Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 6

Bab III
GAYA DAN HUKUM NEWTON
Ada pokok bahasan sebelumnya kita telah mempelajari gerak benda, baik satu atau dua
dimensi, tanpa memandang penyebab geraknya. Deskripsi semacam itu dikenal sebagai
kinematika. Pada pokok bahasan ini kita mulai mempelajari keadaan gerak benda dengan
memandang penyebab geraknya, yaitu gaya. Pembahasan tentang ini dikenal sebagai dinamika.
Sebelum mempelajari tentang dinamika, terlebih dahulu kita akan mempelajari besaran gaya
sebagai besaran vektor, khususnya dalam hal penjumlahan gaya. Selanjutnya kita akan
mempelajari hukum alam yang menjadi hukum dasar dari gerak benda. Hukum dasar ini pertama
kali dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1642  1727) dan dikenal sebagai hukum-hukum
Newton tentang gerak. Dinamika pada dasarnya adalah pembahasan hukum-hukum Newton dan
penerapannya.

Aplikasi Hukum I, II, III Newton dalam kehidupan sehari-hari


 
Sir Isaac Newton  (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari
1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20
Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf
alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut
aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah,
bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Hukum gerak Newton adalah
tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya.
Bunyi Hukum I Newton : Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan
terus bergerak lurus beraturan (GLB). Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.

Contoh Penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari


[1] Ketika kalian sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula
diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke belakang.
Jika semula mobil melaju kencang kemudian direm mendadak, kalian akan
terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi karena kalian berusaha
mempertahankan keadaan semula.
 [2]Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring. Taplak
ditarik secara cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan diam. 
[3] Dua kelompok yang tarik tambang dengan gaya yang  sama, keduanya tidak
ada yang bergeser posisinya.
 [4]Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya
yang dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat
meluncur dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin
sehingga gaya gesek antara sepatu pemain ice skating dan lapangan sangat
kecil dan dapat diabaikan.

Bunyi Hukum II Newton : jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu benda,
maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan
gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
Contoh Penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari

[1] Ketika kita mendorong meja bermassa kecil dan meja bermassa besar,
percepatannya lebih besar pada meja bermassa kecil sehingga lebih cepat
sampai tujuan. 
[2] Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja menghasilkan
percepatan lebih besar daripada anak kecil yang gaya dorongnya lebih kecil. 
[3] Saat kita memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat sampai daripada
memindahkan almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang
sama. 
[4] Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan
sangat banyak.

Bunyi Hukum III Newton : Jika suatu gaya (aksi) diberikan pada suatu benda ,
maka benda tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut.

Contoh Penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari

[1] Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat


mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat
mulutnya, balon tersebut akan melesat terbang. Pada saat balon melesat, udara
di dalam balon keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan
udara dari dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan
ke balon (gaya reaksi). Dorongan yang diberikan udara di luar balon
berlawanan dengan dorongan udara dari dalam balon. Akibat dari dorongan
udara di luar balon ini, balon dapat melesat terbang. 
[2] Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi juga menerapkan hukum III
Newton. Gaya yang dikeluarkan atlet untuk mengangkat beban ke atas
menyebabkan timbulnya gaya ke bawah. Gaya ke bawah tersebut diteruskan ke
lantai melalui tubuh atlet. Lantai yang mendapatkan gaya tekan, membalas
dengan menekan ke atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya lantai
memberikan gaya ke atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka si
atlet akan terperosok melalui lantai tersebut. Jika lantai memberikan gaya yang
lebih besar daripada gaya yang diterimanya, maka atlet tersebut akan terangkat
ke udara. 
[3] Pernahkah kalian memperhatikan tank yang sedang menembak? Pada saat
menembakkan peluru, tank mendorong peluru ke depan (aksi). Sebagai reaksi,
peluru mendorong tank ke belakang sehingga tank terdorong ke belakang.
Gaya aksi-reaksi inilah yang menyebabkan tank terlihat tersentak ke belakang
sesaat setelah memuntahkan peluru. 
[4] Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya
dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini
merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang kita
berikan, maka tanah memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki
bisa terangkat. Gaya dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi.
Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga membuat kita dapat
berjalan di atas tanah.

Catatan :

Pelajari materi diatas dan kirim foto kalian yang sedang belajar.

Anda mungkin juga menyukai