Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL SUPERVISI PROGRAM P2TB SEMESTER I - 2016

KE PUSKESMAS MAJA
TANGGAL 24-05-2016

A. Ketenagaan/Sumber Daya Manusia


Keadaan tenaga yang terkait langsung dengan program TB di Puskesmas
Maja tenaga dokter dan petugas laboratorium sudah pernah mendapatkan
pelatihan DOTS tinggal petugas TB yang belum pernah pelatihan DOTS.
Di Puskesmas Maja Tim layanan HIV AIDS sudah ada dan sudah
mendapatkan pelatihan VCT.

B. Output Program/Kinerja Petugas


Indikator program yang direview pada saat supervisi meliputi 6 indikator,
meliputi :
1. Perbandingan/Trend SER Q4-2015 dengan Q1- 2016 mengalami penurunan
dari 522 menjadi 406.
2. Positivity rate pada Q1-2016, berada diantara batas angka toleransi yaitu
7,2%,
3. CDR Q1-2016 melampaui target triwulanan, yaitu 28,4%, target setiap
triwulannya adalah 25%
4. Proporsi TB Paru BTA Positif diantara semua TB Paru tercatat pada Q1-2016
lebih dari 65% yaitu mencapai 80%.
5. Hasil LQAS Triwulan Q4-2015 tidak ada kesalahan baca (tidak terdapat
KB/KK/KH) serta tidak ada kualitas sediaan jelek.
6. Konversi Q4-2015 sudah baik yaitu 100%
7. Kesembuhan Q1-2015 sangat baik yaitu 100%.
Hanya satu indikator yang kurang baik yaitu terjadinya penurunan Angka
Penjaringan Suspek/Suspek Evaluation Rate/SER pada triwulan 1-2016 bila
dibandingkan dengan triwulan 4-2015, untuk indikator yang lainnya sudah baik.

C. Pengobatan
Tatalaksana kasus sudah sesuai dengan pedoman, pemberian OAT sesuai
dengan tipe dan klasifikasinya, tidak ada penderita mangkir maupun telat
mengambil obat, kasus efek samping juga tidak ada, pemantauan pengobatan
dengan pemeriksaan dahak dilakukan sesuai jadwal, penyuluhan penderita dan
PMO sudah mempergunakan lembar balik TB serta rutin dilakukan pada semua
penderita yang akan memulai pengobatan.

D. Pencatatan
Ditemukan ada 2 penderita yang belum mempunyai TB-01 dengan alasan
kekosongan form TB-01, disarankan agar mempergunakan fotocofy TB-01, pada
pencatatan TB-01 banyak yang belum terisi pada kolom obat yang diminum baik
tanda rumput maupun garis lurus serta nomor register kabupaten belum diisikan.
Pada saat supervisi semua kekosongan pencatatan langsung dilengkapi oleh
petugas.
Untuk pencatatan SITT sudah dilakukan dengan entry data oleh petugas dan
hasilnya sudah lengkap dan benar serta valid sesuai dengan pencatatan manual.

E. Keadaan Logistik
OAT tersedia untuk buffer stok, terdapat kekosongan form TB-01, buku
Pedoman TB tersedia keluaran tahun 2014.
Meskipun bahan laboratorium masih mencukupi akan tetapi pada
kesempatan diskusi dengan Kepala Puskesmas dan Petugas Laboratorium
disarankan untuk memulai pengadaan bahan laboratorium tersebut dari sumber
dana JKN dan BOK, antara lain oli immersi, xylol, reagen ZN, sputum pot, kaca
sediaan dan ose/sengkelit. Hal ini dilakukan karena hampir semua pendanaan
tertumpuk di Puskesmas.
Media KIE TB seperti Leaflet dan foster tidak tersedia padahal dana JKN
ataupun BOK bisa dimanfaatkan untuk pengadaannya. Disarankan kepada
petugas TB agar bekerjasama dengan Petugas promkes agar membuat usulan
kepada Kepala Puskesmas untuk pengadaan media KIE TB ditahun 2017, bila
perlu membuat Baligho TB dibeberapa tempat strategis di wilayah kerja
Puskesmas Maja.
SOP TB belum punya, pada saat supervisi dibantu dibuatkan sebanyak 3
buah SOP yaitu SOP skrining suspek, SOP pemantauan penderita TB dan SOP
penentuan hasil akhir pengobatan.
F. Laboratorium
Ruang laboratorium sudah cukup rapih dan bersih, ventilasi dan
pencahayaan sudah cukup terang serta sirkulasi udara sangat baik, luas sudah
sesuai standar yaitu 4x3 m2.
Kebersihan dan kerapihan ruang laboratorium sudah cukup baik, tersedia
kran air yang lancar mengalir, petugas selalu mempergunakan jas lab, sarung
tangan dan masker pada saat bekerja, pembuangan limbah sudah sesuai
prosedur yaitu direndam dengan desinfektan pada ember tertutup.
Penyimpanan sediaan untuk keperluan cross check sudah rapih dan sesuai
dengan urutan TB-04.
Mikroskop dalam keadaan laik pakai tetapi penyimpanannya tidak benar,
karena kotak penyimpanan mikroskop tidak dilengkapi lampu listrik serta selesai
dipergunakan dibiarkan diluar kotak.

G. Kolaborasi, Kerjasama, PPM dan Pendanaan


Kolaborasi TB-HIV sudah berjalan dan laporannya sudah mulai lancar
dilakukan.
Kerjasama lintas program terutama dengan petugas promkes sudah baik
meskipun demikian disarankan agar kerjasama selain dengan petugas promkes
terus dioptimalkan seperti dengan bidan di KIA dan Polindes untuk penjaringan
suspek anak atau ibu hamil dan nifas.
Kerjasama lintas sektor kurang optimal, Public Private Mix baru dilakukan
dengan 1 unit BP swasta.
Pendanaan TB sumber BOK, BOP APBD dan JKN pada tahun ini belum
terealisasi, pengajuan kegiatannya sudah dilakukan.

H. PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan supervisi wasor kabupaten ke Puskesmas
Maja, cofy daftar checklist supervisi untuk Faskes telah diberikan.
Majalengka, 24 Mei 2016
Wasor P2TB,

DEDE PRANOTO, S.Kep


NIP. 19700412 199103 1 004
DOKUMENTASI GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai