1 PB
1 PB
ABSTRAK
Latar Belakang: Di Indonesia, ondansetron telah disetujui beredar sejak tahun 1992.
Indikasinya digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi
sitotoksik dan radioterapi. Obat ondansetron di beberapa penelitian ditemukan pemberiannya
pada anak-anak dalam kondisi bukan menjalani kemoterapi. Penggunaan ondansetron yang
tidak tepat pada anak-anak dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan (dosis obat) anak yang menerima
obat ondansetron di instalasi rawat inap RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dan
mengetahui indikasi utama dari penggunaan obat ondansetron pada pasien anak di instalasi
rawat inap di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Metode: Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasional. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis
penelitian potong lintang (Cross Sectional). Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif
dengan menggunakan data rekam medis pada pasien anak yang menggunakan ondansentron di
instalasi rawat inap RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak pada tahun 2018.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Jumlah subjek
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah 99 pasien anak. Hasil: Hasil dari penelitian
ini yaitu diagnosa penyakit yang banyak dialami pasien anak yaitu dengue fever (33,33%) dan
diare cair akut (31,31%). Dosis ondansetron yang banyak digunakan pada pasien anak yaitu
2mg dan 4mg yang memiliki presentase (31,31%).Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian
ini yaitu ondansetron masih digunakan pada pasien anak yang bukan menjalani kemoterapi.
1
Pharmacy Study Program, Faculty of Medicine, Tanjungpura University, Pontianak,
Indonesia
Email: apryanishabrina@gmail.com
ABSTRACT
Background: In Indonesia, ondansetron has been approved for circulation since 1992. The
indications are used to treat nausea and vomiting induced by cytotoxic chemotherapy and
radiotherapy. Ondansetron drug in several studies found administration in pediatric in
conditions not undergoing chemotherapy. Inappropriate use of ondansetron in pediatric can
cause dangerous side effects. Objective: This study aimed to determine the treatment profile
(drug dosage and route of administration) of pediatric patients receiving ondansetron drugs in
the inpatient installation of Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Regional Hospital and
to find out the main indications of using ondansetron drugs in pediatric patients in the inpatient
installation at Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Regional Hospital. Method: The
method used in this study was the observational method. This study was descriptive with cross
sectional type of research. Data collection was conducted retrospectively using medical record
data on pediatric patients using ondansentron in the inpatient installation of Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Pontianak Regional Hospital in 2018. This study was conducted for three
months. The sampling technique used was stratifield random sampling. The number of study
subjects who met the inclusion criteria was 99 pediatric patients using ondansetron. Results:
The results showed the most common diseases experienced by pediatric patients was dengue
fever (33.33%) and acute liquid diarrhea (31.31%). The most doses of ondansetron used in
pediatric patients was 2mg and 4mg (31.31%). Conclusion: The conclusion of this study are
ondansetron still used in pediatric patients even though not chemotherapy.
𝑍𝑎2 (𝑃𝑄)
𝑛=
𝑑2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
Z = Nilai baku dari distribusi normal tertentu (1,96)
P = Prevalensi (43% atau 0,43)
Q = 1-P
d = derajat akurasi / presisi mutlak
Kemudian dilakukan stratified ramdom sampling, menurut Sugiono (2010) menyatakan rumus
pengambilan sampel sebagai berikut (16)
N1
n1= ×n
𝑁
Keterangan
n1: jumlah sempel
N1 : jumlah populasi perbulan yang masuk inklusi
N : jumlah populasi yang masuk inklusi
n: jumlah sampel yang ditentukan
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki 53 53,54
b. Perempuan 46 46,46
2. Usia (1-12 tahun)
a. Anak-anak (1-5 tahun) 47 47,47
b. Anak-anak (6-12 tahun) 52 52,53
Rata-rata usia = 6 tahun
3. Diagnosis penyakit
a. Infeksi virus
1. Dengue fever 33 33,33
b. Infeksi Bakteri
1. Thyphoid fever 11 11,11
c. Gangguan Gatrointestinal
1. Diare akut 31 31,31
2. Gastritis 6 6,06
3. Amebiasis intestinal 1 1,01
4. Apendicitis kronik 1 1,01
5. Sindrom neftrotik 1 1,01
6. Sakit perut 1 1,01
7. Vomiting 1 1,01
d. Gangguan Saluran Nafas
1. Pneumonia 2 2,02
2. Bronkopneumonia 2 2,02
3. Tuberkolosis 1 1,01
e. Infeksi
1. ISK (Infeksi Saluran 1 1,01
Kemih)
2. Meningitis ensefalopati 1 1,01
3. Syok septik 1 1,01
f. Dermatologis
1. Urtikaria minyak tanah 1 1,01
g. Gangguan Hematologi
1. Anemia 1 1,01
h. Hipoglikemia 1 1,01
4. Dosis Penggunaan
a. 1 mg 8 8,08
b. 1,5 mg 13 13,13
c. 2 mg 31 31,31
d. 2,5 mg 5 5,05
e. 3 mg 8 8,08
f. 3,5 mg 2 2,02
g. 4 mg 31 31,31
h. 8 mg 1 1,01
Rata-rata dosis penggunaan = 2,67 mg
Ketepatan Dosis Ondansetron
Tabel 2. Ketepatan Dosis Ondansetron
No. Ketapatan Dosis Obat Ondansetron Jumlah Presentase (%)
(N=99)
1. Dosis Tepat 99 100%
2. Dosis Tidak Tepat - -
Total 99 100%
0,15 𝑚𝑔
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 = × 27 𝑘𝑔
1 𝑘𝑔
= 4,05 𝑚𝑔/𝑘𝑔
Dosis ondansetron yang digunakan dan 4mg yaitu dengan persentase
pada pasien anak dirumah sakit (31,31%) dengan rata-rata dosis nya
adalah 3mg setiap 1 kali pemberian, 2,67mg. Rute pemberian ondansetron
jadi dalam satu hari ada sebanyak 6 pada pasien anak paling banyak
mg dosis ondansetron yang diberikan, digunakan yaitu melalui injeksi atau
sehingga dosis 3mg ondansetron intravena. Indikasi pemberian
dalam 1 kali pemberian dengan berat ondansetron yang paling banyak yaitu
badan pasien 27 kg belum melewati untuk mengatasi dengue fever atau
dosis maksimal nya yaitu 16mg. DBD yaitu dengan persentase sebesar
Ketapatan dosis obat yang diberikan (33,33%) dan untuk mengatasi diare
pada pasien anak di RSUD Sultan akut yaitu sebesar (31,31%)
Syarif Mohamad Alkadrie semuanya
sudah tepat dosis yaitu memiliki
DAFTAR PUSTAKA
presentase sebesar (100%).
Pemberian ondansetron pada anak- 1. Badan Pengawas Obat dan
gerakan kejang otot pada kepala dan 2. Dipiro J.T., Wells B.G,.
mata.(37) Pharmacotherapy
Handbook Ninth Edition.
KESIMPULAN
Mc-Graw Hill. Chapter
Kesimpulan dari penelitian ini
27: 2015;pp 231-43
yaitu Pemberian dosis ondansetron
3. Rowshan H.H,. Rowshan
pada pasien anak yang dirawat inap di
Hooman,. Elyassi A.R.
RSUD Sultan Syarif Mohamad
Post Anasthesia Nausea
Alkadrie Pontianak sudah tepat dosis
and Vomiting: A Review
yaitu dengan persentase (100%) dan
Of Pathophisiology,
pemberian dosis paling banyak 2mg
Treatment and Prevention. Juni-Juli 2016.Media
Open Science Journal Of Farmasi .2017
Clinical 8. Mathew SK,. Krishnan
Medicine:2015:3(3);74- KK,.Ramya
82 I,.Padmakumar C,. Prince
4. Loadsman, J. Post Pius. Ondansetron-
Operative Nausea and Induced Life Threatening
Vomiting. The Virtual Hypokalemia. Journal Of
Anaesthesia Textbook. The Association Of
2005. pp: 1-2. Physicians Of India:2016;
5. Parlow J.L. Single Dose vol 64
Haloperidol For The 9. Circus W., Wharf C.
Prophylaxis Of European Mediciens
Postoperative Nausea and Agency Recommends
Vomiting. Anest Changes to The Use Of
Analog:2003: vol 98; pp Metocloperamide.
1072-1076 European Medicine
6. Morgan J.G., Mikhail Agency:2013
M.S,. Mur ray M. Clinical 10. Medicine and Health Care
Anasthesiology. 5th ed. Product Regulatory
Mc-graw Hill Agency. Ondansetron
Companies:2013; pp 283- 4mg Tablets
286 (ONDANSETRON
7. Ridha E,. Rahma M,. HYDROCHLORIDE)PL
Risani A.P. Evaluasi 04543/0509.
Penggunaan Obat 11. Rex Medical New Zealand
Antimuntah Pada Pasien Datasheet Onrex tablets
Anak Penderita Kanker Di (ondansetron
Rumah Sakit Kanker hydrochloride dihydrate
Dharmais Jakarta Periode tablets 4mg and 8mg) 01-
03-12.
www.medsafe.govt.nz/pr Pemberian Omeprazole
ofs/datasheet/o/ akses: 5- pada Ondansetron dalam
maret-2019 Tatalaksana Mual Muntah
12. Paterson H. Nausea and Akibat Kemoterapi
vomiting in pregnancy. Kanker Anak. [skripsi].
Best Practice Journal Medan : Universiras
2011; 40:24-29 Sumatra Utara ; 2016
www.bpac.org.nz/BPJ/20 18. Yuhantoro Budi H.S,
11/november/pregnancy.a M.Hidayat B.K.
spx akses: 5-maret-2019 Perbandingan Antara
13. Soetjiningsih. Tumbuh Pemberian Ondansetron
Kembang Anak. Jakarta: Dengan Pemberian
EGC; 1998. Metoklopramid Untuk
14. Richard, H. The British Mengatasi Mual dan
Association For Pediatric Muntah Paska Laparatomi
Nephrology. London: Di RSUD Prof. Dr.
University of Margono Soekarjo.
Birmingham: 2003 SAINTEKS : 2016 : Vol
15. Lemeshow S,. Hosmer 13(1)
D.W.J,. Klar J,. Lwanga 19. Kristina. Awal S.
S.K,. Adequacy Of Mudahnya Belajar Sistem
Sample Size In Health Imun Ada Animasi Imut-
Studies. World Health imut Lho. Sulawesi
Organization. 1990 Selatan. Kaffah Learning
16. Sugiyono. Metode Center; 2018.
Penelitian Pendidikan 20. Isnaini N.A. Hubungan
Pendekatan Kuantitatif , Kebiasaan Anak Jajan
Kualitatif, dan R&D. Diluar Dengan Kejadian
Bandung. Alfabeta. 2010 Diare Pada Siswa SDN 3
17. Perjuangan D.H Mudal Boyolali. [skripsi].
Simbolon. Efektifitas Surakarta. Fakultas Ilmu
Kesehatan Surakarta: Pada Pasien Anak Yang
2019 Menderita Demam
21. Rahmaaniati K.S. Pola Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue Di Instalasi Rawat Inap
Pada Pasien Anak Di Sultan Syarif Mohammad
Instalasi Rawat Inap di Alkadrie Pontianak Tahun
RSUD Sleman 2017: 2017
Yogyakarta Periode 2016: 25. Nabilah Urwatul W.
2017 [skripsi] Identifikasi Drug Related
22. Sabrina Ayu H. Zakky C. Problem (DRPs) Diare
Evaluasi Penggunaan Akut Infeksi Pada Pasien
Analgetik-Antiperetik Pediatri Di Instalasi
Pada Pasien Anak Demam Rawat Inap RS “X” Di
Berdarah Dengue (DBD) Kota Tanggerang Selatan
Di Instalasi Rawat Inap Periode Januari-Desenber
Rumah Sakit “X” Tahun 2015. [skripsi]. Jakarta.
2014. [skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah:
Universitas 2017
Muhammadiyah 26. Departemen Kesehatan
Surakarta : 2015 RI. Profil Kesehatan
23. Elin Yulinah S. Indonesia 2010: 2009.
RetnosariA. Joseph S. I Jakarta
Ketut A. Adji Prayitno S. 27. Elin Yulinah S.
Kusnandar. ISO RetnosariA. Joseph S. I
Farmakoterapi 2. Jakarta. Ketut A. Adji Prayitno S.
Ikatan Apoteker Indonesia Kusnandar. ISO
: 2013 Farmakoterapi 1. Jakarta.
24. Ulfah Munawaroh. Ikatan Apoteker Indonesia
Nurmainah. Eka Kartika : 2011
Untari. Gambaran 28. Widjaja. Mengatasi Diare
Penggunaan Antibiotik dan Keracunan Pada
Balita . Jakarta: Kawan Kesehatan Republik
Pustaka: 2007 Indonesia : 2010
29. Rouli Meparia U. 33. Muhammad Nazim E.
Identifikasi Drug Related Studi Penggunaan Obat
Problems (DRPs) Pada Anti Mual dan Muntaah
Pasien Demam Tifoid Pada Pasien Pasca
Anak Di Instalasi Rawat Operasi. [skripsi].
Inap Rumah Sakit”X” Surabaya. Fakultas
Tanggerang Selatan. Farmasi Airlangga: 2016
[skripsi]. Jakarta. UIN 34. Wanda Maharini P. Studi
Syarif Hidayatullah: 2016 Penggunaan Obat
30. Hety Setya W. Siti S. Antiemetik Dalam
Didik H. Studi Mencegah Mual dan
Penggunaan Antiemetik Muntah Pasca Operasi
Pada Pasien Demam Pada Pasien Bedah
Tifoid Rawat Inap di Ortopedi Di Rumkitral Dr.
RSUD Kabupaten Ramelan Surabaya.
Sidoarjo. Journal Of [skripsi]. Surabaya.
Pharmacy Science And Fakultas Farmasi
Practice : 2017 : Vol 4(1) Airlangga: 2016
31. World Health 35. Culy CR, Bhana N,
Organization. Guidelines Plosker GL. Ondansetron:
For The Diagnosis, A Review Of Its Use As
Management, And An Antiemtic In Children.
Prevention Of Typhoid PediatrI Drugs
Fever: 2010 2001;3:441-79
32. Kementrian Kesehatan 36. Carol K.T. Jane H.H.
Republik Indonesia. Profil Donna M.K. Pediatric &
Kesehatan Indonesia. Neonatal Dosage
Jakarta . Kementrian Handbook. Lexicomp:
2013
37. Nurmainah., Ressi S., Esy
N,. Gambaran Biaya Dan
Lama Rawat Inap Pada
Pasien Diare Akut Yang
Menggunaka Kombinasi
Suplemen Zink-Probiotik.
Jurnal Farmasi Indonesia:
2016 : ISSN: 1693-86