Anda di halaman 1dari 13

Unsur Kimia Golongan VIII A

Golongan VIIIA sering dikenal dengan nama golongan gas mulia, disebut mulia karena unsur-unsur
ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,
yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi
ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif). Para
ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan,
setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa
xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.

      Di abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara. Di tahun 1868, suatu
garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi ditemukan dan disarankan garis
tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium. Berdasarkan fakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay
mengisolasi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dan  dengan mempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan
bahwa gas-gas tersebut adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di udara,
unsur ini belum diisolasi hingga Ramsay mengisolasinya dan gas mulia sama sekali tidak ada dalam
tabel periodiknya Mendeleev. Hadiah Nobel dianugerahkan pada Ramsay tahun 1904 atas
keberhasilannya ini.

      Dari sifat unsure-unsur yang seperiode, kita mengetahui bahwa semakin ke kanan jari-jari atom
semakin kecil. Gas mulia menempati urutan terkecil untuk jari-jari atom. Semakin kecil jari-jari atom,
maka energy ionisasi semakin besar oleh karena itu gas mulia sukar melepaskan electron terluarnya
yang menyebabkan gas mulia sukar bereaksi. Berbeda dengan kebanyakan gas yang dalam keadaan
bebasnya bersifat diatomic, gas mulia berada dalam keadaan monoatomik, hal ini disebabkan karena
kestabilan gas mulia.

      Telah disinggung, di atas, bahwa pandangan VIIIA sebagai gas inert telah berhasil dipatahkan 
setelah senyawa gas mulia berhasil disintesa. Kereaktifan gas mulia dari atas ke bawah semakin
besar. Diketahui bahwa unsur yang dapat bereaksi dalam gas mulia adalah krypton, xenon dan
radon. Walaupun sebenarnya argon dapat bereaksi dengan HF pada suhu yang sangat rendah.

      Titik didih dan leleh dari atas ke bawah semakin besar, disebabkan gaya ikatan antar molekul gas
mulia semakin besar seiring bertambahnya Ar (gaya London semakin besar). Pada atom, factor yang
memengaruhi kekuatan gaya London adalah ukuran atom. Oleh karena jumlah electron bertambah
dari He ke Rn, maka gaya London yang terjadi antara atom-atom unsur dari He ke Rn juga semakin
kuat. Gaya London yang terjadi antara atom-atom unsur gas mulia akan berpengaruh terhadap sifat-
sifat fisis unsur-unsur yang bersangkutan.

     
1.      Sifat-sifat gas mulia

Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Gas
mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-partikelnya berwujud atom tunggal
(monoatomik).

 Argon, kripton dan xenon sedikit larut dalam air, sebab atom-atom gas mulia ini dapat terperangkap
dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur semacam ini disebut klatrat

Beberapa data tentang gas mulia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Sifat-sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
1 Massa atom 4 20 40 84 131 222
2 Jari-jari atom (pikometer) 93 113 154 169 190 225
3 Energi ionisasi (Kj/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040
4 Kerapatan (Kg/m3) 0,18 0,90 1,80 3,75 3,80 10,00
5 Titik didih (0C) -269 -246 -186 -153 -108 -62
6 Titik leleh/beku (0C) -272 -249 -189 -157 -112 -71

Dari tabel di atas dapat disimpulkan

1.      Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar dalam masing-masing
deret seperiode. Hal ini sesuai dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang sangat sukar
membentuk senyawa

2.      Dari atas ke bawah energi ionisasi mengalami penurunan, hal ini dapat menerangkan mengapa
gas-gas mulia yang letaknya lebih bawah mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk
membentuk senyawa.

3.      Makin ke bawah letaknya, gas mulia memiliki harga kerapatan, titik didih dan titik leleh yang
makin besar. Hal ini sesuai dengan konsep ikatan, bahwa gaya tarik Van Der Walls antar partikel akan
bertambah besar apabila jumlah elektron peratom bertambah.

2.      Gas mulia di alam

Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit. Sebagaimana kita ketahui,
atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen (N 2) dan oksigen (O2) yang masing-masing meliputi
78% dan 21% volume udara.

Kandungan Gas-Gas Mulia dalam Udara

No Gas mulia Persentase volume udara


1 Helium 5,24 x 10‾4
2 Neon 1,82 x 10‾3
3 Argon 0,934
4 Kripton 1,14 x 10‾4
5 Xenon 8,70 x 10‾6
6 Radon 6 x 10‾14
Dari tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling banyak dijumpai di atmosfer adalah
argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan oksigen. Akan tetapi, gas mulia yang paling
banyak terdapat di alam semesta adalah helium. Unsur helium bersama-sama dengan unsur
hidrogen merupakan komponen utama dari matahari dan bintang-bintang.

Semua gas mulia kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara, kemudian
komponen-komponen udara cair ini dipisahkan dengan destilasi bertingkat. Hal ini dimungkinkan
sebab gas mulia memiliki titik didih yang berbeda-beda.

Argon dapat diperoleh dengan memanaskan udara dan kalsium karbida (CaC 2). Nitrogen dan oksigen
di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara kita memperoleh argon.

CaC2  +  N2       →     CaCN2 + C

2CaC2 + O2       →    CaO + 4C

Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam, sebagai hasil
peluruhan bahan-bahan radioaktif. Adapun radon hanya diperoleh dari peluruhan radioaktif unsur
radium berdasarkan reaksi inti berikut :

226                222                      4

  88 Ra      →      86 Rn + 2He
1.Helium  Helios – matahari

      Janssen menemukan bukti keberadaan helium pada saat gerhana matahari total tahun 1868
ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Lockyer dan Frankland
menyarankan pemberian nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada tahun 1895, Ramsay
menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve
dan Langlet menemukan helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan
bahwa partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus helium.

      Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas alam,
karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Helium merupakan salah satu unsur yang
diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang. Dalam Jagad Raya modern hampir seluruh helium baru
diciptakan dalam proses fusi nuklir hidrogen di dalam bintang. Di Bumi, unsur ini diciptakan oleh
peluruhan radioaktif dari unsur yang lebih berat (partikel alfa adalah nukleus helium). Setelah
penciptaannya, sebagian darinya terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7%
volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi
fraksional.

      Pada 1868, astronom Prancis Pierre Jules César Janssen mendeteksi pertama kali helium sebagai
signatur garis spektral kuning yang tak diketahui dari cahaya dari gerhana matahari. Sejak itu
kandungan helium besar banyak ditemukan di ladang gas alam di Amerika Serikat, yang merupakan
penyedia gas terbesar. Helium digunakan dalam kriogenik, sistem pernafasan laut dalam, untuk
mendinginkan magnet superkonduktor, dalam "penanggalan helium", untuk pengembangan balon,
untuk mengangkat kapal udara dan sebagai gas pelindung untuk penggunaan industri (seperti
"pengelasan busar") dan penumbuhan wafer silikon). Menghirup sejumlah kecil gas ini akan
menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.

      Gas helium tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun dan tidak berwarna. Helium sangat susah
bereaksi atau bisa dikatakan juga tidak dapat bereaksi. Helium tidak dapat dipadatkan dalam
keadaan 1atm tetapi harus 25atm. Daya hantar listrik dan panas helium sangat tinggi.
      Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam
riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini
sangat vital untuk penelitian superkonduktor.

      Titik didih dan titik lebur helium merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada
dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk
menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar.
Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas
helium-4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum
(khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol
absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).

      Dengan menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil mencapai suhu
beberapa mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization nukleus tembaga.

      Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair yang tidak bisa
diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam
bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk
padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena
keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.

      Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat
tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan.
Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-akan
berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke
suhu ruangan.

      Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk menggabungkan
diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe
dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti.

      Secara spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama di


bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi proton-proton dan
siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya.

      Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses
yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara sekitar 1
dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk
radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak
Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di Polandia, Rusia
dan di India (data tahun 1984). Pembentukan helium dalam matahari terjadi dalam reaksi fusi antara
ditrium dan tritium menghasilkan helium dan melepaskan netron.

      Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan
He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah
suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium mengembang ketika
didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak
menuruti peraturan-peraturan biasanya.
     

Helium dapat digunakan sebagai

* Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas


* Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium dan dalam
memproduksi titanium dan zirkonium
* Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)

      Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para
pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan O 2 yang
berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.

      Helium sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen yang lebih berbahaya.
Salah satu kegunaan helium yang lain adalah untuk menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn,
seperti yang digunakan pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.

      Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya,
sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.

      Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-
perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah
untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga
menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk
menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
2.Neon

      Ditemukan oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898. Neon adalah unsur gas mulia yang
terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan
pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.

      Sama halnya dengan helium, neon tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.Gas neon jika
dimasukkan ke dalam tabung bertekanan rendah yang diberi tegangan listrik akan memancarkan
cahaya merah Tabung ini banyak digunakan sebagai lampu reklame. Neon memiliki kemampuan
mendinginkan refrigerator 40 kali lipat dari helium cair dan 3 kali lipat lebih dari hidrogen cair. Neon
tamak adat, inert dan lebih murah daripada helium bila diperlukan sebagai bahan pendingin
(refrigerant). Dibandingkan semua gas mulia, pelepasan muatan Neon memiliki intensitas lebih tinggi
jika ada tegangan dan arus yang luar biasa. Neon alami terdiri dari campuran tiga isotop, enam
isotop lainnya tidak stabil

      Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert). Dilaporkan bahwa Ne dapat bersenyawa
dengan fluor. Namun, masih menjadi pertanyaan aakah senyawa Neon tersebut ada meski bukti
keberadaan senyawa tersebut ada.

      Ion Ne+, (NeAr)+, (NeH)+, dan (HeNe+) diketahui dari analisis spektrofotometri optik dan
spektrofotometrik massa. Neon juga membentuk hidrat yang tidak stabil.

      Meski neon membutuhkan ruang yang luas pada penggunaannya, Neon berfungsi sebagai
indikator tegangan tinggi, penangkap kilat, tabung wave meter dan tabung televisi. Neon dan helium
digunakan dalam pembuatan laser gas. Neon cair sekarang tersedia secara komersial dan sangat
penting diterapkan sebagai pembeku embrio (bakal makhluk hidup) yang ekonomis. Neon cair
digunakan sebagai cairan pendingin pada reactor-reaktor nuklir, meskipn suhu yang dihasilkan tidak
serendah helium cair.
3.Argon  Argos – malas; nomos – bereaksi

      Keberadaan argon di udara sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh
Lord Raleigh dan Sir William Ramsay pada tahun 1894.

      Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan  yang sama dengan
oksigen. Argon tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. Argon dikenal
sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon
dan radon. Di antara gas mulia lainnya, argon memiliki kelimpahan terbanyak di atmosfer bumi.

      Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94%
Argon. Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop  Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon
36.

      Secara alami, Argon merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat
radioaktif.

      Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa,
tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. Argon juga digunakan sebagai gas inert yang
melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif
lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

      Gas argon digunakan sebagai pengisi boal lampu listrik (booglamp), sebab argon juga tidak
bereaksi dengan wolfram yang pijar. Gas argon juga dimanfaatkan untuk menciptaka lingkungan /
atmosfer inert terutama pada pembuatan Kristal silicon dan germanium ultra murni dalam peralatan
semikonduktor.
4.Kripton

      Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah udara
cair hampir menguap semua. Pada tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan dasar
panjang, meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye dari 86Kr. Hal ini untuk
menggantikan standar meter di Paris, yang semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-
iridium. Pada bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai  satu per sepuluh
juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi ulang oleh lembaga International bureau of
Weights and Measures, sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama interval
waktu 1/299,792,458 detik. Kripton memiliki garis spektrum berwarna hijau terang dan oranye.

      Kripton terdapat di udara dengan kadar  1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3 ppm
kripton. Kripton padat adalah zat kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat muka yang
merupakan sifat umum pada semua gas mulia.

      Di alam, kripton memiliki enam isotop stabil. Dikenali juga 1 isotop lainnya yang tidak stabil. Garis
spektrum kripton dapat dihasilkan dengan mudah dan beberapa di antaranya sangat tajam untuk
bisa dibedakan. Awalnya kripton diduga tidak tidak bersenyawa dengan unsur lainnya, tapi sekarang
sudah ditemukan beberapa senyawa kripton. Kripton difluorida sudah pernah dibuat dalam ukuran
gram dan sekarang sudah dapat dibuat dengan beberapa metode. Senyawa fluorida lainnya dan
garam dari asam oksi kripton pun telah dilaporkan. Ion molekul dari ArK + dan KrH+ telah diidentifikasi
dan diinvestigasi, demikian juga KrXe dan KrXe + pun telah memiliki beberapa bukti.

      Kripton dapat disintesis dengan flour menghasilkan senyawa KrF 2 , KrF4. Reaksi dapat berlangsung
dengan syarat jiak diberi muatan listrik atau sinar X pada suhu yang sangat rendah (-196C).

      Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol.  85Kr dapat digunakan untuk
analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini,
terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan.
Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan sebagai lampu kilat
fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi.

      Kripton menghasilkan cahaya dengan intensitas yang sangat tingi, oleh karena itu digunakan
dalam laser untuk merawat retina mata. Dalam system pengukuran, spectrum atom krypton
digunakan untuk menetapkan panjang ukuran satu meter yang didefinisikan sebagai 1.650.763,73
kali panjang gelombang garis ungu-merah pada spectrum atom krypton.
5.Xenon

      Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah
menguapkan udara cair. Xenon adalah anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita
dengan kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam atmosfer
Mars dengan kandungan 0.08 ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari
mineral mata air tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.

      Xenon tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa dan juga tidak dapat terbakar. Pada
dasarnya, xenon tidak beracun, namun bila membentuk senyawa sifatnya menjadi sangat beracun.
Cukup banyak senyawa  Xenon yang telah berhasil disintesis. Xenon dapat bereaksi dengan flour dan
oksigen jika diberi pemanasan atau penyinaran (sinar matahari atau sinar UV) yang kuat.

      Xenon di alam terdiri dari sembilan isotop stabil. Ada pula 20 isotop tidak stabil yang telah
dikenali. Sebelum tahun 1962, diasumsikan bahwa xenon dan gas mulia lainnya tidak dapat
membentuk senyawa. Beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa xenon, seperti halnya unsur
gas mulia lainnya, memang membentuk senyawa. Di antara senyawa xenon tersebut adalah natriun
perxenat, xenon deuterat, xenon hidrat, difluorida, tetrafluorida dan heka fluorida. Xenon trioksida,
yang sangat eksplosif, sudah dapat dibuat. Lebih dari 80 senyawa xenon telah dibuat dengan xenon
yang terikat secara kimiawi dengan fluor dan oksigen. Beberapa senyawa xenon memiliki warna.
Senyawa Xenon dengan logam  telah dihasilkan dengan menggunakan tekanan ratusan kilobar. 
Xenon dalam tabung vakum menghasilkan kilau biru yang indah ketika dieksitasi dalam pelepasan
muatan listrik.

      Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik (lampu neon yang
berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang digunakan untuk
mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan dalam medan
energi nuklir dalam bejana gelembung udara, probe, dan penerapan lainnya di mana dibutuhkan
bobot atom tinggi. Senyawa perxenate digunakan kimia analisis sebagai zat oksidator. 133Xe dan 135Xe
dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe memiliki banyak kegunaan sebaai
isotop. Unsur ini tersedia dalam kontainer gas dalam kaca bersegel dengan tekanan standar. Xenon
tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.
      Xenon digunakan nutuk mengahsilkan cahaya terang pada lampu blitz (flash gun). Karena
mempunyai sifat anestesi (pemati rasa), gas xenon juga digunakan untuk membius pasien pada
proses pembedahan.

6.Radon

      Nama radon berasal dari radium. Unsur ini ditemukan pada tahun 1900 oleh Friedrich Ernst Dorn,
yang menyebutnya sebagai emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908, Ramsay dan Gray, yang
menamakannya niton (dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasi
unsur tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa unsur ini adalah gas
terberat dari semua unsur yang telah ditemukan saat itu. Radon bersifat inert dan menempati posisi
terakhir pada grup gas mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun 1923, unsur ini baru dinamakan
radon. Radon merupakan gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai
waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru
paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya

      Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 10 21 bagian udara. Pada suhu biasa, radon tidak
berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan fosforesens
yang terang, yang kemudian menjadi kuning seiring menurunnya suhu. Radon berwarna merah
sindur pada suhu udara cair. Telah dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan radon, membentuk
senyawa fluorida. Radon klathrat juga telah ditemukan.

      Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami
(senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dan tekanan ruang, radon
tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang
kan radon cair berwarna merah jingga. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi
terjadi amat perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di bandingkan air
permukaan.

      Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 10 21 molekul udara. Radon dapat di temukan di
beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa, Jepang, terkenal karena mata airnya yang kaya
dengan radium yang menghasilkan radon.
      Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit. Radon juga
mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal (Namun ini juga bergantung
bagaimana rumah itu di rawat dan ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman
kandungan radon adalah 400 Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru.
‘’Environmental Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi
semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu
rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon General)
dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah
telah diuji kandungan radonnya.

      Ada 20 isotop radon yang telah diketahui. Radon-222, berasal dari radium, memilliki paruh waktu
3.823 hari dan merupakan pemancar partikel alfa; Radon-220 berasal dari thorum dan disebut
thoron, memiliki masa paruh 55.6 detik dan juga merupakan pemancar partikel alfa. Radon-219
berasal dari actinium dan karenanya disebut actinon, memiliki masa paruh 3.96 detik dan termasuk
pemancar alfa. Diperkirakan bahwa setiap satu mil persegi tanah dengan kedalaman 6 inch
mengandung 1 gram radium, yang melepaskan radon dalam jumlah yang sedikit ke udara. Radon
terdapat di beberapa air panas alam, seperti yang berada di Hot Springs, Arkansas.

      Radon masih diproduksi untuk kegunaan terapi di beberapa rumahsakit dengan memompanya
dari sumber radium dan memberinya segel pada” tabung menit”, yang disebut “bibit” atau “jarum”,
untuk diberikan kepada pasien. Radon dapat digunakan sebagai terapi penyakit kanker. Hal ini telah
banyak dihentikan oleh kebanyakan rumah sakit yang biasa mendapatkan bibitnya langsung dari
suplier, sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang diinginkan.

      Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus ditangai secara hati-
hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini karena Radon menghasilkan partikel alpha.

      Radon harus ditangani dengan hati-hati seperti bahan material radioaktif lainnya. Bahaya
langsung radon berasal dari masuknya radon lewat jalan pernafasan dalam bentuk gas ataupun debu
radon di udara. Ventilasi yang baik harus dipersiapkan di mana radium, torium atau actinium
disimpan untuk mencegah bertambahnya radon. Bertambahnya radon (radon build-up) merupakan
salah satu pertimbangan dalam pertambangan uranium. Baru -baru ini, radon build-up telah
dikhawatirkan terdapat di rumah-rumah. Terpapar dengan radon dapat menyebabkan kanker paru-
paru. Di Amerika Serikat, sangat direkomendasikan tindakan perbaikan bila udara di rumah
mngandung Radon sebesar 4 pCi/l.

http://bloggregantonny.blogspot.com/2013/02/unsur-kimia-golongan-viii-a.html

Anda mungkin juga menyukai