Arti Binatang
halal
Hikmah mengonsumsi
Binatang halal
Binatang
Menghindari Binatang
Binatang Haram
haram
Akibat mengonsumsi
Binatang haram
Hikmah menghindari
mengonsumsi binatang
haram
Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh Allah Swt. untuk dimakan dan
mengandung manfaat bagi tubuh kita. Sedangkan Haram adalah segala sesuatu yang tidak
diperbolehkan oleh Allah Swt. untuk dimakan dan mengandung kemuḍaratan.
Allah Swt. berfirman:
Para ulama membuat kaidah dasar (uṣul) fikih bahwa ”semua makanan pada dasarnya
halal, kecuali yang disebut keharamannya.”
Al-Qur‟an juga menyebut dengan jelas kehalalan sejumlah jenis binatang. Misalnya
hewan air laut dan tawar, seperti disebut dalam Surah al-Nahl 14:
ًّ َ َ ُ َ َّ ْ َ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ ْ ُ َ ْ ا
َ - ١٤– وَى ال ِري سخس البحس ِلخأولىا ِمىه ل َحما ط ِسٍا
Artinya:
Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang
segar (ikan) darinya, (QS. Al-Nahl [16]: 14)
Bahkan hewan air yang mati dengan sendirinya (bangkai) tetap dibolehkan berdasarkan
Surah al-Ma‟idah: 96:
ص ُْ ُد ْال َب ْحس َو َط َؾ ُام ٗه َم َخ ا
َّ اؽا َّل ُى ْم َوِل
َ ٢٦- -ۚ لظ َُّا َز ِة َ ُاح َّل َل ُى ْم
ِ ِ
Artinya:
Dihalalkan bagimu hewan buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; (QS. Al-
Māidah [5]: 96)
Buruan laut, maksudnya binatang yang diperoleh dengan mengail, memukat, dan
sebagainya, baik dari laut maupun perairan darat.
URAATERI
A. Binatang Halal
Salah satu karunia yang diberikan oleh Allah kepada manusia ini adalah dirinya diciptakan
bisa memakan dari berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari dedaunan atau tumbuhan atau
bisa juga dari daging binatang yang telah diolah secara halal dan ṭayyib.
Dapat disimpulkan bahwa semua binatang yang hidup di air tawar atau air laut
hukumnya halal untuk dimakan sepeti cumi-cumi, singa laut, anjing laut, hiu, paus.
Adapun binatang yang hidup di dua tempat hukumnya haram dimakan seperti buaya,
dan katak.
b. Jenis binatang yang hidup di darat.
Semua jenis binatang yang baik dan boleh menurut syara`, maka boleh dimakan
dagingnya seperti unta, lembu, sapi, kambing, domba, kerbau, kuda, kelinci.
Hal itu telah dijelaskan oleh Allah dalam surah Al-Maidah ayat 1 yang berbunyi
َْ ْ ُ ُ َ َّ ُ
َ ١- - َا ِحل ْذ لى ْم َب ِه ُْ َمت ْلاو َؾ ِام
Artinya:
Hewan ternak dihalalkan bagimu, (QS. Al-Māidah [5]: 1)
Khusus binatang yang hidupnya di darat, semuanya adalah halal selama tidak ada
dalil yang mengharamkannya, dan juga melalui penyembelihan yang sah pula. Adapun
untuk hewan buruan yang ditangkap oleh hewan yang sudah terlatih, asalkan melepas
hewannya juga dengan menyebut asma Allah. Seperti yang tertera dalam QS. Al-
Māidah [5]: 4
Di sini Islam memanggil manusia supaya suka makan hidangan yang baik, yang telah
disediakan oleh Allah, yaitu bumi lengkap dengan isinya, jangan sampai manusia memakan
yang haram atau mengharamkan yang telah di halalkan oleh Allah.
Selanjutnya mengumandangkan seruannya kepada orang-orang mu'min secara khusus.
Firman Allah:
َ َ ُ ّٰ ُ ْ ُ ْ َ َ ُُ ٰ َّ َ ٓ
َ ١٥٩ ًٰا ُّي َها ال ِر ًْ ًَ ا َم ُى ْىا ول ْىا ِم ًْ ط ُِّ ٰب ِذ َما َزشك ٰىى ْم َواػى ُس ْوا ِلل ِه ِا ْن ه ْى ُخ ْم ِا ًَّ ُاٍ ح ْؾ ُب َُد ْو َن
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan
kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.
(QS. Al-Baqarah [2]:172)
َ َ َ ْ َ َّ ُ ْ َ ّٰ َ ُ ٓ ْ ْ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ
اـ َّو ََل َ ِ الد ََم َول ْح ََم ال ِخج ِزًْ َِس َو َم َا ا َِ ََّل ِب َٖه ِلق ْح َِر الل َِه َۚ ف َم
َ ٍ ً اطط َس فح َر ب ِاهما حس َم ؽلُى َم اْلُخ َت و
َ ّٰ َ ْ ٓ ََ َ
َ ١٥١ اد ف ًَل ِاز ََم َؽل ُْ َِه ٍۗ َِا َّ َن الل ََه ف ُف ْى ٌَز َّز ِح ُْ ٌَم
ٍَ ؽ
Artinya:
173. Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan
(daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa
terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS.
Al-Baqarah [2]: 173)
Dalam seruannya secara khusus kepada orang-orang mu'min ini, Allah Swt.
memerintahkan mereka supaya suka makan yang baik dan supaya mereka suka menunaikan
hak nikmat itu, yaitu dengan bersyukur kepada Zat yang memberi nikmat.
Proses penyembelihan dalam agama Islam adalah tidak sekedar mematikan hewan saja,
tetapi juga harus memenuhi syarat dan ketentuan yang sudah ada. Demikian ini adalah untuk
menghindari dari penyiksaan terhadap hewan tersebut, dan hewan tersebut memenuhi syarat
untuk dikonsumsi oleh orang muslim.
Untuk mendapatkan daging yang halal dan baik dari hewan yang disembelih maka kita
harus memperhatikan adab, aturan-aturan, atau ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
oleh syariat Islam. Mulai dari rukun, syarat, sunnah dan hal-hal lainnya yang masih
berkaitan dengan penyembelihan hewan tersebut.
a. Rukun-rukun menyembelih hewan
Rukun untuk menyembelih hewan di sini terdapat tiga macam, yaitu:
1) Orang yang menyembelih hewan (penyembelih).
2) Hewan yang akan disembelih.
3) Alat untuk menyembelih hewan.
b. Syarat-syarat untuk penyembelih hewan
Sebagai seorang yang akan menyembelih hewan, agama Islam memberikan syarat
sebagai berikut:
1) Orang tersebut harus beragama Islam.
2) Berakal sehat (tidak sedang dalam kondisi mabuk atau gila).
3) Mumayyiz (mampu dan bisa membedakan antara yang haq dan yang baṭil).
HATI-HATI!
Beberapa binatang yang Allah haramkan itu, pastilah karena ada sebab dan hikmahnya.
Ayo Menganalisis!
Dalam kenyataannya binatang halal tidak sembarang dihukumi halal.
1. Sebutkan dalil tata cara menyembelih binatang sesuai syariat!
2. Sebutkan masing-masing tiga nama binatang halal dari binatang darat dan binatang air!
Ayo Menggolongkan!
Kelompokkan nama-nama binatang yang halal dimakan pada kolom di bawah ini! Mintalah
pendapat dari orangtuamu di rumah!
1. Binatang Darat
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Binatang Air
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Binatang Unggas
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Bangkai
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Lebih banyak mana binatang yang dihalalkan atau haram?