istri SD Ibu Rp.


Jasanah tahun Rumah 200.000,0
Tangga 0

3 Jajuli 22 Laki-laki Anak SLTA Buruh -


tahun Baja

4 Jaelani 12 Laki-laki Anak SD Pelajar -


tahun

Keluarga Ny. Jasanah tinggal di Kampung Babakan Tegal RT


008/RW 002, Desa Talok. Ny. Jasanah yang saat ini berusia 50
tahun bekerja dengan menjahit dan petani lepas dengan latar
belakang Pendidikan SD.

a. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Ny. Jasanah tinggal di sebuah bangunan rumah dengan


luas tanah sekitar 66m2 dan luas bangunan berukuran 11 m x 6
m. Rumah Ny. Jasanah terdiri dari 1 lantai yang terdiri dari 3
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang TV, 1 gudang, 1 dapur, dan 1
kamar mandi. Seluruh rumah beratapkan genteng dan dinding
rumah terbuah dari tembok. Untuk lantai menggunakan lantai
keramik.

Ventilasi di rumah tersebut terdapat di atas pintu dan jendela,


seluruh jendela di rumah tersering dibuka, sehingga udara dan

27
cahaya matahari banyak yang masuk ke rumah tersebut. Di
rumah tersebut memiliki 1 pintu utama, 1 pintu belakang di area
dapur, 6 jendela dan 6 lubang ventilasi di atas jendela, pintu dan
dapur. Pencahayaan didapatkan dari celah ventilasi, jendela dan
lampu. Lampu dihidupkan saat sore menjelang malam hari
karena pada saat siang hari menggunakan sinar matahari yang
masuk ke dalam rumah melalui ventilasi, jendela dan pintu yang
dibuka.

Ny. Jasanah memiliki kamar mandi dan jamban yang terpisah,


untuk mncuci baju biasanya dilakukan di kamar mandi.
Keluarga Ny. Jasanah memiliki sumber air bersih dari gunung
yang dipompa ke rumahnya. Air tersebut digunakan sebagai
sumber untuk keperluan mandi, memasak serta keperluan
mencuci dan terkadang untuk keperluan minum yang
sebelumnya akan dimasak dahulu. Keluarga Ny. Jasanah
mengatakan selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah
makan, dan setelah bekerja dengan air mengalir dan sabun.

b. Lingkungan Pemukiman

Bagian depan rumah Ny. Jasanah adalah jalanan kecil, samping


kanan terdapat tanah kosong, samping kiri adalah rumah dan
belakang rumah adalah rumah tetangga.

c. Pola Makan

Ny. Jasanah memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia


sering memasak makan dengan menu seperti tempe, dan tahu
setiap hari. Jika bahan makanan dan uang mencukupi keluarga
Ny. Jasanah, Ny. Jasanah makan 2 x sehari, namun bila tidak
mencukupi Ny. Jasanah hanya makan 1 x sehari. Keluarga Ny.

28
Jasanah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan
menggunakan air mengalir dan sabun.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Anak pertama Ny. Jasanah adalah perempuan berusia… Anaknya


dilahirkan secara spontan dengan dukun beranak. Setelah
melahirkan Ny. Jasanah memberikan ASI ekskusif hingga usia
anak 1,5 tahun, dan ia mengurus anaknya sendiri tanpa bantuan
pihak lain. Ny. Jasanah menggunakan KB, dan kemudian
melahirkan anak keduanya pada tahun 1999 yang berjenis
kelamin laki-laki, dilahirkan secara spontan dengan bantuan
dukun beranak. Ny. Jasanah juga memberikan ASI ekslusif
selama 2 tahun dan diberikan imunisasi secara lengkap. Ny.
Jasanah menggunakan KB kembali, dan memiliki anak keduanya
pada tahun 2009 yang berjenis kelamin laki-laki, dilahirkan
secara spontan dengan bantuan dukun beranak. Ny. Jasanah
memberikan ASI eksklusif hingga berusia 2 tahun. Imunisasi
tidak diberikan secara lengkap, dan anak kedua laki-lakinya ini
memiliki riwayat kejang semenjak usia 1,5 tahun. Ketiga anak
Ny. Jasanah lahir cukup bulan, tidak ada riwayat bawaan, tidak
ada komplikasi saat kehamilan maupun saat persalinan dan pasca
persalinan.

e. Kebiasaan Berobat

Bila ada yang sakit, maka keluarga Ny. Jasanah akan berobat ke
klinik terdekat, dan terkadang akan ke Puskesmas Kresek.

f. Riwayat Penyakit

Ny. Jasanah memiliki penyakit hipertensi yang dideritanya


semenjak 2 tahun yang lalu. Ny. Jasanah mengaku rutin berobat,

29
namun terkadang suka lupa meminum obatnya. Riwayat
penyakit diabetes melitus, TB paru disangkal.

g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari

Suami Ny. Jasanah memiliki kebiasaan merokok sebanyak 3-5


batang per hari. Keluarganya Ny. Jasanah membersihkan
rumahnya setiap hari dan sering membuka jendela dan pintu
rumah. Untuk keperluan air bersih, biasanya keluarga Ny.
Jasanah mengambil air dari gunung yang dipompakan ke rumah.
Air tersebut digunakan untuk keperluan mandi, mencuci baju,
mencuci piring dan terkadang sebagai air minum. Untuk air
minum, biasanya Ny. Jasanah membeli air aqua, namun bila
sedang tidak memiliki uang, maka Ny. Jasanah akan memasak
air. Keluarga Ny. Jasanah rutin mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, serta melakukan aktivitas dengan menggunakan
sabun dan air mengalir. Keluarga Ny. Jasanah membuang
sampah ke tanah kosong di samping kanan rumahnya, dan akan
membakarnya bila sudah menumpuk. Selain mengerjakan
pekerjaan rumah, Ny. Jasanah mengisi waktunya dengan
menjahit untuk menambah penghasilan. Sebelumnya Ny.
Jasanah bekerja sebagai petani, namun karena saat ini sawah
sedang kering dan tidak ada pekerjaan untuk mengolah sawah
tersebut, Ny. Jasanah tetap berada di rumah. Ny. Jasanah tidak
melakukan olahraga, sementara suami Ny. Jasanah rutin
melakukan olahraga dengan jogging di sekitar rumah selama 30
menit. Ny. Jasanah selama melakukan aktivitas di luar rumah
tidak meggunakan masker.

Tabel Faktor Internal Keluarga Ny. Jasanah

No. Faktor Internal Permasalahan


30
1 Kebiasaan Ada kebiasaan merokok pada keluarga Ny.
Merokok Janasah, yaitu oleh Bpk. Sanusi yang merokok
sebanyak 3 – 5 batang perhari

2 Olahraga Bpk. Sanusi memiliki kebiasaan berolahraga


dengan jogging selama 30 menit. Selain Bpk.
Sanusi, tidak memiliki kebiasaan berolahraga

3 Pola Makan Ny. Jasanah memasak makanan sendiri untuk


keluarganya. Ia sering memasak seperti menu
nasi, tahu, tempe dan terkadang sayuran.

4 Pola Pencarian Keluarga Ny. Jasanah berobat ke klinik terdekat


Pengobatan

5 Aktivitas Sehari- ● Ny. Jasanah beraktivitas sebagai ibu rumah


hari tangga, dan mengisi waktunya dengan
menjahit untuk menambah keuangan. Saat ini
belum ada pekerjaan di sawah, sehingga Ny.
Jasanah lebih sering berada di rumah
● Bpk. Sanusi tidak bekerja dan hanya
mengurus ayam di rumah
● Jajuli beraktivitas sebagai pekerja di
perusahaan baja
● Jaelani beraktivitas sebagai pelajar SD
● Keluarga Ny. Jasanah tidak menggunakan
masker saat beraktivitas di luar rumah

Tabel Faktor Eksternal Keluarga Ny. Jasanah

No. Faktor Eksterna Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas banguna Ny. Jasanah adalah 11m x 6m

2 Ruang dalam Terdapat 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang


rumah TV, 1 kamar mandi, 1 dapur dan 1 gudang

31
3 Jamban Terdapat jamban di dalam rumah

4 Ventilasi Terdapat ventilasi di dalam rumah dan terdapat 6


jendela yang sering dibuka

5 Pencahayaan Pencahayaan berasal dari ventilasi, jendela, pintu


yang dibuka dan lampu

6 MCK Terdapat MCK di dalam rumah

7 Sumber Air Untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan


minum keluarga Ny. Jasanah menggunakan air
dari gunung yang dipompa ke rumah

8 Saluran Tidak terdapat saluran limbah di belakang rumah.


Pembuangan Limbah rumah tangga di buang ke sawah yang
Limbah tidak terpakai

9 Tempat Ny. Jasanah membuang sampah di tanah kosong


Pembuangan di samping kanan rumahnya, dan bila sudah
Sampah menumpuk akan dibakar

10 Lingkungan Di samping kanan adalah tanah kosong, di depan


sekitar rumah adalah jalanan kecil, di samping kiri dan belakang
rumah adalah rumah tetangga

h. Masalah Keluarga Ny. Jasanah


a) Masalah Medis
● Hipertensi
● Arthritis Reumatoid
b) Masalah Non Medis
● Pola makan dan gizi kurang seimbang.
● Risiko terpapar asap rokok.

32
● Mempunyai kebiasaan tidak menggunakan masker saat
bertemu tetangga atau beraktivitas di lingkungan rumah
selama pandemic COVID-19.

2) Keluarga Ny. Marnah

a. Bangunan Tempat Tinggal

b. Lingkungan Pemukiman
c. Pola Makan
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
e. Kebiasaan Berobat
f. Riwayat Penyakit
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
h. Masalah Keluarga ???
a) Masalah Medis
b) Masalah Non Medis

3). Keluarga Ny. Rini

a. Data dasar keluarga

Keluarga binaan Ny.Sukhaira terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Tn.


Supandi sebagai kepala keluarga, Ny. Rini sebagai istri, dan anaknya yang
bernama Ririn dan Saskia.

Tabel 1.2. Data dasar keluarga Ny. Rini

Jenis
No Nama Status kelamin Usia Pendidika Penghasilan
keluarga L/P n Pekerjaan
terakhir
33
Tidak
1. Tn Suami Laki-laki 32 th SMP Buruh menetap
Supandi Pabrik
Ibu Rumah -
2. Ny. Rini istri Perempuan 30 th SMP
Tangga

3. An. Ririn Anak Perempuan 13 th Kelas 2 Pelajar -


Pertama SMP

4. An. Anak Perempuan 7 th Kelas 1 SD Pelajar -


Saskia Kedua

Keluarga Ny. Rini tinggal di Kampung Babakan Tegal, Desa Talok,


Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten RT 08 / RW 02. Ny.
Rini tinggal bersama Suami dan kedua anaknya . Ny. Rini yang saat ini berusia 30
tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga dan memiliki latar belakang pendidikan
tamat SMP. Suami Ny. Rini bekerja sebagai buruh pabrik tidak tetap. Penghasilan
perbulan yang didapatkan tidak tetap, maksimal yang pernah didapatkan sebanyak
Rp 1.200.000 . Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti membeli makanan, kesehatan, kebutuhan rumah dan lain-lain.
Selain itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga Ny.Rini dibantu oleh
mertuanya
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Ny. Rini tinggal di rumah milik mertuanya, luas tanah dan luas
bangunan tidak diketahui. Bangunan tempat tinggal bertingkat 1, terbuat dari bata
merah, beralaskan keramik, beratapkan genteng, dan berdinding semen dan tidak
di cat. Ventilasi di rumah tersebut hanya di ruang tamu dan di dapur. Di rumah
tersebut memiliki 1 pintu depan dan 2 jendela di ruang tamu. Pencahayaan di
rumah menggunakan lampu.

34
Gambar 5 . Denah rumah keluarga Ny. Rini
Pada Gambar 5. Merupakan denah rumah keluarga Ny. Rini, yang terdiri
dari 3 buah ruangan yaitu R. Tamu, K. Tidur, K.Mandi dan Dapur dengan luas.

c. Lingkungan Pemukiman
Rumah Ny. Rini terletak pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan, kanan, kiri, dan belakang terdapat jarak antar rumah tetangga. Terdapat
selokan di depan rumah dan untuk pembuangan sampah biasanya sampah rumah
tangga dikumpulkan terlebih dahulu lalu dibakar di halaman samping rumah.

d. Pola Makan
Ny. Rini memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak
makanan dengan menu seperti nasi, tempe, dan sambal. Konsumsi sayur-sayuran
serta buah-buahan jarang. Konsumsi lemak dan protein hewani seperti daging
merah, ayam, telur dan ikan jarang. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali.
Ny. Rini dan keluarga mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan
menggunakan air mengalir dan menggunakan sabun.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak


Proses kelahiran anak Ny. Rini normal dibantu dengan bidan. Setiap
kehamilan, Ny. Rini rutin kontrol kandungannya ke bidan. Ny. Rini mengatakan
anaknya diberikan ASI selama 1½tahun. Ny. Rini memiliki riwayat menggunakan
KB suntik yang 3 bulan selama 2 tahun.
35
f. Kebiasaan Berobat
Dalam segi kesehatan, Ny. Rini memiliki riwayat penyakit maag namun
sudah 2 bulan tidak kambuh, apabila mengalami maag Ny. Rini biasanya
menglami mual dan muntah dan biasanya pergi ke klinik terdekat.. Keluarga Ny.
Rini tidak memiliki BPJS.

g. Riwayat Penyakit

Ny. Rini memiliki riwayat penyakit maag namun sudah 2 bulan tidak
kambuh, apabila mengalami maag Ny. Rini biasanya menglami mual dan muntah
dan biasanya pergi ke klinik terdekat.. Keluarga Ny. Rini tidak memiliki BPJS.

h. Perilaku dan Aktivitas Sehari-Hari


Keluarga Ny. Rini mengaku mencuci tangan sebelum makan dan setelah
melakukan aktivitas dengan menggunakan air mengalir dan sabun. Keluarga Ny.
Rini tidak rutin berolahraga. Jika berolahraga biasanya jalan pagi ke sekitar desa.
Biasanya sampah rumah tangga keluarga Ny. Rini dikumpulkan terlebih dahulu
lalu kemudian dibakar di halaman samping rumah. Ny. Rini dan keluarga sering
keluar rumah hanya menggunakkan masker kain. Suami Ny.Rini merupakan
perokok aktif dan sering merokok saat bersama keluarga.

Tabel 1.3. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Ny. Rini

No Faktor Internal Permasalahan


Suami Ny.Rini adalah seorang perokok berat. Dalam 1
1 Kebiasaan Merokok hari bias menghabiskan 1 bungkus rokok

Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan


2 Olahraga
berolahraga.
Ny. Rini memasak makanan sendiri untuk keluarganya.
Ia sering memasak makanan dengan menu seperti nasi,
3 Pola Makan tempe dan sambal. Konsumsi sayur-sayuran serta buah-
buahan juga jarang. Konsumsi protein hewani seperti
daging merah, ayam, telur dan ikan jarang. Sehari-
36
harinya mereka makan besar 2-3 kali.
Pola Pencarian Apabila sakit, mereka pergi ke klinik mantri di dekat
4 Pengobatan rumah.
a. Ny. Rini Seorang ibu rumah tangga.
b. Suami Ny.Rini merupakan buruh pabrik tidak tetap
di kawasan Tanjung Priok. Suaminya pergi bekerja
satu kali dalam seminggu.
5 Aktivitas sehari-hari c. Anak Ny.Rini yaitu Ririn merupakan seorang
pelajar SMP yang bersekolah di pesantren. Anak
Ny.Rini yaitu Saskia bersekolah di sekolah dasar
namun saat ini sedang sekolah online karena
pandemic.

Tabel 1.3 Menjelaskan permasalahan pada faktor internal yang terdapat


pada keluarga Ny. Sukhaira

Tabel 1.4. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Ny. Rini

No Kriteria Permasalahan
1.
Luas Bangunan Tidak diketahui
2.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu ruang tamu,
3. Ruangan dalam
kamar, dapur, dan kamar mandi
rumah
4.
Jamban Terdapat jamban di dalam rumah Ny. Rini
5.
Ventilasi Terdapat ventilasi di dalam rumah dan ada 2 jendela
1.Terdapat 1 lampu di kamar Ny. Rini
6. 2.Terdapat 1 di kamar di ruang tamu
Pencahayaan
3.Terdapat 1 di kamar di dapur
4.Terdapat 1 di kamar mandi
7. Untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan
Sumber Air
minum keluarga menggunakkan air tanah
Tidak terdapat saluran pembuangan limbah di
8. Saluran Pembuangan belakang rumah. Limbah rumah tangga dibuang ke
Limbah sawah yang tidak terpakai

Tidak terdapat saluran limbah di belakang rumah.


Tempat Pembuangan
9. Limbah rumah tangga di buang ke sawah yang tidak
sampah
terpakai
10. Lingkungan Sekitar Di samping kiri adalah halaman yang dijadikan
Rumah tempat jemur pakaian dan untuk pembakaran

37
sampah. Dibagian belakang terdapat sawah milik
orang lain. Didepannya terdapat rumah tetangga

Tabel 1.4. Menjelaskan permasalahan pada faktor eksternal yang terdapat


pada keluarga Ny. Sukhaira

i. Area Masalah Keluarga

a. Medis
1. Riwayat Maag Kronis
b. Non Medis

1. Tidak memiliki kebiasaan berolahraga


3. Pola konsumsi makan tidak memenuhi gizi seimbang
4. Pendapatan keluarga masih dibawah UMR
5. Keluarga sering keluar rumah hanya memakai masker kain.
6. Sering terpapar asap rokok
3)
4) Keluarga ???
a. Bangunan Tempat Tinggal
b. Lingkungan Pemukiman
c. Pola Makan
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
e. Kebiasaan Berobat
f. Riwayat Penyakit
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
h. Masalah Keluarga ???
a) Masalah Medis
b) Masalah Non Medis
5) Keluarga ???
a. Bangunan Tempat Tinggal
b. Lingkungan Pemukiman

38
c. Pola Makan
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
e. Kebiasaan Berobat
f. Riwayat Penyakit
g. Perilaku dan Aktivitas Sehari-hari
h. Masalah Keluarga ???
a) Masalah Medis
b) Masalah Non Medis
1.5. Menentukan Area Masalah
1.5.1. Masalah Medis dan Non Medis Seluruh Keluarga Binaan
1.5.2. Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas
1.6. Alasan Pemilihan Area Masalah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diagnosis dan Intervensi Komunitas


2.2. Perilaku
2.2.1. Definisi dan Batasan Perilaku
2.2.2. Determinan Perilaku
2.2.3. Teori Perilaku
2.2.4. Teori Terjadinya Perilaku
2.2.5. Bentuk Perilaku
2.2.6. Perilaku Kesehatan
2.3. Pengetahuan
2.3.1. ?

39
2.3.2. ?
2.3.3. ?
2.3.4. ?
2.3.5. ?
2.3.6. ?

BAB III
METODE

BAB IV
HASIL

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

40

Anda mungkin juga menyukai