Anda di halaman 1dari 6

KONFIGURASI ELEKTRON

A. Konfigurasi Elektron berdasar kulit


Konfigurasi Elektron adalah gambaran persebaran elektron dalam atom. Konfigurasi elektron dapat
dinyatakan dengan kulit ( Niels Bohr ) atau dengan sub kulit (Modern )
Sesuai model atom Bohr, bahwa elektron dalam atom berada pada tingkat energi tertentu. Tingkat energi
disebut kulit atom disimbolkan n. Jumlah elektron maksimum berbeda-beda yang dirumuskan sebagai
berikut:

∑ = 2(n)2 Keterangan:
∑ = jumlah maksimum elektron
n = nomor kulit

Jumlah elektron maksimum dalam tiap-tiap kulit atom sebagai berikut:


Kulit Nomor Kulit (n) Jumlah Elektron Maksimum

K 1 2(12) = 2
L 2 2(22) = 8
M 3 2(32) = 18
N 4 2(42) = 32
O 5 2(52) = 50
P 6 2(62) = 72
Q 7 2(72) = 98

Penulisan konfigurasi elektron mengikuti beberapa aturan sebagai berikut:


a. Pengisian kulit dimulai dari tingkat energi paling rendah ke tingkat energi lebih tinggi.
Kulit K,L,M,dan seterusnya dapat terisi penuh K = 2, L = 8, M = 18, dan seterusnya.
b. Isi penuh sebanyak mungkin kulit kemudian hitung jumlah elektron yang masih tersisa.
c. Jika jumlah elektron yang tersisa ≤ 8, ditempatkan pada kulit berikutnya.
d. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
Contoh:
Konfigurasi elektron S (Z= 16)
Kulit K dan L dapat terisi penuh
K = 2, L = 8, M =…..?
Jumlah elektron yang tersisa 16 – (2 + 8) = 6
Jumlah elektron yang tersisa ditempatkan pada kulit M
Sehingga konfigurasi elektronnya adalah:
S = 2 8 6
(K) (L) (M)
Konfigurasi elektron beberapa unsur sebagai berikut:
Nomo Lambang Unsur Jumlah elektron pada masing-masing kulit
r
K L M N
Atom

1 H 1

2 He 2

3 Li 2 1

14 Si 2 8 4

15 P 2 8 5

16 S 2 8 6

19 K 2 8 8 1

20 Ca 2 8 8 2

Latihan soal
Tuliskan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom – atom berikut ini:
1. 4 Be
2. 8 O
3. 9 F
4. 12 Mg
5. 17 Cl
6. 35 Br
7. 38 Sr
8. 53 I
9. 56 Ba
10. 87 Fr
B. Konfigurasi Elektron berdasarkan sub kulit
Aturan dalam konfigurasi elektron sebagai berikut :

1. ATURAN AUFBAU ( MEMBANGUN )

Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi.

Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit yang energinya rendah. Besarnya
tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum
azimuth ( l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai tingkat energi yang
lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya lebih besar mempunyai tingkat energi
yang lebih besar.

Urutannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Nomer kulit kulit sub kulit

1 K 1s

2 L 2s 2p

3 M 3s 3p 3d

4 N 4s 4p 4d 4f

5 O 5s 5p 5d 5f

6 P 6s 6p 6d

7 Q 7s 7p

Sehingga dapat diperoleh urutan pengisian elektron dari tingkat paling rendah

ke yang paling tinggi adalah sebagai berikut:

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d <6p<7s<5f<6d<7p
Atau dengan menggunakan unsur – unsur gas mulia sebagai berikut :

2 He 2s 2p

10 Ne 3s 3p

18 Ar 4s 3d 4p

36 Kr 5s 4d 5p

54 Xe 6s 4f 5d 6p

86 Rn 7s 5f 6d 7p

2. LARANGAN PAULI ( EKLUSIF PAULI )

Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat bilangan kuantum yang sama.

Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m yang sama, yang dapat membedakan hanya
bilangan kuantum spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin
(arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum oleh dua elektron, karena jika
elektron ketiga dimasukkan maka akan memiliki spin yang sama dengan salah satu elektron sebelumnya.
Maka jumlah elektron pada setiap subkulit sama dengan dua kali jumlah orbitalnya.

Contoh: Subkulit jumlah orbital maksimum elektron

s 1 2
p 3 6
d 5 10
f 7 14

3. ATURAN HUND

Pada pengisian orbital-orbital dengan energi yang sama, mula-mula elektron menempati
orbital sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.

Contoh:

14
7N : 1s2 2s2 2p3

Diagram orbitalnya: 1s2 2s2 2p3

kurang stabil
2s2 2p3

lebih stabil

Konfigurasi elektron dari gas mulia dapat dipergunakan untuk menyingkat konfigurasi elektron dari
atom-atom yang mempunyai jumlah elektron (bernomor atom) besar.

Berikut contoh peyingkatan konfigurasi elektron :

39
19 K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 disingkat menjadi : [Ar] 4s1

Penyimpangan dari aturan umum

Terdapat beberapa atom yang konfigurasi elektronnya menyimpang dari aturan – aturan umum di atas,
seperti:

24 Cr : [Ar] 4s2 3d4 kurang stabil, maka berubah menjadi [Ar] 4s1 3d5

29 Cu : [Ar] 4s2 3d9 kurang stabil, maka berubah menjadi [Ar] 4s1 3d10

Penyimpangan ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat energi yang sangat kecil antara
subkulit 3d dan 4s serta antara 4d dan 5s pada masing-masing atom tersebut. Pengisian orbital penuh atau
setengah penuh relatif lebih stabil.

Jadi bila ketemu dengan :

s2 d4 diubah menjadi s1 d5 ( d5 memenuhi ½ penuh, lebih stabil )

s2 d9 diubah menjadi s1 d10 ( d10 memenuhi penuh, lebih stabil )

C. Cara Penulisan Konfigurasi Elektron

1. BERDASARKAN SUBKULIT

Contoh : 25 Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5

atau untuk subkulit – subkulit dari kulit yang sama dikumpulkan sebagai berikut :

25 Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2

atau disingkat dengan unsur – unsur golongan gas mulia, sebagai berikut :
25 Mn : [Ar] 4s2 3d5

2. BERDASARKAN KULIT
Contoh : 25 Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
diurutkan menjadi :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2

kulit : K L M N

konfigurasinya : 2 8 13 2

jadi berdasarkan kulit konfigurasi elektron dari 25 Mn = 2 8 13 2

Anda mungkin juga menyukai