Anda di halaman 1dari 72

PANDUAN

PENDIRIAN
USAHA
FOTOGRAFI
PANDUAN PENDIRIAN USAHA FOTOGRAFI

Penyusun

Kristiandi
Joko Sutrisno

Narasumber

Ari Juliano Gema – Badan Ekonomi Kreatif


Sabartua Tampubolon – Badan Ekonomi Kreatif
Budi Triwinanta – Badan Ekonomi Kreatif
Eddy Triharyanto – Universitas Sebelas Maret
Susantiningrum – Universitas Sebelas Maret
Panji Vasco Da Gama – Himpunan Senifoto Bengawan
Darwis Triadi – Darwis Triadi Photography
Tjandra Hutama Kurniawan – Perhimpunan Fotografer Bali
Rasyid Ridha – South Borneo Photography Club
Doni Fitri – Himpunan Seni Foto Amatir

Diterbitkan Oleh:
Badan Ekonomi Kreatif
bekerja sama dengan
Universitas Sebelas Maret
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Pendahuluan 1
Manajemen Keuangan dan Permodalan 15
Manajemen Sumber Daya Manusia 23
Manajemen Produksi 25
Manajemen Pemasaran 37
Pengendalian Mutu dan Pengembangan Usaha 43
Hak Kekayaan Intelektual 49
Penutup 57
Daftar Pustaka 59
Glosarium 63
KATA PENGANTAR

P
uji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusunan Buku Panduan Pendirian Usaha Bidang
Ekonomi Kreatif ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku Panduan
Pendirian Bidang Usaha Ekonomi Kreatif ini disusun atas kerjasama
antara Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Universitas Sebelas Maret (UNS)
dan merupakan lanjutan dari 18 buku Panduan Pendirian Bidang Usaha
Ekonomi Kreatif yang telah terbit pada tahun 2016 dan 2017.
Buku Panduan bidang usaha ekonomi kreatif yang disusun pada tahun
2018 terdiri dari: 1) Panduan Pendirian Usaha Studio Desain Interior; 2)
Panduan Pendirian Usaha Foodtruck; 3) Panduan Pendirian Usaha Fotografi;
dan 4) Panduan Pendirian Usaha Kerajinan Tas Kulit. Buku Panduan ini
diterbitkan dalam 2 (dua) versi yaitu versi cetak dan elektronik (e-book).
Penerbitan buku versi elektronik dimaksudkan untuk memudahkan pembaca
mengakses buku panduan ini. Pada prinsipnya sasaran buku panduan ini
adalah para calon atau pelaku usaha pemula yang tertarik untuk mendirikan
dan mengembangkan usaha ekonomi kreatif. Oleh karena itu, penulisan buku
dibuat sesederhana mungkin dengan harapan mudah dipahami dan
diterapkan oleh para pembaca. Buku panduan ini belum bisa dikatakan
sempurna apalagi apabila digunakan sebagai referensi untuk pelaku usaha
ekonomi kreatif yang sudah berkecimpung lama di bidangnya. Untuk
itu,masyarakat sangat diharapkan memberikan saran dan masukan guna
penyempurnaan buku panduan ini di masa mendatang.
Akhir kata, atas nama Badan Ekonomi Kreatif saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku panduan ini. Semoga upaya dan kerja keras yang dilakukan
ini dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia

Jakarta, Desember 2018


Kepala Badan Ekonomi Kreatif

Triawan Munaf

i
PENDAHULUAN

F otografi saat ini merupakan evolusi dari fotografi era


sebelumnya yang berbasis film. Perkembangan teknologi
yang sangat pesat telah membawa dampak yang
signifikan terhadap seni dan teknik fotografi saat ini. Teknologi
prosesor mikro dan komputer yang canggih telah menghasilkan
evolusi seni dan teknik fotografi modern. Era fotografi manual
telah digantikan oleh era fotografi digital yang memungkinkan
kita untuk melakukan berbagai manipulasi fotografi. Program -
program editor foto telah memungkinkan kita untuk melakukan
proses pasca pemotretan dalam kegiatan fotografi, sehingga
hal-hal yang dulu sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan
dengan kamera manual kini dapat kita lakukan dengan mudah.
Kemajuan teknologi di bidang fotografi ini telah membawa
angin segar bagi dunia usaha fotografi. Manipulasi-manipulasi
gambar baik dengan menggunakan kamera digital maupun
dengan menggunakan program komputer telah memungkinkan
kita untuk membuat kreasi-kreasi seni fotografi yang kompleks.
Usaha studio foto, misalnya, telah berubah dari sekadar layanan
jasa pemotretan dua dimensi menjadi jasa pemotretan tiga
dimensi tematik. Dengan dukungan program photo editor,
usaha studio foto tidak hanya terbatas pada properti fisik yang
ada di studio. Berbagai fitur properti yang diciptakan dengan
bantuan progran komputer telah menghilangkan batasan
properti studio foto, sehingga tercipta kreativitas yang sulit
dicari batasnya.
Namun kemajuan teknologi fotografi tersebut juga telah
membawa efek negatif terhadap usaha fotografi. Berbagai
manipulasi fotografi yang dapat dengan mudah dilakukan
dengan menggunakan komputer telah berdampak pada usaha
pembajakan karya orang lain. Kemampuan teknologi

1
menghilangkan batasan-batasan kreativitas dalam usaha
fotografi juga telah memberi kesempatan yang sama untuk
melakukan pembajakan atas hasil karya fotografi.
Buku ini dimaksudkan untuk memberi panduan dasar
mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
mendirikan usaha fotografi. Aspek-aspek tersebut meliputi
aspek normatif dan teknis yang relevan dengan usaha fotografi.
Salah satu informasi yang penting yang disajikan dalam buku ini
adalah informasi mengenai hak kekayaan intelektual (HKI)
usaha fotografi, yang berisi informasi mengenai langkah -
langkah untuk melindungi karya fotografi dari usaha
pembajakan. Infomasi yang disajikan dalam buku ini bersifat
umum dan praktis yang diharapkan dapat memberi gambaran
umum mengenai pendirian dan pengelolaan usaha fotografi.

Ruang Lingkup
Hal yang penting dalam fotografi adalah mengabadikan dan
mereproduksi citra visual suatu benda atau sebuah peristiwa
dalam bentuk gambar cetak maupun gambar digital. Untuk
mengabadikan suatu peristiwa diperlukan teknik dan seni
fotografi yang baik. Teknik dan seni fotografi yang tinggi
menghasilkan gambar yang memiliki kualitas visual dan
estetika yang tinggi.
Secara umum usaha fotografi mencakupi proses
pengambilan gambar, proses editing, publikasi digital dan/atau
cetak. Proses pengambilan gambar yang disajikan dalam buku
panduan ini adalah proses pengambilan gambar dengan
menggunakan kamera digital dan proses editing yang dimaksud
adalah proses pengolahan file digital baik dalam bentuk RAW
maupun JPEG pasca pengambilan gambar.

2
Usaha fotografi dapat berupa usaha organik yang
mempunyai bentuk badan usaha seperti CV atau PT dan dapat
pula berupa perusahaan perseorangan yang menyediakan jasa
pemotretan ataupun kegiatan fotografi. Contoh bentuk usaha
fotografi yang memiliki badan usaha adalah studio foto. Dalam
usaha studio foto, seorang fotografer dapat merupakan pemilik
usaha atau karyawan.

Usaha fotografi meliputi kegiatan


pengambilan gambar, proses editing,
publikasi digital dan/atau cetak. Usaha
fotografi menuntut kemampuan teknik
fotografi, seni pengambilan gambar dan
kemampuan pengolahan gambar.

Gagasan dan Peluang Usaha


Usaha fotografi merupakan usaha yang membutuhkan
kreativitas, seni, teknik dan keterampilan fotografi yang tinggi.
Produk kreatif dan seni merupakan produk yang bernilai
ekonomi tinggi. Usaha yang menghasilkan produk dengan nilai
ekonomi yang tinggi akan membawa dampak kesejahteraan
bagi pengusaha dan karyawan. Sebuah foto yang bernilai seni
tinggi yang dibuat dengan tema khusus dan teknik fotografi
yang tinggi akan bernilai jual tinggi mencapai puluhan juta
rupiah.
Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, produk usaha
fotografi dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat untuk
berbagai kebutuhan. Berbagai sendi kehidupan, mulai dari
lingkup individu sampai lingkup sosial yang sangat kompleks,
membutuhkan hasil karya fotografi. Produk fotografi
dibutuhkan sebagai produk fungsional dan produk seni. Berikut

3
adalah contoh contoh bidang kehidupan yang membutuhkan
usaha fotografi.

Majalah dan Media Massa

Sumber: https://maribelajarfoto.wordpress.com

Artikel, berita dan iklan yang diterbitkan pada majalah dan


media massa cetak lain membutuhkan produk fotografi.
Kebutuhan foto-foto tematik untuk mendukung suatu artikel,
berita atau iklan membuka peluang yang menjanjikan bagi
bertumbuhnya usaha stok foto dan jasa pemotretan.

4
Acara Penting: pernikahan, perayaan, upacara, wisuda

Sumber: Instagram @dimarhantari

Acara-acara penting seperti pesta pernikahan, wisuda,


perayaan adat, upacara memerlukan dokumentasi foto. Acara -
acara tersebut memberi peluang yang sangat luas bagi
bertumbuhnya usaha fotografi studio foto yang menyediakan
jasa pemotretan dalam ruang maupun luar ruang.

Acara Khusus: olah raga, pameran seni, pameran busana

Sumber: http://sportinfonesia.blogspot.com/

5
Perhelatan olah raga, pameran seni dan pameran busana
merupakan lahan bisnis fotografi yang memberikan banyak
peluang usaha fotografi. Seorang fotografer olah raga dapat
mendirikan usaha fotografi komersial yang bermitra dengan
penerbit seperti koran, majalah dan laman olah raga. Fotografer
yang menekuni genre seni dapat mendirikan usaha dalam
bentuk stok foto seni dan mode busana.

Periklanan

Sumber: https://www.marketingdonut.co.uk

Banyak peluang pekerjaan di agen-agen periklanan dan


perusahaan pemasaran bagi fotografer periklanan. Fotografer
periklanan dapat mendirikan usaha fotografi komersial di
bidang periklanan. Mereka dapat bermitra dengan desainer
grafis untuk membuat iklan, brosur atau katalog.

6
Ilmu Pengetahuan

Sumber: Doni Fitria (Materi DKT Yogyakarta)

Seorang fotografer juga dapat menekuni bidang fotografi


sain sebagai peluang usaha. Fotografer sain dapat menekuni
usaha komersial di bidang fotografi ilmu pengetahuan atau
mendirikan usaha stok foto ilmu pengetahuan. Mereka dapat
bermitra dengan universitas, rumah sakit, lembaga riset, atau
penerbit ensiklopedia sain.

Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, produk usaha


fotografi dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat
untuk berbagai kebutuhan. Banyak jenis sendi kehidupan
yang merupakan peluang usaha di bidang fotografi,
diantaranya adalah: media massa, acara
perayaan/upacara, pameran seni, pameran busana,
periklanan, dan ilmu pengetahuan.

Izin Usaha
Izin usaha adalah persetujuan dari pemerintah yang
diberikan kepada pelaku usaha untuk menjalankan usaha.
Manfaat memiliki izin usaha yang lengkap antara lain

7
mendapat jaminan keamanan, meningkatkan kredibilitas,
kemudahan memperoleh fasilitas dari pemerintah, kemudahan
dalam mendapatkan pinjaman modal dari bank atau investor,
dan dapat mengikuti tender atau lelang.
Dalam upaya mempercepat pelayanan perizinan usaha,
pemerintah melalui PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik mengeluarkan
kebijakan dengan membuat sistem Online Single Submission
(OSS). Dengan demikian, pengurusan izin usaha dapat
dilakukan dengan mudah dan gratis secara daring.
Secara garis besar berikut ini prosedur mengajukan
permohonan ijin usaha melalui sistem OSS:
1. Pemohon mendaftar secara daring di https://oss.go.id
untuk mendapatkan akun.
2. Para pelaku usaha yang berbadan hukum cukup
menyiapkan NPWP dan akta pendirian perusahaan dari
notaris yang sudah disahkan melalui Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) ataupun kementerian/lembaga terkait yang
sudah memiliki PTSP. Untuk usaha perseorangan, pemohon
cukup menyiapkan KTP dan NPWP. Setelah data
dimasukkan, sistem akan terintegrasi dengan NIK dan
mengonfirmasi identitas pemohon dan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP). Setelah semua data selesai dimasukkan,
sistem akan secara otomatis mengkonfirmasi data tersebut.
3. Pemohon mendapat Nomor Induk Berusaha (NIB), BPJS
ketenagakerjaan dan kesehatan, izin lokasi, fasilitas fiskal,
dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang
sudah tersedia dalam cloud data sehingga tidak perlu di-
input lagi.

8
4. Setelah tahapan pendaftaran selesai, sistem akan meminta
pemohon untuk melengkapi komitmen yang terdiri atas
Upaya Kelayakan Lingkungan-Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL-UPL), Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
5. Setelah semua komitmen terpenuhi, sistem (OSS) akan
menerbitkan Izin Usaha Sektoral dan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP). Jika usaha yang dijalankan mencakupi
penjualan komersial dan/atau ekspor, pelaku usaha perlu
mendapatkan izin komersial atau operasional yang berupa
izin dan dan sertifikasi, dengan melengkapi komitmen yang
terdiri atas Standar Nasional Indonesia (SNI).

9
Berikut digambarkan alur pengurusan perijinan usaha menggunakan OSS.

10
Legalitas usaha berkaitan erat dengan bentuk badan
usaha yang dijalankan. Badan usaha yang paling banyak
digunakan untuk menjalankan usaha fotografi adalah
Perusahaan Perorangan, Perseroan Terbatas (PT) dan
Commanditaire Vennontschap (CV).

Bentuk Usaha
Pada awal pendirian usaha, bentuk usaha yang banyak
dipilih adalah perusahaan perorangan. Namun demikian,
perusahaan perorangan sering kali sulit berkembang dengan
baik. Untuk itu, seiring dengan perkembangan usaha yang
dijalankan, pelaku usaha diharapkan untuk meningkatkan
bentuk usahanya. Berikut ini adalah jenis-jenis bentuk usaha
mulai dari yang paling sederhana (perusahaan perseorangan)
sampai yang kompleks dan memiliki badan hukum (PT).

Tabel Jenis Bentuk Usaha


Para Pihak,
Bentuk Pertanggungjawab
Pendirian Kewajiban dan
Badan Usaha an
Kewenangan
Perusahaan Tidak ada Pemilik Pemilik memikul
Perorangan formalitas mempunyai sendiri segala
pendirian. kewenangan tanggung jawab.
penuh untuk Utang usaha = utang
menjalankan pribadi.
perusahaan.
Persekutuan Tidak ada Masing-masing Tanggung jawab
Perdata formalitas pemilik dapat atas perikatan
pendirian. melakukan dengan pihak ketiga
perikatan dengan ditanggung oleh
pihak ketiga. pemilik yang
melakukan
perikatan tersebut.

11
Para Pihak,
Bentuk Pertanggungjawab
Pendirian Kewajiban dan
Badan Usaha an
Kewenangan
Firma Terdapat 1. Setiap anggota Seluruh tanggung
formalitas memberikan jawab ditanggung
atau modal dalam bersama secara
prosedur bentuk uang, tanggung renteng,
khusus barang, kecuali tanggung
untuk dan/atau jawab timbul
mendirikan bukan uang sebagai akibat
Firma, dan bukan adanya anggota
memerlukan barang. yang melakukan hal
akta otentik. yang bukan
2. Setiap anggota
merupakan
dapat
kewenangannya.
melakukan
perikatan
dengan pihak
ketiga (kecuali
Anggaran
Dasar
mengatur
adanya hal
tertentu yang
hanya dapat
dilakukan
anggota
tertentu).
Commanditaire Terdapat 1. Sekutu Pasif: Tanggung jawab
Vennontschap formalitas  memberi hanya ditanggung
(CV) atau modal; Sekutu Aktif, kecuali
prosedur  tidak tanggung jawab
khusus berhak timbul akibat
untuk bertindak Sekutu Pasif
mendirikan atas nama melakukan hal di
CV, CV. luar
memerlukan 2. Sekutu Aktif: kewenangannya.
akta otentik. menjadi
pengurus CV

12
Para Pihak,
Bentuk Pertanggungjawab
Pendirian Kewajiban dan
Badan Usaha an
Kewenangan
dan dengan
demikian
berhak
bertindak atas
nama CV.
Peseroan Terdapat 1. Direksi 1. Hak dan
Terbatas (PT) formalitas 2. Dewan kewajiban PT
atau Komisaris terpisah dengan
prosedur 3. Rapat Umum hak dan
khusus Pemegang kewajiban pribadi
untuk Saham pendiri, direksi,
mendirikan (RUPS) dewan komisaris,
PT, Masing-masing maupun
memerlukan pihak atau organ pemegang saham.
akta otentik. memiliki hak dan 2. Suatu organ,
tanggung misalnya seorang
jawabannya direktur, baru
masing-masing bertanggung
sebagaimana jawab secara
diatur dalam penuh sampai
Undang-Undang dengan harta
No. 40 Tahun 2007 pribadinya
tentang Perseroan apabila tanggung
Terbatas dan jawab timbul
pengaturan lebih karena ia
lanjut dalam bertindak di luar
Anggaran Dasar kewenangannya.
PT.
Sumber: KUHP Perdata, KUHP, UU No. 40 Tahun 2007

13
14
MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERMODALAN

Manajemen Keuangan

M anajemen keuangan adalah pengelolaan dan pengawasan


terhadap fungsi-fungsi keuangan. Tujuan manajemen
keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan
menganut prinsip ekonomis, efisien, dan efektif. Manajemen keuangan
terdiri atas perencanaan, penggunaan, dan pengawasan/ pengendalian.

Perencanaan

Penggunaan

Pengawasan

15
Perencanaan
Sebagai dasar efisiensi dan efektivitas penggunaan uang,
perencanaan yang merupakan kunci keberhasilan
manajemen keuangan harus didasarkan pada pokok
kebijakan usaha. Perencanaan ini harus dituangkan dalam
dokumen perencanaan yang baik. Dokumen ini akan
menjadi dasar untuk pelaksanaan belanja usaha.

Penggunaan
Penggunaan uang harus sesuai rencana dan harus
menghasilkan target usaha. Setiap pembelanjaan uang
harus berorientasi pada pengembangan usaha
sebagaimana yang telah direncanakan. Pengeluaran
dalam usaha fotografi wajib dicatat agar dapat
memberikan informasi tentang penjualan hingga
laporan penjualan harian maupun bulanan. Pencatatan
keuangan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan komputer dengan perangkat lunak excel.
Bagi usaha fotografi yang belum terlalu besar, paling
tidak pengusaha dapat menyiapkan BUKU KAS sehingga
dapat mengetahui aliran kas usaha setiap hari agar
dapat memilah antara keuangan pribadi dan keuangan
usaha. Selain itu, melalui buku kas dapat diketahui
berapa omset penjualan setiap bulan. Dengan
mengetahui omset penjualan, pengusaha akan dapat
melaporkan usahanya ke kantor pajak atau pihak lain
berdasar data keuangan dari buku kas tersebut.

16
Pengawasan/Pengendalian
Setiap penggunaan uang untuk
pengembangan usaha harus dicatat dalam
buku pengeluaran tersendiri agar dapat
dipantau dan dievaluasi. Setiap
pengeluaran dan pemasukan uang yang
dicatat dalam buku kas perlu dievaluasi
secara periodik. Hasil evaluasi akan
menjadi masukan untuk menilai efisiensi
dan efektifitas penggunaan dana dan
ketercapaian target pengembangan usaha.
Tabel berikut adalah contoh buku kas
sederhana untuk mencatat pemasukan dan
pengeluaran.

Contoh buku kas sederhana


Buku Kas Pixel Photography
Jenis
No Tanggal Kredit (Rp) Debit (Rp) Saldo (Rp)
Belanja/Transaksi
Saldo Desember 120.000.000 120.000.000
1 01-Jan-18
2017
Gaji karyawan 12.000.000 108.000.000
2 01-Jan-18
bulan Januari
Liputan 5.000.000 113.000.000
3 5-Jan-18
pernikahan 1
Liputan 5.000.000 118.000.000
4 5-Jan-18
pernikahan 2
Liputan 5.000.000 123.000.000
5 12-Jan-18
pernikahan 3
Liputan 5.000.000 128.000.000
6 12-Jan-18
pernikahan 4
Dst. Dst. Dst. Dst.

17
Sumber Modal
Modal sendiri
Untuk memulai usaha, pelaku usaha pemula
dapat menggunakan modal sendiri atau iuran
beberapa orang yang ikut mendirikan usaha.
Modal ini dapat berupa dana, alat, keterampilan,
dan pengetahuan. Dengan memaksimalkan
modal sendiri, pelaku usaha pemula dapat
mencapai target usaha sesuai dengan kapasitas
usaha dan modal yang dimiliki.

Kemitraan
Beberapa instansi BUMN dan perusahaan swasta
menawarkan bantuan modal/dana melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL
(BUMN, infopkbl.bumn.go.id) dan Corporate
Social Responsibility/CSR (swasta). Untuk
mendapatkan modal melalui program kemitraan,
pendiri usaha harus mengajukan proposal
tertulis disertai bukti legalitas usaha.

Inkubator usaha
Beberapa lembaga seperti perguruan
tinggi, Bekraf, LIPI, PT Telkom, dan
beberapa perusahaan swasta mempunyai
program inkubator usaha yang
menyediakan dana dan pendampingan
teknologi, manajemen dan pemasaran
bagi pengusaha pemula. Usaha yang
didampingi biasanya usaha kecil yang
sudah berjalan.

18
Pinjaman bank
Beberapa bank seperti BNI, BRI, Bank
Mandiri, BTN dan BTPN menawarkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit ini
merupakan program nasional dengan
pinjaman dana dengan bunga rendah
untuk usaha kecil.

Penanam modal (investor)


• Jika usaha yang didirikan dinilai
memiliki prospek keuntungan yang
besar, akan banyak penanam modal
yang akan menanamkan modal.
Dengan menggunakan modal dari
penanam modal, pemilik usaha tidak
harus mengembalikan modal jika
usaha yang dijalankan menjadi
bangkrut. Namun, penanam modal
sering melakukan intervensi usaha.
Untuk itu, perlu dibuat perjanjian
usaha dengan kertas bermaterai
untuk menyatakan hak dan
kewajiban masing-masing pihak.

• Ada dua macam investor, yaitu angel


investor dan venture capital investor
(investor modal ventura). Angel investor
adalah orang kaya, biasanya pemilik
perusahaan besar, yang mengetahui
seluk-beluk usaha yang akan didanai.
Investor modal ventura adalah
penyandang dana yang bersedia
mendanai usaha dengan tujuan
memiliki sebagian saham.

19
Donasi Masyarakat (Crowdfunding)
Jika modal sendiri tidak cukup besar
untuk mendirikan usaha dan akses untuk
mendapat pinjaman dana dari bank tidak
tersedia, modal dapat diperoleh dari
donasi masyarakat (crowdfunding).
Biasanya menggalangan dana dengan
donasi masyarakat dilakukan secara
daring.
Jenis crowdfunding yang sesuai untuk penggalangan modal
fotografi adalah equity crowdfunding dan debt crowdfunding. Equity
crowdfunding adalah penggalangan modal dari masyarakat berbasis
kepemilikan saham. Contoh laman untuk equity crowdfunding
adalah www.symbid.com dan www.crowdcube.com. Debt
crowdfunding adalah penggalangan modal dari masyarakat berbasis
utang atau keuntungan finansial. Contoh laman yang dapat diakses
yaitu www.prosper.com, www.crunchbase.com, dan
www.lendingclub.com . Contoh laman crowdfunding Indonesia
untuk menggalang modal pendirian usaha yaitu
www.akseleran.com, kitabisa.com, dan www.wujudkan.com.

20
PROPOSAL UNGGAH PANTAU UPDATE PROMOSI
• Buat proposal • Pilih situs yang • Pantau setiap • Selalu update • Mulailah promosi
yang menarik sesuai dan perkembangan kampanye agar ke teman dekat,
dalam bentuk unggah • Beri respon yang masyarakat tahu kolega dan teman-
video, slideshow, baik untuk setiap bahwa proyek ini teman di media
proposal pertanyaan atau
atau teks aktif sosial
tanggapan user

Strategi untuk menggalang dana dengan crowdfunding

Pajak Usaha
Membayar pajak sesuai ketentuan merupakan kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh warga negara yang baik. Bentuk
ketaatan dalam hal perpajakan adalah dengan memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta melakukan penyetoran dan
pelaporan pajak. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada
wajib pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib
pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
Jenis-jenis pajak yang menjadi kewajiban pelaku usaha
antara lain Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN).

Pajak Penghasilan (PPh)


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 yang berlaku
efektif 1 Juli 2018 mengatur pajak penghasilan (PPh) yang
bersifat final bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
sebesar 0,5 persen atas omzet maksimal Rp 4,8 miliar per tahun.
Jangka waktu pengenaan peraturan ini yakni 7 tahun bagi WP
Orang Pribadi; 4 tahun bagi WP Badan berbentuk Koperasi,

21
Persekutuan Komanditer, dan Firma; serta 3 tahun untuk
Perseroan Terbatas.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Sejak 1 Januari 2014, Pemerintah telah menetapkan aturan
mengenai batasan Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu
pengusaha yang omzetnya mencapai Rp 4,8 miliar per tahun.
Dengan demikian, semua pelaku usaha yang omzetnya sudah
mencapai atau melebihi jumlah tersebut harus mengajukan PKP
karena wajib memungut PPN sebesar 10% atas setiap transaksi.

Agar tidak mendapatkan kendala dalam memenuhi kewajiban


pajak, pengusaha baru disarankan untuk sering konsultasi dengan
penanggung jawab PWP yang difasilitasi kantor pajak, sehingga
dapat memperoleh informasi teknis tentang perpajakan yang
berkaitan dengan usahanya.

22
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

P erekrutan karyawan harus mematuhi peraturan dan


perundangan yang terkait dengan tenaga kerja. Sebuah
perusahaan harus mampu memberikan kepastian
kesejahteraan kepada karyawan, baik kesejahteraan material
maupun nonmaterial. Untuk itu setiap karyawan harus
didaftarkan pada program BPJS.
Dari sisi persyaratan keahlian, fotografer yang akan direkrut
sebagai karyawan usaha fotografi harus memenuhi kualifikasi
sesuai kebutuhan bidang pekerjaan berdasar SKKNI. Seorang
fotografer profesional harus memiliki kompetensi fotografi level
3 KKNI sebagai berikut:
1. Memilih Jenis Kamera
2. Memeriksa Perangkat Kamera
3. Menentukan Elemen Pencahayaan
4. Mengatur Ketajaman Gambar
5. Menentukan Sudut Pengambilan
6. Menentukan Latar Depan-Latar Belakang
7. Menentukan Komposisi Pemotretan
8. Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya
9. Menentukan Perangkat Penyinaran
10. Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar
11. Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan
12. Melakukan Olah Digital Dasar
13. Mencetak Gambar
14. Mengembangkan dan Mengomunikasikan Konsep Fotografi
15. Menghitung Biaya Produksi
16. Melakukan Proses Pekerjaan Sesuai Dengan Prinsip
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
17. Mengevaluasi Hasil Kerja

23
18. Melaksanakan Pekerjaan dalam Konteks Organisasi Bidang
Fotografi

Sumber Daya Manusia


Berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan dalam
perusahaan fotografi, sumber daya manusia usaha fotografi
terdiri atas fotografer, editor foto, tim kreatif, dan manajemen.
Fotografer
Fotografer adalah orang yang memiliki
keahlian di bidang fotografi. Berdasarkan
SKKNI, seorang fotografer profesional harus
memiliki sertifikat keahlian level 3 yang
menunjukkan bahwa dia memiliki pemahaman
teknis fotografi yang baik dan memili ki visi
bisnis yang profitable.
Editor foto
Editor foto adalah seorang yang memiliki
keahlian dan bertugas mengolah file foto
digital dengan tujuan untuk memanipulasi
gambar dengan menggunakan program
komputer.
Tim kreatif
Tim kreatif adalah sekelompok karyawan yang
bekerjasama untuk merencanakan skenario
pemotretan. Tim ini berperan dalam
menentukan tema, unsur artistik dan teknik
fotografi yang akan dilaksanakan.

Manajemen
Unsur sumber daya manusia dalam usaha fotografi
berperan dalam penentuan target pasar yang akan
dibidik dan budget yang diperlukan, SDM yang terlibat,
dan pengelolaan proyek yang diperoleh. Manajemen
juga berperan dalam mengelola aset usaha, baik aset
usaha bergerak (alat produksi), aset usaha tidak
bergerak (tanah dan bangunan) dan aset kekayaan
intelektual (hak cipta dan/atau merek)

24
MANAJEMEN PRODUKSI

K unci utama kegiatan fotografi adalah teknik


pencahayaan yang meliputi pengambilan sudut yang
tepat dan pengaturan diafragma (aperture). Kunci
selanjutnya adalah alat yang terdiri atas kamera dan lensa yang
baik, alat pencahayaan, komputer dan program photo editor.

Peralatan
Kamera Digital

Sumber: https://mainharga.com

Kamera yang diperlukan dalam usaha fotografi adalah


kamera digital (DSLR atau mirrorless) yang memiliki kemampuan
menghasilkan gambar dengan resolusi minimal 16 MP. Semakin
tinggi resolusi yang dihasilkan semakin baik, sebab gambar

25
dengan resolusi tinggi dapat dicetak dalam ukuran besar
dengan kualitas gambar yang baik.

Lensa

Sumber: https://tipsfotografi.net

Lensa merupakan mata kamera. Lensa yang baik mampu


menangkap citra visual yang mirip dengan benda asli. Ada tiga
klasifikasi lensa yang perlu dimiliki fotografer:
1. Lensa kit lens (lensa standar) dengan kemampuan zoom 14-42 mm,
16-50 mm, 18-50 mm, 18-55 mm, atau 18-105 mm.
2. Lensa primer/ fixed lens seperti lensa 25 mm f/1.8, 35 mm f/1.8, atau
a 50 mm f/1.8. Lensa ini bagus untuk foto potret dan bokeh yang
baik.
3. Lensa telephoto, seperti lensa 55-200 mm. Lensa ini digunakan
untuk mengambil gambar dari jarak jauh.

Filter
Ada empat jenis filter yang sering digunakan pada kamera digital:
1. Filter clear atau UV filter, filter transparan untuk melindungi lensa.
2. Polarizing filter, filter yang mengurangi pantulan cahaya pada

26
gambar. Filter ini sangat disarankan bagi fotografer, terutama untuk
mengambil gambar tumbuhan dan air.
3. Neutral density filter, filter yang mengurangi intensitas cahaya yang
sampai pada sensor kamera. Filter ini bermanfaat untuk menambah
motion blur pada foto, seperti efek blur pada air terjun.
4. Neutral density graduated filters, filter ini bermanfaat untuk
mengatur gradien gelap-terang foto. Dengan filter ini misalnya,
bagian pada foto dapat dibuat lebih gelap dan bagian lain tetap
seperti kondisi normal.

Sumber: https://studiosini.com

Monopod/tripod
Monopod/tripod diperlukan untuk mengurangi getaran saat
pengambilan gambar.

Sumber: www.adorama.com

27
Baterai cadangan
Baterai cadangan sangat penting bagi seorang fotografer. Baterai
cadangan dan charger harus senantiasa dibawa fotografer ketika
melakukan sesi pemotretan.

Sumber: http://www.infofotografi.com

Alat pencahayaan (lighting set)


Alat pencahayaan diperlukan ketika intensitas cahaya di lokasi
pemotretan rendah atau terlalu rendah. Selain itu, lighting juga
diperlukan untuk membuat efek- efek pencahayaan tertentu. Alat
pencahayaan yang sering digunakan adalah soft box, payung reflektor,
reflektor

Sumber: //kirtam.blogspot.com

28
Alat Editing dan Software
Komputer merupakan alat penunjang kamera. Dengan
menggunakan komputer, kekurangan yang ada pada gambar yang
diperoleh dapat diperbaiki. Salah satu peran komputer (dengan
dukungan program/software) yang sesuai, efek pencahayaan foto,
misalnya, dapat diatur ulang. Komputer sangat diperlukan untuk post-
editing foto.

Alat Kalibrasi Monitor


Untuk proses post-editing foto, warna pada monitor harus sama
dengan warna asli obyek foto yang ditangkap kamera. Untuk itu layar
monitor komputer perlu dikalibrasi menggunakan alat kalibrasi
monitor. Alat yang umum digunakan adalah Datacolor dan ColorMunki

Alat Penyimpanan dan Perawatan Peralatan Fotografi


 Dry Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan kamera dan lensa yang
sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa.
Lemari ini dilengkapi dengan lampu dengan watt rendah untuk
menjaga agar suhu lemari dan mengantisipasi kelembaban. Suhu
yang dianjurkan adalah 20°C.
 Tas Kedap Air
Pada saat sesi pemotretan outdoor, peralatan fotografi harus dibawa
menggunakan tas kedap air yang dilengkapi dengan peredam
benturan agar peralatan fotografi tidak basah dan rusak karena
benturan.
 Blower Brush
Alat ini digunakan untuk membersihkan debu yang menempel pada
kamera.
 Tisu Lensa
Tisu khusus untuk membersihkan lensa.

29
 Silica Gel
Zat pengering silica gel digunakan untuk menangkal kelembaban,
baik dalam dry box maupun waterproof bag.

Perangkat lunak
Hasil pemotretan yang disimpan dalam bentuk RAW dapat
diperbaiki (di-edit) dengan menggunakan alat dan program photo
editor. Berikut adalah contoh software photo editor yang dapat
digunakan untuk editing:
 Adobe Photoshop,
 Lightroom
 Affinity Photo
 ON1 Photo RAW
 Alien Skin Exposure
 Capture One
 ACDSee Ultimate
 DxO PhotoLab
 Photo Ninja
 RawTherapee
 Corel AfterShot Pro

SOP pemeliharaan alat


Alat-alat yang digunakan dalam usaha fotografi merupakan alat-alat
yang sensitif dan rentan rusak apabila tidak dipelihara dengan baik.
Untuk itu perlu diterapkan prosedur pemeliharaan alat sebagai berikut:
 penyimpananan kamera dan lensa di ruang yang tidak lembab agar
terbebas dari jamur
 selalu menggunakan pelindung kamera lensa selama penyimpanan,
pemindahan, dan penggunaan
 selalu menggunakan tas yang dapat melindungi kamera dan lensa
dari air dan benturan benda keras

30
 selalu memeriksa kapasitas baterai dan mengisi baterai sesuai
petunjuk teknis dari pabrik
 melepas baterai dari kamera ketika kamera tidak digunakan untuk
waktu yang lama
 selalu menjaga kebersihan kamera dan lensa selama proses
penyimpanan dan penggunaan agar terbebas dari debu

Alur Produksi
Inspirasi Visual
Alur produksi usaha fotografi dimulai dari pencarian inspirasi
visual untuk menentukan tema dan obyek foto.

Perencanaan
Setelah inspirasi dan tema diperoleh, selanjutnya dilakukan
perencanaan yang meliputi penentuan latar (background), jenis
pencahayaan (lighting), penyiapan kamera dan lensa (shutter
speed, aperture, ISO). Perencanaan pemotretan juga
mempertimbangkan biaya operasional yang dibutuhkan seperti
penyiapan properti, biaya transportasi dan akomodasi,
fotografer dan personil pendukung yang dilibatkan.

Pemotretan
Setelah alat dan obyek foto disiapkan, selanjutnya dilakukan
sesi pemotretan dan pemilihan foto-foto yang paling baik
dilihat dari segi kesesuaian tema, ekspektasi klien/konsumen,
dan tujuan/kegunaan foto-foto tersebut.

Jenis Pemotretan
 Pemotretan Studio
Pemotretan studio dilakukan di dalam studio yang
dilengkapi dengan property tematik. Selain

31
pemotretan indoor, pemotretan studio juga dapat
dilakukan outdoor dengan memanfaatkan property
alam dan setting di lokasi pemotretan.
 Pemotretan Acara (Event)
Pemotretan acara dilakukan di lokasi
penyelenggaraan acara seperti pernikahan, pameran,
pameran busana, dll.
 Pemotretan Liputan
Pemotretan liputan dilakukan dengan alur
kronologi suatu peristiwa. Tempat pemotretan
menyesuaikan peristiwa yang diliput.
 Pemotretan Portraiture
Pemotretan portraiture mirip dengan pemotretan
studio. Tetapi dalam pemotretan portraiture terdapat
unsur pemunculan karakter yang dikehendaki atas
foto seseorang. Pemunculan karakter seseorang atau
tokoh inilah yang menjadi nilai ekonomi foto
portraiture.

Proses Pasca Pemotretan (Post-processing)


Setelah diperoleh foto-foto yang paling baik, langkah
selanjutnya adalah editing (lightening, cropping, color
enhancement).

Secara khusus, proses produksi meliputi langkah-langkah


berikut:
Menentukan Konsep Pemotretan
 menentukan nilai estetika
 menyiapkan objek fotografi
 mengidentifikasi unsur-unsur yang dapat mengekspresikan tema/
konsep foto

32
 menentukan mitra (misal: kurator)

Memilih Kamera
Jenis kamera yang digunakan untuk pemotretan harus mendukung
jenis pemotretan. Untuk memeroleh foto yang akan dicetak dengan
ukuran besar, misalnya, perlu digunakan kamera dengan ukuran sensor
full frame. Sedang untuk memeroleh gambar yang digunakan untuk
laman cukup digunakan kamera APS-C.

Memeriksa Perangkat Kamera


Untuk memastikan kelancaran proses pemotretan dengan hasil
yang maksimal, fotografer harus memeriksa kondisi dan fungsi kamera,
lensa, baterai, memory, flash.

Menentukan Elemen Pencahayaan


Sebagai kunci utama teknik fotografi, elemen pencahayaan perlu
ditentukan sebelum sesi pemotretan. Berdasar tema dan jenis
pemotretan, fotografer menentukan jenis pencahayaan yang

33
digunakan, yang meliputi pencahayaan alami, pencahayaan buatan
dan/atau kombinasi keduanya.

Mengatur Ketajaman Gambar


Ketajaman gambar ditentukan oleh pengaturan kamera yang terdiri
atas fokus dan kecepatan rana (shutter speed) lensa dengan stabilizer /VR,
ISO, diafragma. Untuk itu pengaturan kamera harus dilakukan sesuai
dengan tujuan dan jenis pemotretan.
Menentukan Sudut Pengambilan Gambar
Kunci fotografi adalah arah cahaya terhadap obyek foto. Untuk
mendapatkan foto yang diinginkan, sudut pengambilan gambar yang
terdiri atas sudut atas, samping, bawah & perspektif gambar perlu
diperhatikan untuk memeroleh the best view.

Menentukan Latar Depan & Belakang Gambar


Latar depan dan latar belakang gambar akan menentukan fokus dan
komposisi gambar (depth of field).

Menentukan Komposisi Pemotretan


Komposisi pemotretan ditentukan dengan penempatan obyek-
obyek yang akan dipotret berdasarkan tema pemotretan.

Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya


Kunci utama pemotretan adalah arah cahaya yang menuju obyek
foto, yang terdiri atas cahaya belakang (backlight), cahaya depan (front
light), cahaya samping (side light), dan cahaya atas (top light) dan
penempatan cahaya terkait dengan penentuan komposisi.

34
Menentukan Perangkat Penyinaran
Untuk menyiasati kondisi cahaya yang tidak sesuai dengan tujuan
pemotretan, perlu digunakan alat pencahayaan buatan (light
modificator).

Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar


Untuk tujuan penyimpanan dan editing, hasil pemotretan disimpan
dalam format RAW atau JPEG dalam mmc dan dipindah ke memori
komputer.

Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan


Setelah diperoleh foto-foto dengan langkah-langkah pemotretan
yang benar, foto dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Melakukan Olah Digital


Untuk berbagai tujuan yang berbeda, hasil pemotretan yang berupa
file RAW perlu diolah dengan menggunakan program foto editor.
Pengolahan gambar pasca pemotretan ini dapat berupa simple editing
(pengolahan noise, contrast, brightness, dan color) maupun complex editing
dengan prinsip digital imaging. Selain itu, dapat ditambahkan coretan -
coretan tangan pada hasil foto digital untuk membuat karya seni
berbasis foto.

Mencetak Gambar
Hasil pengolahan gambar baik secara sederhana maupun kompleks
tersebut menghasilkan gambar yang siap digunakan untuk berbagai
tujuan. Gambar yang digunakan untuk tujuan selain cetak digital akan
dicetak pada berbagai media seperti kertas, kanvas, dinding, kain,
mobil, dll.

35
Menghitung Biaya Produksi
Semua proses, sumber daya dan biaya yang digunakan untuk
memroduksi foto dihitung dengan keuntungan yang diinginkan dan
pajak yang harus dibayar untuk menentukan harga foto. Jumlah alat,
personil, tingkat kesulitan, waktu dan beaya yang digunakan untuk
menghasilkan suatu karya fotografi menentukan harga produk
fotografi.

36
MANAJEMEN PEMASARAN

Segmen Pasar

S egmen pasar produk usaha fotografi dapat dibagi


menjadi segmen pasar dengan biaya rendah dan segmen
pasar dengan biaya tinggi.

Segmen pasar biaya rendah


Segmen pasar ini merupakan pasar yang paling besar.
Segmen pasar ini pada umumnya menilai produk fotografi dari
sisi keindahan dan ketajaman warna foto. Proses produksi hanya
memerlukan alat dan teknik fotografi yang relatif sederhana,
sehingga hanya membutuhkan biaya rendah.

Segmen pasar biaya tinggi


Segmen pasar berbiaya tinggi biasanya terdiri atas konsumen
yang menuntut foto dengan tema khusus dan kualitas seni
fotografi yang tinggi. Proses produksi membutuhkan alat dan
teknik fotografi yang rumit, dan kadang juga membutuhkan
biaya operasional yang tinggi sehingga berdampak pada ongkos
produksi yang tinggi.

Model bisnis
Berbagai jenis produk usaha fotografi dapat mendatangkan
banyak keuntungan melalui berbagai model penjualan. Agar
produk usaha fotografi dapat memberi keuntungan maksimal,
perlu dipikirkan jenis usaha dan langkah-langkah strategi
pemasaran. Untuk menentukan langkah dan strategi
pemasaran, terlebih dahulu perlu dipilih model bisnis yang akan
digunakan.

37
Fotografi Komersial

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Jenis usaha ini meliputi fotografi untuk permesinan,


periklanan, arsitektur, dan busana. Perusahaan fotografi
komersial mengambil foto-foto terkait bidang-bidang di atas
dan menjual foto-foto tersebut kepada perusahaan yang
membutuhkan. Produk yang dijual dalam usaha fotografi
komersial dapat berupa paket foto satu album dengan satu tema
maupun penjualan berdasarkan permintaan klien. Pasar usaha
fotografi komersial mencakupi pengusaha mikro, kecil,
menengah dan besar.

Studio Foto
Model usaha Studio foto melayani jasa pemotretan baik
dalam ruang (indoor) maupun luar ruang (outdoor) seperti pesta
pernikahan dan acara-acara seperti wisuda, upacara peresmian,
dan upacara-upacara lain. Untuk pemotretan dalam ruang
diperlukan peralatan yang disebut properti, yang meliputi
properti dekoratif dalam ruang dan kostum. Properti yang
digunakan untuk pemotretan luar ruang dapat memanfaatkan
alam sekitar sesuai dengan tema pemotretan.
Selain potensi usaha pemotretan dalam ruang dan luar
ruang, usaha studio foto juga memiliki potensi usaha lain yang
dapat memberi keuntungan yang besar, yaitu pemotretan

38
portraiture. Tarif pemotretan portraiture bisa jauh lebih tinggi
dari tarif pemotretan dalam ruang biasa.

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Stok Foto
Model usaha stok foto dapat dilakukan sendiri ataupun
dengan menjadi kontributor pada photo stock di internet seperti
Picmix, dreamstime, photostock. Model usaha ini
mendatangkan keuntungan berdasarkan banyaknya sewa.
Tinggi rendahnya keuntungan dari usaha stok foto juga
ditentukan oleh jenis foto yang disewakan atau dijual. Sebuah
foto yang memiliki nilai seni tinggi dapat dijual atau disew akan
dengan harga yang jauh lebih tinggi dari foto biasa. Untuk itu,
pengusaha perlu mengenali jenis foto yang bernilai seni tinggi
yang diminati masyarakat pecinta seni fotografi dan jenis foto
yang banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

39
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Penentuan Harga
Secara umum, harga produk fotografi ditentukan dengan
dasar kesepakatan antara fotografer dan klien/konsumen serta
pajak yang harus ditanggung. Kesepakatan ini ha rus dibuat
secara tertulis dengan perjanjian yang memiliki kekuatan
hukum. Hal penting yang harus dijadikan pertimbangan dalam
menentukan harga adalah pajak penjualan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 122 tahun 2013, produk
cetak dan bisnis daring percetakan dikenakan PPN dan PPh.
Selain kesepakatan harga antara fotografer dan klien,
penentuan harga foto juga didasarkan pada tingkat kesulitan,
ongkos produksi untuk mengambil gambar, dan nilai artistik.

Tingkat kesulitan:
 jenis alat dan property yang dibutuhkan
 teknik fotografi yang digunakan
 resiko pengambilan gambar di lapangan (misal: pemotretan
foto hewan buas, suasana perang, tantangan alam)

40
Ongkos produksi:
 biaya perjalanan
 jumlah personil yang diperlukan
 biaya cetak
 biaya operasional lain

41
42
PENGENDALIAN MUTU DAN PENGEMBANGAN USAHA

Pengendalian Mutu

U ntuk menjaga kualitas dan mutu produk foto, proses


produksi harus dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang memiliki spesifikasi dan kualitas baik,
proses pemotretan yang baik, dan penyajian yang baik.
Standar peralatan
Peralatan fotografi yang standar merupakan senjata
utama fotografer. Kamera dengan spesifikasi yang baik dan
lensa yang sesuai dengan jenis obyek fotogra fi sangat
menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Untuk itu, kamera
dan lensa yang digunakan harus dipastikan dapat berfungsi
maksimal. Kamera dan lensa harus dirawat dengan baik dengan
cara menyimpan kamera dan lensa di tempat yang terjaga
kebersihan dan kelembabannya.
Standar layanan
Sebagai usaha di bidang jasa, usaha fotografi harus
memastikan adanya jaminan layanan konsumen. Layanan
pemotretan harus tepat waktu sesuai dengan permintaan
konsumen. Hasil pemotretan juga perlu dikemas dengan baik.
Dengan alat yang baik dan keterampilan fotografer yang tinggi,
fotografer juga perlu memberi jaminan kualitas produk dengan
memberi beberapa pilihan hasil pemotretan yang dilakukan
oleh fotografer yang bersertifikat.
Standar produk dan penyajian
Produk fotografi terbagi menjadi dua: produk jasa dan
produk seni. Sebagai produk jasa, foto-foto yang dihasilkan
harus sesuai dengan permintaan konsumen. Fotografer harus
dapat memberi jaminan bahwa pengaturan kamera,
pencahayaan dan sudut pemotretan sesuai dengan foto yang
diinginkan klien. Fotografer juga harus memberi jaminan bahwa
43
setiap peristiwa yang harus diabadikan telah disusun dalam
skenario pemotretan dan setiap peristiwa dipastikan dapat
diabadikan dengan baik. Sebagai produk seni, foto-foto yang
dihasilkan harus memiliki nilai estetika yang sesuai dengan
tema foto.
Foto-foto yang dihasilkan dengan proses pemotretan yang
baik menggunakan alat yang terstandar perlu disajikan dengan
baik pula. Standar penyajian foto meliputi standar ukuran,
standar visual dan standar estetika. Standar ukuran foto harus
sesuai dengan penggunaan foto tersebut. Ukuran foto yang
digunakan untuk dicetak ukuran A5 berbeda dengan ukuran foto
yang akan dicetal dalam ukuran baliho.

Model struktur organisasi perusahaan fotografi (CV/PT)

Jejaring dan Mitra


Salah satu indikasi keberhasilan sebuah usaha adalah luas
jejaring dan jumlah mitra usaha. Berikut adalah contoh jaringan
usaha dan mitra usaha fotografi.

44
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Agen periklanan
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Desainer dan produsen busana


Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

45
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Penerbit koran dan majalah


Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Event organizer
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan

Online photo library


Bentuk kerjasama: kontributor foto
46
Penulis
Bentuk kerjasama: kontributor foto

Make up artis
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan hotel
Studio desain interior
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto
Pengembang perumahan
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto
Dinas pariwisata
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto
Industri otomotif
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto
Agen perjalanan wisata
Bentuk kerjasama: jasa pemotretan, kontributor foto
Kurator dan kritikus
Bentuk kerjasama: pameran stok foto
Seniman lukis
Bentuk kerjasama: produksi foto fine art

47
Sumber: Doni Fitria (Materi DKT Yogyakarta)

Galeri Seni
Bentuk kerjasama: pameran dan penjualan foto

48
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

P embajakan terhadap hasil karya marak terjadi, terlebih apabila


produk tersebut laris di pasaran. Pembajakan biasanya baru
terasa merugikan pada saat omzet perdagangan menurun dan
mengganggu keuangan. Untuk menghindari pembajakan maka hasil
karya dihasilkan perlu didaftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI). HKI adalah hak atas kekayaan yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia melalui daya cipta, rasa, dan
karsa yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan,
seni, dan sastra. Karya-karya intelektual ini tercipta melalui
pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya, sehingga karya-karya ini perlu
mendapat perlindungan.
Secara prinsip HKI
Pemahaman yang baik tentang memiliki dua fungsi, yaitu
hak kekayaan intelektual akan sebagai alat untuk melindungi
membuat pengusaha fotografi
produk dari peniruan sekaligus
bertindak hati-hati dalam
menggunakan karya fotografi untuk alat melawan secara
orang lain sehingga tidak hukum pihak yang melakukan
melanggar hak orang lain. Selain pembajakan (peniruan).
itu, kesadaran akan pentingnya Keduanya dapat memiliki
melindungi kekayaan intelektual implikasi keuangan yang
pada foto yang dihasilkan akan menguntungkan. Berikut ini
meningkatkan kesejahteraan
disajikan jenis-jenis HKI.
pengusaha.

49
Tabel Jenis Hak Kekayaan Intelektual
Obyek yang
No Jenis HKI Pengertian
Dilindungi
1 Hak Cipta Hak eksklusif pencipta yang Ciptaan di bidang
timbul secara otomatis ilmu pengetahuan,
berdasarkan prinsip deklaratif teknologi, dan seni.
setelah suatu ciptaan Misalnya film, lagu,
diwujudkan dalam bentuk
program komputer,
nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan
aplikasi, game
ketentuan peraturan digital, tari, drama.
perundang-undangan.
2 Merek tanda yang dapat ditampilkan Gambar, nama,
secara grafis berupa gambar, kata, huruf, angka,
logo, nama, kata, huruf, angka, warna, atau
susunan warna, dalam bentuk gabungan dari
2 (dua) dimensi dan/atau 3
unsur-unsur
{tiga) dimensi, suara, hologram,
atau kombinasi dari 2 (dua)
tersebut. Misalnya
atau lebih unsur tersebut untuk merek sepatu, tas,
membedakan barang dan atau pakaian,
jasa yang diproduksi oleh orang merek/nama
atau badan hukum dalam restoran dan lain-
kegiatan perdagangan barang lain
dan atau jasa.
3 Paten hak eksklusif yang diberikan Proses teknologi
oleh negara kepada inventor atau hasil produksi
atas hasil invensinya di atau kombinasinya.
bidang teknologi, yang Misalnya teknologi
untuk selama waktu tertentu layar sentuh, sistem
melaksanakan sendiri mesin pembakaran
invensinya tersebut kepada 4 langkah pada
pihak lain untuk motor dan
melaksanakannya. sebagainya
4 Desain Suatu kreasi tentang bentuk, Desain produk.
Industri konfigurasi, atau komposisi Misalnya desain
garis atau warna, atau garis dan apple, samsung dan
warna, atau gabungan

50
Obyek yang
No Jenis HKI Pengertian
Dilindungi
daripadanya yang berbentuk sebagainya
tiga dimensi atau dua dimensi
yang memberikan kesan estetis
dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
5 Indikasi Suatu tanda yang Nama, produk, asal
Geografis menunjukkan daerah asal geografis, dan
suatu barang dan atau produk kualitas, reputasi
yang karena faktor lingkungan atau karakteristik
geografis termasuk faktor alam,
lainnya. Misalnya
faktor manusia atau kombinasi
dari kedua faktor
kopi arabika
tersebut memberikan reputasi, kintamani Bali,
kualitas, dan karakteristik mebel ukir jepara,
tertentu pada barang dan/atau kopi arabica gayo,
produk dan lain sebagainya
yang dihasilkan.

6 Desain Tata Sirkuit Terpadu adalah suatu Elemen yang ada


Letak produk dalam bentuk jadi atau dalam sebuah semi
Sirkuit setengah jadi, yang di konduktor dan
Terpadu dalamnya terdapat berbagai menghasilkan fungsi
elemen dan sekurang- elektrika
kurangnya satu dari elemen
tersebut adalah elemen aktif,
yang sebagian atau seluruhnya
saling berkaitan serta dibentuk
secara terpadu di dalam sebuah
bahan semi konduktor yang
dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi
elektronik. Desain Tata Letak
adalah kreasi berupa

51
Obyek yang
No Jenis HKI Pengertian
Dilindungi
rancangan peletakan tiga
dimensi dari berbagai elemen,
sekurang-kurangnya satu dari
elemen tersebut adalah elemen
aktif, serta sebagian atau
semua interkoneksi dalam
suatu Sirkuit Terpadu dan
peletakan tiga dimensi tersebut
dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan Sirkuit Terpadu.
7 Rahasia Informasi yang tidak diketahui Metode produksi,
Dagang oleh umum di bidang teknologi pengolahan,
dan/atau bisnis, mempunyai penjualan, atau
nilai ekonomi karena berguna informasi lain di
dalam kegiatan usaha, dan bidang teknologi dan
dijaga kerahasiaannya oleh atau usaha yang
pemilik Rahasia Dagang mempunyai nilai
ekonomi dan tak
diketahui masyarakat.
Misalnya resep
dagang KFC

Hak Kekayaan Intelektual Fotografi


Hak Kekayaan Intelektual yang terkandung dalam usaha
fotografi adalah hak cipta dan merek.

Hak Cipta
Untuk dapat menciptakan karya intelektual fotografi
diperlukan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya. Foto-foto
koleksi ekslusif sebuah museum seni, misalnya, memiliki nilai
ekonomi yang sangat tinggi karena foto-foto tersebut hanya
dapat diambil oleh fotografer yang mendapat ijin oleh museum.

52
Untuk mendapat ijin, fotografer tersebut harus memiliki rekam
jejak dan keahlian yang baik.
Originalitas karya dalam fotografi perlu diperhatikan.
Originalitas merupakan hak cipta fotografer pertama selama
hak tersebut belum dipindahkan kepada klien. Dalam hal
fotografer mendapat order foto, hak cipta menjadi milik
fotografer, KECUALI di awal perjanjian disepakati bahwa hak
cipta milik bersama. Karena kekayaan seorang fotografer
terletak pada keahlian memotret, maka kekayaan intelektual
yang terkandung dalam foto harus dilindungi.
Permohonan pencatatan hak cipta diajukan kepada
kemenkumham dengan cara mengisi formulir yang tersedia
dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga).
Permohonan penciptaan hak cipta juga dapat dilakukan secara
daring melalui laman https://e-hakcipta.dgip.go.id.
Jika permohonan diajukan oleh beberapa orang yang secara
bersama-sama berhak atas suatu ciptaan atau produk hak
terkait, permohonan dilampiri keterangan tertulis yang
membuktikan hak tersebut. Jika permohonan diajukan oleh
badan hukum, permohonan dilampiri salinan resmi akta
pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat
berwenang. Jika permohonan diajukan oleh beberapa orang,
nama pemohon harus ditulis semua dengan menetapkan satu
alamat pemohon yang dipilih. Dalam hal permohonan diajukan
oleh pemohon yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, permohonan wajib dilakukan melalui
konsultan kekayaan intelektual yang terdaftar sebagai kuasa.

53
Isi formulir

• contoh ciptaan, produk


hak terkait atau
penggantinya

Lampiran
• surat pernyataan
kepemilikan ciptaan
dan hak terkait
• bukti pembayaran
biaya

Merek
HKI fotografi yang berupa merek adalah merek dagang
mapun merek jasa. Sebuah usaha fotografi komersial harus
memiliki merek dagang dan usaha fotografi studio minimal
memiliki merek jasa. Merek dagang usaha fotografi akan
membedakan produk foto yang dijual dengan produk foto milik
fotografer atau pengusaha fotografi lain. Merek jasa usaha
fotografi akan membedakan jasa fotografi sebuah usaha
fotografi dengan jasa fotografi fotografer atau pengusaha jasa
fotografi lain.
Hak atas merek diberikan oleh negara kepada pemilik merek
yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakannya (UU RI No. 20 tahun
2016).

54
Isi formulir
Surat permohonan
• tanggal-bulan-tahun
permohonan
• tiga lembar label merek
• identitas pemohon
• surat kuasa
• identitas kuasa (jika
• surat pernyataan
dikuasakan)
kepemilikan merek

Lampiran
• klaim prioritas
• bukti prioritas dan
• tipe merek
terjemahannya
• merek yang dimohonkan • salinan ketentuan
(label merek)
penggunaan merek
• nama atau deskripsi merek
kolektif
Ajukan permohonan • bukti pembayaran biaya
pendaftaran rangkap 4
dalam blangko yang
disediakan

Cara mendaftarkan merek

Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia


memberikan perlindungan HKI dengan menyediakan layanan
pencatatan hak cipta dan pendaftaran paten, rahasia dagang, desain
industri dan merek. Untuk memudahkan akses informasi tentang HKI
bagi masyarakat, BEKRAF mengembangkan aplikasi BIIMA yang dapat
diunduh dari Google Play dengan android dan iOS (Apple Store) atau
melalui tautan berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bekraf.app&hl=i.

55
56
PENUTUP

B uku Prosedur Pendirian dan Pengelolaan Usaha


Fotografi ini disusun berdasarkan literatur yang
dirujuk, peraturan dan perundangan yang berlaku di
Indonesia, dan informasi dari para praktisi usaha di bidang
fotografi di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak informasi
yang merupakan kumpulan dari berbagai pengalaman para
praktisi digunakan untuk melengkapi informasi yang diperoleh
dari literatur. Informasi-informasi tersebut merupakan hasil
pengembangan diri para praktisi dan/atau pengalaman empiris
mereka.
Dengan demikian, informasi yang disajikan dalam buku
prosedur ini bersifat dinamis dan perlu dilengkapi dengan
informasi terbaru berupa pengalaman empiris yang diperoleh
setelah pembaca membaca buku ini. Selain itu, berbagai
peraturan dan perundangan terbaru merupakan keniscayaan,
dan oleh karena itu informasi mengenai peraturan dan
perundangan yang terkait dengan usaha fotografi perlu
dipahami dan diikuti. Untuk memperdalam pemahaman atas
informasi yang disajikan dalam buku prosedur ini, pembaca
perlu mengakses informasi dari berbagai sumber terkait.

57
58
DAFTAR PUSTAKA

Aldi Nofriga. 2012. Apa itu fotografi jurnalistik?. Diakses pada 16


November 2018.
https://maribelajarfoto.wordpress.com/2012/11/15/apa -
itu-fotografi-jurnalistik/.
Atom Content Marketing. 2018. Outdoor advertising - making a
big impact. Diakses pada 10 Oktober 2018.
https://www.marketingdonut.co.uk/media-
advertising/billboards-and-outdoor-
advertising/outdoor-advertising-making-a-big-impact
Barthes, R. 1981. Camera Lucida: Reflections on Photography. New
York: Hill and Wang.
Burnett, R. 2004. How Images Think. Cambridge, MA: MIT Press.
Cagan, M. 2005. Behind Every Great Product. Silicon Valley
Product Group.
Cohen, K. 2005. ‘What Does the Photoblog Want?’, Media, Culture
& Society 27(6): 883–901.
Frosh, P. 2003. The Image Factory: Consumer Culture, Photography,
and the Visual Content Industry. Oxford: Berg.
Darwis Triadi. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah
dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pengumpulan Usaha Fotografi di Jakarta 12 Agustus
2018.
Dijck, J.V. 2008. Digital photography: communication, identity,
memory. Visual Communication, 7. Pp.57-76.
Doni Fitri. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah
dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pengumpulan Usaha Fotografi di Yogyakarta 3
November 2018.
https://creativecommons.org/

59
https://en.wikipedia.org/wiki/Photography
http://www.fotodidak.com/2014/11/macam-macam-ukuran-dan-
jenis-sensor-kamera.html.
Kotler, P. 2002. Marketing Management, Millenium Edition.
Pearson Custom Publishing.
Long, J. J. 2003. 'History, narrative, and photography in W. G.
Sebald's die Ausgewanderten.', Modern language review.,
98 (1). pp. 117-137.
Mau Usaha tapi Kepentok Modal, Yuk Coba Pakai 4 Situs
Crowdfunding di Indonesia Ini, diambil dari
https://blog.duitpintar.com/mau-usaha-tapi-kepentok-
modal-yuk-coba-pakai-4-situs-crowdfunding-di-
indonesia-ini/, diakses tanggal 6 Oktober 2017.
Mueller, R. M dan Thoring, K. 2012. Design Thinking Vs. Lean
Startup: A Comparison Of Two User-Driven Innovation
Strategies, International Design Management Research
Confrence, Boston.
Panji Vasco Da Gama. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi.
Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pengumpulan Usaha Fotografi di Surakarta 14 Juli 2018.
Rasyid Ridha. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif Fotografi. Makalah
dipaparkan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pengumpulan Usaha Fotografi di Banjarmasin 6 Oktober
2018.
Ritchin, F. 1999. In Our Own Image: The Coming Revolution in
Photography. New York: Aperture.
Riza Miftahul. 2018. Seputar Olahraga.
http://sportinfonesia.blogspot.com/, diakses tanggal 29
September 2018.

60
Rodden, K. and Wood, K. 2003. ‘How Do People Manage their
Digital Photographs?’, Computer-Human Interaction 5(1):
409–16.
Salinan Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2016. Tentang Merek
Dan Indikasi Geografis.
Salinan PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik
Sugianto, A. 2013. IT Startup Industry in Indonesia, diambil dari
http://www.slideshare.net/anggriawan/it-startup-
industry-in- indonesia?qid=83c14a34-a9c9-4ea2-af6a-
ded80c373db5&v=&b=&from_search=2, diakses tanggal
28 September 2016.
Tjandra Hutama Kurniawan. 2018. Usaha Ekonomi Kreatif
Fotografi. Makalah dipaparkan pada Diskusi Kelompok
Terpumpun Pengumpulan Usaha Fotografi di Denpasar
25 Agustus 2018.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2016 tentang
Paten
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang
Undang Nomor Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Desain Industri
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Uzzaman, A. 2016. Startup Pedia.Panduan Membangun Startup
ala Silicon Valley. Penerbit Bentang, Indonesia.

61
62
GLOSARIUM

Aperture diafragma lensa, katup pada lensa untuk


mengatur intensitas cahaya yang masuk
Crowdfunding penggalangan dana masyarakat untuk modal
usaha
DSLR Digital Single Lens Reflect
JPEG format file foto digital yang sudah siap
digunakan
Kamera APS-C kamera APS-C (Advanced Photo System type-C)
adalah kamera dengan ukuran sensor setara
dengan kamera film 25.1×16.7 mm dengan rasio
perbandingan 3:2
Kamera Full kamera dengan sensor setara dengan kamera
Frame film 35 mm
Kecepatan Rana kecepatan membuka dan menutup diafragma
(shutter speed)
Kamera kamera digital tanpa cermin/reflektor
Mirrorless
Properti peralatan dekoratif yang digunakan dalam
studio foto
RAW format file foto yang belum diproses, yang masih
berisi semua informasi digital sebuah foto digital

63
64

Anda mungkin juga menyukai