Anda di halaman 1dari 6

Pernah mendengar 

teks prosedur sebelumnya? Beberapa orang mungkin merasa asing dengan


nama dari jenis teks satu ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan teks atau paragraf prosedur
tersebut? Sebelumnya, bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut. Pernah membaca buku resep
masakan? Atau mungkin membaca tutorial untuk membuat kerajinan tangan alias DIY? Jika
pernah, maka kamu sudah membaca salah satu jenis teks atau paragraf, yakni teks prosedur.

Pengertian Teks Prosedur

Pengertian Teks atau paragraf prosedur merupakan jenis teks yang menyampaikan suatu cara,
langkah-langkah, dan tujuannya adalah untuk membuat sesuatu sesuai dengan urutan yang
sudah ditentukan sehingga bisa mencapai tujuan atau membuat sesuatu dengan baik dan benar. 

Sehingga di dalam jenis teks ini terdapat langkah-langkah atau tahapan yang dijelaskan secara
berurutan dengan bahasa yang jelas dan singkat. Supaya pembacanya lebih mudah untuk
memahami maksud dari teks tersebut dan mengeksekusinya. Pembaca teks jenis ini kemudian
perlu dan wajib melakukan praktek secara langsung. Sebab teks prosedur pada dasarnya akan
membantu siapa saja untuk melakukan suatu hal, suatu cara, maupun suatu kebiasaan dan
aktivitas tertentu. Teks ini kemudian bisa dikatakan sebagai teks yang berisi tutorial. Sehingga
membantu pembacanya untuk mencapai suatu tujuan, entah itu membuat sesuatu atau mencapai
sesuatu yang diinginkan. 

A. Ciri-Ciri Teks Prosedur Secara Umum 

Melalui pengertian di atas, maka bisa diketahui bahwa paragraf prosedur menjadi jenis paragraf
yang paling mudah untuk dibedakan dibanding jenis lainnya. Mengapa? Sebab memiliki ciri
khas yang menyampaikan suatu prosedur atau tata cara, yang kemudian perlu diikuti
pembacanya dengan praktek langsung sesuai isi teks tersebut. 

Hal ini kemudian membuat paragraf prosedur memiliki beberapa ciri khas, yang membantu
pembaca langsung mengetahui bahwa paragraf yang dibaca termasuk prosedur atau yang
lainnya. Berikut ciri khas tersebut: 

1. Berisi Langkah-Langkah Kegiatan 

Ciri pertama dari paragraf prosedur adalah berisi langkah-langkah dari suatu kegiatan. Entah itu
langkah dalam membuat suatu menu masakan, kerajinan tangan, mencuci baju, mencuci
keramik, mencuci atau membersihkan boneka, dan lain sebagainya. 

Umumnya teks ini dibuat karena penulis mengetahui suatu cara dan kemudian ingin berbagi cara
tersebut untuk membantu orang lain yang membutuhkannya. Jadi, semisal penulis mengetahui
cara tepat merawat kain sutra. Penulis sendiri butuh waktu dan proses yang lama untuk
mengetahui cara tersebut. 

Artinya, penulis kemudian menyadari bahwa cara yang sudah berhasil diketahuinya akan
bermanfaat untuk orang lain. Sebab besar kemungkinan orang lain juga menghadapi kesulitan
atau masalah serupa. 
Sehingga cara yang diketahuinya tadi dituangkan dalam teks, dan teks tersebut agar ringkas dan
jelas dibuat dengan bentuk paragraf prosedur. Beberapa orang berbagi ilmu dan cara baru dalam
membuat sesuatu dan mengatasi suatu masalah secara gratis. Beberapa lagi menjadikannya
sebagai media bisnis. 

Misalnya, orang tahu bagaimana membuat kue kering jenis kastengel yang enak dan empuk.
Namun tidak membagikan cara yang diketahuinya dengan berbagi resep, melainkan memilih
mendirikan usaha menerima pesanan kastengel. 

2. Kebanyakan Dituangkan dalam Bentuk Poin 

Umumnya, teks prosedur dituangkan ke dalam bentuk poin-poin atau dibuat penomoran.


Sehingga lebih jelas dalam memaparkan langkah-langkah atau tahapan dari awal sampai akhir
kepada pembaca. Namun, tidak semua penulis memakai teknik ini ada pula yang ditulis dalam
bentuk paragraf. 

Sekilas, ketika teks model prosedur dibuat dalam bentuk paragraf akan mirip dengan narasi.
Namun, narasi umumnya dijelaskan begitu saja tanpa urutan. Sehingga jika menjumpai teks
berisi langkah-langkah dan disusul penomoran secara urut maka masuk paragraf prosedur. 

3. Memakai Kalimat Saran dan Juga Larangan 

Isi di dalam paragraf prosedur biasanya berupa kalimat saran dan juga kalimat larangan. Kalimat
saran diberikan penulis untuk membantu membaca melalui tahapan atau langkah-langkah
membuat sesuatu dengan benar. Sehingga hasilnya juga benar sekaligus sesuai dengan harapan. 

Selain itu, digunakan juga kalimat larangan. Larangan ini disampaikan penulis untuk membantu
pembaca menghindari kesalahan saat mempraktekan cara dan tahapan yang dipaparkan.
Misalnya saja saat berbagi cara menjemur kaos katun, maka penulis kadang memakai kalimat
“Hindari menjemur kaos katun di bawah simat”. 

4. Disusun Secara Sistematis Namun Detail 

Paragraf prosedur juga disajikan secara sistematis namun tetap detail. Tujuannya tentu saja untuk
membantu pembaca mempraktekan tata cara yang dipaparkan dengan baik dan benar. 

Sebab kesalahan dalam praktek akan membuat hasil yang dicapai tidak maksimal atau bahkan
gagal, sehingga perlu dipaparkan dengan sistematis. Agar pembaca bisa praktek dari langkah
awal sampai akhir secara urut agar bisa berhasil. 

5. Menyajikan Informasi yang Bersifat Objektif 

Teks yang dipaparkan di dalam paragraf prosedur memiliki sifat objektif. Sebab bukan hasil
khayalan atau karangan dari penulis. Melainkan dari pengalaman, analisis, dan percobaan yang
dilakukan penulis. Sehingga pembaca tidak akan merasa melakukan suatu prosedur yang salah. 

6. Berisi Bilangan Urutan atau Angka 


Seperti yang sudah dipaparkan di awal, bahwa teks prosedur berisi suatu tahapan yang dibuat
dalam bentuk poin. Maka teks jenis ini kemudian memiliki bilangan urutan atau angka.
Termasuk juga ketika ditulis dalam bentuk paragraf. Sehingga akan ada kata pertama, kedua,
ketiga, dan seterusnya dalam paragraf. 

B. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Secara khusus dan unik, teks prosedur juga menggunakan kaidah kebahasaan yang berbeda
dibanding jenis teks atau paragraf lain. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum digunakan
dalam penulisan teks jenis prosedur: 

1. Menggunakan Kata Kerja Imperatif

Kaidah kebahasaan yang pertama dalam paragraf prosedur adalah menggunakan kata kerja
imperatif. Apa itu kata kerja imperatif? Kata kerja jenis ini adalah jenis kata kerja yang diberi
akhiran -an, -i, dan -lah. Misalnya kata: siapkan, masukan, hindari, perhatikanlah, masukkanlah,
panaskanlah, dan lain sebagainya. 

2. Menggunakan Kata Teknis 

Kaidah kebahasaan berikutnya adalah menggunakan kata teknis yang berhubungan dengan topik
yang diangkat atau dibahas. Misalnya saja saat memaparkan “Manfaat Jamur Tiram untuk
Kesehatan”. Maka penulis akan menggunakan kata teknis seperti nutrisi, kandungan, protein,
sayuran, osteoporosis, dan lain-lain. 

3. Menggunakan Konjungsi Temporal 

Teks prosedur juga akan atau sangat sering menggunakan konjungsi (kata hubung) temporal.
Yakni jenis kata hubung yang berfungsi untuk menjelaskan suatu urutan atau dijelaskan secara
kronologis. Misalnya menggunakan kata: setelah itu, kemudian, selanjutnya, lalu, dan lain
sebagainya. 

4. Menggunakan Kalimat Persuasif 

Kaidah kebahasaan berikutnya adalah menggunakan kalimat persuasif, yakni kalimat yang
bertujuan untuk mengajak atau membujuk pembaca untuk melakukan suatu tindakan. Sehingga
kebanyakan paragraf prosedur akan mengungkapkan kalimat persuasif. Misalnya: Marilah
menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga. 

5. Menjelaskan Terperinci Mengenai Alat dan Bahan yang Dipakai 

Paragraf prosedur juga akan menjelaskan mengenai material yang digunakan, mulai dari alat
sampai bahan. Tidak hanya menyebutkan alat dan bahan dan langkah pengolahan material
tersebut. Melainkan juga dilengkapi ukuran, takaran, jumlah, dan warna. 

6. Menggunakan Verba Material dan Tingkah Laku 


Kata kerja atau verba yang digunakan di dalam paragraf prosedur juga umumnya menggunakan
verba material dan verba tingkah laku. Verba material adalah kata kerja yang mengacu pada
tindakan fisik. Misalnya haluskan bumbu, tuangkan tepung, teteskan pewarna, dan lain-lain. 

Selain itu, juga menggunakan verba tingkah laku yakni kata kerja yang mengacu pada tindakan
yang dilakukan dengan ungkapan. Misalnya kata: menerima, yakin, menolak, menikmati, dan
lain sebagainya. 

C. Jenis-Jenis Teks Prosedur 

Teks jenis ini kemudian dibagi menjadi tiga jenis dilihat dari isi atau tujuan teks, sehingga isi di
dalamnya tidak melulu hanya untuk membantu membuat sesuatu. Melainkan bisa digunakan
penulis untuk tujuan memaparkan suatu prosedur tertentu diluar teks dengan penambahan alat
dan bahan. Berikut jenis-jenis tersebut: 

• Teks untuk Menggunakan Suatu Alat atau Benda 

Jenis pertama dari teks prosedur adalah berisi prosedur atau tahapan yang memaparkan
penggunaan alat atau benda. Kemudian bisa juga memaparkan penggunaan beberapa bahan
lengkap dengan takaran. Sehingga tujuan atau isi dari teks jenis ini bertujuan menjelaskan
pembuatan sesuatu. 

• Teks untuk Melakukan Suatu Aktivitas 

Teks jenis prosedur juga bisa digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan
suatu aktivitas. Misalnya, tata cara untuk menjaga agar pola makan tetap sehat atau memilih
bahan makanan yang sehat. Sehingga pembacanya bisa melakukan suatu aktivitas yang lebih
baik, lebih bermanfaat, dan lebih mudah. 

• Teks yang Berisi Kebiasaan atau Sifat 

Teks jenis prosedur juga sering digunakan untuk memaparkan suatu kebiasaan dan sifat yang
sekiranya bermanfaat untuk orang banyak. Sehingga tidak melulu berisi proses pembuatan suatu
benda atau barang. Melainkan juga memaparkan aktivitas dan kebiasaan baik. 

D. Struktur Penulisan Teks Prosedur

Teks prosedur kemudian juga memiliki striktur penulisan yang khas, bagian-bagian atau
struktur tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Pengantar atau Pembuka 

Secara umum struktur teks jenis prosedur diawali dengan judul kemudian disusul kalimat
pembuka atau pengantar. Pada bagian pengantar ini penulis akan menjelaskan sedikit mengenai
topik yang akan dibahas tahapan pembuatan maupun prakteknya secara langsung. Beberapa juga
menjelaskan dulu manfaat dan tujuan penulisannya. 
2. Material 

Bagian berikutnya adalah penulis menyebutkan dan menjelaskan material yang digunakan.
Misalnya dalam pembuatan suatu menu masakan, maka penulis akan menyebutkan bahan yang
digunakan lengkap dengan takaran. Jika membuat suatu kerajinan tangan maka akan dipaparkan
bahan dan ukuran. 

3. Langkah-Langkah

Bagian berikutnya adalah langkah-langkah atau tahapan dari topik yang diangkat. Sehingga
penulis akan berusaha menjelaskan langkah-langkah agar mudah dipahami dan dipraktekkan
oleh pembaca secara langsung. Bisa dalam bentuk urutan poin dan nomor, dan bisa juga dalam
bentuk paragraf yang diberi urutan bilangan. 

4. Simpulan 

Bagian akhir dari teks prosedur adalah simpulan atau kesimpulan, yang juga disebut bagian
penutup. Sesuai dengan namanya, pada bagian ini penulis akan menjelaskan kesimpulan dari
kegiatan yang dijelaskan tahapan dan prosedurnya. Sekaligus akan ditambahkan beberapa saran
dari penulis. 

Contoh Teks Prosedur 

Supaya lebih mudah lagi dalam memahami apa itu teks prosedur maka berikut adalah contoh
dari jenis teks satu ini: 

Contoh Teks Prosedur : Cara Membuat Nasi Goreng 

Cara Membuat Nasi Goreng Homemade Enak 

Nasi goreng adalah menu sederhana dan mudah dibuat namun dijamin enak. Cocok dibuat saat
nasi kemarin masih tersisa dan sayang jika dibuang begitu saja. Sekaligus bisa dijadikan pilihan
untuk menyediakan menu sarapan yang mudah dan cepat diolah. 

Bahan yang digunakan: 

 1 piring nasi putih. 


 1 buah cabe, diiris tipis. 
 1 siung bawang putih, dicincang halus. 
 1 siung bawang merah dicincang halus. 
 garam secukupnya. 
 2 sdm margarin, 
 2 sdm kecap manis. 
 1 butir telur ayam (opsional). 
 1 buah sosis sapi (opsional). 
Cara pembuatan:

1. Siapkan cobek atau bisa juga menggunakan blender maupun chopper. Masukan cabe,
bawang merah, dan bawang putih kemudian dihaluskan. Jika memakai cobek maka
diulek. 
2. Panaskan wajan dan masukan margarin, tunggu sampai mencair seluruhnya. 
3. Masukan bumbu halus, tumis sebentar sampai tercium aroma yang harum. 
4. Tambahkan garam, dan aduk kembali. 
5. Masukan potongan sosis, tumis sebentar. 
6. Kemudian masukan telur ayam yang sudah dikocok lepas sebelumnya, aduk sebentar. 
7. Setelah telur ayam matang, maka masukan nasi putih dan aduk kembali sampai rata. 
8. Tambahkan kecap manis, dan aduk kembali sampai rata dan warna nasi putih menjadi
kecoklatan. 
9. Koreksi rasa, jika kurang asin bisa ditambahkan garam. 
10. Angkat dari wajan dan sajikan.
Penutup

Teks prosedur sebagaimana dua contoh di atas memang menjelaskan suatu tahapan, cara, dan
langkah-langkah. Setiap kali menjelaskan sesuatu dengan menggunakan struktur dari pembuka,
material, langkah, dan simpulan. Maka bisa dipastikan pemasarannya menggunakan teknik
prosedural.

Jika ingin menulis teks jenis ini, maka struktur yang dipaparkan di atas juga perlu dicantumkan
atau dimasukkan. Sehingga bisa dikatakan memenuhi syarat untuk disebut sebagai teks
prosedur, dan bukannya masuk kategori bentuk paragraf lainnya

Anda mungkin juga menyukai