Anda di halaman 1dari 10

KETERANGAN

Penggunaan sebagai garam HCl

SIFAT FISIKOKIMIA
Serbuk kristal putih berbau khas. Kelarutan Ketamin HCl dalam air 1:4, dalam alakohol 1:14, alkohol
dihidrat dan kloroform 1:60, metanol 1:6 dan praktis tidak larut dalam eter; pH larutan 10% dalam
air3,5-4,1.

SUB KELAS TERAPI


Anastesi umum dan Oksigen

KELAS TERAPI
Anestesi;

DOSIS PEMBERIAN OBAT


Digunakan dalam kombinasi dengan antikolinergik untuk menurunkan hipersalivasi. Anak: oral: 6-10
mg/kg BB untuk 1 dosis ( dicampur dengan minuman 0,2-0,3 mg/kg BB, berikan 30 menit sebelum
prosedur dilakukan. I.M.: 3-7 mg/kg. I.V.: 0,5-2 mg/Kg, gunakan dosis minimal (0,5-1 mg/Kg) untuk
sedasi prosedur minor; dosis induksi lazim: 1-2 mg/Kg. Infus IV berkelanjutan: sedasi: 5-20
mcg/kg/menit. Dewasa: IM: 3-8 mg/kg. IV: 1-4,5 mg/kg; dosis lazim induksi: 1-2 mg/kg. Anak dan
dewasa: maintanance: dosis tambahan 1/3 -1/2 dosis awal.

FARMAKOLOGI
Mula kerja IV: anestesi umum: 1-2 menit, sedasi: 1-2 menit. IM: anestesi umum: 3-8 menit. Durasi:
IV.: 5-15 menit; IM.: 12-25 menit. Metabolisme: hati lewat hidroksilasi dan N-demetilasi. Metabolit
norketamin mempunyai potensi 25% dari ketamin. Waktu paruh eliminasi: 11-17 menit; eliminasi :
2,5-3,1 jam. Eksresi klirens: 18 mL/kg/menit
STABILITAS PENYIMPANAN
Tidak tercampurkan dengan barbiturat atau diazepam , dapat terjadi endapan.

KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap ketamin, atau komponen formula lainnya; peningkatan tekanan intrakranial,
hipertensi, aneurisme, tirotoksikosis, gagal jantung kongestif, angina, gangguan psikosis, kehamilan.

EFEK SAMPING
>10%: Kardiovaskuler: penurunan curah jantung, hipertensi paradoksikal mengarah ke depresi
miokard, takhikardia. SSP: peningkatan tekanan intrakranial, halusinasi visual, mimpi buruk. Saraf-
otot:gerakan tonik-klonik, tremor. Lain-lain: reaksi kedaruratan, vokalisasi. 1-10%: kardiovaskuler:
bradikardi,, hipotensi. Dermatologi: nyeri pada tempat injeksi, ruam kulit. Saluran cerna: anoreksia,
mual, muntah. Mata: diplopia, nistagmus. Pernafasan: depresi pernafasan. <1%: terbatas pada
reaksi penting atau mengancam jiwa: peningkatan resistensi saluran nafas, anafilaksis,
bronkhospasme, depresi, aritmia, penekanan reflek batuk, kedutan, hipersalivasi, tekanan
intraokuler meningkat, kecepatan metabolisme meningkat, tonus otot skelet meningkat,
laringospasme, depresi miokard, depresi pernafasan atau apneu akibat dosis besar atau infus cepat.

INTERAKSI MAKANAN
Tidak ada data

INTERAKSI OBAT
Efek sistem sitokrom P450: Peniingkatan efek: Penghambat CYP2B6 dapat meningkatkan efek
ketamin; misalnyadesipramin, paroksetin, dan sertralin. Penghambat CYP2C9 dapat meningkatkan
efek ketamin misalnya delavirdin, flukonazol, gemfibrozil, ketokenazol, nikardipin, NSAID,
sulfonamid, dan tolbutamid. Penghambat CYP3A4 dapat meningkatkan efek ketamin, misalnya
antijamur azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon,
nikardipin, propofol, protease inhibitor, kunidin, telitromisin, dan verapamil. Barbiturat, narkotik,
hidroksin dapat memperpanjang pemulihan. Penghambat neuromuskuler nondepolarisasi dapat
meningkatkan efek. Pelemas otot, hormon tiroid, dapat meningkatkan tekanan darah dan laju
jantung. Halotan dapat menurunkan tekanan darah.

PENGARUH ANAK
Keamanan dan efikasi pada anak dibawah 16 tahun masih belum ditetapkan.

PENGARUH HASIL LAB


Tidak ada data

PENGARUH KEHAMILAN
Faktor risiko D. Tidak direkomendasikan pada kehamilan.

PENGARUH MENYUSUI
Tidak ada data
PARAMETER MONITORING
Efek kardiovaskuler, laju jantung, tekanan darah, laju pernafasan, saturasi transkutaneus O2.

BENTUK SEDIAAN
Injeksi I00mg/ml dalm vial 10 ml, 50 mg/ml dalam vial 10 ml.

PERINGATAN
Gunakan hati-hati pada pasien dengan penyakit arteri koroner, deplesi katekolamin, dan takikardia.
Reaksi emergensi sesudah anestesi dapat berupa mimpi buruk, halusinasi, dan atau delirium yang
jelas, pada 12% pasien; reaksi ini jarang terjadi pada pasien >65 tahun dan bila diberikan secara IM.
Reaksi emergensi bingung, perilaku tidak rasional dapat terjadi sampai 24 jam sesudah operasi dan
dapat diturunkan dengan preterapi dengan benzodiazepin. dapat menimbulkan ketergantungan (
gejala putus obat) dan toleransi pada penggunaan lama. Ketamine harus digunakan oleh atau
dibawah arahan dokter yang berpengalaman dalam pemberian anestesi umum , mempertahankan
saluran nafas dan pengendalian pernafasan. karena refleks faring dan laring biasanya aktif, maka
ketamin tidak boleh digunakan sendiri/tunggal pada pembedahan /prosedur diagnostik faring, laring
atau cabang bronkus. Bila digunakan tunggal, stimulasi mekanik faring harus dihindari sedapat
mungkin. Pelemas otot , dengan perhatian yang cermat, mungkin dibutuhkan pada kedua kondisi
tersebut. Peralatan resusitasi harus selalu disiapkan. Insiden reaksi emergensi dapat diturunkan bila
stimulasi taktil dan verbal diminimkan selama fase pemulihan. Hal ini tidak meniadakan monitoring
tanda vital. Pemberian IV harus diberikan selama periode 60 detik. Pemberian lebih cepat akan
menimbulkan depresi pernafasan atau apnea dan peningkatan respons presor. Pada operasi yang
menimbulkan nyeri viseral, ketamin harus diberikan bersama zat yang dapat menghambat nyeri
viseral. Gunakan hati-hati pada pasien pengguna alkohol kronik dan intoksikasi alkohol akut.
Peningkatan tekanan cairan serebrospinal dilaporkan pada pemberian ketamin. Gunakan hati-hati
pada pasien dengan peningkatan tekanan cairan serebrospinal

INFORMASI PASIEN
Kebal pada lidah dan mukosa mulut dapat berbahaya akibat tertusuk secara tidak sengaja. jangan
makan atau makan permen karet selama daerah mulut/ kerongkongan teranestesi. Pasien harus
diperingatkan untuk tidak melakukan pekerjaan yang memerlukan kewaspadaan , misalnya
mengendarai mobil, menjalankan mesin. Untuk dapat melakukan hal tersebut diatas minimum
dibutuhkan selang waktu minimal 1 hari sesudah penggunaan.

MEKANISME AKSI
Bekerja langsung pada sistem limbik dan kortek menyebakan keadaan seperti katalepsi. Terjadi
penglepasan epinefrin dan norepinefrin endogen akan mempertahankan tekanan darah.Menurunkan
refleks spinal polisinaps.

KETAMIN INJEKSI
KETAMIN INJEKSI ( GENERIK )

GENERIK :
Ketamine

INDIKASI :
Anestesi tunggal untuk prosedur pembedahan dan diagnostik.
Induksi anestesi sebelum pemberian anestesi lain.
Sebagai tambahan pada pemberian anestesi.

KONTRA INDIKASI :
§ Hipersensitif terhadap Ketamin
§ Hipertensi eklamsia atau pre eklamsia
§ Infark Miokard dan penyakit jantung koroner
§ Kelainan pembuluh darak otak

PERHATIAN :
Intra Vaskular dilakukan perlahan selama 60 detik
Monitor fungsi jantung secara kontinue
Pasien dengan tekanan cairan serebrospinal tinggi.

INTERAKSI OBAT :
Barbiturat, Narkotika

EFEK SAMPING :
Depresi Pernafasan
Hipotensi
Bradikardi
Aritmia
Gangguan Gastro Intestinal
Neurologi
Kardio vaskular
dan Psikologi.

DOSIS :
Induksi Intra Vena : awal 1 – 4,5 mg/kg
Intra Muscular : 6,5 – 10 mg/kg

KEMASAN :
- Vial 100 mg/ml x 20 ml x 10 biji.

NAMA DAGANG :
Ø Anesject Vial 1000 mg / ml x 10 ml x 1 biji
Ø Anesject Vial 500mg / ml x 10 ml x 1 biji
Ø Ketalar Vial 50 mg / ml x 10 ml
Ø Ketalar Vial 100 mg / ml x 10 ml
Ø KTM Vial 100 mg / ml x 10 ml x 1 biji
Ø Ketamin Hameln Solusi 50 mg / ml x 10 ml x 1 biji
Obat Penenang Kucing dan Kera pun Mereka Pakai

DUA pekan lalu, Kepolisian RI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap dan menyita
pabrik ekstasi dan sabu terbesar ketiga di dunia yang berlokasi di Desa Cemplang, Kecamatan
Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.Sebelumnya, polisi juga menyita 280 kilogram
ketamin yang diselundupkan dari Malawi, Afrika Selatan, melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketamin yang berbentuk bubuk itu diselundupkan bersama soya bean (susu bubuk kedelai)
dalam satu kontainer berukuran 40 feet. Ketika aparat Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok
dan BNN mendapat informasi penyelundupan barang haram itu, para petugas pun langsung
turun tangan dan melakukan pemeriksaan Hi-Co-Scan.Sayangnya, dalam pemeriksaan ini,
bubuk ketamin tak terlihat karena hampir sama bentuknya dengan soya bean. Petugas pun
terpaksa melakukan pemeriksaan fisik dengan cara membongkar muatan kontainer. Dan ketika
sampai di muatan kontainer bagian tengah, petugas akhirnya menemukan 28 karung masing-
masing berisi 10 kilogram ketamin. Untuk menangkap para pelaku, ketamin itu ditempatkan di
tempat semula di tengah-tengah kontainer.Sejauh ini tidak semua orang mengetahui dengan
jenis obat ketamin dimaksud. Menurut Prof Dr Muchtan R Suyatno, ahli farmasi RS Hasan
Sadikin Bandung, ketamin merupakan jenis obat anestesi yang biasa digunakan untuk operasi
kecil seperti operasi mata."Ketamin itu obat bius yang efeknya sama seperti narkotika.
Terutama menimbulkan halusinasi pada pemakainya," ujar Muchtan kepada Media, akhir
pekan lalu.Ketamin pertama kali dikembangkan pada tahun 1963 dan mulai dipakai di klinik
kedokteran sejak 1970. Dikenal dengan nama 'K Khusus' sebagai nama jalanannya. Obat ini
ternyata juga dipakai para dokter hewan untuk menenangkan kucing dan kera. Karena itu,
ketamin disebut juga sebagai obat anestesi kucing.Kebanyakan ketamin diproduksi dalam
bentuk cair dan pemakaiannya menggunakan alat suntik. Di pasar gelap narkotika, ketamin
sebagian besar diuapkan dan diubah ke dalam bentuk bubuk dan dijual dengan harga US$140
per gramnya.Ketamin termasuk obat bius yang unik, karena membuat pemakainya merasa
mengantuk sehingga bisa tertidur pulas, menghilangkan rasa sakit, dan pemakainya dapat
menderita amnesia dalam waktu pendek serta halusinasi yang dahsyat. Tidak ada obat lain yang
dapat menimbulkan hal itu secara bersamaan."Jika ketamin masuk ke dalam tubuh manusia
secara berlebihan bisa menyebabkan kelumpuhan karena ketamin langsung menyerang saraf
otak. Tak hanya itu, dosis tinggi ketamin juga mengakibatkan kegilaan, amnesia, depresi,
tekanan darah tinggi, dan berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan yang fatal," kata
Muchtan.Karena itulah, lanjut dia, saat ini para dokter jarang menggunakan ketamin untuk
anestesi karena berbahaya. Efek halusinasi yang ditimbulkan ketamin membuat para dokter
beralih ke obat anestesi lain yang lebih aman seperti prokain.Dan tak heran jika para pengguna
narkotik kini banyak yang menggunakan ketamin karena efek halusinasinya. Bagi pengguna
narkoba, dampak ketamin mirip dengan mereka yang menggunakan obat-obatan penimbul
halusinasi seperti LSD (lysergic acid diethylamide)--jenis narkotika berat.Untungnya saat ini,
ketamin termasuk zat yang dibatasi peredarannya. Tak mudah untuk mendapatkan obat bius ini
karena pengguna harus menggunakan resep dokter dan hanya bisa ditebus di apotek. Namun
kenyataannya, meski peredarannya dibatasi, di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, jaringan penjual
dan pembeli ketamin hingga kini masih ada. Hanya, para penjualnya tidak berani menjual
ketamin ke pembeli yang tidak mereka kenal.
KETALAR ( KETAMIN )
Juni 30, 2012, 5:16 am
Filed under: anestesi intravena

Ketamin

Ketamine (Ketalar or Ketaject) merupakan arylcyclohexylamine yang memiliki struktur mirip dengan phencyclidine.
Ketamin pertama kali disintesis tahun 1962, dimana awalnya obat ini disintesis untuk menggantikan obat anestetik
yang lama (phencyclidine) yang lebih sering menyebabkan halusinasi dan kejang. Obat ini pertama kali diberikan
pada tentara amerika selama perang Vietnam.

Ketamin hidroklorida adalah golongan fenil sikloheksilamin, merupakan “rapid acting non barbiturate general
anesthesia”. Ketalar sebagai nama dagang yang pertama kali diperkenalkan oleh Domino dan Carson tahun 1965
yang digunakan sebagai anestesi umum.

Ketamin kurang digemari untuk induksi anastesia, karena sering menimbulkan takikardi, hipertensi , hipersalivasi ,
nyeri kepala, pasca anasthesi dapat menimbulkan muntah – muntah , pandangan kabur dan mimpi buruk.

Ketamin juga sering menebabkan terjadinya disorientasi, ilusi sensoris dan persepsi dan mimpi gembira yang
mengikuti anesthesia, dan sering disebut dengan emergence phenomena.

Mekanisme kerja

Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa blok terhadap reseptor opiat dalam otak dan medulla spinalis yang
memberikan efek analgesik, sedangkan interaksi terhadap reseptor metilaspartat dapat menyebakan anastesi umum
dan juga efek analgesik.

Farmakokinetik

Absorbsi

Pemberian ketamin dapat dilakukan secara intravena atau intramuskular

Distribusi

Ketamin lebih larut dalam lemak sehingga dengan cepat akan didistribusikan ke seluruh organ.10 Efek muncul dalam
30 – 60 detik setelah pemberian secara I.V dengan dosis induksi, dan akan kembali sadar setelah 15 – 20 menit. Jika
diberikan secara I.M maka efek baru akan muncul setelah 15 menit.

Metabolisme

Ketamin mengalami biotransformasi oleh enzim mikrosomal hati menjadi beberapa metabolit yang masih aktif.

Ekskresi

Produk akhir dari biotransformasi ketamin diekskresikan melalui ginjal.

Farmakodinamik

Susunan saraf pusat

Apabila diberikan intravena maka dalam waktu 30 detik pasien akan mengalami perubahan tingkat kesadaran yang
disertai tanda khas pada mata berupa kelopak mata terbuka spontan dan nistagmus. Selain itu kadang-kadang
dijumpai gerakan yang tidak disadari (cataleptic appearance), seperti gerakan mengunyah, menelan, tremor dan
kejang. Itu merupakan efek anestesi dissosiatif yang merupakan tanda khas setelah pemberian Ketamin. Apabila
diberikan secara intramuskular, efeknya akan tampak dalam 5-8 menit, sering mengakibatkan mimpi buruk dan
halusinasi pada periode pemulihan sehingga pasien mengalami agitasi. Aliran darah ke otak meningkat,
menimbulkan peningkatan tekanan darah intrakranial.

Konsentrasi plasma (Cp) yang diperlukan untuk hipnotik dan amnesia ketika operasi kurang lebih antara 0,7 sampai
2,2 µg/ml (sampai 4,0 µg/ml buat anak-anak). Pasien dapat terbangun jika Cp dibawah 0,5µg/ml.

Ketamin merupakan suatu reseptor antagonis N-Metil-D-aspartat (NMDA) yang non kompetitif yang menyebabkan :

· Penghambatan aktivasi reseptor NMDA oleh glutamat

· Mengurangi pembebasan presinaps glutamat

· Efek potensial Gamma-aminobutyric acid (GABA)

Pemberian Ketamin dapat menyebabkan efek psikologis yang berupa:

· Mimpi buruk

· Perasaan ekstrakorporeal (merasa seperti melayang keluar dari badan)

· Salah persepsi, salah interpretasi dan ilusi

· Euphoria, eksitasi, kebingungan dan ketakutan

· 20%-30% terjadi pada orang dewasa

· Dewasa > anak-anak

· Perempuan > laki-laki

Mata

Menimbulkan lakrimasi, nistagmus dan kelopak mata terbuka spontan, terjadi peningkatan tekanan intraokuler akibat
peningkatan aliran darah pada pleksus koroidalis.

Sistem kardiovaskuler

Ketamin adalah obat anestesia yang bersifat simpatomimetik, sehingga bisa meningkatkan tekanan darah dan
jantung. Peningkatan tekanan darah akibat efek inotropik positif dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer.

Sistem pernafasan

Pada dosis biasa, tidak mempunyai pengaruh terhadap sistem respirasi. dapat menimbulkan dilatasi bronkus karena
sifat simpatomimetiknya, sehingga merupakan obat pilihan pada pasien asma.

Dosis dan pemberian

Ketamin merupakan obat yang dapat diberikan secara intramuskular apabila akses pembuluh darah sulit didapat
contohnya pada anak – anak. Ketamin bersifat larut air sehingga dapat diberikan secara I.V atau I.M. Dosis induksi
adalah 1 – 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 – 10 mg/Kgbb I.M , untuk dosis sedatif lebih rendah yaitu 0,2 mg/KgBB dan
harus dititrasi untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
Untuk pemeliharaan dapat diberikan secara intermitten atau kontinyu. Pemberian secara intermitten diulang setiap 10
– 15 menit dengan dosis setengah dari dosis awal sampai operasi selesai.3 Dosis obat untuk menimbulkan efek
sedasi atau analgesic adalah 0,2 – 0,8 mg/kg IV atau 2 – 4 mg/kg IM atau 5 – 10 µg/kg/min IV drip infus.

Bioavailabilitas

Route % bioavailabilitas
Nasal 50
Oral 20
IM 90
Rektal 25
Epidural 77

Efek samping

Dapat menyebabkan efek samping berupa peningkatan sekresi air liur pada mulut,selain itu dapat menimbulkan
agitasi dan perasaan lelah , halusinasi dan mimpi buruk juga terjadi pasca operasi, pada otot dapat menimbulkan
efek mioklonus pada otot rangka selain itu ketamin juga dapat meningkatkan tekanan intracranial. Pada mata dapat
menyebabkan terjadinya nistagmus dan diplopia.

Kontra indikasi

Mengingat efek farmakodinamiknya yang relative kompleks seperti yang telah disebutkan diatas, maka
penggunaannya terbatas pada pasien normal saja. Pada pasien yang menderita penyakit sistemik penggunaanya
harus dipertimbangkan seperti tekanan intrakranial yang meningkat, misalnya pada trauma kepala, tumor otak dan
operasi intrakranial, tekanan intraokuler meningkat, misalnya pada penyakit glaukoma dan pada operasi intraokuler.
Pasien yang menderita penyakit sistemik yang sensitif terhadap obat – obat simpatomimetik, seperti ; hipertensi
tirotoksikosis, Diabetes militus , PJK dl

Deptan RI. No. I. 04032739 PKC


KETAMIN 10% INJ: Untuk Anastasi Umum

KOMPOSISI
Setiap ml mengandung:
Ketamin HCL .................................. 100 mg
Ketamin termasuk kedalam kelompok anastasi yang general / umum yang menyebabkan
hilangnya kesadaran dan ditambah pula memiliki efek analgesik setelah pemberian parental
tanpa kehilangan efek refleks, lama anastasi antara 15 - 20 menit dan pemulihan kira-kira
30 - 60 menit
INDIKASI
Ketamin 10% Inj. efektif terhadap:
Terapi tunggal: Sebagai agen pengendali untuk diagnosis dan pemeriksaan X-ray, dalam
prosedur operasi minor dan cepat dimana tidak memerlukan relaksasi otot dan dalam
perjalanan
Terapi kombinasi: dikombinasikan dengan Atropine dan penenang / sedative seperti
Xylazine dalam prosedur operasi seperti Overiektomi, Kastrasi, pembedahan Caesar
dan Ekstraksi gigi
KONTRA INDIKASI
Jangan diberikan pada hewan dengan kelainan jantung, operasi intra cranial, gangguan hati,
gangguan ginjal dan glaucoma
EFEKSAMPING
Menyebabkan katalepsia, efek analgesik yang lama, amnesia, refleks laryng dan pharing
masih ada, peningkatkan tekanan darah sementara dan frekuensi jantung, selama fase
induksi terjadi depresi pernapasan ringan, pemulihan mungkin diikuti dengan eksitasi,
tremor dan kram otot, gangguan pada ritme pernapasan, mata tetap terbuka,
sering dengan nistagmus ringan dan peningkatan salivasi
DOSIS DAN CARA PAKAI
Untuk penyuntikan intra vena (anjing) dan intra muskular (anjing dan kucing, dosis
Ketamin 10% Inj yang disarankan adalah sebagai berikut:
Anjing : 0,05 - 0,15 ml / kg berat badan (intra muskular)
0,01 - 0,1 ml / kg berat badan (intra vena)
Kucing : 0,1 - 0,2 ml / kg berat badan (intra muskular)
Terapi kombinasi untuk anjing : 0,06 - 0,1 ml / kg berat badan (intra muskular)
dosis yang disarankan untuk Xylazine 1 - 2 mg / kg
berat badan (intra muskular) dan dosis yang disarankan
untuk Atropine 0,05 - 0,1 mg / kg berat badan
(intra muskular)
Terapi kombinasi untuk kucing : 0,08 - 0,2 ml / kg berat badan (intra muskular); dosis
yang disarankan untuk Xylazine 0,5 - 1 mg / kg
berat badan (intra muskular), dan dosis yang disarankan
Atropine 0,05 - 01 mg / kg berat badan (sub kutan)
Pengulangan pemberian hanya dengan saran dari Dokter Hewan
KEMASAN
- Vial 10 ml multi dosis (5 vial / box)
PENYIMPANAN
Simpan ditempat yang kering dan gelap dengan suhu antara 15oC - 20oC

Anda mungkin juga menyukai