Anda di halaman 1dari 47

KINGDOM

ANIMALIA

DEASY PURNAMA SARI, S.PD


PETA KONSEP KINGDOM ANIMALIA
Filum Porifera
Filum Ctenophora
Kelompok
Coelenterata Filum Cnidaria

Filum Plathyhelminthes
Invertebrata
(Tidak Bertulang Filum Nematoda (Nemathelminthes)
Belakang)
Filum Annelida

Filum Mollusca

ANIMALIA Filum Arthropoda


(Berdasarkan
Tulang belakang) Filum Echinodermata

Subfilum Urochordata Superkelas


(Tunica) Fishess/Pisces
Vertebrata
(Bertulang Filum Chordata Subfilum Superkelas Amfibi
Belakang) Cephalochordata
Superkelas Reptil
Subfilum
Vertebrata Superkelas Aves

Superkelas
Mamalia
PEMBAGIAN KELOMPOK HEWAN
BERDASARKAN:
Hewan Triploblastik
SIMETRI TUBUH LAPISAN TUBUH Terbagi berdasarkan
RONGGA TUBUH

SIMETRI BILATERAL DIPLOBLASTIK ASELOMATA (TANPA RONGGA)


•Memiliki sisi puncak (oral), sisi dasar •Memiliki 2 lapisan tubuh, yaitu •Tubuh padar dan pipih tanpa
(aboral), sisi atas (dorsal), sisi ektoderma (luar) dan endoderma rongga atnara usus dan tubuh luar.
bawah (ventral, sisi kepala anterior, (dalam) •Contoh: Filum Plathyhelminthes
sisi ekor (posterior), dan sisi •Contoh hewan: Porifera,
samping (lateral Ctenophora, Cnidaria
•Contoh hewan: Filum
Plathyhelminthes, Nematoda,
PSEUDOSELOMATA (RONGGA
Annelida, Mollusca, Arthropoda, SEMU)
Chordata
TRIPLOBLASTIK
•Memiliki rongga tapi tidak jelas
•Memiliki 3 lapisan tubuh, yaitu batasannya
ektoderma (luar), mesoderma •Contoh: Filum Nematoda
SIMETRI RADIAL (tengah), endoderma (dalam)
•Contoh hewan: Filum
•Bagian tubuh yang melingkar
Plathyhelminthes, Nematoda, SELOMATA (BERONGGA)
(bulat).
Annelida, Mollusca, Arthropoda,
•Memiliki sisi puncak (oral) dan sisi Echinodermata, Chordata •Tubuh memiliki rongga dan
dasar (aboral) terdapat batasan yang jelas yang
•Contoh hewan: Filum Porifera, berasal dari jaringan mesoderma
Cteopnora, Cnidaria, •Contoh: Filum Triploblastik selain
Echinodermata Plathyhelmintes dan Nematoda
INVERTEBRATA

1. FILUM PORIFERA
CIRI-CIRI STRUKTUR TUBUH
PORIFERA
Memiliki OSKULUM (tempat keluarnya
air)’dan OSTIUM (tempat masuknya air)
Tubuh berpori-pori
Terdapat rungan pada bagian tengah
tubuh disebut SPONGOSOL
Mengalami 2
bentuk hidup yaitu
bebas (fase larva) Lapisan Penyususn Tubuh Porifera dari Luar ke
dan hidup Dalam:
menetap / sesil •Epidermis (Lapisar Terluar)
(fase dewasa) •Tersusun atas sel epitelium pipih disebut
PINAKOSIT
•Mesoglea berupa gelatih (Lapisan Tengah)
Belum memiliki
organ •Terdapat 2 jenis sel, yaitu sel amoeboid
pencernaan, (mengerdarkan makanan dan sisa
sistem saraf, dan metabolisme) dan sel skleroblas (membentuk
peredaran darah spikula)
•Endodermis (Lapisan Dalam)
•Teridir atas sel leher atau KOANOSIT berflagel
untuk mencerna makanan
INVERTEBRATA

1. FILUM PORIFERA SISTEM SALURAN AIR

ASCON
SISTEM PENCERNAAN
•Tipe saluran air paling sederhana
•Ostium dihubungan dengan saluran lurus ke
Makanan
Air membawa spongosol
Air masuk ditangkap sel
makanan dan •Contoh spesies: Leucosolania sp.
melalui ostium koanosit, lalu
oksigen
dicerna

SYCON/SCYPA
Air yang mengankut
Hasil cerna •Tipe saluran yang ostumnya dihubungkan
sisa metabolisme
diedarkan oleh dengan saluran bercabang-cabang menuju
keluar ke oskulum
sel ameboid ke spngosol
melalui spongosol
•Contoh spesies: Sycon ciliatum, Scypha sp.

SISTEM REPRODUKSI
LEUCON/RHAGON
 ASEKSUAL  Pembentukkan Kuncup dan •Tipe saluran paling rumit karena ostium
dihubungkan dengan saluran dengan
Pembentukan Gemula (Butir benih) cabang-cabang yang tidak langsung ke
 SEKSUAL  Hermafrodit (Fertilisasi Ovum dan spongosol
Sperma) •Contoh spesies: Spongila sp. , Leuconia sp.
INVERTEBRATA

1. FILUM PORIFERA KLASIFIKASI PORIFERA

KELAS HEXACTINELLIDA
KELAS CALCAREA KELAS DEMOSPONGIAE
• Memiliki spikula dari zat
• Memiliki spikula dari zat • Memiliki tubuh tersusun
kersik atau silika dan
kapur dan umumnya di atas serabut spongin
umumnya hidup di laun
laut dangkal. dengan spikula dari zat
dalam.
• Contoh spesies: kersik
• Contoh spesies:
Leucosolenia sp., Clathrina • Contoh spesies: Euspongia
Pheronema sp. ,
sp., Sycon ciliatum sp. , spongila sp. , Corticium
Euplectella sp. Hyalonema

Leucosolenia sp. Euplectella sp. Euspongia sp.


INVERTEBRATA
TERMASUK KELOMPOK
2. FILUM CTENOPHORA COELENTERATA

STRUKTUR TUBUH Contoh spesies

Habitat di laut Mnemiopsis

Tubuh lunak, tidak berwarna. Pleurobrachia

Mampu menghasilkan cahaya meskupin tanpa zat fosforus


(bioluminesens) Beroe cucumis

Bagian luar terdapat 8 silia untuk membantu bergerak Ctenoplana

Perbedaan dengan Cnidaria yaitu pada sistem pencernaan.


Memiliki mulut dan 2 anus

Tidak memiliki nematosista (sengat), tetapi tentakelnya


memliki sel perekat untuk menangkap mangsa
INVERTEBRATA
TERMASUK KELOMPOK
COELENTERATA
3. FILUM CNIDARIA
KLASIFIKASI CINDARIA
CIRI-CIRI BERDASARKAN BENTUK TUBUH

Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi organel-


HYDROZOA (Hydra)
organel sengat (nematosista)

Habitat sebagain besar dilaut, tapi ada juga yang di


SCYPHOZOA (Ubur-ubur)
air tawar

Hanya memmiliki satu lubang bukaan yang berfungsi ANTHOZOA (Terumbu


sebagai mulut sekaligus anus karang/coral)

Memiliki dua bentuk hidup yaitu POLIP (sesil) dan


MEDUSA (berenang bebas)

Bentuk Polip memiliki 2 jenis yaitu Polip vegetatif untuk mencari makanan
(diselimuti oleh hidroteka) dan Polip reproduksi (diselimuti oleh gonoteka)

Bentuk Medusa seperti cakram yang bertentakel


dengan mulut/anus dibagian bawah
INVERTEBRATA

3. FILUM CNIDARIA

KELAS HYDROZOA

STRUKTUR TUBUH
CIRI-CIRI
HYDROZOA (Hydra)

Sebagian besar Habitat di Memiliki tentakel dengan


laut dan berkoloni. Tapi ada sel knidosit yang
juga yang di air tawar dan mengandung nematosista
soliter (seperti Hydra)
Pernapasan dan ekskresi
CONTOH SPESIES KELAS
Sebagian besar mencakup secara difusi HYDROZOA:
bentuk polip yang aseksual
dan bentuk medusa pada Sistem saraf hanya berupa • Hydra sp.
seksual (seperti Obelia). Ada sel-sel saraf yang menjulur • Obelia sp.
pula yang hanya dalam (disebut susunan saraf
bentuk polip (seperti Hydra) difusi)
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS HYDROZOA

Hydra sp. Obelia sp.


INVERTEBRATA

3. FILUM CNIDARIA
KELAS HYDROZOA

REPRODUKSI
/METAGENESIS/SIKLUS
HIDUP dari
Spesies Obelia sp.
INVERTEBRATA

3. FILUM CNIDARIA

KELAS SCYPHOZOA

STRUKTUR TUBUH
SCYPHOZOA

Berasal dari kata scyphos artinya


tutup dan zoon artinya hewan.

Bentuk sepertu tutup atau mangkok yang


transparan dan berukuran besar (lebih
besar dari medusa Hydrozoa)

Tiap tentakel ada sel Knidosit berisi


nematosista. Namun ada pula beberapa
spesiesnya yang tidak memiliki
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS SCYPHOZOA

Aurelia aurita Lucernaria sp.

Pericolpa sp.
Carybdea sp.
INVERTEBRATA

3. FILUM CNIDARIA
KELAS
SCYPHOZOA

REPRODUKSI
/METAGENESIS/SIKLUS HIDUP dari
Spesies Aurelia aurita
INVERTEBRATA

3. FILUM CNIDARIA

KELAS ANTHOZOA

STRUKTUR TUBUH ANTHOZOA


Berasal dari kata anthos artinya bunga
dan zoon artinya hewan.

Bentuk seperti bunga atau hewan dengan bentuk


bunga seperti anemon laut dan terumbu karang
Berbentuk silinder dengan salah satu ujung terdapat
celah (mulut) dikelilingi oleh tentakel yang
mengandung nematosista
Dibagian bawah mulut terdapat kerongkongan
yang disebut stomodaeum

Alat pernapasan disebut sifonoglifa terdapat di


sepanjang kerongkongan
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS ANTHOZOA
Metridium sp. (anemon laut) Tubipora musica

Acropora sp. Coralium sp.

Fungia sp. Euplexaura sp.


INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)

CIRI-CIRI STUKTUR TUBUH KLASIFIKASI

Berasal dari bahaya Yunani, yaitu


Tubuh tanpa ruas-ruas KELAS TURBELLARIA (Cacing
platy artinya pipih dan helminth
rambut getar)
artinya cacing
Tubuh tersusun 3 lapisan yaitu:
Ada yang parasit dan ada yang • Ektoderma (luar), membentuk KELAS TREMATODA (Cacing isap)
hidup bebas di air epidermis. Epidermis ada yang
berkutikula dan ada yang
lunak
Tidak memiliki peredaran darah • Mesoderma (tengah), KELAS CESTODA (Cacing pita)
membentuk sistem reproduksi,
otot, jaringan ikat
Bernapas dengan permukaan • Endoderma (dalam),
membentuk gastrovaskuler KELAS MONOGENEA
tubuh
untuk pencernaan

Tidak berongga dan alat Sistem sarat berupa sistem


pencernaan tidak sempurna tangga tali (terdiri dari 2 ganglia
otak dengan saraf tepi)
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS TURBELLARIA

STRUKTUR TUBUH TURBELLARIA (Planaria sp.)


Bersifat karnovor berhabitat di perairan

Panjang tubuh sekitar 5-25 mm, bergerak dengan


menggunakan silia pada epidermis
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring (disebut
PROBOSIS), dan usus. Tidak ada anus.
Sistem ekskresi menggunakan PROTONEFRIDIA yang
terdiri atas sel-sel api.
Sistem reproduksi, yatitu secara ASEKSUAL dengan
REGENERASI dan FRAGMENTASI. Sedangkan secara
SEKSUAL dengan PERKAWINAN SILANG.
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS TREMATODA

STRUKTUR TUBUH TREMATODA CONTOH SPESIES

Permukaan tubuh tidak bersilia, tetapi ada kutikula Fasciola hepatica

Memiliki alat hisap disekitar mulut atau bagian


ventral. Alat hisap dilengkapi dengan gigi kitin Clonorchis sinensis

Sistem pencernaan bercabang dua Schistosoma mansoni

Sistem ekskresi sama dengan Turbellaria

Sistem repsoduksi ada yang hemafrodit. Umumnya


memiliki SIKLUS HIDUP (MATAGENESIS)
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS TREMATODA

METAGENESIS/SIKLUS HIDUP
dari
Spesies Fasciola hepatica
(cacing hati)
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS CESTODA

STRUKTUR TUBUH CESTODA CONTOH SPESIES

Tidak mempunyai saluran pencernaan karena


makanan langsung diserap oleh permukaan tubuh Dibothriocephalus latus

Bersifat endoparasit pada pencernaan vertebrata Taenia saginata

Tubuh terdiri atas rangkaian segmen yang disebut


PROGLOTID Taenia solium

Bagian kepala (Skoleks) dilengkapi alat penghisap


berkait (kait tersusun atas kitin rostelum)

Sistem repsoduksi ada yang hemafrodit. Umumnya


memiliki SIKLUS HIDUP (MATAGENESIS)
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS CESTODA

METAGENESIS/SIKLUS HIDUP
dari
Spesies Taenia solium dan
Taenia saginata
INVERTEBRATA

4. FILUM PLATHYHELMINTHES (CACING PIPIH)


KELAS MONOGENEA

STRUKTUR TUBUH MONOGENEA CONTOH SPESIES


Umumnya bersifat parasit Polystomum sp.
Sistem pencernaan sederhana yang
mencakup mulut, usus, anus. Noebenedenia
Pada fase awal hidupnya, memiliki sebuha
organ mirip kait pada bagian posterior yang
disebut HAPTOR
Ketika dewasa memiliki PROHAPTOR (untuk
makan) dan OPISTHAPTOR (untuk menempel)
Ditemukan pada kulit, sirip, dan insang ikan atau
ektoparasit pada permukaan tubuh reptil dan amfibi
Reproduksi hanya seksual dengan menghsilkan telur yang akan mengalami
perkembangan menjadi larva onkomirasidium lalu jadi cacing dewasa
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS MONOGENEA

Polystomum sp. Noebenedenia


INVERTEBRATA

5. FILUM NEMATODA/NEMATHELMINTHES (CACING GILIK)


CIRI-CIRI dan STRUKTUR TUBUH CONTOH-CONTOH SPESIES
Dapat dijumpai di daat, air tawar, Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
dan air laur. Ada yang sebagai •Parasit pada usus manusia dan penyebab penyakit ascariasis
parasit dan hidup bebas
Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)
Tidak memiliki sistem peredaran •Parasit pada usus duodenum manusia dengan menghisap
darah dan jantung, tapi ada cairan darah
yang mirip darah •Banyak terdapat di pertambangan
Tidak memiliki silia dan tidak Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
bersegmen. Serta dilapisi kutikula •Hidup dalam usus besar manusia
transparan •Menyebabkan rasa gatal pada anus

Memiliki lubang ekskresi pada Cacing filaria (Wuchereria brancofti)


bagian ventral •Mempunyai inang perantara seperti nyamuk dan inang tetap
yaitu manusia
Sistem saraf lebih baik dari Plathy •Penyebab penyakit kaki gajah (filariasis/elephatiasis)
dengan memiliki ganglion serebral
dan berkas saraf longitudinal Cacing otot (Trichinella spiralis)
•Parasit pada otot manusia, babi, dan tikus.
Reproduksi secara seksual dengan •Parasit masuk ketubuh manusia melalui dading babi yang
organ kelamin jantan dan betina dimasak kurang matang
terpisah individu •Bergerak ke otot melalui pembuluh limfe atau darah
CONTOH GAMBAR SPESIES FILUM NEMATODA
Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)

Cacing Kremi (Enterobius vermicularis) Cacing filaria (Wuchereria brancofti)

Cacing otot (Trichinella spiralis)


INVERTEBRATA

6. FILUM ANNELIDA

CIRI-CIRI STUKTUR TUBUH

Berasal dari bahaya Yunani, yaitu Tubuh beruas-ruas pada bagian luar
annullus artinya cincin dan aidos dan dalam
artinya bentuk

Setiap ruas memiliki alat reproduksi,


Hidup diberbagai tempat. Dan emmiliki
ekskresi, otot, dan pembuluh darah
tingkat struktur tubuh paling tinggi
dibanding cacing lainnya
Antara ruas yang satu dengan yang
Ada yang hidup bebas dan ada yang lain saling berhubungan disebut
parasit METAMERI

Lapisan tengah (mesoderma) terdapat


kantong yang melekat pada lapisan
ektodermis disebut lapisan SOMATIK,
sedangkan yang menempel pada
lapisan endodermis disebut lapisan
SPLANKNIK
KLASIFIKASI ANNELIDA BERDASARKAN CHAETA

KELAS POLYCHAETA KELAS OLIGOCHAETA KELAS HIRUDINAE

Cacing berambut banyak Cacing dengan rambut sedikit Tidak memiliki rambut dan
dan berhabitat di laut pada ruas tubuhnya parapodia

Tiap segmen tidak ada


Setiap ruas terdapat parapodia Bentuk tubuh agak pipih
sepasang parapodia dengan alat hisap pada
(semacam kaki) kedua ujung tubuhnya
Kepala cacing kecil tanpa
Bagian anterior terdapat tentakel dan mata Memiliki zat antikoagulan,
kepala dengan mata, sehingga saat menghisap
tentakel serta mulut yang Sebagian tubuh mengalami darah, darah tidak membeku
berahang penebalan disebut KLITELUM
yang berfungsi untuk reproduksi Contoh spesies:
Tubuh berwarna menarik seksual • Hirudo medicinalis (lintah),
seperti hijau, merah, merah Haemodipsa zeylanica
muda, dan campuran Contoh spesies: (pacet), Limnatis nilotica
• Lumbricus terestris (cacing (lintah)
Contoh spesies: tanah), Tubifex sp. (cacing air
• Nereis, Eunice viridis tawar), Monogaster hautenii
(cacing palolo), Lysidice (cacing raksasa)
(cacing wawo)
CONTOH GAMBAR SPESIES FILUM ANNELIDA
POLYCHAETA OLIGOCHAETA HIRUDINAE

Cacing tanah (Lumbricus terestris )

(cacing wawo) Lintah air (Hirudo medicinalis )

Cacing air tawar (Tubifex sp )

Pacet (Haemadipsa)
INVERTEBRATA

7. FILUM MOLLUSCA

CIRI-CIRI KLASIFIKASI

Berasal dari bahaya Yunani, yaitu mollis artinya lunak KELAS POLYPLACOPHORA / AMPHINEURA

Tubuh tidak beruas-ruas, dan tubuhnya ditutupi


cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat. Tapi KELAS SCAPHOPODA / SIPUT GADING GAJAH
ada pula yang tidak bercangkang.

KELAS GASTROPODA
Memiliki bentuk kaki yang pipih, lebar, dan berotot

KELAS CEPHALOPODA
Antara tubuh dengan cangkang diselimuti mantel

Tubuh mngeluarkan lendir KELAS PELECYPODA / BIVALVIA

Reproduksinya fertilisasi internal dengan sifat diesis


ataupun monoesis

Habitat sebagian besar di laut


INVERTEBRATA

7. FILUM MOLLUSCA
KELAS POLYPLACOPHORA/AMPHINEURA

STRUKTUR TUBUH POLYPLACOPHORA CONTOH SPESIES

Bentuk tubuh bulat telur dan pipih Chiton sp.

Mulut terdapat dibagian anterior (kepala) dan


anus di bagian posterior

Tidak memiliki mata dan tentakel

Bagian dorsal ditutupi mantel yang dilengkapi 8


keping kapur yang berlapis serabut insang

Kaki pipih dan memiliki lidah parut (RADULA)


INVERTEBRATA

7. FILUM MOLLUSCA
KELAS SCAPHOPODA/SIPUT GADING GAJAH

STRUKTUR TUBUH SCAPHOPODA CONTOH SPESIES

Bercangkang seperti kerucut atau tanduk Dentalium entale

Kedua ujung cangkang berlubang

Kaki terdapat di daerah mulut

Tubuh dilapisi mantel yang berfungsi untuk membantu


bernapas
INVERTEBRATA

7. FILUM MOLLUSCA

KELAS GASTROPODA

STRUKTUR TUBUH GASTROPODA


Habitat di laut, air tawar, ataupun daratan yang lembab. Bersifat herbivor.

Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan organ dalam. Bagian kepala terdapat
sepasang tentakel pendek sebagai organ indera pembau dan sepasang tentakel
panjang sebagai indera penglihatan.

Kaki merupakan otot perut yang kuat dan bergerak bergelombang serta selalu
basah karena lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa dibawah kepala.

Cangkang dapat ditutup oleh EPIFRAGMA. Pada bagian dalam cangkang


terdapat mantel yang berfungsi menghasilkan zat untuk cangkang baru.

Organ ekskresi berupa NEFRIDIUM


CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS GASTROPODA

Achatina fulica (bekicot) Lymnea javanica (siput air tawar)

Teredo navalis Sulcopsira testudinaria


INVERTEBRATA
7. FILUM MOLLUSCA

KELAS CEPHALOPODA

STRUKTUR TUBUH CEPHALOPODA


Tubuh berbentuk gelendong atau sekoci dengan kaki
berada di bagian kepala.

Kulit dapat berubah warna karena ada KROMATOFORA


yang dapat diatur sesuai dengan tempat hewan berada.

Memiliki tentakel yang jumlah bervariasi. Kepala terdapat


diantara mantel dan tentakel, serta pada bagian kepala
terdapat sepasang mata

Untuk berenang atau bergerak ke depan dibantu dengan


sepasang sirip.

Organ ekskresi berupa NEFRIDIUM


KLASIFIKASI KELAS MOLLUSCA TERBAGI MENJADI 2 ORDO

Loligo pealei (cumi-cumi)


ORDO ORDO
TETRABRANCHIATA DIBRANCHIATA

Memiliki cangkang di dalam


Memiliki cangkang luar atau tidak sama sekali
dari kapur yang membelit

Lengan lebih sedikit dari ordo


Memiliki beberapa Tetrabranchiata
tentakel, 2 pasang Sepia officinalis (sotong
insang, 2 pasang
Memiliki kantong tinta, sepasang
nefridium
insang, sepasang nefridia, dan
kromatofor
Tidak Memiliki kromatofor
serta kantong tinta Terbagi merjadi 2 sub ordo, Octopus vulgaris (gurita)
yaitu:
• Decapoda, contoh spesies:
Contoh spesies: Loligo pealei (cumi-cumi) dan
• Nautilus pompilus Sepia officinalis (sotong)
• Octopoda, contoh spesies:
Octopus vulgaris (gurita) Nautilus pompilus
INVERTEBRATA 7. FILUM MOLLUSCA
KELAS PELECYPODA/BIVALVIA
STRUKTUR TUBUH BIVALVIA
Habitat air tawar ataupun di air laut

Memiliki sepasang cangkang (atas dan bawah) yang dihubungkan oleh engsel elasti.
Untuk membuka menutup dibantu oleh otot transversal, aduktor, anterior, dan posterior

Struktur cangkang, terdiri atas:


• Periostrakum (lapisan terluar), tersusun atas lapisan tipis dari zat tanduk yang dihasilkan
oleh tepi mantel. Berfungsi melindungi cangkang dari asam karbonat dan memberi
warna cangkang.
• Prismatik (lapisan tengah), tersusun atas kristal kalsium karbonat yang dihasilkan oleh tepi
mantel
• Nakreas (lapisan mutiara), dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Berisi materi
organik yang lebih banyak dari prismatik dan berkilau

Mantel berlubang dua untuk keluar masuknya air.

Antara mantel dan tubuh terdapat rongga berisi 2 pasang insang dan kaki
PROSES PEMBENTUKKAN MUTIARA GAMBAR STRUKTUR TUBUH

Jika ada benda Disipman di dalam


asing masuk ke kantong kecil di
cangkang mantel

Nakreas akan
melapisi benda Mantel akan
asing tersebut mensekresikan
sedikit demi banyak nakreas
sedikit

Kurang lebih 4
tahun, benda
asing dan nakreas
akan berubah
menjadi mutiara
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS PELECYPODA

Kerang Mutiara (Pinctada margaritifera) Kerang air tawar (Anodonta)

Kerang hijau (Perna viridis) Kerang darah (Tegillarca granosa)


INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA

CIRI-CIRI KLASIFIKASI

Berasal dari bahaya Yunani, yaitu echinos artinya duri dan derma yang KELAS ASTEROIDEA (BINTANG LAUT)
artinya kulit. Kelompok ini lebih ekat kekerabatannya dengan Vertebrata

KELAS OPHIUROIDEA (BINTANG ULAR


Habitat di laut bersifat sesil dengan tubuh tidak beruas-ruas. LAUT)

Ketika larva simetri tubuh bilateral, ketika dewasa menjadi simatri radial KELAS ECHINOIDEA (LANDAK LAUT)

Memiliki KAKI AMBULAKRAL (KAKI BULUH) yang bergerak dengan SISTEM KELAS HOLOTHUROIDEA (TIMUN
AMBULAKRAL. LAUT/TERIPANG)

Tidak memiliki kepala dan tidak memiliki otak KELAS CRINOIDEA (LILI LAUT)

Epidermis diperkuat oleh kaepingan kapur yang disebut LAMINA


(OSIKULA)

Reproduksi aseksual dengan REGENRASI, seksual dengan fertilisasi.


INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA
KELAS ASTEROIDEA

STRUKTUR TUBUH ASTEROIDEA

Habitat di pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam.

Memiliki 5 lengan sehingga berbentuk bintang.

Bagian dorsal berkulit duri tumpul tersusun dari zat kapur dan
terdapat anus. Bagian ventral terdapat pediselaria
(modifikasi dari duri) untuk menangkap mangsa dan
terdapat mulut yang dikelilingi oleh gigi peristom dengan 5
alur ambulakral pada lengan

Memiliki gejala AUTOTOMI jika ada bagian tubuh yang rusak.

Memiliki sistem vaskular air (sistem ambulakral) yang dimulai


dari bagian madreporit
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS ASTEROIDEA

Astropecten irregularis Crossaster papposus

Acanthaster planci Linckia laevigatus


INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA
KELAS OPHIUROIDEA (BINTANG ULAR LAUT)

STRUKTUR TUBUH OPHIUROIDEA CONTOH SPESIES

Habitat dilaut dangkal hingga laut dalam, bersifat nocturnal. Ophiothrix sp.

Tubuh berbentuk bola cakram dengan 5 lengan panjang dan


ramping dengan duri hanya dibagian lateral (samping).

Lengan fleksibel karena ada 4 otot

Tidak memiliki anus. sisa pencernaan dibuang melalui mulut.

Memiliki sistem vaskular air (sistem ambulakral) yang dimulai


dari bagian madreporit
INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA
KELAS ECHINOIDEA
STRUKTUR TUBUH ECHINOIDEA
Habitat di pantai, di atas karang, di dasar laut.

Tubuh bulat karena cangkang terusun atas lempeng


kapur yang membentuk bola.

Pada cangkang terdapat tonjolan (tuberkulum)


tempat persendia duri-duri. Pangkal duri terdapat
otot sehingga dapat bergerak. Diantara duri
terdapat pediselaria untuk menangkap makanan

Memiliki gejala AUTOTOMI jika ada bagian tubuh


yang rusak.
Memiliki sistem vaskular air (sistem ambulakral) yang
dimulai dari bagian madreporit
Memiliki 4 sampai 5 gonad pada bagian aboral
untuk reproduksi
CONTOH GAMBAR SPESIES KELAS ECHINOIDEA

Diadema antillarum Strongylocentrotus pallidus

Arbacia punctulata Eucidaris sp.


INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA
KELAS HOLOTURIDEA / TERIPANG / TIMUN LAUT

STRUKTUR TUBUH HOLOTURIDEA CONTOH SPESIES

Habitat di dasar laut dengan bersembunyi di pasir. Cucumaria sp.

Jika tenganggu, tubuh akan mengkerut dan dapat Holothuria sp.


memanjang memendek seperti caciing karena kontraksi
5 otot ganda melingkar.

Tubuh tidak berduri, bentuk bulat memanjang tertutup


oleh kutikula dan tidak bersilia
Anterior terdapat mulut dan tentakel dengan kaki
ambulakral.
Memiliki sistem vaskular air (sistem ambulakral) yang
dimulai dari bagian madreporit

Memiliki pertahanan tubuh berupa pembuluh lunak


seperti zat perekat berwarna putih disebut CUVERIAN
INVERTEBRATA
8. FILUM ECHINODERMATA
KELAS CRINOIDEA / LILI LAUT

STRUKTUR TUBUH CRINOIDEA CONTOH SPESIES


Habitat di dasar laut, dibarisan koral atau membentuk taman
Antedon sp.
laut.

Bentuk tubuh menyerupai bunga lili, bunga bakung atau bulu Metacrinus sp.
burung.

Tubuh tersusun atas lempeng kapur berbentuk kaliks, pada


kaliks terdapat 5 lengan lentur

Memilki tangkai untuk melekat. Selain tangkai juga ada sirus


sebagai pelekat juga.

Memiliki sistem vaskular air (sistem ambulakral) TANPA Antedon sp.


MADREPORIT Metacrinus sp.

Anda mungkin juga menyukai