Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.

) TERHADAP PENURUNAN
KADAR GULA DARAH

PROVISION OF GREEN TEA (Camellia sinensis L.) LEAF EXTRACT TOWARDS REDUCING
BLOOD SUGAR LEVELS

Mufhtiah Dian Auliya Tahrim1*, Raimundus Chaliks2, Sisilia TR. Dewi3


Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Farmasi

*Koresponden Email : mufhtiah_dian_auliya_tahrim_2017@poltekkes-mks.ac.id

ABSTRACT

Green Tea Leaf (Camellia sinensis L.) is a plant that is widely used by the community as a traditional
medicine to lower blood sugar levels (Diabetes Melitus). Green tea leaves contain, among others,
catechins, alkaloids, tannins, polyphenols and triterpenoids which act as antihyperglycemic agents. The
purpose of this study was to determine the effect of green tea leaf extract (Camellia sinensis L.) on
reducing blood sugar levels. This research is a type of descriptive research based on literature study
where data collection is done by collecting secondary data obtained from articles, books, literature or
references from relevant journals and in accordance with predetermined keywords. The data obtained
were then collected and tabulated based on the literature review mapping. The conclusion obtained from
the study of several journals that green tea leaf extract (Camellia sinensis L.) can reduce blood sugar
levels.

Keywords : Blood sugar, green tea leaves, literature study

ABSTRAK

Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar gula darah (Diabetes Melitus). Daun teh hijau memiliki
kandungan antara lain katekin, alkaloid, tannin, polifenol dan triterpenoid yang bersifat sebagai
antihiperglikemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun teh hijau
(Camellia sinensis L.) terhadap penurunan kadar gula darah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif berdasarkan studi literatur dimana pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
sekunder yang diperoleh dari artikel, buku, literatur atau referensi dari jurnal yang relevan dan sesuai
dengan kata kunci yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan ditabulasi
berdasarkan mapping kajian pustaka. Kesimpulan yang didapatkan dari pengkajian beberapa jurnal bahwa
eksrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) dapat menurunkan kadar gula darah.

Kata kunci : Daun teh hijau, gula darah, studi literatur

PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018, menyebutkan bahwa
tercatat 422 juta orang di dunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan sebesar 8,5 % pada
populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan persentase akibat penyakit
diabetes melitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun, khususnya di negara-negara dengan status ekonomi
rendah dan menengah. Bahkan diperkirakan akan terus meningkat sekitar 600 juta jiwa pada tahun 2035.
American Diabetes Association (ADA) tahun 2018, menjelaskan bahwa setiap 21 detik terdapat satu
orang yang terdiagnosis diabetes melitus atau hampir setengah dari populasi orang dewasa di Amerika
menderita diabetes melitus (Husfa, 2020)
Menurut International Diabetes Federation memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang
pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi
sebesar 9.3% dari total penduduk pada usia yang sama. Berdasarka jenis kelamin IDF memperkirakan
prevalensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki. Prevalensi diabetes
diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada
umur 65-79 tahun. Angka terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun
2045 (Kemenkes RI, 2020)
Riskesdas 2018 menunjukkan adanya peningkatan menjadi 10,9% penduduk Indonesia yang
mengalami DM. Peningkatan prevalansi DM juga terjadi di Sumatra Barat, yang pada tahun 2013
sebanyak 1,2% meningkat menjadi 1,8% pada tahun 2018. Hal utama yang paling diperhatikan dari
keadaan ini ialah perkembangan dari komplikasi kronis yang disebabkan karena keadaan DM terus
menerus. Khususnya komplikasi DM yang sudah diklasifikasikan menjadi komplikasi mikrovaskular
(retinopati, nefropati dan neuropati) atau komplikasi makrovaskular (penyakit kardiovaskular,
serebrovaskular dan penyakit vaskular perifer) (Husfa, 2020).
Diabetes melitus merupakan penyakit dengan komponen stress oksidatif. Stress oksidatif itu
merupakan keadaan ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan di dalam tubuh. Luasnya komplikasi
pada DM berhubungan dengan peningkatan glukosa darah yang menyebabkan autooksidasi glukosa,
glikasi protein, dan aktivasi jalur metabolisme poliol. Keadaan tersebut mempercepat terbentuknya
senyawa oksigen reaktif yang menyebabkan peningkatan modifikasi DNA, lipid, dan protein. Diabetes
melitus mempunyai kelainan dasar yaitu adanya resistensi insulin maka pada metabolisme lipoprotein
sedikit berbeda (Rahayu et al., 2018)
Salah satu upaya pengobatan Diabetes Melitus (DM) adalah dengan menggunakan tanaman
sebagai obat alternatif. Salah satu tumbuhan yang sudah dikonsumsi dari jaman dahulu adalah teh atau
Camellia sinensis. Camellia sinensis sudah ditemukan pada 2700 SM di Cina dan sampai saat ini teh
menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air putih di seluruh dunia. Tumbuhan ini
berasal dari dataran Cina, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun sekarang sudah ditanam di daerah-
daerah tropis dan subtropis lain di dunia. Tumbuhan ini berbentuk semak berdaun hijau atau pohon kecil
yang tingginya dibawah 2 meter, yang biasanya ditanam untuk diambil daunnya. Kandungan utama dari
teh hijau (Camellia sinensis L.) yaitu katekin, tannin. alkaloid, dan flavonoid. Senyawa yang paling
banyak terkandung dalam daun teh hijau yaitu katekin yang berpotensi sebagai antidiabetes (Husfa, 2020)
Penelitian oleh Ueda-Wakagi et al. (2017) menunjukkan bahwa teh hijau dapat menurunkan kadar
glukosa darah tikus putih diabetes.Kemudian dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme
peran antihiperglikemia pada tikus diabetes tersebut (Hafshah & Simanjuntak, 2020)
Berdasarkan uraian diatas , maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
daun teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap penurunan kadar gula darah.

METODE)
Desain, tempat dan waktu
Desain penelitian ini adalah penelitian studi literatur dengan menelaah jurnal dan skripsi terkait
penggunaan tanaman Teh Hijau (Camellia sinensis L.) terhadap penurunan kadar gula darah. Penelitian
ini dilaksanakan di Makassar pada bulan Oktober 2020 sampai Mei 2021.

Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek


Jumlah jurnal yang di review dalam penelitian ini yaitu 4 jurnal yang diperoleh menggunakan
kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu
jurnal yang membahas tentang pemberian ekstrak daun teh hijau terhadap penurunan kadar gula darah
dan tahun terbit jurnal dalam rentang waktu 2016-2020, sedangkan kriteria eksklusi yaitu Jurnal yang
tidak membahas tentang pemberian ekstrak daun teh hijau terhadap penurunan kadar gula darah dan tahun
terbit jurnal dibawah tahun 2016.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dilakukan dengan metode PRISMA (Preferred Reporting Items For
Systematic Reviews and Meta Analyses) yakni dengan melakukan pencarian data, skrining data, dan
penilaian kualitas (kelayakan) data yang diperoleh dari berbagai literatur yaitu jurnal dan skripsi.
Penelusuran dilakukan secara online melalui PubMed, Portal Garuda, Google Schoolar yang
berhubungan dengan tanaman teh hijau.

Pengolahan dan Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu mengenai pemberian
ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap penurunan kadar gula darah dengan membuat tabel dan
pembahasan yang berisi hal-hal penting menyangkut jurnal penelitian, skripsi, atau internet serta
penjelasan-penjelasan lainnya terkait pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) mulai
tahun 2016 hingga 2020, berdasarkan mapping kajian pustaka yang selanjutnya dibahas dan ditarik
kesimpulan.

HASIL
Tabel.1 Pemberian Ekstrak Daun Teh Hijau Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Dalam Berbagai
Jurnal

No Penulis Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Penelitian Data Base
Angka Sampel,
Variabel)

1. Rizka Karima 2020 Vol.1 No.2 Pengaruh Teh Desain: Hasil penelitian Jurnal Ilmu
Husfa, Erlina Hijau Eksperimental menunjukkan bahwa Kesehatan
Rustam, Terhadap Laboratorium pemberian infusa teh Indonesia,
Hasmiwati Kadar Gula Sampel: hijau terhadap kadar gula ISSN:
Darah dan -32 ekor Mencit darah didapatkan bahwa 2722-4848
MDA Serum -Ekstrak Daun infusa teh hijau
Mencit Teh Hijau berpengaruh dalam
Diabetes (Camellia penurunan kadar gula
sinensis L.) darah mencit yang
-Air diinduksi aloksan. Hasil
Variabel : uji menunjukkan bahwa
Penurunan kadar kelompok perlakuan
gula darah dengan infusa teh hijau
4% memiliki efektifitas
yang lebih dalam
menurunkan kadar gula
darah dibanding
kelompok perlakuan
dengan infusa 1% dan
2%.

2. Pera Sri 2017 Vol.3 No.1 Pengaruh Desain: Hasil penelitian Buletin
Rahayu, dr. Ekstrak Eksperimental menunjukkan bahwa Veteriner
Iis Inayati., Etanol Teh laboratorium ekstrak etanol teh hijau Udayana,
M.Kes, dr. Hijau Sampel: dengan dosis 360 ISSN :
Djamaludin., Terhadap -27 ekor tikus mg/kgBB mampu 2495-2085
SpFK Kadar - Ekstrak Daun menurunkan kadar
Glukosa Dan Teh Hijau glukosa sebesar 364
Profil Lipid (Camellia mg/dl, kadar trigliserida
Darah Tikus sinensis L.) sebesar 71 mg/kgBB, dan
Diabetes -Air kadar kolesterol sebesar
Variabel : 12 mg/dl. Hal ini
Penurunan kadar berhubungan dengan
gula darah kandungan yang terdapat
di dalam teh hijau yang
berperan menurunkan
glukosa dan profil lipid
seperti tannin, alkaloid,
saponin, dan polifenol
(katekin dan flavonoid).

3. Zufarisky 2020 Vol.15 No.1 Pengaruh Desain: Hasil penelitian Jurnal


Sarel, Pemberian Eksperimen menunjukkan bahwa Sehat
Kristina Ekstrak Teh Laboratorium ekstrak teh hijau dapat Mandiri,
Simanjuntak Hijau Sampel: menurunkan kadar gula ISSN :
(Camellia -30 ekor tikus darah tikus putih jantan 2615-8760
sinensis L.) putih jantan yang diinduksi aloksan.
Terhadap - Daun Teh Serta dosis ekstrak daun
Penurunan Hijau (Camellia teh hijau yang paling
Kadar sinensis L.) tepat dalam menurunkan
Kolesterol -Aloksan kadar gula darah tikus
Total Tikus Variabel: putih jantan yang
Wistar Penurunan kadar diinduksi aloksan yaitu
(Rattus gula darah 400 mg/kgBB.
norvegicus)
Diabetes
Induksi
Aloksan

4. Wilda Zidni 2016 Pengaruh Desain: Hasil penelitian https://repo


Ilma Pemberian Eksperimen menunjukkan bahwa teh sitory.unej.
Ekstrak Teh Laboratorium hijau menunjukkan ac.id/handl
Hijau Sampel: adanya perbedaan e/12345678
(Camellia -24 ekor mencit bermakna antara kontrol 9/78294
sinensis L.) - Ekstrak Daun negatif dengan kontrol
Terhadap Teh Hijau positif, kelompok ekstrak
Kadar (Camellia teh hijau. Kelompok
Glukosa sinensis L.) ekstrak teh hijau dosis
Darah Dan -Aloksan 300 mg/kgBB berbeda
Gambaran Variabel: signifikan dengan dosis
Histopatologi Penurunan kadar 600 mg/kgBB. Persentase
Hepar Mencit gula darah. penurunan kadar glukosa
Diabetes darah terbesar pada
Yang kelompok dosis 600
Diinduksi mg/kgBB yaitu sebesar
Aloksan 64,33%.

PEMBAHASAN
Teh hijau (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu sumber polifenol yang potensial. Manfaat
kesehatan dari teh hijau dipercaya disebabkan terutama oleh kandungan polifenolnya yang tinggi
terutama flavonoid dan katekin yang bersifat sebagai antihiperglikemia (Julianti et al., 2015)
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengendalikan diabetes mellitus, diantaranya
dengan mengembangkan minuman fungsional yang mempunyai khasiat antidiabetes, salah satunya yang
banyak diteliti adalah khasiat dari daun teh dan. Minum teh merup terbukti mempunyai aktivitas
antioksidan yang cukup baik. Hal ini disebabkan oleh kandungan polifenol dalam teh hijau yang mampu
menangkal radikal bebas dalam tubuh (Efendi et al., 2010)
Peneliti (Husfa, 2020) dalam penelitiannya hasil pemberian infusa teh hijau terhadap kadar gula
darah didapatkan bahwa infusa teh hijau berpengaruh dalam penurunan kadar gula darah mencit yang
diinduksi aloksan. Hasil uji menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan infusa teh hijau 4%
memiliki efektifitas yang lebih dalam menurunkan kadar gula darah dibanding kelompok perlakuan
dengan infusa 1% dan 2%.
Mekanisme kerja infusa teh hijau untuk menurunkan kadar gula darah sesuai dengan kandungan
yang terdapat pada infusa teh hijau tersebut. Teh hijau memiliki kandungan polifenol, khususnya katekin
yang berfungsi sebagai antihiperglikemik. Katekin bekerja pada proses metabolisme glukosa pada mencit
pada beberapa organ. Katekin masuk ke saluran cerna dan bekerja dalam menghambat penyerapan
glukosa. Mekanismenya adalah dengan menghambat transporter glukosa seperti sodium-glucose linked
transporter 1 (SGLT 1) dan glucose transporter 2 (GLUT 2). Katekin pada teh hijau juga menghambat
enzim pada saluran cerna seperti alfa-amilase, sukrose, dan alfa-glukosidase yang bekerja dalam
penyerapan karbohidrat, sehingga berkurangnya penyerapan glukosa. Katekin juga bekerja dengan
menginhibisi glukoneogenesis yang dilakukan oleh hepar dengan mengatur ekspresi gen enzim
glukoneogenik, serupa seperti dengan yang juga dilakukan oleh insulin, sehingga terjadi penurunan kadar
gula darah.
Peneliti (Rahayu et al., 2018) dalam penelitiannya menunjukkan adanya penurunan yang cukup
drastis sebelum dan setelah diberikan ekstrak etanol teh hijau yang dilakukan pada kelompok tikus
perlakuan. Hal ini membuktikan adanya penurunan kadar glukosa darah tikus setelah pemberian ekstrak
etanol teh hijau dengan dosis 360 mg/kgBB, dimana kadar glukosa darah sebelumnya memiliki rerata
4682 dan setelah pemberian ekstrak etanol teh hijau turun menjadi 1381. Penurunan tersebut
membuktikan bahwa kandungan tanin, alkaloid, polifenol, dan saponin yang terkandung di dalam teh
hijau mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes.
Peneliti (Sarel & Simanjuntak, 2020) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa teh hijau dapat
menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan yang diinduksi aloksan. Karena teh hijau
mengandung senyawa polifenol dan triterpenoid, senyawa tersebut dapat menghambat absorpsi glukosa di
usus halus, menurunkan produksi glukosa hepar, meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adiposa
terhadap insulin, dan meningkatkan ambilan glukosa di perifer. Setelah perlakuan akhirnya didapatkan
dosis ekstrak daun teh hijau yang paling tepat dalam menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan yang
diinduksi aloksan yaitu 400 mg/kgBB.
Uji fitokimia ekstrak teh hijau yang dilakukan pada penelitian ini mengandung kandungan
bioaktif salah satunya adalah flavonoid dan tanin, sesuai dengan yang dikatakan oleh Rohdiana (2015)
dimana daun teh hijau mengandung asam fenolat, flavonoid, tanin, vitamin B1, B2, dan C, dimana
flavonoid terbanyak adalah katekin sebanyak 0,35 gram/100 gram daun terutama epikatekin,
epigallokatekin, epikatekin gallat, dan epigallokatekin gallat. EGCG adalah katekin yang sangat kuat
dengan sifatnya sebagai antioksidan, antihiperkolesterolemia, hipertensi, dan penyakit degeneratif
lainnya.
Peneliti (Wilda Zidni Ilma, 2020) penelitiannya menunjukkan bahwa teh hijau dapat menurunkan
kadar gula darah pada mencit setelah pemberian teh hijau dengan dosis 600 mg/kgBB dengan persentase
sebesar 64,33%. Hal ini membuktikan karena teh hijau memiliki kandungan polifenol khususnya katekin
yang berfungsi sebagai antihiperglikemik. Katekin bekerja pada proses metabolisme pada mencit pada
beberapa organ, katekin masuk ke dalam saluran cerna dan bekerja menghambat penyerapan glukosa.
Katekin pada teh hijau juga menghambat enzim pada saluran cerna alfa-amilase, sukrose, dan alfa-
glukosidase yang bekerja dalam penyerapan karbohidrat, sehingga berkurangnya penyerapan glukosa.

KESIMPULAN (Huruf Times New Roman 10 point, Bold, spasi 1)


Berdasarkan hasil penelusuran beberapa literatur maka dapat diketahui bahwa Daun teh hijau
(Camellia sinensis L.) yang diolah dalam bentuk sediaan (ekstrak dan rebusan) terbukti efektif untuk
menurunkan kadar gula darah.

SARAN
Sebaiknya kepada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan
metode dan desain yang berbeda sehingga terdapat perbandingan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya. Dan diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian ekstrak daun teh hijau untuk
mengetahui batas aman ketika digunakan, serta penelitian lebih lanjut mengenai senyawa dalam ekstrak
daun teh hijau yang paling berpengaruh dalam penurunan kadar gula darah.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes
Makassar terkhusus jurusan Farmasi dan seluruh rekan suadara-saudari yang telah memberikan semangat,
bimbingan, saran dan masukan untuk menyelesaikan penelitian ini. Tiada balas jasa yang dapat penulis
lakukan dan berikan, kecuali harapan semoga amal kebaikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
Efendi, R., Damayanthi, E., Kustiyah, L., & Kusumorini, N. (2010). Pengendalian Kadar Glukosa Darah
Oleh Teh Hijau Dan Atau Teh Daun Murbei Pada Tikus Diabetes. Jurnal Gizi Dan Pangan, 5(2),
87. https://doi.org/10.25182/jgp.2010.5.2.87-94

Guyton, A.C. & Hall, J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa oleh dr. Irawati. 2006.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Hafshah, & Simanjuntak, K. (2020). Efektivitas Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diInduksi Aloksan.
Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 86–97. https://doi.org/10.33761/jsm.v15i1.194

Hidayat, R.S., & Napitupulu, R. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta :Agriflo.

Husfa, R. K. (2020). Pengaruh Teh Hijau Terhadap Kadar Gula Darah dan MDA Serum Mencit Diabetes.
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(2), 93–99. https://doi.org/10.25077/jikesi.v1i2.24

Intergrated Taxonomic Information System. 2016. Taxonomi of Tea Camellia sinensis.


http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/Sing.

Julianti, E. D., Nurjanah, N., Yuniati, H., Ridwan, E., & Sahara, E. (2015). Pengaruh tapioka
termodifikasi ekstrak teh hijau… (Julianti ED; dkk). 38(1), 51–60.

Kemenkes RI. (2020). Tetap Produktif, Cegah, Dan Atasi Diabetes Melitus. Pusat Data Dan Informasi
Kementrian RI 13(1), 1-7. https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/20111800001

Khoiroh, N. lutfiatul. (2017). Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap
Kadar Malondialdehid (MDA) Jantung Pada Diabetes yang Diinduksi Aloksan. Fakultas Farmasi
Universitas Jember.

Prameswari, O. M., & Widjanarko, S. B. (2014). Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan Wangi Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan Histopatologi Tikus Diabetes Mellitus [IN PRESS 2014].
Jurnal Pangan Dan Agroindustri

Rahayu, Inayati, I., Kes, M., Djamaludin, M., & Kes, M. (2018). Pengaruh Ekstrak Etanol Teh Hijau
Terhadap Kadar Glukosa dan Profil Lipid Darah Tikus Diabetes. 1–13.

Rohdiana D. (2015). Teh : Proses, Karakteristik, Dan Komponen Fungsionalnya. Universitas Al-Ghifari.

Sarel, Z., & Simanjuntak, K. (2020). Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.)
terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Diabetes Induksi
Aloksan. Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 98–111. https://doi.org/10.33761/jsm.v15i1.195

Soegondo, S., Widyahening, I.S., Istiantho, R., Yunir, M. 2011. Prevalence of Diabetes Among Suburban
Population of Ternate a Small Remote Island in The Eastern Part of Indonesia, Acta Med Indones-
Indones J Intern Med, Vol.43(2): 99-108

Wilda Zidni Ilma. (2020). Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Kadar
Glukosa Darah Dan Gambaran Histopatologi Hepar Mencit Diabetes Ynag Diinduksi Aloksan.
Universitas Jember. Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai