Oleh :
Tri Suci Sekar Ningrum
Pembimbing:
dr. Monna Octavia Rahmawaty, Sp.T.H.T.K.L
Sumber :
Insersi tympanostomy tube adalah prosedur bedah otolaryngologic yang paling umum dilakukan pada
populasi pediatrik.
Di Amerika Serikat, hampir 1 dari 15 anak-anak menjalani insersi tabung tympanostomy pada usia 3
tahun
4
Tympanostomy tube
Infeksi bakteri :
• Streptococcus
pneumoniae
• Haemophilus Infuenzae
• Moraxella catarrhalis
Tatalaksana
Topikal Oral
Sumber :
INDIKASI
▹ Meningkatkan pendengaran
▹ Mengurangi prevalensi efusi
▹ Mengurangi kejadian otitis media
9
▹ Otorrhea
▹ Myringosclerosis
▹ Perforasi membrane timpani 10
and Meta-Analyses)
PERTANYAAN KLINIS
Studi yang dipilih adalah studi dengan jenis penelitian Randomized Controlled Trial (RCT)
17
3. Analisis Statistik
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perbandingan tingkat
kesembuhan
tympanostomy tube
otorrhea antara
20
antiobiotik topikal
dibandingkan antibiotik
oral.
Sumber : Golshekan K., Badeli H., Rezaieian S., Mohammadpur H., dan Hassanzadehrad A. Effect of oral ondansetron on decreasing the
vomiting associated with acute gastroenteritis in Irianian children. Irian J Pediatric. 2013, 23 (5), pp.557-563.
24
“
Rerksuppaphol S dan
Rerksuppaphol L (2010)
Sumber : Rerksuppaphol S dan Rerksuppaphol L, Efficacy of intravenous ondansetron to prevent vomiting episodes in acute
gastroenteritis: a randomized, double blind, and controlled trial. Pediatr Rep. 2010, 2 (2), pp. 1-8.
25
“
Hasil penelitian masih
beragam
26
ILUSTRASI KASUS
berampas, warna kuning kehijauan, lendir (-), darah (-) dan bau (-).
mual dan muntah (+) 1 hari yang lalu. Muntah ± 4 kali/ hari sebanyak ±
½ gelas belimbing. Muntah berupa makanan yang dikonsumsi,
warna kuning, darah (-).
ILUSTRASI KASUS
BB : 15 kg,
TD : 90/70 mmHg
TB : 95 cm
29
N : 96x/menit
status gizi : baik.
P : 22x/menit
S : 36,70 C
Pemeriksaan fisik umum mata terlihat cekung, bibir kering, leher,
thoraks, genitalia, dan ekstremitas atas dan bawah dalam batas
normal. Pemeriksaan abdomen di dapatkan perut datar, nyeri tekan
di sangkal, hasil perkusi hipertimpani, dan bising usus meningkat.
Turgor kulit melambat.
ILUSTRASI KASUS
Pasien didiagnosis Gastroenteritis akut dengan
dehidrasi ringan-sedang dan diberi terapi zink 20 mg untuk
10 hari, ondansetron 2 x 2 mg, oralit tiap BAB cair. Ibu
pasien di edukasi untuk memberi minum air putih yang
30
banyak terutama setelah BAB cair. Memakan makanan yang
lunak. Dua minggu setelah pemberian terapi ibu pasien
datang kembali untuk melakukan imunisasi, keluhan diare
tidak rasakan kembali dan anak sehat.
METODOLOGI PENELITIAN
▹ PERTANYAAN KLINIS
Bagaimana efek pemberian ondansetron oral
terhadap keberhasilan rehidrasi oral pada anak
dengan diare akut disertai muntah ?
31
▹ METODE PENELUSURAN
P : Anak-anak dengan keluhan diare disertai
muntah
I : Ondansetron
C : Plasebo
O : Keberhasilan rehidrasi oral
▹
KRITERIA INKLUSI
33
Pasien anak yang mengalami penurunan
kesadaran
Mesin
Kata Kunci Hasil
Pencari
PubMed child AND diarrhea AND vomiting AND 20
ondansetron AND dehydrat*
34
Cochrane child AND diarrhea AND vomiting AND 23
Library ondansetron AND dehydrat*
Identification
Records identified through database searching Additional records identified through other sources
(PUBMED) (Cochrane Library)
(n =20) (n = 23)
36
Pertanyaan Screening
Kelayakan Critical Appraisal
Critical Appraisal Skill Programme (CASP) 2018
37
Critical Appraisal Skill
Programme (CASP) 2018
38
Critical Appraisal Skill Programme
(CASP) 2018
39
Critical Appraisal Skill Programme
(CASP) 2018
40
Critical Appraisal Skill
Programme (CASP) 2018
41
Resiko Bias Penelitian
42
43
Jurnal ini memiliki good quality karena
semua kriteria domain memiliki risiko bias
yang rendah
HASIL
Outcome Primer
45
Outcome Sekunder
Jumlah rata-rata episode muntah selama pemberian oralit 4 jam secara signifikan lebih sedikit
pada anak-anak yang menerima ondansetron dibandingkan dengan anak pada kelompok plasebo.
(1,8 vs 3,6; p<0,001; RR -1,8; 95% CI: -2,6 – (-1,11)).
Anak pada kelompok plasebo membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengoreksi dehidrasi
dibandingkan dengan anak di kelompok ondansentron (4 jam pada kelompok ondansentron vs 6
jam untuk kelompok plasebo; p < 0,001).
Tidak ada efek samping seperti sakit kepala, ruam, atau laporan lain. Tidak ada peningkatan
episode diare terlihat dengan penggunaan anti-emetik.
Kepuasan pengasuh (mood, aktivitas, kewaspadaan, kenyamanan, jumlah muntah episode,
asupan fluida) lebih baik dalam kelompok obat dibandingkan dengan kelompok plasebo.
46
PEMBAHASAN 47
DIARE
AKUT
DEHIDRASI
RINGAN-
SEDANG
48
REHIDRASI
ORAL
SUKSES GAGAL
ORT ORT
Merupakan salah satu penyebab
DIARE utama morbiditas dan mortilitas pada
AKUT anak-anak dari negara-negara
berkembang.1
DEHIDRASI
49
REHIDRASI
ORAL
SUKSES GAGAL
ORT ORT
DIARE
AKUT
VOMITING
DEHIDRASI
50
REHIDRASI
ORAL
SUKSES GAGAL
ORT ORT
DIARE
AKUT ONDANSETRON
VOMITING
SUKSES GAGAL
ORT ORT
“
Mengevaluasi hasil
fungsional seperti
kegagalan ORT,
Randomized , double penerimaan cairan
blind, placebo control ▹ Kekuatan penelitian intravena, durasi koreksi
dehidrasi, dan kepuasan
desain
pengasuh.
52
“
Penelitian ini adalah Penelitian ini juga tidak
singkatnya durasi dalam ▹ Keterbatasan utama menyelidiki etiologi diare
pemantauan dan dalam penelitian ini.
kurangnya tindak lanjut
untuk mengetahui
tingkat kunjungan
kembali.
53
Ulasan Cochrane tentang
peran anti-emetik untuk
mengurangi muntah terkait
dengan gastroenteritis akut
pada anak-anak dan remaja, di
mana penggunaan 54
ondansetron dapat
mengurangi penggunaan
terapi intravena sebanyak
60% dibandingkan dengan
kontrol.
Yilmaz et al