Anda di halaman 1dari 15

TERTERAN

FARMAKOLOGI
BLOK
KARDIOVASKULAR
SUPPORT SYSTEM CYTOKINE
MATERI PRAKTIKUM
RESPON OBAT OTONOM
TERHADAP SISTEM
KARDIOVASKULAR
TUJUAN PRAKTIKUM
TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu memahami kerja obat otonom yang berpengaruh
terhadap system kardiovaskular, seperti obat adrenergic (simpatomimetik)
contoh : adrenalin atau obat anti adrenergic (simpatolitik) contoh captopril

TUJUAN KHUSUS
1. Memahami perbedaan farmakodinamik-farmakokinetik antara obat-obat
adrenergic dan anti adrenergik
2. Memahami mekanisme kerja obat adrenalin
3. Memabami mekanisme kerja obat captopril
4. Mengamati efek dari obat-obat adrenalin dan captopril terhadap mencit
5. Mengetahui dosis perhitungan obat pada hewan coba
6. Mengetahui persiapan obat pada hewan coba
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum
1. Botol vial
2. Pipet mikro
3. Batang pengaduk
4. Gelas kimia Bahan yang digunakan dalam praktikum
5. Labu takar 1. Nacl 0,9% 500ml
6. Spoit 2. Aqua pro injeksi
7. Sonde mencit 3. Adrenalin/epinefrin
4. Captopril 12,5 mg (klonidin)
5. Na-CMC
CARA KERJA
PEMBUATAN BAHAN
❑ Epinefrin
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Diambil epinefrin 1 mg/ml kemudian dilakukan pengenceran dengan
dicukupkan 10 ml dengan NaCl 0,9% sehingga diperolch konsentrasi
lmg/10ml (pengenceran pertama)
• Diambil 0,63 ml dari pengenceran di atas ke dalam labu takar 10 mL yang
lain dan dilakukan pengenceran ke-2 dengan dicukupkan dengan larutan NaCl
0,9% sampai batas tanda, lalu homogen sehingga diperoleh konsentrasi
0,0063 mg/ml.
• Ditutup rapat labu takar tersebut dan disimpan dalam kulkas
❑ Na-cmc 1%
• Disiapkan alat dan bahan.
• Ditimbang Na-CMC sebanyak I gram
• Dipanaskan hingga 70C 100 ml air suling.
• Dilarutkan Na-CMC dengan air suling yang telah dipanaskan sedikit demi
sedikit sambil diaduk.
• Dimasukkan larutan Na-CMC dalam wadah dan di simpan dalam lemari
pendingin.

❑ Captopril
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml
• Dilarutkan dengan Na-CMC 1% sampai batas tanda (pengenceran pertama)
• Dihomogenkan
• Dispoit sebanyak 2,46 mL
• Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml
• Dicukupkan dengan Na-CMC 1% sampai batas tanda (pengenceran kedua)
• Dihomogenkan lalu dipindahkan ke botol vial dan diberi etiket
JENIS PEMBERIAN OBAT
SUNTIKAN INTRAPERITONEUM (adrenalin)
Diberikan suntikan pada qudrant kiri bawah abdomen untuk
menghindari organ organ viral, jarum dimasukkan sejajar dengan
kakinya kemudian didorong melalui dinding abdomen ke dalam
Peritoneal

SUNTIKAN SUBKUTAN (adrenalin)


Diberikan suntikkan di bawah kulit mencit dengan merenggangkan kulit
Mencit

PEMBERIAN SECARA ORAL (klonidin)


Intubasi lambung dapat memastikan bahwa semua materi masuk
kedalam tubuh dengan memakai sonde mencit sekitar 10cm
MATERI UMUM
SISTEM SARAF OTONOM
OBAT ADRENERGIK OBAT ANTI ADRENERGIK
Obat yang merangsang saraf Obat yang menghambat saraf
simpatis dengan cara memengaruhi simpatis dengan cara menghambat
neurotransmitter terhadap perasangsangan pada reseptor alpa
reserptor alpa dan beta adrenergic dan beta adrenergic

Contoh obat adrenergic : Contoh obat anti-adrenergic :


Epinephrine Klonidin (bekerja pada alpa)
Norepinephrine Timolol (bekerja pada beta)
Dopamin Indoramin (bekerja pada alpa)
Dobutamin Captopril (inhibitor ACE)
INDIKASI EPINEPHRINE Henti jantung,reaksi hypersensivitas akut, syok anafilaktik

Obat ini dapat meningkatkan kontraktilitas jantung, denyut jantung, dan cardiac
output. Dalam dosis rendah, epinefrin memicu vasodilatasi yang dimediasi
FARMAKODINAMIK
reseptor beta-2. Namun, dalam dosis tinggi, obat ini memicu vasokonstriksi dan
kenaikan tekanan darah yang dimediasi reseptor alfa-1

ABSORPSI
Pemberian secara oral : tidak mencapai dosis terapi
Pemberian secara subkutan : absorbs lambat
Pemberian secara intramuscular : absorbis lebih cepat
FARMAKOKINETIK
Pemberian secara intravena : sangat cepat

BIOTRANSFORMASI DAN EKSKRESI


Epinefrin stabil dalam darah, dan diekresikan melalui urin
Gelisah,nyeri kepala berdenyut,tremor dan palpitasi, dan perdarahan otak
EFEK SAMPING
apabila dosis yang diberikan berlebihan
0,5 – 1 mg pada henti jantung
DOSIS
0,25-0,5 mg pada syok anafilaktik dan reaaksi hypersensivitas akut

KONTRAINDIKASI Pasien yang mendapat b-blocker non selektif


INDIKASI CAPTOPRIL Hipertensi,gagal jantung,pasca infark miokard dan diabetes nefropati

Inhibitor kompetititf terhadap enzim pengubah angiotensin (ACE) mencegah


FARMAKODINAMIK perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 yang merupakan vasokontriktor
kuat

Bioavailabilitas oral 60-65% berkurang jika diberikan 1 jam sebelum makan


dikarena ikatannya pada protein plasma sekitar 30%
FARMAKOKINETIK
Waktu paruh eliminasinya 2,2 jam

Diekresikan melalui urin sekitar 40% dari dosis bioavailabet

EFEK SAMPING Hilangnya rasa (kadang kadang juga penciuman) batuk kering dan exanthema

1-2 dd 25mg
DOSIS
Bila perlu setelah 2-3 minggu diberikan 1-2 dd 50mg

KONTRAINDIKASI Hypersensivitas
RUMUS PERHITUNGAN DOSIS
DOSIS MENCIT DOSIS MENCIT DOSIS MANUSIA KE
EPINEPHRINE CAPTOPRIL DOSIS MENCIT

𝑏𝑏 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 (𝑔) 𝑏𝑏 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 (𝑔) DOSIS MENCIT=


VP= x1 ml VP=
30𝑔
x1 ml
𝐷𝑂𝑆𝐼𝑆 𝑀𝐴𝑁𝑈𝑆𝐼𝐴 𝑥
37)
30𝑔 3

Anda mungkin juga menyukai