Anda di halaman 1dari 5

MAISHA NAZIRA HARSA

1408109010035
Farmasi Forensik

Kasus 1
Di suatu hari yang cerah, Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit SB tiba-tiba kedatangan 32
orang pasien murid SD dengan keluhan mual, muntah, dan sakit perut. Diduga mereka keracunan
makanan gratis yang diberikan di sekolah.
Pertanyaan:

1. Sampel apa saja yang harus dikumpulkan untuk menentukan/memastikan bahwa ke-
32 pasien tersebut betul mengalami keracunan makanan.
Sampel yang harus dikumpulkan yaitu :
Muntahan, dimana semua cairan harus diambil untuk pemeriksaan
Darah, dimana sampel darah yang akan diambil untuk pemeriksaan dibagi
menjadi 2, yang masing masingna diambil minimal 5 ml
Sisa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh 32 pasien tersebut
sebelum akhirnya mengalami keracunan
Makanan lain yang mungkin dicurigai sebegai penyebab keracunan
Feses

2. Uji pendahuluan apa yang harus dilakukan terhadap sampel tersebut?


Uji pendahuluan yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut :
Uji laboratorium
Sampel yang telah dikumpulkan sebelumnya, disimpan didalam
lemari es dengan suhu 4C.
Jika dicurigai Enterphaemorrhagic Esherichia coli (EHEC) sebagai
penyebab keracunan, maka sampel harus dibekukan didalam freezer
agar tidak rusak
Sampel harus disimpan didalam kemasan yang steril agar tidak
terkontaminasi oleh pengaruh luar
Kemudian dilakukan pengujian sampel dengan cara kultur bakteri

3. Uji apa saja yang harus dilakukan untuk menentukan penyebab keracunan?

Kultur tinja
Kultur tinja dilakukan jika pasien mengalami penurunan fungsi kekebalan,,
diare berdarah, nyeri perut yang hebat, atau bila gejala klinis berangsur parah.
Kultur tinja dilakukan untuk melihat apakah makanan yang dikonsumsi
tercemar bakteri atau tidak.
Uji kimia
Uji kimia dilakukan untuk menganalisa adanya bahan kimia berbahaya dalam
sampel. Dalam pengujian bahan makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
- Biuret : digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan
itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.
- Lugol : digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang ditetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
- Benedict : digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan, jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata..
- Kertas buram : bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini.
Uji pewarnaan gram
Uji pewarnaan gram dilakukan untuk memeriksakan apakah ada
kemungkinan keberadaan leukosit dalam tinja. Jika kadar leukositnya tinggi
maka kemungkinan makanan yang dikonsumsi tercemar bakteri.
Uji mikrobiologi
Uji mikrobiologi dilakukan untuk menguji bahaya mikroba yang
kemungkinan ada pada pangan yang sering menjadi agen penyebab kasus
keracunan pangan. Sampel yang memiliki total mikroba yang melebihi
ambang batas maksimum cemaran mikroba disebabkan karena sampel tidak
higienis.

4. Bila diduga penyebab keracunan adalah bakteri pada makanan, bagaimana


melakukan identifikasi bakteri penyebab keracunan?
Metode Konvensional
Metode konvensional digunakan untuk identifikasi dan penghitungan jumlah
patogen. Metode ini pengujian biasa terdiri dari tahap-tahap pengkayaan, dan pengkayaan
selektif dan uji lengkap (biokimiawi). Pengkayaan biasanya dilakukan pada media kaya
untuk mendukung pertumbuhan patogen yang umumnya terdapat dalam jumlah sedikit di
dalam makanan. Pengkayaan selektif dilakukan dengan media selektif yang dapat
menghambat mikroba yang tidak diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan dengan
pengguna zat penghambat atau penggunaan suhu inkubasi tertentu.
Metode Imunokimia
Metode pengujian patogen secara imunokimia didasari oleh reaksi spesifik dan
antibodi. Antibodi yang terbentuk akan berikatan secara spesifik pada daerah-daerah
antigenic yang dimiliki oleh patogen. Reaksi antigen-antibodi ini terjadi karena adanya
sisi pada kedua molekul dengan struktur yang saling melengkapi. Pada tahun 1970-an,
berkembanglah teknik ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) yang menjadikan
metode imunokimia salah satu metode penting dalam analisis mikroba patogen asal
makanan. Hal ini disebabkan karena penggunaan enzim, dan bukan senyawa radioaktif,
yang lebih aman bagi manusia.
Metode lain.
Metode Fisik Cepat : untuk mendeteksi patogen asal makanan diamna
pada umumnya ini tidak ditujukan untuk mingidentifikasi patogen
tertentu tetapi menghitung jumlah patogen yang ada. Hasil analisisnya
dapat digunakan untuk menentukan dosis infeksi.
Biotyping : penggolongan mikroba patogen berdasarkan
kemampuannya menggunakan substrat tertentu. Penggolongan ini
didasarkan pada kemampuan masing-masing kelompok dalam
meghidrolisis sel darah merah. Kedua kelompok ini memiliki tingkat
virulen yang berbeda.
Phage Typing : Penggolongan ini didasarkan pada ketahanan bakteri
tertentu terhadap bakteriofag (bacteriphage atau phage).
Plasmid Profile : Analisis plasmid bisa berupa penentuan ukurannya
(dengan gel elektroforesis) ataupun pola potongan DNA-nya.

Kasus 2
Telah terjadi kasus pemerkosaan pada seorang perempuan. Korban mengaku sedang berkumpul
dengan teman-temannya di sebuah kafe, namun tidak dapat mengingat apa yang terjadi
kemudian. Korban ditemukan dalam keadaan tidak sadar di sebuah toilet umum di terminal bus
dengan pakaian yang robek.
Pertanyaan:

1. Bagaimana penanganan terhadap barang bukti?


Penanganan terhadap barang bukti dilakukan dengan mengumpulkan barang bukti dalam
kasus kejahatan seksual, antara lain :
Pengumpulan pakaian
Pakaian korban yang robek juga merupakan barang bukti yang harus
diidentifikasi, pakaian dimasukkan kedalam kantong kertas yang terpisah dan
tidak boleh disentuh daerah yang diduga banyak terdapat bercak, serta harus
menggunakan sarung tangan.
Pengumpulan air mani
Air mani merupakan barang bukti yang mengandung bercak harus
dikeringkan sebelum dikirim untuk diindentifikasi.
Bagian tubuh yang cedera
Korban tersebut jangan diperkenankan untuk membersihkan bagian tubuh atau
yang dicederai karena akan merusak semua barang bukti. Cedera tersebut juga
dapat dijadikan barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan. Selain itu, korban
harus diperiksa sesegera mungkin untuk melihat sperma yang tertinggal pada
vagina.

Rambut kemaluan
Rambut kemaluan korban harus disisir dengan sisir yang bersih untuk
mengumpulkan rambut yang terlepas yang mungkin berasal dari rambut
pelaku yang terlepas. Diambil 24 helai atau lebih rambut harus dicabut baik
dari korban atau dari tersangka.

2. Sampel apa saja yang harus diambil untuk dianalisis lebih lanjut?
Darah, dimana sampel darah yang akan diambil untuk pemeriksaan dibagi
menjadi 2, yang masing masingna diambil minimal 5 ml
Urin
Rambut, dimana rambut mampu mengidentifikasi pemakaian obat selama 3
bulan

3. Metode analisis apa yang akan Anda gunakan untuk menentukan apakah korban di
bawah pengaruh obat tertentu?
Metode analisis yang digunakan yaitu HPLC.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau biasa disebut dengan
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) merupakan teknik pemisahan untuk analisis
obat-obatan, biomolekul, polimer-polimer dan banyak komponen organik maupun
ionik.Prinsip dasar dari HPLC adalah memisahkan setiap komponen dalam sampel
untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari
masing-masing komponen tersebut (kuantitatif). Hanya ada dua hal utama yang
menjadi krusial point dalam metode HPLC. Yang pertama adalah proses pemisahan
dan yang kedua adalah proses identifikasi. Dua hal ini mejadi faktor yang sangat
penting dalam keberhasilan proses analisis.

4. Berdasarkan apa yang telah dipelajari, apa kemungkinan obat/senyawa yang


diberikan pada korban hingga ia tak sadarkan diri dan tak memiliki memori?
Senyawa yang diberikan merupakan Lysergic Acid Diethylamide (LSD). LSD
merupakan salah satu narkoba jenis psikotropika yang bekerja sebagai agonis
serotonin dan dopamin serta menimbulkan efek halusinasi. LSD mudah didapat
karena merupakan bahan baku pembuatan lem kayu, dijual bebas dalam bentuk lem,
dan memiliki harga yang relatif terjangkau. Penggunaan LSD efeknya dapat menjadi
nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Penggunaan
LSD menyebababkan pasien tersebut tidak dapat mengingat kejadian apa yang terjadi
selama kurang lebih 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai