Anda di halaman 1dari 68

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

9 Hewan (Animalia)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kingdom Animalia
dibedakan menjadi

Invertebrata Vertebrata

terdiri atas dibedakan menjadi

Filum Porifera
Superkelas Pisces Superkelas Tetrapoda
Filum Coelenterata
terdiri atas terdiri atas

Filum Platyhelminthes

Filum Nemathelminthes Kelas Agnatha Kelas Amphibia

Filum Annelida Kelas Chondrichyes Kelas Reptilia

Filum Mollusca
Kelas Osteichthyes Kelas Aves
Filum Arthropoda
Kelas Mammalia
Filum Echinodermata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Hewan (Animalia)

A. Ciri-Ciri Hewan

B. Klasifikasi Hewan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. Ciri-Ciri Hewan

Ciri-ciri:
 Merupakan organisme multiseluler eukariota
 Tidak memiliki dinding sel dan pigmen-pigmen fotosintetik
 Termasuk organisme heterotrof
 Memiliki kemampuan berpindah
 Bereproduksi secara seksual dan aseksual
 Umumnya memiliki sistem saraf dan indra untuk mengoordinasikan
gerak tubuh dan menanggapi rangsangan dari luar secara cepat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

B. Klasifikasi Hewan
Berdasarkan ada tidaknya tulang Struktur tubuh hewan triploblastik
belakang (vertebrae), hewan Aselomata – cacing hati
dikelompokkan menjadi:
Lapisan otot
1. hewan tidak bertulang Mesoglea (jaringan
belakang (invertebrata atau seperti gelatin)
avertebrata)
Pseudoselomata – Nematoda
2. hewan bertulang belakang Epidermis
(vertebrata) (ektoderm)

Lapisan otot
Umumnya, hewan memiliki lapisan (mesoderm)
Pseudoselomata
tubuh ektoderm, mesoderm, dan
Endodermis
endoderm  dinamakan triploblastik (endoderm)
Epidermis
Selomata – Vertebrata
(ektoderm)
Hewan yang memiliki dua lapisan tubuh Lapisan otot
(ektoderm dan endoderm) dinamakan (mesoderm)
Peritoneum
diploblastik Selom

Mesenterium Endodermis Organ dalam


(mesoderm) (endoderm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dibedakan menjadi:

Asimetri Simetri radial Simetri bilateral

Filum hewan yang biasa dikenal meliputi: Porifera,


Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Filum Porifera
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
 Porifera  porus (lubang kecil) + ferre (membawa) = hewan berpori
 Pori-pori = ostium (jamak: ostia)  sebagai jalan masuk air ke dalam
tubuh
 Porifera belum memiliki organ-organ khusus
 Tidak memiliki sistem regulasi atau koordinasi

Struktur tubuh Porifera Oskulum


Amubosit
Spongosol Sel epidermis

Porosit
Mesohil Flagellum

Leher
Sel
Spikula

Ostia
Nukleus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Cara Reproduksi

Anggota filum Porifera berkembang biak dengan generatif (seksual)


dan vegetatif (aseksual)
Generatif melalui persatuan sperma dan ovum
Vegetatif dengan membentuk kuncup atau tunas (gemmula, jamak
gemmulae)

c. Klasifikasi
Berdasar tipe rangka yang dimilikinya, anggota Porifera dibedakan
menjadi tiga kelas:
1) Calcarea
2) Hexactinellida
3) Demospongia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1) Kelas Calcarea atau Calcispongiae


Anggota kelas ini memiliki kerangka tubuh berupa
spikula (tunggal: spikulum) berbentuk jarum dari zat
kapur atau kalsium karbonat (CaCO3), contohnya
Scypha Scypha

2) Kelas Hexactinellida
Anggota kelas ini memiliki kerangka tubuh berupa
spikula dari zat kersik (silikat), berbentuk triakson (tiga Euplectella
batang jarum yang saling silang tegak lurus). Contoh:
karang gelas (Euplectella)
3) Kelas Demospongia
Anggota kelas ini ada yang memiliki spikula dari zat
kersik (silikat) dan serabut spongin, ada yang hanya
memiliki spikula atau spongin, spikulum berbentuk
tetrakson. Contoh: karang lubang (Euspongia), Haliclona,
dan Panicea
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

d. Peran Porifera bagi Kehidupan

Pada umumnya, Porifera tidak ada yang merugikan


Manfaatnya secara ekonomi belum banyak diketahui
Salah satu jenis Porifera yang sudah dimanfaatkan adalah
Spongia sp. Rangka sponsnya dapat digunakan sebagai alat
penggosok pada waktu mandi atau sebagai alat penggosok
kaca
Bagi hewan laut, seperti cacing laut, ketam pistol, udang,
dan beberapa jenis ikan, Porifera atau karang merupakan
”gedung apartemen” tempat mereka berlindung dan
meletakkan telur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Filum Coelenterata
Coelenterata  coilos (rongga) + enteron (usus) = usus berongga
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
Sebagian besar memiliki bentuk dasar (polimorfisme), yaitu polip dan
medusa
Tubuh polip berbentuk tabung dengan salah satu ujung tubuhnya
melekat pada substrat dan ujung lainnya bebas
Tubuh medusa berbentuk seperti payung yang terbuka dan dapat
berenang bebas
Bentuk tubuh filum Coelenterata

Endoderm Eksoderm

Mesoglea

Bentuk polip Bentuk medusa Bentuk polip


(Hydra) (ubur-ubur) (anemon laut)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Cara Reproduksi
 Reproduksi Coelenterata secara aseksual dan seksual
 Aseksual  pembentukan tunas atau kuncup (misal: Hydra) dan
membelah diri secara longitudinal (misal: anemon laut)
 Seksual dilakukan melalui pertemuan antara sperma dan ovum

Reproduksi aseksual
pada Hydra

Hydra

Tunas
Hydra

Hydra
dewasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Reproduksi Seksual pada Hydra


Testis matang
pada Hydra lain

Testis berkembang, sel-sel


interstisial membelah dengan
cepat membentuk sperma-
Kapsul pelindung zigot dilepaskan;
sperma motil
sel-sel membelah membentuk
blastula

Embrio dilepaskan; sel-sel


Sel-sel interstisial membelah di bermigrasi membentuk gastrula
dalam ovarium, tetapi hanya
satu yang menjadi ovum

Zigot mengalami pembelahan membentuk


embrio yang akan menyekresi kapsul
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Coelenterata juga dapat


mengalami pergiliran
keturunan, contohnya
pada ubur-ubur kuping
(Aurelia)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
c. Klasifikasi
Berdasarkan bentuk dasar tubuhnya, filum Coelenterata dibagi menjadi tiga
kelas:
1) Kelas Hydrozoa
Memiliki bentuk polip yang dominan daripada
medusanya, contoh Hydra di air tawar
Hidup berkoloni, contoh lain ubur-ubur api atau ubur-ubur Physalia
prajurit portugis (Physalia) yang menghasilkan racun
2) Kelas Scyphozoa
Bentuk tubuh medusa lebih dominan daripada polipnya
dan memiliki lapisan mesoglea yang tebal
Hidup di laut dan mengapung atau berenang bebas, Aurelia
contoh ubur-ubur kuping (Aurelia)
3) Kelas Anthozoa
Tidak memiliki bentuk medusa Anemon laut
Hanya ditemukan di laut
Contoh: anemon (mawar) dan karang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

d. Peran Coelenterata bagi Kehidupan

 Pembentuk terumbu karang yang


paling utama, misalnya Tubipora,
Meandrina, dan Acropora
 Anemon laut memiliki tentakel
dengan warna-warna yang
sangat menarik dan sebagai
penyusun taman laut, misalnya di
Laut Banda dan Bunaken
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3. Filum Platyhelminthes
 Platyhelminthes  platys (pipih) + helmint (cacing) = cacing sederhana
 Termasuk kelompok Vermes bersama Nemathelminthes (cacing gilik) dan
Annelida (cacing beruas-ruas)
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh Sistem pencernaan cacing pipih Planaria

Berbentuk pipih, memanjang,


Rongga gastrovaskuler
tidak bersegmen, bersimetri yang bercabang
bilateral, dan tidak memiliki leher
Memiliki mulut dan saluran Ganglion
pencernaan yang bercabang- Faring
Mulut
cabang, tetapi tidak memiliki anus
Serabut saraf
Alat ekskresi disebut protonefridia
yang berakhir di sel-sel api
Faring menjulur
ke luar
Sistem sarafnya disebut sistem
saraf tangga tali
Partikel makanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Klasifikasi
Platyhelminthes dikelompokkan menjadi tiga kelas:
1) Kelas Turbellaria Regenerasi Planaria
Beranggotakan spesies cacing pipih
yang memiliki silia pada sel-sel
epidermisnya
Tidak ada yang hidup sebagai parasit
Hidup dengan memakan cacing,
serangga, dan moluska kecil serta
organisme mikroskopis
Anggota Turbellaria, terutama genus
Planaria, merupakan hewan yang
unik karena memiliki daya
regenerasi yang tinggi, yaitu
mampu membentuk atau
menumbuhkan kembali bagian
tubuhnya yang hilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2) Kelas Trematoda Anatomi Fasciola hepatica


Mulut
Sebagian besar Alat isap oral
merupakan parasit di
Faring
dalam usus, hati, paru-paru,
dan darah inang pada Lubang genital
manusia serta hewan Alat isap ventral
ternak (sapi, domba, dan Usus
babi) Uterus
Memiliki dua alat isap Kelenjar kuning telur
(sucker) yang dilengkapi Sistem nefridia
dengan gigi kitin, satu Ovari
terletak di sekitar mulut dan Reseptakel seminal
satu lagi di permukaan Testis
ventral tubuhnya Kantong kemih
Contoh: cacing hati
(Fasciola hepatica)
Lubang ekskresi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Daur hidup Fasciola hepatica

Cacing dewasa
pada hati hewan

Serkaria berenang
menuju rumput
Telur

Serkaria dalam redia

Serkaria

Serkaria keluar dari


siput menuju air
Siput air tawar
Larva bersilia (mirasidium)
Redia dalam masuk ke dalam tubuh
sporosista siput
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3) Kelas Cestoda
Disebut juga cacing pita  bentuk tubuh pipih dan panjang seperti pipa
Proglotid yang terdepan adalah yang termuda dan terkecil; proglotid paling
belakang adalah yang tertua dan terbesar karena penuh berisi telur
Contoh: cacing pita sapi (Taenia saginata) dan cacing pita babi (T. solium)
 menyerang manusia; Choanotaenia infundibulum (parasit dalam usus
ayam) dan Echinococcus granulosus (parasit dalam usus anjing)

Perbedaan T. saginata dan T. solium:


Skoleks T. saginata tidak memiliki kait, sedangkan skoleks T. solium memiliki
kait
Alat pengisap Kait

Alat pengisap
T. saginata
T. solium
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Struktur anatomi dan daur hidup cacing pita

Anatomi cacing pita Daur hidup cacing pita

Manusia Skoleks Kait


Saraf
Testes
Uterus
Larva masuk ke
Lubang usus manusia
genital
Saluran Alat isap
ekskresi
Ovari Proglotid
Kelenjar masak
cangkang

Kelenjar Embrio Proglotid


kuning telur ujung
(Panjang 2,5–3,5
Larva m; lebar 6 mm;
tebal 1,5 mm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Platyhelminthes bagi Kehidupan

Secara umum, anggota Platyhelminthes kurang menguntungkan


manusia karena sebagian besar merupakan parasit pada manusia
dan hewan, terutama anggota kelas Trematoda dan Cestoda. Namun,
dalam ekosistem Platyhelminthes berperan sebagai penyusun rantai
dan jaring-jaring makanan, yaitu sebagai konsumen.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4. Filum Nemathelminthes (Nematoda)

Nemathelminthes  nematos (benang) + helmint (cacing)


a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
Memiliki tubuh berbentuk gilik memanjang 
Wuchereria bancrofti
cacing gilik, yang dilapisi kutikula
Tubuhnya tidak bersegmen, bersimetri bilateral,
dan memiliki tiga lapisan jaringan tubuh (triploblastik)
dengan rongga tubuh semu (pseudoselomata)
Memiliki saluran pencernaan lengkap (mulut,
esofagus, usus, dan anus)
Belum memiliki alat respirasi  pertukaran gas
dengan difusi pada permukaan kulit Enterobius vermicularis

Reproduksi: seksual dengan jenis kelamin terpisah


Berkembang biak dengan bertelur, tetapi ada yang
vivipar atau secara partenogenesis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Klasifikasi
Filum Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas: Nematoda dan
Nematomorpha
1) Kelas Nematoda
Berbentuk fusiform (bulat panjang dengan ujung-ujung meruncing) atau
filiform (menyerupai benang)
Tubuh jantan lebih kecil daripada betina dan di ekornya terdapat spikula
Memiliki tiga lapisan tubuh: lapisan hialin, subkutikuler, dan sel-sel otot
Hidup bebas dan ada yang sebagai parasit
Contoh Nematoda yang hidup bebas: Dorylaimus sp., Paramermis
contorta, dan Chromadora sp.
Contoh parasit pada manusia: Necator americanus (cacing tambang),
Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Oxyuris (Enterobius) vermicularis
(cacing kremi), dan Wuchereria bancrofti (penyebab filariasis/elefantiasis)
Parasit pada akar tanaman: Heterodera radicicola, Ximphinema index,
Trichodorus pachydermus, dan Longidorus elongatus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2) Kelas Nematomorpha
Tubuhnya berbentuk filiform, langsing memanjang seperti rambut 
cacing rambut
Permukaan tubuh dilapisi kutikula
Cacing jantan lebih kecil dari betina, kecuali genus Nectonema
Mulut berada di bagian anterior atau ventral
Alat sensoris terdapat di epidermis ujung anterior atau di bagian ventral
Tubuh tersusun tiga lapisan: lapisan kutikula, epidermis, dan lapisan otot
Nematomorpha muda hidup sebagai parasit
Nematomorpha dewasa hidup bebas
Contoh: Gordius sp. (saat muda parasit pada Arthropoda) dan Nectonema
sp. (saat muda parasit pada Crustacea)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Nemathelminthes bagi Kehidupan

Sebagian besar anggota Nemathelminthes merupakan


parasit dan penyebab penyakit pada manusia, hewan,
dan tumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
5. Filum Annelida
Annelida  annulus (cincin kecil) + oidos (bentuk)
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
Bentuk tubuh simetri bilateral, panjang, dan bersegmen-segmen

Segmen-segmen bersifat metameri


Antarsegmen dipisahkan oleh sekat (septa)
Permukaan tubuh dilindungi oleh kutikula tipis dan elastis
Tubuh tersusun tiga lapisan jaringan (triploblastik)
Sistem pencernaan lengkap yang tersusun memanjang sesuai dengan
sumbu tubuh
Respirasi melalui seluruh permukaan tubuh yang selalu lembap
Oksigen di dalam tubuh diedarkan dengan sistem peredaran darah tertutup
Sistem saraf berupa saraf tangga tali
Hidup di air tawar, laut, dan tanah lembap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Klasifikasi
Berdasarkan jumlah setae, Annelida ada tiga kelas: Polychaeta,
Oligochaeta, dan Hirudinea
Perbandingan tiga kelas dalam filum Annelida
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Annelida bagi Kehidupan


Pada umumnya, Annelida menguntungkan manusia
Cacing tanah  pakan unggas, umpan pancing, dan penggembur tanah
Lintah  merugikan, tetapi berguna dalam pengobatan modern karena
lintah menghasilkan hirudin, yaitu zat anti penggumpal darah atau
antikoagulan
Cacing palolo dan cacing wawo  bahan makanan yang mengandung
protein

Lintah (Hirudo medicinalis)


sedang mengisap darah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

6. Filum Mollusca
Mollusca  molluscus (lunak)
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
Merupakan kelompok hewan bertubuh lunak, bersimetri bilateral, dan
tidak bersegmen
Memiliki cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) sebagai pelindung
Alat pencernaan: mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan
anus
Hasil pencernaan diedarkan melalui sistem peredaran darah terbuka
Sisa-sisa metabolisme dikeluarkan oleh alat ekskresi, yaitu nefridia
Hidup di laut, air tawar, dan darat
Hidup di air bernapas dengan insang (ktenidia); hidup di darat bernapas
dengan paru-paru sederhana
Memiliki jenis kelamin yang terpisah dan ada pula yang hermafrodit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. Klasifikasi
Anggota filum Mollusca dibagi menjadi lima kelas: Amphineura,
Scaphopoda, Cephalopoda, Bivalvia, dan Gastropoda
1) Kelas Amphineura Struktur tubuh Chiton
Hidup di laut dan melekat pada dasar
Mulut
laut
Kepala
Tubuh pipih memanjang, tidak
Cangkang
berkepala, tidak bertentakel, dan
Insang
bagian punggungnya bercangkang
Usus
Di dalam mulutnya terdapat radula,
Gonad
contoh: Chiton

Chiton Saluran
ekskresi

Ginjal

Jantung

Anus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2) Kelas Scaphopoda

☻ Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput
gigi
☻ Dapat dijumpai di laut
☻ Memiliki cangkang seperti pipa atau silinder (tabung)
☻ Bentuk pipa memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya
☻ Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, contoh: Dentalium
elephantinum

Dentalium elephantinum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gurita (Octopus)
3) Kelas Cephalopoda

Cephalopoda  cephalo (kepala) + podos (kaki) = kaki kepala


◙ Kepala dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-
tentakel
◙ Tentakel untuk menangkap mangsa dan membantu pergerakan serta
memiliki alat pengisap
◙ Cephalopoda meliputi gurita, cumi-cumi, sotong, dan Nautilus
◙ Jumlah tentakel gurita 8 dan 10 untuk cumi-cumi dan sotong
◙ Pada umumnya, Cephalopoda tidak memiliki cangkang, kecuali
Nautilus
◙ Memiliki sel-sel pembawa warna (kromatofor) sehingga mampu mengubah
warna tubuh
◙ Memiliki kantong tinta (kecuali Nautilus) yang menghasilkan cairan
tinta hitam yang akan disemburkan jika bahaya mengancamnya
Nautilus pompilius Cumi-cumi (Loligo pealei )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4) Kelas Bivalvia
 Bivalvia  bi (dua) + valve (katup/klep) = setangkup cangkang
 Bivalvia = Pelecyopoda  pelecys (kapak) + podos (kaki) = kaki kapak
 Bivalvia = Lamellibranchiata  lamella (lembaran) + branchia (insang)

 Kedua katup/cangkang dihubungkan oleh satu atau dua otot kuat


 Cangkang tersusun atas lapisan periostrakum, prismatik, dan nakre (induk
mutiara)
 Dapat menghasilkan mutiara, contoh: Pinctada margaritifera dan Pinctada
maxima
 Tidak memiliki kepala dan tentakel
 Contoh Bivalvia: kerang bulu (Anadara antiquata), remis laut (Mytilus
edulis), dan tiram (Ostrea cucullata)
Otot adduktor Sendi
posterior Otot adduktor
Remis laut
anterior
(3–8 cm)
Mantel Kaki
Benang-benang abyssal Insang
untuk perlekatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

5) Kelas Gastropoda
 Gastropoda  gaster (perut) + podos (kaki) = berkaki perut
 Memiliki cangkang berbentuk kerucut dan berulir kanan

 Memiliki kepala dan tentakel


 Memiliki mata di ujung atau di dasar tentakel
 Di dalam mulut terdapat radula untuk memotong makanan
 Anus terletak di bagian anterior tubuh
 Dapat dijumpai di laut, di air tawar, ataupun di darat
 Contoh: siput bercangkang dan siput telanjang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Mollusca bagi Kehidupan


 Sebagian besar anggota Mollusca menguntungkan manusia, misalnya
cumi-cumi, sotong, tiram, kerang, dan remis digunakan sebagai bahan
makanan
 Beberapa jenis tiram sangat bernilai secara ekonomi karena merupakan
penghasil mutiara
 Beberapa jenis Mollusca juga dapat memberi kerugian pada manusia,
misalnya Bivalvia jenis Teredo navalis (cacing kapal) merusak dermaga
dan kapal kayu
 Kerang bulu (Anadara) merupakan pembawa bakteri Salmonella typhi
penyebab tifus
 Bekicot (Achatina fulica) menimbulkan kerugian karena memakan
tanaman perkebunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7. Filum Arthropoda
a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
☼ Arthropoda  arthros (ruas/buku) + podos (kaki) = kaki beruas-ruas
☼ Tubuh bersimetri bilateral dan dapat dibedakan kepala (caput),
dada (toraks), dan perut (abdomen)
☼ Hidup di laut, air tawar, dan di darat serta hidup bebas atau sebagai
parasit
☼ Merupakan filum dengan jumlah jenis terbanyak sekitar 750.000 jenis
dari 1.000.000 jenis hewan yang telah diketahui
☼ Ada empat kelas Arthropoda:
1) Arachnida (labah-labah)
2) Crustacea (udang-udangan)
3) Insecta (serangga)
4) Myriapoda (kaki seribu)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1) Kelas Arachnida (Labah-Labah)

 Arachnida (bahasa Latin)  arachne = labah-labah


 Selain labah-labah, anggota lain adalah kalajengking dan caplak
 Tubuh berupa kepala-dada (sefalotoraks) yang menjadi satu dan
perut (abdomen) lunak serta tidak bersegmen
 Memiliki beberapa pasang mata tunggal
 Memiliki empat kaki dilengkapi dua buah cakar yang bergerigi yang
terletak pada sisi ventral sefalotoraks
 Di ujung depan sefalotoraks terdapat dua pasang alat mulut, sepasang
pertama adalah kelisera (alat berbentuk catut dan memiliki kelenjar
beracun). Sepasang yang lain adalah pedipalpus seperti kaki (pada
labah-labah) atau gunting (pada kalajengking) untuk memegang
 Pada hewan jantan, pedipalpus digunakan sebagai alat kopulasi
 Contoh: kalajengking (Telyphonus), labah-labah rumah (Teridion
tepidariorum), tarantula (Lycosa tarentula), caplak (Sarcoptes scabei), dan
tungau (Dermatophogoides)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Struktur Tubuh Labah-Labah

Pedipalpus
Cakar
Gigi bisa
Kelisera
Kelisera
Mata
Maksila

Tulang dada
Sefalotoraks

Dari Atas

Abdomen

Mata Lubang paru-


paru buku

Kelisera
Spineret
Gigi bisa
Dari Bawah
Kepala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2) Kelas Crustacea
 Crustacea  crusta (cangkang/kulit keras), contoh: udang,
lobster, kepiting, teritip, dan kutu air
 Tubuhnya terbagi dua, sefalotoraks (bagian anterior yang
Dapnia
Gammarus kaku) dan abdomen (bagian posterior tersusun sederetan
segmen/ruas)
 Setiap ruas terdapat sepasang kaki
 Sefalotoraks udang ada lima pasang kaki; sepasang kaki
pertama besar seperti catut/capit disebut keliped; empat pasang
yang lain merupakan kaki jalan disebut pereipoda
 Di abdomen ada lima pasang kaki untuk berenang disebut
pleopoda (kaki renang)

Semibalanus  Ujung abdomen ada telson dan uropoda untuk kemudi saat
berenang
Astacus  Contoh anggota Crustacea: Daphnia sp., udang air tawar kecil
(Gammarus), udang sungai besar (Astacus), kepiting (Cancer
pagurus), dan teritip (Semibalanus)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Struktur Tubuh
Lobster
Kelenjar
pencernan
Antena Mata
Jantung
Otak Lambung
Testis Otot
Usus

Kelenjar Anus
hijau
Mulut

Telson

Keliped
Uropoda
Kaki renang
Serabut saraf
Kaki jalan
ventral
Kaki abdominal
(untuk transfer
sperma)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3) Kelas Myriapoda
☻ Tubuh tersusun atas banyak ruas,
yaitu antara 10 – 200 ruas yang sama
besar dan bentuknya
☻ Ruas tubuh pertama  kepala yang Lipan
dilengkapi dengan sepasang antena
sebagai indra peraba dan sepasang mata
☻ Tidak memiliki dada (toraks) atau tidak
dapat dibedakan antara toraks dan
abdomen (perut)
☻ Tubuh dibagi menjadi: kepala dan perut
Luing
☻ Contoh Myriapoda: lipan rumah atau
kelabang (Scutigera dan Scolopendra)
serta luing atau kaki seribu (Spirobulus
dan lulus)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4) Kelas Insecta
Insecta (serangga)  kelompok hewan paling banyak variasinya (sekitar
900.000 jenis)
Tubuh insecta terbagi tiga: kepala (caput), dada (toraks), dan
perut (abdomen)
Bagian toraks ada tiga ruas: protoraks, mesotoraks, dan metatoraks
masing-masing memiliki sepasang kaki
Serangga berkaki enam (tiga pasang)  heksapoda (hexa = enam;
podos = kaki)
Bagian abdomen serangga tersusun 9 – 11 ruas berbentuk cincin
Mulut serangga terdiri atas bibir atas (labrum), rahang atas (maksila),
hipofaring (sebagai lidah), rahang bawah (mandibula), dan bibir bawah
(labium)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Struktur Morfologi Belalang

Kepala Toraks Abdomen (bersegmen/beruas)


Sayap depan
Antenna

Sayap
belakang

Ovivopositor
Alat mulut

Labium Spirakel

Palpus
sensorik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

☻ Semut, tawon, dan lebah menggunakan ovipositor sebagai alat


penyengat
☻ Dalam proses pertumbuhan, sebagian besar serangga mengalami
metamorfosis
☻ Ada dua macam metamorfosis: metamorfosis sempurna
(holometabola) dan metamorfosis tak sempurna (hemimetabola)
☻ Tahapan metamorfosis sempurna: telur  larva  pupa
(kepompong)  imago (dewasa), contoh: kupu-kupu, lalat, dan
nyamuk
☻ Tahapan metamorfosis tak sempurna: telur  larva  nimfa 
imago
☻ Nimfa: miniatur bentuk imago tetapi belum bersayap
☻ Contoh: jangkrik, belalang, dan kecoak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Metamorfosis
Metamorfosis Sempurna Metamorfosis Tak
(Holometabola) Sempurna (Hemimetabola)

Sayap

Pupa
Sayap
pertama
Telur

Imago (dewasa) Nimfa

Lavar

Telur Sayap
rudimenter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Arthropoda bagi Kehidupan

 Beberapa jenis Arthropoda dari kelas Arachnida merupakan parasit dan


penyebab penyakit pada manusia dan Mammalia
 Caplak menyebabkan penyakit kudis dan tungau debu yang
menimbulkan alergi
 Kalajengking dan labah-labah si janda hitam (black widow) memiliki
sengat yang beracun

 Beberapa jenis Arachnida menguntungkan manusia karena memakan


serangga hama
 Berbeda dengan kelas Arachnida, sebagian besar anggota kelas
Crustacea merupakan organisme yang menguntungkan manusia, yaitu
sebagai sumber protein, contohnya udang, lobster, kepiting, dan
rajungan
 Crustacea kecil yang hidup sebagai zooplankton merupakan sumber
makanan bagi ikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
8. Filum Echinodermata

Echinodermata  echinos (berduri) + derma (kulit) = hewan berkulit duri


a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh
► Eksoskeleton berupa lempengan-lempengan berzat kapur dengan duri-
duri yang keras  osikel
► Sistem saluran air seperti pompa hidrolik  sistem ambulakral
► Sistem pencernaan lengkap, namun ada beberapa tidak memiliki anus
► Bernapas dengan insang kulit (dermal branchiae)
► Reproduksi secara seksual dengan pembuahan bersifat eksternal
Kanal cincin
► Anggota Echinodermata:
Kanal radial Cakram tapis
1) Asteroidea (madreporit)
2) Ophiuroidea
3) Crinoidea
Ampula
4) Echinoidea
5) Holothuroidea
Kaki
Sistem saluran air bintang laut tabung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Klasifikasi
1) Kelas Asteroidea
 Tubuh dewasa berlengan lima seperti bintang  bintang laut
 Kulit berduri seperti gunting atau catut  pediselaria: untuk
melindungi insang kulit dan membersihkannya
 Alat kelamin terpisah dan mengalami metamorfosis
 Beberapa jenis bintang laut mampu melakukan autotomi
Bintang laut muda Bintang laut dewasa

Betina
Jantan

Metamorfosis

Zigot
Brakiolaria
Larva bipinaria

Daur hidup bintang laut menunjukkan adanya metamorfosis


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2) Kelas Ophiuroidea

Memiliki bentuk seperti bintang dengan lengan panjang dan


ramping
Dinamakan bintang ular atau bintang mengular

Lengan-lengan yang lentur mudah putus dan dapat tumbuh


kembali
Tubuhnya tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa makanan
dikeluarkan kembali melalui mulut
Contoh anggota kelas Ophiuroidea: Ophiopholis aculeafa dan
Ophiura ophiura
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3) Kelas Crinoidea

☻ Bentuknya menyerupai bunga lili dengan warna yang memikat


 lilia laut
☻ Bentuk tubuh seperti piala disebut kelopak (calyx) dengan atau
tanpa tangkai
☻ Pada kelopak terdapat lima (kelipatan lima) lengan atau cabang
yang fleksibel
☻ Jika salah satu lengannya putus, akan tumbuh lengan baru
☻ Lilia laut bertangkai hidup melekat di dasar laut (sampai
kedalaman 4.000 m)
☻ Contoh Crinoidea: Antedon sp.

Lilia laut (Antedon medittrenea)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4) Kelas Echinoidea
Anggota Echinoidea = bulu babi atau
landak laut
Tubuh bulu babi berbentuk bulat mirip
bantal jarum, diliputi duri yang banyak,
keras, dan dapat bergerak
Bulu babi
Tubuh bersimetri radial
Hidup di perairan dangkal dekat pantai
berkarang
Makanannya berupa hewan laut kecil
dan ganggang laut
Contoh anggota Echinoidea: Diadema
saxatile, Colobocentrotus atratus,
Echinothrix sp., dan Echinus sp.
Struktur tubuh bulu babi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

5) Kelas Holothuroidea

Bentuk tubuh memanjang seperti mentimun 


mentimun laut atau teripang
Tubuhnya tidak memiliki lengan dan pediselaria
Kulitnya keras dan berotot
Bergerak di dasar laut atau pantai dengan cara kontraksi
otot atau dengan menggunakan kaki-kaki tabung
Jika terganggu oleh musuh atau predator, mentimun laut
mengeluarkan atau memuntahkan organ-organ
dalamnya sebagai cara untuk mempertahankan diri
Umumnya mentimun laut memiliki alat kelamin terpisah
Bentuk larvanya disebut aurikularia; Contoh: teripang
hitam (Holothuria atra), Holothuria scabra, Synapta sp.,
dan Thyone sp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. Peran Echinodermata bagi Kehidupan

Beberapa anggota Echinodermata menguntungkan manusia,


contohnya telur landak laut yang dijadikan makanan oleh orang-orang di
negara-negara Laut Tengah

Mentimun laut atau teripang juga digunakan sebagai bahan makanan,


misalnya dijadikan kerupuk atau dimasukkan dalam sup

Selain itu, karena makanannya berupa bahan-bahan organik dari sisa


sisa makhluk hidup ataupun kotoran hewan laut lainnya, teripang
berperan sebagai pembersih pantai dari kotoran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

9. Filum Chordata

a. Ciri-Ciri dan Struktur Tubuh


Ciri utama filum ini adalah adanya korda dorsalis atau notokord
(Yunani: notor = punggung; chorde = tali pada alat musik) atau tali
punggung, terutama pada fase embrio
Ciri kedua adalah memiliki batang saraf dorsal yang terletak di
sebelah dorsal korda dorsalis. Pada Vertebrata, batang saraf itu
dilindungi oleh vertebrae
Ciri ketiga adalah memiliki celah insang, terutama pada fase embrio

b. Klasifikasi
Hemichordata (hemi = setengah), contohnya cacing acorn;
Urochordata (oura = ekor), contohnya Tunicata
Cephalochordata (cephale = kepala), contohnya ikan lanset
(Amphioxus lanceolatus);
Vertebrata, contohnya ikan mas (Cyprinus carpio)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Anggota Vertebrata dibagi menjadi tiga kelas ikan (sering kali disebut juga
superkelas Pisces) dan empat kelas Vertebrata darat (superkelas
Tetrapoda atau hewan berkaki empat)
1) Superkelas Pisces
Berdasarkan ada tidaknya rahang dan jenis tulang penyusun tubuhnya,
superkelas Pisces terdiri atas tiga kelas;
a) Kelas Agnatha

Namanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu a = tanpa


dan gnathos = rahang

Agnatha merupakan ikan seperti belut yang bermulut


melingkar, tetapi tidak memiliki rahang

Tubuhnya disokong oleh rangka berkartilago (tulang


rawan); kulit lembut dan tidak bersisik; tidak memiliki sirip
yang berpasangan; bergerak dengan gerakan undulasi
Contoh anggota Agnatha adalah ikan lamprey air tawar
(Lampreta sp. dan Estosphenus japonicus).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b) Kelas Chondrichthyes
Rangkanya tersusun atas tulang rawan
(kartilago) dengan sedikit penulangan
”Dompet putri
(kalsifikasi), contohnya ikan hiu, ikan pari, dan duyung” tempat
belut listrik Struktur tubuh hiu berkembangnya
anak hiu
Memiliki 5-7 celah insang tanpa tutup insang
(operkulum)

c) Kelas Osteichthyes
Rangkanya tersusun atas tulang sejati
(Yunani: osteon berarti tulang) Ikan paru-paru

Mulutnya terletak di ujung kepala dan insang


tertutup operkulum (tutup insang)

Hidup di lumpur, contohnya ikan lele (Clarias


batrachus), memiliki organ pernapasan
tambahan di dekat insangnya, disebut labirin
Contoh ikan lain: ikan gabus (Ophiocephalus striatus), ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan tongkol (Euthynaus alletteratus), dan belut (Monopterus albus)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2) Superkelas Tetrapoda
Anggota superkelas Tetrapoda adalah Vertebrata darat yang (umumnya)
berkaki empat dan ada empat kelas yang termasuk superkelas ini:

a) Kelas Amphibia

Amphibia  amphi (dua/rangkap) + bios (kehidupan)


Kelompok Amphibia (meliputi katak, kodok, dan salamander) hidup
dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di air tawar, kemudian
dilanjutkan di darat
Kelas Amphibia terbagi menjadi tiga ordo;
Anura, Urodela, dan Apoda. Contoh anggota
Anura adalah katak (Rana sp.) dan contoh
anggota Urodela adalah kodok (Bufo sp.).
Adapun contoh anggota Apoda adalah
salamander (Salamandra sp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b) Kelas Reptilia

Reptilia  repere = merayap


Anggota Reptilia meliputi kadal, penyu, kura-kura, buaya,
aligator, kadal, bunglon, komodo, dan ular. Anggota Reptilia
terbagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia, Rhynchocephalia,
Squamata, dan Crocodilia.

Buaya
Penyu hijau

Kura-kura galapagos

Aligator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c) Kelas Aves

Dalam bahasa Latin, aves berarti burung dengan tubuh ditutupi bulu-
bulu
Berdasarkan kemampuan terbangnya, kelas Aves dibagi menjadi
dua superordo:

Superordo Palaeognathae
merupakan kelompok burung yang tidak dapat
terbang, contohnya burung unta (Struthio
Burung unta
camelus) dan burung kiwi (Apteryx sp.), dan
burung puyuh (Coturnix coturnix)
Burung kiwi
Superordo Neognathae
merupakan kelompok burung yang dapat
terbang, contohnya burung hantu (Bubo sp.)
dan burung merpati (Columba livia).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

d) Kelas Mammalia

Mammalia  mammae = payudara

Ciri khas kelas Mammalia: memiliki rambut yang menutupi


tubuhnya

Kelas Mammalia dibagi menjadi tiga subkelas:

Monotremata

Marsupialia

Eutheria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Subkelas Monotremata

Subkelas Monotremata merupakan satu-satunya Mammalia yang


memiliki ciri-ciri mirip dengan Reptilia, yaitu dalam hal rangka
tubuh dan kebiasaannya bertelur.
Monotremata juga merupakan satu-satunya anggota Mammalia yang
tidak memiliki daun telinga dan gigi, tetapi memiliki kloaka.

Monotremata betina tidak memiliki uterus Platipus


Contoh anggota Monotremata adalah
platipus (Ornithorhynchus anatinus)
dan landak semut (Tachyglossus sp.)

Landak semut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Subkelas Marsupialia

Subkelas Marsupialia merupakan kelompok hewan-hewan berkantong


(marsupium = kantong)

Semua bayi Marsupialia lahir dalam tahap immatur dan berpindah


ke kantong pada tubuh induk

Sewaktu dilahirkan, embrio Marsupialia hanya berupa segumpal daging


tak berbentuk yang panjangnya lebih kurang 1 cm, buta, dan tanpa daun
telinga. Selanjutnya, bayi mengalami perkembangan di dalam kantong
tersebut

Kelompok ini merupakan Mammalia yang tidak berplasenta

Contoh anggota Marsupialia adalah kanguru (Megaleia dan Macropus),


kanguru pohon (Dendrolagus), walabi (Wallabia), kuskus (Phalanger),
dan koala (Phascolarctos)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Subkelas Eutheria

Subkelas Eutheria (Mammalia sejati atau Mammalia berplasenta)


tidak memiliki kantong

Perkembangan janin berlangsung di dalam uterus yang dilengkapi


dengan korion dan plasenta

Tikus rumah (Rattus rattus), kelinci (Lepus nigricollis), lumba-lumba


(Delphinus delphi), harimau (Felis tigris), dan manusia (Homo sapiens)
adalah beberapa contoh anggota subkelas Eutheria.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c Peran Vertebrata bagi Kehidupan


1) Kelas Pisces
Ikan berguna bagi manusia karena merupakan salah satu bahan
makanan berprotein tinggi.
Jenis ikan yang biasa dimakan: ikan gabus (Ophiocephalus striatus),
ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan tongkol (Euthynaus
alletteratus), ikan kakap merah (Lutjanus argentimacerlatus), ikan mas
(Cyprinus carpio), dan belut (Monopterus albus)

2) Kelas Amphibia
Genus Rana dapat digunakan sebagai makanan, terutama oleh orang
Jepang dan Cina.
Jenis Bufo marmus mengandung racun bufotalin dan bufotenin yang
berkhasiat memperkuat denyut jantung
Di lingkungan yang memiliki genangan air, katak dapat digunakan untuk
mengendalikan populasi nyamuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3) Kelas Reptilia

 Kulit ular dan buaya dapat dimanfaatkan untuk membuat tas atau
sepatu
 Daging, empedu, dan bisa ular dipercaya dapat mengobati berbagai
jenis penyakit
 Di beberapa daerah, daging dan telur penyu digunakan sebagai
makanan

4) Kelas Aves

 Daging dan telur ayam merupakan bahan makanan sumber protein


 Bulu itik dan angsa untuk membuat selimut, bantal, dan kasur
 Sebagai piaraan untuk dinikmati suara atau warna bulunya yang
indah
 Untuk membasmi hama serangga dan tikus, tapi juga dapat
merugikan karena memakan biji padi atau biji-biji hasil panen
lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

5) Kelas Mammalia

Hewan-hewan kelompok Mammalia dapat dimanfaatkan sebagai


bahan pangan sumber protein, misalnya daging sapi, kerbau, domba,
kambing, dan babi

Kulit sapi, kerbau, kambing dapat disamak untuk dijadikan tas atau
sepatu. Bahkan, kulit kerbau dapat dijadikan kerupuk

Rambut domba (wol) dijadikan benang tenun untuk pakaian

Tulang-tulang hewan sembelihan, misalnya sapi, dibuat zat perekat


(gelatin) dan tepung. Tepung tulang dapat dicampur dalam pakan ternak
atau digunakan sebagai pupuk.

Anda mungkin juga menyukai