Anda di halaman 1dari 261

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


DANA PNBP FAKULTAS

PENYULUHAN KOPERASI KREDIT DI DESA IBRU


KABUPATEN MUARO JAMBI

OLEH:
Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si NIDN: 0006097901
Dr. Ir. Hj Rosyani, M.S NIDN: 0017086216
Ir. Yanuar Fitri, M.Si NIDN: 0023016603
Gina Fauzia, S.P.M.Si NIDK: 201708032001

DIPA PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran 2019
Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/159/UN21.18/PM.01.01/2019 tanggal 7 Mei 2019

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

i
i
RINGKASAN

Desa Ibru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten
Muaro Jambi dengan luas wilayah + 1.828,57 Ha Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun
yakni dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya, dimana sebelah timur dan utara berbatasan
dengan desa Sungai Landai, sebelah selatan berbatasan dengan Dea Suka Damai dan Provinsi
Sumatera Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan desa Nyagon.
Desa Ibru memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata
dan mandiri kedepanya. Untuk memulai hal tersebut maka perlu pendampingan yang cukup
intens mengingat desa tersebut belum mempunyai perencanaan pengembangan yang sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh Desa. Desa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758
jiwa dan jumlah KK sebanyak 209 secara umum bersumber dari mata pencaharian sebagai
petani dengan proporsi 90,4% dimana komoditi kebanyakan secara umum yang diusahakan
adalah karet. Desa ibru memiliki beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai kegiatan
yang berbeda beda, salah satunya adalah kelompok yasinan dimana kegiatan ini dilakukan
oleh bapak-bapak sebagai kepala RT di Desa Ibru.
Kegiatan pengabdian ini salah satunya adalah penyuluhan mengenai inisiasi
terbentuknya koperasi bagi kelompok yasinan Bapak -bapak di Desa Ibru dimana cikal bakal
nya adalah kelompok telah melakukan iuran dalam kegiatan yasinan sehingga ini dapat
dikembangkan lebih lagi . Kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahapan: persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui koordinasi tim pengabdian dengan aparatur
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi dan kelompok yasinan. Tahap pelaksanaan, akan
dilakukan komunikasi tentang inisiasi koperasi yang bertujuan untuk keaktifan kelompok dan
kemandirian kelompok. Tahap evaluasi, adalah melakukan evaluasi secara partisipatif,
terhadap capaian-capaian kegiatan pengabdian sesuai dengan fokus kegiatan.
Dalam pelaksanaan, tim berupaya untuk membuka wacana mengenai penting nya
koperasi dan manfaat dari adanya koperasi. Disisi lain tim juga menjabarkan penataan dan
aturan dari terbentuknya koperasi hingga kegiatan kegiatan apa saja yang dapat
dikembangkan. Diharapkan melalui penyuluhan dan pendampingan kedepanya, koperasi
pada kelompok yasinan dapat terbentuk dan berjalan serta dapat mengarahkan desa secara
umum menjadi mandiri.

i
PARAKATA

Alhamdulillah tim bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan

karunia yang telah memberi inspirasi kepada tim, sehingga dapat menyelesaikan laporan

kemajuan yang berjudul “Penyuluhan Koperasi Kredit di Desa Ibru Kecamatan Mestong

Kabupaten Muaro Jambi.”

Dalam kesempatan ini, penulis masih menyelesaikan sampai batas laporan kemajuan

dimana tahapan berikutnya akan di selesaikan setelah ini. Laporan kemajuan ini menjadi salah

satu bahan monitoring dari tim sebagai pertanggungjawaban pengabdian dengan dana PNBP

Fakultas Pertanian .

Tim menyadari bahwa dalam laporan kemajuan ini masih terdapat kekurangan dan

kesalahan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan, karena sesungguhnya

kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, timmengharapkan

kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca untuk penyempurnaan tulisan ini.

Jambi, September 2019

TIM

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ i
RINGKASAN .................................................................................................... ii
PRAKATA ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ...................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ............................................................................... 3
II. TARGET DAN LUARAN .......................................................................... 4
2.1.Target Capaian Luaran. ......................................................................... 4
III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5
3.1 Metode Pelaksanaan .............................................................................. 5
3.2 Hasil yang diharapkan ........................................................................... 7
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program .............................................................. 7
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.................................................. 8
4.1 Kinerja LPM UNJA ............................................................................... 8
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian .................................................................. 8
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ..................................................................... 9
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .............................................. 10
5.1. Gambaran Wilayag Desa Ibru ........................................................... 10
5.1.1. Kondii Geografis Desa Ibru ............................................................. 10
5.1.2. Demografi ....................................................................................... 11
5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian ........................................ 12
5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat ....................................... 12
5.2. Kegiatan Pengabdian .......................................................................... 14
5.2.1. Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ................................... 14
5.2.2. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18
6.1. Kesimpulan ................................................................................................ 18
6.2. Saran .......................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ................................................................................................ 19
Lampiran ......................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR

Gambar ........... Halaman


1. Kerangka Kegiatan PPM ..................................................................... 6
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Rencana Target Capaian Luaran ......................................................... 4
2. Rencana Kegiatan PPM....................................................................... 5
3. Anggota Tim Pelaksana ..................................................................... 9
4. Struktur Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Pada Setiap RT di Desa Ibru Tahun 2016 ........................................... 11
5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ibru Tahun 2016 .......................... 12
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Peta Lokasi Wilayah Pengabdian ..................................................... 19
2. Dokumentasi Kegiatan ..................................................................... 20
3. Materi Kegiatan ................................................................................ 23
4. Draft Susunan Pengurus Koperasi .................................................... 28
5. Daftar Isian ...................................................................................... 29
I. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Data dari Berita Resmi Statistik No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010, menunjukkan
bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang
(13,33 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang
berjumlah 32,53 juta (14,15 persen), berarti jumlah penduduk miskin berkurang 1,51
juta jiwa. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun lebih besar daripada
daerah perdesaan. Selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk miskin di daerah
perkotaan berkurang 0,81 juta orang, sementara di daerah perdesaan berkurang 0,69
juta orang. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak
banyak berubah dari Maret 2009 ke Maret 2010. Pada Maret 2009, sebagian besar
(63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan begitu juga pada Maret
2010, yaitu sebesar 64,23 persen.

Namun, perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat


pembangunan wilayah di antara perdesaan dan perkotaan menunjukkan kawasan
perdesaan masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan perkotaan. Sementara itu,
jangkauan pelayanan infrastruktur di perdesaan masih jauh dari memadai. Selain
tingkat kesejahteraan dan pelayanan infrastruktur, produktivitas dikawasan perdesaan
juga relatif rendah karena aktivitas ekonomi perdesaan masih bertumpu pada sektor
pertanian (primer).

Menguatnya desakan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian,


akan semakin menurunkan produktivitas tenaga kerja di perdesaan dengan
meningkatnya rumah tangga petani gurem. Jika hal itu dibiarkan, sangat sulit untuk
menurunkan angka kemiskinan di perdesaan dan mengendalikan migrasi ke kota
sehingga pada gilirannya akan membebani dan memperburuk permasalahan di
perkotaan. Oleh karena itu, sangat mendesak untuk dilakukannya diversifikasi usaha
ekonomi di perdesaan ke arah kegiatan non pertanian (non-farm activities), baik
berupa industri yang mengolah produk pertanian maupun berupa jasa-jasa penunjang.
Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, upaya
diversifikasi lapangan pekerjaan, secara simultan perlu diiringi dengan berbagai
program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, penyediaan dukungan
prasarana dan sarana sosial ekonomi yang memadai, peningkatan kapasitas
pemerintahan dan kapasitas kelembagaan sosial ekonomi dalam pembangunan
perdesaan di tingkat lokal, dan penguatan keterkaitan kota dan desa serta sektor
pertanian dengan industri dan jasa penunjangnya.

Salah satu upaya dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarkat
khususnya di kawasan perdesaan adalah melalui lembaga koperasi. Dalam sistem
perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian.
Ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS), dan Koperasi. Ketiga pilar ekonomi tersebut mempunyai peranan
yang masing-masing sangat spesifik sesuai dengan kapasitasnya. Sayangnya, seperti
yang diungkapkan oleh Widiyanto (1998), dari ketiga pilar itu, koperasi, walau sering
disebut sebagai soko guru perekonomian, secara umum merupakan pilar ekonomi yang
"jalannya paling terseok" dibandingkan dengan BUMN dan apalagi BUMS.

Padahal koperasi selama ini sudah didukung oleh pemerintah (bahkan


berlebihan) sesuai kedudukan istimewa dari koperasi di dalam sistem perekonomian
Indonesia. Sebagai soko guru perekonomian, ide dasar pembentukan koperasi sering
dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa
"Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".
Dalam Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok
dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi.

Tidak ideal seperti yang dicantumkan Pasal 33 UUD 1945 tersebut, di


kelurahan Teluk Kenali, telah berkembang kelompok-kelompok organisasi yang
representasif bagi petani seperti Kelompok Tani Perikanan. Kenyataan menunjukkan
bahwa kelompok-kelompok organisasi sipil masyarakat ini memiliki berbagai
kelemahan mulai dari minimnya pengetahuan manajemen organisasi, manajemen
keuangan serta lemahnya kemampuan pembentukan modal (capital formation).
Padahal organisasi-organisasi ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang
dirasakan oleh warga masyarakat seperti keluar dari jeratan kemiskinan dan rendahnya
produktivitas tenaga kerja.

1.2. Permasalahan Mitra

Berdasarkan hasil diskusi awal yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan
masyarakat dan perangkat desa, permasalahan yang mengemuka adalah sebagai
berikut:
1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakt pedesaan karena terbatasnya
akses masyarakat pedesaan, dapat pada kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun
ibu-ibu.
2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan
kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumberdaya
pembangunan pedesaan
3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan
perdesaanyang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan ekonomi dan
pelayanan infrastruktur
II. TARGET DAN LUARAN

Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan


pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Ibru terutama kepada
kelompok yasinan yang telah dibentuk tentang koperasi kredit
2. Menginisiasi terbentuknya koperasi kredit di Desa Ibru Muaro Jambi

2.1 Target Capaian Luaran


Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1)
Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Ibru
terutama kelompok yasinan mengenai koperasi ;(2) Terbentuknya koperasi kredit di
lingkup keompok yasinan, dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana
target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran
No JenisLuaran Indikator
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Capaian
Ada

2 Publikasi pada media massa(cetak/elektronik) Ada

3 Peningkatan omzet pada mitrayangbergerak dalam Tidak Ada


Bidang ekonomi
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak Ada

5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Ada


Masyarakat
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada

7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada

8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada

9 Buku ajar Tidak ada


III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan


Penggunaan kedua solusi diatas akan dilakukan dengan serangkaian langkah
manajemen proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi

Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM


No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan - TimPelaksana Pengabdian
analisis audiens(studi kebutuhan), pada masyarakat
pengumpulan data sekunder dan primer. - Peangkat desa dan
masyarakat desa
2 - Pembuatan rancangan penyuluhan - Tim Pelaksana PPM
pendampingan inisiasi
pembentukan koperasi kredit
- Pembuatan rancangan
penyusunan kegiatan dalam
koperasi kredit

3 - Pelaksanaan penyuluhan inisiasi Tim Pelaksana Pengabdian


pembentukan koperasi kredit Pada Masyarakat(PPM)

4. Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana Pengabdian


Pada Masyarakat (PPM)
Permasalahan yang dihadapi

1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakat pedesaan


karena terbatasnya akses masyarakat pedesaan, dapat pada
kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun ibu-ibu.
2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di
tingkat lokal dan kelembagaan sosial ekonomi untuk
mendukung peningkatan sumberdaya pembangunan perdesaan
3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi
perkotaan dan perdesaanyang mengakibatkan makin
meningkatnya kesenjangan ekonomi dan pelayanan
infrastruktur

Solusi yang ditawarkan

1. Penyuluhan inisisasi tentang Pendukung


Metode
1. Penyuluhan Koperasi Kredit
2. Pendampingan 2. Pendampingan pembentukan 1. Anggota tim yang
3. Monitoring Partisipatif koperasi kredit kompeten
4. Evaluasi Partisipatif. 3. Pendampingan manajemen
dalam koperasi

Output

1. Masyarakat Memahami tentang Koperasi Kredit


2. Tumbuh kesadaran bahwa organisasi atau masyarakat
mempunyai potensi yang besar untuk memecahkan
masalah mereka sendiri dalam permodalan
3. Terbentuk inisiatif kelompok untuk membentuk
koperasi kredit dan terciptanya sumber permodalan
baru bagi masyarakat

Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM


3.2. Hasil yang diharapkan
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan seluruh petani kelapa sawit
2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan
3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan
pendampingan

3.3. Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
) Memberikan pemahaman mengenai pentingnya koperasi di Desa Ibru dalam
rangka pengembangan potensi desa
) Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap jalannya koperasi untuk
kedepannya
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI

4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi


Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas Jambi
mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat
desa.Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang
pertanian, peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan
program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM)
Universitas Jambi,rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Penguatan Sistem
Produksi Padi Sawah Pada Daerah Bekas Pertambangan Tanpa Izin (Peti) Di Desa Baru
Pangkalan Jambu, Kebupaten Merangin.

4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian


Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para
pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki
relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan
dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan
mahasiswa berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian
yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang komunikasi masyarakat yang
dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa
mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat.
Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pembangunan
masyarakat pedesaan yang telah mempuni dalam ilmu penyuluhan khususnya komunikasi
masyarakat serta pembangunan masyarakat pedesaan.Anggota tim pengusul terdiri dari tiga
orang dosenyang berlatarbelakang akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan
Pertanian dan Agribisnis

8
Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si Ketua Komunikasi Pemb Masy
2 Dr. Ir Hj Rosyani, M.S Anggota1 BDP - Penyuluhan
3 Ir. Yanuar Fitri, M.si Anggota2 Agribisnis
4 Gina Fauzia, S.P, M.Si Anggota 3 Ekonomi Pertanian

4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi

Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada


masyarakat.Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunanyang dimiliki
oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2,dengan peruntukan terdiri dari ruang
kuliah (8.283m2),ruang dosen (4.623m2), ruang administrasi (12.243m2),ruang
laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan (1.915m2). Lembaga penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763m2 sebagai pusat
administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas
Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)yang merupakan pusat pelayanan
teknologi informasi dan Devisi data.

9
V . HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Gambaran Wilayah Desa Ibru


5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru
Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas
wilayah + 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka
Makmur dan dusun Bakti Jaya. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Timur dengan : Desa Sungai Landai
b. Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Landai
c. Sebelah Selatan dengan : Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan
d. Sebelah Barat dengan : Desa Nyogan
Wilayah Desa Ibru dengan jumlah dusun 2 dan memiliki 4 RT, terdiri dari :
a. Kebun Karet : 860 Ha.
b. Kebun Sawit : 56 Ha
c. Lahan pemukiman : 43 Ha.
d. Perkantoran : 0,5 Ha
e. Pemakaman : 1,5 Ha
f. Kolam : 3 Ha
g. Pertanian : 15 Ha
h. Lain-lain : 849,57 Ha

Desa Ibru yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758 jiwa dan jumlah KK
sebanyak 209, di pimpin oleh kepala desa yaitu ibu Sumiyati. Penduduk berasal dari
berbagai suku bangsa yaitu jawa, melayu jambi, minang dan batak yang hidup
berdampingan dimana 99,8% beragama Islam, 01% beragama Kristen dan 0,1% beragama
budha.

10
5.1.2 Demografi
Pada tahun 2019, jumlah penduduk Desa Ibru sebanyak 758 jiwa dengan 395 orang
laki laki dan 363 orang perempuan, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya dimana 328 orang adalah laki laki dan 296 orang perempuan. Pertambahan ini
disebabkan jumlah penduduk yang dating lebih besar dari penduduk yang pindah.
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda.
Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun
merupakan yang terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur
25 - 30 yaitu 208 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa
penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
Tabel 4. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada setiap
RT di Desa Ibru tahun 2016

2016
No Kelompok Umur
Jumlah
1 0–5 60
2 6 – 10 78
3 11 – 15 54
4 16 – 20 53
5 21 – 25 48
6 26 – 30 78
7 31 – 35 73
8 36 – 40 62
9 41 – 45 73
10 46 – 50 73
11 51 – 60 56
12 61 – 70 53
13 70– 80 50
14 80 keatas 10

Jumlah 720

11
5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami
peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau
pekerjaan walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan
bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha
dari pemerintah,seperti dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Berikut mata
pencaharian masyarakat Desa Ibru
Tabel 5. Mata Pencarian Penduduk Desa Ibru dari tahun 2014.
Persentase dari
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)
Jumlah Penduduk
1 Perkebunan Sawit 54 1,58 %
2 Perkebunan karet 862 25,58 %
3 Peternak Kerbau 10 0,40 %
4 Peternak kambing 6 0,97 %
5 Pandai besi 1 0,39 %
6 Pedagang 22 0,58 %

Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini
dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan
memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti
dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok
tani yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan
ayam kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.

5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat


Organisasi pemerintah desa yang pada saat ini dipimpin oleh ibu sumiyati memiliki
tanggung jawab yang besar sebagi tempat pelayanan dan aspirasi yang berkaitan dengan
LPM sebagi wadah dari pihak masyrakat untuk disampaikan ke pada pihak pemerintah desa
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para masyarakat desa ibru dengan beberapa
aspirasi yang disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan baik .

12
Pemberdayaan kelembagaan petani merupakan proses perubahan pola pikir dengan
mempersiapkan SDM petani menjadi profesional,baik dalam teknis budidaya
(produksi),dalam pengolahan hasil,pemasaran dan pengelolaan organisasi. Tanpa rasa
percaya dari anggota atau para petani,maka kelembagaan yang dibangun tidak akan kuat dan
tidak berfungsi dengan baik dan berkelanjutan. Kesadaran organisasi di beberapa kelompok
tani cukup tinggi. Desa Ibru memiliki 3 Kelompok Tani . Salah satu kelompok tani yang
masih aktif di Desa Ibru yaitu kelompok tani Tunas makmur 1 dan Tani Jaya. Sebagai
kelompok tani yang ada di Desa Ibru.
Kegiatan organisasi pertemuan dilakukan di Kantor Desa Ibru. Kegiatan biasanya
memecahkan masalah dalam kelompok dan individu petani. Meski terkadang terjadi
perbedaan pendapat namun kelompok ini tetap solid dan menjalin kekerabatan yang erat
antara kelompok, namun ada juga beberapa petani yang tidak tergabung dalam kelompok
tani. Salah satunya petani yang tidak punya kebun dan hanya memperkerjakan kebun milik
orang lain,dengan menggunakan sistem bagi hasil. Untuk wanitanya sempat ada organisasi
wanita tani yang biasa disebut dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) adapun kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi KWT ini adalah menanam tanaman seperti sayuran dan lain-lain
disekitaran perkarangan rumah, dikarenakan tingkat partisipatif anggota yang berkurang
dan karenanya kurang waktu para anggota terhadap KWT, akhirnya eksistensi KWT didesa
ibru mulai berkurang atau dapat dikatakan tidak aktif lagi pada tahun-tahun terakhir ini.
Selain organisasi di tingkat petani. Terdapat organisasi masyarakat seperti Majelis
taklim, merupakan kelembagaan atau organisasi yang sangat berpengaruh besar bagi
kehidupan masyarakah Desa Ibru karena majelis taklim memiliki kegiatan rutin setiap hari
jumat, yang mana kaum wanita melakukan pengajian pada saat siang hari dan kaum pria
pada malam harinya.
Majelis taklim dipimpin oleh Ibu Sunarni yang juga memimpin PKK. Majelis taklim,
PKK, pegawai syara, dan karang taruna saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini
disebabkan karena ibu-ibu PKK melakukan kegiatan pengajian setelah mengikuti arisan dan
begitu pula pegawai syara sering melakukan kegiatan bersama dengan organisasi majelis
taklim. Majelis taklim sering melakukan kegiatan perlombaan pengajian yang terkadang
melibatkan anggota karang taruna. Perangkat desa juga berpengaruh bagi masyarakat demi
kelancaran dan keperluan masyarakat.

13
BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha desa yang dikelola oleh
pemerintah desa yang sebelumnya diberikan wewenang untuk dapat mengatur dan
mengelola PDAM didesa Ibru dari proses administrasi dan perawatan alat tetapi karena
adanya suatu masalah internal yang dihadapi direktur BUMDES desa ibru dan anggotanya
yang menyebabkan sudah mulai tidak berjalannya proses administrasi seperti pembayaran
air dan sebagainya, sehingga proses administrasi dipindahkan lokasinya ke tempat rumah
kades dan untuk pengelolaan mesin pemompa air dikelola oleh pihak selain BUMDES. Pada
akhrinya ibu sunarti selaku direktur BUMDES mengundurkan diri yang menyebabkan
organisai BUMDES tidak aktif lagi hingga seakarang.

5.2. Kegiatan Pengabdian


5.2.1 Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Penyuluhan Koperasi Kredit
di Desa Baru Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut:
a. Rapat Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat
Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari
Senin, 17 Juni 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim pengabdian masyarakat
guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan.
b. Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat dengan Aparatur Desa Ibru.
Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas
Jambi dengan aparatur Desa Baru Ibru dilakukan dengan langsung menemui perangkat Desa
Ibru pada tanggal 27 dan 28 Juni 2019 , dimana sebelumnya tim sudah melakkan penjajakan
awal. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi dengan perangkat desa
dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas tentang kegiatan
pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada hari kedua
tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan sekretaris desa
untuk membicarakan maksud dan tujuan dari kegiatan ini.
c. Pembuatan Instrument Pelaksanaan
Pengumpulan data mengenai kondisi daerah, dimana desa Ibru memiliki pasantren,
kelompok wanita tani, kelompok yasinan dan lainnya , kebutuhan desa serta informasi lainya
terkait kegiatan pengabdian. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara diskusi

14
bersama aparatur desa, tokoh masyarakat serta masyarakat daerah Desa Ibru Kabupaten
Muaro Jambi.

5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarkat “Penyuluhan Koperasi Kredit
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi” terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan yang telah
dilaksanakan hingga saat ini (awal September 2019) adalah sebagai berikut:
a. Diskusi Mengenai inisisasi koperasi kredit
Pada tanggal 27-28 Juni 2019, tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian
Universitas Jambi mendatangi Desa Ibru. Kedatangan tim pengabdian masyarakat bertujuan
untuk berdiskusi bersama perangkat desa termasuk tokoh-tokoh masyarakat mengenai
tujuan dan kegiatan yang akan tim lakukan, dimana sebelumnya tim juga telah membangun
komunikasi dengan Kepala Desa Ibru tentang kegiatan yang alan tim laksanakan.
Kegiatan diskusi tersebut dipandu oleh ketua tim pengabdian masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi. Pada saat diskusi berlangsung tim menggali informasi tentang
kebutuhan hingga permasalahan yang di hadapi Lembaga Lembaga masyarakat. Tim
mendapatkan beberapa informasi juga mengenai kelompok yasinan yang selalu aktif tetapi
tidak bisa berkembang walaupun kelompok yasinan membuat aktivitas iuran untuk setiap
anggota. Dari komunikasi yang terbangun maka tim menyimpulkan bahwa peluang
terbentuknya koperasi kredit dapat dikembangkan. Dan inisisasi tersebut di sambut baik oleh
warga dan perangkat desa. dalam hal ini kelompok yasinan Desa Ibru memerlukan
pendampingan yang intens sehingga warga paham akan pentingnya koperasi kredit di
lingkungan mereke.
b. Pembuatan bahan dikusi oleh tim
Setelah tim kembali dari Desa Ibru, tim berkumpul dan berdiskusi mengenai hasil
dari kunjungan awal. Dari sini tim mulai mendikusikan rencana kegiatan. Rencana yang
dibuat didsarkan pada hasil berdiskusi dengan masyarakat desa. Selain itu, tim juga
menyimpulkan bahwa Desa Ibru harus mempunyai batas desa dll. Hal ini menjadi keharusan
tim untuk dapat membuat tambahan kegiatan.

15
Hasil diskusi dari informasi yang diperoleh, tim akan membuat rencana kegiatan
tambahan lain dengan melibatkan mahasiswa mahasiswa yang telah berpengalaman dalam
penentuan batas desa dll. Hal ini menjadi keputusan tim dalam melakukan rencana kegiatan
lanjutan. Hal ini menjadi cikal bakal bahwa Desa Ibru akan menjadi salah satu desa binaan
dari Jurusan Agribisnis.
c. Sosialisasi Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang telah disepakati tim pengabdian masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi bagi masyarakat Desa Ibru dilakukan pada tanggal 03-04
Agustus 2019. Dalam tahap awal ini, tim melakukan tahapan penggalian potensi lebih lanjut
mengenai Desa Ibru. Kemudian tanggal 03 Agustus 2019, tim kembali berdiskusi , kali ini
tujuan nya adalah Kelompok yasinan bapak-bapak. Diskusi sangat berjalan dengan aktif
dimana memang anggota kelompok yasinan belum memahami secara pasti tentang
pentingnya dari koperasi kredit yang bertujuan dari kita untuk kita dengan sifat
kekeluargaan.
Respon yang positif dari kelompok yasinan dalam pendirian koperasi kredit
dengan bermacam pertanyaan yang ditanyakan saat tim membuka sesi tanya jawab
membuka pemahaman mereka lagi mengenai koperasi kredit, cikal bakalnya adalah iuran
yang dilakukan kelompok yasinan tetapi tim perlu memberikan penjelasan lebih bagaimana
aturan dalam koperasi kredit mulai dari kepengurusan hingga aturan yang berlaku sehingga
diharapkan koperasi kredit ini dapat berkembang kedepanya. Ada beberapa kegiatan yang
tim insiasikan kepada masyarakat sasaran untuk pengembangan koperasi kedepan. Kegiatan
yang direncanakan antara lain: pembentukan kepengurusan koperasi, pelatihan pembuatan
laporan dan manajemen koperasi.
d. Sosialisasi Pembentukan Kepengurusan Koperasi
Pembentukan kepengurusan koperasi dilakukan tim dengan melakukan diskusi dan
rapat terbuka dengan kelompok sasaran. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus
2019. Pada kegiatan ini, tim melakukan diskusi melalui rapat ke semua masyarakat yang
dijadikan kelompok sasaran yang bertujuan untuk membentuk kepengurusan koperasi .
Pengurus yang sudah terpilih dari hasil mufakat bersama selanjutnya akan di sah kan dalam
Surat Keputusan Kepala Desa. Setelah kepengurusan terbentuk tim berdiskusi untuk
kegiatan kegiatan koperasi selanjutnya, mulai dari pembahasan Anggaran Dasar dan
Aanggaran Rumah Tangga yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2019.
16
Kemudian tanggal 09 November 2019, tim kembali melakukan diskusi dengan pengurus
koperasi mengenai kewajiban koperasi dalam menjalankan manajemen kepengurusan
koperasi, seperti laporan administrasi dan keuangan serta manajemen dalam koperasi.
Pada tahap selanjutnya yaitu tanggal 10 November 2019, tim akan melakukan
evaluasi dari semua diskusi yang telah dilakukan bersama kelompok sasaran. Ketetapan
kepengurusan koperasi dalam bentuk Surat Keputusan hingga kendala dan masalah yang
dihadapi koperasi setelah 3 bulan dari hasil kesepakatan Bersama. Tujuan tim pengabdian
tidak sampai disini karena dalam perencanaan tim Desa Iru akan menjadi desa binaan
sehingga tim akan berupaya selalu berkomunikasi dengan masyarakat untuk keberlanjutan
dan pengembangan Desa Ibru salah satunya dalam pembentukan Koperasi ini.

17
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Masyarakat Desa Ibru Kecamaan Mestong belum secara keseluruhan mengetahui dan
memahami mengenai mengenai Koperasi Kredit
2. Masyarakat Desa Ibru Kecamatan Mestong khususnya pada kelompok yasinan masih
minim informasi dalam pelaksanaan Koperasi Kredit terkait kepengurusan, aturan
hingga laporan administrasi dan keuanganya
3. Penyuluhan dan Pendampingan dalam keberadaan koperasi kredit ditengah masyarakat
khususnya kelompok yasinan sangat dibutuhkan dalam pengembangan desa menuju
kemandirian desa

6.2 Saran
1. Pemerintah desa sebaiknya lebih memberikan ruang bagi kelompok-kelompok
masyarakat untuk berorganisasi dan berapresiasi dalam pengambilan keputusan
2. Perguruan tinggi dapat berperan sebagai penghubung antara masyarakat desa,
pemerintah, dan instansi terkait lainnya agar kegiatan pembinaan desa dapat berjalan
dengan lancar

18
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian

19
Lampiran 2. Dokumentasi di Lapangan

Keterangan:
Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa
Ibru

Keterangan:
Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa
Ibru
20
Keterangan:
Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran

Keterangan:
Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran

21
22
Lampiran 3. Materi Sosialisasi

23
24
25
26
27
Lampiran 4. Draft Susunan Pengurus Koperasi

KOPERASI KREDIT UNION

Ketua : ACHMAD KHOIRUN


Wakil Ketua : JUNIAIDI
Sekretaris : HARUN
Bendahara : A. ROHMAN

Bidang Simpan Pinjam


Koordinator : Heri Purnawan

Bidang Pengembangan Usaha


Koordinator : Imam Sutopo

Bidang Hubungan Masyarakat


Koordinator : Efendi

28
A. Identitas Diri
Nama : Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si
Alamat : Perum. Lotus Residence F.12 RT.69 Kel. Kenali Besar Jambi
Tempat Lahir : Teluk Sialang
Tanggal Lahir : 06 September 1979
NIP : 19790906200312 1 004
NIDN : 0006097901
Jabatan Fungsional : Lektor
E-mail : fuadm@unja.ac.id
Pangkat/Golongan : Penata Tkt 1/III.d
Nomor Telp/HP : 081366172639
Sertifikasi : YA(Sertakan fotocopy jika ada)
Lulusan yang : S1 = orang; S2 =-orang; S3 =- orang
Dihasilkan

1. Riwayat Pendidikan
Gelar PT Asal Bidang Keahlian Tahun Negara Judul Penelitian
Masuk Keluar
S1 S.P UNJA Penyuluhan dan 1997 2002 Indonesia Faktor-faktor yang
Komunikasi mempengaruhi
Pertanian tingkat penerapan
kegiatan sub sistem
agribisnis
pengolahan dan
pemasaran kedelai di
Kab. Tanjung Jabung
Timur
S2 M.Si IPB Komunikasi 2007 2009 Indonesia Analisis Komunikasi
Pembangunan Partisipatif dalam
Pertanian dan Program
Pedesaan Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
Kasus pada
Implementasi
Musyawarah PNPM
Mandiri Perdesaan di
Desa Teluk
Kecamatan
Pemayung Kab.
Batang Hari).
S3 Dr IPB Komunikasi 2012 2017 Indonesia Praktik Komunikasi
Pembangunan dalam Pemberdayaan
Pertanian dan Orang Rimba di
Pedesaan Taman Nasional
Bukit Duabelas
Provinsi Jambi
29
• Sertakan Fotocopy Ijazah
2. Aktivitas Dosen
Jumlah SKS Pengajaran Pada :
PS Agribisnis :
PS Lain, PT Sendiri :
PT Lain :
Jumlah SKS Penelitian :
Jumlah SKS Pengabdian Masyarakat :
Jumlah SKS Manajemen
PT Sendiri :3
PT Lain :

Aktivitas Mengajar
Kode MK Nama MK Jumlah Jumlah Pertemuan
SKS Direncanakan Terlaksana
SEMESTER GANJIL 2017-2018
UNJ 112 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR 2 8 8
PAK 115 SOSIOLOGI PEDESAAN DAN 3
8 8
PERTANIAN
PAK 115 SOSIOLOGI PEDESAAN DAN 3
8 8
PERTANIAN
PAK 113 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 8 8
IKK 511 PENGANTAR ILMU 3
8 8
KEPENDUDUKAN (S2 MIKK)

SEMESTER GENAP 2017-2018


PAB 125 EKOLOGI MANUSIA (D) 3 8 8
PAB 125 EKOLOGI MANUSIA (H) 3 8 8
PAY 362 KOMUNIKASI BISNIS 3 8 8
PAK 141 PENYULUHAN PERTANIAN (L) 3 8 8
PAK 141 PENYULUHAN PERTANIAN (E) 3 8 8
AGB 147 METODA PENULISAN ILMIAH 2 8 8
AGB 145 PENGEMB. MASYARAKAT 3 8 8
AGB 144 PEMBANGUNAN PERTANIAN 3 8 8
AGB 143 ILMU KEPENDUDUKAN 2 8 8
IKK 525 ILMU KEPENDUDUKAN 3 8 8
LANJUTAN (S2 MIKK)
MAB 524 PEMBANGUNAN PERTANIAN 3 5 5
(S2 MAB)
MIL 520 ANALISIS KEBIJAKAN 3 4 4
LINGKUNAN (S2 MIL)
SEMESTER GANJIL 2018-2019
AGB 155 KOMUNIKASI BISNIS (D) 3 8 8
AGB 155 KOMUNIKASI BISNIS (E) 3 8 8
UNJ 112 ILMU SOSIAL & BUDAYA 2 8 8
DASAR
30
PAK 113 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 8 8
AGB 154 PENGELOLAAN LINGKUNGAN 3 8 8
PAY 472 PERENCANAAN PEMB SOSIAL 2 8 8
PAB 232 SOSIOLOGI PEDESAAN & 3 8 8
PERTANIAN
MAB 514 AGRIBISNIS (S2 MAB) 3 5 5
KHN 355 PENYULUHAN KEHUTANAN 2 8 8
KHN 235 SOSIOLOGI KEHUTANAN 3 8 8
KHM475 PEMBERDAYAAN 3 5 5
MASYARAKAT SEKITAR
HUTAN/ ORANG RIMBA

Kegiatan Dosen
Jenis Kegiatan : Seminar Ilmiah, Loka Karya, Workshop, Pagelaran, Pameran, dll

Sebagai **
Jenis Kegiatan * Tempat Tahun
Penyaji
Peserta
Workshop Pengelolaan dan
Penelaahan Terbitan Jurnal Bogor 2013 - V
Berkala Imiah.
Seminar Nasional :
Pembangunan Berwawasan
Bogor 2013 - V
Lingkungan, Mewujudkan
Resiliensi Desa
Simposium Konvensi
Nasional: Penyuluhan
Pembangunan Era Konektivitas Bogor 2013 - V
Asia, Urgensi Pendidikan
Profesi Penyuluh. Bogor
International Conference:
“Rural Transformation in Bogor 2014 - V
Globalization Era” . Bogor
Neuron to Nation:
“Membangun Karakter Bangsa
Melalui Revolusi Mental, Jakarta 2016 - V
Menuju Indonesi Melayani,
Bersih dan Tertib.
Campus Road Show:
Menjawab Tantangan
Bogor 2016 - V
Ketahanan Energi dan
Perubahan Iklim.
Workshop Penulisan Artikel
Jambi 2017 - V
Jurnal Internasional. Jambi
Workshop on Social Gender
Bogor 2017 - V
Integration Plan (SGIP). Bogor

31
International Symposium:
“Quo Vadis Development Bogor 2017 - V
Communication?”
Seminar Nasional dan Rapat
Tahunan Dekan Bidang Ilmu- Serang-
2018 V
ilmu Pertanian BKS-PTN Banten
Barat.
Rapat Koordinasi Dewan Kuala 2018 V -
Ketahanan Pangan Kabupaten Tungkal
Tanjabar dengan judul
“Strategi Mewujudkan
Kedaulatan Pangan Melalui
Peningkatan Ketersediaan dan
Mutu Produk”
• Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikuti kegiataan

Pencapaian Prestasi
Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi dosen, misalnya prestasi dalam pendidikan,
penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (tambahkan baris dengan
format yang sama jika tidak mencukupi)

Prestasi Tahun Tingkat


Internasional Nasional Lokal

• Sertakan fotocopy piagam

Kei IkutSertaan Dosen dalam Organisasi


Kurun Waktu Tingkat
Nama Organisasi Tahun Tahun Internasional Nasional Lokal
Awal Akhir
PISPI 2017 Jambi
PERHEPI 2016 Jambi
FORKAPI 2016 V
PAPPI 2016 V
HKTI 2017 Jambi
KAHMI Jambi
• Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikut organisasi

Karya Tulis Yang Dihasilkan dan Kerjasama Dosen 5 Tahun Terakhir

Penelitian dan Pengabdian Dosen 5 tahun terakhir


Jenis Pendanaan
Judul
No (Penelitian/P Tahun
Penelitian/Pengabdian Sumber Jumlah (Rp)
engabdian)
Strategi Radio Komunitas Penelitian 2017 DPRM Dikti 50.000.000
1.
dalam Memberdayakan
32
Orang Rimba di Taman
Nasional Bukit Duabelas
Kajian Sumber Daya Penelitian 2017 Pemerintah 120.000.000
Manusia (SDM) Petani Kabupaten
dan PPL Untuk Batanghari
2. Meningkatkan Daya
Saing Kelembagaan Tani
Di Kab. Batang

3. Strategi Komunikasi Penelitian 2018 PNBP 40.000.000


dalam Meningkatkan Faperta
Daya Saing Kelembagaan UNJA
Usahatani Padi Sawah di
Kabupaten Batang Hari
4. Gotong Royong Penelitian 2018 CRC 40.000.000
Transformation Of Rural
Communities
In Jambi Province
5. Penyusunan Naskah Penelitian 2017 Kab.Tanjabb 45.000.000
Akademik Raperda ar
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Bantuan Hukum
bagi Masyarakat Miskin
6. Penyusunan Naskah Penelitian 2017 Kab.Tanjabb 45.000.000
Akademik Raperda ar
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Pengentasan,
Pemberdayaan dan
Penanganan Penyandang
Masalah Sosial
7. Penyusunan Naskah Penelitian 2017 Kab.Tanjabb 45.000.000
Akademik Raperda ar
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Perlindungan
Perempuan dan Anak
8. Penyusunan Naskah Penelitian 2016 Kab.Tanjabb 65.000.000
Akademik Raperda ar
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Kelembagaan
Adat di Kabupaten
Tanjabbar
9. Penyusunan Naskah Penelitian 2016 Kab.Tanjabb 65.000.000
Akademik Raperda ar
33
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Penanggulangan
Prostitusi
10. Penyusunan Naskah Penelitian 2016 Kab.Tanjabb 65.000.000
Akademik Raperda ar
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Penanggulangan
Prostitusi
11. Kontestasi Aktor Dalam Penelitian 2018 Mandiri -
Pemberdayaan Orang
Rimba
Taman Nasional Bukit
Duabelas Provinsi Jambi
12. Penyuluhan dengan judul Pengabdian 2018 Mandiri -
“Penguatan Kelembagaan
UMKM Kelompok Tani
Kopi Liberika Tungkal
Komposit di Kelurahan
Mekar Jaya Kec. Betara
Kab. Tanjab Barat,
Tanggal 02 Juni 2018
13. Narasumber pada Rapat Pengabdian 2018 Mandiri -
Koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan
Kabupaten Tanjabar
dengan judul “Strategi
Mewujudkan Kedaulatan
Pangan Melalui
Peningkatan Ketersediaan
dan Mutu Produk” di
Kuala Tungkal, 28 Mei
2018

Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 Tahun Terakhir)


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/No
mor/Tahun
1. The Correlation Community Jurnal Komunikasi Volume 12
Development (CD) Program and Image Pembangunan ISSN: (1), 2015
of PTPN V in Resipients Help Education 1693-3699
Sector
2. Sejarah Marginalisasi Orang Rimba di Paramita: Historical Vol. 26 (2),
Era Orde Baru Studies Journal UNES 2016
Semarang.

34
3. Communicative Action In Maintaining International Journal of Vol. 10 (1),
of The Communal Rights (Case Study In Research In Social 2016
Orang Rimba In The Eastern Region Sciences Oct. 2016.
Bukit Duabelas National Park, Jambi
Province, Indonesia. Published at
International Journal of Research In
Social Sciences Oct. 2016

4. Community Radio Roles As Public Russian Journal of Vol. 10(70),


Sphere Struggling Orang Rimba Rights Agricultural and Socio- October
From Bukit Duabelas National Park Economic Sciences 2017
Jambi Province, Indonesia.. Published (RJOAS),
at Russian Journal of Agricultural and
Socio-Economic Sciences (RJOAS), Vol.
10(70), October 2017\

Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman

Pengalaman Kerjasama dan Keterlibatan Dosen Sebagai Tenaga Ahli/Pakar


Tenaga Ahli
No Tahun
Di Sebagai
1. DPRD Kab. Tanjung Jabung Tim Ahli 2011-2017
Barat
2. Dewan Ketahanan Pangan Pokja Ahli 2017-2018
Kab. Tanjung Jabung Barat
3. Komisi Penilai AMDAL Kota Tim Pakar Independen Bidang 2018
Jambi Sosial Ekonomi

Kerja Sama
No Tahun
Di Sebagai Dalam Bentuk
1. BRG RI Anggota Penelitian: Kajian Pengembangan 2017
Komoditi Lokal Potensial pada Lahan
Gambut di Provinsi Jambi
2. DPRD Kab. Anggota Penyusunan Dokumen Naskah 2017
Tanjung Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
Jabung Barat DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Bantuan Hukum Bagi Warga Miskin

35
3. DPRD Kab. Anggota Penyusunan Dokumen Naskah 2017
Tanjung Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
Jabung Barat DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Pengentasan, Pemberdayaan dan
Penanganan Penyandang Masalah
Sosial
4. DPRD Kab. Anggota Penyusunan Dokumen Naskah 2018
Tanjung Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
Jabung Barat DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak

5. KPU Kota Panelis Tim Penyusun Materi Debat Publik 2018


Jambi Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Jambi
6 Bappeda dan Anggota StudiKelayakanAlternatif Mata 2018
Dinas PencaharianMasyarakatDesa pada
Kehutanan KHG Baung Betara dan Penabuan
Provinsi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Jambi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Jambi, Januari 2019


Hormat Saya,

Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si


NIP. 19790906200312

36
Anggota I
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Dr. Ir. Rosyani, Msi
Nomor Peserta 101102011810052
NIP/NIK 19620817 198803 2 003
NIDN 0017086216
Tempat dan Tanggal Lahir Kuala Tungkal / 17 Agustus 1962
Jenis Kelamin Perempuan
Status Perkawinan Kawin
Agama Islam
Golongan / Pangkat IVa /Pembina
Jabatan Fungsional Lektor Kepala 400
Akademik
Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Alamat Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi – Bulian KM 15
Mendalo Jambi
Telp. / Faks. 0741-583051/0741(582632)

Jl. Patimura-Sersan Bais No 103 RT 06 RW 02 Kenali


Alamat Rumah
Besar, Jambi
Telp. / Faks. 0741-669574
Alamat e-mail rosy1762@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun
Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi
Lulus

1986 Sosial Ekonomi


Strata 1 (S1) Universitas Jambi Pertanian/Pembangunan
Pertanian
1992 Ilmu Lingkungan/Ekologi
Strata 2 (S2) Universitas Indonesia
Manusia
2008 Ilmu Lingkungan/Ekologi
Strata 3 (S3) Universitas Indonesia
Manusia
PELATIHAN PROFESIONAL

Penyelenggar
Tahun Pelatihan Jangka waktu
a
PPSML-UI-
21 Juni-2
2010 Pelatihan Penilaian AMDAL C Angkatan XVI Kenemnterian
Juli 2010
LH RI
Crawford
Fund dan
a Master Class on Policy Analysis for REDD+: UI-Pusat 7-10
2012
within a Decentralised Context Penelitian Agustus
Perubahan
Iklim
37
PENGALAMAN JABATAN

Jabatan / Pekerjaan Institusi Tahun s.d


Ketua Program Studi
Penyuluhan dan Fakultas Pertanian UNJA 1998-2002
Komunikasi Pertanian
Kepala Laboratorium
Fakultas Pertanian 1997-2004
Sosiologi
Ketua Peer Group Sosiologi
Fakultas Pertanian 1999-2010
Pedesaan
Sekretaris Pusat Penelitian
Lembaga Penelitian UNJA 1992-2004
Lingkungan Hidup
Ketua Program Studi
Penyuluhan dan SK Rektor 2010-2012
Komunikasi Pertanian
Kepala Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup-
SK Rektor 2012-2015
Lembaga Penelitian
Universitas Jambi
Ketua Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan
SK Rektor 2013-2017
Pascasarjana Universitas
Jambi
Ketua Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan SK. Rektor 2017-2021
Universitas Jambi
PENGALAMAN MENGAJAR

Institusi/Jurusan/
Mata Kuliah Jenjang Tahun..s.d...
Program
Statistik Non Parametrik S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Sosiologi Pedesaan S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Metode Penelitian Sosial S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 s/d sekarang
Ekonomi
Metode Ilmiah S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 –s/d
sekarang
Perubahan Sosial S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Ekologi Manusia S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 s/d sekarang
Pengantar Sumberdaya Alam S1 Fak. Pertanian UNJA 2001 s/d sekarang
dan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan S1 Fak. Pertanian UNJA 2008 s/d sekarang
Hidup
Sosiologi Pertanian S1 Fak. Pertanian UNJA 2008 s/d 2017
Pengantar Ekonomi S1 Ekstensi Fak. Pertanian 2009 s/d sekarang
Sumberdaya Alam dan UNJA
Lingkungan
Ekologi Manusia S2 Master Ilmu Lingkungan 2017s/d Sekarang
Universitas Indonesia
38
Institusi/Jurusan/
Mata Kuliah Jenjang Tahun..s.d...
Program
Ekonomi Sumberdaya Alam S2 Pascasarjana Ekonomika 2008 s/d 2016
dan Lingkungan UNJA
Metode Penelitian Lingkungan S2 Pascasarjana Agribisnis 2009 s/d sekarang

Etika Lingkungan S2 Master Ilmu Lingkungan 2013/sekarang


UNJA
Pengetahuan Dasar Ilmu S2 Pascasarjana Ilmu 2013 s/d sekarang
Lingkungan Lingkungan

PERAN DALAM KEGIATAN MAHASISWA


Tahun Jenis/Nama Kegiatan Peran Tempat
2008-2018 Pembimbing Skripsi Mahasiswa Membimbing Faperta UNJA
2008- Pembimbing Akademik (PA) Pembimbing Faperta UNJA
sekarang
2012 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda
Provinsi Jambi
2012 Pembimbing Lomba Karya Ilmiah Pembimbing Dirjen Dikti Jakarta
Mahasiswa Tingkat Nasional “ Juara Lomba Karya
Pertama” Atas nama Angga Eko Ezmart Karya Ilmiah
dkk Tingkat nasional
2013 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda
Provinsi Jambi
2014 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda
Provinsi Jambi
2015 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda
Provinsi Jambi

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana


Hubungan Tingkat Kepercayaan Petani Plasma Dan Fungsi Ketua
Perusahaan Mitra Dengan Keberlanjutan
Diva Universitas
2015 Pola Kemitraan (Kasus Pada Perusahaan Kelapa Sawit PT
Jambi
BSP) Kecamatan Muara Bulian
Di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
Rescaling of Access and Property Relations in a Anggota
International
2016 Frontier Landscape: Insight from Jambi,
Jurnal
Indonesia
Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD Ketua
2016 Laporan KLHS
Provinsi Jambi
Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD Ketua
2016 Laporan KLHS
Kabupaten Batanghari
Status Keberlanjutan Tanaman Kelapa Sawit di Ketua Laporan
2016
Kab. Muaro Jambi Kec. Sekernan Penelitian

39
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
Pemantauan Eksplorasi MIGAS PT. Ramba Energy Ketua
2016 Muaro Jambi.Batanghari dan Tanjung Jabung Ramba Energy
Barat (150)
Oil Palm Boom, Contract Farming and Rural Economic Anggota Internasional
2017
Development Village Level Evidence From Indonesia Jurnal
The fridge in the forest” Historical trajectories of Anggota
land tenure regulations fostering landscape Internasional
2017
transformation in Jambi Province, Sumatera Jurnal
Indonesia
Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJM Ketua Kabupaten Muaro
2017
Kabupaten Muaro Jambi Jambi
Pemberdayaan Petani Kopi Liberika Berkelanjutan
Pengabdian Pada
Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung
2017 Masyarakat
Barat
Pascasarjana
Kajian Keberlanjutan Usahatani Ketua
Penelitian
2017 Kelapa Sawit Rakyat
Pascasarjana
Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Independent Smallholder Strategies To Sustain Ketua
Rspo Certification An Oil Palm Smallholder Group Laporan ABS-
2017
Association Tanjung Sehati Merangin Province of Funding German
Jambi
Anggota Journal
Agricultural Policy
RSPO Certification Impacts on Oil Palm
2017 Analysis, Volume
Smallholders’ Welfare in Jambi Province
15 Nomor 2,
Desember 2018

Karya Ilmiah*

A. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
1998 Studi Pengelolaan Lahan Kritis (Kasus di Sekitar Taman Jurnal PS PT
Nasional Kerinci Sebelat) Seluruh Indonesia
Volume 18, Nomor
3
1995 Peran Lembaga Adat dan Usaha Lain dalam Pencegahan Prosiding Seminar
Perambahan di Kawasan Taman Nasional kerinci Seblat LEMLIT UNLAM
2000 Buku Berbak dan Lingkungannya Bappeda Prov.
Jambi-Wetland
International
2009 Naturally Available Resources Pada Pengelolaan PERHAPI
Sumberdaya Alam Tambang Berkelanjutan Prosiding Temu
Profesi Tahunan
(TPT) XVIII dan
Kongres VII
PERHAPI
2009 Keberlanjutan Kehidupan Masyarakat Desa dan EKOTON Jurnal
Kaitannya denga Perusahaan Perkebunan (Kajian Sumberdaya
Pemanfaatan Lahan dan Kehidupan Masyarakat Alam dan
Sekitar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Lingkungan ISSN
Provinsi Jambi 1412-3487

40
2010 Buku Keberlanjutan Masyarakat Adat, Masyarakat Lontara, Jakarta
Desa dan Perusahaan Perkebunan
2011 Buku Ajar : Judul Sumberdaya Alam dan Lingkungan UNIV-Jambi
Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana
Universitas Jambi
2018 Buku” Ekologi Manusia” IESA-Press-2018

Karya Ilmiah*
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2007 Dialog Interaktif di TVRI tentang Kesiapan dan WARSI
Peluang Daerah untuk Penerapan Skema REDD
2008 Lindungi Sempadan Sungai Batanghari Koran Media Jambi Edisi
318
2009 Warning ! Pertumbuhan Semu Ekonomi Jambi Koran Media Jambi Edisi
332
Journal Agricultural Policy
RSPO Certification Impacts on Oil Palm
2017 Analysis, Volume 15 Nomor
Smallholders’ Welfare in Jambi Province
2, Desember 2018
2018 International symposium Socio-Ecological CRC 990 Efforts- DFG-
Transformation of Tropical Lowland Rainforest: Jerman-IPB-UNJA-
The Patra Bali Resort and Villas Tadulako 7-11 Oktober
2018

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Penyelegara Panitia/Peserta/
Pembicara
2015 Symposium Internasional di Goettingen Goetingen Peserta/Peneliti
Jerman University Jerman
2015 Conferensi International Malino University, Peneliti
Italy
2016 Green Development/International Duo Western Pembicara/Key
Seminar Note Speaker
2017 Conferensi International di German Han Munden Peserta
Jerman
2018 Conferensi International ICOPE Bali Pembicara/Keynote
Speaker
2018 Lokakarya Program Studi Ilmu Universitas Pembahas
Lingkungan (S2 dan S3) Se-Indonesia Brawijaya Malang
22-24 April 2014
Malang
2018 International Symposium On Socio- Bali Moderator
Ecological Transformation of Tropical
7-11 Oktober 2018
Lowland Rainforest
2018 International Conference on Natural Bogor Pembicara
Resources and Environmental
23 Oktober 2018
Conservation: Impact of Oil Palm
Plantation on Physical and Chemical

41
Environment, Biodiversity and Local
Social Economic
2018 International Conference on Padang Pembicara
Environmental Sciences: Disaster
15-16 November
Mitigation, Environmental and
Sustainable Development
2018 International Seminar: The Green Jambi Pembicara
Development: Food and Energy
23-24 November
Security Using Inovation of Local
Wisdom Toward Sustainable
Development

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Tahun Judul/Nama Kegiatan Tempat
Pemberdayaan Petani Plasma Pada Perusahaan Kelapa Sawit Diva Pasca
2015 PT Brahma Sapta Palma Di Desa Singkawang Kabupaten Sarjana Universitas
Batanghari Jambi
Pemberdayaan Pada Masyarakat Petani Kopi Liberika di Desa Diva Pasca
2017 Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sarjana Universitas
jambi
Membangun Masyarakat Petani Kopi Libirika Berkelanjutan Diva Pasca
2018 Kelompok Tani Sri Utomo Kelurahan Mekar Jaya di Kecamatan Sarjana Universitas
Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat jambi

PENGHARGAAN / PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi

ORGANISASI PROFESI / ILMIAH


Tahun Organisasi Jabatan
2010- Dewan research Daerah Provinsi Anggota
2015 Jambi
2013- Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan Bidang Pembangunan dan
2016 Rakyat Provinsi Jambi Lingkungan Hidup
2016 Tim Penyusunan RPJM Provinsi Jambi Bappeda Provinsi Jambi
2018 Tim Penyusunan KLHS RPJM Provinsi Bappeda Provinsi Jambi
Jambi
2015- Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan Bidang Pembangunan dan
2018 Provinsi Jambi Lingkungan Hidup
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila
terdapat kesalahan, saya bersedia
mempertanggungjawabkannya.
Jambi, Januari 2019

(Dr. Ir. Hj. Rosyani, MSi)


NIP. 196210817 198803 2 003

42
A. Identitas Diri
1.Nama :Ir. YanuarFitri, MSi
2.NI P :132013260
3.Tempat/TglLahir :Padang, 23 Januari1966
4.Pangkat/Golongan:Penata (III/d)
5.Pekerjaan :Staf PengajarFak.Pertanian UNJA
6.AlamatKantor :Kampus Pinang Masak, Jl. Raya
Mandalo DaratKM15 Jambi36361
Telp/Fax 0741-583051
7.UnitOrganisasi :Fakultas Pertanian UNJA
8.AlamatRumah :Jl. K. S. TubunLorong garudaVIno. 80ART6
Telanaipura– Jambi36122, Fax. 0741-7077851.
9.RiwayatPendidikan.
No. Tingkat Tempat Tamat Titel/Ijazah Bidang
1. SD Negeri7 Batusangkar 1979 Ijazah -
2. SMP Negeri2 Batusangkar 1982 Ijazah - IPA
3. Batusangkat Ijazah Sosek.
SMANegeri 1985
Jambi Ir. Pertanian. Pemb.
4. S1 (UNJA) Padang 1991 MSi Wil. Dan
5. Pedesaan (PWD)
S2 (UNAND) 1997

10. Pengalaman Penelitian (limatahun terakhir):


a. Analisis Nilai Tambah GulaKelapadan Kontribusinya Terhadap Pendapatan
KeluargaPetanidiKabupaten TanjungJabungPropinsiJambi, tahun 1999. b.
RencanaPenanganan Areal Tanaman EksTerbakar PolaPRAKabupaten
Kerinci, tahun 1999.
c. MotivasiPetaniDalamMengikutiProgramGemaPalagungdiKabupaten
Sarolangun Bangko, tahun 2000.
d. AnalisisKontribusiIndustriKecil EmpingMelinjo Terhadap Pendapatan
KeluargaPetanidiKecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten MuaraJambi, tahun
2000.

43
e. Rencana/Program Pengelolaandan Pembinaan Kawasan Lindung Daerah
PenyanggaPropinsiJambi,tahun 2000.
f. Strategi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Sarolangon
Bangko, tahun 2000.
g. Peranan Kelembagaan Lokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon Petani
TerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)dipropinsiJambi, tahun 2001.
h. Optimasi UsahataniProgram PIR di daerah Transmigrasi Sungai Bahar
Kabupaten batanghariPropinsiJambi, 2001.
i. Analisis FasilitasPelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan
WilayahKotaJambiPropinsiJambi, 2002.
j. PerananIndustriDodolKentangTerhadapPendapatanKeluargaPengrajin
DodolKentang, 2003.
k. SurveyTataniagaPertanianSekitarTamanNasionalBerbakPropinsiJambi,
2004.
11. Kursus/Pelatihan.
a.Diklat Analisis Proyek Transportasi Angkatan 16, April – Mei 1994 di
SalembaJakarta,LPEM-FE-UI, Jakarta.
b.KursusAMDALTypeA, September 1996diJambi, PSLLemlitUNJA, Jambi. c.Diklat
Metode Analisis Kualitas Lingkungan, Oktober-Nofember 1998 di
Bogor,Fak.Kesehatan MasyarakatUI, Jakarta.
d.KursusAMDALTypeB,Agustus–Oktober2002dijambi,PPLHLemlit
UNJA, Jambi. Publikasi:
a.PerananKelembagaanSosialdalamPembangunanPedesaandiPropinsiJambi.
JurnalHasilPenelitian Universitas Jambi,Vol1 No 3 tahun 1992
b.AnalisisNilai TambahGulaKelapadan KontribusinyaTerhadapPendapatan
KeluargaPetanidiKabupaten Tanjung Jabung PropinsiJambi,Prosiding Seminar
hasilpenelitian BKS-PTNBaratOktober 1999 diUnsriPalembang.
c.Motivasi petanidalam mengikuti program Gema Palagung di Kabupaten
SarolangonBangkoPropinsiJambi,Prosiding SeminarHasilpenelitianBKS-
PTNBarat, Oktober 2000 di UNIB,Bengkulu.
d.Analisis Kontribusi Industri Kecil Emping Melinjo Terhadap Pendapatan Keluarga
Petani di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muara Jambi, Prosiding
seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2001diUniversitas
SriwijayaPalembang..
e.Peranan KelembagaanLokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon
PetaniTerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)diPropinsiJambi,

44
Prosiding seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2002diUniversitas
SumateraUtara– Medan.
f. AnalisisFasilitas Pelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan
WilayahKotaJambiPropinsiJambi,JurnalPenelitianUNJAVol.5no.3
Tahun 2003, ISSN:0852-8349.
13. Seminar/Pelatihan/Worshop:
a.Pembawa MakalahpadaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanianBKSBaratDenganJudul“Analisisnilaitambahgulakelapa
dankontribusinyaterhadappendapatankeluargapetanidiKabupaten Tanjung
JabungPropinsiJambi, tgl. 20-21 Oktober 1999 diUNSRIPalembang.
b.InstrukturpadaPelatihanPetugasPendamping/PPL PengembanganAgribisnis
MelaluiPolaKemitraanProyekPSSPDisbunPropinsiJambidenganjudul: 1.
PengertianPengelolaan Agribisnis,2.Bentuk-bentukPendekatanAgribisnis,3.
Tekhnik Pengawasan, 4. Pemasaran, 5.Lembaga, BaiayaPemasaran dan Jenis
Pasar, 6. Pembuatan Kontrak Kerjadengan MitraKerja, 1999.
c.PembawaMakalah pada Seminar tentang Deregulasi dengan judul :
Pemantauan ReformasiStruktur Ekonomidan ProgramDeregulasiDaerah
(KasusKabupaten BatanghariPropinsiJambi), tahun 2000.
d.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanianBKSBaratDengan Judul“Motivasipetanidalam mengikuti
programGemaPalagung diKabupatenSarolangonBangkoPropinsiJambi, tgl.
23-24 Oktober 2000 diUNIB,Bengkulu.
e.PembawaMakalahpadakegiatanMISETAFakultasPertanianUNJA dengan judul:
PeningkatanProfesionalismedanEtosKerjapadaPengurusMISETA, tahun 2000.
f. PesertaSosialisasi/SeminarPengembanganPemasaranDalamNegeri/Ekspor
HasilHutanKayudanAnalisisSupplay dandemandHasilHutanKayu,Tahun
2000.
g.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanian BKSBaratDenganJudul “AnalisisKontribusiIndustriKecil Emping
MelinjoTerhadapPendapatanKeluargaPetanidiKecamatanKumpeh ulu
Kabupaten Batanghari, Tahun 2001 diUniversitas SriwijayaPalembang..
h.Instrukturpadapelatihan BPP-KoperasiBagiKepaladesa/LurahseKabupaten
MuaroJambi,denganjudul:PerananKoperasiDalamMeningkatkan Pemerataan
Perekonomian Masyarakatdan Simulasi TentangMasalah koperasi DewasaInidan
Solusinya, tahun 2001.

45
A. Identitas Diri

1 NamaLengkap(dengangelar) Gina Fauzia, S.P.M.Si


2 JenisKelamin Perempuan
3 JabatanFungsional Assisten Ahli/ Dosen Kontrak
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 201708032001
5 NIDN
6 TempatdanTanggalLahir Jambi, 24 November 1982
7 E-mail Gifa.wom @gmail.com
9 NomorTelepon/HP 085266166861
10 AlamatKantor Kampus Pinang Masak Jln Raya Mendalo Darat
11 Nomor Telepon/Faks
12 LulusanyangTelahDihasilkan S-1=…orang;S-2=…orang; S-3=…orang
1. Kewarganegaraan
2. Pengantar Agroindustri
3. Pengantar Agribisnis
13. MataKuliahygDiampu 4. Pengantar Ilmu Ekonomi
` 5. Ekonomi Mikro
6. Ekonomi Pertanian
7. Pengembangan Masyarakat dll
B. Riwayat Pendidikan

S- S-2 S
NamaPerguruanTinggi 1
Univ. Jambi Univ. Jambi -
3
-
BidangIlmu Agribisnis Ekonomi Pertanian 3

TahunMasuk-Lulus 2005 2013

JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Analisis Komparasi Dampak Ekonomi


Pengolahan Keripik Pisang Pengolahan Lump menjadi
(Studi KAsus pada PT Sheet Angin (Studi Kasus
BAngau dan PT Wirandu) pada Kelompok Tani
Sejahtera Bersama
Mujhajirin)

NamaPembimbing/Promotor 1. Ir. Emy Kernalis, M.P 1. Prof.Dompak Napitulu,


2. Ir. Yusma Damayanti, M.Sc
M.Si 2. Prof.Suandi, M.Si

32
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Pendanaan
No. Judul Penelitian Tahun
Sumber Jmh (Rp. Juta)
1 Studi Kelayakan dari beberapa kegiatan LSM 15 2017
pengolahan Komoditi Kelapa Dalam
2 The Impact of Rubber Auction Market Toward ABS (CRC) 50 2017
Transmission Price For farmers in Jambi Province

3. Kajian Diversifikasi Komoditas Sayur-sayuran PNBP 20 2018


dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Perkotaan
di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
4. Strategi Pembentukan dan Pengembangan PNBP 20 2018
Kelembagaan Petani Kelapa Sawit Swadaya

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Judul Pengabdian
Tahun
Sumber Jmh (Rp. Juta)

1 Pendampingan Pengembangan Masyarakat Kab. MCA-I 100 2015-2016


Muaro Jambi (kerjasama Univ Atmajaya)
2 Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Tambang PNBP 40 2018
Tanpa Izin (PETI) di Desa Baru Pangkalan Jambu
Kabupaten Merangin
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun dari sumber
lainnya.
Lampiran F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Waktu dan
No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat

1 SEMIRATA BKS-PTN Dampak Pengolahan Lateks Cair 3-5 Juli 2018 di


menjadi Sheet Angin di Kabupaten Banten
Muaro Jambi (Studi kasus pada
kelompok tani sejahtera bersama)
2 SEMINAR NASIONAL Kajian Diversifikasi Komoditas 18-19 Oktober
Sayur-sayuran dalam Meningkatkan 2018
Pendapatan Petani Perkotaan di
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Jambi, 15 Februari 2019

Gina Fauzia, S.P.M.Si

32
30
PERILAKU PETANI TERHADAP PENANGKARAN BENIH PADI SEBAGAI USAHA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI LAHAN BEKAS PETI DI DESA BARU,
PANGKALAN JAMBU, KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI
Aulia Farida1*), Elwamendri2, Gina Fauzia3
1
Jurusan Agribisnis Universitas Jambi
2
Jurusan Agribisnis Universitas Jambi
3
Jurusan Agribisnis Universitas Jambi
*)
Aulia farida: Telp: +6281294497861
email: auliafarida82@yahoo.com

ABSTRAK

Alih fungsi lahan pertanian semkin sering terjadi. Maraknya kondisi seperti ini, semakin
menciptakan kemiskinan yang terus bertambah di pedesaan. Desa Baru Pangkalan Jambu yang
terdapat di kabupaten Merangin Provinsi Jambi adalah salah satu desa yang lahan pertaniannya
cukup banyak mengalami alih fungsi lahan. Lahan-lahan pertanian di desa ini, dijadikan sebagai
tambang emas (PETI), yang saat ini menyebabkan lahan menjadi rusak. Sejak tahun 2017,
masyarakat di desa Baru, mulai melakukan kegiatan reklamasi lahan, dengan cara mengolah
kembali sawah bekas PETI, sehingga bisa ditanam kembali. Keinginan mereka untuk
menghidupkan kembali lahan pertanian, karena mereka menyadari adanya keterikatan yang cukup
kuat antara masyarakat desa dengan pertanian. Pada tahun 2018 akhir, anggota kelompok tani,
mulai menjual hasil padi mereka menjadi beras yang telah kemas dengan cukup baik. Kegiatan
pengemasan hasil sawah mereka ini adalah salah satu bentuk kegiatan yang mereka lakukan guna
pengembangan BUMDES sebagai salah satu unit di dalamnya. Namun demikian, hasil usahatani
dari lahan bekas tambang ini, belum optimal dan belum mampu memenuhi kebutuhan petani
seutuhnya. Masyarakat mengharapkan adanya kegiatan usaha lain yang dapat meningkatkan
pendapatan mereka. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di desa ini adalah unit usaha
penangkaran benih. Adanya keinginan masyarakat desa Baru, untuk menciptakan unit usaha baru,
menjadikan penangkaran benih sebagai salah satu solusi usaha pada BUMDES.
Tujuan penelitian yang dilakukan ini antara lain: mengetahui perilaku petani terhadap
kegiatan pengembangan penangkaran benih di dalam usaha meningkatkan pendaptan mereka.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu evaluasi program.
Hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan penelitian Penangkaran benih padi di Pangkalan
Jambu, terdapat perbedaan perilaku antara petani responden yang mendapatkan perlakuan
pelatihan penangkaran benih dengan yang tidak mendapatkan perlakuan. Respon awal pada desa
Baru Pangkalan Jambu yang mendapatkan perlakuan lebih positif dibandingkan dengan responden
di desa Bungo tanjung, bahkan sebelum perlakuan diberikan. Terjadi perubahan pengetahuan pada
petani responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Terjadi perubahan afektif pada petani
responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Melihat respon positif, maka diperlukan
perhatian dan dukungan dari pemerintah terhadap pelaksanaan penangkaran benih padi.

Kata Kunci: Penangkaran Benih, Evaluasi Program, Lahan Bekas PETI


LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN

PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN


MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

OLEH:
Idris Sardi, SP, M.Si NIDN : 0018087004
Ir. Elwamendri, M.Si NIDN : 0009056706
Dr. Ir. A. Rahman, M.S NIDN : 0002035905
Siti Kurniasih, S.P.M.Si NIDN : 1605032003

Dibiayai oleh :
Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi pada
Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019 Nomor SP-DIPA- 042.01.2.400950/2019 Tanggal 07
Mei 2019

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
RINGKASAN

Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana 70%
warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini
mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi,
dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana
karet cenderung mulai ditinggalkan. Upaya mendorong petani untuk
mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet
merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat
berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka
meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh
warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan
keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya
rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam
menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani
dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru
mencakup dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan
untuk meningkatkan wawasan petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup
materi pengenalan dasar-dasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi
kelompoktani, fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang
kegiatan kelompoktani. Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu
petani dalam merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam
kelompoktani dengan cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan
tujuan bersama, perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan
struktur kelompoktani, perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan
rencana kegiatan kelompoktani.
Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah memberikan

i
wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik
dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan,
dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. Pelaksanaan kegiatan
diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa
aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok,
tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan
rencana kegiatan kelompok.

ii
PRAKATA

Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu sentra produksi karet di


Provinsi Jambi. Salah satu desa penghasil karet terbesat berada di Kecamatan
Mestong. Sebagai lokasi PPM, Tim memilih Desa Ibru Kecamatan Mestong
sebagai salah satu desa dengan mayoritas masyarakatnya memenuhi kebutuhan
hidup dari hasil mengelola komoditi karet, baik menyadap kebun sendiri maupun
kebun orang lain. Namun masyarakatnya masih bersifat eksklusif dalam
budidaya maupun panen karet. Kelompoktani yang dibuat pun lambat laun
kehilangan jati diri dan mati suri.
Salah satu cara untuk untuk menghidupkan kegiatan kelompoktani di
Desa Ibru adalah memotivasi dan memberikan penyuluhan kepada petani agar
mau aktif kembali dalam kegiatan kelompoktani. Karena berkelompok tidak
hanya sebagai suatu formalitas kegiatan saja tetapi juga melatih petani agar mau
berimprovisasi terhadap pengelolaan komoditi karet, baik pada tahap budidaya,
perawatan dan panen, serta dapat membantu petani lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak terutama
kepada Rektor dan Ketua LPPM Universitas Jambi atas kesempatan yang
diberikan. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Desa
Ibru Kecamatan Mestong, tokoh masyarakat dan masyarakat di Desa Ibru yang
telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini. Semoga
kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
di Desa Ibru.

Jambi, Oktober 2019

Tim Pelaksana PPM

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ i
RINGKASAN ……………………………………………………………. ii
PRAKATA ……………………………………………………………...... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi............................................................................ 1
1.2 Permasalahan Mitra ..................................................................... 2
II. TARGET DAN LUARAN ................................................................. 3
III. METODE PELAKSANAAN ............................................................. 5
3.1 Tujuan Khusus ............................................................................ 5
3.2 Kelompok Sasaran ...................................................................... 5
3.3 Tahapan atau Langkah-langkah yang ditempuh ........................... 5
3.4 Hasil yang diharapkan ................................................................. 6
3.5 Metode dan Pendekatan ............................................................... 6
3.6 Rancangan Evaluasi .................................................................... 7
3.7 Kontribusi Mitra .......................................................................... 8
3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program ................................................... 8
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 9
4.1 Kinerja LPM UNJA .................................................................... 9
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ........................................................ 9
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ........................................................... 10
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ......................................... 11
5.1. Gambaran Desa Ibru ……………………………………………. 11
5.2. Kegiatan Pengabdian …………………………………………… 15

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 25

iv
6.1. Kesimpulan ……………………………………………………... 25
6.2. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 26
Lampiran 1. Photo Kegiatan PPM ……………………………………….. 27
Lampiran 2. Panduan Diskusi Kelompok ………………………………... 30

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Permasalahan, Rencana Kerja dan Target Luaran ............................ 3
2. Rencana Target Capaian Luaran ...................................................... 4
3. Jenis Kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM ............ 5
4. Anggota Tim Pelaksana ................................................................... 10
5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota ........................................................... 12
6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru ................................................... 12
7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga …………………………….. 13
8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru …… 14
9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru … 15
10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM ……………………….. 16

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Photo-photo Kegiatan PPM ........................................................... 27
2. Panduan Diskusi ........................................................................... 31
3. Materi Penyuluhan Kelompok …………………………………….
4. Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota ................................
5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dengan mitra ....................

vii
I. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana
masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan
mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa
sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50%
warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik pribadi)
dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun demikian,
menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik lahan juga
sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet dari lahan
sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari seluruh kebun
karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah berumur di atas 10 tahun
dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek pemenuhan kebutuhan
hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet.
Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai
situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak
bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks
saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga yang
sangat rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan dinilai memadai
untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga jual Rp. 20.000,-
/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke komoditi lain yang
harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi andalan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah komoditi kelapa sawit yang sudah
dikelola oleh sebagian warga desa sekitar. Gejala ini terutama terlihat pada warga
desa yang memiliki modal dimana pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk
mengelola komoditimkelapa sawit.
Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya mengandalkan
komoditi karena dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk beralih ke komodi
lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak didukung oleh
ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi karet tidak dapat
1
diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu warga desa sangat
membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan pendapatan terutama dari
komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal tersebut, kerjasama petani adalah
hal pokok untuk mengembangkan gagasan dalam rangka pencapaian taraf
kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa memerlukan wadah dimana warga
desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi peran serta menyatukan kekuatan dalam
mencapai kemajuan bersama. Bertitik tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan
adanya upaya-upaya melakukan pengorganisasian masyarakat terutama bagi petani
dalam memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi.

1.2. Permasalahan Mitra


Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa
warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh
masyarakat Desa Ibru, yaitu :
1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas
pokok dan fungsi kelompoktani.
2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah
pengelolaan kelompoktani.
3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam
melakukan aktivitas produksi.

2
II. TARGET DAN LUARAN

Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan tujuan, tugas pokok dan
fungsi kelompoktani.
2. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan struktur dan aturan
kelompoktani.
3. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan rencana kegiatan
kelompoktani.
Adapun target dan luaran dirumuskan berdasarkan permasalahan dan rencana kerja
PPM seperti dituangkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Permasalahan, Rencana Kerja, dan Target Luaran
No Bidang dan Permasalahan Rencana Kerja Target Luaran
1 Perumusan Tujuan 1. Penyuluhan pengenalan Naskah rumusan
Kelompok Tani dasar dasar kelompok tujuan kelompok tani
2. Diskusi inventarisasi
tujuan berkelompok
3. Diskusi perumusan tujuan
bersama
2 Perumusan Tugas Pokok dan 1. Penyuluhan arti penting Naskah tata kerja
Fungsi Kelompok Tani keberadaan dan fungsi kelompok tani
kelompok tani
2. Diskusi perumusan tugas
pokok dan fungsi
kelompok tani
3 Perumusan Struktur dan 1. Penyuluhan fungsi 1. Model Struktur
Aturan Kelompok Tani struktur dan dasar dan susunan
penyusunan aturan personalia
kelompok tani penguru
2. Diskusi perumusan kelompok tani
struktur kelompok tani 2. Naskah tata aturan
3. Diskusi perumusan tata kelompok tani
aturan kelompok tani
4 Perumusan rencana kegiatan 1. Penyuluhan bidang Naskah rencana
kelompok tani kegiatan kelompok tani kegiatan kelompok
2. Diskusi perumusan tani
rencana kegiatan
kelompok tani

3
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah aktifnya
kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan aktivitas
produksi, penguatan kelompoktani yang didukung oleh keberadaan instrumen
penyelenggaraan kegiatan kelompok, keberlangsungan aktivitas produksi pertanian
yang didukung oleh berbagai kegiatan kelompoktani yang terencana, dan tercapai
kerjasama yang berkesinambungan antara Fakultas Pertanian Universitas Jambi
dengan masyarakat Desa Ibru. Berikut dapat dilihat beberapa indicator untuk melihat
capaian luaran dari kegiatan PPM seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rencana Target Capai Luaran
No Jenis Luaran Indikator
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Draf
2 Publikasi pada media massa (cetak/online) Tidak ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang Tidak ada
ekonomi
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak ada
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat Ada
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekaya social, system, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada

4
III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Tujuan Khusus


Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan
aktivitas produksi.
2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan
mengembangkan komoditi yang dapat meningkatkan sumber pendapatan keluarga
petani

3.2. Kelompok Sasaran


Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada
di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I,
kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi,
kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.

3.3. Tahapan atau langkah-langkah yang ditempuh


Kegiatan pengabdian ini sesuai dengan tujuan, maka ada beberapa langkah
yang akan dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Penyuluhan pengenalan dasar-dasar Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
kelompok
2 Diskusi inventarisasi tujuan - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
berkelompok - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
3 Diskusi perumusan tujuan bersama - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
4 Penyuluhan arti penting Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
keberadaan dan fungsi
5 kelompoktani
Diskusi perumusan tugas pokok - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
dan fungsi kelompoktani - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
6 Penyuluhan fungsi struktur dan Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
dasar penyusunan aturan kelompok
7 Diskusi perumusan struktur - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
kelompoktani - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
8 Diskusi perumusan tata aturan - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
kelompoktani - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi

5
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
9 Penyuluhan bidang kegiatan Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
kelompoktani
10 Diskusi perumusan rencana kegiatan - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
kelompoktani - Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
11 Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana PPM

3.4. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :
1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani.
2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Munculnya gagasan kratif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani sebagai
media kerjasama petani.

3.5. Metode dan Pendekatan


Untuk mencapai kegiatan PPDM Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Propinsi
Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan, antara lain :
1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan
masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan dan
evaluasi program kegiatan.
2. Model Comumunity Development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat
secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur
paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini.
4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai sarana
transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat.
Berbagai cara pemberdayaan dan introduksi dan penguatan kelembagaan yang
berlangsung selama ini selalu mengalami jalan buntu, dan sebagian hasilnya tidak
dapat dinikmati oleh masyarakat desa. Ironisnya begitu proyek selesai, hasil
“pembinaan” itupun selesai pula. Kenyataan di lapangan masalah tersebut berawal
dari “pemaksaan kehendak” dari atas (top-down), jadi bukanlah program atau
kegiatan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat (buttom-up).

6
Metode yang ingin dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah Community base
local knowledge practice melalui asistensi dan pelatihan pembuatan rancangan
anggaran keuangan untuk keperluan reklamasi dan pelatihan pemb uatan proposal
pengajuan dana kepada pihak pendana sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
Dengan demikian, metode yang akan diterapkan adalah keinginan masyarakat.
Artinya metode ini berakar dari kemauan dan keinginan masyarkat, tim hanya
bersifat sebagai fasilitator untuk memperkuat dasar dan mempercepat kegiatan
perekonomian kecil yang telah ada dan dibangun oleh masyarakat. Pada intinya,
metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah :
1. Penyuluhan.
2. Pelatihan.
3. Pendampingan.
4. Evaluasi.
5. Monitoring.
Selain itu Metode ceramah digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan. Ceramah akan di lengkapi dengan materi presentasi yang direncanakan
akan ditempilkan menggunakan LCD proyektor. Selain menampilkan materi melalui
proyektor, masyarakat peserta pertemuan juga akan mendapatkan bahan bacaan
sehingga setelah mereka mengikuti pertemuan dapat melihat kembali di tempat
masing-masing. Setelah kegiatan ceramah selesai dilaksanakan, peserta akan diberi
kesempatan mengajukan pertanyaan kepada tim pelaksana pengabadian terutama
berkaitan dengan hal-hal yang belum dipahami dengan baik. Metode kelompok
diskusi terarah (focuss group discussion/FGD) akan difasilitasi oleh Tim
Pengabdian.

3.6. Rancangan Evaluasi


Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik melalui
kunjugan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi kegiatan akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat perkembangan
manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap kegiata kelompoktani.
Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan metode monitoring

7
partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi.

3.7. Kontribusi Mitra


Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah :
1. Mengumpulkan seluruh masyarakat yang bisa diajak untuk diskusi dan menerima
materi penyuluhan.
2. Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan diskusi
3. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan diskusi

3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode :
1. Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat desa
mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan
2. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
kelompoktani.

8
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi


Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) Universitas Jambi mengarahkan
program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat desa. Penerapan
kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, peternakan,
ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan
oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi, rencana program PPM
yang diusulkan ini berupa penguatan Kelompoktani di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
Provinsi Jambi.

4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian


Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para pelaksana
program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi
keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi
kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa
berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan.
Ketua dan anggota berlatar belakang bidang sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian yang
dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji
persoalan sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian. Selain itu mata kuliah yang diampu pada
pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat
yaitu ilmu sosiologi, ekonomi pertanian, dan pengembangan masyarakat.
Ketua tim berlatarbelakang akademik di bidang agribisnis khususnya di bidang ilmu
sosiologi pedesaan dan penyuluhan yang mengampu mata kuliah sosiologi pedesaan, sosiologi
ekonomi, ekologi manusia, komunikasi pertanian, psikologi sosial, dan pengembangan
masyarakat agribisnis. Anggota tim pengusul terdiri dari 4 orang dosen yang berlatar belakang
akademis dengan keahlian di bidang agribisnis dan penyuluhan pertanian seperti terlihat pada
Tabel 4.

9
Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana menurut jabatan dan keahlian
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Idris Sardi, SP, M.Si Ketua Sosiologi Pedesaan
2 Ir. Elwamendri, M.Si Anggota1 Ekonomi Pertanian
3 Dr. Ir. A. Rahman, M.S Anggota 2 Ekonomi Pertanian
4 Siti Kurniasih, SP, M.Si Anggota 3 Komunikasi Pertanian

4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi

Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada


masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki oleh
Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283
m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium (4.979 m2) dan
ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh
Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi dan divisi data.

10
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1 Gambaran Desa Ibru


5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru
Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas wilayah
+ 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka Makmur dan
dusun Bakti Jaya, berbatasan dengan desa Sungai Landai di sebelah timur dan utara, di sebelah
selatan berbatasan dengan desa Suka Damai dan provinsi Sumatera Selatan kemudian sebelah
barat berbatasan dengan desa Nyogan.
Desa ibru secara administratif berada di kecamatn mestong kabupaten muaro jambi
provinsi jambi. Desa ibru terdiri dari 4 RT dan 2 dusun. Desa ini memiliki luas wilayah +
1.828,57 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Timur dengan : Desa Sungai Landai
- Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Landai
- Sebelah Selatan dengan : Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan
- Sebelah Barat dengan : Desa Nyogan
Aspek pemanfaatan lahan atau keruangan Desa Ibru meliputi :
- Kebun Karet : 860 Ha.
- Kebun Sawit : 56 Ha
- Lahan pemukiman : 43 Ha.
- Perkantoran : 0,5 Ha
- Pemakaman : 1,5 Ha
- Kolam : 3 Ha
- Pertanian : 15 Ha
- Lain-lain : 849,57 Ha
Keadaan topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran yang
mempunyai iklim kemarau, panca roba, dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa Ibru. Sebagai desa yang terletak di
wilayah dataran mengakibatkan desa ini memiliki lahan yang layak untuk dijadikan sebagai
daerah perkebunan dan industri.

11
Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi suka makmur yang meliputi RT 1 sampai dengan RT
2 dan dusun Bakti Jaya yang terdiri dari RT 3 sampai dengan RT 4. Kawasan pemukiman dusun
suka makmur merupakan kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi dikawasan jalan lintas
sumatera. Penduduk yang bermukim disini pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani
dan perdagangan/toko, warung nasi serta jasa. Rumah penduduk dilokasi ini umumnya berjejer
dipinggir jalan. Sedangkan kawasan pemukiman dusun bakti jaya relatif berada jauh ke dalam
desa, umumnya masyarakat di dusun bakti jaya ini bermata pencaharian sebagai petani dan ada
juga sebagian yang bermata pencaharian sebagai pedagang.
Kabupaten Muaro Jambi merupakan Kabupaten yang terletak Hinterland mengelilingi Kota
Jambi. Desa Ibru sendiri berbatasan dengan Sumatera Selatan, namun jarak Desa Ibru ke ibukota
kabupaten sejauh 85 km dapat dilihat pada Table 5.
Tabel 5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota
Ibu Kota
Jarak (km) Desa Ibru Ibu Kota Kec. Ibu Kota Kab.
Prov.
Desa Ibru 0 22 85 38
Ibu Kota Kec. 22 0 63 22
Ibu Kota Kab. 85 63 0 35
Ibu Kota Prov. 38 22 35 0

5.1.2 Keadaan Demografi Desa Ibru


Jumlah penduduk Desa Ibru adalah 758 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan
perempuan 363 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 209. Tingkat pertumbuhan penduduk Desa
Ibru dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru

Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
Jumlah penduduk tahun ini 395 orang 363 orang
Jumlah penduduk tahun lalu 328 orang 296 orang
Persentase pertumbuhan 20.43 % 22.64 %

12
Dilihat dari pertumbuhan kepala keluarga, data kependudukan tahun terakhir memperlihatkan
bahwa kepala keluarga laki-laki mengalami penurunan sedangkan kepala keluarga perempuan
mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga
Jumlah KK Laki-laki KK Perempuan Jumlah Total
Jumlah Kepala Keluarga tahun ini 189 KK 20 KK 209 KK
Jumlah Kepala Keluarga tahun lalu 193 KK 14 KK 207 KK
Prosentase Perkembangan -2.07 % 42.86 %
Sumber : Data Laporan Rekapitulasi Jumlah Penduduk Pemerintahan Desa Ibru
Persebaran penduduk di Desa Ibru relatif merata, secara absolut jumlah penduduk pada
tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang, namun karena luas wilayah masing-
masing RT berbeda maka tingkat kepadatan penduduknya terlihat beda pada tahun 2014. RT 02
merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi di wilayah Desa Ibru.
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda. Indikasi ini
tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun merupakan yang
terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur 25 - 30 yaitu 208 jiwa.
Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih
sedikit dibandingkan laki-laki.

5.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Ibru Mestong


Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan
kualitas manusia harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Ibru cukup baik
dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada
umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong
tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan
pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan
lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat
mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi

13
yang lebih maju. Tabel 8 menunjukan kondisi jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di
Desa Ibru.
Tabel 8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru

No Keterangan Jumlah (jiwa)

1 Tamat SD 289
2 Tamat SMP 52
3 Tamat SMA 117
69
4 S1/ Strata 1 31
5 Tidak tamat SD 0
6 Tidak tamat SMP 289
7 Buta Huruf 4

Data Tabel 8 menunjukkan bahwa di Ibru kebanyakan penduduk yang tidak sekolah dan
putus sekolah yaitu sebesar 289, kemudian yang memiliki bekal pendidikan pendidikan dasar
289. Sementara yang pendidikan di Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 52 jiwa dan yang
berpendidikan Sekolah Menengah Atas 117 jiwa, berpendidikan perguruan Tinggi hanya 31
jiwa.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Ibru antara lain dapat dilihat dari
status kesehatan serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai
melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya
angka kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk. Penduduk Desa Ibru 99% memeluk
agama Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan
khususnya agama Islam sangat berkembang dengan baik.
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan dan
keberhasilan pembangunan Desa Ibru. Wanita dan anak dari komposisi penduduk desa Ibru, pada
tahun 2016 jumlah penduduk wanita mencapai 337 jiwa atau sekitar 49,60 % dari total penduduk
berjumlah 692 jiwa, Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan
anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya partisipasi kaum
perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang
seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.
Dari aspek budaya, masyarakat Desa Ibru menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan
adat istiadat yang diwarisi dari para leluhur. Hal ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya

14
serta kearifan lokal pada setiap prosesi pernikahan, khitanan, panen raya, serta prosesi cuci
kampung jika salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat. Lembaga
yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan adat-istiadat dan budaya lokal ini
adalah Lembaga Adat desa Ibru (LAD).
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami peningkatan.
Hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan
walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil
usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah seperti
dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Tabel 9 memperlihatkan situasi jumlah
penduduk Desa Ibru menurut keragaman mata pencaharian.
Tabel 9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru

No Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase dari Jumlah Penduduk

1 Perkebunan Sawit 54 1,58 %


2 Perkebunan karet 862 25,58 %
3 Peternak Kerbau 10 0,40 %
4 Peternak kambing 6 0,97 %
5 Pandai besi 1 0,39 %
6 Pedagang 22 0,58 %

Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini
dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan
memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti
dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok tani
yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan ayam
kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.

5.2 Kegiatan Pengabdian


5.2.1 Persiapan Kegiatan PPM
Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Pengorganisasian Kelompok tani di
Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut:

15
1. Rapat Koordinasi Tim
Pengabdian Masyarakat Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan pada hari Senin, 29 Juli 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim
pengabdian masyarakat guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan.
2. Koordinasi Tim Pengabdian
Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan
aparatur Desa Ibru Mestong dilakukan dengan langsung menemui aparatur Desa Ibru Mestong
pada tanggal 30 sampai 31 Juli 2019. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi
dengan aparatur desa dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas
tentang kegiatan pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada
hari kedua tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan
sekretaris desa untuk membicarakan maksud dan tujuan dari pendampingan ini.
3. Pembuatan Instrumen
Instrumen kegiatan pengabdian meliputi panduan pengumpulan data desa, materi
penyuluhan, dan panduan diskusi kelompok. Keberadaan instrument ini merupakan panduan
utama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian.

5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan PPM


Kegiatan PPM dilaksanakan dalam waktu enam bulan dengan uraian kegiatan berdasarkan
waktu sebagaiman terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM
Bulan
Februari Maret April Mei Agustus September
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan Proposal X X

2 Survei Awal X X X

3 Sosialisasi, X X X X
Perumusan,
Penyusunan,
4 Penyuluhan, X X X X X X
Pendampingan,
Evaluasi
5 Penyusunan laporan X X X X

6 Publikasi X
(mediaonline)

16
5.3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

5.3.1. Kegiatan Penyuluhan Kelompok


Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok
Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai bagian
dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar anggota dalam
kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya berlandaskan pada syarat
jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud sekumpulan orang yang setiap
anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain. Kesamaan yang membangun kelompok
terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan
hanya memiliki kedekatan secara fisik pada saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan
penyuluhan oleh PPL. Berbagai prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk
mewujudkan fungsi kelompok sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong
keberadaannya dalam kelompok sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan
sebuah agregasi, kolektivitas, dan kategori.
Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota
kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang tidak
dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya motivasi untuk
bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah yang sama untuk
bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah tersebut. Dengan
demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan merasa menjadi bagian dari
kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya kepentingan yang sama dan rasa
ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah
yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara individual.

Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani


Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk untuk
memperoleh bantuan dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan aktivitas
produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani hanya difungsikan sebagai media
untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada petani yang tergabung dalam
kelompoktani. Hal ini mengakibatkan kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua

17
aktivitas tersebut tidak ada. Selain itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika
ada kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat.
Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak untuk
menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk menerima dan
menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2 kepentingan, yaitu :
1. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah
yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk peningkatan
produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kepada petani yang
dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan tidak bersifat individual’ Oleh
karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai media kerjasama petani dalam
menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah sehingga mampu mendorong terjadinya
peningkatan produksi seperti tracktor untuk memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok
padi untuk mengurangi resiko kehilangan hasil panen dan sebagainya.
2. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian merupakan
salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan memaksimalkan
pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian inovasi pertanian dari
sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian yang telah dirancang secara
sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih mengarah pada komunikasi kelompok
dengan menggunakan berbagai media komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi
verbal, meskipun PPL juga menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan
komunikasi kelompok dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi
pertanian yang diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam
memacu terjadinya peningkatan produksi pertanian.
Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami bahwa
fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai media
komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan
kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan memperoleh inovasi
pertanian.

Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok

18
Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan
kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati suri”
yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil penjajakan di
lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam kelompoktani disebabkan oleh
factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan kelompok yang mencakup tujuan
kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan penyaluran bantuan pemerintah, struktur
kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan yang ada tidak dipahami oleh anggota
kelompoktani. Struktur kelompoktani yang dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua,
sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur
kelompoktani tidak memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya
kebingungan dalam merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya
menunggu arahan para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan
kegiatan kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat
aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi kendala
dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam memahami posisi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar kelompoktani. Kedua
produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai prasyarat administrasi yang
harus ada dalam pembentukan kelompoktani.
Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok
biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani dipandang
cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota dalam melaksanakan
berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan administrasi kelompok. Hal ini
didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas gotong royong dan belum mengarah pada
aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan struktur kelompok yang kompleks seperti yang
banyak dijumpai dalam kelompoktani lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi.
Keberadaan aturan kelompok sebagai instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa
berfungsi dengan baik harus ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh
anggota kelompok dan aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota
kelompok.

Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani

19
Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan anggota untuk
menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya kebutuhan yang tidak
mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak dapat dipecahkan secara
individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama dalam sebuah wadah yang
kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan membentuk kelompoktani kebanyakan
tidak muncul dari petani melainkan berasal dari dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan
bersama kelompoktani sulit dirumuskan pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani
kebanyakan berwujud sebagai tujuan praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang
bersifat temporer seperti dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima
bantuan, menyalurkan bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani
dirumuskan sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan
meningkatkan aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh
inovasi pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil
produksi pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut.
Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani dalam
melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi utama dan
komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola pemanfaatan lahan
pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong, penanganan pasar komoditi ke
arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual komoditi, dan peningkatan kapasitas petani
dalam melalukan aktivitas produksi melalui pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan
lain seperti penanganan aspek permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek
pemenuhan kebutuhan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian
merupakan bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan
kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek pertanian
yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi pertanian yang pada
proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

5.3.2. Diskusi Penguatan Kelompok


Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok

20
Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya keragaman yang
mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota kelompoktani. Beberapa tujuan
berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal,
supaya mudah dalam mengelola kebun, supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat
memperoleh pengetahuan baru, karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat
dalam bertani. Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani
dihadapkan pada kebutuhan dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi,
penanganan pasar komoditi, peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan
aktivitas produksi pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam
merumuskan tujuan bersama kelompoktani.

Materi 2. Perumusan tujuan bersama


Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan berbagai
bidang kegiatan kelompoktani. Oleh karenanya perumusan tujuan kelompoktani menjadi hal
yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap keragaman tujuan berkelompok
seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani dirumuskan petani sebagai wadah
kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian dan media komunikasi untuk
meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian.

Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani


Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan minimnya
pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya dipahami sebagai
media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani mengenai tugas pokok
dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah memperoleh wawasan mengenai
kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan kepada petani sebelumnya terpusat pada
aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi pertanian yang didominasi oleh teknologi
budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi, tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan
sebagai berikut :
1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong
kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

21
yang mendorong mendorong peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas
produksi.
2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media komunikasi pertanian.

Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani


Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang dibutuhkan
anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani proses komunikasi
dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan administrasi kelompok,
dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang masing-masing diterjemahkan
sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan demikian struktur kelompoktani dapat
digambarkan sebagai berikut :

Ketua

Sekretaris Bendahara

Anggota (Petani)

Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja kelompok,


mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok, menjembatani proses
komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas mengurus administrasi kelompok,
mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara
bertugas mengelola dana yang diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan
kelompok.

Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani


Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh anggota
kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan yang bisa dijadikan
rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok. Aspek pengendalian social

22
dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika (standar moral), dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang perlu diatur dalam kelompok menurut
anggota kelompoktani antara lain :
1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok.
2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok.
3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas masalah yang
dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian.
4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk
pengembangan kegiatan kelompok.
5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah desa dan PPL
serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kegiatan
kelompok.
6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan pencabutan
status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang ditetapkan dalam pertemuan
kelompok.

Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani


Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok, beberapa
rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain :
1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan, staus lahan
garapan, dan komoditi yang diusahakan.
2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui kerjasama dengan PPL
setempat.
3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan bantuan
penanganan kepeda Dinas Pertanian.
4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi untuk
pengembangan komoditi karet.
5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk memaksimalkan
pemanfaatan lahan.
6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi melalui
pengembangan industry pengolahan.

23
7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim Pengabdian
Masyarakat dari Universitas Jambi.

24
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan mengenai
kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan,
tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara
memadai.
2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan
beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas
pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan
kelompok.

6.2 Saran
Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias disarankan antara lain :
1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola kelompoktani, materi
penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen kelompok dan tidak hanya terpusat
pada aspek transformasi teknologi dan inovasi.
2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan penting digagas
pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan kelompoktani.

25
DAFTAR PUSTAKA

Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta.

Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung.

Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta.

Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta.

Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta.

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta.

Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung.

Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES Jakarta.

Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1. Airlangga Jakarta.

Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga Jakarta.

Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta.

Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.

Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara Jakarta.

26
Lmpiran 1. Photo-photo Kegiatan PPM

Photo 1. Penyuluhan Mengenai Kelompok pada Kelompoktani

Photo 2. Diskusi Kelompok yang difasilitasi oleh Tim PPM

27
Photo 3. Pengarahan Tim PPM pada mahasiswa yang akan membantu pengumpulan data

Photo 4. Kegiatan mahasiswa yang membantu pengumpulan data di lapangan

28
Photo 5. Photo bersama Tim PPM dengan beberapa anggota kelompoktani di Desa Ibru

Photo 6. Photo bersama Tim PPM dari Unja dengan Kepala Pondok Pesantren di Desa Ibru

29
Lampiran 2.

PANDUAN DISKUSI
PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG
KABUPATEN MUARO JAMBI

A. Iventarisasi tujuan berkelompok


1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan berkelompok
2. Ajak peserta diskusi untuk menelaah tujuan yang sama dan tujuan yang berbeda
3. Ajak peserta diskusi untuk menyandingkan dan mengemas keragaman tujuan menjadi
tujuan kelompok.

B. Perumusan tujuan bersama


1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan yang ingin mereka capai
2. Ajak peserta dikskusi untuk menelaah tujuan yang sama dari setiap peserta diskusi
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tujuan bersama dari keragaman tujuan yang telah
dikemukakan
4. Jelaskan kepada peserta diskusi bahwa tujuan bersama ini merupakan landasan dalam
merumuskan kegiatan kelompoktani

C. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani


1. Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa yang seharusnya menjadi tugas pokok dan
fungsi kelompoktani
2. Ajak peserta diskusi untuk menelaah apakah dari pendapat mereka tergambar bahwa tugas
pokok dan fungsi kelompoktani sebagai media kerjasama bagi petani
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tugas pokok dan fungsi kelompoktani sesuai dengan
yang menjadi harapan peserta diskusi

D. Perumusan struktur kelompoktani


1. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja komponen pengurus yang
dubutuhkan dalam kelompoktani

30
2. Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja tugas dari masing-masing komponen
pengurus yang dikemukakan
3. Ajak peserta diskusi untuk menggambarkan struktur kelompok sebagaimana yang menjadi
pemahaman peserta diskusi

E. Perumusan tata aturan kelompoktani


1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja aturan yang diperlukan dalam
kelompok
2. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis sanksi apa saja yang diberikan jika
terjadi pelanggaran aturan kelompok
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan dan menyepakati aturan kelompok sesuai dengan
kebutuhan kelompok

F. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani


1. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis kegiatan apa saja yang perlu dilakukan
kelompoktani sesuai dengan tujuan bersama petani dalam berusahatani
2. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan prioritas kegiatan kelompok sesuai dengan jenis
kegiatan yang telah dikemukakan
3. Ajak peserta diskusi untuk menganalisis kelayakan setiap kegiatan kelompok yang telah
dirumuskan dilihat dari factor pendukung dn factor penghambat
4. Ajak peserta diskusi untuk menentukan rencana kegiatan kelompok tani yang dinilai layak
dan meungkinkan untuk dilaksanakan.

31
Peta (Sketsa) Desa Ibru
Dokumentasi Kegiatan
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU
KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

Idris Sardi, A. Rahman, Elwamendri, Siti Kurniasih


idrissardi@unja.co.id

Abstrak : Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana
70% warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini
mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi,
dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana
karet cenderung mulai ditinggalkan. Upaya mendorong petani untuk
mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet
merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat
berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka
meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh
warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan
keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya
rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam
menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani
dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan. Kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru mencakup dua kategori yaitu
penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan wawasan
petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup materi pengenalan dasar-
dasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani, fungsi struktur
dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang kegiatan kelompoktani.
Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu petani dalam
merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam kelompoktani dengan
cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan tujuan bersama, perumusan
tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan struktur kelompoktani,
perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan rencana kegiatan
kelompoktani. Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah
memberikan wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya
kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya,
struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai.
Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu
merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok
diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur
kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.

1
Keyword: Kelompoktani, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan,
rencana kegiatan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana
masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan
mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa
sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50%
warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik
pribadi) dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun
demikian, menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik
lahan juga sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet
dari lahan sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari
seluruh kebun karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah
berumur di atas 10 tahun dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek
pemenuhan kebutuhan hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet.
Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai
situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak
bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks
saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga
yang tergolong rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan
dinilai memadai untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga
jual Rp. 20.000,-/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke
komoditi lain yang harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi
andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah
komoditi kelapa sawit yang sudah dikelola oleh sebagian warga desa sekitar.
Gejala ini terutama terlihat pada warga desa yang memiliki modal dimana
pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk mengelola komoditi kelapa sawit.
Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya
mengandalkan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk

2
beralih ke komoditi lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak
didukung oleh ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi
karet tidak dapat diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu
warga desa sangat membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan
pendapatan terutama dari komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal
tersebut, kerjasama petani adalah hal pokok untuk mengembangkan gagasan
dalam rangka pencapaian taraf kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa
memerlukan wadah dimana warga desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi
peran serta menyatukan sumberdaya dalam mencapai kemajuan bersama. Bertitik
tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan adanya upaya-upaya melakukan
pengorganisasian masyarakat terutama bagi petani dalam memperbaiki,
mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi komoditi yang menjadi
andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.

Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan
aktivitas produksi.
2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan
mengembangkan komoditi yang menjadi andalan pemenuhan kebutuhan hidup.

Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa
warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh
masyarakat Desa Ibru, yaitu :
1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas
pokok dan fungsi kelompoktani.
2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah
pengelolaan kelompoktani.
3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam
melakukan aktivitas produksi.

3
Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :
1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani.
2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Munculnya gagasan kreatif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani
sebagai media kerjasama petani.

METODE PELAKSANAAN

Lokasi dan Waktu


Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro
Jambi Provinsi Jambi. Desa ini dipilih atas pertimbangan bahwa warga desa sebagian
besar masih mengusahakan komoditi karet yang merupakan komoditi andalan Provinsi
Jambi dan sebagian warga sudah tergabung dalam kelompoktani yang sudah lama tidak
aktif dalam menjalankan fungsinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli –
September 2019.

Kelompok Sasaran
Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada di
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I,
kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi,
kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.

Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi.
Adapun materi penyuluhan dan diskusi dapat dilihat pada Tabel 1.

4
Tabel 1. Materi kegiatan penyuluhan dan diskusi pada kelompoktani sasaran
No Materi
Penyuluhan Diskusi
1 Pengenalan dasar-dasar Inventarisasi tujuan berkelompok
kelompok
2 Arti penting keberadaan dan Perumusan tujuan bersama
fungsi kelompoktani
3 Fungsi struktur dan dasar Perumusan tugas pokok dan fungsi
penyusunan aturan kelompok kelompoktani
4 Bidang kegiatan kelompoktani Perumusan struktur kelompoktani
5 Perumusan tata aturan kelompoktani
6 Perumusan rencana kegiatan
kelompoktani

Metode dan Pendekatan


Untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Ibru
Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan
sebagai berikut :
1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan
masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan
dan evaluasi program kegiatan.
2. Model Comumunity Development yaitu pendekatan yang melibatkan
masyarakat secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur
paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini.
4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai
sarana transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan
masyarakat.

Rancangan Evaluasi
Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik
melalui kunjungan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi

5
kegiatan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat
perkembangan manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap
kegiata kelompoktani. Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan
metode monitoring partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada
Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
a. Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat
desa mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan
b. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
kelompoktani.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Desa Ibru


Desa Ibru secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi. Desa Ibru memiliki luas wilayah + 1.828,57 ha yang terbagi ke
dalam dua wilayah dusun yaitu dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya serta terbagi
ke dalam empat RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Landai.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Landai.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nyogan.
Keadaan Topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran.
Dengan pola pemanfaatan ruang wilayah desa sebagai berikut :

- Perkebunan karet : 860 ha.


- Perkebunan kelapa sawit : 56 ha
- Areal pemukiman : 43 ha.
- Areal perkantoran : 0,5 ha
- Areal pemakaman : 1,5 ha
- Areal kolam budidaya : 3 ha

6
- Areal pertanian : 15 ha
- Penggunaan lain-lain : 849,57 ha
Mobilitas warga ke luar desa tergolong cukup tinggi dan mudah yang didukung
oleh letak desa dan sarana transportasi yang tergolong memadai. Jarak (orbitasi) Desa
Ibru ke Ibukota kecamatan, kabupaten, dan provinsi adalah sebagai berikut :
- Jarak Desa Ibru ke ibukota kecamatan : 22 km
- Jarak Desa Ibru ke ibukota kabupaten : 85 km
- Jarak Desa Ibru ke ibukota provinsi : 38 km
Desa Ibru memiliki jumlah sebanyak 758 yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan
perempuan 363 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 209 kk. Dalam kurun
waktu satu tahun terakhir, Desa Ibru mengalami perkembangan penduduk laki-laki
sebesar 20,43 % dan penduduk perembuan sebesar 22,64 % dengan kepadatan penduduk
tergolong sangat jarang yaitu 1 jiwa/ha. Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru
didominasi penduduk usia muda yang terlihat dari rasio penduduk usia kelompok umur
wajib belajar 9 tahun berjumlah 122 jiwa dan kelompok umur 25 - 30 berjumlah 208
jiwa. Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Ibru menunjukkan bahwa
penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
Penduduk Desa Ibru dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar tidak tamata
SD dan tidak tamat SMP seperti diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Ibru Bedasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)
1 Tamat SD 289
2 Tamat SMP 52
3 Tamat SMA 117
4 S1/ Strata 1 31
5 Tidak tamat SD 0
6 Tidak tamat SMP 289
7 Buta Huruf 4

Penduduk Desa Ibru 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan beragama
kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama Islam sangat berkembang
dengan baik. Dari segi mata pencaharian, penduduk Desa Ibru sebagian besar memiliki
mata pencaharian di sector pertanian dengan komoditi dominan yang diusahakan adalah
karet seperti dperlihatkan dominannya penduduk yang memiliki mata pencaharian di
sector perkebunan karet yang dapat dilihat pada Tabel 3.

7
Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian

No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)

1 Perkebunan Sawit 54
2 Perkebunan karet 862
3 Peternak Kerbau 10
4 Peternak kambing 6
5 Pandai besi 1
6 Pedagang 22

Komoditi karet merupakan komoditi penting bagi penduduk Desa Ibru karena
sebagian besar aspek pemenuhan kebutuhan hidup ditopang dari hasil mengusahakan
komoditi karet. Persoalan harga yang selalu mengalami fluktuasi dan tingginya serangan
penyakit jamur akan putih pada komoditi merupakan masalah utama yang dihadapi oleh
penduduk Desa Ibru untuk mempertahakan kelangsungan pengelolaan komoditi karet
yang saat ini masih dijadikan komoditi andalan.

Kegiatan Penyuluhan Kelompok


Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok
Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai
bagian dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar
anggota dalam kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya
berlandaskan pada syarat jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud
sekumpulan orang yang setiap anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain.
Kesamaan yang membangun kelompok terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama
petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan hanya memiliki kedekatan secara fisik pada
saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan penyuluhan oleh PPL. Berbagai
prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk mewujudkan fungsi kelompok
sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong keberadaannya dalam kelompok
sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan sebuah agregasi, kolektivitas,
dan kategori.
Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota
kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang

8
tidak dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya
motivasi untuk bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah
yang sama untuk bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan
masalah tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan
merasa menjadi bagian dari kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya
kepentingan yang sama dan rasa ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi
kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara
individual.

Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani


Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk
untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan aktivitas produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani
hanya difungsikan sebagai media untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan
pemerintah kepada petani yang tergabung dalam kelompoktani. Hal ini mengakibatkan
kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua aktivitas tersebut tidak ada. Selain
itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika ada kegiatan penyuluhan
pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat.
Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak
untuk menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk
menerima dan menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2
kepentingan, yaitu :
a. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi
masalah yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan
untuk peningkatan produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan
bantuan kepada petani yang dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan
tidak bersifat individual’ Oleh karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai
media kerjasama petani dalam menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah
sehingga mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi seperti tracktor untuk
memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok padi untuk mengurangi resiko
kehilangan hasil panen dan sebagainya.
b. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan
memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian

9
inovasi pertanian dari sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian
yang telah dirancang secara sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih
mengarah pada komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai media
komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi verbal, meskipun PPL juga
menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan komunikasi kelompok
dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi pertanian yang
diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam memacu
terjadinya peningkatan produksi pertanian.
Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami
bahwa fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai
media komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan
meningkatkan kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan
memperoleh inovasi pertanian.

Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok


Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan
kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati
suri” yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil
penjajakan di lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam
kelompoktani disebabkan oleh factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan
kelompok yang mencakup tujuan kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan
penyaluran bantuan pemerintah, struktur kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan
yang ada tidak dipahami oleh anggota kelompoktani. Struktur kelompoktani yang
dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa
seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur kelompoktani tidak
memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya kebingungan dalam
merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya menunggu arahan
para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan kegiatan
kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat
aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi
kendala dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam
memahami posisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar
kelompoktani. Kedua produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai
prasyarat administrasi yang harus ada dalam pembentukan kelompoktani.

10
Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok
biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani
dipandang cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota
dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan
administrasi kelompok. Hal ini didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas
gotong royong dan belum mengarah pada aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan
struktur kelompok yang kompleks seperti yang banyak dijumpai dalam kelompoktani
lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi. Keberadaan aturan kelompok sebagai
instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa berfungsi dengan baik harus
ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh anggota kelompok dan
aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota kelompok.

Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani


Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan
anggota untuk menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya
kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak
dapat dipecahkan secara individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama
dalam sebuah wadah yang kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan
membentuk kelompoktani kebanyakan tidak muncul dari petani melainkan berasal dari
dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan bersama kelompoktani sulit dirumuskan
pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani kebanyakan berwujud sebagai tujuan
praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang bersifat temporer seperti
dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima bantuan, menyalurkan
bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani dirumuskan
sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan meningkatkan
aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh inovasi
pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil produksi
pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut.
Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani
dalam melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi
utama dan komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola
pemanfaatan lahan pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong,

11
penanganan pasar komoditi ke arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual
komoditi, dan peningkatan kapasitas petani dalam melalukan aktivitas produksi melalui
pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan lain seperti penanganan aspek
permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek pemenuhan kebutuhan
sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian merupakan
bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan
kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek
pertanian yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi
pertanian yang pada proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan
kesejahteraan keluarga petani.

Diskusi Penguatan Kelompok


Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok
Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya
keragaman yang mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota
kelompoktani. Beberapa tujuan berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin
memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal, supaya mudah dalam mengelola kebun,
supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat memperoleh pengetahuan baru,
karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat dalam bertani. Pernyataan-
pernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani dihadapkan pada kebutuhan
dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi, penanganan pasar komoditi,
peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan aktivitas produksi
pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam merumuskan tujuan
bersama kelompoktani.

Materi 2. Perumusan tujuan bersama


Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan
berbagai bidang kegiatan kelompoktani. Oleh karenanya perumusan tujuan
kelompoktani menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap
keragaman tujuan berkelompok seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani
dirumuskan petani sebagai wadah kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi
pertanian dan media komunikasi untuk meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan
aktivitas produksi pertanian.

12
Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani
Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan
minimnya pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya
dipahami sebagai media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani
mengenai tugas pokok dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah
memperoleh wawasan mengenai kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan
kepada petani sebelumnya terpusat pada aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi
pertanian yang didominasi oleh teknologi budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi,
tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan sebagai berikut :
1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang mendorong kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong mendorong
peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi.
2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media
komunikasi pertanian.

Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani


Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang
dibutuhkan anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya, yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani
proses komunikasi dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan
administrasi kelompok, dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang
masing-masing diterjemahkan sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan
demikian struktur kelompoktani dapat digambarkan sebagai berikut :

Ketua

Sekretaris Bendahara

Anggota (Petani)

13
Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja
kelompok, mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok,
menjembatani proses komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas
mengurus administrasi kelompok, mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan
menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara bertugas mengelola dana yang
diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan kelompok.

Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani


Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh
anggota kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan
yang bisa dijadikan rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok.
Aspek pengendalian social dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika
(standar moral), dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang
perlu diatur dalam kelompok menurut anggota kelompoktani antara lain :
1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok.
2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok.
3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas
masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian.
4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai
pihak untuk pengembangan kegiatan kelompok.
5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah
desa dan PPL serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan
pengembangan kegiatan kelompok.
6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan
pencabutan status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang
ditetapkan dalam pertemuan kelompok.

Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani


Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok,
beberapa rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain :

14
1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan,
staus lahan garapan, dan komoditi yang diusahakan.
2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui
kerjasama dengan PPL setempat.
3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan
bantuan penanganan kepeda Dinas Pertanian.
4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi
untuk pengembangan komoditi karet.
5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk
memaksimalkan pemanfaatan lahan.
6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil
produksi melalui pengembangan industry pengolahan.
7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim
Pengabdian Masyarakat dari Universitas Jambi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian
pada masyarakat di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi
antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan
mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat
dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan
bidang kegiatan belum dipahami secara memadai.
2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu
merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok
diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur
kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.

Saran

15
Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias
disarankan antara lain :
1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola
kelompoktani, materi penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen
kelompok dan tidak hanya terpusat pada aspek transformasi teknologi dan
inovasi.
2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan
penting digagas pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan
kelompoktani.

DAFTAR PUSTAKA

Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta.

Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung.

Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta.

Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta.

Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta.

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta.

Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung.

Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES


Jakarta.

Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1.
Airlangga Jakarta.

Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga


Jakarta.

Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta.

Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi.


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.

16
Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Raja Grafindo Persada
Jakarta.

Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara
Jakarta.

17
Teknik Pengembangan Kelompok

Pengertian Kelompok

Istilah kelompok berbeda dengan agregasi atau kolektivitas, berbeda dengan


kategori, dan berbeda pula dengan crowd meskipun di dalamnya terdapat unsur
yang terdiri dari sekumpulan orang

Agregasi atau kolektivitas adalah sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik,
tidak memiliki ikatan kebersamaan apa-apa kecuali jarak fisik yang dekat atau
kumpulan orang yang bersifat fisik

Kategori adalah sejumlah orang yang memiliki persamaan ciri-ciri tertentu atau
beberapa ciri khusus yang sama
Crowd (massa atau kerumunan) adalah sekelompok individu yang untuk sementara
menunjukkan suatu kesatuan perasaan aksi, disebabkan kenyataan bahwa
perhatian mereka terpusat pada obyek, bahan, atau ide yang sama

Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan


dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi dimana dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama

Hakekat keberadaan kelompok sosial bukanlah terletak pada dekatnya jarak fisik,
melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi. Kesadaran berinteraksi diperlukan
oleh mereka untuk dapat menciptakan suatu kelompok, sedang kehadiran fisik
semata-mata sama sekali tidak diperlukan
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dan bekerjasama
dalam mengatasi masalah dan tantangan dalam bidang sosial dan ekonomi yang
tumbuhya dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kepentingan bersama anggota kelompok

Pengertian tersebut mengandung arti:

• Kelompok adalah kumpulan orang, bukan kumpulan barang atau uang :


Karena merupakan kumpulan orang, maka mempunyai kelebihan, kekurangan,
dan kekhasan masing-masing sehingga setiap orang yang bergabung dalam
kelompok harus saling memahami dan melengkapi satu sama lain.

• Menyatukan diri dan bekerjasama : Setiap anggota menggabungkan diri dalam


suatu wadah untuk mencapai tujuan serta tidak membedakan kamu, kami,
mereka, saya; tetapi selalu menyatakan “ini kita”.
• Mengatasi masalah sosial ekonomi : Kelompok ada untuk mengatasi masalah
sosial ekonomi yang dihadapi oleh anggota, seperti masalah kesehatan,
pendidikan, uang riil untuk kebutuhan rumah tangga dari anggota kelompok, dll.
Berarti kelompok harus berperan dalam menghadapi masalah-masalah tersebut
secara berkesinambungan, tidak sepotong-sepotong lalu duduk berpangku
tangan

• Tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota : Pembentukan


kelompok bukan berasal dari anggota lain, melainkan dibentuk atas prakarsa
dan inisiatif anggota kelompok sendiri. Tentu saja dalam melaksanakan
kegiatannya pun sesuai dengan masalah dan rencana dari seluruh anggota
kelompok. Jadi, dari pembentukan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
ada di tangan anggota kelompok.
• Meningkatkan taraf hidup anggota : Segala kegiatan dan hasil yang diperoleh
kelompok tidak hanya menumpuk pada gudang kelompok, tetapi perlu diatur
agar seluruh anggota kelompok dapat menikmati sesuatu dari kelompok.
Sehingga, keuntungannya digunakan untuk kepentingan bersama.

• Kepentingan bersama : Kelompok merupakan milik dari semua orang yang


berada dalam kelompok. Begitu pula dengan usaha dan hasil yang ada tidak
menjadi milik seseorang atau beberapa orang, melainkan milik bersama.

TUJUAN

Kelompok yang hidup dan berkembang mempunyai arah, sasaran dan tujuan yang
jelas.

Adapun yang menjadi tujuan kelompok adalah agar para anggota secara
bersama-sama saling membantu untuk memperbaiki taraf hidup berdasarkan
kemampuan sendiri.
PRINSIP-PRINSIP DASAR BERKELOMPOK

• Kelompok adalah kumpulan orang-orang


• Keanggotaan berdasarkan kemauan, kesadaran, dan sukarela
• Bekerja atas dasar dari, oleh, dan untuk anggota
• Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota dan keluarganya
• Mengadakan pertemuan pengurus dan anggota secara berkala
• Anggota wajib menabung uang secara teratur (untuk kelompok UB/SP)
• Mengadakan usaha-usaha pembinaan dan pendidikan anggoat secara teratur
• Pengelolaan/tata laksana kelompok bersifat terbuka
• Memiliki aturan-aturan (AD/ART) yang telah disepakati bersama dan ditaati oleh
anggota.
MANFAAT KELOMPOK
• Tempat untuk mendapatkan informasi bagi anggota kelompok
• Tempat pembinaan (pengetahuan dan ketrampilan) dan penyadaran anggota akan
pentingnya kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam kelompok.
• Tempat menuangkan pengalaman dan pikiran yang dimiliki masing-masing anggota.
• Tempat memperoleh pelayanan dan penyaluran bantuan
• Sebagai alat kekuatan anggota kelompok untuk menentukan sikap, menerima atau menolak
sesuatu yang datang dari luar kelompok dan memperjuangkan hak-hak kelompok.
• Meringankan beban pekerjaan anggota, atau pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat
selesai.
• Masalah yang dihadapi anggota dapat dipecahkan secara bersama-sama.
• Anggota dapat memanfaatkan keuangan kelompok untuk usaha produktif dengan urusan
administrasi yang luwes dan cepat.
• Anggota dapat memanfaatkan waktu secara lebih baik (teratur dan terus-menerus dalam
kegiatan kelompok maupun pribadi).
5 Tahap Perkembangan Kelompok (Bruce Tuckman, 1965 dan , Bruce Tuckman
beserta Mary Ann Jensen, 1977)

1. Tahap Pembentukan (Forming)

• Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja,


para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan
dengan anggota lainnya

• Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para


anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective
kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-
masing, keterlibatannya masih kurang.
2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)

• Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut
dengan Storming.

• Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan


pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh
Kelompok terhadap Individu mereka.

• Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok.

• Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah


timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya
adu pendapat / konfilik dan kegagalan.
3. Tahap Normalisasi (Norming)

• Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk


hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-
aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat
membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan.

• Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan


ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya
persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat
mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan
kekuatan dan kelemahan.
4. Tahap berkinerja (Performing)

• Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota


kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh.

• Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif,
Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.

5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

• Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat


sementara.

• Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil


dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.
KOMPONEN PENGEMBANGAN KELOMPOK

Agar kelompok dapat berkembang secara baik, mandiri dan berkesinambungan


maka kelompok perlu memiliki beberapa komponen pengembangan, antara lain:

1. Pengembangan struktur organisasi, terdiri dari anggota, pengurus, badan


pemeriksa, dan rapat anggota

• Sebuah kelompok baru berjalan dengan baik bila memiliki pengurus yang
handal.
• Karena itu setiap kelompok harus bersepakat menyusun pengurus yang
memiliki kemampuan dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok.
• Dengan adanya pengurus, maka perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai
pada penilaian hasil akan dikendalikan secara baik.
• Uraian peran dan tugas (hak dan kewajiban badan pengurus) sebaiknya
disusun oleh semua anggota kelompok.
2. Pengembangan administrasi, terdiri dari administrasi umum kelompok
(AD/ART, aturan, notulen rapat, buku kegiatan, dll) dan administrasi keuangan
kelompok.

• Hal ini sangat penting untuk mengendalikan perilaku setiap anggota dan untuk
memantau perkembangan kegiatan.
• Dengan pembukuan yang baik, pelaksanaan kegiatan akan berjalan baik pula
dan memberi peluang pada pihak luar untuk membantu mengembangkan
kelompok.
3. Pengembangan permodalan, terdiri dari uang dan materi lainnya, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak yang secara sah merupakan milik kelompok.

• Sebuah kelompok yang ingin mandiri perlu mempertimbangkan pengembangan


permodalan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh seluruh anggota.
• Permodalan yang ada dapat menjadi ikatan bagi anggota.

4. Pengembangan usaha produktif, terdiri dari usaha ekonomi kelompok simpan


pinjam, kios, arisan, kebun kelompok, dll.

• Suatu kelompok yang baik tidak akan membatasi diri dalam kegiatan-kegiatan
pengelolaan kebun semata-mata, tetapi perlu mempertimbangkan aspek lain
seperti aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
• Hal-hal ini akan semakin memperkuat kerjasama antar anggota.
5. Pengembangan sumberdaya manusia dalam kelompok, seperti rapat-rapat,
pelatihan, kursus, magang, maupun kunjungan silang/belajar untuk pengurus
maupun anggota kelompok.

Pengembangan sumberdaya sangat penting karena ini sejalan dengan


perkembangan zaman yang juga membutuhkan manusia-manusia
berpengetahuan dan terampil untuk mengelola kelompok maupun sumberdaya.

6. Bekerjasama dengan pihak lain, menuju pada pengakaran kelompok. Sebagai


makhluk sosial, kita sadar bahwa kita butuh orang lain.

Kita butuh bekerjasama dengan orang/pihak lain.


UNSUR-UNSUR KEMANDIRIAN KELOMPOK

Untuk mengukur kekuatan dan kemandirian kelompok di masyarakat, dapat dilihat


dari beberapa aspek, antara lain:

• Jenis kegiatan yang berkelanjutan


• Jumlah modal yang sudah terkumpul dan bagaimana pengelolaan serta
pengembangannya
• Apakah peraturan yang ada dapat menjadi pedoman bersama
• Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota dalam mengelola administrasi
• Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota untuk menjalin hubungan
kerjasama dengan pihak lain.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KEMANDIRIAN KELOMPOK

Ada beberapa factor yang dapat melemahkan terwujudnya kemandirian kelompok di


masyarakat yakni:

• Adanya anggapan bahwa berkelompok terlalu merepotkan karena harus memperhatikan


kebutuhan orang banyak dan taat pada aturan yang telah dibuat bersama.
• Tidak adanya dukungan baik teknis maupun semangat dari aparat pemerintah dan
lembaga adapt setempat.
• Adanya bantuan dari pihak-pihak tertentu yang sifatnya karitatif, menimbulkan
ketergantungan dan memanjakan kelompok tani.
• Tidak adanya aturan yang jelas yang dapat dijadikan pedoman bagi anggota kelompok.
• Sikap pengurus yang otoriter dan kurang terbuka.
• Adanya penyalahgunaan modal kelompok oleh pihak-pihak tertentu (pengurus kelompok
ataupun anggota).
UPAYA-UPAYA UNTUK PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK

Merujuk pada faktor-faktor yang merupakan penghambat atau melemahkan


kemandirian kelompok maka perlu dilakukan berbagai upaya penguatan
kelembagaan kelompok sebagai berikut:
1. Perlunya bimbingan dan atau pendampingan dari pihak luar
2. Fasilitasi untuk menyusun peraturan kelompok
3. Lakukan pertemuan rutin
4. Lakukan kegiatan secara bersama-sama
5. Fasilitasi untuk membuat administrasi kelompok
6. Pemupukan dan pemanfaatan modal kelompok
7. Ujicoba teknologi-teknologi/inovasi baru
8. Studi banding dan atau kunjungan silang
9. Kerjasama dengan lembaga lain.
PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK

Bila suatu kelompok masyarakat ingin mengembangkan usaha kelompoknya,


berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

• Apakah usaha yang akan dipilih cocok di daerah setempat?

• Apakah masyarakat tersebut (kelompok) memiliki pengalaman, ketrampilan atau


keahlian dalam mengelola usaha tersebut?

• Bagaimana ketersediaan tenaga dan waktu dari anggota masyarakat/kelompok


untuk usaha yang ingin dikembangkan?

• Apakah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia?

• Bagaimana peluang pasar (permintaan dan kelayakan harga) untuk hasil usaha
yang akan dikembangkan?
Apabila kelompok ingin mengembangkan jenis usaha yang berorientasi pasar,
sebaiknya melakukan beberapa hal berikut :

• Membuat analisa ekonomi untuk beberapa jenis usaha yang berpotensi pasar
agar dapat melihat mana di antara beberapa alternative yang paling
menguntungkan.

• Mengumpulkan informasi tentang pasar atau harga dari jenis usaha yang dipilih
tersebut dalam rentang waktu 3-5 tahun terakhir.

• Menghubungi kelompok lain yang berpengalaman dan menguasai bidang usaha


tersebut dan mendiskusikan akan usaha yang dipilih (bagaimana potensi,
kendala, masalah, dan bagaimana menanganinya).
Bila suatu usaha tersebut akhirnya dikembangkan, maka kelompok perlu melakukan
kegiatan pemantauan dan penilaian akan usaha tersebut.

• Pemantauan itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengamati dan
melihat perkembangan dan hasil dari suatu kegiatan/usaha yang direncanakan.
• Biasanya pemantauan dilakukan dengan pengumpulan informasi mengenai
semua perubahan yang relevan secara berkala, misalnya setiap hari, minggu,
bulan, tri wulan, atau tahun.
• Sementara penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan untuk mengkaji
sejauhmana keberhasilan dari suatu kegiatan atau usaha yang sudah
dilaksanakan.
• Penilaian biasanya dilakukan pada pertengahan dan akhir suatu kegiatan/usaha
atau bias juga pada waktu lain sesuai dengan kesepakatan yang telah
dijadwalkan.
Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok (group dinamics) adalah studi ilmiah menyangkut interaksi


dalam kelompok-kelompok kecil.

Dalam proses pemecahan masalah, terdapat tiga tahap, yaitu :

a. Tahap orientasi ; para anggota saling bertanya dan memberi informasi

b. Tahap evaluasi ; para anggota membahas informasi, bertukar pendapat

c. Tahap kontrol ; para anggota menyarankan jalan keluar, mencapai kesimpulan


Dalam dinamika kelompok bisa dilihat kedudukan individu dalam jaringan
komunikasi, seperti digambarkan sebagai berikut :

Pemimpin

Pola Roda
Pola Lingkaran
Pemimpin
Pemimpin

Pola “Y”
Pola Rantai
Pada pola lingkaran, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Pada model ini, kadar produktivitas rendah tapi
taraf kepuasan tinggi. Lebih cepat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru
dibandingkan dengan pola-pola lainnya.

Pada pola roda, rantai, dan “Y”, orang yang berada di tengah memiliki kesempatan
terbanyak untuk berkomunikasi, sedang orang lainnya hanya memiliki kesempatan
yang terbatas.

Pola roda menunjukkan kadar produktivitas tinggi namun taraf kepuasan kelompok
rendah.

Dinamika kelompok juga mempelajari kedekatan atau jarak sosial antar individu
dalam kelompok. Khusus untuk ini lebih banyak dipelajari dalam sosiometri yaitu
suatu bidang keahlian dalam psikologi yang mempelajari, mengukur, dan membuat
diagram hubungan sosial yang ada pada kelompok-kelompok kecil. Biasanya
digambarkan dalam bentuk-bentuk sosiodiagram.
Contoh sosiodiagram yang menunjukkan struktur dari sebuah kelompok kecil
sebagai berikut :

A B

F C

E D

= Daya tarik positif, rasa senang = Ketidaksenangan


Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota

Ketua Pengusul
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Idris Sardi, S.P, M.Si
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 NIP 197008181999031002
4 NIDN 0018087001
5 Tempat dan Tanggal Lahir S. Pelanduk Inhil Riau, 18 Agustus
1970
6 Alamat Rumah Jl. H. Ibrahim No. 048 Rt. 019
Kelurahan Rawasari Kecamatan
Alam Barajo Kota Jambi
7 Nomor Telepon/HP 08127856870
8 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak Jln Raya Jambi
Muara Bulian Mandalo Darat Km 15
Jambi
9 Nomor Telepon/Faks (0741) 583051
10 Alamat e-mail idrissardi008@yahoo.com
11 Mata Kuliah Yang diampu 1. Sosiologi Perdesaan dan
Pertanian
2. Sosiologi Ekonomi
3. Sosiologi Kehutanan
4. Psikologi Sosial
5. Ekologi Manusia
6. Ilmu Sosial Budaya Dasar
7. Pengembangan Masyarakat
Agribisnis
8. Pengembangan Masyarakat
Sekitar Hutan dan Orang Rimba
9. Dasar Dasar Manajemen

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Jambi Sekolah -
Tinggi Pascasarjana IPB
Bidang Ilmu Penyuluhan dan Sosiologi Pedesaan Komunikasi
Komunikasi – Ekologi Politik Pembangunan
Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan
Tahun Masuk – Lulus 1989-1996 2007-2010 -
Judul Analisis Situasi Tenaga Konflik Sosial -
Skripsi/Tesis/Disertasi Kerja Wanita Pemetik Dalam
Teh di PT. Perkebunan Pemanfaatan
VIII Kayu Aro Sumberdaya Hutan
Kabupaten Kerinci (Studi Kasus Di
Propinsi Jambi Taman Nasional
Bukit Dua Belas
Propinsi Jambi)
Nama Pembimbing Ir. Rasudin Sihotang, Dr. Ir. Rilus A. -
M.S. Kinseng, MA
Ir. Rosyani, M.S.
Ir. Said Rusli, MA

C. PENGALAMAN PENELITIAN
Ketua/
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
Anggota Tim
2017 Social Mapping and Community Ketua PT. Geoservice
Engagement di sekitar wilayah operasi Jakarta – PT. Hexindo
PT. Hexindo di Propinsi Jambi Jakarta
2017 Studi Karakteristik Desa di Sekitar Anggota / Perkumpulan Gita
Kawasan TAHURA Rang Kayo Hitam Tenaga Ahli Buana Jambi - MCA
Jambi Maret - Juni 2017 Indonesia Window I
2017 - Analisis Bentang Alam untuk Anggota / Perkumpulan Walestra
2018 Penyusunan Dokumen Sistem Tenaga Ahli jambi - MCA
Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Indonesia Window II
Dalam Proyek Kreativitas Restorasi
Berbasis Komunitas Di Bentang Alam
Ekosistem Berbak Kabupaten Muaro
Jambi Dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi
2016 Pemetaan Sosial Masyarakat Sekitar Anggota Pusat Studi CSR
Area Eksplorasi PT. Pertamina Jambi Universitas Jambi
– PT. Pertamina
Jambi
2015 Social Engagement Assesment in the villages
Ketua WWF Indonesia
around Bukit Tiga Puluh Restoration Area
2015 Studi Penyusunan Dokumen UKL-UPL Anggota PT. Pertamina
Geothermal Energy Exploitation di Geothermal
Kabupaten Kerinci
Energy –
Universitas
Sriwijaya –
Universitas Jambi
2013 - Studi Identifikasi Area dan Masyarakat Anggota / Dinas Pertanian
2014 Untuk Rencana Pencetakan Sawah di Tenaga Ahli Tanaman Pangan
Propinsi Jambi
Propinsi Jambi
Wet Rice Field Development
Contruction December 2013 – February
2014

2013 Studi Penyusunan Perencanaan Ketua BAPPEMDAL


Pengembangan Agribisnis Perdesaan di Kabupaten
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tanjung Barat
Propinsi Jambi
Study for Composing of Villages
Agribusiness
2012 Studi Penyusunan Perencanaan Ketua BAPPEMDAL
Pembangunan Perdesaan di Kabupaten Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi
Tanjung Barat
2013 - Studi Pengembangan Inisiatif Ketua Flora Fauna
2014 Pembangunan dan Pengembangan International –
Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa Yayasan Prakarsa
Tanjung Beringin Kabupaten Merangin Madani
Propinsi Jambi
2012 - Studi Penggalian Inisiatif Pembentukan Ketua Flora Fauna
2013 Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa International –
Tanjung Beringin Yayasan Prakarsa
Madani
2012 Social Mapping di Daerah Penghasil Ketua / Tenaga ICSD Jakarta – BP
Migas Propinsi Jambi Ahli MIGAS
2012 Studi Pemantauan Pengelolaan Anggota PT. Radiant Utama
Lingkungan di Area Eksplorasi Minyak Interinsco Tbk Jakarta
Bumi PT. Petrochina Jabung Ltd
Propinsi Jambi
2011 - Studi Penyusunan UKL-UPL Area Anggota PT. Radiant Utama
2012 Eksplorasi Minyak Bumi PT. Pertamina Interinsco Tbk Jakarta
Propinsi Jambi
2011 Social Assessment Dampak Sosial Anggota PT. Dasa Anugerah
Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Sejati and PT.
Perkebunan Kelapa Sawit PT. DAS dan Rigunas Agro Utama
PT. Regunas Asian Agri Group di (Asian Agri Group)
Propinsi Jambi
2011 Studi Praktek dan Persepsi Masyarakat Ketua World Agroforestry
Desa Terhadap Hutan Desa dan Hutan Centre/ International
Adat di Propinsi Jambi Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2011 Conflict and Potential Conflict Anggota World Agroforestry
Assessment in Tanjung Jabung Barat Centre/ International
District of Jambi Province Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2010 - Studi Penyusunan Dokumen Anggota PT. Wirakarya Sakti
2011 Pengelolaan dan Pemantauan Jambi – Pusat Studi
Lingkungan di Area Tanki BBM Lingkungan
PT. Wirakarya Sakti Propinsi Jambi Universitas Jambi
2010 Studi Penyusunan Master Plan Anggota BP DAS Propinsi
Pengelolaan DAS Batanghari Jambi
2010 Study of Land Tenure System in Ketua World Agroforestry
Merangin District of Jambi Province Centre/ International
Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2010 Studi Penyusun Master Plan Anggota Sumatera Sustainable
Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat Support ( SSS
(HTR) di Kabupaten Sarolangun PUNDI)
Propinsi Jambi
2009 Research of Sustainable livelihood Anggota World Agroforestry
options and carbon rights for efficient Centre/International
and fair emission reduction in the Centre for Research in
Central Kalimantan Ex-Mega Rice Agroforestry (ICRAF)
Project Southeast Asian
Indonesia
2006 Studi Makro Karakteristik WilayahAnggota
di Yayasan Gita Buana
Kawasan Pantai Propinsi Jambi Jambi
2006 Studi Penguatan Kapasitas Pemangku Anggota Yayasan Gita Buana
Kepentingan Tingkat Lokal di Sekitar Jambi
Pengelolaan Lahan Basah Pantai Timur
Taman Nasional Berbak Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Pebruari – April
2006
2015 Studi Penyusunan Rencana Peningkatan Anggota C. LOTTI &
Pengelolaan Lahan Sawah di Propinsi Associate Jakarta /
Jambi - Northerm Sumatera Irrigated PT. Sehat Pratama
Agriculture Sector Project (NSIASP) Sejati Management &
Engineering
Consultant Jakarta
2005 Studi Penyusunan Land Profil Anggota Dinas Perkebunan
Kabupaten Merangin dan Kabupaten Jambi Province
Tebo Propinsi Jambi
2005 Studi Pembangunan di Kabupaten Tebo Anggota Komunitas Konservasi
Propinsi Jambi Indonesia (KKI)
Warsi Jambi –
BAPPEDA Kabupaten
Tebo – Lembaga
Penelitian Universitas
Jambi
2005 Studi Penggalian Data Dasar untuk Anggota Yayasan Gita Buana
Perencanaan Program Pengelolaan Jambi
Sumberdaya Alam dan Ekonomi
Alternatif Masyarakat Sekitar Lahan
Basah Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Propinsi Jambi
2005 Penyusunan Profil Kota Jambi Anggota BAPPEDA Kota
Jambi
2004 Studi Penyusunan Rencana Pengelolaan Anggota Dinas Kehutanan
Kawasan Hutan di Kabupaten Kabupaten Batanghari
Batanghari Propinsi – Lembaga Penelitian
Universitas Jambi
2004 Survey Sosial Ekonomi dan Budaya Anggota BP-DAS Jambi
Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Province – Pusat Studi
Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kehutanan Universitas
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Jambi
(TNBT), dan Taman Nasional Berbak
(TNB) Wilayah Provinsi Jambi
2003 Promoting The River Basin And Anggota Wetland International
Ecosystem Approach for Sustainable Indonesia Programme
Management of Southeats Asian
Lowland Peatswamp Forests (AHL –
Project)
2003 Study of Community’s Opinion toward Anggota Wetland International
Climate Change Forest and Peatland in Indonesia Programme
Indonesia Program (CCFPI) – Laboratorium
Sosiologi Pedesaan
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2002 Penelitian Dinamika Adat Jambi Anggota Lembaga Adat
Propinsi Jambi
2002 Penelitian Dinamika Adat Jambi Anggota Lembaga Adat
Propinsi Jambi
2001 Studi Penyusunan Perencanaan Anggota Dinas Kehutanan
Pengelolaan Kawasan 7 Ex HPH di Propinsi Jambi –
Propinsi Jambi Lembaga Penelitian
Universitas Jambi
2001 Research for Local Level Institutions in Anggota World Bank
Jambi Province
2000 Proyek Penelitian Inventarisasi Anggota BAPPEDA Propinsi
Sumberdaya Alam dan Potensi Pantai Jambi – Laboratorium
Timur Propinsi Jambi Sosiologi Pedesaan
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2000 Preliminary Survey of Joint Forest Anggota CIFOR (Centre for
Management in Jambi Province International Forestry
Research) Indonesia
Programme

D. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH


Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2012 Studi Kebijakan – Penguatan Tenurial World Agroforestry Centre –
Masyarakat Dalam Penguasaan Hutan Perkumpulan Pembaharuan
Hukum yang Berbasiskan
Masyarakat dan Ekologi
(HuMA) – Packard Foundation
2011 Hot spots of Confusion : contested policies and International Forestry Review
conpeting carbon claims in the peatlands of Vol. 13
central Kalimantan, Indonesia
Analisis Dinamika Penduduk Dalam Kaitannya
Dengan Ketahanan Pangan Dan Tantangan
Pembangunan Pertanian Di Propinsi Jambi
Tinjauan Sosiologi Lingkungan Dalam
Pengelolaan Hutan Adat Di Desa Baru
Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin Propinsi
Jambi
Kepemimpinan Dan Struktur Sosial Masyarakat
Desa Telentam Kabupaten Merangin Propinsi
Jambi
Tanda-Tanda Informasi Dan Pengaruhnya Dalam
Proses Komunikasi
Dinamika Penduduk Sebagai Salah Satu
Tantangan Pembangunan Pertanian Di Propinsi
Jambi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian
kelompok.
Jambi, Oktober 2019
Yang menerangkan,

Idris Sardi, S.P, M.Si


NIP. 197008181999031002
Anggota I

A. Identitas Diri
1.1 Nama Lengkap Ir. Elwamendri, MSi
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP 19670509 199303 1 002
1.4 NIDN 0009056706
1.5 Tempat/Tanggal Lahir Payakumbuh/9 Mei 1967
1.6 Alamat Rumah Jln. Kapt. Pattimura No. 35 Rt 5 Rw 2 Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi
1.7 Nomor Telepon/Faks -
1.8 Nomor HP 08127867553
1.9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Kampus UNJA Pinang Masak
KM-14 Mendalo Darat – Jambi
1.10 Nomor Telepon/Faks 0741-582907
1.11 Alamat e-mail elwamendri@yahoo.co.id
1.12 Lulusan sudah
dihasilkan
1.13 Matakuliah yang 1. Ekonomi Mikro (S-1)
diampu 2. Pemberdayaan Masyarakat (S-1)
3. Kewirausahaan (S-1)
4. Kewirausahaan (D-3)

B. Riwayat Pendidikan
2.1 Program S-1 S-2
2.2 Nama PT Universitas Jambi IPB
2.3 Bidang Ilmu Pembangunan Pertanian Ilmu Ekonomi Pertanian
2.4 Tahun Masuk 1986 1997
2.5 Tahun Lulus 1992 2000
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Perdagangan karet alam antara
Judul
2.6 pemanfaatan lahan negara produsen utama dengan
Skripsi/Tesis
pangan di PIR II NESS Amerika Serikat
Bajubang
1. Dr. Ir. Bonar M Sinaga
Nama 1. Ir. Bakry Wahab
2.7 2. Dr. Wilson Halomoan
Pembimbing 2. Prof. Dr. Ir. Zulkifli A
3. Dr. Ir. Any Ratnawti

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

Pendanan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (juta Rp)
1 2012 Model Kelembagaan
Pendanan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (juta Rp)
Pemanfaatan Hutan Tanaman
Rakyat Untuk Pengembangan
Korporasi Agribisnis Karet
Penelitian Prioritas Nasional
Masterplan Percepatan Dan
Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011 – 2025
(Penprinas Mp3ei 2011-2025)
2013 Kajian Pengembangan Industri
Hilir di Provinsi Jambi.
2 Kerjasama Badan Penelitian
Pengembangan Provinsi Jambi
dengan Universitas Jambi
2013 Kajian Pengembangan Barang
Jadi Karet di Provinsi Jambi.
3 Kerjasama Dinas Perindustrian
Provinsi Jambi dengan
Universitas Jambi.
2012- Pengembangan Industri Hilir
2014 Karet Di Provinsi Jambi
Penelitian Prioritas Nasional
4 Masterplan Percepatan Dan
Perluasan Pembangunan
Ekonom Indonesia 2011 – 2025
(Penprinas Mp3ei 2011-2025)
2014 FOREST
ECOSYSTEMSERVICE
VALUATIONSTUDY (EVS).
Green Initiativesfor a Smart
5 Tomorrow (GIST) Advisory in
collaboration with the United
Nations Office for REDD+
Coordination in Indonesia
(UNORCID)
2014 Survey Sosial Ekonomi
Masyarakat di dalam dan sekitar
Blok I REB 30. Frankfurt
Zoological Society (FZS) Jambi
6
melalui Yayasan Konservasi
Ekosistem Sumatera bekerja
sama dengan WWF Indonesia
melalui PT Alam Bukit 30
2015 Evaluasi Dampak Desa Mandiri
7
Pangan terhadap Perwujudan
Pendanan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (juta Rp)
Kemandirian Pangan di Provinsi
Jambi. Kersama Badan
Ketahanan Pangan Provinsi
Jambi dengan Universitas Jambi
2016 Studi Dampak Sosial PT. Tebo
Multi Agro. Kerjasama antara
8 PT. Jambi Lerstasi International
Consultant dengan PT. Tebo
Multi Agro
2016 Social Mapping PT. Pertamina
EP. ASSET 1 FIELD Jambi.
9
Pusat Studi corporate Social
Responsibility Universitas Jambi

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir

Pendanan
No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat
Sumber Jml (juta Rp)
Studi Diagnostik Desa Binaan Desa
1 2016 Pematang Jering Kecamatan Jambi PNBP UNJA 9
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas
Tambang Emas Tanpa Izin di Desa
2 2018 PNBP UNJA 40
Baru Pangkalan Jambu Kabupaten
Merangin

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal dalam 5 tahun terakhir



No Tahun Judul Nama Jurnal
1 2011 Analisis Distribusi Penguasaan Prosiding Seminar Nasional
Lahan Pertanian di Kabupaten Hasil Penelitian Dosen
Muaro Jambi Pertanian “Menggali Potensi
Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
2 2011 Analisis Kebutuhan Lahan Pertanian Prosiding Seminar Nasional
Pangan Abadi (LPPA) dalam Rangka Hasil Penelitian Dosen
Mewujudkan Ketahanan Pangan Pertanian “Menggali Potensi
Beras di P. Jambi Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
No Tahun Judul Nama Jurnal
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
3 2011 Strategi Pembangunan Pertanian Prosiding Seminar Nasional
Tanaman Pangan Kabupaten Hasil Penelitian Dosen
Tanjung Jabung Timur Pertanian “Menggali Potensi
Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
4 2011 Respon Petani dan lembaga Prosiding Seminar Nasional
Pemasaran dalam Gerakan Nasional dan Rapat Tahunan Dekan
Bokar Bersih dan Dampaknya Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian
Terhadap Disparitas Harga berbagai Badan Kerjasama Perguruan
Mutu Bokar di Provinsi Jambi Tinggi Negeri Wilayah Barat
ISBN : 978-979-8389-18-4

H. Perolehan HKI dalam 10 tahun terakhir



No Nama Pertemuan/Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat/Waktu

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon


No Tahun
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
2011 Penyusunan Rancangan Peraturan Draft Inisiatif Proses
Daerah tentang Pemberdayaan DPR, Komisi diajukan ke
1 Masyarakat IV Eksekutif
Provinsi Jambi Provinsi
Jambi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penelitian Kelompok Dosen Universitas Jambi dana PNBP FakultasPertanian
tahun 2018
Jambi, Oktober 2019

Ir. Elwamendri, M.Si


NIP.19670509 199303 1 002
Anggota 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan Gelar) Dr. Ir. A Rahman, M.S
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 195903021986031004
5. NIDN 0002035905
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jambi, 2 Maret 1959
7. Alamat Rumah Jl. Dr. Purwadi Lrg. Excell RT/RW02/01
N0.16 Kelurahan Kenali Besar Kecamatan
Alam Barajo/Kota Baru, Jambi
8. No. HP 081366141427
9. Alamat Kantor Fakultas Pertanian UNJA Kampus Pinang
Masak Mendalo
10. Nomor Telepon/Faks (0741) – 583317
11. Alamat e-mail abdurrahman@unja.ac.id/ abdur.jambee@yahoo.co.id

12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 2 orang S2= - orang S3= - orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pemasaran Agribisnis
2. Perdagangan Internasional
3. Pengantar Agribisnis
4. Ekonomi Mikro
5. Ekonomi Produksi
6. Matematika
7. Matematika Ekonomi
8. Statistika
9. Pembiayaan Agribisnis
10. Kewirausahaan
11. Ekonomi Pertanian
12. Kependudukan
13. Metode Penulisan Ilmiah
14. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jambi Universitas Universitas Sriwijaya,
Gadjah Mada, Palembang
Yogyakarta
Bidang Ilmu Pertanian (Sosial Pertanian Pertanian (Agribisnis)
Ekonomoi (Ekonomi
Pertanian) Pertanian)
Tahun Masuk-Lulus 1979-1985 1989-2002 2012-2017
Judul Pengembangan Penawaran dan Strategi Pengembangan
Skripsi/Tesis/Disertasi usahatani Terpadu Permintaan Diversifikasi Usaha Rumah
di Indonesia Ekspor Karet Tangga Menuju Usahatani
Alam SIR 20 di Kelapa Sawit Plasma PIR
Indonesia Berkelanjutan di Prov. Jambi

Nama 1. Ir. Bakry


1. Dr. Ir. Iksan 1. Prof. Dr. Ir. Imron
Pembimbing/Promotor Wahab Semaoen, Zahri, M.S.
M.Sc. 2. Dr. Ir. Laila Husin,
2. Dr. Ir. M.Sc.
Tumari 3. Dr. Dessy Adriani, S.P.,
Jatileksono, M.Si.
M.Sc.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul penelitian
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2016 Rancang Bangun Dikti- 39.500.000-
Diversifikasi Usaha Rumah
Tangga Petani Kelapa Sawit
Plasma di Kecamatan
Sungai Bahar Provinsi
Jambi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian
Sumber Jumlah (juta Rp)
1. 2018 Aplikasi Teknis dalam Mandiri -
Analisis Usahatani dan Biaya
Pemasaran Sayuran dan Cabe

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Jurnal
1. Faktor Penentu Besaran “Indeks K” dan 2018 Journal ofAgribusiness
Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di and Local Wisdom
Provinsi Jambi
2. Determinant Factor of Household Bussines 2017 Russian Journal of
Diversification of Palm Oil Plasma in Agricultural and Social
Bahar Region Jambi Province Indonesia Science
3. Komitmen Pelaku Kemitraan terhadap 2015 Prosiding Seminar Lahan
Efisiensi dan Keberlanjutan Usahatani Sub Optimal, Universitas
Kelapa Sawit Plasma Sriwijaya

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


. Ilmiah/Seminar Tempat
1. Seminar Nasional Lahan sub Komitmen Pelaku Palembang 8-9
Optiamal, Universitas Kemitraan terhadap Oktober 2015
Sriwijaya 2015 Efisiensi dan
Keberlanjutan Usahatani
Kelapa Sawit Plasma

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
.
- - - -

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
. Halaman
- - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun


Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat
. Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah
Ditetapkan
Pedoman Penetapan 2010 Dinas Perkebunan -Menerima
Harga TBS Provinsi Provinsi Jambi
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, Asosiasi
atau Institusi Lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, Oktober 2019

Dr. Ir. A Rahman, M.S.


NIP. 19590302 198603 1 004
Anggota 3

A. Identitas Diri Anggota Peneliti

1 Nama Lengkap (dengan Siti Kurniasih, S.P., M.Si


gelar)
2 Jabatan Fungsional -
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 201605032003
5 NIDN -
6 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 03 Juni 1989

7 Alamat Rumah Jl. SK.RD. Syahbudin Blok B No 3 Rt. 008 Kelurahan


Mayang Mangurai Kecamtana Alam Barajo Kota
Jambi
8 Nomor Telepon / Faks - / 085266702230

9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15


Mandalo Darat
10 Nomor Telepon / Faks 0741-582733
11 Alamat e-mail mbakkurniasih@gmail.com
12 Lulusan yang telah -
dihasilkan
13 Mata Kuliah yang di Ampu 1. Kimia Dasar

2. Matematika

3. Bahasa Indonesia

4. Fisika

5. Sosiologi Pertanian Pedesaan

6. Penyuluhan Pertanian
7. Ilmu Sosial Budaya Dasar

8. Dasar-Dasar Manajemen

9. Dasar Komunikasi

10. Pengembangan Masyarakat

11. Komunikasi Bisnis

12. Komunikasi Pertanian

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Universitas Jambi
Bidang Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Komunikasi Pembangunan
Pertanian Pertanian dan Pedesaan
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2011 2012 – 2015
Judul Aktivitas Komunikasi pada Proses Komunikasi Partisipatif
Skripsi/Thesis/Disertasi program SLPTT di pada Program Bedah Rumah di
Kecamatan Sekernan Provinsi Jambi

Nama 1. Aprolita, S.P., M.Si 1. Dr. Ir. Djuara P Lubis, M.S


Pembimbing/Promotor 2. Dr. Ir. Basita Ginting S. M.S
2. Fuad Muchlis, S.P., M.Si

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Strategi KOmunikasi Dalam Dana PNBP 40.000.000
Meningkatkan Daya Saing Fakultas
Kelembagaan Usaha Tani Padi
Sawah di Kabupaten Batanghari.
(Anggota)
2 2018 Kajian Efisiensi Teknis dan Dana PNBP 40.000.000
Preferensi Resiko Produksi Petani Fakultas
dalam Rangka Peningkatan
Produktivitas Usahatani Padi
Sawah di Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi. (Anggota)
Tulisan sumber pendanaan PDM, SKW, Pemula, Fundamental, atau sumber lainnya
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2
Tulisan Sumber Pendanaan IPTEKS-Sosbud, Vucer Multitahun Uji, Sibermas dll
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Jurnal
1 Proses Komunikasi Partisipatif pada Program 2014 Jurnal KMP INstitut Pertanian Bogor
Bedah Rumah di Provinsi Jambi

2 Strategi Komunikasi Dalam 2018 Seminar Nasional


Meningkatkan Daya Saing
Kelembagaan Usaha Tani Padi Sawah
di Kabupaten Batanghari.

F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No Judul penelitian/Tema Tahun Tempat Penerapan Respon
HKI Masyarakat
1

G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberian Tahun
Penghargaan
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian
dosen pemula dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA tahun 2017.
Jambi, Oktober 2019
Siti Kurniasih, SP., M.Si
NIK. 201605032003
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN

PENYULUHAN PACKAGING DAN JEJARING PASAR HORTIKULTURA DI


PONDOK PESANTREN AL MUTTAQIN YAYASAN ASSY’ARIYAH DESA IBRU
KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

OLEH:
Zakky Fathoni, S.P.M.Sc NIDN: 0008098103
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc NIDN: 0009085612
Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si NIDN: 0009107904
Endy Effran, S.P, M.Si NIDK: 1510031002

Dibiayai oleh :
Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Jambi pada Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019
Nomor: SP- DIPA- 042.01.2.400950/2019
Tanggal 05 Desember 2018

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
i
RINGKASAN

Zakky Fathoni, Zulkifli Alamsyah, Ardhiyan Saputra, Endy Effran.


Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di Pondok
Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.

Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini akan dilaksanakan di Desa Ibru


tepatnya di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan
responden yaitu murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya
pengabdian ini adalah dengan upaya pembinaan dalam aspek input, proses
produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan
diterima atau didapat oleh Desa Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan
pengemasan produk hortikultura

Kata kunci: Penyuluhan, Packaging, Jejaring Pasar

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya kegiatan
pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan pengabdian
tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan pelaksanaan pengabdian dilakukan
bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok Pesantren.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait khususnya
Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang telah mendukung
dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Dalam proses pelaksanaannya, Tim memohon saran dan masukkan agar
pelaksanaan pengabdian pada kesempatan berikut dapat terlaksana dengan baik.

Jambi, Oktober 2019


Tim

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... i
RINGKASAN ............................................................................................. ii
PRAKATA .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ........................................................................ 3
II. TARGET DAN LUARAN ..................................................................... 4
2.1.Solusi. ............................................................................................. 4
2.2.Target Capaian Luaran ................................................................... 4
III. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 6
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 6
3.2 Hasil yang Diharapkan ................................................................... 6
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program ....................................................... 6
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI .............................................. 7
4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi ..................................................... 7
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ........................................................... 7
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi .............................................................. 8
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ........................................... 9
VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA…………………………….. 10
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 11
Daftar Pustaka .............................................................................................. 12
Lampiran ...................................................................................................... 13

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Target Capaian Luaran ........................................................................ 5
2. Realisasi Kegiatan PPM ...................................................................... 6
3. Anggota Tim Pelaksana ...................................................................... 8

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian .......................................................... 12
2. Surat Tugas.......................................................................................... 13
3. Daftar Isian .......................................................................................... 14
4. Daftar Hadir ........................................................................................ 15
5. Dokumentasi ....................................................................................... 16
6. Materi penyuluhan .............................................................................. 19
7. Sertifikat pemakalah seminar pengabdian .......................................... 20

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik
di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok
bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari
strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004):
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi
pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu
diperlakukan secara khusus.
Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk,
perishable). Data mengenai jumlah kerusakan pasca panen sayuran/buah-buahan di Indonesia
belum diketahui secara pasti, namun data yang dikumpulkan diperkirakan bahwa kerusakan
tersebut mencapai lebih dari 25%. Kerusakan tersebut terutama disebabkan karena penenganan
pasca panen (termasuk pengemasan dan pengangkutan) yang kurang baik, suhu rata-rata harian dan
kelembaban udara di Indonesia yang cukup tinggi, serta belumadanya system pengawetan yang
memadai yang diterapkan untuk komoditi tersebut.
Secara umum pengemasan adalah suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap
bahan/produk agar supaya bahan/produk baik yang belum maupun yang sudah mengalami
pengolahan sampai ke tangan konsumen dengan selamat. Di dalam pelaksanaan pengemasan terjadi
gabungan antara seni, ilmu dan teknologi penyiapan bahan untuk pengangkutan dan penjualan,
karena pengemasan harus mampu melindungi bahan yang akan dijual dan menjual bahan yang akan
dilindungi. Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan memegang
peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Pada umumnya pengemasan berfungsi
untuk menepatkan bahan atau hasil pengolahan atau hasil industri berada dalam bentuk-bentuk yang
memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan distribusi ke masyarakat pembeli. Dengan adanya

7
ciri atau sifat khusus produk pertanian maka perlu penanganan secara khusus pula agar produk
tersebut bisa cepat sampai pada konsumen, yaitu dengan melalui pemasaran.
Pemasaran produk pertanian yang efisien jika tidak dipasarkan akan diolah menjadi
pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pertanian tersebut harus memiliki strategi khusus agar
pemasaran berjalan dengan baik. Pemasaran hasil pertanian adalah kegiatan bisnis dimana menjual
produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan
harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Hal itu bisa mencakup
perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input
ataupun produk pertanian itu sendiri. Berikut strategi khusus pemasaran hasil pertanian agar
berjalan dengan baik.
Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadi kunci utama agar
produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir. Namun sayangnya. Sistem pemasaran
yang berlangsung di Indonesia belum bisa berjalan secara efektif dan efisien.Banyaknya perbedaan
harga atau marjin pemasaran yang relatif besar masih menjadi tantangan utama dalam pemasaran
hasil pertanian. Dalam kegiatan pemasaran, seringkali dijumpai rantai pemasaran yang panjang
sehingga banyak pelaku pemasaran yang terlibat di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan
tingginya akumulasi keuntungan yang diambil dari setiap pelaku pemasaran. Harga yang diterima
petani sebagai produsen dan yang dibayarkan oleh konsumen akhir akan berbeda signifikan. Maka
dari itulah, petani harus bisa memilih rantai terpendek dalam memasarkan produknya. Selain itu,
petani juga harus bisa menentukan sendiri harga jual produknya jika dipasarkan langsung ke
konsumen akhir. Untuk memaksimalkan potensi agribisnis ini, dibutuhkan strategi yang tepat dan
efektif dalam pemasarannya.
Untuk itu perlu adanya suatu sosialisasi dan penyuluhan tentang agribisnis secara
keseluruhan pada masyarakat, salah satunya adalah di Desa Ibru Kecamatan Mestong dimana
terdapat pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah. Pada pesantren ini terdapat produk
hasil pertanian hortikultura yang berpontensi sehingga perlu adanya pengetahuan tentang konsep
agribisnis khususnya untuk pengemasan dan pengembangan jaringan pasar produk pertanian
tanaman hortikultura.

1.2. Permasalahan Mitra

8
Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong
terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, maka perlu adanya suatu penyuluhan
agribisnis agar produk yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis terutama pada peckaging dan
pengembangan jejaring dalam hal pemasarannya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
diketahui permasalahan sebagai berikut :
1. Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis.
2. Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian.
3. Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukan pengemasan dan
perluasan jejaring pasar

II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi
Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Penyuluhan konsep agribisnis
2. Pelatihan pengolahan hasil produk pertanian
3. Pendampingan dalam melakukan packaging dan perluasan jejaring
Adapun tujuan kegiatan PPM yaitu :
9
a. Meningkatkan pengetahuan konsep-konsep agribisnis.
b. Pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan produk pertanian yaitu . packaging dan
perluasan jejaring

Tabel 1. Hasil Berdasarkan Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan Hasil
Penyuluhan konsep agribisnis Pelaksanaan penyuluhan pada santri dan
masyarakat sekitar pondok pesantren
tentang konsep agribisnis
Pelatihan pengolahan hasil produk Memberikan pengetahuan dan pengalaman
pertanian tentang pengelolaan hasil produk pertanian

Pendampingan dalam melakukan Adanya pendampingan dalam proses


packaging dan perluasan jejaring pengemasan dan perluasan jejaring produk
hasil pertanian

2.2 Target Capaian Luaran


Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi
ilmiah di jurnal; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil
pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana target capaian luaran dapat
dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Draft

2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik) Tidak ada

3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Tidak ada


bidang ekonomi

10
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak ada

5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Ada


Masyarakat

6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada

7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada

8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada

9 Buku ajar Tidak ada

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen proses yang
terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan Revisi.
Tabel 3. Kegiatan PPM

11
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens - Tim Pelaksana
(studi kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan Pengabdian pada
primer. masyarakat
2 Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan Tim Pelaksana PPM
pendampingan
3 Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan Tim Pelaksana PPM dan
pakar
4 Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan Tim Pelaksana PPM
jejaring

3.2 Kontribusi Mitra


Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan peserta penyuluhan dan pelatihan
b. Menyediakan tempat untuk mengadakan penyuluhan dan pelatihan
c. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan pelatihan
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
1) Memberikan praktek kerja untuk mengetahui pemahaman tentang teori yang diberikan
2) Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap kegiatan packaging dan perluasan
jejaring

IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI

4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi


Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas Jambi
mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat petani.
Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian,
peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang
biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi,

12
rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Pelatihan dan penyuluhan tentang konsep
agribisnis khususnya pada packaging dan perluasan jejaring
4.2. Kualifikasi Tim Pengusul
Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini, para
pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki
relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan
dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan
mahasiswa berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang
diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang pemasaran agribisnis dan
kewirausahaan yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan senantiasa mengkaji persoalan agribisnis dan kewirausahaan Selain itu mata kuliah
yang diampu pada pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan
pengabdian pada masyarakat yaitu pemasaran agribisnis dan kewirausahaan.
Ketua tim pengusul berlatar belakang akademik di bidang agribisnis khususnya
dibidang ilmu pemasaran agribisnis dan penyuluhan yang mengampu matakuliah Dasar
manajemen, pengantar agribisnis, komunikasi pertanian, kewirausahaan, koperasi pertanian
dan sosiologi pertanian dan pedesaan. Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosen
yang berlatar belakang akademis dengan keahlian dibidang agribisnis dan penyuluhan
pertanian.

Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana

No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian

1 Zakky Fathoni, S.P., M.Sc Ketua Ekonomi pertanian

2 Prof. Dr. Ir. Zulkifli A, M.Sc Anggota 1 Ekonomi Pertanian


3 Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si Anggota 2 Ekonomi Pertanian
4 Endy Effran, S.P., M.Si Anggota 3 Agribisnis

4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi

13
Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki
oleh universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah
(8.283 m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium
(4.979 m2) dan ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga
penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai
pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas
Jambi. Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi
informasi dan Devisi data.

V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan
Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan
Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok
pesantren tersebut.
Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan
pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa
Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura.
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi ilmiah di
jurnal dan media Online; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan
hasil pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu.
.
14
15
VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Adapun rencana tahapan selanjutnya adalah para siswa mendapatkan pembinaan dalam aspek
input, proses produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan
diterima atau didapat oleh para siswa dapat diterapkan pada Desa Ibru yaitu terbentuknya jejaring
pasar dan pengemasan produk hortikultura dan mampu mengembangkan pengolahan hasil,
pemasaran dan memperluas jejaring pasar.

16
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan pengolahan
hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar.
2. Para siswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada
daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

7.2. Saran
Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapat dikembangkan.
2. Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di Desa Ibru

DAFTAR PUSTAKA

Anatan L dan Ellitan L. 2008. Supply Chain Management Teori dan Aplikasi. Bandung:
17
Alfabeta.

Asmarantaka, WR. 2014. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: IPB Press.


Badan Pusat Statistik. 2019. Data Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenisnya dan
Kabupaten Kota. Jambi (ID): BPS Provinsi.

Chopra S dan Meindl P. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation.
Fifth Edition. New Jersey: Pearson.

Lokollo EM. 2012. Bunga Rampai Rantai Pasok Komoditas Pertanian Indonesia. Bogor: IPB
Press.

Palgunadi, S Sulastri dan HS Handayawathidayati. 2011. Kajian Manajemen


Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L.). Malang: Wacana Vol.14
No.1.

18
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian

Lampiran 2. Surat Selesai Melaksanakan Pengabdian

19
20
Lampiran 3. Daftar Isian

21
22
Lampiran 4. Daftar Hadir

23
Lampiran 6. Dokumentasi

Ketua

24
CURRICULUM VITAE

1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zakky Fathoni, SP, M.Sc L/P
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 198109082005011003
5. NIDN 0008098103
6. Tempat/Tanggal Lahir Jambi/ 8 September 1981
7. Alamat Rumah Jl. Kamboja II No 25 RT 07 Kelurahan
Sungai Putri Kecamatan Telanaipura Jambi
36122
8. Nomor Telp/Faks/HP 081278140035
9. Alamat Kantor Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian Km. 15 Mendalo
Darat, Jambi
10. Nomor Telp/Faks 0741-583051
11. Alamat email zakky.fathoni@unja.ac.id
12. Lulusan yang telah dihasilkan S1=10 orang; S2=0 orang; S3=0 orang
1. Pengantar Ilmu Ekonomi
2. Ekonomi Mikro
3. Ekonometrika
13. Mata Kuliah yang diampu
4. Aplikasi Komputer
5. Kewirausahaan
6. Dasar-dasar Manajemen

2. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jambi Wageningen
University and
Research, The
Netherlands
Bidang Ilmu SEP-Agribisnis Development
Economics
Tahun Masuk/Lulus 1999/2004 2007/2009

25
S1 S2 S3
Judul Analisis Pendapatan Evaluation of Market
Skripsi/Thesis/Disertasi Usahatani Terpadu System and Market
di Kawasan Integration for Rubber
Pengembangan Cultivation in Jambi
Agropolitan Rantau Province- Indonesia
Rasau Tanjung
Jabung Timur

Nama Pembimbing/ Prof. Dr. Ir. Dr. Kees Burger


Promotor Zulkifli, M.Sc/ Ir.
Yanuar Fitri, M.Si

3. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah (juta
Sumber
Rupiah)
1 2016 Exploring Yield Gaps in Collaboration
Smallholder Oil Palm Production Research Centre
Systems in Eastern Sumatera (CRC-990)
Indonesia.
2 2016 Dampak Adopsi Program Desa DIPA UNJA 15
Mandiri Pangan pada Petani Padi
Sawah di Desa Pudak Kecamatan
Kumpeh Ulu Muaro Jambi

3 2017 Strategi Nafkah Petani Kelapa Sawit DIPA UNJA 20


dalam Menghadapi Replanting
Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai
Bahar Kabupaten Muaro Jambi

4 2017 Analisis Nilai Tukar Tambah Petani DIPA Pasca 15


Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Sarjana Unja
Bahar Kabupaten Muaro Jambi

26
4. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah (juta
Sumber
Rupiah)
1 2016 Studi Diagnostik Desa Binaan di Desa DIPA Unja 9
Pematang Jering Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi

2 2017 Pelatihan Pembuatan Proposal DIPA Unja 15


Pengajuan Dana Replanting dari
Program BPDPKS di Desa Panca Mulya
Kabupaten Muaro Jambi
3 2018 Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas DIPA 40
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) PNBP
di Desa Baru Pangkalan Jambu LPPM
Kabupaten Merangin

5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir


No Judul Artikel Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1. Farmer Heterogeneity and 2015 Efforts Discussion
Differential Livelihood Impacts of Paper Series
Oil Palm Expansion among
Smallholders in Sumatera,
Indonesia

2. Exploring Yield Gaps in 146/ 2016 Agricultural


Smallholder Oil Palm Production Systems Journal
Systems in Eastern Sumatera

3. Palm Oil Sustainability 52/00016/2018 E3S web of


Partnership: Implementation and Conference
Connection with Farmers Income

6. Pengalaman menyampaikan makalah secara oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah


selama 5 tahun terakhir

Nama Pertemuan
No Judul Makalah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1 Seminar International “The Impact of Revitalization Bogor/ 2018
“International Partnership on PT Brahma Bina

27
Nama Pertemuan
No Judul Makalah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
Conference on Natural Bakti of Oil Palm Farming
Resources and Participants Revenues in Sekernan
Environmental District, Muaro Jambi Regency”
Conservation”
2 Seminar Nasional Analisis Komparasi Pendapatan Jambi/ 2018
“Pembangunan Usahatani Pada Program Benih
Pertanian Berkelanjutan Mandiri Petani Padi Sawah Di
Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh
Berbasis Sumberdaya Ulu
Lokal Kabupaten Muaro Jambi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Dibuat di Jambi, Oktober 2019

Zakky Fathoni, SP, M.Sc

28
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Guru Besar
4 NIP 19560809 198403 1002
5 NIDN 0009085612
6 Tempat dan Tgl lahir Bangkinang, Riau / 9 Agustus 1956
7 Alamat e-mail e-mail: zalamsyah@unja.ac.id

8 Nomor telepon/HP HP: 0812.741 9640


9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jl. Raya Jambi –
Ma. Bulian, KM15. Kampus Pinang Masak, Mendalo Jambi.
10 Nomor Telepon/Fax 0741-583088
11 Lulusan yg telah S1 = 186 orang, S2 = 29 orang S3 = 2 orang
dihasilkan
12 Mata Kuliah yang 1. Ekonomi Mikro
2. Ekonometrika
diampu
3. Ekonomi Produksi
4. Riset Operasi

B. Riwayat Pendidikan
Jenjang
S1 S2 S3
Pendidikan
Nama PT Universitas Jambi Univ. of Kentucky IPB
Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Agricultural Ekonomi Pertanian
Pertanian Economics
Tahun masuk-lulus 1976-1982 1986-1988 1995-2000
Judul Skripsi/Tesis/ Pengembangan Dynamics of The Dampak Liberalisasi
Disertasi Usahatani Padi Cattel Beef Supply Terhadap Perdagangan
sawah di and Demand in the Minyak sawit Dunia
Kabupaten Kerinci County of dan Pengembangan
Lexington. Kelapa Sawit
Indonesia
Pembimbing/ Ir. Bakry Wahab Prof. Harry H. Hall Prof. Dr. Bonar R.
Promotor Sinaga

29
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah Dana


1 2012 Impacts os Socioeconomic Characteristics of CRC990/Efforts Projects
Small Scale Farmers Surrounding Forest Area on Rp. 30.000.000.
Sustainable Agriculture in Batanghari Districts
2 2012 Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Pertnership for
Hutan Desa di Provinsi Jambi Governance Report in
Indonesia
Rp. 76.000.000
3 2012 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran DP2M
Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-1) Rp. 100.000.000
4 2013 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran DP2M
Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-2) Rp. 100.000.000
5 2013 Kajian Pengembangan Industri Hilir di Provinsi Balitbanda Prov. Jambi
Jambi. Rp. 50.000.000
7 2014 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran DP2M
Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-3) Rp. 100.000.000
9 2015 Permasalahan dan Pengembangan Pasar Lelang Universitas Jambi
Karet di Provinsi Jambi Rp. 25.000.000,-

D. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 2010 Konstruksi Model Kemitraan Pemasaran Bahan DIPA UNJA 15.000.000
Olah Karet Rakyat di Desa Muhajirin ,-

2 2011 Konstruksi Kemitraan Pemasaran Bahan Olah DIPA UNJA 15.000.000


Karet (Bokar) Rakyat Di Desa Bukit Sari ,-
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi (2011)

3 2012 Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Karet dalam DIPA UNJA 15.000.000


rangka Mengembalikan Kejayaan Karet Rakyat ,-
di Kabupaten Bungo

4 2012 IbM Kelompok Tani Karet Kecamatan Muara DP2M 49.000.000,-


Bulian dalam Upaya Pemanfaatan Lahan
Tegakan pada Program Peremajaan Karet
Rakyat di Provinsi Jambi

30
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/


Thn
1 Optimasi Pola Tanam Tanaman Hortikultura di Jurnal Sosio Vol. 15 (2).
Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak Ekonomika Bisnis Juli-Des 2012
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
AA Saninov, Z Alamsyah, S Melly

2 Analisis Nilai Jual Tanah Untuk Perumahan di Jurnal Perspektif Vol. 1 (1),
Kabupaten Tebo (Studi Kasus Kecamatan Rimbo Pembiayaan dan Juli 2013.
Bujang dan Kecamatan Tebo Tengah). Pembangunan
E Erwanto, Z Alamsyah, E Emilia
Daerah

3 Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah pada Jurnal Sosio Vol. 16 (1).
Kondisi Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Merangin Ekonomika Bisnis Jan-Jun 2013
JS Hutahaean, Z Alamsyah

4 Analisis Curahan Jam Kerja Dan Pendapatan Jurnal Sosio Vol. 16 (1).
Rumah Tangga Petani Padi Sawah Tadah Hujan Di Ekonomika Bisnis Jan-Jun 2013
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi
FH Nasution, Z Alamsyah

5 Proses Pengadaan Bahan Baku dan Analisis Nilai Jurnal Sosio Vol 16 (2).
Tambah Plywood Kayu Karet (Studi Kasus pada Ekonomika Bisnis Juli-Des 2013
PT. Xyz Desa Sarang Burung Kabupaten Muara
Jambi)
RG Gulo, Z Alamsyah

6 Have Indonesian Rubber Processors Formed a Efforts Discussions No.4 / 2014


Cartel? Analysis of Intertemporal Marketing Margin Paper Series.
ISSN 2197-
Manipulation. 6244
T Kopp, Z Alamsyah, RS Fatricia, B Brümmer

7 Prospek Pengembangan Industri Hilir Karet di Jurnal Penelitian Vol. 32 (2).


Provinsi Jambi. Karet Oktober 2014
DMT Napitupulu, Z Alamsyah, E Elwamendri

8 Analisis Integrasi Pasar Pinang Kabupaten Tanjung Jurnal Sosio Vol 17 (2).
Jabung Barat Ekonomika Bisnis Juli-Des.
Z Alamsyah
2014.

31
9 Analisis Efektivitas Pasar Lelang Karet Di Jurnal Sosio Vol 18 (10.
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Ekonomika Bisnis Jan-Juni
J Stevan, Z Alamsyah
2015.

10 Analisis Nilai Tambah Kopi Luwak Bubuk Pada Jurnal Sosio Vol 18 (2).
Agroindustri “Buana Putra” Di Kabupaten Tanjung Ekonomika Bisnis Juli-Des.
Jabung Barat. 2015.
MF Siregar, Z Alamsyah

11 Analisis Respon Permintaan Karet Di Provinsi Societa: Jurnal Ilmu- Vol 5 (1), 64-
Jambi Ilmu Agribisnis 74, (2016)
M Yanita, M Yazid, Z Alamsyah, A Mulyana, M Antoni

12 Welfare implications of intertemporal marketing British Food Journal Vol 119 (8),
margin manipulation 1656-1671.
T Kopp, B Brümmer, Z Alamsyah, RS Fatricia (2017)

13 Land-use change and livelihoods of non-farm EFForTS Discussion No. 21/2018.


households: The role of income from employment Paper Series. ISSN 2197-
in oil palm and rubber in rural Indonesia 6244.
J Bou Dib, V Krishna, Z Alamsyah, M Qaim Jan 2018
14 Land Property Rights, Agricultural Intensification, Ecological Vol 147, 312-
and Deforestation in Indonesia Economics 321, (2018)
C Kubitza, VV Krishna, K Urban, Z Alamsyah, M
Qaim

F. Pemakalah Seminar dalam 5 tahun terakhir


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
1 Workshop Pemanfaatan Potensi dan Peluang Investasi 4-5 Oktober 2011
Sumberdaya Kayu Karet dan Pemanfaatan Kayu Karet untuk Jambi
Peranannya dalam Pembangunan Mendukung Pembangunan
Ekonomi Daerah Ekonomi Lokal.

2 Seminar Nasional Hambatan dan Tantangan dalam 31 Oktober 2011


Pengembangan Subsektor Pelaksanaan Kemitraan Pemasaran Fakultas Pertanian
Perkebunan Tanaman Karet yang Bahan Olah Karet Rakyat UNSRI. Palembang
Kompetitif dan
Berkesinambungan
3 Forum Pengembangan Klaster Peluang dan Tantangan dalam 29 Mei 2013
Industri Barang Karet. Direktorat Pengembangan Klaster Industri Jambi,
Karet di Provinsi Jambi

32
Industri Kimia Hilir Kementrian
Perindustrian.
4 FGD Pengembangan Ekonomi Potensi dan Prospek 26 Nov 2013
Wilayah Provinsi Jambi. Pembangunan Ekonomi Wilayah Sungai Penuh,
Kerinci, Merangin, Sarolangun Jambi
dan Sungai Penuh
5 CRC990/Efforts Counterpart Membangun Kemitraan pada 17 April 2014
Forum Universitas Jambi. Industri Perkaretandi Provinsi Jambi
Jambi.
6 International Conference and Analisis Perilaku Pasar Karet 28-29 Agustus,
PERHEPI Congress. Alam Provinsi Jambi. 2014. Bogor
7 Seminar Hasil Sensus Pertanian Kesiapan Sektor Pertanian 25 Sept 2014
2013 (ST13) Provinsi Jambi Menghadapi MEA Jambi
2015.
8 Koordinasi dan Sosialisasi Peningkatan Mutu Bokar Petani 14 April 2014
Pengawasan Mutu Bahan Olah Melalui Program Kemitraan. Jambi
Komoditi Ekspor SIR.
9 CRC990/Efforts Counterpart Membangun Kemitraan pada 17 April 2014
Forum Universitas Jambi Industri Perkaretan di Provinsi Jambi
Jambi
10 Seminar Nasional Hasil Penguatan Kelembagaan Dan 5 November 2015
Penelitian dalam Rangka Dies Permodalan Petani Palembang
Natalis ke-52 Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya
11 Sosialisasi Sensus Ekonomi Perkembangan Ekonomi 2 Desember 2015
Tahun 2016 dan Seminar Hasil Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kuala Tungkal
Sensus Pertanian 2013 2011-2015: Tinjauan Secara
Kabupaten Tanjung Jabung Makro
Barat Provinsi Jambi
12 Twenty first Session of the Role of Oil Palm in Dec 3, 2015.
Conference of the Parties Poverty Alleviation. Paris. France.
(COP21).
13 Semirata BKS-PTN Bidang Ilmu Identifikasi Faktor-Faktor Yang 5 Agustus 2016
Pertanian. Mempengaruhi Kinerja Pasar
Lelang Karet
(Studi Kasus Di Kabupaten Tebo
Provinsi Jambi)

33
Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung-jawabkan secara
hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 22 Oktober 2019


Yang Menyatakan,

(Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.)


N`IP. 19560809 1984031002

34
Anggota 2

1 Nama Lengkap (dengan Ardhiyan Saputra, SP, M.Si


gelar)
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas 19791009 200604 1 001
Lainnya
5 NIDN 0009107904
6 Tempat dan Tanggal Jambi, 09 Oktober 1979
Lahir
7 Alamat Rumah Jl. Asparagus RT. 04 Kel. Beliung Kec. Alam Barajo Kota
Jambi
Jambi 36122

8 Nomor Telepon / Faks - / 0853 6652 6449


9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15
Mandalo Darat
10 Nomor Telepon / Faks 0741-582733
11 Alamat e-mail ardhiyan.saputra@unja.ac.id
12 Lulusan yang telah S1 = 18 orang; S2 = - orang dan S3= - oramg
dihasikan
13 Mata Kuliah yang di 1. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian
ampu 2. Pengantar Agribisnis
3. Pengantar Ilmu Pertanian
4. Bahasa Inggris
5. Dasar-dasar Manajemen
6. Pendidikan Kewarganegaaan
7. Ekonomi Makro
8. Pemasaran Agribisnis
9. Ekonomi Mikro
10. Matematika Ekonomi
11. Aplikasi Komputer
12. Statistika
13. Statistik Non Parametrik
14. Pembiayaan Perusahaan Agribisnis
15. Pembangunan Pertanian
16. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
17. Manajemen Strategi
18. Perencanaan Bisnis
19. Kewirausahaan
20. Riset Operasional

35
A. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Universitas Jambi

Bidang Ilmu Agribisnis Ekonomi Pertanian


Tahun Masuk-Lulus 1997 - 2002 2010 - 2013
Judul Evaluasi Pemasaran Kopi Analisis Finansial Konversi
Skripsi/Thesis/Disertasi Bubuk Ayam Ras (Studi Tanaman Karet Menjadi
Kasus pada PD. Ayam Ras Kelapa Sawit dan Dampaknya
Jambi) terhadap Distribusi Pendapatan
Petani di Kabupaten Muaro
Jambi
Nama 1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli 1. Prof. Dr. Ir. Yusman
Pembimbing/Promotor Alamsyah, M.Sc Syaukat, M.Ec
2. Ir. Arnoldy Arby 2. Prof. Dr. Ir. M. Parulian
Hutagaol. M.Sc

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Analisis Efisiensi Usahatani Dana PNBP 40.000.000
Kentang di Kabupaten Merangin Fakultas
2 2017 Dampak Kebijakan Pemerintah Dana PNBP 30.000.000
terhadap Dayasaing Kentang di Fakultas
Kabupaten Merangin
3 2017 Dampak Konversi Kelapa menjadi Dana LPPM 25.000.000
Pinang terhadap Distribusi
Pendapatan Petani di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur
4 2016 Faktor Sosial Ekonomi Yang Dana LPPM 25.000.000
Mempengaruhi Petani Menjual
Bokar Melalui Pasar Lelang dan
Non Pasar Lelang di Kabupaten
Bungo
5 2015 Dampak Konversi Lahan Padi Dana LPPM 15.000.000
Sawah Menjadi Kelapa Sawit
terhadap Distribusi Pendapatan
Petani di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur

36
6 2014 Analisis Ekonomi Usahatani Kakao Dana LPPM 15.000.000
di Kabupaten Muaro Jambi
2014 Konversi Tanaman Padi Sawah Dana PNBP 15.000.000
Menjadi Tananan Kelapa Sawit di Fakultas
Kabupaten Tanjung Jabung Timur

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan


Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Edukasi Pentingnya Melakukan Mandiri
Sortasi dalam Kegiatan Pemasaran
Kentang di Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah/ Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


Nama Kegiatan Tempat Jabatan Tahun
Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016
Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Penyuluhan Sekolah Pascasarjana Ketua/Pemakalah 2016
dan Komunikasi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Perencanaan Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016
Pembangunan Inklusif Desa- Universitas Andalas
Kota
Seminar Nasional Badan Fakultas Pertanian, Ketua/Pemakalah 2017
Kerjasama Perguruan Tinggi Biologi dan Perikanan
Wilayah Barat Universitas Bangka
Belitung
Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018
Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Fakultas Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018
Pertanian Universitas Jambi

F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Judul penelitian/Tema Tahun Tempat Penerapan Respon


HKI Masyarakat
1 -
2 -

37
G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberian Tahun
Penghargaan
1 -
2 -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian
dasar unggulan dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA Tahun 2019.

Jambi, Februari 2019

ttd

Ardhiyan Saputra, SP, M.Si


NIP. 19791009 200604 1001

38
ANGGOTA 3

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Endy Effran, S.P.,M.Si


2 Janis Kelamin L/P
3 Jabatan Fungsional Asisten ahli
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 201510031002
5 NID/L 1510031002
6 Tempat dan Tanggal Lahir Kerinci, 09 Desember 1979
7 e-mail endy_effran@unja.ac.id
9 Nomor Telepon/HP 081278720090
10 Alamat Kantor Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak, Jl.
Raya Jambi – Muara Bulian KM 15 Mendalo
Darat Jambi 36361
11 Nomor Telepon/Faks (0741) 583051 – Faks (0741) 582733
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= - orang; S-2 = - orang S-3 = -
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengantar Agribisnis
2. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
3. Ilmu Usahata Tani
4. Dasar-dasar Manajemen
5. Pembangunan Pertanian
6. Studi Kelayakan Agribisnis
7. Pendidikan Kewarganegaraan
8. Ilmu Kependudukan
9. Ekonomi Sumberdaya Manusia
10. Pertanian Berkelanjutan
11. Pemasaran Agribisnis
12. Perencanaan Kawasan Agribisnis
13. Kewirausahaan
A. Riwayat Pendidikan 14. Praktek Kerja Usaha Mandiri
Komponen S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Jambi Universitas Jambi
Tinggi
Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Agribisnis
Pertanian/Agribisnis
Tahun Masuk – 1999 - 2004 2010-2012
Lulus
Judul Skripsi/ Analisa Komparatif Dampak Program
Thesis/Disertasi Agroindustri Kentang Revitalisasi
di Kabupaten Kerinci Perkebunan
Terhadap
Pendapatan Petani
Karet Rakyat di
Provinsi Jambi

39
Nama 1. Prof. Ir.H.Bakry 1. Prof. Dr. Ir. H.
Pembimbing/ Wahab Zulkifli
Promotor 2. Dr. Ir. Alamsyah, M.Sc
A.Rahman, M.S 2. Prof. Dr. Ir.
Dompak
Napitupulu, M.Sc

B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber*) Jumlah
(Juta Rp)
1 2017 Analisis Usahatani Padi Sawah PNBP skim Fakultas 30
Dalam Meningkatkan Ketersediaan Pertanian
Pangan Di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
2 2017 Analisis Keterkaitan Pendapatan PNBP skim 50
Dengan Mutu Bokar Yang Universitas
Dihasilkan Petani Karet Rakyat Di
Provinsi Jambi
3 2018 Analisis metode penentuan sektor PNBP Fakultas – 40
basis dalam meningkatkan Dosen Senior
pendapatan daerah di Provinsi Jambi
(Studi dalam lingkup agribisnis
karet)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber*) Jlh (Juta Rp)
1 2018 Riset Aksi dalam rangka Pengentasan Mandiri
Kemiskinan Pada Lahan Gambut di Desa
Seponjen Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi
2 2018 Pembinaan Koperasi Sido Muncul dalam Mandiri
rangka Pengentasan Kemiskinan Pada Lahan
Gambut di Kecamatan Betara Kabupaten
Tanjung Jabung Barat

dst
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


40
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Status Indeks URL
1. 2018 Analisis Keterkaitan JALOW Terakreakr Google
Pendapatan Dengan (JOURNAL OF editasi Scholar
Mutu Bokar Yang AGRIBUSINESS
Dihasilkan Petani AND LOCAL
Karet Rakyat Di WISDOM)
Provinsi Jambi E-ISSN : 2621-
1300
P-ISSN : 2621-
1297

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional Fakultas Analisis metode penentuan 18-19
Pertanian Universitas Jambi sektor basis dalam Oktober 2018
meningkatkan pendapatan Hotel Shang
daerah di Provinsi Jambi (Studi Ratu, Jambi,
dalam lingkup agribisnis karet)

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1
2
Dst

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P /ID
1
2
Dst

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun


Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1
2
3
Dst

41
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Instritusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1
2
3
Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sansinya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan penugasanan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Tahun 2019.

Jambi, 25 Oktober 2019

Anggota,

ENDY EFFRAN, S.P.,M.Si


NIK. 201510031002

42
1
Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di
Pondok Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa Ibru
Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi

Subtitle
Tim Pengabdian kepada Masyarakat:
• Ketua : Zakky Fathoni, S.P., M.Sc
• Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc
2. Ardiyan Saputra, S.P., M.Si
3. Endy Effran, S.P., M.Si
PENDAHULUAN
• Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
• Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa
agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
• Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu diperlakukan secara
khusus.
• Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak
(busuk, perishable).
• Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadi
kunci utama agar produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir.
Permasalahan Mitra
Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru Kecamatan
Mestong terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, maka
perlu adanya suatu penyuluhan agribisnis agar produk yang dihasilkan dapat
bernilai ekonomis terutama pada peckaging dan pengembangan jejaring dalam hal
pemasarannya.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui permasalahan sebagai
berikut :
• Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis.
• Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian.
• Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukan
pengemasan dan perluasan jejaring pasar

SOLUSI

Penyuluhan konsep agribisnis


Sesuai dengan permasalahan yang
ada, solusi yang ditawarkan pada
kegiatan pengabdian masyarakat
untuk mitra adalah:
Pelatihan pengolahan hasil produk
pertanian

Pendampingan dalam melakukan


packaging dan perluasan jejaring
TARGET LUARAN
(1) publikasi ilmiah di
jurnal/prosiding
Target capaian luaran yang
diharapakan dari kegiatan PPM
adalah:
(2) peningkatan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan
pengelolaan hasil pertanian

(3) Program pendampingan yang


kontinyu
METODE PELAKSANAAN
Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen
proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan
Revisi
Kegiatan PPM :
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens (studi − Tim Pelaksana Pengabdian
kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan primer. pada masyarakat

2 Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan Tim Pelaksana PPM


pendampingan
3 Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan Tim Pelaksana PPM dan pakar
4 Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan jejaring Tim Pelaksana PPM
HASIL YANG DICAPAI
Hasil :
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan
Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan
Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok
pesantren tersebut.

Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan
pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa
Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura.
LUARAN YANG DICAPAI
• (1) publikasi ilmiah di jurnal dan
media Online

Target capaian luaran yang • (2) peningkatan pengetahuan,


diharapakan dari kegiatan PPM pemahaman dan keterampilan
adalah: pengelolaan hasil pertanian;
• dan (3) Program pendampingan
yang kontinyu.
RENCANA
TAHAPAN siswa mendapatkan pembinaan dalam
aspek input
BERIKUTNYA

proses produksi dan pengolahan

pemasaran
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :
• Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan
pengolahan hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar.
• Para siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada
daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.
Saran
• Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapat
dikembangkan.
• Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbangan
pemikiran terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di Desa
Ibru
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN

INISIASI PENGGUNAAN INPUT PUPUK ORGANIK


DI PONDOK PESANTREN AL-MUTTAQIN YAYASAN ASY’ARIYAH
DESA IBRU KABUPATEN MUARO JAMBI

OLEH:

Ir. Arsyad Lubis, M.Si 0003026004

Dr. Ir. Armen Mara, M.Si 0010105703


Ir. Adlaida Malik, M.S 0013115609
Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si 0022108401

Dibiayai oleh:
DIPA-PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran
2019 Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/156/UN21.18/PM.01.01/2019, tanggal 7 Mei 2019

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
RINGKASAN

Arsyad Lubis, Armen Mara, Adlaida Malik, Riri Oktari Ulma. Inisiasi
Penggunaan Input Pupuk Organik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin
Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi.

Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini dilaksanakan di Desa Ibru tepatnya


di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan responden
yaitu guru dan murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya
pengabdian ini adalah menginisiasi para guru dan murid agar mampu dan
memahami penggunaan input pupuk organik dalam rangka program pertanian
berkelanjutan, dimana dapat meminimalisir residu kimia yang digunakan
dalam bercocok tanam.
Kegiatan pengabdian ini telah diimplementasikan oleh peserta pengabdian
berupa pembuatan komposter dan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan telah
dipublikasikan secara online.

Kata kunci: Inisiasi, Input (faktor produksi), Pupuk Organik


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya


kegiatan pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan
pengabdian tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan awal pengabdian,
pelaksanaan pengabdian dilakukan bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok
Pesantren tersebut.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait
khususnya Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang
telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat
terlaksana dengan baik.
Dalam proses pelaksanaannya, Tim meminta saran dan masukkan agar
pelaksanaan pengabdian secara final dapat terlaksana dengan baik dan lain.
Alhamdulillah pelaksanaan pengabdian telah berjalan dengan lancar dan telah
diterapkan oleh peserta pengabdian. Kegiatan pengabdian ini juga telah
dipublikasikan secara online.

Jambi, Oktober
2019

Tim
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ...................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi............................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ....................................................................... 1
II. TARGET DAN LUARAN .................................................................... 2
2.1.Solusi.............................................................................................. 2
2.2.Target Capaian Luaran ................................................................... 2
III. METODE PELAKSANAAN................................................................ 3
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 3
3.2 Hasil yang Diharapkan ................................................................... 5
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program ...................................................... 5
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI ............................................. 6
4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi..................................................... 6
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian .......................................................... 6
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ............................................................. 7
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ..........................................
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………
Lampiran .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Skema Kerangka Kegiatan PPM ........................................................ 4
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Rencana Target Capaian Luaran ........................................................ 2
2. Rencana Kegiatan PPM ...................................................................... 3
3. Anggota Tim Pelaksana...................................................................... 6
4. Rincian Pembiayaan ........................................................................... 8
5. Rincian Jadwal Penelitian ................................................................. 8
I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi

Faktor produksi memegang peran penting dalam keberhasilan kegiatan


produksi bidang pertanian. Penggunaan faktor produksi terutama pupuk dan
insektisida kimia telah menjadi perbincangan serius dikalangan pemerhati
lingkungan. Penggunaan pupuk kimia dan insektisida kimia secara terus menerus
akan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia
sebagai konsumen dari produk pertanian terutama komoditas yang dikonsumsi
dalam bentuk segar.

Pada saat ini petani dilokasi penelitian mengusahakan beberapa jenis


kmoditas seperti hortikultura yang pada umumya dikonsumsi dalam kondisi
segar. Pada sat ini dilokasi Pengabdian masih menggunakan pupuk kimia yang
telah berlangsung bertahun-tahun. Kondisi ini yang menurut Tim Pengabdian
perlu didorong untuk menggunakan pupuk organik. Lokasi kegiaan PPM adalah
sebuah Pesantren yang memiliki Jurusan Pertanian, sehingga kegiatan ini dinilai
sangat bermanfaat sebagai bahan pelajaran bagi santri di Pondok Pesantren ini.

Tingkat keberhasilan inisiasi ini dinilai sangat positif, karena santri yang
menjadi sasaran kegiatan adalah orang belum terbiasa dengan pupuk kimia,
sehingga hambatan dari aspek penolakan akan inovasi dinilai akan sangat kecil.

1.2. Permasalahan Mitra

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan


Pihak Pondok Pesantren (Guru dan Murid), adapun permasalahan yang
mengemuka adalah sebagai berikut:
1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian pembuatan pupuk
organik karena para guru belum mendapatkan pelatihan dari pihak terkait.
2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan pupuk organik bagi
lingkungan khususnya tanaman.
3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil bagi tanaman
yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk organik dan menyehatkan
bagi tubuh manusia karena tidak mengandung bahan kimia.
II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1. Solusi

Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan


pengabdianmasyarakatuntukmitra adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada para guru dan murid akan pentingnya
manfaat penggunaan pupuk organik bagi tanaman, disamping baik bagi
tanaman itu sendiri, juga baik bagi lingkungan.
2. Memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dan
pengimplementasiannya bagi lingkungan.
3. Menginisiasi terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta Tanaman
Organik.

2.2 Target Capaian Luaran


Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1)
Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan guru dan murid tentang
pemanfaatan pupuk organik ;(2) Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid
Pecinta Tanaman Organik, dan (3) Pembinaan pembuatan pupuk organik
terutama bagi murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata pelajaran .
Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran


No Jenis Luaran Indikator
1 2 Capaian
3
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Tidak ada
2 Publikasi pada media massa(cetak/elektronik) Ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Ada
Bidang ekonomi
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Ada
5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Ada
Masyarakat
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada
III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan


Adapun rangkaian pengabdian ini dilakukan langkah manajemen
proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi

Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM


No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan - TimPelaksana Pengabdian
analisis audiens (studi kebutuhan), pada masyarakat
pengumpulan datas ekunder dan primer. - Guru dan Murid
2 - Pembuatan rancangan pembinaan dan Tim Pelaksana PPM
pengimplementasian penggunaan
pupuk organik
- Pembuatan rancangan pembentukan
kelompok pecinta tanaman organik
3 - Pelaksanaan penyuluhan inisiasi Tim Pelaksana Pengabdian Pada
penggunaan pupuk organik Masyarakat(PPM)
4. Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana Pengabdian Pada
Masyarakat (PPM)
Permasalahan yang dihadapi

1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian


pembuatan pupuk organik karena para guru belum
mendapatkan pelatihan dari pihak terkait.
2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan
pupuk organik bagi lingkungan khususnya tanaman.
3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil
bagi tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan
pupuk organik dan menyehatkan bagi tubuh manusia karena
tidak mengandung bahan kimia.

Solusi yang ditawarkan


Pendukung
Metode 1. Penyuluhan inisisasi tentang
1. Penyuluhan penggunaan pupuk organik
2. Pendampingan 1. Anggota tim yang
2. Pendampingan pembentukan kompeten
3. Monitoring Partisipatif kelompok pecinta tanaman
4. Evaluasi Partisipatif. organik

Output

1. Peningkatan pengetahuan pemahaman dan


keterampilan guru dan murid tentang pemanfaatan
pupuk organik
2. Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta
Tanaman Organik, dan
3. Pembinaan pembuatan pupuk organik terutama bagi
murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata
pelajaran

Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM


3.2. Hasil yang diharapkan
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan seluruh guru dan murid
2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan.
3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan
pendampingan.

3.3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
 Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman guru dan
murid tentang pentingnya manfaat pupuk organik.
 Melakukan pendampingan dan diskusi informatif terhadap
pembentukan kelompok pecinta tanaman organik dan menjadikan hal
ini sebagai mata pelajaran di pondok pesantren. 
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI

4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi


Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas
Jambi mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan guru dan murid.
Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang
pertanian, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program
yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM)
Universitas Jambi, rencana program PPM yang diusulkan ini berupa pembinaan
dan pendampingan terhadap guru dan murid dalam penggunaan pupuk organik
dan terbentuknya kelompok pecinta tanaman oraganik.

4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian


Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan
ini,para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul
program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang
akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua,
anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatarbelakang akademis yang
berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota
berlatar belakang bidang komunikasi pertanian dan agribisnis yang dibuktikan
dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa
mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat
terutama terkait pengetahuan tentang agribisnis.
Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pertanian dan
agibisnis yang telah mumpuni dalam ilmu penyuluhan khususnya pertanian.
Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosenyang berlatarbelakang
akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan Pertanian dan Agribisnis.
Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana

No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian


1 Ir. Arsyad Lubis,M.Si Ketua Agribisnis
2 Dr. Ir. Armen Mara, M.Si Anggota1 Ekonomi Pertanian
3 Ir. Adlaida Malik, M.S Anggota2 Pembiayaan Perusahaan Pertanian

4 Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si Anggota 3 Agribisnis


4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi

Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian


kepada masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total
bangunan yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2,dengan
peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283m2),ruang dosen (4.623m2), ruang
administrasi (12.243m2),ruang laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan
(1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki
gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki
oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi
dan Devisi data.
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa


Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok
Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian
ini adalah para siswi dan beberapa orang guru.
Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswi khususnya
tentang pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman. Pupuk organik
memiliki peranan sebagai makanan bagi tumbuh kembang tanaman. Pupuk
organik memiliki banyak kelebihan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran materi.
Kegiatan pengabdian ini telah direalisasikan oleh peserta pengabdian yaitu
para siswa pesantren dan dipublikasikan secara online pada laman web
https://jamberita.com/read/2019/09/13/5953017/siswa-smp-islam-
asy%E2%80%99ariyah-gunakan-alat-%E2%80%98komposter-
emak%E2%80%99-dari-dosen-fakultas-pertanian-unja/ .
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Para siswi mengetahui dan memahami pentingnya peranan pupuk organik
dan manfaatnya bagi tanaman dan keberlanjutan lingkungan.
2. Para guru diharapkan mengimplementasikan topik pengabdian ini pada
materi mata pelajaran di pondok pesantren.

7.2. Saran
Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah perakitan komposter sebagai alat
pembuat pupuk kompos.
2. Komposter yang dibuat, diletakkan didepan masing-masing teras kelas
sehingga diimplemetasikan oleh para siswi.
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian
Lampiran 2. Publikasi Online

Lampiran Materi
“KOMPOSTER ”
Perancangan Alat Pengomposan Sederhana Skala Rumah Tangga Sebagai Bentuk
Usaha Mengurangi Timbulan Sampah Organik di Tingkat Sumber

Oleh :
Ir. Arsyad Lubis, M.Si
Riri Oktari Ulma, S.P,.M.Si
Dr. Ir. Armen Mara, M.Si
Ir. Adlaida Malik, M.S

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan barang yang tidak asing dalam keseharian manusia.
Secara umum sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Pada tingkat pertama, yaitu pada skala rumah tangga sampah organik
sangat dimungkinkan untuk diolah dan dimanfaatkan kembali.
Dampak negatif yang akan timbul jika sampah organik tidak diolah dan
langsung dibuang di TPS (Tempat Penampungan Sementara) atau bak
pengumpulan sampah, berpotensi mencemari lingkungan. Dampak pencemaran
lingkungan yang sangat dapat dirasakan dengan adanya sampah organik yang
tidak diolah yaitu tercemarnya udara sekitar akibat pembusukan sampah organik
dengan ditandainya aroma busuk yang menyengat. Sampah organik yang
bertumpukan juga berpotensi sebagai media tumbuhnya bakteri patogen yang
membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, estetika lingkungan juga terganggu
akibat tumpukan sampah.
Pengolahan sampah organik sebenarnya sangat mudah dilakukan. Pengolahan
sampah organik dapat dilakukan dengan teknik pengomposan sederhana dan
sangat dimungkinkan dilakukan pada sumbernya yaitu pada skala rumah
tangga.Oleh karena itu pada laporan ini, penulis merancang desainalat
pengomposan sederhana yang dapat diterapkan pada skala rumah tanggadengan
alat dan bahan pengomposan yang tersedia di lingkungan sekitar, antara lain:
dalam pembuatan alat pengomposan dengan ember bekas bervolume ±20 Liter
dan pembuatan EM (Effective Microorganism).
Kegiatan pembuatan alat pengomposan dan melakukan kegiatan pengomposan
sampah organik ini dapat menjadi hal yang menarik dilakukan pada skala rumah
tangga khususnya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Hasil pengomposan
berupa pupuk kompos dapat langsung dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk
tanaman pekarangan rumah, selain itu manfaat yang didapatkan yaitu pencemaran
sampah organik dapat diatasi, serta manajeman pengolahan sampah skala rumah
tangga dapat diterapkan.
1.2 Tujuan
Berlatar belakang permasalahan diatas, tujuan yang akan dicapai pada karya tulis
ini yaitu:
1. Menciptakan desain Alat Pengomposan dari bahan dan alat yang mudah
didapatkan di lingkungan sekitar.
2. Meginspirasi ibu-ibu rumah tangga sehingga mampu mengolah dan
memanajeman sampah organiknya dengan baik dengan cara pengomposan.
3. Memanfaatkan hasil komposan menjadi nutrisi (pupuk) tanaman pekarangan
rumah sehingga tercipta konsep ekologi dan pemanfaatakn limbah organik
rumah tangga.

1.3 Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan dari ala pengomposan sederhana ini yaitu
masyarakat terutama pada skala rumah tangga, dapat mengolah sampah organik
dengan lebih baik dengan cara pengomposan dan memanfaatkan hasil kompos
sebagai pupuk (nutrisi) dalam tanaman pekarangan rumah serta manajeman
pengolahan sampah organik dapat ditangani (diolah) langsung di tingkat sumber.

1.4 Metode
Metode yang digunakan pada laporan ini yaitu dengan cara pembuatan desain
alat pengomposan yang dimungkinkan dapat dibuat dalam skala rumah tangga dan
merancang teknik pengomposan yang dapat dilakukan pada skala rumah tangga
terutama kepada ibu-ibu rumah tangga.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Sampah Organik dan Dampak Sampah Organik

Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan


sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang
berbentuk padat.Amos Noelaka (2008) menyebutkan bahwa Sampah Organik
merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik /
pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai, dikelola dan dimanfaatkan
dengan prosedur yang benar. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti,
sisa daging, sisa sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya
2.2 Pengomposan
2.2.1 Pengertian Kompos
Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik
yang dapat dipercepat oleh populasiberbagai macam mikroorganisme dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atauanaerobik.
Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan
sampah/serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses
dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan
waktu. Bahan mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah
kota dan lain-lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30
(Sutedjo, 2002).
Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara
makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah,
pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH
tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi
air (Novizan, 2007).
Persyaratan kompos menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004)
adalah:
1. Berwarna kehitaman
2. Berbau tanah
3. Tidak mengandung bahan asing seperti bahan anorganik, logam berat, B3,
kimia organik seperti pestisida.
4. Sebaiknya temperatur pada proses biologi/bakteriologis antara 45-55 C.
Jangan sampai kurang dari 45 C dan jangan sampai lebih dari 66 C.
5. pH (derajat keasaman) dijaga agar tidak lebih dari 8, yang paling baik
berkisar 7-8. Apabila terlalu tinggi akan mengurangi Nitrogen karena akan
berubah menjadi amoniak (Suryono dan Budiman, 2010).
6. Kelembaban optimal 50-55%.

2.2.2 Manfaat Kompos


Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto (2002)
mengemukakan bahwa denganpupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi
tanah menjadi lebih baik. Selain itu Kompos memiliki banyak manfaatyang
ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan
2. limbah.
3. Mengurangi volume/ukuran limbah
4. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
5. asalnya

Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang
3. membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
4. pembuangan sampah
5. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:


1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
2.2.3 Prinsip Pembuatan Kompos
Untuk mendapatkan kompos yang mempunyai kualitas yang baik, maka
dalam pembuatannya melalui beberapa langkah dan pemahaman yaitu :
1. Pengembangan MOL untuk mempercepat penghancuran bahan yang akan
dilakukan pngomposan dengan carapemotongan dalam ukuran kecil untuk
mempercepat bakteri masuk pada bahan yang dikomposkan.
2. Pengomposan harus terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan .
3. Memperhatikan perbandingan bahan yang dikomposkan disesuaikan
dengan kondisi C/N ratio dari bahan organik.
4. Mempertahankan sirkulasi udara (aerasi) pada saat pengomposan harus
terpelihara.
5. Menjaga suhu dalam proses pengomposan agar terjaga dan tetap
mendukung kerja mikroorganisme.
6. Menjaga kelembaban agar tetap optimal.
7. Membunuh biji-biji gulma
8. Membunuh sumber penyakit terutama patogen / sumber penyakit
cendawan
9. Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman.
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Desain Alat Pengomposan Sederhana

Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pengomposan yaitu Ember Cat
berukuran 20 Liter lengkap dengan tutupnya, serta pipa paralon berukuran ½ inci
dan pipa berukuran 1 inci. Sedangkan alat yang digunakan yaitu Bor untuk
melubangi dan gergaji untuk proses pemotongan bahan.
Berikut desain Alat pengomposan :
Gambar 3.1 Desain alat pengomposan “Komposter Emak”

e
d c

g h

Keterangan:
a = Tutup kompos g = Penampungan lindi
b = Ruang Pengomposan (Raktor) h = Monitor Volume lindi
c = Aerator & fentilasi sirkulasi uduara
d = Sprayer larutan EM-4
e = Sekop
f = Kaki alat pengomposan
3.1.1 Prinsip pengomposan

Hal utama yang diperhatikan dalam pengomposan yaitu faktor pemberian


Mikroorganisme Pengurai beserta Molase sebagai nutrisi perkembang biakan
bakteri pengurai. Sehingga bakteri dapat hidup dan menjalakan tugasnya dalam
menguraikan bahan-bahan organik komplek menjadi senyawa unsur yang mudah
untuk diserap dan dimanfaatkan kembali sebagai nutrisi tumbuhan. Selain itu faktor
suhu dan klembapan harus terus dijaga dan selalu ditempatkan pada kawasan yang
terlindung dari sinar matahari secara langsung.
3.1.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan untuk membuat alat pengomposan ini yaitu :


1. Ember cat bertutup dengan volume ± 20 Liter
2. Pipa pvc ukuran ½ inci ± 1 meter
3. Pipa pvc ukuran 1 inci ± 40 sentimeter
4. Botol oli bekas sebanyak 1 buah
5. Handle tool sebanyak 1 buah
6. Engsel kecil dan Pengail pintu
7. Mur secukupnya
8. Spayer
9. Efektif microorganisme EM-4 ± 0,1 liter dan molase ± 0,05 liter
10. Bambu secukupnya sebagai kaki alat komposter
11. Kapas puntung rokok dan lem alteco sebagai perekat
12. Cat minyak

Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat alat komposter ini yaitu :
1. Bor listrik
2. Geraji
3. Obeng
4. Cutter
5. Pisau golok
6. kuas
3.2 Teknik Perakitan
Dalam perakitan alat pengomposan ini terdiri dari beberapa komponen yang
dirakit sehingga menjadi satu kesatuan alat komposter. Tahap yang dilakukan yaitu
perakitan tutup komposter, perakitan aerator dan fentilasi komposter, perakitan
reaktor/ruang pengomposan, dan perakitan kaki komposter.
3.2.1 Perakitan Komponen 1: Tutup Komposter

Tahap awal perakitan alat komposter yaitu memasang handel pada tutup
ember cat sehigga mudah untuk dioperasikan dalam membuka dan menutup
komposter. Pada tahap ini, handel di pasang di tengah tutup luar dan
menempelkanya menggunakan mur dengan alat bor.
Gambar 3. 2 Tutup Komposter

3.2.2 Perakitan Komponen 2 : Aerator dan Fentilasi Komposter

Sirkulasi udara didalam reaktor harus tetap terjaga. Untuk itu, perlu
ditambahkan unit aerator atau fentilasi sehingga dimungkinkannya bahan yang
hendak dilakukan pengomposan tetap dalam keadaan aerobik. Selain itu,
pengomposan dengan memanfaatkan bakteri pengurai berjenis EM-4 dapat berkerja
secara maksimum dalam keadaan suplai udara yang cukup dengan suasana aerobik.
Penambahan unit fentilasi yang berperan sbagai aerator dirakit dengan cara :
1. Pastikan pipa pvc baik yang berukuran ½ inci di potong sesuai dengan
diameter luar ember cat, untuk pipa 1 inci dipotong sesuai tinggi dalam ember
cat.
2. Setelah itu, pipa diberi lubang sedemikian rupa hingga dapat dipastikan udara
dapat masuk ke dalam reaaktor komposter.
3. Tepat 10 cm dari bawah pipa berukuran 1 inci, diberi lubang sebesar ½ inci di
keempat sisinya agar pipa ukuran ½ inci dapat masuk secara horizontal
kedalam pipa.
4. Perlakuan poin nomor tiga juga diterapkan pada titik 40 cm dari bawah pipa
berukuran 1 inci. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 diatas.

Gambar 3.3 Fentilasi Komposter Berperan Sebagai Aerator Reaktor

3.2.3 Perakitan Komponen 3 : Reaktor/Ruang Pengomposan


Reaktor pengomposan terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan pengomposan
dan ruangan pengumpul cairan lindi. Pemisahan kedua ruang menggunakan terpal
tebal berlubang sehingga pada saat proses pengomposan, air lindi dapat turun dan
tertampung di ruang penampungan lindi. Hal ini bertujuan agar hasil pengomposan
tetap dalam keadaan kering. Pada ruang reaktor juga terdapat pintu output sehingga
hasil pengomposan dapat ambil dengan mudah. Lebih jelasnya, perakitan ruang
reaktor pengomposan sebagai berikut:
1. Ember cat diberi lubang tepat 10 cm dari dasar ember di keempat sisi ember
cat sebesar ½ inci sehingga pipa pvc ½ inci dapat menembus dinding
reraktor.
2. Tepat 40 cm dari dasar ember cat juga diberi lubang sebesar ½ inci pada
kedua sisi ember cat sehingga dimungkinkan pipa ½ inci dapat menmbus
dinding reaktor.
3. Pembuatan pintu output dilakukan di dinding reaktor tepat 11 cm dari dasar
ember cat dengan dimensi pintu 14 cm x 14 cm. Utuk mempermudah
membuka dan menutup pintu output, pintu dilengkapi dengan engsel dan
pengail pintu.
4. Pada bagian samping dasar ember cat diberi lubang dan selang kecil yang
berfungsi sebagai alat penguras lindi dan sebagai parameter volume lindi.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Reaktor Pengomposan

3.2.4 Perakitan Komponen 4 : Kaki Komposter


Kaki komposter berfungsi agar komposter dapat stabil ketika ditempatkan di
ruangan terbuka dan tidak mudah roboh atau terguling. Kaki komposter terbuat dari
bambu. Pemiliham material bambu bertujuan karena bahan baku yang mudah dan
murah untuk didapatkan. Langkah pembuatan kaki komposter secara lebih detai
antara lain sebagai berikut:
1. Pemilihan jenis bambu dengan ruas yang panjang penting karena dapat
memudahkan saat proses perakitan.
2. Perakitan bambu dilakukan sedemikian rupa hingga terbentuk seperti
Gambar 3.5. dengan tinggi kaki sebesar 40 cm dan memungkinkan untuk
reaktor pengomposan dalam keadaan menggantung.
3. Untuk proses penggabungan dan penyatuan antar bambu digunakan lem
alteco dan kapas puntung rokok sehingga antar bambu dapat menyatu
dengan kokoh. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini.

Gambar 3.5 Kaki Komposter

3.2.5 Penggabugan antar komponen

Penggabungan antar komponen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :


1. Fentilasi komposter/aerator diterapkan pada ruangan reaktor dan pada tiap
ujung pipa ½ inci harus ditembuskan keluar dinding reaktor komposter.
2. Setetlah itu, atara ruang pengomposan dan ruang penampung lindi
dipisahkan oleh terpal berlubang yang memungkinkan air lindi dapat turun
dan tertampung di ruang penampungan lindi.
3. Ketika ruang reaktor dan aerator telah teraplikasikan, selanjutnya dapat
dilakukan pengcatan. Pengecatan dilakukan dengan tujuan pemperindah
tampilan komposter.
4. Setelah itu, komposter siap untuk digabungkan dan ditempatkan dengan kaki
komposter sehingga kondisi komposter dalam keadaan stabil dengan kondisi
komposter yang menggantung pada kaki komposter. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Komposter Emak

3.3 Cara Pengoperasian


3.3.1 Pengoperasian Komposter

Langkah-langkah pengoperasian alat komposter ini yaitu :


1. Pastikan penempatan alat komposter terlindung dari cahaya matahari secara
langsung dan terlindung dari hujan untuk menjaga suhu dan kelembapan
komposter
2. Bahan sampah organik yang hedak dilakukan pengomposan usahakan dalam
keadaan potongan kecil-kecil sehingga dimungkinkan untuk bakteri pegurai
mudah masuk kedalam bahan yang hendak dikomposkan.
3. Untuk sampah dengan ukuran yang besar hendak di cincang kecil kecil
sehingga tujuan pada poin 2 tercapai.
4. Saat memasukkan sampah yang hendak dilakukan pengomposan hendak
dilakukan secara perlapis lalu disemprotkan racikan starter mikroorganisme,
dalam artian tiap ketebalan 1 s/d 5 cm dilakukan penyemprotan secukupnya
racikan starter mikroorganisme.
5. Pastikan kondisi komposter dalam keadaan tertutup rapat dan dapat
dipastikan untuk lalat tidak dapat masuk ke dalam reaktor karena akan
memicu munculnya ulat dan belatung dan bakteri patogen lainya.
6. Proses pengomposan dapat dilakukan secara kontinyu dan kompos yang
matang ditandai dengan aroma yang tidak menyengat, suhu kompos sesuai
suhu ruangan, dan warna fisik kompos yang hitam/gelap.
3.3.2 Peracikan dan pembuatan mikroorganisme pengurai dengan EM-4

Pembuatan starter mikroorganisme pengurai penting dilakukan karena memiliki


peran yang penting dalam kesuksesan proses pengomposan. Karena dari adanya
bakteri atau mikroorganisme pengurai ini, sampah organik dapat terdegradasi dan
ter dekomposisi dengan lebih cepat serta hasil pengomposan yang baik. Untuk itu,
pembuatan larutan mikroorganisme pengurai yaitu sebagai berikut:
1. Dilarutkan gula merah sebanyak 100 gram kedalam air sebanyak 0,4 liter
yang bertujuan sebagai molase untuk media berkembang biak (nutrisi)
bakteri pengurai.
2. Dimasukkan cairan EM-4 sebanyak 100 ml kedalam larutan molase.
3. Campuran larutan tersebut didiamkan selama 24 jam dan selanjutnya
dimasukkan kedalam sprayer untuk memudahkan pengaplikasianya.
4. Racikan starter mikroorganisme siap digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

Terkait dari pembahasan laporan ini, dapat disimpulkan antara lain:


1. Pengomposan sampah organik rumah tangga sangat mungkin dilakukan
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti ember cat bekas
degan proses pembuatan yang sangat mudah.
2. Pengomposan sampah organik rumah tangga bertujuan untuk mengurangi
timbulan sampah organik di TPS dan memungkinkan untuk mengolah
sampah organik rumah tangga di tingkat sumber sehingga pencemaran
lingkungan akibat timbunan sampah organik yang tidak termanajemen
dengan baik dapat dikurangi.
3. Manajemen pengolahan sampah organik dengan proses pengomposan oleh
ibu-ibu rumah tangga sangat mungkin dilakukan sebagai aktivitas rutin dan
memanfaatkan hasil pengompos sebagai pupuk (nutrisi) tanaman
pekarangan rumah.
4.2 Saran

Pada prancangan desain pengomposan ini masih jauh dari kata sempurna, pastinya
masih banyak lagi komponen-komponen yang harus diperbaiki sehingga
didapatkanya alat pengomposan yang murah untuk didapatkan dan mudah untuk
digunakan. Untuk itu, penulis berharap kepada pembaca untuk melakukan inovasi
yang lebih baik lagi. Selain itu, edukasi masyarakat untuk mengolah sampah
organiknya secara mandiri perlu terus disosialisasikan sehingga tujuan pembuatan
alat pengomposan ini dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Putih. 2010. Penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK 2005 – 2025
Edisi Revisi 2010. Jakarta : Kementrian Riset dan Teknologi Republik
Indonesia.
Anonim. 2010. Buku Kompos : Petunjuk Pembuatan PupukOrganik/Kompos.
Palembang : Universitas Muhammadiyah Palembang.
Anonim. 2010. Kompos. Universitas Sumatera Utara.
Pelatihan Teknis Budidaya Padi Bagi Penyuluh Pertanian Dan Babinsa 2015 :
Pembuatan Pupuk Organik. BPP SDM Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai