Anda di halaman 1dari 143

MOTIVASI DAN ORIENTASI TUJUAN PENDIRI

DALAM MEMBUKA KOPERASI SYARIAH 212


DI KOTA JAMBI

SKRIPSI

ELSA TIARA ARDIANTI


EES 150639

PEMBIMBING:
Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SM. Hk., MM
G.W.I. AWAL HABIBAH, M.E.Sy.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019 M/1441 H
ii
iii
iv
MOTTO

َ‫اَّللِ ۚ َٰذَ ِل ُن ْم َخي ٌْر لَ ُن ْم ِإ ْن ُم ْىت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون‬ َ ‫ا ْو ِف ُروا ِخفَافًا َو ِثقَ ًاًل َو َجا ِهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ُن ْم َوأ َ ْوفُ ِس ُن ْم ِفي‬
‫س ِبي ِل ه‬
Artinya:
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.1

1
Q.S. At-Taubah (9) : 41.

v
PERSEMBAHAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung.
Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan
bersabar. Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua tercinta,
Ayahanda (Dudi Haryanto) dan Bunda (Arida Royani), terimakasih atas kasih
sayang yang berlimpah juga atas limpahan doa dan motivasi yang terbaik untuk
saya. Semoga Rahmat Allah senantiasa tercurah untuk kalian.
Teruntuk adik-adikku (Debi Aris Irfani dan Adam Faiz Al Arkhan), jadilah anak
yang berbakti kepada orang tua. Gapailah cita-cita kalian setinggi mungkin.
Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
Dosen pembimbing I (Bapak Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk.,MM) dan Dosen
Pembimbing II (Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.) yang senantiasa sabar
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah berikan
balasan terbaik baginya.
Untuk sahabat seperjuanganku, Lokal A Ekonomi Syariah terutama Pangestu
Juliyani, Yulia Desmayanti, Widiastuti, Nahdatul Khairiyah, Erva Avriana,
Wahidatul, dan Lilis Lestari. Kalian orang-orang baik dalam hidup saya.
Terimakasih untuk motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian karya ini.
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar,
untuk sebuah pengharapan agar hidup lebih bermakna, karena tragedi terbesar
dalam hidup bukanlah kematian tapi hidup tanpa tujuan. Untuk menjadi lebih
baik, teruslah belajar, berusaha, dan berdoa.

vi
ABSTRAK

Koperasi syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional yang didirikan oleh tokoh-
tokoh umat Islam sebagai implementasi semangat Aksi 212 yang penuh
persaudaraan dan kebersamaan. Semangat ini kemudian diwujudkan pada upaya
menjadikan Koperasi Syariah 212 sebagai wadah perjuangan ekonomi untuk
mencapai kemandirian ekonomi umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
real motive dan real goal orientation dari pendirian Koperasi Syariah 212 di Kota
Jambi. Dengan metode penelitian adalah kualitatif, peneliti berupaya membangun
argumentasi rasional tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan real motive
dan real goal orientation pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212. Tempat
penelitian ini adalah Koperasi Syariah 212 Mayang. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa motivasi para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi
adalah motivasi sosial untuk menyatukan kekuatan umat, membantu
pengembangan UMKM, dan menjadikan umat mandiri di bidang ekonomi dengan
menciptakan produk sendiri, bahkan toko sendiri. Dengan orientasi tujuan untuk
mensejahterakan anggota maupun masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan baik
konsumsi, produksi dan distribusi.
Kata Kunci: Motivasi, Orientasi Tujuan, Koperasi Syariah 212.

ABSTRACT

Syariah cooperative 212 is a national primary cooperative founded by Muslim


leaders as an implementation of the spirit of 212 action which is full of
brotherhood and togetherness. This spirit was then manifested in the effort to
make Islamic cooperatives 212 as a vehicle for economic struggle to achieve the
economic independence of the people. This study aims to determine the real
motivation and real goal orientation of the establishment of 212 Islamic
cooperatives in the city of Jambi. The research method is qualitative, the
researcher seeks to build rational arguments about everything related to the real
motivation and objectives of the founder in opening a 212 Mayang syariah
cooperatives. Data collection techniques in this study used observation,
interviews, and documentation. The result of the study showed that the motivation
of the founders of the 212 Jambi cooperaative syariah was social motivation to
unite the strengths of the Ummah, help the development of Micro Small and
Medium Businessess, and make the people independent in the economic field by
creating their own products, even their own shops. With the aim of orientation to
the welfare of members and the community in meeting the needs of both
consumption, production, and distribution.

Keywords: Motivation, Goal Orientation, Syariah Cooperative 212


vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.Sholawat selalu teriring kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga
akhir zaman.
Skripsi ini dengan judul: Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri dalam
Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi, disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan untuk
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Prof. Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,
M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Halimah Dja‟far, S. Ag, M.Fil.I. selaku
Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Sucipto, S.Ag., MA dan G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Drs. H. Fathuddin Abdi SM.Hk., MM selaku Pembimbing I dan G.W.I. Awal
Habibah, M.E.Sy. selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya.

viii
ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR dan TABEL ................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Batasan Masalah............................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
F. Kerangka Teori............................................................................... 8
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 22
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 28
A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 28
B. Objek dan Waktu Penelitian........................................................... 28
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 29
D. Unit Analisis .................................................................................. 29
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 30
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 35
A. Sejarah Singkat Koperasi Syariah 212 ........................................... 35
B. Alamat Koperasi Syariah 212 ........................................................ 36
C. Visi dan Misi Koperasi Syariah 212 .............................................. 37
x
D. Tujuan Koperasi Syariah 212 ......................................................... 38
E. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah 212 ............................................ 39
F. AD/ART Koperasi Syariah 212 ..................................................... 39
G. Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 ..................................... 40
H. Produk-produk Layanan Jasa Koperasi Syariah 212 ..................... 41
a. Produk Pendanaan .................................................................... 41
b. Produk Pengembangan Usaha .................................................. 42
I. Manajemen Koperasi Syariah 212 ................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47
A. Hasil (Temuan Penelitian) tentang Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212
di Kota Jambi ................................................................................. 47
1. Real Motive Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah
212 di Kota Jambi .................................................................... 47
2. Real Goal OrientationPendiri dalam Membuka Koperasi
Syariah 212 di Kota Jambi ....................................................... 62
B. Pembahasan (Analisis Peneliti) tentang Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212
di Kota Jambi ................................................................................. 73
1. Real Motive Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah
212 di Kota Jambi .................................................................... 73
2. Real Goal Orientation Pendiri dalam Membuka Koperasi
Syariah 212 di Kota Jambi ....................................................... 81
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 86
A. Kesimpulan .................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xi
DAFTAR GAMBAR dan TABEL

Gambar III.1 : Lokasi Kantor Koperasi Syariah dan Gerai 212 Mart ........ 37
Gambar III.2 : Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 Jambi .............. 40
Gambar III.3 : Produk-produk di Gerai 212 .............................................. 44
Tabel I.1 : Tinjauan Pustaka ............................................................... 23
Tabel IV.1 : Ringkasan Mengenai Orientasi Tujuan Para
Stakeholders ....................................................................... 64
Tabel IV.2 : Ringkasan Mengenai Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri .................................................................... 73

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 pasal 33 ayat 1,

mengungkapkan bahwa: “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan”.2 Dalam pasal ini tercantumnya dasar demokrasi

ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau

pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang lebih

diutamakan bukan kemakmuran perorangan (individu). Sebab, perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, perusahaan

yang sesuai dengan itu adalah koperasi.3

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan

(Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1). Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila

2
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Bab XIII tentang Perekonomian Nasional
dan Kesejahteraan Sosial, Pasal 33 ayat (1). jdih.pom.go.id/uud1945.pdf, akses pada 20 November
2018.
3
Suprianto, Skripsi Sarjana: Motivasi Anggota Dalam Melakukan Transaksi Simpan
Pinjam Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar
Utara Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Riau: UIN SUSKA Riau, 2013), hlm. 1.
http://repository.uin-suska.ac.id/9991/1 /2013_2013323EI.pdf diakses pada 20 Oktober 2018.
1
2

dan Undang-Undang Dasar 1945(Undang-Undang Koperasi Nomor 25

Tahun 1992 Pasal 3).4

Koperasi dibagi menjadi dua yaitu koperasi umum dan koperasi syariah.

Koperasi syariah memiliki pengertian dan peran yang sama dengan koperasi

umum. Namun koperasi syariah menggunakan konsep Syirkah Mufawadhoh yakni

sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih,

masing-masing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan

berpartisipasi dalam kerja. Maka masing-masing partner menanggung satu sama

lain dalam hak dan kewajiban.5

Koperasi syariah didirikan dengan sistem perekonomian koperasi yang

berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yaitu dengan menjalankan koperasi yang

berasaskan demokrasi ekonomi serta kekeluargaan.6 Dengan keberadaan koperasi

diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip tolong

menolong. Orientasi ini perlu diaktualisasikan mengingat bahwa sebagian besar

masyarakat Indonesia mayoritas Muslim. Ini menjadi landasan kuat bagi

masyarakat akan pentingnya pendirian koperasi.7Sebagaimana firman Allah SWT

dalam Q.S. Al-Ma‟idah ayat 2 yang berbunyi:

...‫اًل ثْ ِم َو ْالعُ ْد َو ِن‬ َ ‫ َوًلَ ت َ َعا َو وُوا‬. ‫علَي ْال ِب ِ ّر َو الت ه ْق َوى‬
ِ ْ ‫علَي‬ َ ‫ َوت َ َعا َووُوا‬...
Artinya:

4
Salmi Yuniar Bahri, Nova Hari Santhi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Koperasi Syariah di Kabupaten Lombok Timur, (STIA Muhammadiyah Selong), hlm. 17.
http://ejournal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jhm/issue/view/83 diakses pada 1 November 2018.
5
Ibid.
6
https://uangteman.com/blog/blog/peran-penting-koperasi-syariah/, diakses pada 20
Oktober 2019.
7
Ropi Marlina, Yola Yunis a Pratami, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah, (Amwaluna, Vol. 1 No. 2, Juli 2017), hlm. 264.
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/download/2582/pdf diakses pada 1
November 2018.
3

...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan


jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...8

Sejarah jejak koperasi berdasarkan prinsip syariah telah ada dalam Islam,

hal itu dikenal sejak abad III Hijriyah di Timur Tengah dan Asia Tengah yang

secara teoritis dikemukakan oleh filsuf Islam.9 Inti dari kegiatan koperasi tersebut

adalah usaha bersama dengan penuh semangat saling tolong menolong dan

seirama kompak tidak ada penghianatan di antara para anggota koperasi. Para

anggota koperasi dalam melakukan pengelolaan koperasi bagaikan satu tubuh,

dimana satu anggota koperasi diibaratkan satu organ anggota tubuh manusia.

Setiap organ tubuh dengan organ tubuh yang lain terjalin hubungan yang

harmonis.10

Di kota Jambi, telah dibuka Koperasi Syariah 212 dalam bentuk usaha

yang diberi nama 212 Mart. Gerai ini merupakan usaha koperasi berbasis syariah

dan dibuka pertama kali pada 21 Februari 2018 di Jalan Sk Rd Syahbuddin

Nomor 14 A RT. 05 Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota

Jambi (36129) Telp: 0741-3601921. Anggota koperasi yang sudah bergabung

sekarang sudah mencapai 840 orang dan investor sebanyak 283 yang umumnya

berdomisili di Jambi dan ada pula yang di luar Jambi.11. Orang tergabung dalam

organisasi karena terdorong adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

8
Q.S. Al- Ma‟idah (5) : 2.
9
Imam al-Farabi, Imam al-Syarakhsi dalam al-Mabsuth sebagaimana dinukil oleh M.
Nejatullah Siddiqi dalam Partnership and Profit Sharing in Islamic Law.
10
Nurhadi, Maqashid Koperasi Syariah, (I-Economic, Vol. 4, No. 2, Desember 2018),
hlm. 163. STAI Al-Azhar Pekanbaru.
11
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang jumlah anggota dan investor, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
4

hari. Sesuatu yang mendorong seseorang untuk tergabung dalam organisasi adalah

cerminan yang paling sederhana dari motivasi dasarnya.12

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.13 Motivasi berkoperasi

didasari oleh latar belakang kepentingan yang sama. Karena suatu aktivitas yang

sama akan membuahkan bentuk kerjasama yang harmonis. Sehingga pada

gilirannya akan memudahkan pencapaian tujuan bersama.14

Salah satu motivasi dari pendirian Koperasi Syariah 212 ini adalah adanya

motivasi sosial agar dapat menyatukan umat dalam kegiatan ekonomi. Dengan

orientasi tujuan adalah mensejahterakan anggota. Meskipun memang pada

awalnya koperasi ini berawal dari inisiasi para alumni 212, tidak menutup

kemungkinan bagi mereka yang tidak ikut aksi tersebut untuk menjadi anggota

koperasi ini. Karena banyak juga yang tertarik untuk mengembangkan bisnis

dengan sistem yang sesuai prinsip syariah.15 Jadi, Koperasi Syariah 212 ini bisa

menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat Islam di Kota Jambi sekaligus

menjadi bukti kekuatan umat Islam dalam segala aspek kehidupan.16 Sebagaimana

12
Jauhar Muammar, Skripsi: Pengaruh Motivasi Material dan Motivasi Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem, (Semarang: IAIN
Walisongo Semarang, 2014), hlm. 1.
13
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013), hlm. 143.
14
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 3.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
15
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3925780/siapa-sangka-minimarket-
ini-lahir-berkat-aksi-212 diakses pada 14 Juli 2019.
16
mysharing.co/koperasi-syariah-212-sejarah-bangkitnya-ekonomi-umat/ diakses pada 15
Juli 2019.
5

yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku Ketua Komunitas Koperasi

Syariah Jambi:

Koperasi Syariah ini didirikan dengan motivasi ini akan menjadi wadah untuk
membangkitkan ekonomi umat Islam. Selain itu, dengan adanya Koperasi Syariah
ini akan membuka peluang investasi halal bagi umat Islam dengan dibukanya
Gerai 212. Sehingga yang selama ini kita hanya menjadi konsumen saja, sekarang
kita bisa membuka toko sendiri. Karena Koperasi Syariah 212 ini adalah Koperasi
dari umat, oleh umat dan untuk umat.17
Namun, dalam kenyataannya pendirian Koperasi Syariah 212 ini belum

berjalan sebagaimana keinginan kuat di dalam hati setiap pendiri Koperasi

Syariah 212 tersebut. Indikasi ini muncul mengingat yang terjadi di lapangan,

tidak sedikit masyarakat yang menentang akan pendirian Koperasi Syariah 212

ini, terutama mereka yang kontra akan gerakan aksi bela Islam tiga tahun silam.

Berbagai macam tanggapan buruk yang muncul, karena memang sebenarnya

Koperasi Syariah 212 ini lahir dari semangat bersatunya umat Islam dalam hal

politik. Sehingga tanggapan masyarakat, menganggap mereka mendirikan

Koperasi Syariah 212 ini hanya untuk memperkuat kepentingan politik mereka

semata-mata. Bahkan berpikiran Koperasi Syariah 212 ini hanya untuk para

alumni Aksi 212 tersebut. Sehingga seolah-olah ada preseden keliru dalam

pandangan umum mengenai orientasi pendirian Koperasi Syariah 212 di seluruh

wilayah Indonesia, termasuk di kota Jambi.18 Seperti kata masyarakat setempat

yang sempat saya wawancarai dan dia bukan dari anggota koperasi tersebut:

212 Mart ini mematok satu pasar khusus. Jadi, dia tidak melepaskan konsep
ekonomi syariah secara terbuka. Jadi posisi konsumennya yang benar-benar suka,
senang, yang memang sepaham dengan aksi 212. Walau gak seluruhnya, tapi itu

17
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendirian 212, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
18
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendirian 212, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
6

semacam pembatas bagi pembeli lain yang memang gak suka, gak setuju dengan
aksi-aksi seperti itu. Selain menjadi penyedia perdagangan secara umum, secara
tidak langsung mereka ingin menunjukkan eksistensi mereka sebagai sebuah
organisasi.19

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

menganalisis dan melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang

berjudul : Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi

Syariah 212 di Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana real motive pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di kota

Jambi?

2. Bagaimana real goal orientation pendiri dalam membuka koperasi syariah

212 di kota Jambi?

C. Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih

terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan

tercapai. Maka objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah gerai 212 yang

berada di Mayang Mangurai saja. Karena di gerai itu merupakan Kantor Pusat

Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi yang mana data yang diperoleh nanti

akan lebih komprehensif.

19
Wawancara dengan Pak Nasrullah, selaku Masyarakat Umum tentang pandangan
mengenai 212 Mart, di Telanaipura, 1 Mei 2019.
7

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pada

penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui real motive pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di kota

Jambi.

2. Mengetahui real goal orientation pendiri dalam membuka koperasi syariah

212 di kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dapat dikategorikan kepada dua hal, yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari segi teoritis, manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya baik yang tertarik

dengan penelitian sebidang maupun non-sebidang dengan objek penelitian

ini. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan studi relevan bagi penelitian

tersebut.

2. Penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan bagi para akademisi, mahasiswa,

atau pelajar di bidang ekonomi terutama dalam bidang koperasi untuk

mengetahui motivasi dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi

syariah 212.

Sedangkan manfaat penelitian ini secara praktisnya dapat dijelaskan

sebagai berikut:
8

1. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti pribadi sebagai bukti fisik telah

menyelesaikan tugas akhir (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat sebagai bahan

pertimbangan untuk ikut memajukan Koperasi Syariah 212 Kota Jambi.

F. Kerangka Teori

1. Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak

atau berbuat. Melayu S.P. Hasibuan mendefinisikan motivasi sebagai

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang

agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala

daya upaya untuk mencapai kepuasan.20

Jadi, motivasi adalah kondisi psikologis dalam diri individu yang

menggerakkan individu untuk bertindak sehingga terjadi perubahan tingkah

laku yang disadari untuk mencap ai tujuan. Tindakan motivasi dapat berupa

kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang diharapkan.21 Berikut

ini akan dijelaskan mengenai fungsi motivasi, sumber motivasi dan teori

motivasi.

20
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013), hlm. 143.
21
Badrudin, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 191.
9

a. Fungsi Motivasi

Hadari Nawawi mengemukakan fungsi motivasi bagi manusia yaitu:22

1) Sebagai energi atau penggerak bagi manusia, ibarat bahan bakar pada

kendaraan.

2) Pengatur memilih alternatif di antara dua atau lebih kegiatan yang

bertentangan. Dengan memperkuat satu motivasi, akan memperlemah

motivasi yang lain, maka seseorang hanya akan melakukan salah satu

aktivitas dan meninggalkan aktivitas yang lain.

3) Pengatur arah atau tujuan dalam melakukan aktivitas. Dengan kata lain

setiap orang hanya akan memilih dan berusaha untuk mencapai tujuan,

yaitu motivasinya tinggi dan bukan mewujudkan tujuan yang lemah

motivasinya.

Adapun fungsi motivasi adalah sebagai berikut:23

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

22
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008), hlm. 38.
23
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2014), hlm. 85.
10

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

b. Sumber Motivasi

Teori motivasi yang sudah lazim dipakai untuk menjelaskan sumber

motivasi sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu smber motivasi dari

dalam diri atau motivasi intrinsik dan sumber motivasi dari luar atau motivasi

ekstrinsik.24

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik muncul karena motif yang timbul dari dalam diri

pegawai. Motif ini aktif atau berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar.

Faktor individual yang mendorong pegawai untuk melakukan sesuatu adalah:

a) Minat, pegawai akan merasa terdorong untuk melakukan suatu kegiatan

kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai dengan

minatnya.

b) Sikap positif, pegawai yang mempunyai sikap positif terhadap suatu

pekerjaan akan rela untuk ikut dan terlibat dalam kegiatan tersebut, serta

akan berupaya seoptimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan sebaik-baiknya.

c) Kebutuhan, pegawai mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berupaya

untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melaksanakan serangkaian

aktivitas atau kegiatan.

24
Donni Juni Priansa, Perencanaan dan Pengembangan SDM, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 204-205.
11

Tidak semua pegawai memiliki motivasi intrinsik yang memadai

untuk mendukung kinerjanya dalam bekerja.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik muncul karena adanya rangsangan dari luar. Dua

faktor utama yang berkaitan dengan motivasi ekstrinsik pegawai dalam

organisasi diantaranya berkenaan dengan:

a) Motivator, berkaitan dengan prestasi kerja, penghargaan, tanggung jawab

yang diberikan, kesempatan untuk mengembangkan diri serta

pekerjaannya itu sendiri.

b) Kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi organisasi yang

baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan, kondisi

kerja yang mendukung, serta keselamatan kerja.

Bagi pegawai dengan motivasi intrinsik yang lemah, maka motivasi

ekstrinsik perlu diberikan secara berkelanjutan.

c. Teori-teori Motivasi

Teori-teori tentang motivasi sangat banyak sekali dan tersebar dalam

arsiran berbagai bidang studi, misalnya dalam psikologi, manajemen, sosial,

dan lain sebagainya. Namun demikian, untuk menyederhanakan, berikut ini

disajikan beberapa teori motivasi yang pada umumnya dikenal, yaitu:

1) Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Teori motivasi Abraham Maslow dinamakan dengan “A Theory of

Human Motivation”. Teori ini mengikuti teori jamak, yakni seorang

berperilaku/bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-


12

macam kebutuhan.Teori ini menyatakan bahwa setiap diri manusia itu terdiri
25
dari atas lima tingkat atau hirarki kebutuhan, yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs), merupakan kebutuhan

tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

Misalnya kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, dan

bernapas.

b) Kebutuhan rasa aman (Safety Needs), kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup, tidak dalam arti

fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal, dan intelektual.

c) Kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu

kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan

kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

d) Kebutuhan akan harga diri atau pengakuan (Esteem Needs), kebutuhan

ini berkaitan dengan kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang

lain.

e) Kebutuhan aktualisasi diri (Self-Actualization Needs), kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat,

dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik

terhadap sesuatu.

2) Teori Kebutuhan Berprestasi McClelland

David Clarence McClelland memperkenalkan teori kebutuhan

berprestasi atau Need for Achievement (N.Ach), yang menyatakan bahwa

25
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984). hlm. 39-52.
13

motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan

prestasi. McClelland memperkenalkan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi

dalam buku “The Achieving Society”, yaitu motivasi berprestasi (N-Ach);

motivasi untuk berkuasa (N-Pow); dan motivasi untuk berafiliasi/bersahabat

(N-affil).

a) Kebutuhan Berprestasi (N-Ach)

Need for Achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi yang

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan

masalah. Seseorang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi cenderung

untuk mengambil risiko. Kebutuhan akan berprestasi merupakan dorongan

untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar,

bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang

untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau

memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya

selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang

tinggi. Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah

pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang

timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya

imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari

masyarakat akan prestasinya yang berhasil dan diakui eksistensinya karena

prestasi yang diraihnya.26

26
David C. McClelland, Human Motivation, (Cambridge: Cambridge University Press,
1987), hlm. 223.
14

b) Kebutuhan Kekuatan (N-Pow)

Need for Power adalah kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan

refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas, untuk memiliki pengaruh

kepada orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk

membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu

tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari

individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.27

c) Kebutuhan Berafiliasi (N-Affil)

Need for Affiliation yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan

dorongan untk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain,

tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Kebutuhan akan

afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,

kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang

mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam

pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.28

2. Orientasi Tujuan

Orientasi tujuan menurut Don Vandewalle terdiri dari Orientasi tujuan

pembelajaran (learning goal orientation), Orientasi tujuan pembuktian (prove

goal orientation), dan Orientasi tujuan penghindaran (avoiding goal

orientation). Vandewalle merincikan orientasi kinerja (performance goal

orientation) dari gagasan Carol S. Dweck menjadi dua dimensi yaitu

27
Ibid, hlm. 268.
28
Ibid, hlm. 333.
15

Orientasi tujuan pembuktian (prove goal orientation), dan Orientasi tujuan

penghindaran (avoiding goal orientation) sehingga Orientasi tujuan total

terbagi menjadi tiga dimensi. Orientasi tujuan pembelajaran adalah hasrat

individu untuk mengembangkan diri melalui usaha memperoleh keterampilan

baru, menguasai situasi baru dan meningkatkan kompetensi diri. Orientasi

tujuan pembuktian adalah hasrat individu untuk membuktikan kompetensi

diri dan mendapatkan penilaian yang baik tentang kompetensi yang dimiliki.

Orientasi penghindaran tujuan adalah hasrat untuk menghindari dalam

memperlihatkan tingkat kompetensi yang dirasa rendah dan untuk

menghindari penilaian buruk.29

Definisi orientasi tujuan secara konseptual dari sintesis uraian di atas

adalah sikap individu mengenai pencapaian sebuah keinginan yang

diungkapkan dalam bentuk respon terhadap kondisi yang berkaitan dengan

keberhasilan melaui indikator-indikator; sikap menginginkan tantangan untuk

pembelajaran (learning) dan sikap menginginkan penghargaan

(performance).30

Teori orientasi tujuan (goal orientation) merupakan bagian dari teori

motivasi yang dikemukakan oleh Edwin Locke. Teori ini menegaskan bahwa

individu dengan tujuan yang lebih spesifik dan menantang kinerjanya akan

lebih baik dibandingkan dengan tujuan yang tidak jelas seperti “melakukan

apa yang terbaik dari diri kita”, tujuan mudah yang spesifik atau tidak ada

tujuan sama sekali. Orientasi tujuan menentukan bagaimana seseorang


29
VandeWalle, D., Goal Orientation: Why Wanting to Look Successful Doesn’t Always
to Succes,. Organizational Dynamics, 30(2), 2001, hlm. 162.
30
Ibid.
16

berusaha untuk mencapai hasil yang diinginkannya. Orientasi tujuan adalah

konstruk yang menggambarkan bagaimana individu merespon, memberikan

reaksi dan menginterpretasikan situasi untuk mencapai suatu prestasi atau

kinerja tertentu.31

3. Koperasi Syariah

a. Pengertian Koperasi

Istilah koperasi berasal dari kata (co = bersama, operation =

usaha) yang secara bahasa berarti bekerja bersama dengan orang lain

untuk mencapai tujuan tertentu.32 Menurut Undang-Undang Nomor 12

tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia

adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-

orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.33 Menurut

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

menyatakan bahwa, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang seorang atau badan hukum koperasi denganmelandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.34

31
E. A. Locke dan G. P. Latham, Building a Practically UsefulTheory of Goal Setting
and Task Motivation, (American Psychologist, 2002), hlm. 705.
32
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN-
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 1.
33
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Pokok-pokok
Perkoperasian Bab II Landasan-landasan Koperasi Pasal 3. Akses:
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1967_12.pdf, diakses 12 Juli 2019.
34
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (1). Akses:
www.depkop.go.id/uploads/laporan/1566784877_uu_1992_25_perkoperasian.pdf, diakses pada 12
Juli 2019.
17

Menurut ILO (International Labor Organization) koperasi adalah

suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela

untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui suatu pembentukan

suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, melalui penyetoran

suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui

pembagian resiko dan manfaat yang wajar dar i usaha, di mana para

anggotanya berperan secara aktif.35

Koperasi dalam fiqh Islam dikenal dengan Syirkah atau semakna

dengan kata al-Syirkah atau semakna dengan al-Ikhtilat yaitu suatu

perserikatan/perkongsian. Adapun dari segi istilah, koperasi adalah akad

antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan.36

Menurut fatwa DSN MUI Nomor: 114/DSN-MUI/IX/2017

Tentang Akad Syirkah, bahwa Akad Syirkah adalah akad kerjasama

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana setiap

pihak memberikan kontribusi dana/modal usaha (ra’s al-maal) dengan

ketentuan bahwa keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau

secara proporsional, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak

secara proporsional. Syirkah ini merupakan salah satu bentuk syirkah

amwal dan dikenal dengan nama syirkah inan.37

35
Najibul Millah, Skripsi,2008, Strategi Koperasi Syariah dalam Upaya Pengembangan
Koperasi Primer Syariah. UIN Syarif Hidayatullah. Fakultas Syariah dan Hukum.
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7246/1/Najibul%20Millah-
FSH_NoRestriction.pdf. diakses pada 19 November 2018.
36
Ibid.
37
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Syirkah.https://ubico.id//wp-content/update/2019/02/114-Akad-Syirkah.pdf, akses pada 10
September 2019.
18

Pada umumnya, dalam kegiatan muamalah akad syirkah terbagi

menjadi beberapa macam sebagai berikut:

1) Syirkah al-Amlak adalah dua orang atau lebih memiliki harta

bersama tanpa melalui akad syirkah. Syirkah dalam kategori ini

terbagi menjadi beberapa yaitu:

a) Syirkah Ihtiyari (perserikatan dilandasi pilihan orang yang

berserikat), yaitu perserikatan yang muncul akibat keinginan dua

orang atau lebih untuk mengikatkan diri dalam satu kepemilikan.

Seperti dua orang bersepakat membeli suatu barang, atau mereka

menerima harta hibah dan wasiat.

b) Syirkah Jabr yaitu sesuatu yang ditetapkan menjadi milik dua orang

atau lebih tanpa kehendak mereka, seperti harta warisan yang

mereka terima dari orang yang wafat. Harta syirkah dari seorang

yang meninggal dunia secara otomatis menjadi milik bersama para

ahli warisnya.

c) Syirkah al-Uqud adalah syirkah yang akadnya disepakati dua orang

atau lebih untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dan

keuntungan. Fuqaha‟ membagi al-uqud ke dalam beberapa jenis:38

(1) Syirkah ‘Inan merupakan kerja sama antara dua orang atau lebih

yang melakukan suatu usaha dengan menyumbangkan modal

masing-masing pihak. Pengelolaan modal diatur dengan kesepakatan

38
Ropi Marlina, Yola Yunisa Pratami, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah, (Amwaluna, Vol. 1 No. 2, Juli 2017), hlm. 266-267.
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/download/2582/pdf diakses pada 1
November 2018.
19

bersama dan laba yang didapat akan dibagi pada masing-masing

pihak secara proporsional berdasarkan besar kecilnya modal masing-

masing yang disetorkan.

(2) Syirkah Muwafadhah adalah kerja sama antara dua orang atau lebih

untuk melakukan suatu usaha dengan syarat modal, keahlian,

keuntungan, dan kerugian harus sama. Dengan kata lain, syirkah ini

merupakan perserikatan yang modal semua pihak dan bentuk

kerjasama yang mereka lakukan baik kualitas dan kuantitasnya harus

sama dan keuntungan dibagi rata.

(3) Syirkah Abdan adalah kerja sama dua orang atau lebih yang masing-

masing hanya menyumbang tenaga mereka tanpa melibatkan modal

berupa harta. Pembagian laba dalam syirkah ini tergantung pada

kesepakatan masing-masing pihak, karena pekerjaan yang dilakukan

dalam syirkah tersebut berbeda maka keuntungan yang diperoleh

pun berbeda.

(4) Syirkah Wujuh adalah kerja sama antara dua pihak yang sama-sama

melakukan kerja dengan pihak ketiga sebagai penyumbang modal,

baik sebagai pinjaman atau pun sumbangan. Dengan kata lain pihak

yang bersyirkah menjalankan suatu usaha tanpa menyumbangkan

mosal. Syirkah wujuh akan menghasilkan bagian yang jelas bagi

masing-masing pihak dari hutang modal tersebut, sehingga jumlah

laba atau rugi akan dibagi sesuai dengan tanggungan masing-masing.


20

Ketentuan kegiatan usaha menurut Fatwa DSN-MUI No:

114/DSN-MUI/IX/2017 yaitu:

1) Usaha yang dilakukan syarik (mitra) harus usaha yang halal dan

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan/atau ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2) Syarik (mitra) dalam melakukan usaha syirkah harus atas nama

entitas syirkah, tidak boleh atas nama diri sendiri.

3) Syarik (mitra) tidak boleh meminjam, meminjamkan,

menyumbangkan, atau menghalalkan ra’s al-maal dan keuntungan

kepada pihak lain kecuali atas dasar kesepakatan mitra-mitra.

4) Syarik (mitra) dalam melakukan usaha syirkah, tidak boleh

melakukan perbuatan yang termasuk at-ta’addi, al-taqshir, dan/atau

mukhalafat asy-syuruth.39

b. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah

Koperasi syariah menegakkan prinsip-prinsip ekonomi Islam,

sebagai berikut:

1) Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki oleh

siapapun secara mutlak.

2) Manusia diberi kebebasan bermu‟amalah selama bersama dengan

ketentuan syariah.

3) Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur dimuka bumi.

39
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Syirkah.
https://ubico.id//wp-content/update/2019/02/114-Akad-Syirkah.pdf, akses pada 10 September
2019.
21

4) Menjunjung tinggi keadilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan

pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau

sekelompok orang saja.40

c. Ciri-ciri Koperasi Syariah

Sebagai lembaga keuangan mikro syariah, koperasi syariah juga

memiliki ciri-ciri yang merupakan identitas bagi koperasi itu sendiri.

Ciri-ciri yang dimiliki koperasi syariah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Ciri-ciri Utama

a) Berorientasi bisnis, untuk mencari laba bersama, dan

meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk

anggota masyarakat.

b) Bukan lembaga sosial, tetapi koperasi syariah bermanfaat untuk

mengefektifkan pengumpulan serta penyaluran zakat, infaq, dan

shodaqoh yang berguna bagi kesejahteraan orang banyak.

c) Koperasi syariah ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran

serta masyarakat di sekitarnya.

d) Milik bersama masyarakat bawah dengan orang kaya di sekitar

koperasi syariah, bukan milik perorangan atau orang dari luar

masyarakat.

40
Abdullah Syafe‟i, Koperasi Syariah: Tinjauan terhadap Kedudukan dan Peranannya
dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, (Media Syariah, Vol. 14, No. 1, 2012), hlm. 53.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/view/1718, diakses pada 10 September
2019.
22

2) Ciri-ciri Khusus

a) Sifat dan karyawan koperasi syariah bertindak proaktif, tidak

menunggu tetapi menjemput bola bahkan berebut bola, baik

untuk menghimpun dana anggota maupun untuk pembiayaan.

b) Calon pengelola (manajer) yang dipilih harus memiliki aqidah

yang lurus, komitmen tinggi pada pengembangan ekonomi

ummat, amanah, jujur, dan jika memungkinkan minimal lulusan

D3 atau S1.

c) Kantor dibuka dalam waktu tertentu yang diterapkan sesuai

dengan kebutuhan pasar.

d) Koperasi syariah mengadakan pendampingan usaha anggota-

anggotanya.

e) Manajemen koperasi syariah adalah profesional Islami, misalkan

administrasi keuangan dilakukan dengan standar akuntansi

keuangan Indonesia yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi

syariah.41

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review)

merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai

literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya

terkait topik yang akan kita teliti. Berikut ini adalah tabel mengenai penelitian

41
Buchori, Nur S., Koperasi Syari’ah: Teori dan Praktek, (Tangerang Selatan: Pustaka
Aufa Media (PAM Press), 2012), hlm. 7.
23

terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam menyusun penelitian ini.

Tabel penelitian terdahulu sebagai berikut:

Tabel I.1 Penelitian Terdahulu

N Nama Judul Metode Hasil Persamaan dan


o Peneliti Penelitian Penelitian Perbedaan
Eca Tri Motivasi Metode Motif tujuan Persamaannya
1. Luciana Pengelola penelitian yang pengelola membahas
, Yunus Dalam digunakan mendirikan motivasi
Winoto Mendirika adalah TBM adalah pendirian.
, dan n Taman pendekatan untuk Perbedaannya,
Rully Baca kualitatif memfasilitasi penelitian ini
Khairul Masyaraka dengan jenis masyarakat fokus pada
Anwar t (TBM) di penelitian melalui motivasi pendiri
Jurnal Kabupaten fenomenologi. TBM, membuka
Univers Bandung Teknik meningkatka Koperasi Syariah
itas Barat. pengumpulan n minat baca 212 bukan pada
Padjadj data masyarakat, Taman Baca
aran menggunakan serta untuk Masyarakat.
Tahun observasi, menyediakan
2019 wawancara sarana yang
dan melalui dapat
studi bermanfaat
kepustakaan. bagi
masyarakat.
Sedangkan
motif alasan
pengelola
mendirikan
TBM yaitu
karena
kurangnya
informasi
atau
pengetahuan
masyarakat,
untuk
melestarikan
budaya
membaca,
menambah
pengetahuan
anak, untuk
membatasi
24

N Nama Judul Metode Hasil Persamaan dan


o Peneliti Penelitian Penelitian Perbedaan
pergaulan
yang tidak
terkontrol,
tingginya
angka buta
aksara, serta
kurangnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
pendidikan.42
2. Dani The Metode The result Persamaannya
Rohmat Empower penelitian shows that terletak pada
i dan ment of menggunakan there are two objek yang diteliti
Imron Economic metode absolute dan membahas
Mawar Communit kualitatif. conditions, bagaimana
di y After the Dengan teknik whic must be Koperasi Syariah
Jurnal Action of sampling yang fulfilled to dengan gerai 212
Univers 212 digunakan build 212 sebagai usahanya
itas adalah mart. The didirikan.
Airlang Purposive first Perbedaannya
ga Sampling yaitu condition is bahwa jurnal
Tahun teknik the owner of tersebut lebih
2018 pengampilan 212 mart mengungkap
sampel sumber must be a tentang 212 mart,
data dengan Moslem. The sedangkan
pertimbangan second peneliti lebih
tertentu. condition is terfokus pada
Misalnya the 212 mart koperasi syariah
memilih Ketua must be built didirikan
Komunitas together in a sehingga bisa
Koperasi 212 community- terbentuk 212
di Jawa Timur. based mart.
development
becomes the
difference
between the
concepts of
212 mart
42
Eca Tri Luciana, Yunus Winoto, dan Rully Khairul Anwar, Motivasi Pengelola Dalam
Mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bandung Barat. (Indonesian Journal of
Academic Librarianship, Volume 3, Issue 2, Juni 2019),
journals.apptisjatim.org/index.php/ijal/article/download/58/30, akses pada 3 November 2019.
25

N Nama Judul Metode Hasil Persamaan dan


o Peneliti Penelitian
Penelitian Perbedaan
with the
general mart,
which is only
owned by
individuals.43
3. Veronic Praktik Metode Hasil Persamaannya
a Waralaba penelitian yang penelitian terletak pada
Wulan 212 Mart digunakan menunjukkan objek yang diteliti
Dary Menurut adalah bahwa yaitu Koperasi
Skripsi Fatwa kualitatif praktik Syariah 212.
Institut DSN-MUI deskriptif. waralaba 212 Perbedaannya
Agama No. Metode mart yang peneliti mengkaji
Islam 114/DSN- pengumpulan dilakukan tentang motivasi
Negeri MUI/IX/2 data oleh dan orientasi
Surakar 017 menggunakan Komunitas pendiri dalam
ta tentang wawancara, Koperasi membuka
Tahun Akad observasi dan Syariah 212 Koperasi Syariah
2018 Syirkah dokumentasi. di Surakarta 212 bukan
dan sesuai dengan meneliti tentang
Peraturan fatwa DSN- penerapan akad
Pemerinta MUI Nomor: syirkahnya.
h No. 42 114/DSN-
Tahun MUI/IX/2017
2007 tentang akad
tentang syirkah dan
Waralaba Peraturan
(Studi di Pemerintah
Komunitas Nomor: 42
Koperasi Tahun 2007
Syariah tentang
212 waralaba.44
Surakarta)
4. Fitria Motivasi Metode Hasil Persamaannya
Parlina dan penelitian yang penelitian membahas
Skripsi Manajeme digunakan menunjukkan motivasi
Univers n Modal adalah bahwa pendirian

43
Dani Rohmati, Imron Mawardi, The Empowerment of Economic Community After the
Action of 212, (Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1,
2018), hlm. 384. http://www.atlantis-press.com/proceedings/sores-18/55915359, diakses pada 11
September 2019.
44
Veronica Wulan Dary, Skripsi, 2018, Praktik Waralaba 212 Mart Menurut Fatwa
DSN-MUI No. 114/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Syirkah dan Peraturan Pemerintah No. 42
Tahun 2007 tentang Waralaba (Studi di Komunitas Koperasi Syariah 212 Surakarta), Institut
Agama Islam Negeri Surakarta. eprints.iain-surakarta.ac.id/2568/, diakses pada 10 Juli 2019.
26

N Nama Judul Metode Hasil Persamaan dan


o Peneliti PenelitianPenelitian Perbedaan
itas Kerja kualitatif.motivasi koperasi.
Negeri Koperasi Analisis data
berorganisasi Perbedaannya
Malang (Studi yang bagi anggota penelitian ini
Tahun pada digunakan koperasi terfokus pada
2018 Koperasi dalam angkot motivasi dan
Angkot penelitian ini
karena orientasi tujuan
GLAM adalah analisis
dorongan Koperasi Syariah
Barokah content atau
rasa sosial 212 di Kota
Mandiri, analisis isi
dan dorongan Jambi. Bukan
Permitama yang kebutuhan koperasi angkot
, dan Al memfokuskanberbisnis GLAM Barokah
Setia pada hal mikrolet. Malang.
Kawan di penting Perencanaan Penelitian ini juga
Malang) terhadap isi
modal kerja tidak membahas
suatu data disusun manajemen modal
yang diperoleh
melalui rapat kerja koperasi.
melalui penyusunan
wawancara, Rencana
observasi, dan
Anggaran
dokumentasi.
Belanja
(RAB)
koperasi.45
5. Hasbull Konsep Metode Hasil Persamaannya
ah Diri dan penelitian yang penelitian membahas
Jurnal Orientasi digunakan menyimpulka orientasi tujuan.
Univers Tujuan adalah n bahwa Perbedaannya
itas sebagai kuantitatif konsep diri penelitian ini
Mercu Faktor asosiatif dan orientasi fokus membahas
Buana Penting melalui tujuan orientasi tujuan
Jakarta dalam metode survei. memiliki pendiri koperasi
Tahun Orientasi Dengan pengaruh syariah 212 bukan
2018 Umpan metode positif orientasi tujuan
Balik pengumpulan terhadap umpan balik
Manajer data berupa orientasi manajer.
dalam kuesioner. umpan balik.
Mendukun Untuk
g Proses meningkatka
PDCA n orientasi
(Plan Do umpan balik
Check seorang
45
Fitria Parlina, Skripsi, 2018, Motivasi dan Manajemen Modal Kerja Koperasi (Studi
pada Koperasi Angkot GLAM Barokah Mandiri, Permitama, dan Al Setia Kawan di Malang),
Universitas Negeri Malang, karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/69581,
akses pada 3 November 2019.
27

N Nama Judul Metode Hasil Persamaan dan


o Peneliti Penelitian
Penelitian Perbedaan
Action) manajer,
maka perlu
ditingkatkan
konsep diri
dan orientasi
tujuannya.46
6. Suprian Motivasi Metode Hasil Persamaannya
to Anggota penelitian yang penelitian yaitu sama-sama
Skripsi dalam digunakan menunjukkan meneliti motivasi
Univers Simpan adalah bahwa di Koperasi
itas Pinjam kualitatif. tinjauan Syariah.
Negeri dengan Teknik ekonomi Perbedaannya ini
Sultan Koperasi pengumpulan Islam membahas
Syarif Unit Desa data ialah terhadap motivasi anggota
Kasim (KUD) observasi, motivasi dalam simpan
RIAU Mukti wawancara, anggota pinjam,
Tahun Lestari di dan angket. koperasi sedangkan
(2013) Desa Kayu dalam peneliti
Aro melaksanaka membahas
Kecamata n transaksi tentang motivasi
n Kampar pinjam pada pendirian KS 212.
Utara umumnya
Menurut baik namun
Perspektif belum
Ekonomi memakai
Islam. sistem
syariah.47

46
Hasbullah, Konsep Diri dan Orientasi Tujuan sebagai Faktor Penting dalam Orientasi
Umpan Balik Manajer dalam Mendukung Proses PDCA (Plan Do Check Action), (Jurnal PASTI,
Vol. 10, No. 3, 2018), https://media.neliti.com/media/publications/182863-ID-konsep-diri-dan -
orientasi-tujuan-sebagai.pdf. diakses pada 29 Juni 2019.
47
Suprianto, Skripsi, 2013, Motivasi Anggota dalam Melaksanakan Transaksi Simpan
Pinjam dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar
Utara Menurut Perspektif Ekonomi Islam. UIN SUSKA Riau. repository.uin-
suska.ac.id/9991/1/2013_2013323EI.pdf, diakses 19 November 2018.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif.

Menurut Beni, penelitian kualitatif menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas

data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan penelitiannya.48

Dengan pendekatan kualitatif, peneliti berupaya membangun argumentasi rasional

tentang segala macam hal yang berkaitan dengan motivasi dan orientasi tujuan

pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 ini.

B. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini adalah Koperasi Syariah 212 yang beralamat di Jalan

Sk Rd Syahbuddin Nomor 14 A RT 05, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan

Alam Barajo, Kota Jambi (36129) Telp: 0741-3601921. Dimana peneliti

memperoleh informasi dari Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi yang

berkaitan dengan motivasi dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi,

yaitu Bapak Agus Setiawan Konoras. Selain itu, peneliti juga memperoleh

informasi dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) Koperasi Syariah 212 Jambi,

Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi, serta masyarakat umum. Penelitian

ini dilakukan dari tanggal 29 Juli 2019 s/d 19 Oktober 2019.

48
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 183-
184.
28
29

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer

dan sata sekunder.

1. Data primer adalah data yang diambil atau dihimpun langsung oleh peneliti.49

Pada penelitian ini sumber data primer diambil dan dihimpun langsung dari

Koperasi Syariah 212 Kota Jambi dengan mewawancarai pihak-pihak terkait

terutama pendiri Koperasi Syariah 212.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai

data pendukung yang diperoleh dari lapangan. Data sekunder merupakan

sumber data yang sudah tersedia baik melalui media cetak ataupun media

elektronik.50 Media cetak yang dapat dijadikan sumber pada penelitian ini

adalah laporan penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal yang telah diterbitkan,

baik itu paper atau makalah serta materi dalam bentuk slide show oleh

institusi, dan lain sebagainya. Sementara sumber dari media elektronik, yaitu

mengunjungi situs-situs tertentu terkait Koperasi Syariah 212 dan website

resmi Koperasi Syariah 212 yaitu https://www.koperasisyariah212.co.id atau

website resmi lainnya.

D. Unit Analisis

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh

Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

49
Ridwan, Metodologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 24.
50
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta:
Gramedia Publishing, 2013), hlm. 94-95.
30

berintergrasi secara sinergis.51 Unit analisis dalam pengambilan sampel disebut

juga dengan teknik sampling. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel

untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada penelitian. Adapun teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti memilih beberapa informan yang

diteliti berikut ini: Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi, Admin Kantor

Koperasi Syariah 212 Jambi, dan Dewan Pengawas Syariah 212 Jambi.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan, peneliti akan

menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Pengamatan

Pengamatan atau observasi merupakan serangkaian aktivitas yang

dilakukan oleh peneliti terhadap suatu proses atau objek dengan tujuan untuk

memahami pengetahuan dari sebuah fenomena atau perilaku berdasarkan

pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya. 52 Teknik observasi

yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi partisipasi pasif,

dimana peneliti datang langsung ke Koperasi Syariah 212 untuk mengamati

kegiatan yang dilakukan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi


51
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 218.
52
Ibid, hlm. 73-74.
31

dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan

lain. Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi

atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan

dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam

(in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan,

dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif

lama.53

Peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Ketua Koperasi Syariah

Komunitas Jambi yaitu dengan Bapak Agus Setiawan di gerai 212 Mart Mayang

Lantai 2 yang merupakan kantor Koperasi Syariah 212 tersebut. Yang secara

langsung bertanya dengan detil tentang motivasi dan orientasi tujuan pendiri

membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi. Peneliti juga melakukan

wawancara dengan Pak Tarmidzi selaku Dewan Pengawas Syariah di Koperasi

212 tersebut serta wawancara dengan admin Kantor Koperasi Syariah 212.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiono, dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, karya-karya

monumental dari seseorang.54 Hal-hal yang peneliti dokumentasikan adalah pada

saat meminta dokumen mengenai profil, sejarah dari Koperasi Syariah 212 di

dalam buku RAT Koperasi Syariah 212, dokumen akad syirkah Koperasi Syariah

212, manajemen Koperasi Syariah 212, dan segala sesuatu yang dapat

53
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
Edisi Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 138-139.
54
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 75.
32

menggambarkan keadaan lembaga Koperasi Syariah 212 tersebut. Kemudian

peneliti juga mengambil foto ketika melakukan wawancara dengan para informan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam

hal ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan bahwa analisis

telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.55

1. Analisis sebelum di lapangan

Peneliti kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat

sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan.56

2. Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis ternyata terasa belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang


55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 245.
56
Ibid.
33

dianggap kredibel. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas

dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification, dijelaskan sebagai berikut:57

a) Data Reduction (Reduksi Data), adalah data yang diperoleh dari

lapangan yang jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin

lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya

bila diperlukan.

b) Data Display (Penyajian Data), setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini

Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering digunakan

57
Ibid, hlm. 246.
34

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif.

c) Conclusion Drawing/verification, langkah ketiga dalam analisis data

kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan

kesimpulan dari verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Koperasi Syariah 212

Pembentukan Koperasi Syariah 212 ini untuk menjaga semangat aksi 212

yang mencerminkan perdamaian, persatuan, semangat kebangsaan, Ukhuwah

Islamiyah, menegakkan keadilan hukum di Negeri ini dan sebagai momen

kebangkitan Islam di Indonesia.58 Sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 Jambi

tidak terlepas dari sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 yang berpusat di

Bogor yang merupakan koperasi tingkat Nasional. Di Kota Jambi, mereka yang

bergabung menjadi anggota sudah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk

mengumpulkan 100 orang ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu tahun.

Yang mana ini nantinya akan didaftarkan ke Koperasi Syariah 212 Pusat secara

online. Mereka semua juga membayar iuran pokok dan wajibnya secara online.

Kemudian mendapatkan notifikasi berupa E-Mail. Setelah terdaftar, maka

resmilah terbentuk yang namanya Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi.

Setelah ada komunitas, maka Koperasi Syariah 212 Jambi mengadakan sosialisasi

untuk menarik lebih banyak orang agar bergabung menjadi anggota atau investor.

Sosialisasi itu giat dilakukan di masjid-masjid, melalui media sosial, menyebarkan

brosur-brosur dan lain sebagainya.

Tidak berhenti disitu saja, para pendiri Komunitas ini berpikir agar ada

kegiatan di dalam Komunitas itu, maka seluruh pendiri berkumpul dan berinisiatif

untuk membuka Koperasi Syariah 212 dengan jenis usaha yang dijalankan adalah

58
Ibid.
35
36

Mini Market 212. Para pendiri Koperasi Syariah 212 ini juga melihat potensi

ekonomi syariah yang ada di Kota Jambi cukup berkembang, memicu mereka

untuk menggiatkan berbagai kegiatan ekonomi melalui pembentukan Koperasi

Syariah 212 yang hingga sekarang masih terus beroperasi.

Para anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi telah menunjukkan

kesungguhannya untuk mendirikan wadah yang cocok untuk umat. Koperasi

Syariah 212 Jambi telah mendirikan Mini Market dengan sistem kepemilikan

secara berjamaah melalui investasi dan keanggotaan untuk umat di Kota Jambi

yang dinamakan gerai 212 Mart yang menyediakan berbagai kebutuhan akan

barang untuk anggota dan masyarakat. Dengan tujuan memberdayakan dan

mengalihkan belanja muslim ke produk-produk saudara muslim sendiri dengan

cita-cita untuk membangun kemandirian umat.59

B. Alamat Koperasi Syariah 212

Koperasi Syariah 212 terletak di Jl. Sk Rd Syahbudin No. 14 A RT. 05

Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Jambi 36129.

Akan ditampilkan dalam gambar yang bersumber dari google map sebagai

berikut:60

59
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang sejarah pendirian Koperasi Syariah 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
60
Google Map, https://g.co/kgs/9xLMvt, akses 8 September 2019 Pukul 14.06 WIB.
37

Gambar III.1

Lokasi Kantor Koperasi Syariah dan Gerai 212 Mart

C. Visi dan Misi Koperasi Syariah 212

1. Visi Koperasi Syariah 212

Visi merupakan gambaran masa depan mengenai kondisi atau wujud

yang hendak dicapai. Dalam hal ini visi Koperasi Syariah 212 adalah
38

menjadi Koperasi Syariah yang besar dan tersebar luas di seluruh wilayah

Kota Jambi.61

2. Misi Koperasi Syariah 212

Misi adalah tujuan, sasaran, atau sesuatu yang hendak dicapai oleh

perusahaan. Misi Koperasi Syariah 212 adalah mengoptimalkan segenap

potensi ekonomi dan sumber daya ummat baik secara daya beli, produksi,

distribusi, pemupukan modal serta investasi dalam sektor-sektor produktif

pilihan yang dijalankan secara amanah, berjamaah, profesional yang mampu

mendatangkan kesejahteraan pada tataran individu/keluarga serta

mewujudkan izzah (kemuliaan) pada tataran keumatan.62

D. Tujuan Koperasi Syariah 212

Tujuan dibentuknya Koperasi Syariah 212 sebagai berikut:

1. Untuk menghimpun dan menggerakkan ekonomi anggota dengan menjalin

silaturahmi serta rasa gotong royong dalam mencapai tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya serta umat Muslim pada

umumnya.

2. Menyediakan barang dan jasa serta kebutuhan bahan pokok buat anggota dan

masyarakat sekitar.

3. Membantu pemerintah dalam pengembangan UMKM.

61
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang visi Koperasi Syariah di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019.
62
Situs Resmi Koperasi Syariah 212, akses: http://koperasisyariah212.co.id/ diakses pada
15 Juli 2019.
39

4. Membantu menyebarkan Syiar Islam, ikut serta membantu pembangunan

wilayah dan ikut membantu kesejahteraan anak yatim dan kaum dhu‟afa.63

E. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah 212

Koperasi Syariah 212 ini dalam menjalankan kiprahnya memiliki prinsip-

prinsip yaitu Partnership: berjamaah bukan perorangan, Sharing: dimiliki

bersama, Giving: memberi bukan memanfaatkan, Competency: dijalankan oleh

Sumber Daya Manusia (SDM) ahlinya, Professional dalam pengelolaannya, Good

Governance dan tata kelola yang baik, dan Modern: koperasi dengan sistem

pengelolaan modern.64

F. AD/ART Koperasi Syariah 212

AD/ART Koperasi Syariah 212 disusun berdasarkan semangat

pengembangan usaha bersama secara syariah dengan menjunjung tinggi prinsip

berjamaah, amanah, izzah serta sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku.65 Dalam pelaksanaannya Koperasi Syariah Komunitas Jambi telah

berbadan Hukum berdasarkan keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor: 006917/BH/M.KUKM.2/1/2018, dan Akta Nomor 01 yang

dibuat dan disampaikan oleh Notaris Artha Puspitasari SH.MKN dan diterima

pada tanggal 9 November 2017.66

63
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019.
64
Ibid.
65
Situs Resmi Koperasi Syariah 212, akses: http://koperasisyariah212.co.id/ diakses pada
15 Juli 2019.
66
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019.
40

G. Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212

Gambar III.2

Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 Jambi67

RAPAT ANGGOTA

Dewan Pengawas
Dewan Syariah Operasional
1. Tarmizi Sibawaihi 1. Amrie Ramli
2. Miftah 2. Zulkifli Alamsyah
3. Zainul Arifin
4. Lely Indriani

Badan Pengurus

1. Rusli
2. Agus Setiawan
3. Carles Anri 2
4. Ilham Sudrajat

Badan Pengelola

212 Mart

Melayani Anggota dan Masyarakat

67
Data Sekunder: Dokumen dari Koperasi Syariah 212 Jambi
41

H. Produk-produk Layanan Jasa Koperasi Syariah 212

Dalam rangka menunjang pertumbuhan Koperasi Syariah 212,

dikembangkan beberapa produk antara lain produk pendanaan dan pengembangan

usaha.

1. Produk Pendanaan

Produk pendanaan terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan

tabungan investasi/simpanan sukarela.

a) Simpanan pokok merupakan modal awal anggota yang disetorkan

dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh dibedakan

antara anggota.68 Simpanan pokok merupakan kontribusi al musahamah

atau saham yang dimiliki oleh anggota di Koperasi Syariah 212 , yakni

sebesar Rp 100.000.69

b) Simpanan wajib, masuk dalam kategori modal koperasi sebagaimana

simpanan pokok dimana besar kewajibannya diputuskan berdasarkan

hasil syura (musyawarah) anggota serta penyetorannya dilakukan secara

kontinyu.70 Simpanan wajib merupakan kontribusi al muhasamah atau

saham yang dimiliki oleh anggota di Koperasi Syariah 212 yang

68
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm. 101. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203. Diakses
pada 27 Agustus 2019.
69
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran pokok, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
70
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm 102-103. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203.
Diakses pada 27 Agustus 2019.
42

dibayarkan sekali sebulan sebesar Rp 10.000 atau sekali setahun sebesar

Rp 120.000 oleh anggota.71

c) Tabungan investasi/simpanan sukarela anggota merupakan bentuk

investasi dari anggota atau calon anggota yang memiliki kelebihan dana

kemudian menyimpannya di koperasi syariah.72 Tabungan investasi

merupakan kontribusi dana dengan akad mudharabah mutlaqoh yang

akan dikelola secara syariah oleh Koperasi Syariah 212.73 Tabungan

Investasi ini adalah suatu kekuatan koperasi yang sesungguhnya.

Tabungan ini ada batas maksimum setiap Investornya. Karena yang

diharapkan bukan seberapa besar investasi yang diberikan per orang tapi

seberapa banyak orang yang bisa berinvestasi. Sehingga ini akan kembali

pada prinsip dasar Koperasi Syariah yaitu dengan berjamaah kita kuat.74

2. Produk Pengembangan Usaha

Sampai saat ini telah berdiri dua gerai, yakni gerai Mayang dan Gerai

Kambang. Seiring berjalannya waktu untuk pengembangan usaha berupa

pendirian 212 Mart telah dilaksanakan dengan mendirikan 212 Mart Pattimura-

Simpang Rimbo yang tinggal menunggu waktu untuk pelaksanaan Soft Opening.

Sedangkan untuk pengembangan gerai 212 Mart Beringin masih dalam progress

dan akan lebih difokuskan pengurusannya setelah Soft Opening gerai 212 Mart

71
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran pokok, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
72
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm. 103. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203. Diakses
pada 27 Agustus 2019.
73
Ibid.
74
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran wajib, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
43

Pattimura-Simpang Rimbo. Ada pula rencana pengembangan usaha berupa

pendirian Pabrik Air Mineral, namun saat ini masih menunggu progress dari

Divisi Pengembangan Usaha yang sampai saat ini belum ada laporannya.75

212 Mart adalah salah satu Mini Market yang menyediakan produk-produk

manufacture (industri) dan produk UMKM (home industry). 212 Mart juga

merupakan Mini Market yang berkomitmen dalam pemasaran produk-produk

UMKM Kota Jambi, tentunya produk tersebut diambil dari anggota yang sudah

memiliki usaha dan punya nama. Otomatis mereka sudah mengantongi labelisasi

halal MUI. Hanya ada beberapa saja dari produk UMKM yang belum ada label

halal MUI-nya. Namun, untuk semua produk industrinya sudah berlabelisasi halal

MUI. Para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi juga mengklaim bahwa 212 mart

adalah Mini Market tempat masyarakat untuk berbelanja bulanan. Semua produk

tersedia di 212 mart dengan berbagai macam ukuran. Sehingga membedakan 212

mart dengan mart yang lain yang ada di Kota Jambi.76 Berikut akan ditampilkan

beberapa produk-produk UMKM yang ada di gerai 212 Mart Mayang Mangurai:

75
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019.
76
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212,
tentang keiistimewaan 212 mart, di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019.
44

Gambar III.3

Produk-produk di Gerai 212


45

I. Manajemen Koperasi Syariah 212

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.77 Peter davis memformulasikan bahwa manajemen koperasi

diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola

koperasi.78 Manajemen Koperasi Syariah 212 mempunyai tiga unsur pokok, yaitu:

Rapat Anggota, Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Pengawas Operasional,

serta Badan Pengurus. Rapat Anggota memiliki kedudukan yang tertinggi. Rapat

Anggota mengangkat pengurus Koperasi Syariah 212. Kemudian pengurus

bertanggung jawab untuk mengelola koperasi seperti menerima calon anggota

untuk bergabung di koperasi, memberikan arahan tentang visi dan misi koperasi.

Calon anggota juga ditawarkan apakah ingin menanamkan sahamnya di Koperasi

Syariah 212. Setelah terkumpulnya dana dari anggota ini, maka akan didirikan

usaha toko modern di bawah naungan koperasi. Toko tersebut dinamakan gerai

212 Mart. Pengurus wajib mengangkat kepala bagian pengelola usaha yang akan

mengelola gerai 212. Kemudian dari hasil usaha inilah keuntungan yang akan

dibagikan kepada para anggota koperasi sesuai dengan sistem bagi hasil. Nisbah

bagi hasil dari Net Profit setelah pajak dan zakat akan dibagi sebagai berikut:

1. 20% untuk cadangan modal

2. 37% untuk anggota berdasarkan penyertaan modal

3. 25% untuk anggota berdasarkan aktivitas transaksi


77
Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2015), hlm. 8.
78
Manajemen Koperasi, https://lokasiinformasi.blogspot.com/2017/08/manajemen-
koperasi-pengertian-tugas.html?m=1, diakses pada 20 Oktober 2019.
46

4. 5% untuk pengurus, pengawas

5. 2,5% untuk pembangunan daerah (CSR)

6. 3% untuk yatim dan dhu‟afa

7. 2,5% ujroh ke KS 212 pusat

8. 5% untuk syiar Islam

Namun, untuk saat ini di Koperasi Syariah 212 Jambi belum dapat

membagikan SHU sesuai dengan sistem bagi hasil di atas, karena berdasarkan

keterangan pengurus bahwa omzet yang ada masih digunakan untuk berbagai

kebutuhan pembangunan gerai dan cadangan modal.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil (Temuan Penelitian) tentang Motivasi dan Orientasi Tujuan

Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi

1. Motivasi Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota

Jambi

a) Motivasi Sosial yaitu Menyatukan Kekuatan Umat

Guay et.al. menyatakan bahwa motivasi mengacu pada alasan

yang mendasari perilaku. Armstrong menyatakan bahwa motif adalah

alasan untuk melakukan sesuatu. Motivasi berkaitan dengan kekuatan

dan arah perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

berperilaku dengan cara tertentu.79 Motivasi berkoperasi seharusnya

didasari oleh latar belakang kepentingan yang sama. Karena suatu

aktivitas bersama yang didasari oleh kepentingan yang sama akan

membuahkan bentuk kerjasama yang harmonis, sehingga pada gilirannya

akan lebih memudahkan pencapaian tujuan bersama.80

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Agus Setiawan selaku

Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi tentang motivasi awal

pembukaan Koperasi Syariah 212, sebagai berikut:

Yang pasti kita pengen menyatukan kekuatan umat, selama ini kita
sebagai penonton, sebagai pemakai, istilahnya hanya jadi konsumen
tetapi tidak ada sebagai produsen atau penjual. Kita dilatarbelakangi

79
Donni Juni Priansa, Perencanaan & Pengembangan SDM, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hlm. 200.
80
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 3.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
47
48

kesamaan secara moral, ada ikatan batin, karena semua rata-rata


pengurus koperasi kita ini adalah pengurus Masjid. Ketuanya sebagai
bendahara Masjid. Bendaharanya waktu itu sebagai ketua Masjid dan
sekretarisnya juga pengurus Masjid. Memang semuanya diawali dari
Masjid. Berpolitik itu di Masjid, seperti Rosulullah. Pembentukan
kepengurusan juga dibahas di Masjid. Jadi memang ikatan moral itu ya
dilandasi dengan keikhlasan kita mengurus tanpa dibayar apa pun waktu
itu. Akhirnya berjalan, meskipun tertatih-tatih karena banyak kendala
terutama mencari kepercayaan masyarakat itu sangat sulit. Ada yang
mengatakan bahwa investasi tipu-tipulah, abal-abal, bohonglah. Itu yang
kita alami. Koperasi ini sebagai wadah yang cepat, akomodatif, dan bisa
melingkupi semua. Kalau mendirikan yang lain jelas lama dan mahal
seperti perbankan dan lain-lain. Jadi setiap orang bisa berjihad dengan
uang recehan, ribuan, ratusan dan jutaan. Memang iuran wajib dan
pokoknya itu kecil, namun tembakannya bukan disitu. Seperti yang saya
bilang tadi bahwa ada investasi (iuran sukarela) yang mana boleh setiap
orang untuk menjadi investor. Disini yang kita butuhkan bukan
banyaknya investasi yang diberikan oleh satu orang, tapi bagaimana bisa
menarik banyak orang untuk menjadi investor. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh para pendiri koperasi dalam memotivasi masyarakat
untuk menanam modal di Koperasi Syariah 212 adalah dengan sosialisasi
yang dilakukan ke Masjid-masjid, dalam acara PHBI seperti Maulid Nabi
besar Muhammad SAW, Isra‟ Mi‟raj, sosialisasi ke jalan dan rumah
warga dengan menyebarkan brosur-brosur tentang Koperasi Syariah 212,
dan sosialisasi di Media Sosial agar masyarakat tahu dan digerakkan
hatinya untuk bergabung di KS 212.81

Jadi ide pendirian koperasi haruslah dari bawah, dari orang-orang

yang memiliki kepentingan sama dan bersepakat untuk berusaha dalam

wadah organisasi usaha bersama, bukan dari pihak tertentu yang

memiliki tujuan pribadi, atau juga bukan dari pemerintah atas sebagai

alat politik.82 Koperasi maksudnya melaksanakan kepentingan bersama

dengan jalan usaha bersama dalam persaudaraan. Koperasi adalah salah

satu jalan yang terpenting untuk melaksanakan cita-cita negara yakni

81
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendiri, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
82
Nety Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 12.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
49

mencapai kemakmuran rakyat. Koperasi dipilih sebagai tulang punggung

perekonomian nasional karena sangat cocok untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan

demokrasi ekonomi yang berciri demokratis, otonom, partisipatif,

terbuka, dan berwatak sosial (kebersamaan dan kekeluargaan).83

Dalam perspektif Islam, koperasi yang menjunjung asas

kebersamaan dan kekeluargaan dapat dipandang sebagai bentuk syirkah

ta’awuniyah yang bermakna bekerja sama dan tolong menolong dalam

kebaikan. Ketika koperasi bekerja dalam bingkai syariah Islam, seperti

tidak berhubungan dengan aktivitas riba, maysir (judi), dan gharar

(spekulan), maka lengkaplah keselarasan koperasi dengan nilai-nilai

Islam. Hal positif yang paling diperlukan adalah bagaimana agar kedua

institusi tersebut dapat lebih berkembang dan maju sehingga menjadi

kekuatan ekonomi yang sesungguhnya dan bisa berdampak pada tujuan

yang dicita-citakan masing-masing.84

b) Membantu Pengembangan UMKM

Dikarenakan jumlah UMKM yang menopang ekonomi rakyat

sangat besar, maka peran koperasi menjadi sangat vital dalam

mengakomodasi berbagai kepentingan UMKM, khususnya usaha mikro

83
H. Man S. Sastrawidjaja, Richard C. Adam, Langkah Menuju Konglomerasi Koperasi
di Indonesia, (PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum, Vol 2, No 2, Tahun 2015), hlm. 210-211.
https://www.researchgate.net/publication/308270850_Article_Kehormatan_Langkah_Menuju_Ko
nglomerasi_Koperasi_di_Indonesia, diakses 5 September 2019.
84
Sofyan Rizal, Titik Temu dan Sinergi Ekonomi Islam dan Ekonomi Kerakyatan, (Al-
Iqtishad, Vol. III, No. 1, Januari 2011). Hlm. 14.
https://media.neliti.com/media/publications/194964-ID-titik-temu-dan-sinergi-ekonomi-islam-
dan.pdf. Diakses pada 12 September 2019.
50

dan kecil yang umumnya bergerak pada sektor informal dan tidak

memiliki kemampuan dalam mengakses sumber-sumber ekonomi. Maka

sesungguhnya koperasi memegang peran yang cukup signifikan dalam

memperkuat bangunan ekonomi nasional. Dengan kenyataan tersebut,

negara sejatinya berkewajiban untuk memelihara dinamika

perekonomian nasional dengan melibatkan dan memberdayakan koperasi

secara positif sebagai salah satu institusi bisnis yang mampu menopang

kehidupan ekonomi rakyat.85

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan tentang

motivasi pembukaan Koperasi Syariah 212, yaitu:

Dilatarbelakangi kesamaan visi antar pengurus untuk membangkitkan


ekonomi umat, Koperasi Syariah 212 ini juga mempuyai gerai 212 yang
mana dapat membantu para UMKM agar bisa meningkatkan penjualan
mereka, dan mempromosikan produk-produk mereka. Rata-rata anggota
kami pelaku UKM, sudah banyak yang bergabung dan memasukkan
produknya disini. Kami menyediakan tempat sebagai sarana agar mereka
semangat menciptakan produk. Karena untuk ke depan yang diharapkan
adalah kita bisa menciptakan lebih banyak produk kita sendiri, sehingga
kita tidak harus menjual produk-produk dari luar lagi. Kalau sekarang
memang masih banyak produk yang dijual oleh kami seperti dari
Unilever dan lain-lainnya. Yang kami harapkan anggota dan investor
agar tetap aktif untuk menciptakan produk UKMnya. 86

Berdasarkan penjelasan Pak Agus Setiawan di atas, bahwa

Koperasi Syariah 212 Jambi ini berdiri karena adanya kesamaan visi

antar pendiri untuk membangkitkan perekonomian umat terutama di Kota

Jambi. Program yang dijalankan akan lebih banyak dari sisi bisnis.

Namun untuk saat ini hanya ada program jangka pendeknya yaitu mereka

85
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 17.
86
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendiri di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
51

merekrut anggota dahulu. Karena targetnya adalah merekrut anggota

sebanyak-banyaknya. Kemudian komunitas KS 212 Jambi ini sebagai

pusat informasi KS 212 pusat yang berkewajiban menyampaikan

informasi dari pusat ke daerah. Selanjutnya, baru ke program bisnis.

Salah satu program bisnis tersebut adalah mendirikan gerai 212 Mart

yang nantinya akan menjadi tempat untuk para anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya untuk berbelanja. Selain itu para anggota

dapat memasarkan produk mereka di gerai 212 ini.87

Dilanjutkan penjelasan oleh Mbak Devi tentang manfaat gerai

untuk UMKM selaku Admin di Kantor Koperasi Syariah 212:

Dengan adanya gerai 212 ini masyarakat terutama anggota sangat


terbantu, karena mereka bisa sekali untuk memasarkan produknya.
Lumayan kan untuk meningkatkan hasil produksi dan penjualan mereka.
Nanti juga kan untungnya juga akan kembali pada para anggota. Namun,
untuk masalah kehalalan ya kami percayakan saja kepada mereka,
asalkan sebelum dipasarkan mereka harus menghadap kami dulu untuk
memperlihatkan produk apa yang mereka ingin pasarkan di gerai. Baik
berupa makanan atau pun yang lainnya, tetap harus di cek. Tetapi kami
juga sepenuhnya percaya kepada anggota kami yang insyaaAllah
menghasilkan produk yang baik, halal, dan bermanfaat.88

Jadi dengan penjelasan tadi memang para UKM dibolehkan untuk

memasarkan produknya di Gerai 212 dengan berbagai persyaratan

tertentu. Seperti yang diungkapkan Bapak Agus Setiawan mengenai siapa

yang boleh pemasaran produk di Gerai 212:

Yang pasti wajib anggota atau investor dahulu yang menjual produknya
disini. Masyarakat umum wajib jadi anggota terlebih dahulu untuk bisa
memasarkan produknya di gerai kami. Jadi memang tidak bisa
sembarangan semua bisa masuk. Kalau ada produk baru dalam bentuk
87
Telaah oleh Peneliti.
88
Wawancara dengan Mbak Devi selaku Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi
tentang manfaat gerai 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
52

makanan atau pun tidak, itu harus mendatangi kami dulu, dan kami cek
produknya apa halal atau tidak. Yang UKM juga begitu. Sejauh ini,
sebagian besar produk yang dijual di gerai kami ini berlabel halal dan
bisa di cek sendiri. Nah, untuk produk UKM semua dari anggota kami
yang barangnya itu sudah punya nama dan berlabel halal MUI. Hanya
ada beberapa dari produk itu yang belum memiliki label halal MUI.
Tentang UKM dengan produk yang belum memiliki label halal ini kami
serahkan kepada mereka, kami tak bisa membantu untuk pengurusannya.
Kami hanya membantu memasarkannya saja. Namun, kami juga tidak
sepenuhnya diam saja dan tidak bertindak. Kami sudah menghimbau
kepada UKM tersebut, namun kan kembali lagi kepada mereka bahwa
biaya yang dibutuhkan untuk pengurusan label halal ini tidaklah sedikit.89
Hal itu dibenarkan oleh Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas

Syariah di Koperasi 212 yang mengatakan bahwa tidak semua produk

yang diperjualbelikan itu sudah bersertifkasi halal MUI.

Tentang produk yang ada di gerai 212 itu, belum semua produknya itu
syariah. Karena mereka masih ada menjual produk-produk yang belum
memiliki label halal. Seharusnya itu semua produk yang dijual harus
punya label halal. Kemudian yang paling diutamakan adalah jika ada
produk dari masyarakat Muslim haruslah itu yang dipasarkan. Hal ini
bertujuan agar dapat membantu ekonomi masyarakat menengah ke
bawah. Terutama produk dari para anggota itu yang sangat bagus.90

Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan untuk

kesejahteraan bersama. Khususnya koperasi syariah yang dibangun atas

dasar prinsip ketuhanan, persaudaraan dan keadilan harus memiliki peran

dan kepedulian yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan bagi

anggotanya yang menjalankan usaha.91

89
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang pemasaran produk di gerai 212 di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
90
Wawancara dengan Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah
212 Jambi tentang produk gerai 212 di Lorong Ibrahim, 27 September 2019.
91
Lindiawati, Dona Syahreza, Peran Koperasi Syariah BMT BUMI dalam Meningkatkan
Kualitas Usaha Mikro, (Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.2, No. 1,
Juni 2018), hlm. 4.
https://www.academia.edu/37367489/Peran_Koperasi_BMT_BUMI_Dalam_Meningkatkan_Kuali
tas_Usaha_Mikro, Diakses pada 5 September 2019.
53

Koperasi syariah memiliki peran strategis dalam menumbuhkan

sektor riil terutama pada usaha skala mikro dan dengan prinsip syariah.

Koperasi merupakan lembaga usaha yang memberdayakan rakyat kecil

dengan mengedepankan nilai-nilai mulia seperti keadilan, kebersamaan,

kekeluargaan, dan kesejahteraan bersama. Sementara itu dari sudut

pandang syariah, koperasi dapat dipandang sebagai bentuk syirkah yang

berarti berprinsip kemitraan atau kerjasama secara kekeluargaan dan

kebersamaan untuk mengelola usaha yang halal, sehat, dan baik. Prinsip

syirkah pada koperasi dengan demikian mengamanahi koperasi sebagai

wadah untuk mewujudkan transaksi syariah yang diikuti oleh

pertumbuhan di sektor riil.92

c) Kemandirian Umat

Salah satu bentuk syirkah adalah koperasi. Maqashid koperasi

syariah adalah berjamaah dalam usaha atau kegiatan usaha yang berbasis

komunitas. Filosofinya sendiri adalah kemandirian, mulai dari diri

kemudian menjadi kemandirian kelompok (umat). Ataupun sebaliknya,

kemandirian kelompok yang mendorong kemandirian individu di

dalamnya. Sumber daya yang terhimpun dari anggota adalah strategi

usaha jangka panjang yang mengamankan kepentingan bisnis setiap

anggota dari persaingan yang tidak sehat. Berkoperasi adalah

membangun benteng dari upaya-upaya penghancuran dan penjajahan

92
Fidiana, Tinjauan Kritis Kesyariahan Koperasi Syariah, (Iqtishadia, Vol. 4, No. 2,
Desember 2017), hlm. 141. ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/iqtishadia/article/view/1476.
Diakses pada 27 Agustus 2019.
54

yang dilakukan oleh para pemodal besar dan pemilik usaha yang lebih

mapan.93

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku

Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 tentang kemandirian koperasi.

Yang kita tahu saat ini adalah mereka-mereka yang kaya, modal besar,
ingin mematikan usaha-usaha kecil agar bisa menguasai perekonomian.
Lihat saja produksi di kota Jambi ini dikuasai oleh siapa kalau bukan
oleh aceng, aseng, dan sebagainya itu. Contoh saja dari toko-toko yang
ada di Jambi ini kalau bukan mereka yang berkuasa siapa lagi. Kita selalu
saja jadi konsumen. Hal inilah yang membuat kita bersemangat untuk
mandiri, meskipun barang-barang kita masih ambil dari mereka. Tetapi
setidaknya kita punya toko sendiri. Supaya umat ini berbelanja disini di
gerai 212 ini. Cukuplah sudah kita ini dijajah dari segi ekonomi. Maka
menurut kami para pendiri, koperasi inilah bentuk kemandirian ekonomi
umat. Kita bergerak perlahan dulu, kita sebarkan semangat ini. Kita ajak
sebanyak-banyaknya masyarakat Jambi untuk mandiri bersama.94

Kemandirian, mengandung pengertian bahwa koperasi harus

mampu berdiri sendiri, tanpa selalu bergantung pada pihak lain. Di

samping itu, kemandirian mengandung makna kebebasan yang

bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung

jawabkan perbuatan dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. Prinsip

ini pada hakikatnya merupakan faktor pendorong (motivator) bagi

anggota koperasi untuk meningkatkan keyakinan akan kekuatan sendiri

dalam mencapai tujuannya. Karena itu agar koperasi mampu mencapai

93
Nurhadi, Maqashid Koperasi Syariah, (I-Economic, Vol. 4, No. 2, Desember 2018),
hlm. 176. jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/ieconomics/article/download/2562/2135/, diakses pada
27 Agustus 2019.
94
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kemandirian koperasi, di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019.
55

kemandirian, peran serta anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna

jasa sangat menentukan.95

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Syafi‟i Antonio

selaku Ketua Umum Koperasi Syariah 212 pusat tentang ghirah ekonomi

umat.

Setelah 212 ini bergerak ghirah ingin mendirikan Mart, ingin mendirikan
Toserba, ingin mendirikan waralaba Retail, apakah itu berbasis
pesantren, berbasis pengajian, masyaaAllah semuanya ternyata produk
yang dijualnya Unilever. Kita berjamaah memperkaya kantor pusat yang
di Rotterdam. Kemudian kita semangat ternyata yang kita jual adalah
Danon yang kantor pusatnya di Paris. Sangat disayangkan sekarang ini
banyak sekali produk yang kita konsumsi bukan dikuasai oleh umat.
Maka dari itu, dengan adanya Koperasi Syariah 212 ini sesungguhnya
menjadi kekuatan besar yang harus kita kumpulkan dan satu padukan.
Sehingga menjadi satu jihad ekonomi yang terstruktur, sistematis, dan
berjamaah. Karena kita yakin, Koperasi 212 ini akan menjadi kekuatan
yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat secara luas.96

Berdasarkan penjelasan Pak Syafii Antonio, tentang produk yang

selama ini digunakan oleh kita yang kantor pusatnya ada di Luar Negeri.

Hal ini tidak berarti bahwa perputaran uang itu semata-mata hanya untuk

kantor pusatnya. Ada juga keuntungan yang bisa di dapat di dalam

Negeri. Namun bukan dari kacamata itu yang kita lihat. Jika memandang

jauh ke depan serta untuk jangka waktu yang panjang, hal ini akan

membahayakan produk-produk dalam negeri. Jika terlalu sering

mengonsmsi produk asing, maka produk-produk dalam negeri kita ini

95
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 15.
96
Dokumentasi: Video Dokumenter Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec: Inilah Alasan
Koperasi Syariah 212 didirikan, Dkm Andalusia, https://youtu.be?H0qj2aqsFew, akses 5
September 2019.
56

akan kalah saing. Justru inilah yang akan menyebabkan produk dalam

negeri tidak berkembang bahkan bisa gulung tikar.

Pernyataan Pak Syafii juga didukung oleh Ibu Eka selaku Ketua

Koordinator Koperasi Syariah 212 tentang ghirah ekonomi umat.

Ghirah untuk mengurangi penjualan produk-produk yang kantor pusatnya


di Luar Negeri itu ada. Buktinya sekarang KS 212 pusat lagi berusaha
untuk membuat Distribution Center KS 212. Kebijakannya sudah dibuat.
Sekarang dalam proses training karyawan yang mana DC ini akan
dikelola langsung oleh KS 212. Namun tidak bisa langsung bagus, karena
masih baru dan masih belajar. Paling tidak KS 212 akan mengambil alih
supply barang dan sebagainya. KS 212 akan mencoba memproduksi atau
membuat barang-barang yang bisa disalurkan ke gerai 212 mart yang
ada dan yang akan di handle oleh KS 212 pusat. Sekarang sudah disetujui
oleh pengurus dan ada 10 bahan pokok yang akan diberi merk 212
diantaranya telur, beras, kecap, tepung, gula, air minum sudah kontrak
dengan dua perusahaan, dan beras. Sehingga produknya nanti bisa
dinamakan beras 212.97

Ini juga diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku Wakil

Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi tentang ghirah ekonomi umat.

Motivasinya itu ya kita ingin membangkitkan perekonomian umat, itu


yang paling utama. Tapi memang selama ini kita hanya jadi penonton, ya
kan? Hanya jadi konsumen. Kita ingin memutus rantai bahwa kita ini
dulu produknya non muslim punya, tokonya non muslim punya, yang
belanja muslim. Sekarang kita ubah, bahwa produknya non muslim
punya sebagian rata-rata karena mereka yang kuasai. Jadi tidak menutup
kemungkinan kita tidak bisa lepas dari produk mereka, Unileverlah,
Indofoodlah. Sebagian juga ada produk muslim seperti HPAI, HNI, itu
muslim punya dan ada kita jual di Gerai. Terus produk UKM, kebutuhan
rumah tangga, apa pun kita jual disini. Sebagian kecil produk muslim,
kemudian tokonya punya muslim. Jadi produknya campuran. Tokonya
punya muslim, yang belanja muslim juga. Nah sudah berubah kan alur
konsumsinya, dan produksinya. Minimal muslim punya kebanggan
sendiri kalau kita juga bisa gitu kalau kita mau berjamaah. Karena
dengan berjamaah itu kita kuat.98

97
Dokumentasi: Video Dokumenter Tanya Jawab Komunitas Koperasi Syariah 212,
MySharing TV – Ekonomi Politik Islam, https://youtu.be/PH1RGjmxk5A, akses pada 15 Oktober
2019.
98
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
jambi tentang ghirah ekonomi umat, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
57

Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Pak Tarmizi selaku

Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah 212 Jambi tentang eksistensi

KS 212 yaitu:

Jelas bahwa adanya Koperasi Syariah 212 ini dapat membangkitkan


perekonomian masyarakat, karena ini sangat bagus untuk umat. Tetapi
yang perlu diingat adalah bahwa yang namanya akad Musyarakah harus
adanya komitmen amanah masing-masing anggota koperasi. Kalau tidak
amanah ini rawan sekali terjadinya khianat di antara anggota, dan
pengurus. Jadi pada dasarnya memang koperasi ini pada dasarnya harus
ada sifat amanah yang mesti tertanam dalam diri setiap pendiri bahkan
pengurus koperasi. Sebab kalau tidak amanah akan rawan terjadi
kericuhan, kecemburuan, berburuk sangka dan lain-lain. Maka dari itu
dalam menjalankan koperasi ini harus meneladani sifat nabi yang shiddiq
dan amanah.99
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Pak Tarmizi mengenai

bagusnya eksistensi Koperasi Syariah 212 Jambi ini, maka peneliti ingin

menjelaskan beberapa manfaat Koperasi Syariah 212 untuk Stakeholders,

sebagai berikut:

a) Bagi masyarakat umum: dengan pendirian Koperasi Syariah 212

yang usahanya berupa gerai 212 Mart, terus menyebar luas

pendiriannya di Kota Jambi. Hal ini akan membuka peluang emas

bagi masyarakat untuk menjadi anggota di KS 212 dan berpeluang

juga untuk bisa menjadi investor, menjadi pegawai bagian usahanya,

seperti menjadi kasir di gerainya. Tentunya masyarakat bisa

berbelanja juga di gerai 212 ini dengan pelayanan yang cukup ramah

dan barang juga cukup lengkap.

99
Wawancara dengan Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah
212 Jambi tentang eksistensi KS 212, di Lorong Ibrahim, 27 September 2019.
58

b) Bagi yatim dan kaum dhu‟afa: dari keuntungan yang di dapatkan

nanti akan dibagi kepada kaum dhu‟afa sebesar 3%.

c) Untuk syiar Islam: karena pada saat pembentukan Komunitas

Koperasi Syariah 212 jambi ini banyak meminta pendapat dari para

ulama dan „alim-„alim di Kota Jambi, maka kita akan membagikan

keuntungan sebesar 5% untuk mereka. Sebagai penghargaan atas

jasa mereka. Kemudian jika ada Tabligh Akbar yang dilaksanakan di

Kota Jambi kita akan sumbangkan juga sebesar 5% tadi, entah itu

akan diberikan dalam bentuk uang atau produk untuk konsumsi acara

tersebut.

d) Untuk pembangunan daerah: seperti pembangunan masjid,

pesantren, yayasan dan lain sebagainya akan diberikan sebesar 2,5%

untuk membantu dalam pembelian material bangunan.

e) Bagi anggota/investor: dapat menjalin ukhuwah Islamiyah antar

sesama anggota, dapat menanamkan modal mereka di Koperasi

Syariah 212, dapat memasarkan produk bagi anggota/investor yang

memiliki usaha, dapat berbelanja di gerai 212 dengan harga yang

bisa dibilang lebih murah dari si Merah dan si Biru, dan memperoleh

keuntungan sebesar 37% untuk investor, dan 25% untuk anggota

dengan aktivitas transaksi.

f) Bagi supplier: bisa menitipkan produk yang mereka miliki di gerai

212 mart, agar produk itu juga tersebar luas. Hal ini tentunya akan

berujung kepada profit atau keuntungan.


59

g) Bagi pengurus dan pengawas: dapat menjalin Ukhuwah Islamiyah

antar sesama, menambah pengalaman karena jika ada event di pusat

akan di undang, juga akan menambah semangat juang untuk

membangkitkan ekonomi umat. Pengurus dan Pengawas ini akan

mendapatkan bagi hasil dari keuntungan sebesar 5% dari keuntungan

KS 212.

h) Bagi Koperasi Syariah 212 Pusat: dengan adanya Koperasi Syariah

212 yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia, maka hal ini

akan menghantarkan KS 212 untuk mencapai visinya menjadi 5

besar Koperasi di Indonesia.

i) Bagi Koperasi Syariah 212 Jambi: dapat menjadi Koperasi Syariah

pertama di Kota Jambi yang sangat bermanfaat untuk umat Islam.

Bukan hanya menguntungkan diri sendiri dan anggota, tetapi juga

keuntungan itu bisa dibagikan dengan kaffah atau menyeluruh ke

berbagai stakeholders.

Dari beberapa hal yang disampaikan oleh peneliti di atas, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya Koperasi Syariah 212 ini akan

sangat membantu umat Islam dalam membangkitkan perekonomiannya.

Dengan didirikannya KS 212 ini akan menjadikan umat mandiri dalam

bidang ekonomi, karena bisa membuka toko sendiri untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari masyarakat. Koperasi Syariah 212 yang


60

mengusung konsep berjamaah ini benar-benar bisa menjadi solusi untuk

permasalahan ekonomi di masa sekarang hingga masa depan.100

Menurut Edi Maszudi, berbicara tentang pemberdayaan ekonomi

umat tidak terlepas dari unsur pengembangan kegiatan ekonomi yang

lebih produktif. Pasar ekonomi umat harus dijalankan, dilakukan dan

dikonsumsi oleh umat. Makna umat Islam harus menggunakan produk

yang halal, diproduksi oleh pengusaha muslim dan bangga memakai

produk yang dibuat oleh umat, dari umat, dan untuk umat. Nasionalisme

ekonomi umat akan mengurangi kesenjangan ekonomi dan mampu

menjadi jembatan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.101

Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina golongan

ekonomi kecil. Kelompok ekonomi kecil adalah masalah makro, bukan

masalah yang terpisah dalam kerangka perekonomian negara, baik secara

kualitas maupun kuantitas. Dalam hubungan ini koperasi memupuk

kekuatan ekonomi bersama antar yang lemah untuk menghadapi

kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan mematikan yang kecil-

kecil. Koperasi disini lebih daripada memupuk kemandirian dan

meningkatkan kemampuan produktif anggotanya melalui swakarsa

100
Telaah oleh Peneliti
101
Sri Deti, Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pembiayaan Mikro Syariah, (Jurnal
Ekonomi Islam, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2017), hlm. 155.
ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/eljizya/article/view/1629/1193. Diakses pada 27 Agustus
2019.
61

(kemauan sendiri) dan swadaya (kekuatan sendiri) saja, tetapi terutama

memupuk kesadaran ekonomi dan solidaritas.102

Sariah Cooperation 212 is a National Primary Cooperative


founded on January 6th, 2017 by Muslim leaders as an implementation of
the action spirit 212, which is full of brotherhood and togetherness. This
enthusiasm was then realized in an effort to make Koperasi Syariah 212
as a forum for economic struggle to achieve people’s economic
independence. Koperasi Syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional
yang didirikan pada 6 Januari 2017 oleh para pemimpin-pemimpin
Muslim sebagai implementasi dari semangat Aksi 212, yang penuh
persaudaraan dan kebersamaan. Antusiasme ini, kemudian disadari dalam
upaya untuk membuat Koperasi Syariah 212 sebagai forum perjuangan
ekonomi untuk mencapai kemandirian ekonomi umat.103
Kemandirian merupakan identitas diri seorang muslim yang

berlandaskan tauhid yang kokoh, sehingga mampu untuk tampil sebagai

khalifah fi al-ardhi (divine vicegereny), bahkan harus tampil menjadi

syuhada ‘ala al-nas, menjadi pilar-pilar kebenaran yang kokoh. Maka

keyakinannya akan nilai tauhid menyebabkan setiap pribadi muslim akan

memiliki semangat jihad sebagai etos kerjanya. Semangat jihad ini

melahirkan keinginan untuk memperoleh hasil dan usaha atas karya dan

karsa yang dibuahkan dari dirinya sendiri. Kemandirian bagi seorang

muslim adalah lambang perjuangan semangat jihad yang sangat mahal

harganya.104

102
H. Man S. Sastrawidjaja, Richard C. Adam, Langkah Menuju Konglomerasi Koperasi
di Indonesia, (PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum, Vol 2, No 2, Tahun 2015), hlm. 225.
https://www.researchgate.net/publication/308270850_Artikel_Kehormatan_Langkah_Menuju_Ko
nglomerasi_Koperasi_di_Indonesia, diakses pada 27 Agustus 2019.
103
Dani Rohmati, Imron Mawardi, The Empowerment of Economic Community After the
Action of 212, (Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1,
2018), hlm. 384. http://www.atlantis-press.com/proceedings/sores-18/55915359, diakses pada 11
September 2019.
62

Bahwasanya berdasarkan pengamatan peneliti memang benar

motivasi mereka adalah untuk memandirikan umat, menjadikan umat

produktif. Mereka berusaha memutus mata rantai yang ada bahwa selama

ini kita hanyalah menjadi konsumen yang memperkaya pihak-pihak

asing. Sekarang kita bisa mendirikan Gerai Syariah agar Muslim belanja

di tokonya sendiri. Namun, memang tidak sepenuhnya kita bisa terlepas

dari yang namanya produk-produk asing. Tetapi, setidaknya kita sudah

punya pencapaian yang bagus karena sudah bisa membentuk kerjasama

ekonomi yang menggunakan prinsip Islami dengan harapan untuk

menentang individualisme dan kapitalisme penguasaan pasar yang terjadi

di Indonesia saat ini. Tidak hanya terbatas pada itu saja, sekarang

Koperasi Syariah 212 pusat sudah membuat Distribution Center untuk

produksi barang dengan merk 212 yang akan disalurkan ke gerai 212

Mart yang ada di seluruh wilayah Indonesia.105

2. Orientasi Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di

Kota Jambi

a) Kesejahteraan Anggota Koperasi

Berdasarkan pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992, tujuan koperasi

secara garis besar yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur

merupakan perekat kepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan

koperasi sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai

104
Rizal Muttaqin, Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren,
(Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 1. No. 2, Desember 2011), hlm. 68. Akses:
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/134/132, diakses pada 5 September
2019.
105
Telaah oleh peneliti
63

sebuah kekuatan guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-

orang yang dimaksud adalah kekuatan sosial untuk tolong-menolong

sehingga tercipta negara dan bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.106

Orientasi usaha koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,

dikenal dengan istilah Member Oriented Firm (perusahaan yang

berorientasi pada anggota). Sedangkan badan usaha lain lebih

berorientasi pada investasi untuk memperoleh keuntungan. Namun

demikian bukan berarti koperasi tidak mengejar keuntungan, karena

mana mungkin koperasi dapat mensejahterakan anggotanya tanpa

keuntungan yang diperoleh, akan tetapi keuntungan bukan semata-mata

tujuan utama koperasi.107 Adapun yang diungkapkan oleh Pak Agus

Setiawan tentang orientasi tujuan KS 212 adalah:

Kalau keuntungan yang namanya usaha itu untuk mengambil


keuntungan, tapi yang kita cari paling utama adalah keberkahan, karena
kalau kita ingin mencari keuntungan banyak yang ingin kita ambil,
banyak orang-orang yang memanfaatkan koperasi untuk kepentingan
pribadi itu banyak. Para anggota terutama ya atau masyarakat umum.
Produk-produk yang menurut kita ga layak dipaksakan masuk kita gak.
Kalau kita mau mencari keuntungan semata ya kita paling untung jual
rokok. Jual rokok itu paling untung. Minimart yang sejenisnya yang ada
di masyarakat itu kalian bisa lihat apa yang dia jual. Itu untung yang
paling besar yang menopang kelangsungan hidup mereka tu ya itu. Tapi
kita tidak takut untung atau tidak untung itu, karena memang itu urusan
Allah SWT. yang penting kita dapat berkah.108

106
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 80.
107
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 5.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
108
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang Orientasi Tujuan KS 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
64

Berdasarkan wawancara di atas dengan Wakil Ketua Koperasi

Syariah 212 Jambi, peneliti akan memberikan keterangan mengenai

orientasi tujuan para pendiri/pengurus, anggota/investor, Dewan

Pengawas baik syariah maupun operasional bahkan supplier barang di

gerai 212 Mart.

Tabel IV.1

Ringkasan mengenai Orientasi Tujuan para Stakeholders

Pendiri/Pen DPS Dewan Anggota/Investo Supplier


gurus Operasion r
al/Penasih
at
Orientasi Orientasi Para Anggota/investor Tujuan
tujuan tujuan penasihat memiliki tujuan supplier
pendiri yang memang ini yang beragam. bergabung
paling utama lebih tepat kebanyaka Yang pertama, ke koperasi
bukanlah jika n dari tujuan mereka syariah 212
keuntungan. ditanyakan ulama. bergabung adalah adalah
Tetapi kepada Orientasi untuk membantu untuk
bagaimana pendirinya. tujuan pendirian gerai menyebark
bisa Namun mereka 212. Karena an barang
menjalankan dari sisi melibatkan manfaatnya untuk yang
koperasi 212 Dewan diri untuk umat juga. Kalau mereka
dengan niat Pengawas membangu misalnya ada miliki di
ikhlas, ingin Syariah, n keuntungan perusahaan
mendukung bahwa perekonom mereka mereka.
umat dalam Koperasi ian yang bersyukur. Kalau Kemudian
kegiatan Syariah kuat belum untung, mereka
ekonominya. 212 ini dengan setidaknya ingin
Agar berorientas berjamaah. menjalankan membantu
mendapat i Membangu kegiatan koperasi supaya
berkah. bagaimana n ekonomi ini dengan niat kebutuhan
Untung rugi menjalanka yang lillah. Supaya masyarakat
itu n mandiri mendapat berkah. ini
belakangan. perekonom tentunya. Ada juga yang terpenuhi.
ian dengan Keberkaha hanya Karena hal
berjamaah n adalah menginginkan itu
dan poin utama. keuntungan, nantinya
mengharap Keuntunga dengan bukti pasti akan
kan ridho n bisa mereka hanya bermuara
65

Pendiri/Pen DPS Dewan Anggota/Investo Supplier


gurus Operasion r
al/Penasih
at
Allah dicari. berpartisipasi kepada
SWT. Jadi Yang dalam membayar profit.
tidak hanya terpenting iuran per tahun.
untung rugi ukhuwahny Namun tidak aktif
yang a. memajukan
dipikirkan. koperasi.

Koperasi bukan persekutuan yang didirikan untuk mencari

keuntungan, melainkan untuk membela keperluan bersama. Oleh karena

itu, koperasi sifatnya persekutuan cita-cita. Karena cita-cita yang sama,

orang mendirikan koperasi. Kalau tidak ada cita-cita tinggi, yang menjadi

pedoman berusaha, koperasi tidak akan bagus jalannya. Kepentingan diri

sendiri jauh daripada koperasi karena koperasi yang sebenarnya

berdasarkan cita-cita tolong-menolong serta akan bantu membantu dalam

kesukaran hidup.109

Tujuan koperasi syariah menurut Nur S. Buchori, yaitu

mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral Islam,

menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota, pendistribusian

pendapatan dan kekayaan yang merata sesama anggota berdasarkan

kontribusinya, kebebasan pribadi dalam kemashlahatan sosial yang

didasarkan pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk

tunduk pada Allah, meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya

109
Rustam Effendi, dkk., Konsep Koperasi Bung Hatta dalam Perspektif Ekonomi
Syariah, (Jurnal Al-Hikmah, Vol. 15, No. 1, April 2018), hlm. 125-126.
journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/view/1594/998, diakses pada 27 Agustus 2019.
66

dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan

perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.110

Tujuan kesejahteraan adalah untuk menjamin kebutuhan ekonomi

manusia, standar kesehatan dan kondisi kehidupan yang layak,

mendapatkan kesempatan yang sama dengan warga lainnya, peningkatan

derajat harga diri setinggi mungkin, kebebasan berpikir melakukan

kegiatan tanpa gangguan sesuai dengan hak asasi manusia. Menurut

Setiadi mengatakan bahwa pencapaian peningkatan kesejahteraan adalah

tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta merupakan

karya kegiatan dalam rangka tanggung jawab moril dan sosial. Serta yang

penting juga adalah mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan

produksi dan mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang

merata.111 Seperti yang dikatakan oleh Pak Agus Setiawan:

Karena pada hakikatnya, kita yang punya toko, kita yang beli, dan kita
juga yang akan mendapatkan keuntungan. Sehingga timbullah
semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk Umat”. Dengan begitu,
kesejahteraan akan tercapai. Bukan kesejahteraan pribadi namun
kesejahteraan berjamaah atau anggota pada khususnya.112
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas

kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para

anggota ikut berpartisipasi langsung memperbaiki kehidupan diri serta

110
Sofian, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara Religiusitas,
Trend, dan Kemudahan Layanan, (Polban), hlm. 753-754.
https://jurnal.polban.ac.id/index.php/proceeding/article/download/1146/941, diakses pada 27
Agustus 2019.
111
Muhammad Syaiful, dkk., Strategi Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota, (Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan, Vol. 1. No. 1, 2016), hlm. 99.
https://media.neliti.com/media/publication./210520-strategi-koperasi-dalam-meningkatkan-
kes.pdf, diakses pada 12 September 2019.
112
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kesejahteraan di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
67

masyarakat pada umumnya melalui karya yang disumbangkan. Dalam

usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap

kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen.

Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota

dibandingkan dengan pihak luar. Karenanya dalam berkoperasi anggota

selalu bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.113

Namun dalam praktik nyatanya para anggota yang sudah

mendaftar menjadi anggota, dan menanamkan modalnya di koperasi ini

tidak menunjukkan komitmen mereka sebagai anggota. karena mereka

hanya ingin menitipkan modalnya saja disana tanpa ingin berpartisipasi

mengembangkan koperasi tersebut. Sebagaimana yang kita tahu bahwa

koperasi itu berdiri karena kesamaan visi dan misi, kesamaan dalam

motivasi dan tujuan. Sehingga sangatlah dibutuhkan komitmen para

anggota agar koperasi yang dibangun ini dapat menjadi sebenarnya

kekuatan umat.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku

Wakil Ketua Koperasi Syariah Komunitas Jambi, yaitu:

Kita optimis selama anggota dan investor komitmen untuk belanja di


gerai, maka koperasi kita pasti akan berkembang. Itu tergantung
anggotanya lagi, tapi kalau anggota sudah tidak punya komitmen apalagi
hanya menitipkan uang dan rezekinya disini dan berkeinginan untuk
mendapatkan kelebihan dari uang yang dititipkan. Kadang lebih banyak
masyarakat non anggota yang komitmen belanja di gerai, bukannya tidak
boleh namun ini juga bagus. Tetapi kan anggota juga harus memiliki
komitmen untuk memajukan koperasi ini. Untuk apa mereka bergabung
jika mereka sendiri tidak punya komitmen. Koperasi ada karena

113
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 11-12.
68

kerjasama para anggota bukan perorangan atau individu. Kita ini


mendirikan koperasi syariah dan gerai 212 Mart itu semangatnya adalah
untuk memajukan ekonomi umat bukan untuk mencari keuntungan
pribadi. Banyak yang punya uang lebih 10 juta, 20 juta, dengan harapan
untung juga lebih besar dari bunga deposito bank itu salah. Itu tempatnya
bukan disini, karena disini kita berjihad. Jadi kita tetap optimis selama
umat Islam itu berkeinginan untuk memajukan usaha yang ia miliki kita
bisa maju dan berkembang.114
Untuk mencapai tujuan pendirian koperasi, setiap anggota

mempunyai kewajiban yang harus dijalankan. Adapun yang merupakan

kewajiban anggota koperasi adalah: (a) Mematuhi anggaran dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam

rapat anggota; (b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang

diselenggarakan oleh koperasi; (c) Mengembangkan dan memelihara

kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.115

Sebagai konsekuensi seseorang menjadi anggota koperasi

mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu mematuhi ketentuan

yang ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta

keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota. Mengingat semua

anggota adalah pemilik dan penggunaan jasa yang sangat berkepentingan

dalam usaha yang dijalankan oleh koperasi, maka partisipasi anggota

berarti pula untuk mengembangkan usaha koperasi itu sendiri.

Keberadaan anggota merupakan faktor penentu dalam kehidupan

koperasi, karena itu penting bagi anggota untuk mengembangkan dan

114
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kesejahteraan di Mayang Mangurai, 10 November 2018.
115
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 51.
69

memelihara kebersamaan.116 Di samping kewajiban, setiap anggota

koperasi juga mempunyai hak-hak sebagai berikut:

1) Mengahadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam

rapat anggota.

2) Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.

3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran

dasar.

4) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat

anggota baik diminta maupun tidak diminta.

5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar

sesama anggota.

6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut

ketentuan dalam anggaran dasar.

Di samping hak-hak tersebut, anggota koperasi pun berhak

mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut Undang-Undang Nomor

25 tahun 1992 tentang perkoperasian, pembagian sisa hasil usaha bagi

anggota koperasi adalah (a) Sisa hasil usaha koperasi merupakan

pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi

dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam

tahun buku yang bersangkutan; (b) Sisa hasil usaha setelah dikurangi

dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha

yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi serta

116
Ibid., hlm. 52.
70

digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain

dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota; (c) Besarnya

pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Usaha koperasi dijalankan untuk meraih keuntungan (profit) yang

dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keuntungan

koperasi dihimpun dalam bentuk Sisa Hasil Usaha/SHU yang harus

dibagikan kepada semua anggotanya. Sebagai bentuk badan usaha,

pembagian SHU dalam koperasi harus mencerminkan semangat prinsip

bagi hasil seperti halnya dalam akad syirkah.117

Berdasarkan teori yang diungkapkan di atas dengan

membandingkan yang sudah peneliti amati di lapangan bahwa, Koperasi

Syariah 212 ini belum berjalan sebagaimana mestinya untuk

mensejahterakan anggotanya. Hal ini dikarenakan pihak pengelola belum

bisa membagikan SHU kepada anggota dan semua stakeholder yang

terkait di dalamnya. Dengan alasan bahwa masih banyak biaya-biaya

yang harus dibayarkan karena mengingat Koperasi 212 ini baru berdiri

hampir 2 tahun dan masih terkendala pada dana yang banyak dikeluarkan

untuk pendirian gerai 212 Martnya.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan

mengenai pembagian SHU:

Dari awal berdiri hingga sekarang ini kami belum bisa membagikan
SHU, dikarenakan banyak sekali dana yang harus dikeluarkan terkait
operasional gerai 212. Karena tidak sedikit biaya yang harus ditutupi
pasca pembangunan gerai ini. Memang cukup memakan dana. Apalagi

117
Ibid., hlm. 35.
71

gerai 212 Mart ini kita bangun dengan tipe C, yang memakan dana
sebesar Rp 750.000.000. Jadi, untuk saat ini kami hanya melayani
anggota sebatas menyediakan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan
sehari-hari oleh para anggota. Kalau untuk harga yang murah sekali,
belum bisa kami terapkan. Mengingat kalau harga yang murah itu tidak
mudah di dapat kecuali kita beli banyak, itu pun butuh biaya yang tidak
sedikit. Kalau kita beli banyak dana kita terbatas. Lalu mau dijual
kemana sedangkan kita hanya memasarkan produk itu cukup di gerai
saja. Barang yang banyak itu memerlukan tempat yang besar juga untuk
meletakkannya. Sedangkan anggota ini banyak mau harga yang murah
meriah, lalu produknya harus bervariasi. Ya untuk ke depan kami akan
usahakan itu, cuma untuk sekarang belum bisa. Setidaknya untuk saat ini
kami menyediakan barang-barang konsumsi kebutuhan sehari-hari
masyarakat dulu, diusahakan pendistribusiannya cepat sehingga
ketersediaan barang di toko selalu ada. Toh, yang namanya sejahtera juga
ga harus dari pembagian SHU saja kan, bisa kita sejahterakan anggota
melalui pemenuhan barang dulu.118
Kesejahteraan dalam pandangan Islam tidak hanya dinilai dengan

ukuran material saja melainkan juga dinilai dengan ukuran non-material

yang meliputi, terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-

nilai moral, dan terwujudnya keharmonisan sosial. Hal ini berarti terdapat

keseimbangan antara dunia dan akhirat.119 Allah berfirman dalam Q. S.

Al- Qasash (28) : 77 yang berbunyi:120

َ‫اَّللُ إِلَيْل‬
‫سهَ ه‬َ ْ‫َصي َبلَ ِمهَ الدُّ ْويَا َوأَحْ س ِْه َم َما أَح‬ َ ‫هار ْاْل ِخ َرة َ َو ًَل ت َ ْى‬
ِ ‫سو‬ ‫َوا ْبت َغِ فِي َما آتَاكَ ه‬
َ ‫اَّللُ الد‬

َ‫اَّللَ ًَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِسدِيه‬ َ َ‫َو ًَل تَبْغِ ْالف‬


ِ ‫سادَ فِي ْاْل َ ْر‬
‫ض إِ هن ه‬

Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

118
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang SHU, di Mayang Mangurai, 29 September 2019.
119
Muhammad Hidayatullah, Meri Indri Hapsari, Peran Pembiayaan Produktif BMT
Mandiri Mulia terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota Perspektif Maqashid Syariah,
(JESTT, Vol. 2, No. 10, Oktober 2015), hlm. 802. repository.unair.ac.id/4016/, diakses 30
September 2019.
120
Al-Qasash (28) : 77.
72

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan


janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
As-Syatibi menjelaskan bahwa kesejahteraan adalah terpenuhinya

masalah dasar bagi kehidupan manusia yaitu segala hal yang menjadi

sendi eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan

manusia. Kemashlahatan Daruriat terdiri dari pemeliharaan lima hal,

yaitu: agama (dien), jiwa (nafs), keturunan (nasl), harta (mal), dan akal

(aql). Kelimanya merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi agar

manusia dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Jika salah satu dari

kelima hal tersebut tidak dapat terpenuhi, maka kebahagiaan hidup juga

tidak dapat tercapai dengan sempurna.121

Untuk memudahkan pembaca memahami hasil (temuan penelit

ian) ini, maka peneliti akan membuat tabel ringkasan mengenai motivasi

dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di

Kota jambi, sebagai berikut:

121
Abu Ishaq al-Syatibi, al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariat, (Beirut-Lebanon: Dar al-
Maarifat, t.t. Juz II), hlm. 8.
73

Tabel IV.2

Ringkasan mengenai Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri

Motivasi Orientasi Tujuan

1. Motivasi sosial yaitu menyatukan 1. Kesejahteraan Anggota


kekuatan umat, dilatarbelakangi Koperasi, orientasi usaha
oleh kesamaan visi dan misi ingin koperasi adalah dari, oleh dan
menyatukan umat di bidang ekonomi untuk anggota. Artinya
dengan mendirikan Koperasi Syariah kesejahteraan itu paling utama
212 yang usahanya berupa gerai 212 memang diperuntukkan bagi
Mart. Jadi ide pendirian koperasi anggota. bukan berarti
haruslah dari orang-orang yang koperasi tidak mengambil
memiliki kepentingan yang sama keuntungan. Karena mana
dan bersepakat untuk membangun mungkin koperasi dapat
wadah usaha bersama. mensejahterakan anggotanya
2. Membantu pengembangan UMKM, tanpa keuntungan yang
artinya dengan hadirnya Koperasi diperoleh. Akan tetapi,
Syariah 212 ini akan membantu keuntungan bukan semata-
UMKM dalam memasarkan mata tujuan utama Koperasi
produknya di gerai 212 Mart. Syariah 212. Melainkan
Dengan begitu akan menambah bagaimana menjalankan
penjualan UMKM tersebut. kegiatan ini dengan penuh
3. Kemandirian ekonomi umat, dengan ikhlas dulu agar mencapai
adanya Koperasi Syariah 212 keberkahan dunia akhirat.
membuat umat bisa mandiri di
bidang ekonomi. Karena selama ini
hanya menjadi konsumen di toko
tetangga, tanpa bisa menciptakan
produk sendiri.

B. Pembahasan (Analisis) tentang Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri

dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi

1. Analisis motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di Kota

Jambi

Berdasarkan teori:

Teori Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki

kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu


74

kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan

kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Pada dasarnya manusia normal

tidak akan mau hidup menyendiri seorang diri di tempat terpencil. Ia

selalu membutuhkan kehidupan berkelompok, kehidupan sosial, karena

ia adalah makhluk sosial.122

Berdasarkan fenomena:

Koperasi Syariah 212 berdiri karena termotivasi ingin

menyatukan kekuatan umat di bidang ekonomi. Selama ini kita hanya

sebagai penonton, sebagai pemakai, istilahnya hanya jadi konsumen

tetapi tidak ada sebagai produsen atau penjual. Kita dilatarbelakangi

kesamaan secara moral, ada ikatan batin, karena semua rata-rata

pengurus koperasi kita ini adalah pengurus Masjid. Ketuanya sebagai

bendahara Masjid. Bendaharanya waktu itu sebagai ketua Masjid dan

sekretarisnya juga pengurus Masjid. Memang semuanya diawali dari

Masjid. Berpolitik itu di Masjid, seperti Rosulullah. Pembentukan

kepengurusan juga dibahas di Masjid. Jadi memang ikatan moral itu

dilandasi dengan keikhlasan kita yang mengurus tanpa dibayar apa pun

waktu itu. Akhirnya berjalan, meskipun tertatih-tatih karena banyak

kendala terutama mencari kepercayaan masyarakat itu sangat sulit.

Namun dengan berjamaah kita percaya bahwa sesuatu itu bisa tercapai.123

Pada dasarnya prinsip koperasi itu kerjasama seperti konsep

gotong royong dan saling membantu. Sama halnya dengan koperasi


122
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984), hlm. 48.
75

syariah yang didirikan dengan dilatarbelakangi ikatan moral yang kuat,

terlahir dari kesamaan visi misi para pendirinya. Koperasi Syariah 212 ini

merupakan gerakan kebersamaan, artinya didirikan dengan konsep

berjamaah. Jikalau komitmen kebersamaan atau jamaah ini dipegang

teguh, maka perkembangannya akan sangat bagus. Bahkan dengan

gerakan berjamaah ini akan menjadi lebih kuat, mampu, dan semangat

yang tinggi untuk bisa membangkitkan perekonomian umat Islam. Dalam

perspektif Islam, koperasi yang menjunjung asas kebersamaan dan

kekeluargaan dapat dipandang sebagai bentuk syirkah ta’awuniyah yang

bermakna bekerja sama dan tolong menolong dalam kebaikan. Ketika

koperasi dapat bekerja sesuai dengan aturan-aturan di dalam Islam seperti

tidak terikat dengan riba, maysir, gharar, serta tidak mementingkan

kepentingan individu semata, maka koperasi itu dapat berjalan selaras

seperti yang di cita-citakan masing-masing pendiri.124

Berdasarkan teori:

Menurut teori Abraham Maslow bahwa ada teori kebutuhan

aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri (Self-Actualization Needs),

kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan

untuk berpendapat, dengan mengemukakan ide-ide, memberikan

penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Kebutuhan ini merupakan

dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan ambisinya yang

124
Telaah oleh Peneliti
76

mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan

diri.125

Berdasarkan fenomena:

Dilatarbelakangi kesamaan visi antar pengurus untuk

membangkitkan ekonomi umat, Koperasi Syariah 212 ini juga mempuyai

gerai 212 yang mana dapat membantu para UMKM agar bisa

meningkatkan penjualan mereka, dan mempromosikan produk-produk

mereka. Rata-rata anggota kami pelaku UKM, sudah banyak yang

bergabung dan memasukkan produknya disini. Kami menyediakan

tempat sebagai sarana agar mereka semangat menciptakan produk.

Karena untuk ke depan yang diharapkan adalah kita bisa menciptakan

lebih banyak produk kita sendiri, sehingga kita tidak harus menjual

produk-produk dari luar lagi. Kalau sekarang memang masih banyak

produk yang dijual oleh kami seperti dari Unilever dan lain-lainnya.

Yang kami harapkan anggota dan investor agar tetap aktif untuk

menciptakan produk UKMnya. Dengan adanya gerai 212 ini masyarakat

terutama anggota sangat terbantu, karena mereka bisa sekali untuk

memasarkan produknya. Lumayan untuk meningkatkan hasil produksi

dan penjualan mereka. Nanti juga untungnya akan kembali pada para

anggota. Namun, untuk masalah kehalalan kami percayakan saja kepada

mereka, asalkan sebelum dipasarkan mereka harus menghadap kami dulu

untuk memperlihatkan produk apa yang mereka ingin pasarkan di gerai.

125
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984), hlm. 51.
77

Baik berupa makanan atau pun yang lainnya, tetap harus di cek. Tetapi

kami juga sepenuhnya percaya kepada anggota kami yang insyaaAllah

menghasilkan produk yang baik, halal, dan bermanfaat.

Sesuai dengan teori Abraham Maslow tentang aktualisasi diri,

bahwa ketika seseorang memiliki skill atau kemampuan dalam

pengelolaan koperasi maka akan termotivasi untuk mendirikan sebuah

koperasi dengan motivasi untuk membantu dalam pengembangan

UMKM. Karena ekonomi rakyat itu ditopang oleh UMKM, maka peran

koperasi sangatlah penting dalam memberdayakan UMKM tersebut.

Motivasi para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi adalah untuk

membantu para UMKM terutama anggota mereka sendiri yang memiliki

sebuah usaha di Kota Jambi. Motivasi para pendiri ini sangat bagus

dengan niat memberdayakan produk UMKM karena bisa meningkatkan

produksi dan penjualan pada UMKM tersebut. Sehingga bisa menjadikan

UMKM tersebut produktif. Mereka bisa memasarkan produk UMKM itu

di gerai 212 Mart dengan catatan bahwa mereka adalah anggota/investor

di KS 212 Jambi. Barang yang masuk pun harus diperhatikan terlebih

dahulu, apakah sudah memiliki label halal atau belum. Berdasarkan bab

sebelumnya, dijelaskan bahwa di gerai 212 Mart terdapat dua jenis

produk. Yang pertama produk dari perusahaan industri yang kesemuanya

sudah mengantongi label halal MUI dan ada juga produk rumahan yaitu

UMKM yang sebagian besar produk UMKM itu sudah mengantongi

label halal MUI. Namun ada beberapa barang yang belum ada label halal
78

MUI. Seperti produk UMKM dengan merk Otila, Olis, Eldika, Kopi

Ikhwan, suplemen makanan Kratingdaeng RedBull. Solusi yang

dilakukan oleh para pendiri yaitu menghimbau kepada para pelaku

UMKM yang produknya belum memiliki labelisasi halal. Namun, yang

kita tahu bahwasanya hal ini tidak mudah. dibutuhkan biaya yang cukup

besar untuk bisa mendapatkan labelisasi halal tersebut. Tetapi, jika

memang UMKM itu tetap ingin memasarkan produknya harus dipastikan

dulu bahwa produk itu aman, halal, dan bermanfaat. Kemudian, konsep

212 mart ini masih pasif dalam membantu UMKM yaitu hanya terbatas

pada anggota saja. Para pendiri KS 212 ini belum memiliki program

untuk mengusulkan UMKM di seluruh Kota Jambi untuk bergabung

menjadi mitra di gerai 212 Mart. Mereka untuk saat ini hanya

mengutamakan anggota dulu. Jadi, terasa belum maksimal dalam

implementasinya untuk memberdayakan UMKM. Langkah baiknya, 212

Jambi ini harus bisa bencmarking dengan 212 yang sudah maju. Agar

dapat diimplementasikan program-program terbaik yang mereka

laksanakan di daerah mereka. Dengan cara mendata UMKM yang bagus

yang layak dan sudah bersertifikasi halal dan bisa diajak bergabung

menjadi anggota. Motivasinya ingin memberdayakan UMKM, jadi perlu

gebrakan yang lebih besar daripada sekedar menerima produk dari para

anggota.126

126
Telaah oleh peneliti
79

Berdasarkan teori:

Kebutuhan Berprestasi (N-Ach) dari McClelland disebut juga

denganNeed for Achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi yang

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan

masalah. Seseorang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi

cenderung untuk mengambil risiko. Kebutuhan akan berprestasi

merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan

seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi

adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,

menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang

yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan

baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi. Sebab-sebab seseorang

memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan

kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan

keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling

memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat akan

prestasinya yang berhasil dan diakui eksistensinya karena prestasi yang

diraihnya.127

Berdasarkan fenomena:

Yang kita tahu saat ini adalah mereka-mereka yang kaya, modal

besar, ingin mematikan usaha-usaha kecil agar bisa menguasai

perekonomian. Lihat saja produksi di kota Jambi ini dikuasai oleh siapa

127
David C. McClelland, Human Motivation, (Cambridge: Cambridge University Press,
1987), hlm. 223.
80

kalau bukan oleh aceng, aseng, dan sebagainya itu. Contoh saja dari

toko-toko yang ada di Jambi ini kalau bukan mereka yang berkuasa siapa

lagi. Kita selalu saja jadi konsumen. Hal inilah yang membuat kita

bersemangat untuk mandiri, meskipun barang-barang kita masih ambil

dari mereka. Tetapi setidaknya kita punya toko sendiri. Supaya umat ini

berbelanja disini di gerai 212 ini. Cukuplah sudah kita ini dijajah dari

segi ekonomi. Maka menurut kami para pendiri, koperasi inilah bentuk

kemandirian ekonomi umat. Kita bergerak perlahan dulu, kita sebarkan

semangat ini. Kita ajak sebanyak-banyaknya masyarakat Jambi untuk

mandiri bersama.

Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi memiliki potensi yang sangat

bagus untuk dikembangkan. Koperasi ini memiliki unit usaha yang

bergerak di bidang ritel yang diberi nama gerai 212 Mart. Ketika

mendengar istilah 212 Mart, langsung muncul di benak kita bahwa ini

sama halnya dengan Mart-Mart lain. Namun, ternyata berbeda. Mart lain

didirikan dengan sistem personal, sedangkan 212 Mart ini didirikan

dengan mengusung konsep berjamaah. Artinya dana yang terkumpul itu

dari umat, sehingga tidak ada yang bisa memonopoli dalam

kepemilikannya. Tentunya dengan adanya 212 Mart masyarakat bisa

berbelanja di gerai 212 Mart ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

rumah tangga seperti sembako dan lain-lain. Konsep yang muncul adalah

bahwa toko ini didirikan oleh umat, dari umat, dan untuk umat. Sampai

pada hal ini, kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa yang selama ini
81

kita hanya bisa menjadi konsumen sekarang tidak lagi. Karena kita

menyediakan barang sendiri meskipun belum bisa produksi dengan brand

sendiri. Kemudian, kita belanja di toko sendiri. Jadi, sejauh ini kita sudah

bisa mandiri dan terlepas dari ketergantungan kepada pihak lain. Hal

inilah yang menjadi motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah

212. Di dalam Islam, maqashid koperasi syariah adalah berjamaah dalam

usaha atau kegiatan yang berbasis komunitas. Filosofinya adalah suatu

kemandirian, mulai dari diri kemudian menjadi kemandirian kelompok

(umat). Dengan berkoperasi bisa membangun benteng dari upaya-upaya

penghancuran dan penjajahan yang dilakukan oleh para pemodal besar

dan pemilik usaha yang lebih mapan yang selama ini menguasai dunia

usaha. Kapan lagi bisa mandiri, kalau bukan dari kita yang melakukan

gerakan tersebut agar memotivasi masyarakat luas untuk membangun

ekonomi yang lebih baik.128

2. Analisis orientasi tujuan pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212

di Kota Jambi

Berdasarkan teori:

Teori orientasi tujuan (goal orientation) merupakan bagian dari

teori motivasi yang dikemukakan oleh Edwin Locke pada tahun 1978.

Teori ini menegaskan bahwa individu dengan tujuan yang lebih spesifik

dan menantang kinerjanya akan lebih baik dibandingkan dengan tujuan

yang tidak jelas seperti “melakukan apa yang terbaik dari diri kita”,

128
Telaah oleh peneliti
82

tujuan mudah yang spesifik atau tidak ada tujuan sama sekali. Orientasi

tujuan menentukan bagaimana seseorang berusaha untuk mencapai hasil

yang diinginkannya. Orientasi tujuan adalah konstruk yang

menggambarkan bagaimana individu merespon, memberikan reaksi dan

menginterpretasikan situasi untuk mencapai suatu prestasi atau kinerja

tertentu.129

Berdasarkan pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992, tujuan koperasi

secara garis besar yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur

merupakan perekat kepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan

koperasi sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai

sebuah kekuatan guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-

orang yang dimaksud adalah kekuatan sosial untuk tolong-menolong

sehingga tercipta negara dan bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.130

Orientasi usaha koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,

dikenal dengan istilah Member Oriented Firm (perusahaan yang

berorientasi pada anggota). Sedangkan badan usaha lain lebih

berorientasi pada investasi untuk memperoleh keuntungan. Namun

demikian bukan berarti koperasi tidak mengejar keuntungan, karena

mana mungkin koperasi dapat mensejahterakan anggotanya tanpa

129
E. A. Locke dan G. P. Latham, Building a Practically UsefulTheory of Goal Setting
and Task Motivation, (American Psychologist, 2002), hlm. 705.
130
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 80.
83

keuntungan yang diperoleh, akan tetapi keuntungan bukan semata-mata

tujuan utama koperasi.131

Berdasarkan fenomena:

Kalau keuntungan yang namanya usaha itu untuk mengambil

keuntungan, tapi yang kita cari paling utama adalah keberkahan, karena

kalau kita ingin mencari keuntungan banyak yang ingin kita ambil,

banyak orang-orang yang memanfaatkan koperasi untuk kepentingan

pribadi itu banyak. Para anggota terutama ya atau masyarakat umum.

Produk-produk yang menurut kita ga layak dipaksakan masuk kita gak.

Kalau kita mau mencari keuntungan semata ya kita paling untung jual

rokok. Tapi kita tidak begitu. Yang penting kita menjalankan kegiatan

ekonomi ini sesuai dengan prinsip syariah saja dahulu. Dengan begitu

kan bisa meraih keridhoan dari Allah SWT. Intinya berkah dulu yang

dicari. Karena pada hakikatnya, untung itu pasti dapat, kita yang punya

toko, kita yang beli, dan kita juga yang akan mendapatkan keuntungan.

Sehingga timbullah semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk

Umat”. Dengan begitu, kesejahteraan akan tercapai. Bukan kesejahteraan

pribadi namun kesejahteraan berjamaah atau anggota pada khususnya.

Namun, sulit sekali untuk menanamkan konsistensi dalam diri individu

yang sudah bergabung ke KS 212 ini. Banyak dari mereka yang hanya

berorientasi profit semata. Awalnya saja semangat, sudah diujung

mulailah mereka semangatnya kendor.


131
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 5.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
84

Koperasi syariah adalah koperasi yang kegiatannya dijalankan

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di dalam Koperasi Syariah 212 ini

mereka telah menjalankan syariah compliance yang mana di dalamnya

itu ada sistem bagi hasil, proses transaksi yang sesuai dengan sistem

syariah, barang yang diperjualbelikan di unit usahanya adalah barang

yang baik serta halal untuk dikonsumsi, tentunya para pengurusnya

amanah. Koperasi itu didirikan dengan tujuan untuk mensejahterakan

anggotanya. Seperti dengan adanya koperasi mereka bisa terlibat di

dalam kegiatannya yaitu sebagai pemasok barang UMKM, bisa

berbelanja barang kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya. Hal ini pun

sudah bisa dikatakan bahwa para anggota akan sejahtera meskipun pada

praktiknya mereka belum membagikan SHUnya. Namun kesejahteraan

itu tidak hanya diukur dari segi materi saja. Kesejahteraan itu luas,

seperti yang Allah SWT jelaskan dalam Q.S. Al Qasash ayat 77 tentang

aspek non materi juga dikategorikan sebagai kesejahteraan seperti,

terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral, dan

terwujudnya keharmonisan sosial seperti saling membantu dalam

kebaikan yang mana sudah tercermin dalam kegiatan Koperasi Syariah

212.

Kesejahteraan yang disebutkan di atas itu sudah bisa terpenuhi di

Koperasi Syariah 212 Jambi. Masalah keanggotaan yang kurang aktif itu

alangkah baiknya para pendiri itu membuat sebuah program yang dapat

menunjang dan memperbaiki semangat juang mereka untuk aktif kembali


85

di KS 212. Program yang bisa dilakukan yaitu pembinaan anggota

koperasi mengenai motif dan tujuan pendirian KS 212 yang bisa

dilakukan di masjid seminggu sekali dengan membuat jadwal kehadiran

anggota. Jadi, koperasi syariah 212 ini pergerakannya itu tidak pasif.

Dengan program tersebut, akan terus berkelanjutan memberikan manfaat

untuk anggota dan masyarakat sekitarnya.

Jadi dari motif pendirian di masa lalu dan orientasi masa lalu serta

yang telah dijalani, telah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kota

Jambi tentang eksistensi Koperasi Syariah 212. Hal ini diungkapkan oleh

masyarakat dalam wawancara berikut ini:

Saya bukan alumni gerakan 212 beberapa tahun silam, jadi ketika 212 ini
hadir di Kota Jambi awal mulanya saya berpikir, wah ini aliran garis
keras, politik, dan yang buruk lainnya muncul di kepala saya. Namun, itu
hanya penilaian yang saya lakukan sebelum tau hakikat yang sebenarnya
212 ini. Nah ketika lewat gerai ini, entah kenapa hati saya tergerak untuk
mengetahui lebih dalam apa itu 212. Ternyata yang saya pikirkan selama
ini salah. 212 ini tidak mematok pasar khusus, ia menggaet dari semua
kalangan untuk bergabung. Kalau dikatakan bagus, iya ini bagus untuk
umat. Ini juga gebrakan besar, hal yang baru di Kota Jambi yang
mengusung pendirian gerai dengan konsep berjamaah.132

Alhamdulillah 212 ini sudah banyak memberikan manfaat untuk kami


masyarakat umum. Kami bisa menjadi anggota, investor, bahkan dapat
membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya 212, umat muslim di Kota
Jambi ini terlihat bersatunya untuk membangkitkan ekonomi umat. Satu
saja prinsipnya, kalau bukan kita siapa lagi kan. Jadi untuk yang pernah
menilai 212 ini garis keras, itu salah. Kenal dahulu sebelum
menghakimi.133

132
Wawancara dengan Bang Erki, selaku Masyarakat Umum tentang 212, di Mayang
Mangurai, 19 Oktober 2019.
133
Wawancara dengan Pak Irwan, selaku Masyarakat Umum tentang 212, di Mayang
Mangurai, 19 Oktober 2019.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi adalah

adanya motivasi sosial untuk menyatukan kekuatan umat, bahwasanya

dengan adanya koperasi ini maka umat dapat bersatu di bidang ekonomi.

Kemudian membantu pengembangan UMKM, dalam memasarkan produk

mereka di Gerai 212 sehingga dapat meningkatkan penjualan para UMKM

tersebut. Koperasi ini juga didirikan untuk kemandirian umat seperti di

bidang ekonomi, karena selama ini umat Islam hanya sebagai konsumen

tanpa bisa punya toko sendiri dan menjadi produsen.

2. Orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di Kota Jambi

adalah untuk mencapai kesejahteraan bagi setiap anggota pada khususnya.

Karena koperasi bukanlah organisasi bisnis yang dimiliki perorangan. Aspek

kebersamaan dibangun sedemikian rupa di dalam koperasi guna menciptakan

sikap tolong menolong dan memperkuat satu sama lain. Sehingga akan

tercapai kemashlahatan bersama bukan kemashlahatan individu.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran terhadap

apa yang menjadi permasalahan dalam pembahasan skripsi ini:

86
87

1. Kepada Pendiri sekaligus Pengurus Koperasi Syariah 212

a. Diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan ke anggota masyarakat

mengenai real motive dan real goal orientation Koperasi 212 itu sendiri.

Agar mereka paham bahwasanya Koperasi 212 ini merupakan wadah

yang tepat dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Jadi

sosialisasi itu tidak hanya terbatas ketika ingin soft opening gerai saja.

Sebaiknya program sosialisasi ini berkelajutan, agar semua masyarakat

Jambi ini tahu bahwa 212 ini memang bagus untuk perekonian umat.

Sehingga tidak akan muncul preseden negatif dari masyarakat bahwa ini

hanyalah untuk memperkuat kepentingan politik, atau hanya untuk

eksistensi sebuah organisasi.

b. Diharapkan agar dapat mengelola Koperasi 212 ini lebih baik lagi, agar

ke depan anggota dapat memperoleh SHU sehingga kesejahteraan

mereka akan terjamin. Dengan mengutus staf yang profesional di

bidangnya, mengangkat manager untuk stay fokus dalam mengelola

Koperasi Syariah 212. Jadi para pengurus gerai tidak perlu merangkap

menjadi pengelola. Karena pengurus sendiri memiliki kesibukan di luar

operasi.

2. Untuk Anggota atau Investor

a. Jagalah komitmen untuk membangun ekonomi umat ini dengan

berjamaah. Karena di dalam koperasi itu yang paling terpenting adalah

komitmen dari setiap anggotanya. Koperasi bisa terbentuk berkat

kekuatan bersama. Dalam hal ini diharapkan agar anggota lebih aktif
88

untuk berbelanja di gerai atau dalam membuat produk UMKM yang bisa

dinikmati masyarakat umum juga. Agar kita mengurangi ketergantungan

dalam konsumsi produk pabrik asing.

3. Untuk Masyarakat

a. Diharapkan masyarakat dapat memandang sesuatu yang baru itu dengan

kacamata yang positif agar yang akan sampai juga positif. Perdalam

sesuatu dengan mencari tahu langsung. Sehingga tidak akan ada

prasangka yang timbul terhadap pendirian Koperasi Syariah 212. Karena

pada dasarnya Koperasi Syariah 212 ini bertujuan untuk mensejahterakan

umat di bidang ekonomi.


89

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur
Al-Qur‟an
Al-Syatibi, Abu Ishaq. al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariat. Beirut-Lebanon:
Dar al-Maarifat, t.t.
Badrudin. 2017. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Buchori, Nur S. 2012. Koperasi Syari’ah: Teori dan Praktek. Tangerang
Selatan: Pustaka Aufa Media (PAM Press).
Burhanuddin. 2013. Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia.
Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Hadari Nawawi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hasbi Umar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Jambi: Syariah
Press dan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Hani Handoko. 2015. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S. P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. (Jakarta: PT Bumi Aksara).
M. Azrul Tanjung. 2017. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi
Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
McClelland, David. 1987. Human Motivation. Cambridge: Cambridge
University Press.
Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah, Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung:
Alfabeta.
Ridwan. 2009. Metodologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Saebani, Beni Ahmad. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Tanjung Hendri, Abrista Devi. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.
Jakarta: Gramedia Publishing.
90

B. Jurnal-jurnal
Buchori, S. Nur. 2010. Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah.
Mashlahah, Vol. 1, No. 1.
Budiwati, Neti. Mengapa Harus Koperasi (Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi
dan Koperasi UPI).
Effendi, Rustam. dkk. 2018. Konsep Koperasi Bung Hatta dalam Perspektif
Ekonomi Syariah. Jurnal Al-Hikmah, Vol. 15, No. 1.
Hasbullah. Konsep Diri dan Orientasi Tujuan sebagai Faktor Penting dalam
Orientasi Umpan Balik Manajer dalam Mendukung Proses PDCA
(Plan Do Check Action). Jurnal PASTI, Vol. 10. No. 3.
Hendra, Testru. 2016. Pembangunan Ekonomi Islam dengan Pengembangan
Koperasi Syariah. Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 1.
Hidayatullah Muhammad, Meri Indri Hapsari. 2015. Peran Pembiayaan
Produktif BMT Mandiri Mulia terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Anggota Perspektif Maqashid Syariah. JESTT, Vol. 2, No. 10.
Lindiawati. Dona Syahreza. 2018. Peran Koperasi Syariah BMT BUMI
dalam Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro.Al-Urban: Jurnal
Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.2, No. 1.
Marlina, Ropi. Yola Yunisa Pratami. 2017. Koperasi Syariah Sebagai Solusi
Penerapan Akad Syirkah Yang Sah. Amwaluna. Vol. 1, No. 2.
Nurhadi. 2018. Maqashid Koperasi Syariah. I-Economic, Vol. 4, No. 2.
Muttaqin, Rizal. 2011. Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis
Pesantren. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 1. No. 2.
Rizal, Sofyan. 2011. Titik Temu dan Sinergi Ekonomi Islam dan Ekonomi
Kerakyatan, Al-Iqtishad, Vol. III, No. 1.
Rohmati, Dani. Imron Mawardi. 2018. The Empowerment of Economic
Community After the Action of 212.Advances in Social Science,
Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1.
Safe‟i, Abdullah. 2012. Koperasi Syariah: Tinjauan Terhadap Kedudukan dan
Peranannya dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan. Media
Syariah, Vol. 14, No. 1.
Sastrawidjaja, H. Man S. Richard C. Adam. 2015. Langkah Menuju
Konglomerasi Koperasi di Indonesia, PADJADJARAN Jurnal Ilmu
Hukum, Vol 2, No 2.
Sofian. Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara
Religiusitas, Trend, dan Kemudahan Layanan. Polban.
Deti, Sri. 2017. Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pembiayaan Mikro
Syariah. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 5, No. 1.
91

Susila, Jaka. 2016. Fiduciary dalam Produk-produk Perbankan Syariah. Al-


Ahkam, Vol. 1. No. 2.
Syaiful, Muhammad. dkk. 2016. Strategi Koperasi dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota. Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan, Vol.
1. No. 1.
Tri Luciana, Eca, Yunus Winoto, dan Rully Khairul Anwar. 2019. Motivasi
Pengelola Dalam Mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) di
Kabupaten Bandung Barat. Indonesian Journal of Academic
Librarianship, Volume 3, Issue 2.
Wandansari, Nini Dewi. 2013. Perlakuan Akuntansi atas PPH Pasal 21 pada
PT. Artha Prima Finance Kotamobagu. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 3.
C. Skripsi
Bahri, Salmi Yuniar. Nova Hari Santhi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Koperasi Syariah di Kabupaten Lombok Timur. STIA
Muhammadiyah Selong.
Jauhar Muammar. 2014. Pengaruh Motivasi Material dan Motivasi Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera
Lasem. IAIN Walisongo Semarang.
Najibul Millah. 2008. Strategi Koperasi Syariah dalam Upaya
Pengembangan Koperasi Primer Syariah. UIN Syarif Hidayatullah.
Nisa, Badrun. 2018. Persepsi Konsumen tentang Proses Transaksi Syariah di
212 Mart AR. Hakim Medan. UIN Sumatera Utara.
Parlina, Fitri. 2018. Motivasi dan Manajemen Modal Kerja Koperasi (Studi
pada Koperasi Angkot GLAM Barokah Mandiri, Permitama, dan Al
Setia Kawan di Malang). Universitas Negeri Malang.
Sari, Ranila. 2014. Orientasi Tujuan pada Mahasiswa Riau (Pendekatan
Indigenous Psychology). UIN SUSKA Riau.
Suprianto. 2013. Motivasi Anggota Dalam Melakukan Transaksi Simpan
Pinjam Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa
Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara Menurut Perspektif Ekonomi
Islam. UIN SUSKA Riau.
Wulan Dary, Veronica. 2018. Praktik Waralaba 212 Mart Menurut Fatwa
DSN-MUI No. 114/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Syirkah dan
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba (Studi di
Komunitas Koperasi Syariah 212 Surakarta). Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
92

D. Perundang-Undangan
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Syirkah.
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Bab XIII tentang
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, Pasal 33 ayat (1).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (1).
www.depkop.go.id/uploads/laporan/1566784877_uu_1992_25_perko
perasian.pdf, akses 12 Juli 2019.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian Bab II Landasan-landasan Koperasi, Pasal 3.
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1967_12.pdf, akses 12 Juli
2019.
E. Wawancara
Wawancara 1 dengan Pak Agus Konoras (Wakil Ketua Koperasi Syariah
Komunitas Jambi). Pada 12 November 2018, 10 Agustus 2019, dan 29
September 2019, 19 Oktober 2019. Mayang, Kota Jambi.
Wawancara 2 dengan Mbak Devi (Admin Kantor Koperasi Syariah 212).
Pada 10 Agustus 2019. Mayang, Kota Jambi.
Wawancara 3 dengan Pak Tarmizi, (DPS Koperasi Syariah 212). Pada 27
September 2019. Lorong Ibrahim, Jambi.
Wawancara 4 dengan Pak Nasrullah (Masyarakat Umum). Pada 1 Mei 2019.
Telanaipura, Jambi.
Wawancara 5 dengan Bang Erki (Masyarakat Umum) Pada 19 Oktober 2019.
Mayang Mangurai, Jambi.
Wawancara 6 dengan Pak Irwan (Masyarakat Umum). Pada 19 Oktober 2019.
Mayang Mangurai, Jambi.
F. Internet
Dokumentasi: Video Dokumenter Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec:
Inilah Alasan Koperasi 212 Didirikan, Dkm Andalusia,
https://youtu.be/H0qj2aqsFew, akses 5 September 2019.
Dokumentasi: Video Dokumenter Tanya Jawab Komunitas Koperasi Syariah
212, MySharing TV – Ekonomi Politik Islam,
https://youtu.be/PH1RGjmxk5A, akses 15 Oktober 2019.
Google Map, https://g.co/kgs/9xLMvt, akses 8 September 2019.
http://koperasisyariah212.co.id/212mart-bisa-mencapai-167-gerai-tahun-ini/
diakses pada 26 November 2018.
https://www.kkeu212.com/file/Profile%20KS%20121%20edisi%200717.pdf
diakses pada 2 November 2018.
93

https://lokasiinformasi.blogspot.com/2017/08/manajemen-koperasi-
pengertian-tugas.html?m=1, diakses pada 20 Oktober 2019.
Siapa Sangka, Minimarket ini Lahir Berkat Aksi 212, akses:
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3925780/siapa-
sangka-minimarket-ini-lahir-berkat-aksi-212 diakses pada 14 Juli
2019.
Profil Koperasi Syariah 212, akses: koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-
syariah-212/ diakses pada 15 Juli 2019.
Koperasi Syariah 212, Sejarah Bangkitnya Ekonomi Umat, akses:
mysharing.co/koperasi-syariah-212-sejarah-bangkitnya-ekonomi-
umat/ diakses pada 15 Juli 2019.
94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1
Hasil Wawancara
Informan 1 : Agus Setiawan Konoras
Jabatan : Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi
Instansi : Kantor Koperasi Syariah 212 Kota Jambi
Tanggal : 10 Agustus 2019, 29 September 2019, dan 19 Oktober 2019.

Pertanyaan:
1. Kapan Koperasi Syariah 212 dibuka secara resmi di Kota Jambi?
2. Bagaimana sejarah pendirian Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi?
3. Bagaimana AD/ART pendirian Koperasi Syariah 212 ini?
4. Berapa dana yang dibutuhkan untuk mendirikan Koperasi Syariah 212?
5. Berapa jumlah anggota Koperasi Syariah 212 sekarang?
6. Apakah yang menjadi anggota Koperasi Syariah 212 ini harus berdomisili di
Kota Jambi?
7. Apa hanya alumni dari aksi bela Islam yang boleh menjadi anggota Koperasi
Syariah 212?
8. Bolehkah masyarakat non muslim bergabung menjadi anggota Koperasi
Syariah 212?
9. Berapa iuran yang harus dibayar ketika menjadi anggota?
10. Bagaimana prinsip-prinsip yang dijalankan Koperasi Syariah 212?
11. Apa visi dan misi Koperasi Syariah 212?
12. Apa saja produk-produk layanan jasa dalam Koperasi Syariah 212?
13. Apa yang membedakan antara Koperasi Syariah 212 dengan Koperasi lainnya
yang ada di kota Jambi?
14. Apakah dalam Koperasi Syariah ada simpan pinjamnya?
15. Bagaimana pola bagi hasil Koperasi Syariah 212 ini, sudah sesuaikah dengan
akad-akad yang ada dalan ekonomi Islam?
16. Apa bedanya antara anggota dan investor yang ada di Koperasi Syariah 212?
95

17. Bagaimana sistem kerja di Koperasi ini, apakah setiap anggota wajib ikut
andil dalam pengelolaan Koperasi 212?
18. Apakah ada rapat yang diadakan tiap tahunnya?
19. Siapa saja yang boleh ikut dalam rapat tersebut?
20. Faktor apa saja yang mendorong para pengelola untuk mendirikan Koperasi
212?
21. Apa orientasi pengelola dalam membuka Koperasi Syariah 212?
22. Bagaimana tanggapan masyarakat umum ketika Koperasi ini didirikan?
23. Apa upaya yang harus dilakukan dalam menanggapi preseden keliru dari
masyarakat?
24. Dengan hadirnya Koperasi Syariah ditengah umat ini, apakah sudah bisa
menjadi solusi bagi perekonomian umat?
25. Kemana dana investor yang terkumpul di Koperasi Syariah 212 selain
dialokasikan ke Gerai 212 Mart?
26. Apakah 212 Mart sangat mendukung dalam pengembangan UKM di Kota
Jambi?
27. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi UKM pemasok di Gerai
212?
28. Apa saja tantangan yang telah dihadapi selama pendirian Koperasi 212?
29. Apakah ada peluang Koperasi Syariah 212 untuk berkembang?
30. Apa kelemahan dari Koperasi Syariah 212 ini?
31. Apa kelebihan dari Koperasi Syariah 212 ini?
32. Bagaimana upaya-upaya para pendiri 212 untuk memotivasi masyarakat agar
join untuk jadi anggota?
33. Apa proker-proker yang dicanangkan dalam komunitas koperasi Jambi baik
dalam jangka pendek, menengah, maupun, panjang?
34. Adakah keinginan untuk membantu pengurusan label halal produk UMKM?
35. Apakah sampai masa yang akan datang produk-produk ini tidak diberi label
halal?
36. Apakah tidak ada upaya dari 212 untuk mendatangi UMKM kota Jambi yang
punya produk bagus supaya diajak jadi mitra koperasi?
96

37. Bagaimana sistem bagi hasil ke supplier?


38. Biasanya di dalam Rapat Anggota Tahunan apa saja yang dibahas?
39. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi anggota/investor yang tidak aktif
berbelanja di gerai?
40. Apa produk spesial yang tidak bisa ditemukan di Mart lain?
Jawaban:
1. Koperasi Syariah dibentuk lebih dahulu kemudian diresmikan dengan Grand
Launching Gerai 212 di Mayang tepatnya tanggal 21 Februari 2018.
2. Sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 Jambi tidak terlepas dari sejarah
berdirinya Koperasi Syariah 212 yang berpusat di Bogor yang merupakan
koperasi tingkat Nasional. Di Kota Jambi, mereka yang bergabung menjadi
anggota sudah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk mengumpulkan 100
orang ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu tahun. Yang mana ini
nantinya akan didaftarkan ke Koperasi Syariah 212 Pusat secara online.
Mereka semua juga membayar iuran pokok dan wajibnya secara online.
Kemudian mendapatkan notifikasi berupa E-Mail. Setelah terdaftar, maka
resmilah terbentuk yang namanya Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi.
Setelah ada komunitas, maka Koperasi Syariah 212 Jambi mengadakan
sosialisasi untuk menarik lebih banyak orang agar bergabung menjadi
anggota atau investor. Sosialisasi itu giat dilakukan di masjid-masjid, melalui
media sosial, menyebarkan brosur-brosur dan lain sebagainya. Tidak berhenti
disitu saja, para pendiri Komunitas ini berpikir agar ada kegiatan di dalam
Komunitas itu, maka seluruh pendiri berkumpul dan berinisiatif untuk
membuka Koperasi Syariah 212 dengan jenis usaha yang dijalankan adalah
Mini Market 212. Para pendiri Koperasi Syariah 212 ini juga melihat potensi
ekonomi syariah yang ada di Kota Jambi cukup berkembang, memicu mereka
untuk menggiatkan berbagai kegiatan ekonomi melalui pembentukan
Koperasi Syariah 212 yang hingga sekarang masih terus beroperasi. Para
anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi telah menunjukkan
kesungguhannya untuk mendirikan wadah yang cocok untuk umat. Koperasi
Syariah 212 Jambi telah mendirikan Mini Market dengan sistem kepemilikan
97

secara berjamaah melalui investasi dan keanggotaan untuk umat di Kota


Jambi yang dinamakan gerai 212 Mart yang menyediakan berbagai kebutuhan
akan barang untuk anggota dan masyarakat. Dengan tujuan memberdayakan
dan mengalihkan belanja muslim ke produk-produk saudara muslim sendiri
dengan cita-cita untuk membangun kemandirian umat.
3. AD/ARTnya ada dan lengkap, sama seperti Koperasi Syariah dan Komunitas
yang ada di pusat.
4. Biaya pendirian Koperasi ini sekitar Rp 750.000.000 untuk tipe C. Tipe C ini
dua ruko.
5. Anggotanya sekarang sekitar kurang lebih 840 orang, dan investor sebanyak
283 orang.
6. Memang lebih diutamakan para anggota dan investor itu orang-orang Jambi
saja, namun ada juga yang dari kota lain seperti dari Palembang, Medan,
Bandung.
7. Semua bisa bergabung menjadi anggota dan investor tidak harus alumni 212.
Kita menamakan ini Koperasi Syariah 212 hanya sebagai wadah untuk
mengingatkan perjuangan umat Islam pada Desember 2016 silam. Bahkan
rata-rata yang bergabung menjadi anggota dan investor itu orang diluar
alumni dan yang alumni hanya sedikit saja. Bahkan pengurusnya juga bukan
alumni juga.
8. Ya ini kan Koperasi Syariah jadi non muslim tidak diperbolehkan untuk
bergabung.
9. Iuran pokok sebesar Rp 100.000, dan iuran wajib sebesar Rp 120.000 yang
dibayar sekali ketika mendaftar menjadi anggota dan pembayaran ini berlaku
pertahun.
10. Prinsip-prinsipnya sama seperti Koperasi Syariah 212 pusat, yang intinya
kekuatan kita dibangun oleh umat dalam artian berjamaah.
11. Visi Koperasi Syariah 212 adalah menjadi 5 besar Koperasi di Indonesia.
Dengan misi mengoptimalkan segenap potensi ekonomi yang dijalankan
secara amanah, izzah dan berjamaah.
98

12. Produknya berupa produk pendanaan yang didalamnya meliputi simpanan


pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela (investasi). Kemudian ada
produk pengembangan usaha, dalam hal ini Gerai 212 Mart.
13. Kalau koperasi pada umumnya itu dikenal dengan simpan pinjamnya. Kalau
Koperasi Syariah dikenal dengan kegiatan serba usahanya. Salah satunya
sekarang mendirikan Gerai 212/tempat belanja umat muslim yang persis
berada di bawah naungan Koperasi Syariah 212nya.
14. Untuk simpan pinjam memang tidak diperbolehkan di dalam Islam karena
mengandung riba. Dan Koperasi 212 ini pun tidak ada simpan pinjamnya.
15. InsyaaAllah sudah sesuai dengan sistem ekonomi syariah. Yang mana
dibuktikan dengan pembagian SHU dengan akad syirkah yang sah. Melalui
kesepakatan bersama, untung bagi bersama dan rugi bagi bersama. Misalnya
keuntungan kita Rp 100.000.000, kita bagi 25% untuk anggota yang aktif
belanja, kemudian 37% untuk para investor, 2,5% untuk infaq kaum du‟afa,
10% untuk CSR (Coorporate Social Responsibility), 5% untuk syiar Islam.
16. Kalau anggota itu ya mereka memang khusus mendaftar di Koperasi 212
Jambi ini, kalau dari mereka ada yang mau jadi investor juga bisa. Bedanya
dengan investor itu mereka harus jadi anggota Koperasi 212 pusat dan
menjadi anggota Komunitas Jambi. Kemudian menjadi anggota Koperasi 212
Jambi. Lalu dia juga menanam saham di Gerai 212, syarat minimal Rp
500.000 s/d Rp 10.000.000.
17. Kita memakai sistem perwakilan. Para pengurus ini ditunjuk karena memang
kompeten dalam bidangnya. Kalau anggota itu aktif, akan kita ajak untuk ikut
dalam kegiatan tertentu seperti dalam Komunitasnya saja. Diizinkan untuk
memberikan ide untuk kemajuan Gerai dan Koperasi 212. Kalau untuk
menjadi pengurus itu tidak bisa.
18. Tiap tahun ada Rapat Anggota Tahunan. Kita mengikuti prosedur seperti
koperasi pada umumnya yang wajib mengadakan RAT.
19. Para pengurus Koperasi Syariah 212, komunitasnya dan para Dewan
Pengawas Syariah.
99

20. Motivasinya untuk menyatukan kekuatan umat, membantu pengembangan


UMKM, dan untuk kemandirian umat.
21. Orientasinya adalah untuk kesejahteraan anggota koperasi.
22. Ada yang kontra dan ada yang pro. Yang kontra itu awalnya mereka tidak
percaya dan beranggapan investasi kami ini penipuan bahkan ada yang kontra
itu menganggap ini ada kaitan politiknya karena memang didasari oleh Aksi
bela Islam itu. Yang pro ya ikut bergabung menjadi anggota dan investor
yang mana para alumni 212 itu juga.
23. Namanya juga kehidupan, baik atau buruknya setiap yang kita lakukan pasti
ada yang setuju atau pun tidak. Terlepas dari itu semua, kita tetap semangat
untuk maju. Karena motivasi kita itu bukan untuk kepentingan pribadi namun
untuk kepentingan berjamaah.
24. Untuk menjadi solusi, itu kami optimis. Namun membutuhkan waktu yang
relatif panjang karena masyarakat masih perlu pemahaman yang lebih untuk
dapat menerima kehadiran Koperasi Syariah 212 ini.
25. Untuk saat ini dana yang terkumpul dari investor itu kita alihkan ke pendirian
dan penambahan Gerai 212. Belum ke bisnis lain karena masih fokus untuk
menggiatkan umat agar belanja di toko sendiri.
26. Sangat mendukung. Para UKM itu bisa memasarkan produknya di Gerai 212
sehingga meningkatkan penjualan mereka.
27. Syaratnya harus jadi anggota dahulu. Karena kita tidak sembarang
memasukkan semua UKM untuk meletakkan produknya pada kita. Yang
pastinya akan di cek dulu apa produk mereka itu benar-benar dibutuhkan dan
bisa dipasarkan di Gerai 212.
28. Kendalanya itu banyak, terutama dalam pemenuhan produk di Gerai itu kita
ditentukan oleh anggota dan masyarakat bagaimana harga bisa murah.
Sedangkan harga murah itu tidak mudah di dapat kecuali kita beli banyak
harganya juga pun mahal. Kalau kita beli banyak dana kita terbatas. Kedua
mau dijual kemana barang yang kalau kita beli banyak itu. Ketiga
memerlukan tempat yang besar juga untuk meletakkan produk yang banyak
itu. Keempat keaktifan belanja para anggota juga menjadi kendala, kadang
100

mereka tidak konsisten malah kadang-kadang banyak masyarakat umum


dibandingkan anggota sendiri yang belanja. Ini tantangan paling besar dan
menjadi Pr bagi kami.
29. Kita optimis selama anggota investor komitmen untuk belanja di gerai, kita
pasti akan berkembang. Itu tergantung anggotanya lagi, tetapi kalau anggota
sudah tidak punya komitmen apalagi hanya menitipkan uang dan rezekinya
disini dan berkeinginan untuk mendapatkan kelebihan dari uang yang
dititipkan. Itu yang keliru. Kami mendirikan koperasi syariah dan gerai 212
Mart itu semangatnya adalah untuk memajukan ekonomi umat bukan untuk
mencari keuntungan pribadi. Banyak yang punya uang lebih 10 Juta, 20 Juta
dengan harapan untung juga lebih besar dari bunga deposito bank, itu salah.
Jadi kita tetap optimis selama umat Islam itu berkeinginan untuk memajukan
usaha yang ia miliki kita bisa maju dan berkembang.
30. Kelebihan Koperasi Syariah 212 ini adalah kekuatan berjamaahnya. Dengan
semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk Umat.”
31. Kelemahan Koperasi ini adalah belum membuka pembiayaan apa pun, karena
kita hanya fokus pada pengembangan di bidang retail yaitu Gerai 212 Mart
ini.
32. Upaya yang dilakukan adalah dari sosialisasi yang kami lakukan dari Masjid
ke Masjid. Dalam acara PHBI seperti maulid nabi, isra’ wal mi’raj,
sosialisasi dengan menyebarkan brosur, dan dari media sosial juga.
33. Prokernya hanya ada dalam jangka pendek, yaitu dengan menyampaikan
informasi dari Koperasi Pusat untuk mendirikan usaha berupa Gerai 212
Mart.
34. Kalau untuk pengurusan label halal kemungkinan untuk saat ini tidak ada.
Karena semua itu adalah tugas yang punya produk. Kami hanya menghimbau
supaya untuk mereka yang belum memiliki label halal pada produknya untuk
segera mengurus.
35. Kemungkinan untuk masa yang akan datang kami akan membantu. Karena
itu juga membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah dalam
pengurusannya.
101

36. Kami memang hanya terfokus pada UMKM yang sudah menjadi anggota
kami. Belum ada wacana untuk menjemput bola seperti mencari UMKM
kompeten di Kota Jambi.
37. Supplier menitipkan barangnya ke gerai 212 dengan harga yang sudah
mereka tentukan, lalu dari harga tersebut kami jual dengan harga yang lebih
tinggi ke konsumen sekitar 3%. Jadi ketika sudah dua minggu, supplier akan
datang dengan mengambil hasil penjualan dari barang yang mereka titipkan.
38. Dalam RAT itu banyak yang kami bahas, tidak terbatas pada apa yang akan
kami lakukan ke depan. Tapi kami juga membahas berbagai kendala dan
solusi apa yang tepat untuk dilakukan.
39. Kami peringatkan dengan mengajak mereka untuk kembali bersemangat
belanja dan mengembangkan gerai 212 ini. Karena anggotalah yang
seharusnya berperan memajukan koperasi. Maka dari itu, kami juga membuat
reward yang setiap tahunnya akan dibagikan kepada anggota yang aktif
belanja dengan poin tertinggi. Agar terpicu semangatnya.
40. Produk spesial kami adalah produk UMKM, dan produk industri yang kami
tawarkan itu tidak terbatas hanya pada satu ukuran saja. Jadi ukurannya
lengkap, konsumen pun bisa memilih barang sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Informan 2 : Drs. Tarmizi


Jabatan : Dewan Pengawas Koperasi Syariah 212 Jambi
Tanggal : 27 September 2019

Pertanyaan:
1. Bagaimana pandangan bapak sebagai Dewan Pengawas Syariah di Koperasi
Syariah 212 Jambi?
2. Apakah semua barang yang ada disana sudah megantongi label halal MUI?
Jawaban:
1. Menurut saya, hadirnya Koperasi Syariah 212 ini sangat bagus untuk
membangkitkan ekonomi umat. Tetapi yang namanya akad syirkah tentunya
102

yang menjalankan harus amanah. Kalau tidak, bisa menimbulkan konflik


antar sesama anggota koperasi. Makanya sangat diperlukan sifat-sifat
Rosulullah SAW yang amanah, shiddiq, fathanah, tabligh.
2. Untuk barang ada dua jenis. Yang pertama produk industri, sudah semuanya
memiliki label halal. Yang kedua produk UMKM, namun masih ada beberapa
yang belum punya label halal.

Informan 3 : Mbak Devi


Jabatan : Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi
Tanggal : 10 Agustus 2019

Pertanyaan:
1. Bagaimana pandangan Mbak Devi terhadap Koperasi Syariah 212 Jambi?
2. Bagaimana prosedur penitipan barang dari UMKM?
Jawaban:
1. Koperasi Syariah 212 Jambi motivasinya adalah motivasi sosial yang mana
mereka menggabungkan masyarakat Jambi untuk ikut membangun Koperasi
yang bisa menyatukan kekuatan umat.
2. Kami akan cek dulu barangnya, akan kami serahkan ke pengurus, jika
memenuhi standar seperti ada label halal dan baik untuk di konsumsi maka
kami akan masukkan barangnya ke gerai 212. Untuk barang yang belum
memiliki label halal akan kami usahakan nantinya membantu dalam
kepengurusan.
103

Lampiran 2
DOKUMENTASI MEDIA

DOKUMENTASI WAWANCARA
(Wawancara: Pak Agus Setiawan Konoras, Wakil Ketua Koperasi Syariah212
Jambi
104

(Bersama Pak Agus selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi dan
Mbak Devi selaku Admin Kantor Koperasi Syariah 212)

(Wawancara Pak Tarmizi Sibawaihi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi


Syariah 212)
105

DOKUMENTASI RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KS 212


106

Bersama para anggota yang menghadiri RAT

Pemberian Reward kepada Anggota dan Investor yang aktif belanja dengan point
tertinggi
107

Bersama Pak Yudha Ketua Dinas Koperasi Kota Jambi saat Rapat Pertama
Pendirian Koperasi Syariah 212 Kota Jambi
108
109

Foto Para Karyawan 212 Mart Mayang bersama Wakil Ketua Koperasi Syariah
212

DOKUMENTASI KEADAAN KOPERASI DAN GERAI 212 MART


MAYANG
110

Gambar Produk-Produk 212 Mart


111
112
113

Pembayaran sejumlah uang kepada supplier

Pak Agus dan masyarakat umum saat menjelaskan tentang konsep 212

Masyarakat umum berpendapat mengenai 212


114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131

BIODATA PENULIS

IDENTITAS DIRI

Nama : Elsa Tiara Ardianti


NIM : EES 150639
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
TTL : Surulangun, 27 Oktober 1997
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Nomor 06, Kelurahan Pasar Surulangun,
Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi
Sumatera Selatan.
HP : 0822-8232-4786
Email : tiaraardiantie@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2003 – 2009 : SD Negeri 2 Surulangun Rawas
2. 2009 – 2012 : SMP Negeri Surulangun Rawas
3. 2012 – 2015 : SMA Negeri Surulangun Rawas Darussalam
4. 2015 – 2019 : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

PENGALAMAN
1. 2012 Juara Harapan 1 LCC 4 Pilar Kebangsaan di Musi Rawas
2. 2014 Juara 1 Olimpiade Ekonomi Akuntansi di Muratara
3. 2015 Juara 2 LCC Akuntansi di Musi Rawas
4. 2015 Juara 2 LCT Keagamaan di Muratara
5. 2016 Juara 2 LCC RUU KPK di Universitas Islam Negeri Jambi
6. 2018 Penerima Beasiswa Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi
7. 2018 5 Besar Duta Ekonomi Syariah Provinsi Jambi

Anda mungkin juga menyukai