1. Latar Belakang
Peranan teknologi dalam dunia pendidikan berkembang pesat, kebutuhan terhadap teknologi
sangat diperlukan di era globalisasi saat ini. Kemajuan suatu lembaga pendidikan salah satunya
dapat dilihat dari bagaimana sekolah tersebut memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sesuai kebutuhan dan memanfaatkan dengan optimal. Salah satu pemanfaatan teknologi yang
dibutuhkan sekolah untuk membantu kegiatan belajar mengajar adalah e-learning. Menurut Siahaan
(2004), sebagaimana yang dikutip oleh Muzid & Munir (2005), fungsi elearning adalah sebagai
suplemen (tambahan), berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) atau berfungsi sebagai subsitusi
(pengganti). E-learning perlu diterapkan di sekolah untuk meningkatkan pembelajaran dan dapat
membantu meningkatkan pemahaman siswa, pada sekolah yang mempunyai sarana prasarana
teknologi informasi yang lengkap. Melalui e-learning siswa dapat melihat materimateri pelajaran,
mengerjakan tugas dan tes, berdiskusi, melihat nilai tugas maupun tes yang diperoleh.
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH
2. Jaringan Internet
No Paket & Layanan Kecepatan Unduh/Upload (Mbps)
1 IndiHome Paket 2P (Internet + Phone) Up to 100
3. Website Madrasah
Domain Utama : www.mtsnparung.sch.id
Subdomain :
a. https://mtsnparung.sch.id/absen
b. https://e-learning.mtsnparung.sch.id
c. https://ppdb.mtsnparung.sch.id
d. https://rdm.mtsnparung.sch.id
e. https://skl.mtsnparung.sch.id
f. https://ardis.mtsnparung.sch.id
Saat ini, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses
pembelajaran merupakan suatu hal yang biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di MTs Negeri 1 Bogor. Hal-hal yang dipehatikan
meliputi peralatan yang digunakan, frekuensi pemanfaatan, hambatan yang dihadapi, dukungan dari
pemimpin, serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Objek dari penelitian ini adalah 54
orang guru di MTs Negeri 1 Bogor. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen
kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh responden sudah memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran meskipun dengan frekuensi yang berbeda-beda. Hambatan yang dihadapi antara lain
adalah kurangnya kemampuan memanfaatkan TIK. Meskipun literasi digitalnya masih rendah,
seluruh guru memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga kemampuannya bisa ditingkatkan
melalui pelatihan-pelatihan. Pemanfaatan TIK juga terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa dan berdampak juga terhadap prestasi belajar mereka. Guna meningkatkan kualitas
pembelajaran yang memanfaatkan TIK, pihak sekolah perlu meningkatkan kualitas perangkat TIK.
Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan guna meningkatkan kemampuan guru dalam
memanfaatkan TIK untuk mendukung proses pembelajaran.