Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sisi Meila

Kelas : IX.3

PIDATO PERSUASIF : PENGERTIAN, CIRI, TUJUAN DAN CONTOH


Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi audiens dan
mengajak mereka agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan isi pidatonya.
Jika pada bagian awal kita telah mengulas tentang pengertian pidato secara umum, pada bagian ini kita
akan lebih spesifik membahas tentang pidato persuasif.
Apa itu Pidato Persuasif?

Pidato persuasif adalah jenis video yang bertujuan mengimbau atau mengajak masyarakat untuk
berbuat suatu hal yang berguna bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan satu di antara cara
menggerakkan masyarakat untuk berbuat lebih baik dan lebih kreatif.
Jadi, pidato persuasif sifatnya sama dengan definisinya, yaitu mengajak, memengaruhi, dan
menghimbau pendengarnya untuk melakukan hal yang dianggap bermanfaat bagi kepentingan bersama.
Ciri-Ciri Pidato Persuasif

 Bersifat mendorong/mengajak.
 Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi agar pendengar menyetujui atau
meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya.
 Menggunakan kalimat-kalimat yang bersifat membangun.
 Menyertakan topik permasalahan yang akan dibahas dan dijelaskan.
Tujuan Pidato Persuasif

Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak/membujuk pendengar agar terpengaruh terhadap isi pidato
yang disampaikan. Contohnya adalah pidato tentang budaya bersih dan pidato keagamaan.
Topik yang tepat seperti:
 Buanglah sampah pada tempatnya
 Jagalah kebersihan lingkungan
 Taat beribadah, dan masih banyak lainnya.
Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif

Sebuah pidato persuasif terdapat prinsip-prinsip yang membedakan dari jenis pidato lainnya, yaitu:
 Membujuk demi konsistensi
Prinsip pertama persuasif yaitu untuk mengubah perilaku apabila perubahan yang dianjurkan
sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini. Perubahan perilaku akan lebih
mungkin bila konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.
 Membujuk demi perubahan-perubahan kecil
Perubahan perilaku lebih memungkinkan apabila perubahan yang dianjurkan merupakan
perubahan kecil, bukan perubahan perilaku besar. Kesalahan umum pembicara pemula adalah
keinginan yang menuntut terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa.
 Membujuk demi keuntungan
Masyarakat akan mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan akan
menguntungkan.
 Membujuk demi pemenuhan kebutuhan
Mengubah perilaku masyarakat apabila perubahan yang disarankan berhubungan dengan
kebutuhan mereka.
 Membujuk berdasarkan pendekatan pendekatan gradual (sedikit demi sedikit)
Efektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan khalayak terhadap perubahan yang
disarankan pembicara. Pendekatan gradual (sedikit demi sedikit) yang lebih memungkinkan
untuk bekerja dibandingkan dengan pendekatan yang meminta masyarakat untuk segera
mengubah perilakunya.
Struktur Pidato Persuasif

Pidato persuasif umumnya memiliki struktur yang sama dengan jenis pidato lain, yaitu:
1. Salam Pembukaan: bagian ini terdapat di awal pidato, bisa berisi salam dan sambutan.
2. Pendahuluan: bagian ini berisi gambaran umum dari maksud pidato secara keseluruhan agar
bisa menarik perhatian para pendengar.
3. Isi: bagian inti dari pidato yang berisi maksud, tujuan, rencana, dan semua yang ingin
disampaikan untuk para pendengar.
4. Penutup: bagian akhir pidato yang berisi simpulan dan harapan yang menjadi tujuan dari pidato.
– Metode Penyampaian Pidato
Tidak kalah penting, metode atau cara menyampaikan sebuah pidato perlu ditentukan supaya dapat
lebih meyakinkan audiens.
Ada 4 macam metode penyampaian pidato persuasif, yaitu metode impromptu, ekstemporan, membaca
naskah, dan menghafal.
Metode Impromptu: adalah metode yang dikerjakan secara tiba-tiba (dadakan) tanpa persiapan apapun.
Isi pidato akan disesuaikan dengan situasi di lapangan.
1. Metode Ekstemporan: yaitu metode yang dilakukan tanpa menggunakan naskah pidato, tetapi
pembicara masih memiliki kesempatan untuk membuat kerangka isi pidato.
2. Metode Membaca Naskah: yaitu metode yang dilakukan dengan membawa teks pidato dan
membacanya pada acara yang berlangsung.
3. Metode Menghafal: yaitu metode yang dilakukan dengan menghafal naskah teks pidato yang
sudah disiapkan sebelumnya.
4. Meskipun metode 1 dan 2 tidak memerlukan teks, namun pembicara tetap harus paham seperti
apa bentuk pidato persuasif. Sehingga ketika berpidato, pembicara tetap fokus pada konteks
yang dibahas.
5. Untuk metode 3 dan 4 cocok untuk digunakan jika pembicara sudah menyiapkan naskah pidato
seperti Langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Contoh Teks Pidato Persuasif

Berikut adalah contoh teks pidato persuasif dengan tema ajakan untuk mulai membaca buku.
1. Salam Pembuka:

Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Semoga kita semua selalu dalam keadaan yang sehat
dan menjadi makhluk yang dirahmati Tuhan Yang Maha Esa.
Apakah diantara kalian sudah ada yang mengenal saya? Mungkin ada beberapa diantara kalian yang
sudah mengenal, namun bagi kalian yang belum izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri.
Pendahuluan:
Nama saya Novia Intan, saya adalah pegawai swasta yang sudah berkecimpung dalam bidang tulis
menulis lebih dari 10 tahun lamanya. Maka dalam kesempatan kali ini saya ingin sedikit mengulas
pentingnya membaca buku di era gawai serba digital seperti sekarang ini.
Dimulai dari semenjak pandemic Covid-19 membuat kebiasaan kita menjadi berubah. Penggunaan
gawai semakin bertambah, namun sayangnya tidak diimbangi dengan meningkatkan jumlah minat baca
buku.
2. Isi:

Sangat disayangkan, di jaman serba mudah seperti sekarang ini, anak muda cenderung lebih suka aktif
di media social ketimbang membaca buku. Hal tersebut dilansir dari data Dikti menyebutkan bahwa
tingkat literasi Indonesia berada di urutan 3 terbawah di ASEAN. Dengan jumlah penduduk yang
banyak seperti ini, sangat disayangkan jika generasinya muda hanya diperbudak oleh media social.
Padahal ada banyak cara membaca buku walau menggunakan gawai. Ada banyak manfaat membaca
buku diantaranya:
Memperkuat otak. Para peneliti menyebut, kegiatan membaca buku melibatkan jaringan sirkuit dan
sinyal yang kompleks dalam otak. Saat kemampuan membaca buku Anda bertambah, jaringan-jaringan
itu akan menjadi lebih kuat dengan sendirinya.
Meningkatkan kemampuan berempati
Sejumlah penelitian menemukan, orang yang gemar membaca buku fiksi sastra punya kemampuan
yang tinggi untuk berempati dan memahami perasaan orang lain.
Menambah kemampuan berbahasa
Kehadiran ribuan kosakata itu membuat kebiasaan membaca buku secara bertahap mampu
mengembangkan kemampuan seseorang dalam berbahasa.
Penting untuk dicatat, kemampuan untuk berbahasa menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan.
Sebuah jajak pendapat menemukan, 69 persen perusahaan akan mempekerjakan karyawan dengan
keterampilan berbahasa yang mumpuni.
Mencegah penurunan fungsi kognitif
Beberapa studi mempelajari hubungan antara kebiasaan membaca buku dan penurunan fungsi kognitif
pada orang lanjut usia. Hasilnya, fungsi kognitif pada lansia yang rajin membaca buku cenderung
meningkat.
3. Penutup:

Teman-teman yang berbahagia, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan membaca buku. Saya
berharap, mulai hari ini kita bisa saling mengingatkan dan mempraktikkan untuk mulai membaca buku
walau hanya 1 lembar saja. Dengan begitu, generasi muda Indonesia akan lebih kaya ilmu dan
wawasan yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Terima
kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai