Anda di halaman 1dari 4

Adrenaline (epinefrine) Injection

Indikasi
1. Henti jantung (untuk resusitasi jantung-paru).
2. Anafilaksis
Pernanganan darurat pada reaksi alergi (Tipe I), termasuk anafilaksis, yang mungkin
diakibatkan reaksi alergi terhadap sengatan serangga, gigitan serangga, makanan, obat-
obatan, sera, senyawa pengujian diagnose dan alergen lain, serta anafilaksis. Tanda dan gejala
yang terkait dengan anafilaksis termasuk
hipotensi, pembengkakan saluran napas, laringospasma, bronkuspasma, urtikaria, pruritus,
angioedema, pembengkakan pada kelopak mata, bibir, dan lidah, muntah, diare dan kram
perut
3. Induksi dan Pemeliharaan Mydriasis selama Bedah Intraokular
Dosis
Adrenalin® 1 mg / mL (1: 1000) injeksi epinefrin, 1 mL larutan dalam vial 3 mL sekali
pakai.
1. Pasien Dewasa
Dosis pada orang dewasa akan bervariasi tergantung kondisi klinis yang dialami, yakni syok
sepsis, anafilaksis, bradikardi, cardiac arrest, atau operasi okular.
Syok Sepsis

Untuk pasien dewasa dengan hipotensi akibat syok sepsis, dosis yang diberikan adalah 0,05
mcg/kg/menit sampai 0.2 mcg/kg/menit melalui infus dan ditingkatkan setiap 10–15 menit
sampai tekanan darah yang diharapkan tercapai. Setelah tercapai, dosis epinefrin dilanjutkan
sampai beberapa jam atau hari. Dosis dikurangi setiap 30 menit selama 12–24 jam.
Anafilaksis

Dosis penggunaan epinefrin pada anafilaksis pada orang dewasa adalah 0,3–0,5 mg melalui


injeksi intramuskular atau subkutan dan dapat diulang setiap 5–10 menit bila diperlukan.[3,6]
Operasi Okular

Untuk menginduksi dan menjaga midriasis pada pasien dewasa yang hendak menjalani
operasi okular, dosis epinefrin yang digunakan adalah 0,1 mL secara bolus intrakamera
dengan dilusi 1:100.000 sampai 1:1.400.000 dalam cairan irigasi mata (konsentrasi epinefrin
10 mcg/mL sampai 2,5 mcg/mL).[2,3]

Cardiac Arrest

Pada pasien dewasa dengan henti jantung, dosis yang disarankan adalah 1 mg secara
intravena atau intraosseus setiap 3–5 menit. Setelah resusitasi, dosis maintenance adalah 0,1–
0,5 mcg/kg/menit sesuai kondisi pasien.[6]
Bradikardi

Epinefrin biasanya digunakan pada pasien bradikardi yang tidak merespons atropin. Dosis
yang diberikan adalah 2–10 mcg/menit melalui infus intravena atau 0,1–0,5 mcg/kg/menit
sesuai respons pasien.[2,6]
2. Pasien Anak
Dosis pada pasien anak-anak juga bervariasi tergantung indikasi yang ditemukan. Indikasi
penggunaan pada anak-anak sama dengan pada orang dewasa.

Syok Sepsis

Data mengenai penggunaan epinefrin untuk syok sepsis pada anak masih terbatas, tetapi dosis
yang biasanya digunakan oleh klinisi adalah 0,05–0,3 mcg/kg/menit, yang dapat dititrasi
sesuai respons pasien. Setelah target tekanan darah tercapai, dosis dikurangi setiap 30 menit
selama 12–24 jam.[6]

Anafilaksis

Untuk anak dengan berat badan ≥30 kg, dosis yang dianjurkan adalah 0,3–0,5 mg melalui
injeksi intramuskular atau subkutan dan dapat diulang setiap 5–10 menit bila diperlukan.

Untuk anak dengan berat badan <30 kg, dosis yang dianjurkan adalah 0,01 mg/kg (maksimal
0,3 mg per injeksi) melalui injeksi intramuskular atau subkutan dan dapat diulang setiap 5–10
menit bila diperlukan[2,3]

Cardiac Arrest
Untuk henti jantung pada anak, dosis yang digunakan adalah 0,01 mg/kg secara intraosseous
atau intravena dengan dosis maksimal 1 mg. Dosis dapat diulang setiap 3–5 menit bila
diperlukan.[2]

Bradikardi

Untuk anak dengan bradikardi, dosis yang diberikan adalah 0.01 mg/kg secara intraosseous
atau intravena dengan dosis maksimal 1 mg. Dosis dapat diulang setiap 3–5 menit bila
diperlukan. Pada neonatus, dosis yang diberikan adalah 0,01–0,03 mg/kg. Dosis lebih tinggi
tidak disarankan

Rute pemberian
Riset menunjukkan bahwa adrenaline intravena yang diberikan dengan kecepatan 10 mcg per
jam dan dititrasi hingga tekanan darah sistolik > 90 mmHg akan memperbaiki gejala saluran
nafas dan traktus gastrointestinal. Adrenalin diberikan dengan cara :
 Intramuskular 0.5 mg pada dewasa (0,5 ml dari larutan 1 : 1000) atau 10 mcg/kgBB
pada anak (0.01 ml dari larutan 1:1000 per kg sampai maksimal 0.5 mg). Dosis dapat
diulangi setelah 5 menit.
 Intravena 10-20 mcg bolus, dibuat dengan cara mengencerkan 1 mg adrenalin (1 ml
dari larutan 1:1000) dengan 1000 ml normal saline. Atau bila menggunakan spuit
dapat diberikan 1 mg adrenaline dalam 10 ml normal saline, kemudian encerkan
kembali larutan ini dalam 10 ml normal saline untuk mendapatkan larutan 10 mcg/ml.
Perlu dicatat bahwa tindakan ini hanya boleh dilakukan selama maksimal 1-2 jam.
Apabila terjadi hipotensi, lakukan resusitasi cairan.

Cara penyimpanan
Simpan antara 20 ° C sampai 25 ° C (68 ° F sampai 77 ° F).
Epinefrin peka cahaya. Lindungi dari cahaya dan pembekuan.

Literatur
http://pionas.pom.go.id/
Medscape. Epinephrine
U.S. Food and Drug Administration. Epinephrine Injection USP. 2016.
Drugs.com. Epinephrine. 2020.
Potential food allergens in medications. J Allergy Clin Immunol.

Simons FER, Ardusso LRF, Bilo MB, Cardona V, Ebisawa M, El-Gamal YM, et al.
International consensus on (ICON) anaphylaxis. WAO J.

Laidman J. Anaphylaxis requires prompt epinephrine shot. Medscape Medical News.


December 3, 2014.

Anda mungkin juga menyukai