PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Studi Pada
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
REZKY HANDAYANI CHAMBALI
NIM: 18020102056
Online Mystery Box pada Brand Pingu”. Atas nama Rezky Handayani Chambali
Syariah, Institut Agama Islam Negeri Kendari, telah dikonsultasikan dan disetujui
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
س ِم هّٰللا ِ ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْي ِم
ْ ِب
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
bumi. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW, sebagai
ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta
bantuan.
dan masukan dari berbagai pihak, agar dapat memenuhi syarat sebagai syarat
Islam Negeri (IAIN) Kendari yang mendukung sarana dan fasilitas serta
3. Ibu Andi Novita Murdjaoe, S.H., M.H, selaku Ketua Program Studi
iii
4. Ibu Dr. I pandang M. Ag. selaku pembimbing I dan Bapak Finsa Adhi
ini.
5. Kepada kedua orang tua saya, yang selalu support dan membantu
ini banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang positif, agar
bisa memperbaiki lebih baik lagi kedepannya. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan imbalan yang setimpal bagi para pihak yang telah membantu
Peneliti,
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Batasan Masalah........................................................................................4
1.3. Rumusan Masalah......................................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.6. Definisi Operasional..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8
2.1. Penelitian Relevan.....................................................................................8
2.2. Landasan Teori..........................................................................................11
2.2.1. Konsep Gharar................................................................................11
2.2.2. Jual Beli Online...............................................................................23
2.2.3. Mystery Box.....................................................................................30
2.3. Kerangka Konseptual.................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN................................................................35
3.1. Jenis Penelitian..........................................................................................35
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................35
3.3. Data dan Sumber Data...............................................................................35
3.4. Teknik Pengumpulan Data........................................................................36
3.5. Teknik Analisis Data.................................................................................36
3.6. Keabsahan Data.........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40
LAMPIRAN....................................................................................................43
v
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut. Gaya konsumsi seperti ini dinamai pembeli emosional, yang hanya
selalu mengikuti tren yang ada tanpa adanya pikiran panjang, yang lambat
laun gaya konsumsi seperti ini mengantarkan pada fenomena bubble economy
(Ramadhani, 2021).
Pada konteks kekinian, konsep jual beli online mystery box menjadi
fokus pembahasannya. Secara umum, konsep mystery box atau kotak misteri
adalah produk yang berada dalam kotak tetapi tidak diketahui oleh pembeli
isinya terkesan misteri. Hal itulah yang membuat strategi pemasaran ini diberi
nama mystery box. Selain itu, mystery box juga banyak ditemui di online shop
misteri tersebut seharga Rp.50.000 dan menerima produk dengan nilai jauh di
memanfaatkan tren mystery box ini untuk meraup untung besar (Wahyudi,
2022).
Melalui fenomena di atas, konsep mystery box sangat rentan merugikan
alasan seperti sedang cuci gudang atau barang black market. Kedua,
bias didapatkan jika beruntung. Andri menyebut, dengan kata lain, “pembeli
pada metode yang kedua. Akan tetapi, konsep mystery box perhari ini masih
menjelaskan tentang larangan gharar dalam jual beli, yang terkadang secara
tanpa melihat aturan-aturan dan norma yang ada dalam jual beli serta
2
melakukan transaksi jual beli online yang terindikasi gharar. Selain itu,
penelitian Erliana (2020) juga menjelaskan bahwa tidak sedikit jual beli
pemasarannya. Hal ini tentu juga sangat jelas adalah gharar. Senada dengan
produk yang dibeli oleh konsumen. Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan
caranya.
menetapkan penelitian ini dengan lokus pembahasan pada brand Pingu yang
memprakteknya jual beli online metode mystery box, yang sudah banyak
penelitian ini sangat urgen, melihat tidak sedikit umat Islam khususnya di
lokasi penelitian peneliti yang menjadi konsumen dari mystery box pada
brand Pingu.
di lokasi penelitian dianggap hal yang biasa saja. Melihat uraian tersebut,
3
sehingga peneliti menyusun tema dari penelitian ini dengan judul “Praktek
Agar penelitian ini terarah dan terfokus pada tujuan, maka peneliti
membatasi masalah penelitian ini terkait praktek gharar dalam transaksi jual
1.3.1. Bagaimana praktik jual beli online dengan metode mystery box pada
Brand Pingu ?
Merespon rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
sebagai berikut:
4
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut:
dalam hal ini praktek gharar dalam transaksi jual beli online mystery box
dalam hal ini penggunaan hukum ekonomi syariah sebagai alat analisis
syariah.
a. Bagi peneliti
b. Bagi masyarakat
5
c. Bagi Perguruan Tinggi
berikut:
a. Gharar, atau taghrir adalah istilah dalam kajian hukum Islam yang berarti
lain. Gharar dapat berupa suatu akad yang mengandung unsure penipuan
karena tidak adanya kepastian, baik mengenai ada atau tidaknya objek
yang disebutkan di dalam akad tersebut (Salim, 2017). Menurut Imam an-
Nawawi, gharar merupakan unsur akad yang dilarang dalam syariat Islam
(An-Nawawi, 2003)
b. Jual beli online, sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses
kotak tanpa tahu isinya. Mystery Box adalah tren baru di market place.
6
barang yang benar-benar “misterius” alias tidak terduga (Pertiwi,
d. Brand Pingu, adalah brand pakaian anak dengan target market usia 3
‘ready to wear’ sejak tahun 1998 di Jakarta. Pada saat pertama kali muncul
hadir dengan produk overall untuk baby yang sampai saat ini produk
pakaian model tersebut masih tetap di produksi karena demand yang masih
merupakan suatu hal yang penting. Overall baby atau biasa disebut dengan
baju ‘kodok’ oleh para peminatnya tersebut sangat bisa diterima di pasaran
karena bahan, model dan harga yang ditawarkan sangatlah menarik dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat (Pingu & Uni Color, 2020).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan tema penelitian ini. Tujuan dari adanya penelitian relevan ini
2.1.1. Analisis Jual Beli Lucky Box Pada Aplikasi Shopee Perspektif Fiqh
(Juli 2021). Hasil penelitian ini membahas tentang praktik jual beli
muamalah.
8
2.1.2. Transaksi E-Commerce Berbasis Market Place: Antara Akad
place. Temuan (Qori, 2020) bahwa akad bai` tidak bisa diterapkan
dalam akad salam muslam fihi tidak harus diketahui wujudnya oleh
pembeli.
Islamic Law And Civil Law. Karya Moh. Roni Irfana dan Aryani
& Witasari, 2021) memfokuskan pada hasil analisis hukum Islam dan
9
2.1.4. Implementasi Jual Beli Online Mystery Box Di Marketplace
tinjauan hukum Islam dan hukum perdata pada misteri box brand
muamalah/ transaksi jual beli yang bisa saja tanpa disadari terjadi
peneliti menemukan relevansi dengan tema yang peneliti sedang angkat, akan
Penelitian ini memfokuskan praktek gharar pada mystery box brand Pingu,
10
sehingga penelitian ini berjudul “Praktek Gharar dalam Transaksi Jual
a. Pengertian Gharar
demikian, jual beli gharar adalah semua jual beli yang mengandung
2002). Secara sederhana gharar adalah semua jual beli yang mengandung
akad, ketidakjelasan akibat, dan bahaya yang mengancam antara untung dan
rugi.
bertransaksi). Gharar ini terjadi bila kita mengubah sesuatu yang bersifat
pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain). Selain itu, menurut (Mardani,
2012) bahwa Gharar juga dapat terjadi dalam empat hal, yaitu:
a. Kuantitas;
b. Kualitas;
c. Harga dan Waktu Penyerahan.
11
Sistem Islam yang begitu kompleks, sehingga mengatur beberapa hal
a. Timbangan yang jelas (diketahui dengan jelas dan berat jenis yang
ditimbang).
b. Barang dan harga yang jelas serta dimaklumi, dan tidak boleh harga yang
2003).
gharar dalam era modern sekarang, salah satunya adalah menjual suku
cadang yang tidak memiliki kejelasan kondisi perangkat dan komponen dari
mesin suku cadang tersebut, apakah suku cadang masih orisinil, terawat dan
suku cadang yang dijual, hal ini menunjukkan jual beli ini mengandung unsur
1). al-Qur’an
unsur memakan harta orang lain dengan cara yang bathil. Allah SWT,
12
Terjemahannya: 188. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan
harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil
dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang
lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.” (Q.S.
Al-Baqarah ayat 188).
2). Hadist
berikut:
dan jual beli secara melempar krikil. Yang dimaksud dengan gharar di sini
yaitu suatu objek yang tidak dapat dipastikan apakah akan bisa diserahkan
atau tidak. Menurut Imam Nawawi, jual beli secara melempar kerikil terdapat
pakaian ini, yang terkena lemparan batu saya”. Atau dia berkata kepada
pembeli, “saya menjual tanah ini dari sini sampai batasan jatuhnya batu
ini”.
b. Seorang berkata kepada pembeli, saya jual kepadamu barang ini dengan
catatan engkau mempunyai hak khiyar sampai aku melempar batu kerikil
ini.
13
c. Pihak penjual dan pembeli menjadikan sesuatu yang dilempar dengan batu
saya lempar pakaian dengan batu, maka ia saya beli darimu dengan harga
tidak diketahui dalam perut unta ini jantan atau betina, hidup atau mati,
sebagai berikut:
a. Jumlah gharar banyak dan mendominasi akad muamalah. Karena itu para
ulama sepakat bahwa gharar yang sedikit tidak menghalangi sahnya akad
14
air dan lamanya berdiam di toilet tersebut. Tetapi karena gharar sedikit,
b. Mungkin terhindar dari gharar tanpa adanya kesulitan. Para ulama sepakat
kesulitan berat, maka hal tersebut bisa dimaafkan. Para ulama memberi
gharar tersebut.
(Hakim, 2011).
barang yang ditransaksikan dalam jual beli, dimana tadlis berarti salah satu
pihak tidak memiliki informasi yang jelas terhadap barang tersebut sementara
belah pihak yang melakukan transaksi tidak memiliki informasi yang utuh
dan sempurna terhadap barang yang ditransaksikan. Jelas ini dilarang karena
15
akan ada satu pihak atau malah kedua belah pihak yang akan
Apabila salah satu pihak tidak memiliki informasi seperti yang dimiliki pihak
lain, maka salah satu pihak akan merasa dirugikan dan terjadi
barang yang buruk yang tidak sesuai dengan apa yang disepakati antara si
c. Tadlis dalam harga, ini termasuk menjual barang dengan harga yang lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena tidak ketahuan pembeli
atau penjual. Yang termasuk dalam penipuan jenis ini adalah si penjual
tahu persis ia tidak akan menyerahkan barang tersebut pada esok hari,
16
d. Tadlis dalam waktu penyerahan dilakukan penjual dengan menutupi
dalam satu transaksi (bai ‘ataini fii bai’ah). Para ulama ahli fiqh sepakat
dengan hadist ini secara umum dan mereka melarang seorang untuk
tersebut maka uang muka tersebut menjadi milik penjual (Shahatah & Ad-
Dhahi, 2005, hal. 154). Jumhur ulama sepakat bahwa Bai’ Arbun ada
pembeli tidak mengetahui apakah transaksi jual beli yang telah disepakati
‘AlMunabazah), unsur gharar juga terdapat dalam tiga macam jual beli
17
Bai ‘Al-Hashah, adalah ketika kedua belah pihak (penjual dan pembeli)
maka harus membelinya baik sang pemilik komoditas itu rela atau tidak.
(Muhammad, 2004).
berkata, “Kain mana saja yang engkau sentuh, maka kain tersebut menjadi
milikmu dengan harga sekian.” Jual beli ini batil dan tidak diketahui
adanya khilaf (perbedaan pendapat) para ulama akan rusaknya jual beli
(Shahatah & Ad-Dhahi, 2005). Unsur gharar dalam jual beli muallaq
adalah ketika kedua belah pihak (penjual dan pembeli) tidak mengetahui
dapat terlaksana, karena bisa saja transaksi semacam ini terlaksana ketika
keinginan pembeli atau penjual berubah seketika. Oleh karena itu jelas
18
terdapat unsur gharar baik dari aspek terlaksana tidaknya akad, aspek
waktu pelaksanaan, atau juga gharār dalam mewujudkan rasa saling rela
atau tidaknya antara kedua belah pihak ketika ada syarat yang
menyertainya.
hal yang karenanya akad dibuat dan berlaku akibat-akibat hukum akad. Objek
akad dapat berupa benda, manfaat benda, jasa atau pekerjaan, atau suatu yang
lain yang tidak bertentangan dengan Syari'ah (Shahatah & Ad-Dhahi, 2005).
bagian yang harus ada (rukun) dalam suatu perjanjian Islam. Oleh karena
terbebas dari unsur gharar yang dapat terjadi dalam objek akad dan akan
Mengetahui jenis obyek bakad secara jenis adalah syarat sahnya jual beli.
Maka jual beli yang obyeknya tidak diketahui tidak sah hukumnya karena
karung yang mana pembelinya tidak mengetahui dengan jelas jenis barang
apa yang akan ia beli. Namun demikian terdapat pendapat dari mazhab
19
ru’yah (hak melihat komoditasnya). Begitu juga dengan Mazhab Hanafi
Gharar dalam macam obyek akad dapat menghalangi sahnya jual beli
sebagaimana terjadi dalam jenis obyek akad. Tidak sahnya akad seperti ini
penjual berkata, “saya jual kepada anda binatang dengan harga sekian”
tanpa menjelaskan binatang apa dan yang mana. Oleh karena itu, obyek
kegiatan usaha, di dunia ini tidak ada seorangpun yang menginginkan usaha
terlarang adalah berbagai jenis akad jual beli yang berpotensi menimbulkan
20
a. Ketidakpastian dalam penentuan barang yang diperjualbelikan;
b. Ketidakpastian akad;
c. Ketidakpastian harga;
Para ulama telah meletakkan kaidah yang jelas dalam menilai apakah
gharar yang ada termasuk terlarang atau yang dimaafkan. Imam Al-Mawardi
dalam mengidentifikasi gharar yang ada pada suatu akad. Beliau berkata:
“hakikat gharār yang terlarang dalam akad jual beli ialah suatu keadaan yang
21
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
tidak diskriminatif;
yang berlaku;
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
diperdagangkan;
perjanjian.
22
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
mengandung unsur gharar, maka akad yang berlangsung tidak sah dan
Secara general, jual beli online atau e-commerce adalah transaksi yang
memberitahukan informasi atas produk yang ingin dijual atau pun dibeli.
23
commerce di Indonesia. Tokopedia masih menjadi e-commerce paling banyak
dikunjungi pada kuartal III 2021. IPrice melaporkan hal ini dilihat dari jumlah
situs Shopee naik 5,8% dari kuartal II 2021 yang sebanyak 127 juta
oleh Achmad Zaky ini memiliki 30,1 juta kunjungan pada kuartal III 2021,
naik 2,3% dari kuartal sebelumnya. Lazada menyusul dengan 27,95 juta
kunjungan. Angka ini naik 1% dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 27,7
2021):
24
Dasar hukum jual beli online diatur dalam hukum positif, yaitu: a.
informasi dunia;
berkontra. Menurut Gunawan Wijaya, jual beli adalah suatu bentuk perjanjian
dalam hal ini terwujud dalam bentuk penyerahan kebendaan yang dijual oleh
penjual dan penyerahan uang dari pembeli ke penjual. Dalam buku III
25
KUHPerdata diatur mengenai perikatan yang menganut asas terbuka atau
pihak dalam membuat perjanjian asalkan ada kata sepakat, cakap bertindak
hukum, suatu hal tertentu dan suatu sebab tertentu, dan suatu sebab yang
halal.
yang menganut asas kebebasan berkontrak. Sifat terbuka dari KUHPerdata ini
tercermin dalam pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang mengandung asas
kebebasan berkontrak, yaitu: Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
keseluruhan kembali pada bentuk ikatan atau hubungan terhadap dua hal.
yaitu as-Salam atau disebut juga as-Salaf merupakan istilah dalam bahasa
26
arab yang mengandung makna “penyerahan”. Secara etimologi, salam adalah
salaf yaitu sesuatu yang didahulukan. Dalam konteks ini, jual beli
pengiriman barang. Atau dalam kata lain pembayaran dalam transaksi salam
sampai waktu tertentu, maka buatlah secara tertulis. Jual beli pesanan dalam
Hijaz dan Iraq. Kedua kata ini mempunyai makna yang sama, sebagaimana
sehingga dua kata tersebut merupakan kata sinonim (Purkon, 2014). Dengan
adanya pendapat di atas ,sudah cukup untuk memberikan penjelasan dari akad
tersebut, di mana inti dari pendapatnya bahwa akad salam merupakan akad
27
dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang. Dalam akad salam harus
terpenuhi rukun dan syaratnya. Hal terpenting dalam salam adalah bahwa
pembayaran atas harga harus dilakukan pada saat akad dibuat. Syarat-syarat
dahulu.
waktu yang dijanjikan barang itu harus sudah ada, oleh sebab itu, men-
tidak sah.
agar tak ada keraguan yang akan mengakibatkan perselisihan antara kedua
belah pihak. Dengan sifat itu, berarti harga dan kemauan orang pada
perbuatan muamalah maka hukumnya boleh sepanjang tidak ada dalil yang
28
mengharamkannya. Kemudian jual beli online juga termasuk dalam kegiatan
jual beli, sehingga selama tidak ada dalil yang mengharamkannya maka
hukumnya boleh.
dari segi waktu dan biaya serta kenyamanan dalam bertransaksi bagi
OKI) keputusan no. 52 (3/6) tahun 1990 (Salim, 2017), yang berbunyi
“Apabila akad terjadi antara dua orang yang berjauhan tidak berada dalam
satu majlis dan pelaku transaksi, satu dengan lainnya tidak saling melihat,
tidak saling mendengar rekan transaksinya, dan media antara mereka adalah
tulisan atau surat atau orang suruhan, hal ini dapat diterapkan pada
29
bertransaksi. Bila transaksi berlangsung dalam satu waktu sedangkan kedua
belah pihak berada di tempat yang berjauhan, hal ini dapat diterapkan pada
transaksi melalui telepon ataupun telepon seluler, maka ijab dan qabul yang
uang ke rekening bank milik penjual. Setelah uang diterima, penjual baru
transaksi seperti ini (jual beli online) mayoritas para Ulama menghalalkannya
spesifikasi baik berupa gambar, jenis, warna, bentuk, model dan yang
barang kepada calon pembeli. Kemudian barang tersebut akan dipilihkan oleh
penjual secara acak dan sekiranya menarik bagi pembeli (Fahrurozzi, 2021, p.
108). Namun, ada kalanya mystery box ini tidak memiliki informasi apapun di
dalamnya. Jual beli mystery box ini sangat berkembang dan menjamur
disetiap situs-situs jual beli online. Pembeli atau konsumen biasanya membeli
sebuah produk mystery box untuk menghilangkan rasa penasaran terhadap isi
30
Shopee adalah situs elektronik komersial yang berkantor pusat di
Singapura yang dimiliki oleh Sea Limited (sebelumnya dikenal dengan nama
belanja yang lain, tahap pertama yakni membuka situs situs pada
pencarian (search box) yang ada pada pojok kiri bagian atas pada ponsel atau
dibeli di situs atau aplikasi shopee. Dalam hal ini, pembeli akan membeli
mystery box dan kemudian menuliskan kata “mystery box” pada kolom
pencarian dan tekan tombol cari atau enter. Setelah itu akan muncul produk
pribadi meliputi nama, alamat lengkap berikut kode pos, alamat surat
yaitu melakukan proses pembayaran. Pada proses ini, pembeli akan diberikan
31
pilihan metode pembayaran dan kurir yang akan mengirim barang (Rosyid,
2021).
sedang diproses oleh pelapak dan dikirimkan kepada pembeli, dan pembeli
2021).
selanjutnya pergi ke bagian kotak pencarian (search box) yang ada pada pojok
di situs atau aplikasi tokopedia ini. Dalam hal ini, pembeli akan membeli
mystery box dan kemudian menuliskan kata “mystery box” pada kolom
32
pencarian dan tekan tombol cari atau enter. Setelah itu akan muncul produk
di situs atau aplikasi tokopedia ini. Dalam hal ini, pembeli akan membeli
mystery box dan kemudian menuliskan kata “mystery box” pada kolom
pencarian dan tekan tombol cari atau enter. Setelah itu akan muncul produk
Disana akan muncul banyak produk mystery box dan pembeli bebas
pribadi meliputi nama, alamat lengkap berikut kode pos, alamat surat
yaitu melakukan proses pembayaran. Pada proses ini, pembeli akan diberikan
barang sedang diproses oleh pelapak dan dikirimkan kepada pembeli, dan
(Rosyid, 2021).
33
Kelurahan
Bungguosu
Pembahasan Penelitian
Kesimpulan Penelitian
BAB III
34
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggali data dan informasi yang bersumber
dari lokasi penelitian. Adapun data tersebut diperoleh dari hasil wawancara
masyarakat yang menggunakan produk mystery box pada Brand Pingu, para
dalam transaksi jual beli online mystery box pada brand Pingu.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
(Sugiyono, 2014). Data ini diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui
wawancara langsung dengan konsumen mystery box pada brand Pingu, para
35
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak diusahakan sendiri
(field research) adalah penelitian yang dilakukan dengan menggali data yang
3.4.1. Observasi
praktek gharar dalam transaksi jual beli online mystery box pada Brand
Pingu.
3.4.2. Wawancara
tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. Wawancara
36
dan akademisi yang konsen keilmuannya pada hukum ekonomi syariah.
NO NAMA KETERANGAN
Andi Novita Murdjaoe, S.H.,
1 Akademisi IAIN Kendari
M.H
3.4.3. Dokumentasi
37
Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu
peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan
yang diperoleh baik dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan studi
praktek gharar dalam transaksi jual beli online pada mystery box pada brand
Pingu. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Mencari tema dan polanya dan
selanjutnya.
38
(Sugiyono, 2014). Dengan langkah ini akan memudahkan peneliti dalam
sumber.
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
39
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.” Jadi
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A. Mas'adi, G. (2002). Fiqh Muamalah Kontekstual. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
al Bukhary al Ja‟fy, M. b. (2001). al Jami’ al Musnad Cet ke-3. Beirut: Daru Tuq
an-Najah.
Al-Khalafi, A. A. (2006). Al-Wajiz Ensiklopedi Fiqih Dalam Al-Qur'an As-
Sunnah As-Shahih. Jakarta: Pustaka As-Sunnah.
Al-Qurthubi, M. I. (2003). Bidayatul Mujtahid Wa Nihayat Al-Muqtashid. (S. M.
Wa'iz, & D. M. Khadhrah, Trans.) Jakarta: Akbar Media.
An-Nawawi, A.-I. (2003). Al-Majmu’ Syārh Al-Muhazzāb, Jilid. 9. (M. N. Al-
Muthi'i, Trans.) Jakarta: Pustaka Azzam.
Anshori, A. G. (2007). Perbankan Syari’ah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Hakim, A. A. (2011). Fiqh Perbankan Syari’ah. Bandung: Refika Aditama.
Mardani. (2012). Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana.
Misbahuddin. (2012). E-Commerce dan Hukum Islam. Makassar: Alauddin Press.
Muhammad. (2004). Dasar-Dasar Keuangan Islam. Yogyakarta: Ekonsia FE UII.
Purkon, A. (2014). Bisnis Online Syariah: Meraup Harta Berkah dan Berlimpah
Via Internet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekomomi Islam (P3EI) Dan Bank
Indonesia. (2008). Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusyd, I. (2010). Bidayatul Mujtahid Jilid. 2. Semarang: Pustaka Azzam.
Sabiq, S. (2006). Fiqh Sunnah, Jilid 4. Jakarta: Pena Pundi Asmara.
Shahatah, H., & Ad-Dhahi, S. M.-A. (2005). Transaksi Dan Etika Bisnis Islam.
(S. B. Satryo, & F. R., Trans.) Jakarta: Visi Insani Publishing.
40
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R& D. Bandung:
Alfabeta.
Wong, J. (2010). Internet Marketing for the Beginners. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Jurnal
Erliana, L. (2020). Jual Beli Online yang Mencantumkan Gambar dan Testimoni
Palsu Studi Market Place Melalui Facebook. Falah: Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah , 1 (1).
Fahrurozzi, M. H. (2021). Tinjauan Fikih Muamalah Akad Bai’ terhadap Praktik
Jual Beli Mystery Box di Situs Tokopedia. UNISBA: Prosiding Hukum
Ekonomi Syariah , 7 (1).
Irfana, M. R., & Witasari, A. (2021). The Mystery Box Transaction Practice in
The Perspective of Islamic Law and Civil Law. 1st PROCEEDING :
Constitutional Protection Of Citizens In The Health Sector Semarang , 1.
Pertiwi, N. A., Azzahrah, I., & Berliana, S. (2021). Pemahaman Konsumen
terhadap Gharar dalam Transaksi Online di Market Place. Pekan Ilmiah
Mahasiswa FKIP UNIS .
Qori, D. E. (2020). Transaksi E-Commerce Berbasis Market Place: Antara Akad
Salam dan Gharar (Perspektif Fiqih Madzhab Syafi'i). MIYAH: Jurnal Studi
Islam , 16 (02).
Salim, M. (2017). Jual Beli Online dalam Pandangan Hukum Islam. Al-Daulah , 6
(2).
Susilowati, D., & Mu'sif, A. (2021). Analisis Jual Beli Lucky Box pada Aplikasi
Shopee Perspektif Fiqih Muamalah (Studi Kasus di Lingkungan Mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura). Jurnal Kaffa , 1 (1).
Syahputra, A., & Yoesoef, Y. M. (2020). Praktek Gharar pada Endorsement
Produk di Media Sosial Instagram. Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum
Ekonomi Islam , 5 (2).
Skripsi/Tesis
Lakibula, A. M. (2020). Skripsi: Pengaruh Gharar terhadap Keabsahan
Transaksi Jual Beli. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Rosyid, M. H. (2021). Analisis Perilaku Konsumen terhadap Mystery Box
Perspektif Islam. Tesis .
41
Selfeny, R. (2022). Implementasi Jual Beli Online Mystery Box di Marketplace
Shopee Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Perdata. Skripsi .
Website
Jayani, D. H. (2021). Tokopedia Masih Jadi E-Commerce Paling Banyak
Dikunjungi pada Kuartal III 2021. (A. Mutia, Editor) Retrieved Agustus 24,
2022, from Databoks.katadata.co.id/:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/18/tokopedia-masih-
jadi-e-commerce-paling-banyak-dikunjungi-pada-kuartal-iii-2021
Pingu & Uni Color. (2020, September 20). Pingu & Uni Color. Retrieved
September 25, 2022, from Pakaianbagus.com:
https://www.pakaianbagus.com/pingu-unicolor/
Ramadhani, N. (2021, April 18). Bubble Economy: Pengertian, Penyebab, dan
Cara Mengatasinya. Retrieved September 5, 2022, from Akseleran.co.id:
https://www.akseleran.co.id/blog/bubble-economy-adalah/
Wahyudi, A. (2022, Juli 18). Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios
Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif. Retrieved September 5, 2022, from
Barisan.co: https://barisan.co/marak-praktik-penipuan-mystery-box-celios-
sarankan-e-commerce-lebih-proaktif/
Wikipedia. (2019). Shopee. Retrieved Agustus 25, 2022, from Wikipedia
Ensiklopedia Bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Shopee
Wikipedia. (2021). Tokopedia. Retrieved Agustus 25, 2022, from Wikipedia
Ensiklopedia Bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Tokopedia
Kitab Perundang-Undangan
Republik Indonesia. Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1320.
42
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
tersebut?
43
Narasumber: Akademisi IAIN Kendari
NO PERTANYAAN JAWABAN
dibeberapa marketplace?
mengandung gharar?
44