TIM BEDAH
KABUPATEN SEMARANG
2015
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611
NOMOR : 800/2057b/2015
TENTANG
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Ditetapkan Oleh :
iii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611
NOMOR : 800/2057b/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH AMBARAWA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN TIM BEDAH RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH AMBARAWA
KEDUA : Pedoman pengorganisasian Tim Bedah di Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa dimaksud dalam
Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pedoman ini berlaku sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa Kabaten Semarang.
KEEMPAT : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di : Ambarawa
pada tanggal : 1 Oktober 2015
RINI SUSILOWATI
v
Daftar Isi
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
GAMBARAN UMUM........................................................................................................5
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN......................................................................8
STRUKTUR ORGANISASI RSUD AMBARAWA.................................................................10
STRUKTUR ORGANISASI TIM BEDAH INSTALASI BEDAH SENTRAL................................11
TATA HUBUNGAN KERJA..............................................................................................17
POLA KETENAGAAN......................................................................................................18
RAPAT...........................................................................................................................19
PELAPORAN..................................................................................................................20
vi
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia merupakan elemen organisasi yang
sangat penting. Sumber Daya Manusia merupakan pilar
utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya
mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus dipastikan
sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu
memberi kontribusi secara optimal. Maka dipelukanlah
sebuah pengelolaan yang sistematis dan terencana agar
tujuan yang diinginkan di masa sekarang dan masa depan
bisa tercapai. Tujuan manajemen Sumber Daya Manusia
adalah mengelola atau mengembangkan kompetensi personil
agar mampu merealisasikan misi organisasi dalam rangka
mewujudkan visi.
Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang
mempunyai kespesifikasikan dalam hal SDM, sarana
prasarana, dan peralatan yang dipakai. Sering rumah sakit
dikatakan sebagai organisasi yang padat modal, padat dumber
daya manusia, padat teknologi dan ilmu pengetahuan, serta
padat regulasi. Padat modal karena rumah sakit memerlukan
investasi yang tinggi untuk memenuhi persyaratan yang ada.
Padat sumber daya manusia karena di dalam rumah sakit
terdapat berbagai profesi dengan jumlah karyawan yang
banyak. Padat teknologi dan ilmu penegtahuan karena di
dalam rumah sakit terdapat peralatan – peralatan canggih dan
mahal serta kebutuhan disiplin ilmu yang berkembang
dengan cepat. Padat regulasi karena banyak
regulasi/peraturan – peraturan yang mengikat berkenaan
dengan syarat – syarat pelaksanaan pelayanan rumah sakit.
Pada situasi ekonomi yang sangat kompetitif, kualitas produk
yang tinggi saja tidak cukup untuk memenangkan
pertarungan bisnis yang semakin ketat. Kunci untuk dapat
merebut hati pelanggan dan membuat pelanggan loyal adalah
menjual jasa kesehatan bermutu tinggi dengan kualitas
pelayanan excellent. Untuk dapat emnciptakan jasa kesehatan
yang prima institusi kesehatan harus didukung oleh SDM
1
yang profesional dengan kinerja sesuai harapan masyarakat.
Tanpa ketersediaan SDM yang handal dalam jumlah yang
memadai, institusi kesehatan akan sulit berkembang dan
bersaing untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan
organisasinya sendiri. Untuk dapat bersaing, tidak ada opsi
terbaik selain investasi di bidang SDM menjadi prioritas
utama kita.
2
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
g. PerMenKes RI No 59.B/MenKes/Per/II/1998 tentang
Pengaturan cara-cara Akreditasi Rumah Sakit.
h. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun
2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Ambarawa.
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Pengorganisasian TIM bedah instalasi bedah sentral
dilakukan dengan tujuan agar suatu proses pekerjaan
yang dikehendaki dapat mencapai tujuan yang telah
diatur, disusun, ditetapkan.
2. Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari
pengorganisasian ini adalah agar pelaksanaan kegiatan
bidang SDM dilakukan dengan lebih baih baik dan
teratur, koordinasi pelaksanaan, pekerjaan dapat lebih
baik,
3. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan
efisian dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
B. Tujuan Khusus
1. Memberi tugas pekerjaan pada bidang SDM secara
koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanan
dengan mudah dan efektif. Koordinasi dibutuhkan
tatkala harus membagi unit kerja yang terpisah dan
tidak sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi .
2. Melakukan perencanaan kegiatan bidang SDM untuk
semua pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
3. Melakukan tahapan monitoring dari kegiatan bidang
SDM baik in house training maupun diklat di luar
rumah sakit sehingga sesuai dengan kompetensi dari
masing-masing pegawai.
4. Melakukan evaluasi dari kegiatan bidang SDM yang
telah dilakukan oleh semua pegawai.
3
V. SASARAN
Sasaran dalam pedoman pengorganisasian TIM bedah instalasi
bedah sentral ini adalah semua sumber daya manusia bidang
pelayanan pembedahan di RSUD Ambarawa.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
5
Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 203/ Men Kes/SK/II/1993, tanggal 23 Februari
1993 dan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab
Semarang No: 203/2017/1993 RSUD Ambarawa berubah menjadi
Rumah Sakit Type C dengan kapasitas 124 TT.
6
Pada tahun 2011 RSUD Ambarawa menjadi PPK-BLUD
dengan status penuh dengan berdasarkan Keputusan Bupati
Semarang Nomor 445/0529/2011 tanggal 27 Oktober 2011 tentang
Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status penuh. RSUD Ambarawa
adalah milik Pemerintah Kabupaten Semarang yang terletak di
Jalan Kartini No.101 Ambarawa Kabupaten Semarang, dengan luas
lahan 12.000 m2. Penataan bangunan yang ada saat ini masih
dalam tahap pengembangan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
kapasitas dan kualitas pelayanan yang berkembang pesat baik
dilihat dari sisi internal (petugas pemberi pelayanan kesehatan)
maupun eksternal (pengunjung dan pasien) rumah sakit.
7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang berkualitas, terpercaya dan
kebanggaan masyarakat.
1. Misi
a. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten.
b. Menyediakan peralatan, fasilitas, sarana prasarana yang
memadai.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh,
bermutu, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi
masyarakat
2. Nilai
Ramah dalam bersikap;
Santun dalam berbicara;
Unggul dalam pelayanan;
Damai dalam perawatan;
Aman dalam lingkungan;
Merawat dengan ikhlas;
Bijak dalam bersikap;
Amanah dalam melaksanakan tugas;
Rapi dalam penampilan;
Asih dalam merawat;
Wajar dalam pembiayaan; dan
Arif dalam bertindak.
3. Moto
Moto RSUD Ambarawa
“ Kepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kami “
8
2. Misi
a. Memberdayakan sumber daya manusia yang ada untuk
3. Tujuan
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD AMBARAWA
10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM BEDAH INSTALASI BEDAH SENTRAL
DIREKTUR
SENTRAL
IGD KEPALA INSTALASI BEDAH PJ ANESTESI
IRI
KEPALA RUANG BEDAH
IRJ SENTRAL
ADMINISTRASI PERAWA
LABORAT
T
ANESTES
RONTGE KOORDINATOR I
N
FARMASI
KOORDINATOR
PELAYANAN
LOGISTIK LINEN
0K I OK II OK OK III OK IV OK V
INFEKSIUS
11
URAIAN TUGAS
a. Tugas :
1) Merumuskan kebijakan teksnik, operasional dan stategik
dalam pengembangan serta peningkatan mutu pelayana IBS
2) Melaksanakan perencanaan, pembinaan dan
pengembangan IBS
3) Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian
dan evaluasi terhadap pelayanan medis, administrasi
umum dan pelayanan non medis lainya di IBS.
4) Melaksanakan evaluasi standar mutu pelayanan IBS
5) Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan
instalasi, pelayanan penunjang medis, perawatan dan
pelayanan non medis lainya.
6) Melaksanakan koordinasi pembinaan, pengawasan,
penilaian dan penyelesaian masalah dalam pelayanan
kepegawaian di IBS.
7) Membantu direktur RSUD Ambarawa dalam menjalin dan
mengembangkan kerjasama dengan IBS Rumah Sakit lain.
b. Tanggung jawab :
1) Pengembangan, implementasi, dan memelihara /
menegakkan (maintaining) kebijakan dan prosedur
2) Kelengkapan administrative
3) Memelihara/mempertahankan program pengendalian mutu
yang penting
4) Merekomendasikan sumber daya manusia untuk
pelayanan bedah
5) Memantau dan menelaah seluruh pelayanan anestesi
bedah.
12
- loyal terhadap pimpinan
URAIAN TUGAS
a. Tugas :
1) menyusun rancangan kerja kepala ruang meliputi
perencanaan tenaga, peralatan dan pelatihan keperawatan
baik jumlah maupun kualifikasi selanjutnya diusulkan ke
kepala seksi keperawatan
2) menyusun jadwal dinas dan membagi mahasiswa sesuai
Tim pelayanan.
3) Melaksanakan orientasi pada karyawan baru dan
siswa/mahasiswa keperawatan.
4) Melaksanakan orientasi kepada passion/keluarganya
meliputi : penjelasan tent ik, tata tertib ruang rawat,
fasilitas yang ada dan car penggunaanya serta peraturan
yang berlaku.
5) Mengadakan pertemuan berkala sengan staf keperawatan
yang bertugas di ruang rawatnya
6) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu siap pakai
7) Mendampingi visite dokter dan mengkoordinasi bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
8) Mengelompokkan dan menempatkan pasien sesuai
Timnya
9) Mengendalikan system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan secara lengkap dan benar
10) Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara
kebersihan lingkungan rawat inap
11) Membuat laporan bulanan mengenai pelaksanaan asuhan
dan pelayanan keperawatan disampaikan kepada kepala
seksi keperawatan.
12) Memberi penyuluhan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas kewenangannya
13) Melakukan penilaian kinerja staf keperawatan di ruang
tersebut
14) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang rawat
13
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan
b. Tanggung jawab:
Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
instalasi bedah sentral.
URAIAN TUGAS
a. Tugas :
b. Tanggung jawab :
14
1. Tutik Hidayati, S.Kep.
2. MM. Reni Puji Astuti,S.Kep
1 Nama 3. Suwartini, S.Kep.
4. Ida Rahmawati,S.Kep.
5. Nenni Erlyna,AMK.
2 Unit Kerja IBS
3 Jabatan PENANGUNG JAWAB KAMAR
- pendidikan min DIII Keperawatan
- jujur
4 Kualifikasi
- disiplin
- loyal terhadap pimpinan
URAIAN TUGAS
a. Tugas :
b. Tanggung jawab :
V. ANGGOTA
15
2 Unit Kerja IBS
3 Jabatan ANGGOTA
- pendidikan min DIII Keperawatan
- jujur
4 Kualifikasi
- disiplin
- loyal terhadap pimpinan
URAIAN TUGAS
a. Tugas :
b. Tanggung jawab:
16
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
17
BAB VII
POLA KETENAGAAN
18
19
BAB VIII
RAPAT
a. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan
dan memecahkan suatu masalah tertentu
b. Tujuan
1) Umum
Dapat membantu terselenggarannya pelaksanaan kegiatan Tim
bedah RSUD Ambarawa
2) Khusus
Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan
bedah.
Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan kompetensi SDM
c. Kegiatan rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Tim bedah dan dipimpin oleh Ka.
Instalasi Bedah Sentral, dihadiri oleh unit terkait. Rapat yang diadakan
ada 2 macam yaitu :
Rapat terjadwal
Merupakan rapat yang diadakan oleh Tim bedah setiap hari pada
saat preconferen (sebelum pelayanan) dan pada saat pelaksanaan
one day off yaitu mi8inggu kedua dan keempat di hari sabtu.
Rapat tidak terjadwal
20
BAB IX
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk yang ada terkait dengan Tim bedah
B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh administrasi Tim bedah adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan kegiatan
2. Laporan peningkatan mutu
21