PEMBERIAN OBAT
“EPINEPHRINE”
Disusun Oleh:
Nama:
Syalomita Dalipang
NIM:
220111040093
Kelas/Semester:
B/Semester 3
Clinical Teacher :
2. Indikasi
Indikasi epinephrine atau adrenalin adalah untuk menangani syok anafilaktik,
cardiac arrest atau kondisi dimana jantung berhenti berdetak, hipotensi akibat syok
septic, dan bradikardia, serta untuk menginduksi dan menjaga kondisi midriasis saat
operasi okular (Tarigan, Junita, 2023).
3. Kontraindikasi
Epinefrin tidak memiliki batasan penggunaan yang bersifat mutlak pada kondisi
yang mengancam nyawa. Batasan penggunaan yang bersifat kondisional meliputi
situasi syok selain syok sepsis dan anafilaksis, glaukoma sudut tertutup, serta
penggunaan bersama hidrokarbon halogen dan siklopropan untuk anestesi umum,
karena dapat mengakibatkan peningkatan risiko aritmia epinefrin (Tarigan, Junita,
2023)
Penggunaan epinefrin pada persalinan juga dianggap bersifat kondisional karena
dapat menyebabkan vasokonstriksi di uterus dan potensial hipoksia janin. Penggunaan
pada kondisi yang tidak sesuai dengan pemberian vasopressor, seperti tirotoksikosis
dan diabetes mellitus, juga dianggap sebagai batasan penggunaan yang bersifat
kondisional (Tarigan, Junita, 2023).
5. Cara pemberian/Rute
Sediaan obat berdasarkan cara pemberiannya (Karin, RA., dkk. 2014) antara lain:
a) Intra vena (i.v) :Larutan yang disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah
vena
b) Intra muscular (i.m) : Larutan, suspense atau emulsi yang disuntikkan diantara
lapisan jaringan atau otot.
c) Intra cutan (i.c) :Larutan atau suspense air yang disuntikkan langsung ke dalam
kulit dan biasanya digunakan untuk diagnose.
d) Sub cutan (s.c) :Larutan yang disuntikkan langsung ke dalam jaringan bawah kulit
biasanya di lengan atas atau paha.
e) Dan lain-lain, meliputi:
1) Intra tecal (i.t) atau intra spinal (i.s) atau intra dural (i.d)
2) Intra peritoneal (i.p)
3) Intra kardial (i.kd)
4) Intra peridural (p.d), ekstradural, epidural
6. Dosis obat
Berikut ini adalah dosis epinephrine untuk dewasa dan anak-anak berdasarkan
tujuan penggunaannya (Nareza, M. 2023)
Tujuan: Menangani syok anafilaktik
- Dewasa: 0,5 mg, diberikan melalui suntik ke otot (intramuskular/IM), setiap
5 menit hingga muncul tanda-tanda pasien pulih dari syok anafilaktik, atau
0,5 mg melalui suntik di pembuluh darah (intravena/IV) secara perlahan
hingga kondisi membaik.
- Anak-anak: 0,01 mg/kgBB, diberikan melalui suntikan IM atau suntikan IV.
Tujuan: Tindakan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru (RJP)
- Dewasa: 1 mg, diberikan melalui suntikan IV. Dosis dapat diulangi setiap 2–
3 menit hingga kondisi pasien mulai pulih dan denyut jantung normal
kembali.
- Anak-anak: 0,01 mg/kgBB, diberikan melalui suntikan IV. Dosis dapat
diulangi setiap 2–3 menit sekali hingga kondisi pasien mulai pulih dan denyut
jantung normal kembali.
Tujuan: Menangani syok septic
- Dewasa: 0,0005 –0,002 mg/kgBB, diberikan melalui infus. Dosis dapat
diulang setiap 10–15 menit hingga tekanan darah pasien stabil. Selanjutnya,
dosis bisa diberikan tiap 30 menit selama 12–24 jam.
Tujuan: Bradikardia yang tidak bisa ditangani dengan atropine
- Dewasa: Dosis 0,002–0,01 mg per menit yang diberikan melalui infus.
Tujuan: Menginduksi dan menjaga kondisi midriasis saat operasi okular
- Dewasa: Untuk pasien dewasa yang hendak menjalani operasi okular, dosis
epinefrin yang digunakan adalah 0,1 mL secara bolus intrakamera dengan
dilusi 1:100.000 sampai 1:1.400.000 dalam cairan irigasi mata (konsentrasi
epinephrine 10 mcg/mL sampai 2,5 mcg/mL).
7. Efek samping
Epinephrine dapat menyebabkan efek samping, berikut adalah efek samping yang
mungkin akan dialami setelah pemberian epinephrine (Fadli, R., 2022).
Jantung berdebar, cepat, atau detak jantung tidak teratur. Merasakan pusing, mual
atau muntah.
Berkeringat
Merasakan kegugupan, kecemasan, atau kegelisahan.
Tubuh terasa lemah.
Kulit pucat.
Sakit kepala.
gemetar tak terkendali pada bagian tubuh tertentu.
Fadli, R. (Agustus, 2022). Atasi Reaksi Alergi Berat, Ini Dosis dan Efek Samping
Epinephrine. URL: https://www.halodoc.com/artikel/atasi-reaksi-alergi-berat-
ini-dosis-dan-efek-samping-epinephrine. Diakses pada 2 Desember 2023
Grujic D, Dalal R. (2021). Epinephrine. Treasure Island: StatPearls Publishing
Karin, RA., dkk. (2014). Injeksi Epinerfrin. URL:
https://www.academia.edu/11199695/Makalah_Epinefrin_HCl. Diakses pada
08 Desember 2023
Nareza, M. (September, 2023). Epinephrine. URL:
https://www.alodokter.com/epinephrine. Diakses pada 2 Desember 2023
Rahayu, MH. (2016). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Standar Keselamatan
Pengobatan Di Ruang Anak Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Bachelor thesis,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tarigan, Junita. (September, 2023). Epinefrin. URL:
https://www.alomedika.com/obat/antialergi-dan-obat-untuk-anafilaksis/obat-
untuk-anafilaksis/epinefrin/kontraindikasi-dan-peringatan. Diakses
pada 8 Desember 2023