Anda di halaman 1dari 3

❖ Konfigurasi Elektron Berdasarkan model atom Mekanika Kuantum.

Elektron-elektron suatu atom terdistribusi dalam orbital-orbital pada kulit utama dan subkulitnya.

A. Subkulit
Kulit terbagi ke dalam subkulit. Setiap kulit utama mengandung jumlah subkulit yang berbeda.
Masing-masing subkulit dibedakan dengan huruf “s, p, d or f”. Simbol s, p, d, dan f berasal dari
“spektrum garis (colour lines)” → s untuk ‘sharp’ (tajam) ; p untuk ‘ principal’ (utama) ; d
untuk ‘diffuse’ (kabur), dan f untuk ‘fundamental’ (dasar). Beberapa orbital bergabung
membentuk kelompok yang disebut subkulit.

B. Orbital
Teori atom mekanika kuantum menerangkan bahwa elektron-elektron dalam atom menempati
suatu ruang atau “awan” yang disebut orbital yang memiliki tingkat energi tertentu. Orbital
yaitu ruang tempat elektron paling mungkin ditemukan.
Setiap subkulit mengandung satu atau lebih orbital. Wolfgang Pauli mengemukakan bahwa
“setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron”. Untuk mengimbangi daya tolak
menolak di antaramereka, dua elektron dalam satu orbital selalu berotasi dalam arah yang
berlawanan, penulisan elektron dalam orbital menggunakan tanda panah yang berlawanan.

Berikut jumlah orbital dalam setiap subkulit:


*) s – satu orbital →

*) p – tiga orbital →

*) d – lima orbital →

*) f – tujuh orbital →

Satu kulit tersusun dari subkulit-subkulit.


Satu subkulit tersusun dari orbital-orbital.
Satu orbital menampung maksimum dua elektron dengan arah berlawanan.
Konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum didasarkan pada tiga aturan
yaitu:
1) Aturan Aufbau (membangun)
Menurut Aufbau elektron dalam suatu atom akan berada dalam kondisi stabil apabila
mempunyai energi yang rendah, dimana elektron yang berada pada orbital-orbital akan
bergabung membentuk subkulit. Orbital yang mempunyai nilai (n + l) lebih besar → tingkat
energi lebih tinggi dan sebaliknya, nilai (n + l) lebih kecil → tingkat energi lebih rendah.
Elektron akan mulai mengisi orbital atom yang memiliki tingkat energi lebih
rendah kemudian mengisi orbital atom yang tingkat energinya lebih tinggi.
Bagan urutan pengisian elektron pada orbital-orbital atom menurut Aufbau.

Sub kulit “s” – dapat menampung maks 2e


Sub kulit “p” - dapat menampung maks 6e
Sub kulit “d” - dapat menampung maks 10e
Sub kulit “f” - dapat menampung maks 14e

Konfigurasi elektron dapat juga disingkat penulisannya. Penyingkatan hanya boleh


menggunakan unsur golongan gas Mulia (VIIIA) yaitu 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn.

Contoh Soal:
1. Tuliskan konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau untuk atom-atom dibawah ini:
a. 19K c. 31Ga e. 88Ra
b. 24Cr d. 36Kr
Penyelesaian:
a) 19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
b) 24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
c) 31Ga : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
d) 36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
e) 88Ra : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 5s2 4f14 5d10 6p6 7s2

2. Berdasarkan contoh soal no. 1, tuliskan penyingkatan konfigurasi elektron menggunakan


unsur gas mulia (seperti: 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn).
a) 19K : [Ar] 4s1
b) 24Cr : [Ar] 4s2 3d4
c) 31Ga : [Ar] 4s2 3d10 4p1
d) 36Kr : [Ar] 4s2 3d10 4p6
e) 88Ra : [Rn] 7s2
✓ Ion Positif terbentuk karena atom kehilangan/memberi/melepaskan elektronnya.
✓ Ion Negatif terbentuk karena atom mendapatkan/menerima/memperoleh elektron.
✓ Elektron pada sub kulit 4s lebih mudah dilepas daripada elektron pada sub kulit 3d. Hal
ini diseabkan karena tingkat energi pada sub kulit 4s lebih rendah dibandingkan 3d.
Contoh Konfigurasi elektron untuk ion:
a) 11Na atom : 1s2 2s2 2p6 3s1 → 11Na+ ion ; 1s2 2s2 2p6
b) 16S atom : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → 16S2- ion ; 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
c) 22Ti atom : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 → 22Ti2+ ion ; 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
d) 24Cr atom : …. → 24Cr2+ ion; …..
a. 13Al atom : …. → 13Al3+ ion; …..

2) Aturan Hund
Menurut Hund → keadaan yang paling rendah energinya (paling stabil) adalah bila elektron-
elektron tersebar ke semua orbital dengan spin yang sejajar.
Pada pengisian orbital-orbital yang setingkat, elektron-elektron tidak membentuk
pasangan lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah
elektron dengan arah orientasi yang sama.
Contoh: Konfigurasi tingkat dasar dari atom nitrogen (7N)
Konfigurasi elektronnya ➔ 7N : 1s2 2s2 2p3
Diagram orbital ➔ 1s 2s 2p
 Benar

 Salah

 Salah

3) Larangan Pauli
Menyatakan bahwa → dalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan empat bilangan
kuantum yang sama, yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (ms).
Dalam satu atom tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum
yang sama harganya, jika tiga bilangan kuantum sudah sama, maka ilangan kuantum
keempat harus berbeda.
❖ Penyimpangan dari aturan umum
Penyimpangan terjadi karena adanya perbedaan tingkat energi yang sangat kecil antara subkulit
3d dan 4s serta 4d dan 5s pada suatu atom. Sehingga terjadi peristiwa eksitasi, dimana elektron
berpindah kedudukan dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
✓ Sub kulit d cenderung terisi penuh (d10) atau setengah penuh (d5). Sebagai contoh:
a. 24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 ➔ menurut Aufbau (kurang stabil)
Kecenderungan terisi setengah penuh: 24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 ➔ lebih stabil

b. 29Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 ➔ menurut Aufbau (kurang stabil)
Kecenderungan terisi penuh: 29Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 ➔ lebih stabil

Anda mungkin juga menyukai