Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN REFLEKTIF

1. Difference/Doubt/Keraguan
Adrenalin untuk pemberian nebulizer bagi anak
2. Description/Deskripsi
Saat praktik di bona 2 saya melihat dokter yang memberikan terapi nebulizer
(uap) ke pasien (anak) yang menggunakan terapi nebulizer dengan adrenalin
untuk nnenangani rasa sesak yang dirasakan pasien (anak).
3. Dissection/Diseksi
Adrenalin/ epinefrin sering digunakan dalam pengobatan dalam kondisi darurat.
Tetapi nebulizer dengan adrenalin/epinefrin biasanya diberikan pada anak
dengan sindrom croup sedang-berat yang disertai dengan stridor saat istirahat
dan membutuhkan intubasi, serta pada anak dengan retraksi dan stridor yang
tidak mengalami perbaikan setelah diberikan terapi uap dingin. Nebulisasi
epinefrin akan menurunkan permeabilitas vascular epitel bronkus dan
trakea,memperbaiki edema mukosa laring, dan meningkatkan laju udara
pernapasan.
4. Discover/Temuan
Pemberian terapi nebulizer adrenalin biasnaya pada pasien dengan sindrom
croup. Pada penelitian dengan metode double blind, efek terapi nebulisasi
epinefrin ini timbul dalam waktu 30 menit danbertahan selama dua jam.
Epinefrin yang dapat digunakan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Racemic epinephrine (campuran 1:1 isomer d dan l epinefrin), dengan dosis
0,5 ml larutanracemic epinephrine 2,25% yang telah dilarutkan dalam 3 ml
salin normal. Larutan tersebutdiberikan melalui nebulizer selama 20 menit.
2. L-epinephrine 1:1000 sebanyak 5 ml; diberikan melalui nebulizer. Efek
terapi terjadi dalamdua jam
Racemic epinephrine merupakan pilihan utama, efek terapinya lebih besar, dan
mempunyaisedikit efek terhadap kardiovaskular seperti takikardi dan
hipertensi. Nebulisasi epinefrin masih dapat diberikan pada pasien dengan
takikardi dan kelainanjantung seperti Tetralogy Fallot.

5. Descision/Keputusan
Sebagai ners spesialis anak dalam pemberian terapi nebulizer dengan
adrenalin/epinefrin pada anak diharapkan keluarga kooperatif dalam pemberian
terapi. Diharapkan setelah diberikan terapi sesak pasien berkurang.
REFRENSI
Gadomski AM, Scribani MB. Bronchodilators for bronchiolitis (Review).
Cochrane database of systematic reviews 2014;6(1): 1-13

Anda mungkin juga menyukai